Anda di halaman 1dari 17

Oleh : Jessie Widyasari (2005730037)

Pembimbing : dr. Samino, Sp. S


Bagian Saraf RSIJ Cempaka Putih
Latar Belakang
 Stroke merupakan penyebab kematian no.2 di
dunia yaitu sekitar 5 juta orang setiap tahun
 Peningkatan tekanan darah memperkuat faktor
risiko untuk terjadinya stroke
 Menurunkan tekanan darah pasca stroke dengan
kombinasi ACE inhibitor dan diuretik dapat
mengurangi angka stroke berulang
 Pada penelitian ini, mayoritas pasien yang terdaftar
yaitu beberapa bulan atau tahun setelah stroke dan
tidak ada perbaikan setelah renin-angiotensin
bloker. Kemuadian di evaluasi dengan pengobatan
telmisartan 80 mg/hari, apakah dapat menurunkan
risiko terjadinya stroke yag dilihat dari 4 bulan
pasca stroke dan dilanjutkan selama 2,5 tahun.
Metode
 Sebanyak 20.332 pasien yang diambil dari 695 center
di 35 negara yang mengalami stroke iskemik
 10.146 pasien  telmisartan 80 mg/hari
 10.186 pasien  placebo
 Digunakan 2 desain untuk membandingkan 4 regimen
obat:
 Kombinasi dari acetylsalicylic acid (aspirin) dan
dipyridamole dibandingkan dengan clopidogel
 Telmisartan dibandingkan dengan placebo
 Tekanan darah pasien juga selalu dikontrol
Kriteria Inklusi
 Usia >55 tahun
 Mengalami stroke iskemik kurang dari 90 hari sebelum
diacak
 Diagnosis stroke iskemik yaitu defisit neurologis fokal dari
kardiovaskuler yg menetap >24jam.
 Jika <24 jam, dpt diinklusi jika pasien memiliki hasil
rekaman tomografi atau MRI dg hasil stroke iskemik
 Setelah 6000 pasien yang mendaftar, usia kriteria inklusi di
modifikasi menjadi lebih kecil (50-54 tahun) yang mengalami
stroke 90-120 hari sebelum pengacakan sampel dan jika
mempunyai 2 faktor risiko
Kriteria Eksklusi
 Pasien yang mempunyai stroke hemoragik
 Mengalami ketidakmampuan yg berat setelah
memenuhi syarat stroke
 Kontraindikasi terhadap antiplatelet yang
digunakan di studi ini
 Faktor lain yang tidak sesuai dengan pengacakan
sampel ini
Random, Pengobatan, dan Follow Up

 Pasien menerima obat dengan dosis kombinasi dari


aspirin (25 mg 2x/hari) atau clopidogrel (75
mg/hari) dan telmisartan (80 mg/hari) atau palcebo
 Pasien dievaluasi setiap kunjungan ke RS atau
klinik setiap 1 minggu kemudian 1, 3, dan 6 bulan;
kemudian di evaluasi setiap 6 bulan; dan di telepon
saat pertengahan waktu sblm kunjungan klinik
Hasil
 Primer :
 Stroke berulang tanpa melihat tipenya
 Sekunder :
 kejadian mayor kardiovaskuler (kematian akibat
penyakit kardiovaskuler, infark miokard, stroke
berulang gagal jantung baru atau yang telah
memburuk)
 Menderita diabetes
Hasil
 11 September 2003 - 14 Juli 2006
 Dari 20.332 pasien  10.146 menerima telmisartan
dan 10.186 menerima plasebo
 Waktu follow up selama 30 bulan
 Sebanyak 125 pasien (51 pasien telmisartan dan 74
pasien grup plasebo) tidak di follow up
 Penggunaan ACEI, CCB, βblocker lebih banyak
digunakan pd grup placebo.
Hasil Primer

Stroke berulang
 Pertama :

 Telmisartan : 880 pasien (8,7%)


 Placebo : 934 pasien (9,2%) 6 bulan
 6 bulan:
 Telmisartan : 533 pasien (5,3%)
 Placebo : 608 pasien (6,0%)
Hasil Sekunder
 Kardiovasular:
 Telmisartan :
1367 (13,5%)
 Placebo :
1463 (14,4%)
 Diabetes:
 Telmisartan : 125
(1,2%)
 Placebo : 151 (1,5%)
Hasil Lainnya
 Tidak ada perbedaan yang signifikan antara grup
telmisartan dan grup placebo terhadap pasien yang
meninggal
 Telmisartan : placebo = 755 : 740
 Perdarahan
 Telmisartan : placebo = 385 : 399
 Sakit kepala pada 7 hari pertama
 Telmisartan : placebo = 2006 : 2102
 Perdarahan intrakranial
 Telmisartan : placebo = 112 : 112
Kesimpulan
 Telmisartan yang diberikan pasca stroke iskemik
tidak dapat mengurangi secara signifikan pada
stroke berulang, penyakit kardiovaskuler mayor
atau diabetes.
Terimakasih..

Anda mungkin juga menyukai