LOGO
PROSEDUR TETAP
No Dokumen
/K
Tanggal Terbit
/
/
No. Revisi
A
Halaman
01 / 02
Ditetapkan
PENGERTIAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR KERJA
d. Jelaskan kepada ibu manfaat tablet tambah darah dan risiko bila
melahirkan dengan Hb yang rendah
3. Bila Ibu hamil belum mendapat tablet Fe, ibu diberikan resep untuk
selanjutnya mengambil tablet Fe tersebut di apotek puskesmas,
selain itu juga diberikan konseling.
4. Selanjutnya petugas kesehatan melakukan pencatatan di kohort ibu
dan buku KIA ibu.
(ALUR PELAYANAN TERLAMPIR)
UNIT TERKAIT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Posyandu
Polindes
Puskesmas Pembantu
Apotek
Gizi
Bidan Praktek Swasta (BPS)
Rujukan
Poli KIA
Datang
Di
Sendiri
Pemeriksaan
ANC
Belum
dapat
Fe/lanjutan
Catat
Buku
KIA
Apotik
Catat
\Kohort Ibu
LOGO
Nama
Puskesmas
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
No. Dokumen :
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman
:
Ditetapkan oleh :
KEPALA PUSKESMAS
NAMA
NIP.
1. Pengertain
Anemia merupakan keadaan menurunnya kadar hemoglobin, hematokrit, dan jumlah sel
darah merah di bawah nilai normal yang dipatok untuk perorangan, sebagai akibat dari
defisiensi salah satu atau beberapa unsur makanan yang esensial yang dapat mempengaruhi
timbulnya defisiensi tersebut. Anemia gizi dapat disebabkan oleh defisiensi zat besi, asam
folat, dan/atau vitamin B12 (Arisman, 2003).
Anemia defisiensi besi ditandai dengan produksi eritrosit yang kecil (mikrositik) dan
penurunan level hemoglobin dalam sirkulasi darah. Anemia mikrositik merupakan stadium
terakhir dari kekurangan zat besi, dan hal ini menunjukkan akibat dari defisiensi zat besi
dalam jangka waktu lama (Mahan and Stump, 2004).
Secara umum ada tiga penyebab anemia defisiensi zat besi, yaitu (1) kehilangan darah
secara kronis, sebagai dampak dari perdarahan kronis seperti pada penyakit ulkus peptikum,
hemoroid, investasi parasit dan proses keganasan, (2) asupan yang tidak cukup dan
penyerapan yang tidak adekuat, (3) peningkatan kebutuhan akan zat besi untuk
pembentukan sel darah merah yang lazim terjadi pada masa pertumbuhan bayi, masa
pubertas, masa kehamilan dan menyusui (Arisman, 2003).
Selain itu, penyebab anemia defisiensi besi antara lain adalah gaya hidup vegetarian yang
kurang asupan besi jenis heme; absorbsi menurun akibat diare, achlorhydria, penyakit
saluran cerna, atrofi lambung, gastrectomy, atau konsumsi obat (antacid, cholesterolamine,
cimetidine, pancreatin, dan tetrasiklin; peningkatan ekskresi akibat menstruasi, infeksi
parasit, dan colitis (Mahan and Stump, 2004).
Akibat dan Gejala Anemia Defisiensi Besi
Tanda dan gejala anemia defisiensi besi biasanya tidak khas dan sering tidak jelas seperti
pucat, mudah lelah, berdebar, takikardia, dan sesak nafas. Kepucatan bisa diperiksa pada
telapak tangan, kuku, konjungtiva palpebra. Tanda yang khas meliputi angular stomatitis,
disfagia, hipoklorida, koilonikia, dan pagofagia. Tanda lain berupa kelelahan, anoreksia,
kepekaan terhadap infeksi meningkat, kelainan perilaku tertentu, kinerja intelektual dan
kemampuan kerja menyusut (Arisman, 2003).
Anemia defisiensi besi menyebabkan penurunan kemampuan fisik atau produktivitas kerja,
penurunan kemampuan berpikir, dan penurunan antibodi sehingga mudah terserang infeksi
(Almatsier, 2003).
Memonitor status besi selama kehamilan penting karena pengaruhnya terhadap kesehatan
janin. Defisiensi besi selama kehamilan berefek jangka panjang pada kemampuan kognitif
janin. Konsentrasi hemoglobin yang rendah pada janin umur 8 bulan berhubungan dengan
penurunan perkembangan motoris bayi saat umur 18 bulan (Mahan and Stump, 2004).
Penilaian Status Besi
Indikator paling umum yang digunakan untuk mengetahui kekurangan besi adalah
pengukuran jumlah dan ukuran sel darah merah, serta nilai hemoglobin darah. Nilai
hemoglobin kurang peka terhadap tahap awal kekurangan besi, akan tetapi berguna untuk
mengetahui beratnya anemia. Nilai hemoglobin yang rendah menggambarkan kekurangan
besi yang sudah lanjut (Almatsier, 2003). Menurut WHO, 2000 dalam Arisman, 2003 batas
normal terendah nilai hemoglobin pada setiap umur adalah sebagai berikut:
- Anak usia 6 bulan-6 tahun
: 11 g/dL
- Anak usia 6-12 th
: 12 g/dL
- Wanita dewasa
- Wanita hamil
: 12-14 g/dL
: normal >11 g/dL (anemia ringan 8-11 g/dL
anemia berat < 8 g/dl)
Untuk memudahkan Kepala Puskesmas, ketua tim mutu Puskesmas, penanggungjawab dan
pelaksanaan upaya Puskesmas, serta pendamping akreditasi Puskesmas dalam
mempersiapkan untuk akreditasi.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dalam pelayanan di
Puskesmas sesuai Permenkes nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas, Permenkes nomor
71 tahun 2014 tentang akreditasi pelayanan kesehatan dasar primer perlu adanya diperlukan
adanya alur pelayanan dalam upaya pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil.
5. Referensi
1. Kementerian Kesehatan RI, 2014, Permenkes nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
2. Kementrian Kesehatan RI, 2014, Permenkes nomor 71 tahun 2014 tentang akreditasi
pelayanan kesehatan dasar primer
3. Direktorat Bina Gizi, Kemenkes RI, 1999, Pedoman Pemberian Tablet Besi dan Sirup
Besi bagi Petugas
4. Arisman, 2003, Gizi dalam daur Kehidupan
5. Langkah-langkah Prosedur
ALUR PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH PADA IBU HAMIL
Sdh Dapat
Fe
Rujukan
Poli KIA
Datang
Di
Sendiri
Pemeriksaan
ANC
Belum
dapat
Fe/lanjutan
Catatan
Buku
KIA
6. Unit terkait
1.
2.
3.
4.
Posyandu
Polindes
Puskesmas Pembantu
Bidan Praktek Swasta (BPS)
Apotik
Catatat
Kohort Ibu