Masa Remaja
Perkembangan Kognitif Remaja
Pengertian perkembangan kognitif
Perkembangan kognitif adalah perubahan kemampuan mental seperti belajar, memori,
menalar, berpikir, dan bahasa. Piaget (dalam Papalia & Olds, 2001) mengemukakan
bahwa pada masa remaja terjadi kematangan kognitif, yaitu interaksi dari struktur otak
yang telah sempurna dan lingkungan sosial yang semakin luas untuk eksperimentasi
memungkinkan remaja untuk berpikir abstrak. Piaget menyebut tahap perkembangan
kognitif ini sebagai tahap operasi formal (dalam Papalia & Olds, 2001).
Menurut teori tahapan Piaget, setiap individu akan melewati serangkaian perubahan
kualitatif yang bersifat invariant, selalu tetap, tidak melompat atau mundur. Jean Piaget
(1896-1980) mengemukakan bahwa ada empat tahap perkembangan kognitif manusia,
yaitu:
Menurut teori tahapan Piaget, setiap individu akan melewati serangkaian perubahan
kualitatif yang bersifat invariant, selalu tetap, tidak melompat atau mundur. Jean Piaget
(1896-1980) mengemukakan bahwa ada empat tahap perkembangan kognitif manusia,
yaitu:
Orang tua sering kali merasa bingung dengan sikap anak yang tidak mau diatur dan
cenderung membantah perkataan orang tua sehingga akhirnya orang tua menggunakan
kekerasan pada anak baik secara fisik, misalnya memukul atau secara psikis misalnya
membentak agar anak menuruti perintah orang tua. Akan tetapi hal tersebut malah
membuat anak semakin tidak mendengarkan anda sebagai oran tua. Bagaimana
sebenarnya cara yang tepat untuk menanamkan disiplin pada anak? Berikut ini ada
beberapa cara untuk menanamkan disiplin pada anak, diantaranya :
2. Jelas
Berikan aturan yang sederhana dan jelas sehingga anak mudah melakukannya
Jangan mengur anak dihadapan orang lain, karena hal itu akan membuat anak merasa
malu sehingga tetap mempertahankan tingkah laku tersebut.
Alasan dan tata tertib yang dilakukan itu perlu dijelaskan pada anak sehingga anak
melakukannya dengan penuh kesadaran.
5. Memberi hadiah
6. Hukuman
Orang tua harus berhati-hati dalam memberikan hukuman, jangan sampai menyakiti
fisik/jiwa anak. Hukuman tidak dapat diberikan terhadap anak dibawah usia 3 tahun,
apalagi memukulnya. Hukuman merupakan pilihan terakhir, lebih baik memuji
perbuatannya yang benar daripada menghukum kesalahannya.
7. Luwes
Jangan terlalu kaku dalam menegakkan disiplin, sesuaikan dengan keadaan situasi anak
8. Keterlibatan anak
Sebaiknya anak dilibatkan dalam setiap membuat tata tertib sehingga anak merasa
dihargai dan diakui dalam keluarga
9. Bersikap tegas
Bersikap tegas bukan berarti bersikap kasar baik dalam tindakan fisik/perbuatan
3. Fokus dan targetkan satu atau dua perilaku yang harus ditaati
dengan baik pada waktu yang bersamaan. Misalnya, makan harus
dihabiskan, makanan jangan dibuat mainan. Umumnya akan lebih
efektif untuk mengajarkan anak pada satu atau dua bidang yang
terfokus daripada mencoba untuk mengajarkannya sedikit-sedikit tapi
dengan berbagai macam bidang yang berbeda-beda.
Separah apapun kesalahan yang diperbuat buah hati, itu bukan alasan untuk
melampiaskan kemarahan Anda padanya. Mendisiplinkan sama sekali berbeda dengan
menjadikan anak sebagai tempat pelampiasan emosi. Atur dan pikirkan dengan baik apa
yang akan Anda katakan atau lakukan pada si kecil. Jangan sampai menyesali apa yang
telah Anda lakukan atau ucapkan pada si kecil.
Jika memang nilainya jelek, sebaiknya beri dia hukuman dengan mengurangi jam
bermainnya, lalu menggantinya dengan les di tempat bimbingan. Jika dia menumpahkan
makananya karena bermain-main saat makan, suruh ia membereskan kotorannya.
Hukuman seperti ini lebih berguna dan mendidik bagi si kecil.