Anda di halaman 1dari 17

Journal reading

Kombinasi Clopidogrel Dan Aspirin Pada Stroke


Minor Akut Atau Transient Ischemic Attack

Oleh: Madonna Fitri Pasaribu


Pembimbing: dr. Iman Indrasyah, Sp. S

KEPANITERAAN KLINIK
SMF NEUROLOGI RSUD Dr. M. YUNUS BENGKULU
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS BENGKULU
2017
1
PENDAHULUAN
Angka kejadian stroke baru: 3 juta pertahun. 30% nya stroke
iskemik minor.
10-20% pasien dengan TIA akan mengalami stroke dalam waktu
3 bulan , namun kebanyakan stroke terjadi pada hari kedua
serangan pertama TIA

2
Lanjutan
• Berdasarkan studi aspirin merupakan satu-
satunya antiplatelet yang memberikan manfaat
pada fase akut stroke.
• Aspirin dan clopidogrel menghambat agregasi
platelet, terapi ganda dapat menurunkan resiko
iskemik berulang pada pasien sindrom koroner
akut.
• Pada studi yang luas kombinasi clopidogrel dan
aspirin belum menunjukkan manfaat dalam
pencegahan sekunder iskemik setelah stroke.
3
Lanjutan
Tujuan:
Kombinasi clopidogrel dan aspirin dalam waktu
3 bulan dapat menurukan resio stroke berulang
dibandingkan dengan penggunaan aspirin saja
pada pasien dengan resiko TIA atau stroke
iskemik akut.

4
Metode
• Design RCT, double-blind, kontrol placebo dilakukan di 114
pusat di Cina.
• Secara acak pada 5170 pasien dalam waktu 24 jam setelah
serangan TIA diberikan terapi kombinasi dengan clopidogrel
dan aspirin (clopidogrel pada dosis awal 300 mg, diikuti 75 mg
perhari diberikan selama 90 hari, ditambah aspirin dengan
dosis 75 mg perhari untuk 21 hari pertama) sebagai kelompok
pertama.

5
• Kelompok kedua terapi placebo dikombinasi
kan dengan aspirin (75 mg perhari selama 90
hari). Semua peserta menerima label aspirin
dengan dosis yang ditentukan oleh dokter
dari 75-300 mg pada hari 1.
• Hasil primer adalah stroke (iskemik atau
hemoragik) selama 90 hari masa tindak lanjut
dalam analisis pengobatan.

6
• Perbedaan perlakuan dinilai dengan
penggunaan model Cox Proportional hazards
• nilai P 0,05 dianggap untuk menunjukkan
signifikansi statistik.
• Semua analisa statistik dilakukan
dengan menggunakan perangkat lunak SAS,
versi 9.0 (SAS Institute).

7
Kriteria inklusi
• Usia 40 tahun atau lebih
• Didiagnosis stroke iskemik akut atau TIA
• Mampu konsumsi obat 24 jam setelah onset
gejala
• Terdapat hasil CT atau MRI kepala

8
Kriteria eksklusi

• Adanya perdarahan (malformasi vaskular, tumor,


abses)
• Penyakit non iskemik otak; sensory simptom
(mati rasa/baal), perubahan visual terisolasi,
pusing terisolasi, vertigo tanpa infark akut pada
hasil CT atau MRI kepala.
• Pasien mendapatkan terapi koagulasi ( emboli
cardio; AF, prostetik katup jantung)
• Kontraindikasi terhadap clopidogrel atau aspirin.

9
Kriteria eksklusi
• Mendapatkan terapi heparin atau antikoagulasi
oral dalam 10 hari sebelum penelitian
• Perdarahan GI atau operasi besar dalam 3 bulan
sebelum penelitian
• Rencana operasi revaskularisasi dalam 3 bulan
setelah penelitian.
• Harapan hidup < 3 bulan
• Wanita subur yang tidak bisa menggunakan
kontrasepsi dan tidak terdapat bukti dokumen
yang menunjukan sedang tidak hamil.

10
Hasil

Hasil

11
12
13
Pembahasan
• Pemberian terapi clopidogrel dan aspirin 24 jam setelah gejala
onset menurunkan resiko stroke berulang 32,0% dibandingkan
terapi aspirin saja.
• Penelitian ini menargetkan populasi yang memiliki resiko
tinggi untuk terjadi iskemik berulang dan beresiko rendah
untuk perdarahan dibandingkan dengan penelitian lainnya.
Serta peneliti lain tidak mencatat pada jam pertama setelah
indeks stroke ringan atau TIA sehingga resiko iskemik berulang
sangat tinggi dan tidak menunjukkan peningkatan resiko
perdarahan.

14
• Pengobatan dengan clopidogrel dengan aspirin
sesegera mungkin setelah gejala onset memberikan
manfaat yang besar karena kejadian iskemik paling
tinggi pada jam awal setelah gejala muncul.
• Percobaan ini dilakukan di cina dengan 150 hingg 250
kematian akibat stroke per 100.000 orang pertahun
serta pasien yang tak mampu melakukan perawatan.
Pencegahan sekunder yang kurang ketat di cina. Cina
memiliki kejadian aterosklerosis intrakranial arteri lebih
tinggi dan prevalensi pleomorfisme genetik lebih tinggi
sehingga mempengaruhi metabolisme clopidogrel.

15
Kesimpulan
• Pengobatan dengan pemberian clopidogrel
dan aspirin selama 21 hari, diikiuti clopidogrel
saja selama 90 hari setelah onset gejala dalam
24 jam mengurangi kejadian stroke berulang
jika dinadingkan dengan aspirin saja.
• Kombinasi clopidogrel dan aspirin tidak
meningkatkan kejadian hemoragik pada
sampel jika dibandingkan dengan pemberian
aspirin saja.

16
Terima kasih

17

Anda mungkin juga menyukai