Anda di halaman 1dari 10

TEKHNOLOGI FARMASI SEDIAAN STERIL

Formulasi Injeksi Volume Kecil

OLEH

NAMA

: ANDI IRDAM HIDAYAT

NIM

: 7010011322

KELAS

: FARMASI B

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

SAMATA-GOWA
2015

A. BAHAN AKTIF
1. Natrium Benzoat (FI III; 395)
Nama resmi

: Natrii benzoas

Sinonim

: Na-Benzoat

RM/BM

: C7H6NaO2 / 144,11

Rumus bangun

Pemerian

Butiran atau erbuk hablur; putih; tidak berbau


atau hampir tidak berbau.

Kelarutan

Larut dalam 2 bagian air dan dalam 90 bagian


etanol (95%) P.

Incomp

Dengan senyawa quartener, gelatin, garam


besi, dan garam-garam dari logam berat
termasuk perak dan HgCl.

Stabilitas

Relatif tidak aktif pada pH kira-kira 5,0.

Penyimpanan

Dalam wadah tertutup baik.

Khasiat

Antimikroba

Kegunaan

Kosolven untuk kafein.

2. Kofein (FI III ; 175)


Nama resmi
: Coffeinum
Sinonim
: Kofein
RM/BM
:

Pemerian

Serbuk
hablur,
mengkilat

biasanya

adalah
berbentuk

menggupal,

putih

Kelarutan

tidak berbau, rasa pahit.


: Agak sukar larut dalam air dan dalam etanol

Kestabilan

(95%) P. mudah larut dalam kloroform.


: Garam dari kofein sangat tidak stabil dan

Dosis
pH
Incomp

dihidrolisis oleh air.


: 500 mg/1,5 g
: 6,5-8,5 (RPS 18th; 1134)
7,4 (Kofein dan Na.Benzoat) (DOM Martin ; 264)
: Dengan golongan alkaloid, secara umum alkaloid
dengan bahan oksidator obat dari alkaloid bebas
dalam asam borat berlebih. Alkaloid dapat
dengan mudah diturunkan dari bentuk garamnya
oleh bahan-bahan bersifat basah dan oleh

banyak garam logam berat.


Sterilisasi
: Autoklaf dan filtrasi
Khasiat
: Zat aktif, stimulant SSP
Penyimpanan
: Dalam wadah tertutup baik
3. Aqua Pro Injection (FI III ; 97)
Nama resmi
: Aqua Pro Injection
Sinonim
: Air untuk injeksi
RM/BM
: H2O/18,02
Pemerian
: Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak
Penyimpanan

mempunyai rasa.
: Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan
Sterilisasi

: Pelarut/pembawa
: Autoklaf

B. TABEL STERILISASI
1. Sterilisasi Alat
Nama Alat
Kaca arloji
Erlenmeyer
Spatula
Pinset
Beacker glass
Corong
Batang pengaduk
Ampul
Cawan
Gelas ukur
Spuit
Krustang
Pipet
Karet pipet

Jumlah
1
2
1
2
2
1
1
3
2
2
1
1
1
1

Cara Sterilisasi
Oven 170oC
Oven 170oC
Oven 170oC
Oven 170oC
Oven 170oC
Oven 170oC
Oven 170oC
Oven 170oC
Oven 170oC
Autoklaf (115 - 116oC)
Autoklaf (115 - 116oC)
Autoklaf (115 - 116oC)
Autoklaf (115 - 116oC)
Rendam dengan alkohol

Waktu
30 menit
30 menit
30 menit
30 menit
30 menit
30 menit
30 menit
30 menit
30 menit
30 menit
30 menit
30 menit
30 menit
15 menit

2. Sterilisasi bahan
Nama Bahan
Coffeinum
Na Benzoat
Kalium
dihidrogen
fospat
Kalium
hydrogen
fospat

Sterilisasi
Autoklaf (121 oC)
Autoklaf (121 oC)
Autoklaf (121 oC)

Waktu
15-30 menit
15-30 menit
15-30 menit

Autoklaf (121 oC)

15-30 menit

3. Sterilisasi sediaan
Karena bahan dalam sediaan tahan panas dan bisa disterilisasi di
autoklaf, maka sediaan dapat disterilisasi diakhir.

C. RANCANGAN FORMULA
1. Formula Asli
R/ Injeksi Volume Kecil Kafein
2. Rancangan Formula
Tiap 2 mL mengandung :
Kafein
250 mg
Na Benzoat
250 mg
K2HPO4
549,66 mg
KH2PO4
272 mg
API
ad 2 ml
3. Master Formula
Nama

Tanggal

Tanggal

Pabrik

Formulasi

Produksi

CU Farma

20/03/2016

20/03/2017

Dibuat Oleh

Disetujui
oleh

Andi Irdam

Isriany

Hidayat

Ismail, S.Si.,
M.Si., Apt.

Kode

Nama Bahan

Kegunaan

Bahan

Dosis per-

Dosis

ampul

perbatch (5
Ampul)

001-CFN

Coffeinum

Zat aktif

250 mg

2,5 gram

002-NBZ

Na Benzoat

Pengawet

250 ml

2,5 gram

003-KDF

K2HPO4

Pendapar

549,66 mg

5,50 gram

004-KHF

KH2PO4

Pendapar

272 mg

2,72 gram

005-API

Air untuk injeksi

Pelarut

ad 2 mL

ad 20 mL

D. PERHITUNGAN
1. Perhitungan Isohidris
pH stabil sediaan Kafein dan Na Benzoat injeksi adalah 7,4.
Sehingga perlu dibuat sistem dapar yang dapat mempertahankan
pH nya. Dapar yang digunakan yaitu daparfosfat dengan nilai pKa
7,2.
pH= pKa+log

[Garam ]
[ Asam ]

7,4=7,2+ log

[Garam ]
[ Asam ]

7,47,2=log

[Garam]
[ Asam ]

( 0,2 )=log

[Garam]
[ Asam]

[Garam]
=antilog (0,2)
[ Asam]
[Garam]
=1,58 M
[ Asam]
Fraksi mol garam
Fraksi mol Garam=

1,58
x 100
1,58+1

Fraksi mol Garam=

1,58
x 100
2,58

Fraksi mol Garam=61,24

Fraksi mol Asam


Fraksi mol Asam=100 61,24
Fraksi mol Asam=38,76

Mol sediaan

M=

n
n=M x V
V

Volume sediaan = 2 mL = 0,002 L


n=2,58 x 0,002
n=0,00516 mol=5,16 mmol

Mol Garam
n garam= 61,24 % x 5,16
= 3,159 mmol
Mol Basa
n basa= 38,76 % x 5,16
= 2,00 mmol
Bobot Garam (Mr K2HPO4 = 174)
gr
n=
gr =n x Mr
Mr
gr=3,159 x 174

549,66 mg

Bobot Basa (Mr KH2PO4 = 136)


n=

gr
gr =n x Mr
Mr

gr=2,00 x 136
= 272 mg
2. Kapasitas Dapar (Berdasarkan persamaan Van slyke)
antilog (Ka) x antilog (pH )
=2,3 C
( antilog (Ka )+ antilog (pH ) )
=2,3 x 2,58

antilog (7,2) x antilog (7,4 )


( antilog (7,2 ) +antilog (7,4 ) )

=2,3 x 2,58

6,3 x 10 x 3,98 x 10
( 6,3 x 10 x 3,98 x 10 )

=2,3 x 2,58

25,074 x 10
( 10,28 x 10 )

=2,3 x 2,58

25,074 x 10
105,674 x 10

=1,408

3. Pergeseran pH
B
B
=
pH =
pH

B=M 1+ M 2
M Kafein

gr 1000
x
Mr
v

0,25 1000
x
192,4
2

= 0,649 M
gr 1000
x
M Na Benzoat = Mr
v
=

0,25 1000
x
144
2

= 0,868 M
B=M 1+ M 2
0,649+0,868
1,517

pH =

1,408
1,517

pH =0,928
4. pH akhir sediaan
pH akhir

= pH +

pH

= 7,4 + 0,928
= 6,472
Sediaan tetap stabil pada pH tersebut 6,472
5. Perhitungan Isotonis
Rumus Penurunan Titik Beku (PTB)

W=

0,52a . c
b

0,52( 2,5 .0,04+2,5 .0,23 )


0,576

0,520,675
0,576

0,269

g/100 mL

(Hipertonis)

Tidak Membutuhkan Pengisotonis karena sediaan sudah Hipertonisis

6. Perhitungan bahan
Perhitungan per dosis
Kafein
NA Benzoat

= 250 mg
= 250 mg

K2HPO4
KH2PHO4
Air untuk injeksi

= 549,66 mg
= 272 mg
ad 2 mL

Perhitungan per batch (5 ampul)


Jumlah Produk @ 5 x 2 mL
= 10 mL
Kelebihan
@ 5 x 0,15 mL = 0,75 mL
Pencucian
= 5 mL
+
= 15,75 mL 20 mL
Sehingga :
Kofein
Natrium benzoat

= 20 ml x 250 mg = 2500 mg = 2,5 gram


2 ml
= 20 ml x 250 mg = 2500 mg = 2,5 gram

K2HPO4
KH2PO4
API

2 ml
= 20 ml x 549,66 mg
5,50 gram
2 ml
= 20 ml x 272 mg = 2720 mg = 2,72 gram
2 ml
ad
20 ml

E. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Disterilkan semua alat dan bahan sesuai tabel sterilisasi
3. Ditimbang semua bahan sesuai perhitungan
4. Dilarutkan Kafein dan Na Benzoat dengan API
5. Dibuat sistem dapar K2HPO4 dan KH2PO4 dengan API
6. Dicampurkan larutan Kafein dan Na Benzoat dengan sistem
dapar yang dibuat
7. Dicukupkan volumenya dengan API
8. Dimasukkan kedalam wadah kaca (Ampul)
9. Oksigen dikeluarkan dan diganti dengan gas inert (Nitrogen)
10. Wadah di klem
11. Dilanjutkan dengan sterilisasi dalam posisi terbalik.
F. Pewadahan
Sediaan diazepam injeksi harus disimpan dalam wadah gelas Tipe-1
Wadah gelas Tipe I borosilicate glass (gelas borosilikat dengan daya
tahan tinggi).

Pada proses pembuatan sebagian besar alkali dan

kation tanah diganti oleh boron dan atau alumunium serta zink.
Mempunyai daya tahan kimiawi yang sangat baik sehingga tidak
mempengaruhi preparat parenteral yang sangat peka, lebih baik
daripada gelas natrium karbonat. Umumnya digunakan untuk sediaan
parenteral.
Contoh wadah Gelas tipe misalnya vial, ampul, badan alat suntik
(syringe) dan bagian infus set.

Anda mungkin juga menyukai