Pembimbing:
dr. Martua Rizal Situmorang, Sp.S., M.Kes
Kejadian stroke ringan akut atau transient ischemic attack sering merupakan tanda-tanda
peringatan kemungkinan stroke iskemik yang tertunda dan meningkatkan risiko kejadian
stroke berulang, yang sebagian besar terjadi dalam beberapa jam awal dan beberapa
hari setelah onset.
Sekitar 15-25% pasien yang mengalami stroke iskemik diawali dengan transient ischemic
attack terlebih dahulu.
≤
Tatalaksana transient ischemic attack yang tepat dan adekuat menjadi hal yang penting
dalam pencegahan terjadinya stroke iskemik berulang.
Pendahuluan
Gejala defisit neurologis fokal atau hilangnya fungsi monokular yang berlangsung kurang
dari 24 jam disebabkan oleh kurangnya suplai darah keserebral atau okular sebagai
akibat dari trombosis arteri, aliran rendah (low flow), atau emboli yang berasal dari
arterial, cardiac, atau penyakit hematologis.
≤
Seiring berjalannnya waktu penentuan batas waktu 24 jam dianggap kurang dapat
dijelaskan melalui klinis, pencitraan maupun patologis. Hal ini disebabkan karena
sebagian besar TIA berlangsung kurang dari 60 menit tanpa adanya infark pada
pencitraan otak.
Pendahuluan
Stroke Iskemik dapat disebabkan oleh tiga mekanisme yaitu thrombosis, emboli, dan penurunan
perfusi atau aliran darah di otak.
• Trombosis obstruksi aliran darah yang disebakan oleh thrombus da plak arterosklerosis. Plak
arterosklerosis terbentuk dari kelebihan jaringan fibrosa dan otot di subintima serta penumpukkan
lemak. Plak kemudian akan memancing platelet untuk menempel dan membentuk gumpalan yang
terdiri dari deposit fibrin, thrombin, dan klot, sehingga terbentuk thrombus.
• Emboli material yang berasal dari sumber lain dan menyumbat pembuluh darah. Sumbatan ini
dapat bersifat transient (sementara) atau intermiten. Tiga komponen utama emboli
≤ adalah sumber
emboli, material emboli, dan alokasi letak emboli menyumbat.
• Penurunan perfusi iskemia otak juga dapat terjadi akibat kegagalan pompa jantung yang
disebabkan oleh infark miokard atau aritmia dan hipotensi sistemik. Sebagai kegagalan sistem
hipoperfusi. Berkurangnya perfusi secara global mengganggu aliran otak secara difus dan
bilateral. Perfusi rendah pada otak terutama terjadi didaerah perbatasan (watershed area) yang
terletak pada daerah perifer tertori pembuluh darah besar.
Metode Penelitian
Rincian Uji Coba CHANCE merupakan uji coba terkontrol acak, serta terkontrol yang
dilakukan di 114 pusat rumah sakit di China.
Pasien yang dimasukkan dalam penelitian yaitu yang berusia 40 tahun keatas.
Penelitian dimulai dalam waktu 24 jam setelah terjadinya onset stroke iskemik ringan
ataupun Transient Ischemic Attack.
Penilaian klinis selanjutnya dilakukan setelah 90 hari pertama setelah terjadi troke
minor ataupun TIA yang memiliki resiko tinggi.
Metode Penelitian
Secara singkat, CHANCE adalah percobaan prospective multicenter double-blind randomized placebo-
controlled yang dilakukan di 114 pusat di Cina.
5170 pasien usia ≥ 40 tahun dan dapat memulai obat studi dalam waktu 24 jam setelah timbulnya
stroke iskemik minor atau transient ischemic attack risiko tinggi.
Clopidogrel + Aspirin
Clopidogrel dosis awal 300 mg 75 mg / hari (selama 90 hari) + aspirin 75 mg / hari (selama 21 hari pertama)
Within 48 hours
Aspirin Clopidogrel
*Terapi antiplatelet yang
dimulai dalam 48 jam
setelah onset gejala pada
pasien stroke iskemik
menurunkan risiko
Aspirin kejadian stroke baru.*
Mengingat bahwa ada tingkat kekambuhan yang tinggi dalam beberapa jam awal dan
beberapa hari setelah stroke, dimana terapi dual-antithrombotic dapat secara
signifikan mengurangi risiko stroke iskemik jika pengobatan dimulai dalam 12 jam
setelah onset gejala dan ini untuk layak dipelajari.
Metode Statistik Dalam waktu 12 jam
setelah timbulnya
gejala
Karakteristik
Dari 12 hingga 24
jam setelah
timbulnya gejala
• (Umur, kelamin, alokasi treatment, BMI, HT, DM, stroke iskemik sebelumnya,
hiperlipidemia, MI, angina, status merokok, dll)
)
• Tindak lanjut klinis diperoleh dalam 90 hari pertama setelah stroke ringan akut
atau TIA (Transient Ischaemic Attack) risiko tinggi.
Nilai 6-7
8,1% 12% 18% Rawat Inap untuk tindak lanjutan
(Resiko Tinggi)
Hasil Studi
Target utama keberhasilan untuk subanalisis ini adalah peristiwa gejala stroke iskemik baru
dalam 90 hari pertama. Peristiwa stroke iskemik simptomatik dibagi menjadi 2 jenis:
- Defisit neurologis fokal baru, mendadak, - Defisit neurologis fokal baru, berlangsung
dengan bukti klinis atau imaging infark yang <24 jam
berlangsung ≥24 jam
- Tidak disebabkan oleh penyebab
- Tidak disebabkan oleh penyebab non- noniskemik tetapi disertai dengan bukti
iskemik (tidak terkait dengan infeksi otak, neuroimaging dari infark otak yang baru.
trauma, tumor, kejang, parah penyakit
metabolik, atau penyakit degeneratif - Imaging menunjukkan infark baru yang
neurologis) secara geografis berbeda dari infark asli.
Hasil Studi Lanjutan
• Efekasi Dalam waktu 12 jam setelah mengalami stroke iskemik minor atau transient
ischemic attack, 282 pasien (10,96%) dari total 2.573 pasien mengalami gejala stroke
iskemik selama periode tindak lanjut yaitu 3 bulan.
• Dari dua kelompok yaitu pasien yang mengkonsumsi Aspirin+CPG 124 pasien mengalami
stroke iskemik berulang sedangkan pasien yang hanya mengkonsumsi aspirin terdapat 158
pasien mengalami stroke iskemik berulang.
• Kejadian gangguan vascular seperti stroke, infark miokardial atau pun hingga kematian
kebanyakan dialami oleh pasien yang hanya menggunakan aspirin saja yaitu sebanyak 165
pasien sedangkan pasien yang menggunakan Apirin+CPG terdapat 127 pasien.
Diskusi
Di antara pasien yang memulai terapi antiplatelet dalam 12 jam setelah kejadian
stroke minor akut atau TIA, kombinasi clopidogrel dan aspirin lebih unggul daripada
aspirin saja dalam mengurangi risiko stroke iskemik selama periode follow up selama
3 bulan.
Terapi dual-antiplatelet lebih efektif daripada aspirin saja dalam mengurangi risiko
stroke iskemik berulang/ rekuren tetapi tidak pada stroke iskemik progresif.
Dari sudut pandang keamanan, terapi dual-antiplatelet yang dimulai dalam 12 jam
setelah onset gejala tidak dikaitkan dengan peningkatan insiden perdarahan.
Diskusi
• Penelitian ini menunjukkan bahwa manfaat pemberian CPG dan aspirin sejak dini
setelah terjadinya stroke minor ataupun TIA dapat mengurangi atau mencegah
terjadinya stroke iskemik, maka dari itu pemberian pengobatan kombinasi ini
dapat diberikan secepat mungkin setelah terjadinya onset.
Diskusi
• Stroke iskemik berulang kemungkinan disebabkan oleh plak aterosklerotik yang tidak stabil dan
agregasi trombosit yang cepat.
• Pada penilitian ini setelah dilakukan pengamatan bahwa terapi dengan menggunakan dua
antiplatelet dapat menghasilkan efek penghambatan agregasi platelet yang lebih kuat.
• Serta pada penelitian ini juga terlihat bahwa penggunaan terapi dua antiplatelet mengurangi
resiko terjadi stroke iskemi berulang tetapi tidak termasuk pada stroke iskemik yang perogresif
Kesimpulan
• Selain itu, sebagian besar kejadian iskemik yang berkurang adalah kejadian
stroke iskemik yang berulang/ rekuren daripada kejadian stroke iskemik
progresif. Karena periode risiko tertinggi untuk kejadian stroke baru adalah pada
jam-jam awal dan beberapa hari setelah kejadian iskemik awal, terapi
antiplatelet yang agresif di antara pasien dengan stroke ringan atau TIA harus
diberikan sedini mungkin.
Dari penelitian ini:
Peserta: pasien dengan atherothrombosis simptomatik akut
Terapi dual-antiplatelet awal dari 75 mg aspirin dan 300-mg bolus dosis clopidogrel
dengan cepat menghasilkan efek yang lebih kuat dari penghambatan agregasi
platelet.
Mengurangi risiko stroke iskemik berulang tetapi tidak pada stroke iskemik progresif.
Sample Duration
This trial TIA and less severe stroke 21 days
Previous trial More severe stroke ≥ 3 months
Keterbatasan
Research question
--Is the research question well-defined that can be answered using this study design?
(Apakah pertanyaan penelitian dapat terdefinisikan dengan baik menggunakan desain penelitian ini?)
Pertanyaan penelitian/hipotesis pada penelitian ini sudah jelas dan dapat dijawab sesuai hasil dari penelitian ini
dimana didapatkan hasil bahwa pasien yang menggunakan kombinasi dua antiplatelet yaitu CPG dan asprin lebih
dapat mengurangi terjadinya stroke iskemik dari pada pasien yang hanya mendapatkan aspirin saja.
Research question
--Is the data collected in accordance with the purpose of research?
(Apakah data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian?)
Ya, data yang terkumpul sudah sesuai dengan tujuan dari penelitian ini.
Randomization
--Was the randomization list concealed from patients, clinicians and researchers?
(Apakah data pegacakan randomisasi disembunyikan dari pasien, dokter dan peneliti?)
Tidak, semua data randomisasi yang digunakan sudah diketahui oleh pasien , klinisi serta peneliti.
Importance
--Is your environment so different from the one in the study that the methods could not be use there?
(Apakah lingkungan Anda sangat berbeda dari yang ada di penelitian sehingga metode tidak dapat
digunakan di sana?)
Lingkungan penelitian dilakukan di China dan termasuk bagian dari Asia maka dari itu secara lingkungan
mungkin hampir sama sehingga metode penelitian ini dapat degunakan ataupun dapat dilakukan di
Indonesia.
Sekian dan Terimakasih