Anda di halaman 1dari 6

SPO PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH

LOGO

PROSEDUR TETAP

No Dokumen
/K
Tanggal Terbit
/
/

No. Revisi
A

Halaman
01 / 02
Ditetapkan

Tablet Tambah Darah (TTD) atau tablet Fe adalah tablet yang


mengandung Fe dan asam folat, baik yang berasal dari program maupun
mandiri.

PENGERTIAN

TTD program adalah TTD yang mengandung 60 mg elemtal besi dan


0,25 asam folat yang disediakan oleh pemerintah dan diberikan secara
gratis pada ibu hamil
TTD mandiri adalah TTD atau multivitamin dan mineral, minimal
mengandung elemtal besi dan asam folat yang diperoleh secara mandiri
Ibu hamil mendapatkan 90 TTD tablet Fe adalah ibu yang selama masa
kehamilannya minimal mendapatkan 90 TTD program maupun TTD
mandiri

KEBIJAKAN

PROSEDUR KERJA

1. Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Kementerian Kesehatan RI, 2014, Permenkes nomor 75 tahun 2014
tentang Puskesmas
3. Kementrian Kesehatan RI, 2014, Permenkes nomor 71 tahun 2014
tentang akreditasi pelayanan kesehatan dasar primer
4. Direktorat Bina Gizi, Kemenkes RI, 1999, Pedoman Pemberian Tablet
Besi dan Sirup Besi bagi Petugas
5. Arisman, 2003, Gizi dalam daur Kehidupan
a. Persiapan
Register
Kohort Ibu
Buku KIA
Tablet Tamabh Darah (TTD) atau Tablet Fe baik mandiri maupun
program
Pena
b. Pelaksanaan
1. Ibu hamil datang ke pelayanan kesehatan dasar untuk pemeriksaan
10 standar pelayanan kebidanan/Antenatal Care (ANC) atau
rujukan dari petugas kesehatan
2. Bidan melakukan 10 standar pelayanan kebidanan yang salah
satunya adalah pemberian Tablet Tambah Darah (Tablet Fe)
a. Bila hasil pemeriksaan Haemoglobin (Hb) < 11 g/dl berikan
Tablet Fe sesuai dosis pengobatan 3 x 1/hari selama 1 (satu)
bulan lakukan pemeriksaan Hb pada kunjungan berikutnya.
Apabila hasil pemeriksaan Hb pada kunjungan berikutnya
masih < 11 gr/dl lanjutkan sesuai dosis pengobatan 3 x 1/hari
b. Bila hasil pemeriksaan Haemoglobin 11 gr/dl berikan tablet
tambah darah (Fe) dengan dosis 1 x 1/hari untuk 30 hari
c. Bila ibu hamil sudah mendapat tablet Fe sebelumnya, diberikan
konseling untuk meneruskan konsumsi tablet Fe (sampai
dengan minimal 90 Tablet Fe) dan makan makanan bergizi,
serta melakukan pemeriksaan kembali pada waktu yang telah
ditetapkan.

d. Jelaskan kepada ibu manfaat tablet tambah darah dan risiko bila
melahirkan dengan Hb yang rendah
3. Bila Ibu hamil belum mendapat tablet Fe, ibu diberikan resep untuk
selanjutnya mengambil tablet Fe tersebut di apotek puskesmas,
selain itu juga diberikan konseling.
4. Selanjutnya petugas kesehatan melakukan pencatatan di kohort ibu
dan buku KIA ibu.
(ALUR PELAYANAN TERLAMPIR)

UNIT TERKAIT

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Posyandu
Polindes
Puskesmas Pembantu
Apotek
Gizi
Bidan Praktek Swasta (BPS)

ALUR PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH PADA IBU HAMIL


Sdh Dapat
Fe

Rujukan
Poli KIA
Datang
Di
Sendiri

Pemeriksaan
ANC

Belum
dapat
Fe/lanjutan
Catat
Buku
KIA

Apotik

Catat
\Kohort Ibu

LOGO
Nama
Puskesmas

PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH (TABLET BESI)

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:

Ditetapkan oleh :
KEPALA PUSKESMAS
NAMA
NIP.

1. Pengertain
Anemia merupakan keadaan menurunnya kadar hemoglobin, hematokrit, dan jumlah sel
darah merah di bawah nilai normal yang dipatok untuk perorangan, sebagai akibat dari
defisiensi salah satu atau beberapa unsur makanan yang esensial yang dapat mempengaruhi
timbulnya defisiensi tersebut. Anemia gizi dapat disebabkan oleh defisiensi zat besi, asam
folat, dan/atau vitamin B12 (Arisman, 2003).
Anemia defisiensi besi ditandai dengan produksi eritrosit yang kecil (mikrositik) dan
penurunan level hemoglobin dalam sirkulasi darah. Anemia mikrositik merupakan stadium
terakhir dari kekurangan zat besi, dan hal ini menunjukkan akibat dari defisiensi zat besi
dalam jangka waktu lama (Mahan and Stump, 2004).
Secara umum ada tiga penyebab anemia defisiensi zat besi, yaitu (1) kehilangan darah
secara kronis, sebagai dampak dari perdarahan kronis seperti pada penyakit ulkus peptikum,
hemoroid, investasi parasit dan proses keganasan, (2) asupan yang tidak cukup dan
penyerapan yang tidak adekuat, (3) peningkatan kebutuhan akan zat besi untuk
pembentukan sel darah merah yang lazim terjadi pada masa pertumbuhan bayi, masa
pubertas, masa kehamilan dan menyusui (Arisman, 2003).
Selain itu, penyebab anemia defisiensi besi antara lain adalah gaya hidup vegetarian yang
kurang asupan besi jenis heme; absorbsi menurun akibat diare, achlorhydria, penyakit
saluran cerna, atrofi lambung, gastrectomy, atau konsumsi obat (antacid, cholesterolamine,
cimetidine, pancreatin, dan tetrasiklin; peningkatan ekskresi akibat menstruasi, infeksi
parasit, dan colitis (Mahan and Stump, 2004).
Akibat dan Gejala Anemia Defisiensi Besi
Tanda dan gejala anemia defisiensi besi biasanya tidak khas dan sering tidak jelas seperti
pucat, mudah lelah, berdebar, takikardia, dan sesak nafas. Kepucatan bisa diperiksa pada
telapak tangan, kuku, konjungtiva palpebra. Tanda yang khas meliputi angular stomatitis,
disfagia, hipoklorida, koilonikia, dan pagofagia. Tanda lain berupa kelelahan, anoreksia,
kepekaan terhadap infeksi meningkat, kelainan perilaku tertentu, kinerja intelektual dan
kemampuan kerja menyusut (Arisman, 2003).
Anemia defisiensi besi menyebabkan penurunan kemampuan fisik atau produktivitas kerja,
penurunan kemampuan berpikir, dan penurunan antibodi sehingga mudah terserang infeksi
(Almatsier, 2003).
Memonitor status besi selama kehamilan penting karena pengaruhnya terhadap kesehatan
janin. Defisiensi besi selama kehamilan berefek jangka panjang pada kemampuan kognitif
janin. Konsentrasi hemoglobin yang rendah pada janin umur 8 bulan berhubungan dengan
penurunan perkembangan motoris bayi saat umur 18 bulan (Mahan and Stump, 2004).
Penilaian Status Besi
Indikator paling umum yang digunakan untuk mengetahui kekurangan besi adalah
pengukuran jumlah dan ukuran sel darah merah, serta nilai hemoglobin darah. Nilai
hemoglobin kurang peka terhadap tahap awal kekurangan besi, akan tetapi berguna untuk
mengetahui beratnya anemia. Nilai hemoglobin yang rendah menggambarkan kekurangan
besi yang sudah lanjut (Almatsier, 2003). Menurut WHO, 2000 dalam Arisman, 2003 batas
normal terendah nilai hemoglobin pada setiap umur adalah sebagai berikut:
- Anak usia 6 bulan-6 tahun
: 11 g/dL
- Anak usia 6-12 th
: 12 g/dL

- Wanita dewasa
- Wanita hamil

: 12-14 g/dL
: normal >11 g/dL (anemia ringan 8-11 g/dL
anemia berat < 8 g/dl)

Cara Pemberian Tablet Besi pada Ibu Hamil


Pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil merupakan salah satu paket 10 standar
Annatal care 10 Standar yang diberikan kepada ibu hamil, selama hamil ibu hamil
mendapatkan tablet tambah darah sesuai dengan inidikasi medis/klinis berdasarkan hasil
pemeriksaan.
Tabel Dosis Pemberian tablet Tambah darah pada ibu hamil
Sasaran
Ibu Hamil sampai Masa Nifas
Saat/Waktu pemberian
Setiap hari minimal 90 hari
Dosis pencegahan
1 x 1 tablet/hari
Dosis Pengobatan
3 x 1 tablet/hari
Keterangan :
- Periksa Kadar haemoglobin sampai normal
Pencegahan
Sejauh ini ada empat pendekatan dasar pencegahan anemia defisiensi besi, yaitu (1)
pemberian tablet atau suntikan zat besi, (2) pendidikan dan upaya yang ada kaitannya
dengan peningkatan zat besi melalui makanan, (3) pengawasan penyakit infeksi, dan (4)
fortifikasi makanan pokok dengan zat besi (Arisman, 2003).
Pendidikan dan upaya melalui modifikasi makanan sangat penting agar masyarakat dapat
lebih mandiri dalam upaya mencegah anemia defisiensi besi. Makanan-makanan sumber zat
besi heme adalah yang paling baik, diantaranya daging, ikan, unggas, dan hasil olahan darah
(Arisman, 2003). Telur juga merupakan sumber zat besi yang baik. Sedangkan yang berasal
dari non-heme diantaranya serealia tumbuk, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan beberapa
jenis buah (Almatsier, 2003). Beberapa faktor dapat mempengaruhi penyerapan zat besi,
misalnya vitamin C yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi di usus. Sedangkan fitat,
oksalat, karbonat dan fosfat dapat mengganggu penyerapan zat besi. Zat-zat ini sering
terdapat dalam sayuran dan makanan tinggi serat (Mahan and Stump, 2004).
2. Tujuan
Terselenggaranya pemberian Tablet tambah darah sebanyak 90 tablet selama masa hamil
pada saat kunjungan ibu hamil K1 dan K4.
3. Ibu Hamil dapat Tablet Tambah Darah
Ibu hamil Wanita Usia Subur (WUS) yang secara fisiologi hamil selama 9 bulan 10 hari,
selama masa hamil ibu hamil mendapatkan minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilan,
atau mengikuti ajuran sesuai hasil pemeriksaaan oleh petugas. Tablet tambah darah adalah
tablet besi yang mengadung 200 mg Ferro sulfat (setara dengan 60 mg elemental besi dan
0,25 asam folat)
4. Kebijakan
Akreditasi Puskesmas merupakan upaya peningkatan mutu dan kinerja pelayanan
Puskesmas yang dilakukan melalui membangun system manajemen mutu, penyelenggaraan
upaya Puskesmas dan system pelayanan klinis untuk memenuhi standar akreditasi yang
ditetapkan dan peraturan peundangan serta pedoman yang berlaku.
Untuk membangun system manajemen mutu, penyelenggaraan program, dan system
pelayanan klinis di puskesmas perlu disuse pengaturan-pengaturan (regulasi) internal yang
menjadi dasar pelaksanaan program dan kegiatan pelayanan. Penetapan dan pemberlakuan
regulasi internal berupa kebijakan, pedoman, dan Standar Prosedur Operasional (SPO) dan
dokumen lain yang merupakan pembakuan system manajemen mutu dan system pelayanan
yang ada di Puskesmas, disusun berdasarkan peraturan perundang-undangan dan pedomanpedoman ekternal yang berlaku.

Untuk memudahkan Kepala Puskesmas, ketua tim mutu Puskesmas, penanggungjawab dan
pelaksanaan upaya Puskesmas, serta pendamping akreditasi Puskesmas dalam
mempersiapkan untuk akreditasi.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dalam pelayanan di
Puskesmas sesuai Permenkes nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas, Permenkes nomor
71 tahun 2014 tentang akreditasi pelayanan kesehatan dasar primer perlu adanya diperlukan
adanya alur pelayanan dalam upaya pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil.
5. Referensi
1. Kementerian Kesehatan RI, 2014, Permenkes nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
2. Kementrian Kesehatan RI, 2014, Permenkes nomor 71 tahun 2014 tentang akreditasi
pelayanan kesehatan dasar primer
3. Direktorat Bina Gizi, Kemenkes RI, 1999, Pedoman Pemberian Tablet Besi dan Sirup
Besi bagi Petugas
4. Arisman, 2003, Gizi dalam daur Kehidupan
5. Langkah-langkah Prosedur
ALUR PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH PADA IBU HAMIL
Sdh Dapat
Fe

Rujukan
Poli KIA
Datang
Di
Sendiri

Pemeriksaan
ANC

Belum
dapat
Fe/lanjutan
Catatan
Buku
KIA

6. Unit terkait
1.
2.
3.
4.

Posyandu
Polindes
Puskesmas Pembantu
Bidan Praktek Swasta (BPS)

Apotik

Catatat
Kohort Ibu

Anda mungkin juga menyukai