Pedoman Pelaksanaan Analisis Kebutuhan Pelatihan Hasan1
Pedoman Pelaksanaan Analisis Kebutuhan Pelatihan Hasan1
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
BAB II.
B.
C.
Ruang Lingkup
D.
Dasar Hukum
E.
Pengertian-pengertian
i
ii
Konsep TNA
Fungsi TNA
Metode Analisis
BAB III.
BAB IV.
BAB V
PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIR
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
NOMOR:
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN ANALISIS KEBUTUHAN PELATIHAN
(TRAINING NEED ANALYSIS)
BAB. I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pengembangan pelatihan diperlukan langkah-langkah penyusunan
yang harus ditempuh oleh seorang penyusun program pelatihan. Salah
satu yang harus ditempuh diantara langkah tersebut adalah melakukan
training need analysis ( TNA)
Pelaksanaan analisis kebutuhan pelatihan (TNA), tidak hanya
terbatas kepada penyusunan program pelatihan berbasis kompetensi
saja, tetapi juga untuk menyusun program latihan yang bersifat
pesanan (Trainer made) maupun program pelatihan yang berorientasi
kepada pemenuhan keterampilan untuk jabatan-jabatan tertentu di
perusahaan.
Dalam praktek pelaksanaan program pelatihan, masih banyak
ditemui program pelatihan yang disusun tidak berdasarkan TNA,
sehingga hasil pelatihannya seringkali tidak memenuhi kebutuhan
pasar kerja.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka pelaksanaan TNA,
merupakan hal yang sangat penting/strategis dalam penyusunan
program pelatihan baik pelatihan yang berbasis kompetensi maupun
pelatihan untuk memenuhi kebutuhan tertentu.
Oleh karena itu, dipandang perlu untuk disusun pedoman TNA
yang dirancang seminimal mungkin untuk menjadi pedoman oleh
pihak-pihak terkait dalam Melaksanakan TNA.
B.
sehingga
dapat
diperoleh
hasil
analisis
kebutuhan
Ruang Lingkup
Ruang lingkup analisis kebutuhan pelatihan meliputi ;
1. Prinsip dasar dan Fungsi analisis kebutuhan pelatihan
2. Kategori/Jenis Analisis kebutuhan pelatihan
3. Mekanisme Analisis Kebutuhan Pelatihan
4. Penetapan program pelatihan
D.
Dasar Hukum
1.
2.
3.
4.
5.
6.
E.
Pengertian-Pengertian
1. Program Pelatihan adalah suatu paket yang berisi keterampilan
teknis atau manajerial yang dilengkapi jumlah peserta, metode
kurikulum dan silabus yang dilaksanakan dalam jangka waktu
tertentu;
2. Pelatihan Teknis untuk penempatan tenaga kerja adalah Pelatihan
yang ditujukan untuk pengisian jabatan tertentu sesuai kebutuhan
pasar kerja, baik di dalam maupun di luar negeri;
3. Pelatihan Manajerial untuk peningkatan produktivitas tenaga kerja
adalah Pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan
manajerial
dalam
mengolah
bahan
baku
sehingga
dapat
Pelatih/Instruktur
adalah
seseorang
yang
memiliki
adalah
Spesifikasi
sikap,
pengetahuan
dan
kompetensi
dalah
Analisis
sistematik
tingkah
laku
tugas
(duties,
tasks),
kompetensi
dan
elemen
Jabatan
adalah
proses,
metoda
dan
teknik
untuk
adalah
untuk
Kemampuan
menunjukkan
mental
atau
kegiatan
fisik
yang
tertentu
yang
memuaskan.
18. Tugas adalah Satuan pekerjaan yang khas dimana hasil tertentu
dicapai, dan ketika dikombinasikan dengan tugas lainnya ,
membentuk duty (kumpulan tugas).
BAB. II
ANALISIS KEBUTUHAN PELATIHAN
(TRAINING NEED ANALYSIS/TNA)
A.
KONSEP TNA
Dalam melaksanakan pelatihan hal yang paling utama dan
pertama adalah analisis kebutuhan pelatihan. Analisis kebutuhan
pelatihan akan mencerminkan keadaan yang sesungguhnya yang
dihadapi oleh para calon peserta pelatihan dalam melaksanakan
tugasnya, jika dibandingjkan dengan sesuatu yang menjadi standar.
Dalam menganalisis kebutuhan pelatihan dicoba dibandingkan
antara hasil pekerjaan (kinerja) sekarang yang sedang mereka
kerjakan dengan apa yang diinginkan (kinerja yang diharapkan) sesuai
dalam standar operasi yang telah ditetapkan.
Adanya perbedaan antara kedua kinerja tersebut merupakan
petunjuk tentang adanya permasalahan yang dihadapi oleh karyawan
dan organisasi. Perbedaan atau masalah itu merupakan petunjuk apa
yang perlu disiapkan bagi pemilihan strategi (pelatihan atau non
pelatihan) dan pemilihan program pelatihan.
B.
FUNGSI TNA
Training Need Analysis adalah suatu proses membandingkan
kemampuan
individu
dengan
standar
operasional
kerja
untuk
tentang
uraian
kerja
dan
uraian
kerja
yang
sebenarnya.
PEDOMAN PELAKSANAAN TRAINING NEED ANALYSIS (TNA)
dukungan
dengan
melibatkan
pengambil
keputusan.
5. Menyediakan data untuk perencanaan.
C.
METODE ANALISIS
Dalam pelaksanaan identifikasi/penelitian
tentang
training
penelitian
yang
bertujuan
untuk
menemukan
hal-hal
prosentase
dimaksudkan
untuk
mengetahui
status
BAB III
MEKANISME ANALISIS KEBUTUHAN PELATIHAN (TNA)
A. Skema Analisis Kebutuhan Pelatihan
Analisis
Kebijakan
Pelatihan
Analisis
Standar
Kompetensi
(A)
Atau
Analisis Calon
Peserta
pelatihan (E)
Membandingkan
hasil Analisis
Calon peserta
dengan hasil
Analisis obyek
diperoleh gap
Kebutuhan
Pelatihan
PEDOMAN PELAKSANAAN TRAINING NEED ANALYSIS (TNA)
Program
Pelatihan
Analisis Profil
Kompetensi
Yang
dikehendaki
(B)
Atau
Analisis
Jabatan /
Pekerjaan (C)
Atau
Analisis
Informasi
Pasar Kerja
(D)
yang
bertanggungjawab
dibidang
pelatihan,
baik
akan
diduduki
oleh
lulusan
pelatihan
yang
sudah
direncanakan
3. Analisis Profil Kompetensi pekerjaan yang dikehendaki, jika
program pelatihan dirancang tanpa mengacu pada standar
kompetensi atau jabatan/pekerjaan tertentu
4. Analisis Informasi Pasar kerja, dilakukan terhadap sumbersumber informasi pasar kerja yang ada, misalnya informasi bursa
kerja yang ada di media cetak atau media elektronika
5. Analisis Calon Peserta Pelatihan, dilakukan terhadap peserta
untuk
mengetahui
sejauhmana
kemampuan
peserta
yang
s/d
4,
merupakan
analisis
terhadap
pihak
yang
Setelah diperoleh
hasil
yang membutuhkan
(demand) dan pihak calon peserta pelatihan yang ada (supply), maka
kebutuhan pelatihan yang ada ditentukan dengan membandingkan
kedua
hasil
analisis
pihak
demand
dan
supply
tersebut
yang
tersebut
dihayati
dapat
dan
lebih
lebih
mudah
mudah
untuk
dimengerti
dilaksanakan
dalam
10
dan
tanggungjawabnya,
keahlian,
pengalaman,
OBYEK ANALISIS
Dilihat dari obyek yang akan dianalisis, maka ada beberapa
pilihan/jenis analisis kebutuhan pelatihan sbb:
1.
(stakeholder).
Pemaketan unit kompetensi menjadi kelompok jabatan atau
bidang pekerjaan/keahlian yang ada dilapangan usaha dan dunia
industri ke dalam kualifikasi yang serasi dengan KKNI merupakan
11
kualifikasi
pekerjaan
yang
diharapkan
oleh
Pemaketan
unit
kompetensi
yang
telah
terstandar
uraian
diatas,
jelas
bahwa
analisis
profil
kompetensi
12
Bidang Pekerjaan
(3)
Fungsi
utama
pekerjaan/
katalog pekerjaan/
jabatan
(Function Core)
Kelompok Unit
Kompetensi
Umum (01)
Kelompok Unit
Kompetensi Inti
(02)
Unit
Kompetensi
Unit
Kompetensi
Kelompok Unit
Kompetensi
Pilihan (03)
Unit
Kompetensi
3.
ANALISIS JABATAN/PEKERJAAN.
Analisis Jabatan/Pekerjaan ini dilakukan apabila sudah ada rencana
yang
pasti
dan
jelas
terhadap
kebutuhan
pelatihan
mengenai
13
a. Nama jabatan
b. Letak dan kode jabatan
c. Ikhtisar jabatan atau job summary
d. Uraian tugas atau taks description
e. Uraian kegiatan atau activities description
f. Bahan kerja atau masukan yang diolah
g. Perangkat kerja yang digunakan
h. Hasil kerja atau produk yang dihasilkan
i. Korelasi jabatan
j. Kondisi lingkungan kerja
k. Kemungkinan resiko bahaya
l. Wewenang
m. Tanggung jawab
n. Syarat jabatan
o. Fungsi pekerja
4.
D.
14
secara
efektif
pada
setiap
jabatan/pekerjaan
atau
pada
bidang
pekerjaan
yang
dilakukannya
pada
suatu
kerja
mungkin
ada
yang
berminat
terhadap
proses
dengan
tenaga
kerja
untuk
menjelaskan
bahwa
perundingan,
mendistribusikan
angket
serikat
kepada
pekerja
tenaga
(working
kerja,meminta
party)
mereka
kerja
dan
supervisor.Dalam
kasus
tersebut,
dimana
15
GAP
(KESENJANGAN)
HASIL
ANALISIS
OBYEK
Kinerja
Indeks prestasi rata-rata
Masalah
Kualitas skill AO masih
minimal
dibawah
eks
untuk
prestasi
seorang
standar,
Account
terutama
pengumpulan data
pengumpulan
komponen
yaitu 2,3)
tugas
yang
skill
dalam
data,
16
1.
kerja
bekerja
asal-
asalan
Kemungkinan Masalah
Job Assignment tidak jelas
Target
yang
harus
dicapai
tidak
dipahami pekerja
Se
2.
ring
terjadi
kecelakaan kerja
memadai
Peralatan
dan
sarana
kerja
tidak
memadai
F.
KEBUTUHAN PELATIHAN
Kebutuhan
pelatihan
ialah
sejumlah
unit-unit
kompetensi
yang
17
untuk
suatu
pekerjaan/jabatan
tertentu
yang
akan
dilaksanakan.
Masing-masing unit kompetensi tersebut diperoleh dari kelompok :
B.
a.
b.
c.
d.
b.
Pelatihan
dilakukan
berdasarkan
profil/kompetensi
yang
yang
dikehendaki
(dipesan),
sehingga
diperoleh
b.
c.
C.
ANALISIS JABATAN/PEKERJAAN
Proses analisis jabatan/pekerjaan ini dilakukan apabila sudah ada
rencana
yang
pasti
dan
jelas
bahwa
lulusan
pelatihan
akan
18
jabatan/pekerjaan tersebut.
1.
jabatan
hanya
akan
dilakukan
apabila
menejemen
19
LANGKAH
PENYELENGGARAAN
ANALISIS JABATAN
PERSIAPAN PENYELENGARAAN
ANALISIS
JABATAN
3
PENENTUAN
INFORMASI
JABATAN
II. PENGUMPULAN
DATA JABATAN
PROGRAM YANG
MEMBUTUHKAN
INFORMASI JABATAN
III. PENGOLAHAN
DATA JABATAN
5
8
IV. VERIFIKASI
INFORMASI
JABATAN
6
7
V. PEMBETULAN
2.
20
1.
Daftar Jabatan
Merupakan daftar atas rumusan jabatan yang menghasilkan
dari proses analisis jabatan. Daftar jabatan ini bisa disusun menurut
:
a.
b.
2.
Uraian Jabatan
Cakupan informasi jabatan atas jabatan yang tercantum dalam
daftar jabatan.
3.
Spesifikasi Jabatan
Adalah informasi jabatan yang disajikan program-program tertentu.
Dengan demikian maka macam informasi jabatan ditentukan oleh
program yang bersangkutan.
Golongan Jabatan
Jabatan
dalam
suatu
unit
organisasi
atau
instansi
biasanya
memudahkan
pemahaman
dan
pengalaman
serta
Pengelompokkan
jabatan
ini
bisa
Bidang kerja
b.
Sifat jabatan
c.
Nilai jabatan
d.
Eselon
e.
Pangkat
f.
Dan lain-lain
2.
3.
4.
Struktur jabatan.
21
5.
Keadaan
kualifikasi
pegawai
yang
dikaitkan
dengan
syarat
jabatan.
D.
E.
ANALISIS
CALON
PESERTA
PELATIHAN
(ANALISIS
TARGET
POPULASI/SKILLS AUDIT)
Proses analisis calon peserta pelatihan ini dilakukan terhadap
calon peserta pelatihan yang direncanakan sebagai peserta pelatihan.
Untuk memperoleh gambaran unit-unit Kompetensi yang telah dimiliki
baik yang diperoleh melalui pelatihan-pelatihan sebelumnya atau
pengalaman-pengalaman kerja yang pernah dialami.
Proses ini dilakukan melalui beberapa test atau suatu test
wawancara yang intensif.
Hasil analisis calon peserta pelatihan ini, merupakan gambaran
tentang kompetensi/unit kompetensi yang telah dimiliki oleh calon
peserta pelatihan dan merupakan gambaran yang sangat penting yang
akan dibandingkan dengan salah satu dari hasil analisis tersebut diatas
yaitu :
Analisis standar kompetensi, analisis profil kompetensi, analisis
jabatan/pekerjaan, dan analisis informasi pasar kerja, sehingga dapat
diperoleh
perbedaan/selisih
Kompetensi/Unit
Kompetensi
atau
yang
GAP
telah
yang
jelas
antara
dimiliki
calon
peserta
22
Tidak
Penawaran profil
keterampilan
Ya
Menvalidasi
Mengidentifikasi
unit kompetensi
pekerjaan /jabatan
Mencari
kesepakatan
Tidak
Penilaian
Ulang
Mengidentifikasi
kualifikasi yang relevan
Ya
Banding
Calon peserta
mempunyai
kualifikasi yang
relevan
Pengambilan
paket kompetensi
pekerjaan/jabatan
(Kel.Umum,Inti,
Spesifik dan atau
pilihan)
Penetapan jenjang
pelatihan
Berdasarkan
pertimbangan KKNI
23
24
BAB V
PENUTUP
dan
berkelanjutan.
Tiga
jalur
tersebut
adalah
pendidikan,
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal Juni 2006
DIREKTUR JENDERAL
PEMBINAAN PELATIHAN DAN
PRODUKTIVITAS
25
LAMPIRAN-LAMPIRAN
26
Tugas
Unit No.
Judul Unit
Kompetensi/Keterampilan
Unit
Prasyarat
Memiliki
keterampila
n
27
Unit
No.
Judul Unit
Kompetensi/Keterampilan
Membuat kotak
pelindung
(guards),
penopang
(stands) dll .
5.36A
Memperbaiki/mengganti/mengub
ah hasil pabrikasi
Kompetensi
Pendukung
untuk tugas
utama
1.1F
1.2F
1.3F
1.4F
2.2C11
2.3C11
2.6C10
2.7C10
Membuat kerja
pipa (ductwork)
12.7A
5.15A
5.10A
Mengasah bor
(drills) dan
perkakas
tangan
18.1A
Unit
Prasyar
at
5.3A
5.5A
5.6A
5.7A
5.15A
18.1A
18.2A
9.1A
9.2A
5.10A
-
Memili
ki
ketera
mpila
n
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
9.2A
-
Tidak
Ya
Ya
18.1A
9.2A
-
Ya
Ya
Ya
Ya
28
Memelihara
overhead
conveyors
18.9A
Mendatarkan dan
menyebariskan mesin dan
komponen enjiniring
2.5C11
18.55A
18.6A
18.3A
18.2A
9.2A
12.3A
18.1A
9.1A
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
I.
II.
III.
LANGKAH-LANGKAH PENYELENGGARAAN
ANALISIS JABATAN
U R A I A N
PERSIAPAN :
1. Perencanaan proses analisis jabatan.
2. Penyusunan bentuk-bentuk (formulir) analisis jabatan dan petunjuk
pengisiannya.
3. Perencanaan
penyelenggaraan
dan
penyusunan
petunjuk
pelaksanaannya.
4. Penyiapan Tenaga Analisis Jabatan.
PENGUMPULAN DATA JABATAN :
1. Pemberitahuan kepada unit organisasi yang akan menjadi sasaran.
2. Perkenalan diri Analisis kepada pimpinan-pimpinan organisasi yang
terlibat dalam analisis jabatan.
3. Studi pengenalan organisasi mengenai :
fungsi dan tugas organisasi
struktur organisasi
arus kegiatan organisasi
daftar jabatan dan tenaga kerja.
4. Penarikan sample karyawan dan jabatan.
5. Pengumpulan data, dengan menggunakan satu atau kombinasi
beberapa metode pengumpulan data jabatan :
a.
Pengisian daftar pertanyaan
b.
Interview
c.
Observasi
d.
Penjabaran tugas organisasi ke dalam pekerjaan karyawan
e.
Bahasan tenaga ahli
f.
Studi kepustakaan
g.
Kombinasi beberapa metoda.
PENGOLAHAN DATA JABATAN :
Penyusunan berbagai bentuk cakupan informasi jabatan dengan
menggunakan hasil-hasil yang diperoleh dari pengumpulan data
jabatan, misalnya :
1. Penyusunan uraian jabatan
2. Penyusunan spesifikasi jabatan
3. Penyusunan spesifikasi menurut macam informasi
4. Penyusunan lembaran prospek jabatan
5. Penyusunan kode jabatan
6. Penyusunan golongan jabatan
29
7. Dan lain-lain
VERIFIKASI JABATAN :
Hasil-hasil pengolahan dalam langkah ke III tersebut di atas masih
perlu
diperiksa
kembali
kebenarannya,
dengan
mengadakan
pengecekan.
PEMBETULAN :
Beberapa pembetulan atas hasil analisis jabatan dengan menggunakan
hasil - hasil yang diperoleh dalam langkah II, III dan IV.
Demikian juga, analisis perlu mengoreksi hasil reproduksi, seperti
hasil-hasil ketikan, cetak coba, karena ia yang memahami isinya.
IV.
V.
Lampiran 4.
1. NAMA JABATAN
2. KODE JABATAN
3. IKHTISAR JABATAN
4. HASIL KERJA
5. BAHAN KERJA
6. PERANGKAT KERJA
7. SIFAT JABATAN
8. PELAKSANAAN
KERJA
9.1. Uraian Tugas
No.
Urut
1
Rincian Tugas
2
1.
PEDOMAN PELAKSANAAN TRAINING NEED ANALYSIS (TNA)
30
2.
3.
9.2.
Tanggung :
Jawab
9.3. Wewenang
11.
KORELASI JABATAN
No.
Jabatan
Urut
12.
:
Unit Organisasi/
Instansi
Dalam Hal
Aspek
Faktor
Tempat Kerja
Suhu
Udara
Keadaan ruangan
Letak
Keadaan tempat
kerja
Penerangan
31
9.
Suara
Getaran
Macam Bahaya
Sebab Bahaya
:
:
Penjenjangan
b.
Teknik
Lama
No.
Frekuensi
S
b. Usia
c. Tinggi
d. Berat
32
e. Faktor lain
Penjelasan Kode:
G
V
N
S
P
K
F
M
E
C
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Penjelasan Kode:
D = (DPC) Kemampuan Menyesuaikan Diri Menerima Tanggung Jawab Untuk
Kegiatan Memimpin (Decoration), Mengendalikan (Control) Atau
Merencanakan (Planning).
F = Kemampuan Menyesuaikan Diri Dengan Kegiatan Yang Mengandung
Penafsiran Perasaan (Felling), Gagasan (Idea), Atau Fakta (Fact) Dari Sudut
Pandangan Pribadi.
I = (Influ) Kemampuan Menyesuaikan Dari Untuk Pekerjaan-Pekerjaan
Mempengaruhi (Influencing) Orang Lain Dalam Pendapat, Sikap Atau
Pertimbangan Mengenai Gagasan.
J = (SJC) Kemampuan Menyesuaikan Diri Pada Kegiatan Pembuatan Kesimpulan,
Penilaian Atau Pembuatan Keputusan Berdasarkan Kriteria Rangsangan Indera
Atau Atas Dasar Pertimbangan Pribadi (Sensory & Judgemental)
M = (MVC) Kemampuan Menyesuaikan Diri Dengan Kegiatan Pengambilan,
Pembuatan Pertimbangan, Atau Pembuatan Keputusan Berdasarkan Kriteria
Yang Dapat Diukur Atau Yang Dapat Diuji (Measurable And Verifiable Criteria)
P = (DEPL) Kemampuan Menyesuaikan Diri Dalam Berhubungan Dengan Orang
Lain (Deadling With People) Lebih Dari Hanya Penerimaan Dan Pemberian
Instruksi
R = (REPCON) Kemampuan Menyesuaikan Diri Dengan Kegiatan Pengambilan,
Pembuatan Pertimbangan, Atau Yang Berulang (Repetitive), Atau Secara
Terus-Menerus (Countinuously) Melakukan Kegiatan Yang Sama, Sesuai
Dengan Perangkat Prosedur, Urutan Atau Kecepatan Yang Tertentu.
S = (PUS) Kemampuan Menyesuaikan Diri Untuk Bekerja Dengan Ketegangan
Jiwa (Reforming Under Stress) Jika Berhadapan Dengan Keadaan Darurat
Kritis, Tidak Biasa Atau Berbahaya, Atau Bekerja Dengan Kecepatan Kerja Dan
Perhatian Terus Menerus Merupakan Keseluruhan Atau Sebagian Aspek Dari
Pekerjaan
T = (STS) Kemampuan Menyesuaikan Diri Dengan Situasi Yang Menghendaki
Pencapaian Dengan Tempat Menurut Perangkat Batas (Set Of Limits), Toleran,
Atau Standar-Standar Tertentu.
PEDOMAN PELAKSANAAN TRAINING NEED ANALYSIS (TNA)
33
14.
1b
2b
3a
3b
4a
4b
5a
5b
FUNGSI KERJA
Data
15.
2a
Oran
Bend
34
35
36
Nama
Departemen/Sek
si:
Kualifikasi:
Disetujui
Fungsi/tugas(dut
y) langkah 2
Unit utama
langkah 3
Prasyarat
Validasi
Memiliki
keterampila
n
Menggunak
an
keterampila
n
37
Unit
No
Menbuat kotak
pelindung
(guards),
penopang
(stands) dll.
5.36A
Memperbaiki/mengganti/mengubah hasil
pabrikasi
Kompetensi
Pendukung tugas
utama
1.1F
1.2F
Membuat kerja
pipa (ductwork)
1.3F
1.4F
2.2C11
2.3C11
2.6C10
2.7C10
12.7A
5.15A
5.10A
Mengasah mata
bor (drills) dan
perkakas tangan
Memelihara
overhead
conveyors
18.1A
18.9A
Mendatarkan dan
menyebariskan mesin dan komponen
enjiniring
Mengelas pipa
panas (steam)
Turut serta dalam
pertemuan tim
dan memberikan
presentasi
Melatih peserta
magang
Memelihara
catatan TQM
5.21A
1.1F
2.3C11
16.1B
2.4C11
1.3F
2.1C12
Unit
Prasya
rat
5.3A
5.5A
5.6A
5.7A
5.15A
18.1A
18.2A
9.1A
9.2A
9.2A
18.1A
9.2A
2.5C11
18.55A
18.6A
18.3A
18.2A
9.2A
12.3A
18.1A
-
38
Mekanik Mesin
PEKERJAAN
Mekanik
Plant
Mekanik
penggerak
dll.
TUGAS
Mendiagnosa
Kesalahan
system listrik
Mengganti
oli mesin
Tune up
mesin
Overhauling
mesin
Overhauling
Transmisi
dll
UNIT
KOMPETENSI
Mengganti busi
Spark Plugs
Memperbarui
Contact point
Memeriksa Air
Cleaner
dll
ELEMEN
KOMPETENSI
Menggunakan
Feeler Gauge untuk
menyesuaikan
Movable Contact
Point untuk
memberikan
Pemisahan Contact
Points yang benar.
Mengganti
kunci
starter
Ignition
Key
Menyiap
kan
kendara
an untuk
memper
barui
kontak
poin
KRITERIA
UNJUK
KERJA
Menyalakan
mesin sampai
Heel of the
Movable
Contact
menyentuh
salah satu
Lobes
penggerak
Distributor
Memilih
Feeler
Gauge
ukuran
ketebalan
yang benar
(Correct
Thickness)
Keterampilan. meletakkan
drag pada feeler gauge
dengan benar ketika
menempatkannya di antara 2
contact points.
Sikap. Harus ditunjukkan
dengan benar ketika pertama
kali melakukan pekerjaan
rutin.
Rentang pernyataan. Di
bawah kondisi operasi normal
dalam workshop.
Standar. Untuk mendapatkan
penempatan yang benar
sesuai dengan spesifikasi
manufaktur.
39