PENDAHULUAN
sektor
perekonomian
pada
akhirnya
menimbulkan
telah dijelaskan dalam Peraturan Daerah No. 13 Tahun 2013 Tentang Ketertiban
Umum dan Lingkungan, yang berbunyi :
1.
Pasal 9 ayat 2
Setiap pemilik, penghuni, penanggung jawab bangunan wajib memelihara
kebersihan pekarangan rumahnya dan termasuk tanaman , jalan masuk, pagar
batas pekarangan, jembatan, saluran pembuangan, serta parit dan lain-lainnya.
2.
Pasal 9 ayat 3
Setiap orang dilarang membuang sampah atau menumpuk sampah di jalan,
jalur hijau taman, sungai, parit selokan, saluran pembuangan air dan tempattempat umum lainnya kecuali di tempat-tempat sampah yang telah ditetapkan oleh
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan.
Dalam fenomena saat ini sering kita jumpai sampah industri yang
menumpuk begitu saja dan banyaknya sampah industri masyarakat yang
berserakan dan tidak dibuang pada tempatnya dan sering juga dijumpai dan
melihat sampah-sampah dibantaran sungai sehingga
mencemari lingkungan
dari
uraian
pada
latar
belakang,
maka
penulis
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1.
Teori
2.1.1 Kebijakan Publik
Kebijakan Publik merupakan suatu aturan-aturan yang dibuat oleh
pemerintah dan merupakan bagian dari keputusan politik untuk mengatasi
berbagai persoalan dan isu-isu yang ada dan berkembang di masyarakat.
Kebijakan publik juga merupakan keputusan yang dibuat oleh pemerintah untuk
melakukan pilihan tindakan tertentu untuk tidak melakukan sesuatu
maupun
prinsip untuk mengarahkan cara bertindak yang dibuat secara terencana dan
konsisten dalam mencapai tujuan tertentu.
Kebijakan publik adalah kebijakan yang dibuat oleh pemerintah untuk
memenuhi kepentingan publik. Studi mengenai pembuatan kebijakan publik
merupakan studi yang sangat penting dalam administrasi negara. Prinsip tersebut
akan ditinjau lebih lanjut dari kebijakan publik sendiri menurut para ahli. Menurut
H. Hugh Heglo (dalam Abidin 2004:21) kebijakan adalah suatu tindakan yang
bermaksud untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan Anderson (dalam Islamy,
1997:4) mendefinisikan kebijakan sebagai serangkaian tindakan yang mempunyai
tujuan tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh seorang pelaku atau
sekelompok pelaku guna memecahkan suatu masalah tertentu.
Kebijakan publik menurut Dye yaitu whatever goverments choose to do or
not to do (Subarsono, 2005:2). Konsep tersebut sangat luas karena kebijakan
publik mencakup sesuatu yang tidak dilakukan oleh pemerintah di samping yang
dilakukan oleh pemerintah ketika pemerintah menghadapi sesuatu masalah publik.
Sedangkan
Friedrick
sebagaimana
dikutib
oleh
Nugroho
(2004:4)
dengan kebijakan baru yang lebih baik. Policy maintenance adalah sebuah
pengadaptasian atau penyesuaian kebijakan baru yang dibuat tersebut untuk keep
the policy on track. Policy termination adalah saat di mana kebijakan yang ada
tersebut dan dianggap sudah tidak sesuai lagi maka kebijakan tersebut dihentikan.
Terdapat berbagai macam strategi untuk menghentikan kebijakan, apakah
itu dengan mencabut kebijakan, membatalkannya, atau menggantinya dengan
sebuah kebijakan baru. Substansi utama dari proses linier yang digagas oleh
Hogwood dan Peters secara lugas mendeskripsikan kepada kita bahwa kebijakan
publik merupakan siklus yang mekanistik.
2.1.2 . Implementasi kebijakan
Studi implementasi merupakan suatu kajian mengenai studi kebijakan
yang mengarah pada proses pelaksanaan dari suatu kebijakan. Dalam praktiknya
implementasi kebijakan merupakan suatu proses yang begitu kompleks bahkan
tidak jarang bermuatan politis dengan adanya intervensi berbagai kepentingan.
Dalam derajat lain Daniel Mazmanian dan Paul Sabatier dalam bukunya
Implementation
and
Public
(dalam Agustino
2006:139)
mendefinisikan
tingkat kesulitan teknis dari masalah yang bersangkutan. Di satu pihak ada
beberapa masalah sosial secara teknis mudah dipecahkan, dipihak lain
terdapat masalah-masalah sosial yang relatif sulit dipecahkan, seperti
kemiskinan, pengangguran, korupsi, dan sebagainya. Oleh karena itu, sifat
masalah itu sendiri akan memengaruhi mudah tidaknya suatu program
diimplementasikan.
10
menuju
tercapainya
tujuan-tujuan
dan
sasaran-sasaran
yang
11
12
Penelitian yang dilakukan oleh Billy Jenawi 2008 ( Skripsi ), dengan judul
Pengaruh Implementasi Kebijakan Terhadap Efektivitas Pengelolaan Sampah Di
Perusahaan Daerah Kebersihan. Tujuan penelitian ini Mengetahui faktor-faktor
apa
yang
menjadi
penghambat
2012 ( Skripsi ).
Tujuannya
adalah
untuk
mengetahui
pelaksaan
kebijakan
metode
penelitian
kualitatif,
sedangkan
penelitian
Yeni
Hernidyasari
13
pengaruh implementasi
kualitatif,
sedangkan
penelitian
Masyulia
Sunaryoningsih
deskriptif
kualitatif
yang
bertujuan menggambarkan
keadaan
14
.
2.4 Pertanyaan Penelitian
15
16
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif
adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi
yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan
ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan
terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami
(Creswell, 1998:15). Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007:3) mengemukakan
bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan
perilaku yang diamati. Dengan digunakannya metode kualitatif, maka data yang
didapat akan lebih lengkap, lebih mendalam, kredibel, dan bermakna sehingga
tujuan penelitian akan dapat dicapai. Penggunaan metode kualitatif ini,
berkesesuaian dengan permasalahan yang diangkat dan dipandang lebih tepat
dicarikan datanya melalui metode kualitatif, karena akan diperoleh data yang lebih
tuntas dan pasti, sehingga memiliki kredibilitas yang tinggi.
Jenis penelitan yang digunakan dalam ini penelitian adalah penelitian
diskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri
atau lebih ( independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan
antara variabel satu dengan yang lainya (Sugiono, 2003:11).
17
Kabupaten Sanggau.
18
waktu
Kegiatan
April
Minggu III Minggu IV
Mei
Minggu I
Pembekalan
Penyusunan
Proposal
Penyusunan
Prposal dan
Konsultasi
dengan
Konsultasi
Pembimbing
19
b.
c.
sebelumnya.
Dokumentasi yang sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat,
catatan harian laporan dan yang lain. Kemudian dokumen tersebut dicopy atau
a.
b.
20
subjek penulisan dicatat oleh penulis dalam lembar jawaban yang telah
c.
ditentukan.
Pedoman dokumentasi, yaitu pedoman yang digunakan untuk mencatat
dokumen apa saja yang diperlukan, daftar dokumen tersebut dijadikan
acuan untuk mengumpulkan data dokumentasi.
berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan demikian
terdapat triagulasi sumber, triagulasi teknik pengumpulan data, dan triagulasi
waktu, sebagai berikut.
1. Triangulasi sumber data
Untuk menguji data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang
telah melalui beberapa sumber. Misalnya untuk menguji data tentang
penanganan sampah di Kabupaten Sanggau.
2. Triangulasi teknik pengumpulan data
Triangulasi teknik untuk menguji data yang dilakukan dengan mengecek
data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data yang
diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumen atau
kuesioner. Jika ketiga teknik tersebut menghasilkan data yang berbeda, maka
21
peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan
atas yang lain untuk memastikan data yang mana yang dianggap benar atau
mungkin semuanya benar, karena sudut pandang yang berbeda.
3. Triangulasi waktu
Triangulasi waktu digunakan untuk validitas data yang berkaitan dengan
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai
waktu. Untuk mendapatkam data yang sah melaluli observasi peneliti perlu
diadakan pengamatan tidak hanya satu kali pengamatan saja.
22