Anda di halaman 1dari 104

TESIS

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK


DI FAKULTAS ADAB UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
DENGAN KONSEP HUMAN COMPUTER INTERACTION

Raden Muhamad Mahrus Hidayatullah Efendi


14972/PS/MTI/04

Tesis yang ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan


dalam mendapatkan gelar Magister Teknik
Program Studi : Magister Teknik Informatika

KEPADA :

SEKOLAH PASCASARJANA MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAHMADA
YOGYAKARTA
2007

1
2
HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat

karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam

daftar pustaka.

Yogyakarta, Maret 2007

Raden Muhamad Mahrus Hidayatullah Efendi

3
HALAMAN PERSEMBAHAN

¾ Abah M. Masyhuri Es, BA dan Ibu Hj. Sofia Hartati yang telah mengasuh

dan mendidik penulis dengan penuh keikhlasan

¾ Istri tercinta, Siti Lukluk Mufiah, S.Ag. yang dengan penuh setia memberi

semangat dan mendampingi penulis tuk menggapai cita dan cinta

¾ Aufa, Najwa, Haniin dan Ata, Jadilah Qurrota A’yuninaa di dunia dan

diakherat

¾ UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tempat menabur ibadah

¾ Para pecinta Teknologi Informasi

4
PRAKATA

Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena

atas Rahmat, Taufiq, dan Hidayah serta Inayah-Nya, Tesis dengan Judul :

”Perancangan Sistem Informasi Akademik di Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta dengan Konsep Human Computer Interaction ” ini dapat diselesaikan

oleh penulis.

Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu persyarataan dalam mendapatkan

gelar Magister Teknik pada Sekolah Pascasarjana Magister Teknologi Informasi

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Gadjahmada Yogyakarta.

Tesis ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu

dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Lukito Edi Nugroho,M.Sc., selaku direktur Magister Teknologi

Informasi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Gadjahmada

Yogyakarta, yang telah melayani serta memberikan fasilitas bagi kelancaran

studi.

2. Bapak Ir. Rudy Hartanto, MT., selaku pembimbing I dan Bp. Muhammad Nur

Rizal, ST., M.Eng, selaku pembimbing II yang dengan penuh kesabaran disela-

sela kesibukannya selalu memberikan petunjuk, bimbingan, saran-saran serta

dorongan bagi penyelesaian tesis ini.

3. Ibu dan Bapak Dosen pengampu mata kuliah pada Magister Teknologi Informasi

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Gadjahmada Yogyakarta,

yang telah memberikan bekal ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.

5
4. Prof. Dr. H. Amin Abdullah, Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Canadian

Indonesian Development Agency dan Departemen Agama Republik Indonesia

yang telah memberikan kesempatan dan biaya untuk meneruskan studi penulis.

5. Bapak Drs. H. M. Syakir Ali, M.Si., Dekan Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, yang telah memberikan izin bagi studi penulis.

6. Segenap Dosen Penguji yang telah memberikan saran dan masukan demi

terwujudnya Tesis yang lebih baik.

7. Istri tercinta Siti Lukluk Mufidah, S.Ag, ananda Aufa, Najwa, Hanin dan Ata,

tiada kata-kata yang bermakna cukup sepadan atas pengorbanan dan ketabahan

kalian selama ini, marilah kita syukuri nikmat Allah dengan amal sholih.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah membantu

selama penulis studi hingga penyelesaian Tesis ini.

Semoga Allah SWT berkenan memberikan balasan yang sesuai dengan budi

baik yang telah mereka berikan. Penulis berharap semoga Tesis ini bermanfaat bagi

pengembangan pendidikan, terutama di bidang Teknologi Informasi.

Yogyakarta, Maret 2007

Penulis,

Raden Muhamad Mahrus Hidayatullah Efendi

6
INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk merancang Sistem Informasi Akademik di

Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan konsep Human Computer

Interaction.

Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan

pendekatan analisis induktif dengan mengesampingkan hipotesis awal penelitian,

tetai mencari pola , bentuk dan tema-tema untuk dapat mengungkapkan data secara

sistematis.

Adapun hasil dari penelitian ini adalah Konsep Human Computer Interaction

yang diterapkan pada SIA di Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta belum

diterapkan dengan baik, karena usability, safe system, functionals system, effective

dan efficient belum dapat dilaksanakan sepenuhnya. Rekomendasi perancangan yang

dibuat penulis adalah SIA yang berbasis Web(Web based), dengan tetap

memperhatikan konsep-konsep dasar dari HCI.

Kata Kunci : Human Computer Interaction, Sistem Informasi Akademik

7
ABSTRACT

This thesis deals with the implementation of human computer interaction


theory at academic information system at the Faculty letters State Islamic University
Sunan Kalijaga Yogyakarta.
This research has applied qualitative method using inductive analysis
approach to put aside early research hypothesis. Furthermore, pattern, mode and
themes are discussed to reveal the data systematically.
The finding of the research of human computer interaction which is applied at
Faculty of Letters’ academic information system has given the lack of human
computer interaction theory’s implementation. This condition is caused by the partial
usage of basic theory of HCI which consists of usability, safe system, and functional
system and effectiveness and efficiency. Writer’s system development
recommendation is Web-based AIS implementing basic theory of HCI.

Key Words: Human Computer Interaction, Academic Information System

8
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………... i

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………... ii

HALAMAN PERNYATAAN ……………………………………………….. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………… iv

PRAKATA …………………………………………………………………... v

INTISARI …………………………………………………………………… vii

ABSTRACT …………………………………………………………………... viii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. ix

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………. xi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii

BAB. I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2. Perumusan Masalah .................................................................................... 6

1.3. Batasan Masalah ......................................................................................... 6

1.4. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 7

1.5. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 9

2.1. Tinjauan Pustaka ......................................................................................... 9

2.2. Landasan Teori ............................................................................................ 10

A. Pengenalan HCI ....................................................................................... 10

B. Manusia dan Teknologi : Manusia ........................................................... 10

C. Manusia dan Teknologi : Teknologi ........................................................ 15

9
D. Desain Interaksi ; teknik dan Metode ...................................................... 18

E. Desain Interaksi : Dukungan untuk Desainer ........................................... 21

2.3. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 22

2.4. Pertanyaan Penelitian ................................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 24

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 24

3.2. Pendekatan Penelitian ................................................................................. 24

3.3. Subyek Penelitian ...................................................................................... 26

3.4. Tehnik Pengumpulan Data .......................................................................... 26

3.5. Tehnik Analisa Data ................................................................................... 31

BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SIA FAKULTAS ADAB

UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA ……………………………….. 33

4.1. Evaluasi SIA Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ................... 33

4.2. Rekomendasi SIA ........................................................................................ 62

4.3. Perancangan ................................................................................................. 63

4.3.1. Desain Database SIA ................................................................................ 63

4.3.2. Link dan Navigasi ..................................................................................... 80

BAB V KESIMPULAN .................................................................................... 89

5.1. Kesimpulan .................................................................................................. 89

5.2. Saran-Saran .................................................................................................. 90

5.3. Rekomendasi ................................................................................................ 91

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

10
DAFTAR TABEL

No Tabel Keterangan Tabel halaman


1 2
Tabel. 1 Pengalaman User Menggunakan Komputer 34

Tabel. 2 Waktu Menggunakan SIA dalam Satu Semester 34

Tabel. 3 Content yang dibutuhkan user dalam bidang akademik. 35

Tabel. 4 Bahasa Penyajian Isi Informasi dalam SIA 36

Tabel 5 Kesesuaian Isi Informasi dalam SIA 37

Tabel 6 Orientasi Kebutuhan User pada SIA 38

Tabel 7 Ketersediaan Informasi dalam SIA 39

Tabel 8 Keinginan User Terhadap SIA 39

Tabel 9 Kesalahan (kegagalan) SIA dalam memberikan informasi 40

Tabel 10 Akurasi Penyajian Informasi dalam SIA 41

Tabel 11 Ketepatan Informasi dalam SIA 42

Tabel 12 Petunjuk Penggunaan SIA 43

Tabel 13 Dukungan SIA dalam Proses Belajar 45

Tabel 14 Kepercayaan Terhadap Informasi SIA 45

Tabel 15 Layout pada setiap fungsi dalam Sistem Informasi 46

Tabel 16 Penyajian Hasil Output 47

Tabel 17 Ketertarikan User Terhadap Desain Input SIA 48

Tabel 18 Kemudahan Mekanisme dan Operasional SIA 49

Tabel 19 Interaksi User dengan SIA 50

Tabel 20 Kemudahan Penemuan Informasi SIA 51

11
Tabel 21 Akses Terhadap SIA Secara On-Line 51

Tabel 22 Penggunaan Bahasa Dalam Pengembangan SIA 53

Tabel 23 Koneksi Jaringan dalam Pengembangan SIA 53

Tabel 24 Pilihan Warna Dalam Pengembangan SIA 55

Tabel 25 User Interface Design Yang Dilakukan Dalam

Pengembangan SIA 55

Tabel 26 Perbaikan dalam Pengembangan SIA 56

Tabel 27 Desain User Manual bagi User 57

12
DAFTAR GAMBAR

No
Keterangan Gambar Halaman
Gambar
1 2 3

Gambar 1 Tampilan SIA 44

Gambar 2 Contoh Tampilan SIA yang Menggunakan Icon 49

Gambar 3 Relasi Antar Tabel 79

Gambar 4 Diagram Link dan Navigasi dari Perancangan SIA 80

Gambar 5 Tampilan Ketika User Melakukan Login 81

Gambar 6 Tampilan pada Halaman Home 82

Gambar 7 Tampilan pada Halaman Master Data 83

Gambar 8 Tampilan pada Halaman Proses Data 84

Gambar 9 Tampilan pada Halaman Cetak Output Proses 85

Gambar 10 Tampilan pada Halaman Pergantian Password User 86

Gambar 11 Tampilan pada Halaman Online Help 87

Gambar 12 Tampilan pada Halaman Logout 88

13
BAB I

PENGANTAR

1.1. Latar Belakang

Teknologi Informasi telah merambah ke seluruh sektor kehidupan, mulai dari

digunakannya Teknologi Informasi ini hanya sebagai pengganti mesin ketik sampai

dengan yang sudah mendukung dalam pengambilan keputusan manajemen.

Teknologi Informasi telah berkembang begitu pesat. Hal ini tentu saja membawa

dampak perubahan seluruh sektor kehidupan manusia.

Pada dasarnya Teknologi informasi adalah perangkat yang berharga karena

dapat memberikan berbagai manfaat baik langsung maupun tidak langsung.

Pengetahuan tentang Teknologi informasi ini sangat penting, hal ini disebabkan

karena :

1) Teknologi Informasi berada dimana-mana

2) Teknologi Informasi dapat membantu manusia menjadi lebih produktif

3) Teknologi Informasi itu menggairahkan dan dapat memberikan perubahan

4) Teknologi Informasi dapat mempertinggi karir

5) Teknologi Informasi dapat memberikan kesempatan luas kepada manusia di

dunia ini.

Teknologi informasi mencakup teknologi komputer dan teknologi komunikasi.

Lebih rinci, teknologi informasi dapat dikelompokkan menjadi enam teknologi, yaitu

teknologi komunikasi, teknologi masukan, teknologi perangkat lunak, teknologi

penyimpan, dan teknologi mesin pemroses 1).

1)Abdul Kadir & Terra Ch. Triwahyuni. 2003. Pengenalan Teknologi Informasi. Andi Offset.
Yogyakarta. Hal. 5.

14
Keenam teknologi di atas terangkai dalam satu sistem, yaitu sistem teknologi

informasi. Sistem ini terbentuk sehubungan dengan penggunaan teknologi informasi.

Suatu sistem teknologi informasi pada dasarnya tidak hanya mencakup hal-hal yang

bersifat fisik saja, seperti komputer dan printer, tetapi juga mencakup hal-hal yang

tidak terlihat secara fisik, yaitu software dan yang lebih penting adalah faktor

manusia. Dengan kata lain, komponen utama sistem teknologi informasi adalah

berupa :

1) Perangkat keras (hardware)

2) Perangkat lunak (software) dan

3) Manusia (brainware) 2)

Ketiga komponen ini satu sama lain saling terkait. Bagaimana perangkat keras

ini dapat mendukung perfoma dari perangkat lunak, syarat-syarat dari device yang

dibutuhkan oleh perangkat lunak mestinya dapat dipenuhi oleh perangkat keras ini.

Bagaimana Processor, memory, storage dan seluruh perangkat keras yang

dibutuhkan untuk menunjang kinerja dari perangkat lunak perlu diperhatikan. Juga

yang tidak kalah pentingnya adalah unsur manusia (brainware) sebagai pemakai dari

rangkaian hardware dan software ini perlu diperhatikan. Apakah brainware ini sudah

akrab untuk menggunakan software yang ada ? bagaimana interaksi yang dapat

dibangun antara komputer dengan pengguna ? banyak sekali hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam hubungannya dengan bagaimana komputer dan manusia saling

berinteraksi, sehingga terjadi komunikasi sesuai dengan yang diinginkan.

Permasalahan-permasalahan yang sering muncul dalam interaksi antara

manusia dengan komputer adalah sering terjadinya salah persepsi manusia (user)

2)Ibid. Hal. 9.

15
terhadap software yang ada, sehingga bukan efektivitas dan efisiensi kerja yang

diperoleh, akan tetapi justru menyebabkan pekerjaan tidak efisien dan efektif, user

sering mengalami kesulitan menggunakan software tersebut karena tidak familiar

dengan perangkat lunak yang ada.

Fakultas Adab adalah merupakan salah satu dari fakultas yang ada di

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Transformasi yang terjadi

dalam institusi ini dari Institut menjadi Universitas tentunya membawa konsekuensi

pada perlunya peningkatan dan pengembangan dalam pengelolaan institusi ini.

Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam pengelolaan lembaga ini sangat diperlukan

agar pengelolaan terhadap institusi ini lebih efektif dan efisien.

Salah satu bidang yang perlu ditangani lebih seksama adalah masalah

Akademik. Bidang akademik merupakan salah satu bidang kerja utama (core

business) bagi perguruan Tinggi. Universitas bukanlah sekumpulan gedung atau

bangunan fisik belaka, akan tetapi universitas adalah tempat dimana komunitas

ilmiah berkumpul dan berinteraksi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan bagi

kepentingan kemanusiaan dan peradaban manusia. Oleh karena itu bidang akademik

merupakan jiwa bagi universitas yang mesti senantiasa mendapatkan perhatian dari

segenap civitas akademika. Bagaimana pengelolaan jadwal kuliah, rencana studi

mahasiswa dan hasil studi mahasiswa menjadi permasalahan yang sangat kompleks

apabila hanya ditangani secara konvensional. Pengelolaan bidang Akademik akan

menjadi lebih efektif dan efisien setelah dibantu dengan penggunaan teknologi

informasi, yaitu dengan menggunakan Sistem Informasi Akademik (SIA).

Penggunaan SIA di Fakultas Adab ini sudah dimulai sejak tahun 1998. Pada tahun

ini masih menggunakan Foxpro sebagai database dan aplikasinya belum dibuat

16
program. Pada tahun 2002 diadakan pembenahan dan pembaharuan terhadap SIA

yang ada, kemudian diganti dengan SIA yang baru dengan menggunakan Ms. Access

sebagai databasenya dan Visual Basic sebagai bahasa pemrogramannya.

Sistem Informasi Akademik adalah sebagai sebuah Sistem Informasi yang akan

dapat berhasil apabila konsep-konsep Human Computer Interaction (HCI) dapat

diterapkan dalam sistem infomasi tersebut. Penerapan HCI dikatakan berhasil apabila

user dari SIA ini benar-benar dapat berinteraksi dengan sistem informasi ini,

sehingga hal ini akan meningkatkan kinerja dari seluruh personal yang terlibat dalam

kegiatan bidang akademik ini.

Ada beberapa hal yang menyebabkan proses interaksi antara manusia dengan

komputer menjadi tidak efisien, bisa karena keterbatasan kompetensi sumberdaya

manusia di dalam mengoperasikan perangkat lunak, atau juga desain sistem yang

dirasakan tidak familiar oleh pengguna.

Agar komunikasi berjalan baik, maka watak atau karakter lawan dialog perlu

diperhatikan. Dalam konteks HCI, maka perancang harus memahami psikologi

manusia yang merupakan faktor penentu keberhasilan interaksi, yaitu bagaimana

konsep interaksi antara manusia dengan komputer ini dapat dibangun.

Berdasarkan wawancara awal penulis dengan Bapak Khanif Anwari, S.Ag.,

M.Ag., beliau adalah Ketua Tim Otomasi Fakultas Adab dan Bapak Edy Purwanto,

admin SIA Fakultas Adab, dikatakan oleh mereka berdua bahwa SIA ini belum

banyak diakses baik itu oleh mahasiswa, admin, dosen maupun pihak pimpinan

Fakultas.

Adapun yang menjadi penyebab dari permasalahan-permasalahan tersebut di

atas adalah sebagai berikut :

17
1) User tidak diberi pelatihan/ briefing sebelum menggunakan SIA Fakultas

Adab.

2) Desain awal yang diinginkan oleh Fakultas, dalam hal ini yang sudah

disepakati oleh tim otomasi Fakultas ternyata tidak dipenuhi secara

keseluruhan. Programer justru membuat program yang terlalu banyak menu-

menunya. Seperti data alumni dan skripsi diinginkan dalam sistem informasi

yang tersendiri. Tetapi programmer memasukkan item-item ini dalam SIA

yang dirancangnya.

3) Ditemukannya banyak program yang belum bisa jalan ketika diakses, seperti

distribusi mata kuliah, jadwal mata kuliah, registrasi, skripsi dan data

alumni 3).

Dari ketiga point di atas, maka penulis perlu melakukan penelitian lebih lanjut

terhadap Sistem Informasi Akademik (SIA) di Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta ini terkait dengan konsep usability, safe system, functional system,

effective dan efficient yang menjadi dasar dari konsep Human Computer Interaction

(HCI)

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dimuka, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan

yang muncul, diantaranya adalah :

a. Sistem Informasi Akademik di Fakultas Adab Universitas Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta masih berbasis teks/ belum berbasis Grafic User

3) Wawancara dengan Bapak Khanif Anwari, S.Ag., M.Ag, Ketua Tim Otomasi Fakultas Adab
pada tanggal 15 Juli 2005 dan wawancara dengan Bapak Edi Purwanto, admin SIA Fakultas Adab
pada tanggal 16 Juli 2005.

18
Interface (GUI).

b. Sistem Informasi Akademik di Fakultas Adab Universitas Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta belum digunakan secara maksimal.

c. Sistem Informasi Akademik di Fakultas Adab Universitas Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta belum berbasis online.

d. Berdasarkan pengamatan sementara penulis ditemui bahwa Sistem Informasi

Akademik (SIA) Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta belum

memenuhi kriteria usability, safe system, functional system, effective dan

efficient yang menjadi dasar dari konsep Human Computer Interaction (HCI)

1.3. Batasan Masalah

Dari Rumusan Masalah tersebut diatas, maka dalam penelitian ini hanya

dibatasi pada permasalahan-permasalahan sebagai berikut :

a. Meneliti pengguna Sistem Informasi Akademik di Fakultas Adab UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

b. Meneliti tingkat keramahan (user friendly) Sistem Informasi Akademik.

c. Meneliti tingkat kemudahan penggunaan Sistem Informasi Akademik di

Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

d. Melakukan Perancangan Sistem Informasi Akademik di Fakultas Adab UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan terhadap

SIA tersebut.

19
1.4.Tujuan Penelitian

a. Untuk melihat sejauh mana penerapan dari Konsep HCI pada Sistem Informasi

Akademik yang ada di Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

b. Mencari keterbatasan-keterbatasan yang ada pada SIA terutama dari sisi konsep-

konsep yang ada dalam Human Computer Interaction (HCI).

c. Memberikan rekomendasi perancangan SIA yang dapat digunakan untuk

mengakses segala kegiatan akademik.

d. Memberikan rekomendasi perancangan SIA yang dapat digunakan untuk

mengakses segala kegiatan akademik dengan berbasis online.

1.5. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, diantaranya adalah

sebagai berikut :

a. Bagi Fakultas Adab Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, dapat

memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai acuan maupun bahan evaluasi serta

penyempurnaan dari kebijakan-kebijakan yang telah dan akan diambil,

khususnya dalam hubungannya dengan layanan bidang Akademik, baik itu bagi

mahasiswa, dosen, institusi maupun masyarakat yang terlibat langsung maupun

tidak langsung dengan layanan bidang akademik ini.

b. Bagi Programmer atau Perancang Sistem Informasi, maupun pihak-pihak yang

terkait dengan pengembangan Sistem Informasi, dapat mengambil manfaat dari

penelitian ini sebagai bahan masukan dan tambahan wacana.

c. Secara teoritik hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai kajian tentang

eksplorasi dari pemanfaatan konsep Human Computer Interaction dalam Sistem

20
Informasi Akademik khususnya, maupun Sistem Informasi yang lain.

d. Memberikan rekomendasi pada peneliti selanjutnya untuk melakukan

perbandingan antara SIA yang telah digunakan di Fakultas Adab UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta dan SIA yang

21
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

Penelitian tentang Sistem Informasi Akademik di Magister Teknologi

Informasi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta telah dilakukan oleh Katon Wijana, S.Kom pada tahun 2003 dengan

judul Sistem Informasi Akademik Interaktif.

Di dalam penelitian ini disebutkan bahwa desain antar muka memegang

peranan penting dalam pembuatan suatu program aplikasi, berdasarkan penelitian

hampir 50 % dari pemrograman berhubungan langsung dengan antar muka, sekitar

30 % dari biaya dianggarkan untuk antar muka, hampir 80 % biaya perawatan

berhubungan dengan perancangan ulang antar muka untuk memenuhi kebutuhan

pemakai dan hampir 80 % dari biaya daur hidup setelah perangkat lunak diluncurkan

didominasi oleh masa perawatan.

Studi mengenai Interaksi Manusia dan Komputer (Human Computer

Interaction), bertujuan membuat suatu sistem yang bersifat usability, safe system,

functional system, effective serta efficient.

Sistem Informasi Akademik adalah salah satu contoh kasus perangkat lunak

yang membutuhkan ketelitian desain perangkat lunak, khususnya antar muka.

Memperhatikan hasil penelitian mengenai Human Computer Interaction (HCI),

dibutuhkan suatu perancangan database maupun program yang mendukung

tercapainya tujuan utama studi HCI. 4)

4) www.mti.ugm.ac.id. Diakses tanggal 5 September 2005 jam 15.30 WIB.

22
2.2. Landasan Teori

A. Pengenalan HCI

Menurut Hewett HCI adalah :

“a discipline concerned with the design, evaluation and implementation of

interactive computing system for human use with the study of major phenomena

surrounding them.” 5)

Dari urain ini diketahui bahwa HCI adalah suatu disiplin ilmu yang terkait

dengan desain, implementasi dan evaluasi dari sistem komputasi interaktip untuk

digunakan manusia dengan studi tentang gejala utama yang melingkupinya.

Sebagai bidang yang interdisiplin, HCI menarik peneliti, pendidik, dan

praktisi dari berbagai bidang yang berbeda. Maka banyak asosiasi, kelompok

minat khusus, dan kelompok kerja memusatkan pada HCI atau studi yang terkait

HCI.

B. Manusia dan Teknologi : Manusia

1. Kerangka kerja kognitif dari HCI

Faktor utama yang dominan dalam interaksi manusia dan komputer adalah

faktor kognisi. Pada awal tahun 1960 dan 1970-an paradigma utama dalam

psikologi kognisi adalah mencari karakter manusia sebagai pengolah informasi.

Segala sesuatu yang diindera (penglihatan, pendengaran, sentuhan, bau dan rasa)

dianggap sebagai informasi yang akan diolah oleh otak.

Ide dasarnya adalah bahwa informasi masuk dan keluar dari pikiran

manusia melalui sederet langkah proses yang urut. Ilustrasi dari proses masuk

5 ) www.syr.edu. Diakses tanggal 6 September 2005 jam 12.00 WIB.

23
dan keluarnya informasi dari pikiran manusia dapat dilihat pada gambar di bawah

ini :

Input Output
atau Pemilih Eksekusi
Encoder Pembandingan atau
rangsangan Tanggapan Tanggapan tanggapan

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4

Informasi dari lingkungan disandikan ke bentuk representasi internal.

Representasi internal dari rangsangan dibandingkan dengan informasi yang sudah

tersimpan di otak. Membuat keputusan respon apa yang akan dipilih.

Mengeksekusi respon yang telah dipilih dan melakukan tindakan yang

diperlukan.

2. Persepsi dan Representasi

Mata masih merupakan indera utama dalam berinteraksi dengan komputer.

Mata manusia terutama digunakan untuk menghasilkan persepsi yang terorganisir

akan : gerakan, ukuran, bentuk/pola, jarak, posisi relatif, tekstur, dan, warna.

Sistem visual pada manusia mampu merasakan obyek dalam kondisi terang

sinar matahari dan dalam kegelapan malam. Juga dapat merasakan dan mengikuti

obyek yang bergerak dengan cepat (gerakan serangga) dan kejadian yang sekejap

kemudian menghilang (seperti petir). Namun juga banyak hal yang tidak dapat

dilihat, seperti gerakan peluru, pertumbuhan tanaman, dan sinar infra-merah.

3. Atensi dan Batasan Memori

Atensi dan batasan memori dapat diilustrasikan sebagaimana dalam gambar

di bawah ini :

24
Perhatian

Input Output
atau Pemilih Eksekusi
Encoder Pembandingan atau
rangsangan Tanggapan Tanggapan tanggapan

Memori

Memori selalu terlibat dalam aktivitas sehari-hari sebagai persepsi dan

atensi. Berbicara, membaca, menulis, menggunakan telepon, mengemudikan

mobil, semuanya membutuhkan memori. Tanpa memori manusia tidak akan

dapat melakukan aktivitas, bahkan yang paling sederhana sekalipun.

Memori manusia sangat canggih dapat menyimpan citra sensori secara

detil, sehingga kita dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasikan pandangan,

suara, rasa, bau dan feeling. Memori dapat menyimpan fakta tentang dunia dan

rincian tentang bagaimana melaksanakan suatu tugas, juga dapat meyimpan

pengalaman untuk digunakan selanjutnya.

Meskipun kita dapat mengingat seluruh urutan fakta yang tidak jelas,

namun kita sering dihadapkan pada kenyataan bahwa kita tidak dapat mengingat

nama orang yang baru saja diperkenalkan. Kita sering menemukan bahwa

beberapa hal relatif mudah diingat, sementara hal yang lain sangat sulit untuk

diingat.

Hal yang sama terjadi saat kita mencoba untuk mengingat bagaimana

berinteraksi dengan sistem komputer. Beberapa operasi dapat dilakukan secara

langsung dan hanya membutuhkan usaha minimal untuk mengingatnya,

sementara butuh waktu yang lama untuk mempelajarinya dan sering sudah

terlupakan segera setelah kita selesai menggunakan. Contohnya, kebanyakan kita

25
relatif mudah untuk menggunakan kursor mouse, dan kesulitan untuk mengingat

perintah yang membutuhkan tombol kombinasi untuk menjalankannya.

4. Pengetahuan dan Model Mental

Perhatian dalam model pengetahuan dan mental dalam perspektif HCI

didasarkan pada pemikiran bahwa dengan memahami apa yang diketahui

pengguna tentang sistem dan pertimbangan mereka tentang bagaimana sistem

berfungsi, dimungkinkan untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk

belajar, kemungkinan terjadinya kesalahan serta kemudahan yang diperoleh

pengguna dalam menyelesaikan tugasnya.

Analisa proses yang dilalui pengguna, sehingga memperoleh kepercayaan

diri, menjalankan sistem dengan benar, dan seterusnya, diharapkan dapat

dirancang suatu antarmuka yang mendukung akuisisi dari model mental

pengguna secara tepat.

Pengetahuan direpresentasikan dalam memori dalam tiga jenis:

1) Representasi Analogi, adalah gambaran citra suatu obyek, contohnya

gambaran citra buah apel.

2) Representasi Proposisional, adalah suatu abstrak dan statemen bahasa yang

membuat pernyataan atau penonjolan yang tegas, seperti “buku itu berada di

atas meja”

3) Representasi Terdistribusi, adalah jaringan titik-titik dimana pengetahuan

secara implisit berada dalam hubungan antar titik tersebut.

26
5. Interface Metaphora dan Model Konseptual

Istilah Metafora umumnya dihubungkan dengan penggunaan bahasa. Saat

manusia ingin menyampaikan suatu konsep abstrak dalam bentuk yang umum

dan mudah dipahami, sering terpaksa menggunakan pernyataan metafora

(kiasan).

Di dalam perancangan antarmuka, kita juga melihat bagaimana metafora

memegang peranan penting. Obyek pada layar, tipe interaksi yang dilakukan,

cara sistem menanggapi, nama yang diberikan pada perintah, cenderung

menggunakan istilah yang umum. Desktop, icon, menu, window, cutting,

pasting, copying, merupakan bagian dari metafora antarmuka virtual.

Saat berhadapan dengan suatu teknologi baru seperti komputer, pertama-

tama orang akan membandingkan dengan mesin yang yang sudah diakrabi

secara metafora. Contoh saat orang baru pertama kali menggunakan pengolah

kata, maka yang pertama muncul dibenaknya adalah seberapa besar

kemiripannya dengan mesin ketik.

Saat mengaktifkan skema tentang mesin ketik, maka mereka akan lebih

siap untuk melakukan interpretasi dan prediksi tentang bagaimana pengolah

kata berfungsi. Dengan melihat bahwa komputer mempunyai keyboard, maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa komputer bekerja seperti tombol pada mesin

ketik. Kesimpulan selanjutnya bahwa kunci karakter akan berfungsi sama seperti

jika menggunakan mesin ketik.

Link ini merupakan landasan dasar tempat pengguna membangun mmodel

mental tentang sistem komputer. Pengetahuan tentang elemen-elemen dan

27
relasinya satu dengan yang lain dalam suatu domain yang familiar akan

dipetakan ke elemen-elemen dan relasinya dalam domain yang belum dikenal.

Elemen-elemen meliputi keyboard , spasi, dan tombol return . Relasi antar

elemen meliputi “hanya satu tombol karakter dapat ditekan pada satu saat”, dan

“penekanan tombol karakter akan menghasilkan satu huruf akan ditampilkan

pada monitor”. Dengan menggambarkan pengetahuan sebelumnya ini, orang

dapat lebih siap membangun suatu pemahaman atas domain yang baru.

Disamping adanya kesamaan antara domain yang baru dan yang familiar,

tentu saja terdapat banyak ketidaksamaan. Dua contohnya adalah tombol spasi

dan tombol backspace , yang keduanya terdapat pada mesin ketik dan keyboard

pengolah kata tetapi mempunyai fungsi yang berbeda.

C. Manusia dan Teknologi :

1. Input

Input berhubungan dengan proses perekaman dan pemasukan data ke

dalam sistem komputer dan memberi perintah ke komputer. Agar dapat

berinteraksi dengan sistem komputer secara efektif, pengguna harus mampu

mengkomunikasikan keinginannya dengan cara yang dapat dimengerti sistem

komputer.

Salah satu kunci dalam membantu dalam pemilihan piranti input dan

memutuskan bagaimana akan digunakan untuk mengendalikan suatu kejadian

dalam sistem adalah dengan membantu pengguna untuk menyelesaikan

pekerjaannya dengan aman, efektif, efisien, dan jika mungkin menyenangkan.

28
Pemilihan piranti input harus memberi kontribusi positif terhadap

penggunaan sistem. Secara umum piranti input yang paling tepat akan

memenuhi salah satu faktor berikut:

1) Cocok dengan karakteristik psikologi pengguna, keahlian dan training yang

pernah dilakukan. Sebagai contoh, orang yang lebih tua mungkin dibatasi

oleh kondisi seperti arthitis sehingga tidak mampu untuk mengetik.

Pengguna yang belum berpengalaman mungkin tidak familiar dengan layout

keyboard.

2) Sesuai dengan tugas yang akan dilakukan. Misalnya tugas menggambar

membutuhkan piranti input yang dapat melakukan gerakan secara kontinyu ,

Untuk memilih dari suatu daftar pilihan membutuhkan piranti input yang

dapat melakukan gerakan secara diskret .

3) Sesuai dengan maksud pekerjaan dan lingkungannya. Sebagai contoh,

masukan suara berguna pada situasi dimana tidak ada permukaan untuk

meletakkan keyboard, tetapi tidak cocok dengan kondisi berderau. Scanning

otomatis akan cocok jika terdapat sejumlah data yang harus dimasukkan.

Dalam praktek tidak ada satu piranti input yang dapat memenuhi semua

kebutuhan. Umumnya diperlukan lebih dari satu piranti input agar dapat saling

melengkapi, misalnya keyboard dan mouse. Secara umum piranti input harus

mudah digunakan dan bentuknya harus ergonomis dan mempunyai sistem

umpan balik yang baik.

29
2. Ragam interaksi

Interaksi dapat didefinsikan sebagai dialog antar manusia (pengguna)

dengan sistem komputer. Setiap aplikasi mempunyai ragam dialog yang berbeda.

Ragam dialog harus disesuaikan dengan karakteristik tugas atau fungsi aplikasi,

dan tentu saja dengan karakter penggunanya. Dalam kenyataannya tidak ada satu

ragam yang ekslusif. Kebanyakan sistem menggunakan kombinasi beberapa

ragam dialog.

Ragam dialog adalah cara pengorganisasian berbagai teknik dialog

interaktif yang memungkinkan terjadinya komunikasi antara manusia dengan

komputer. Perbedaan ragam dialog yang paling jelas terlihat adalah pada dialog

aplikasi yang bekerja pada lingkungan DOS dengan lingkungan Windows.

Tujuan perancangan antarmuka dengan berbagai dialog pada dasarnya adalah

untuk mendapatkan satu kriteria yang sangat penting dalam pengoperasian

sebuah program aplikasi, yakni aspek ramah dengan pengguna (user friendly).

Sifat-sifat penting yang perlu dimiliki oleh setiap ragam dialog adalah : (1)

Inisiatif (2) Keluwesan (3) Kompleksitas (4) Kekuatan (5) Beban informasi (6)

Konsistensi (7) Umpan balik (8) Observabilitas (9) Kontrolabilitas (10)

Efisiensi, dan (11) Keseimbangan.

3. Dukungan User dan Informasi On-line

Untuk alasan yang berbeda (kompleksitas sistem, kemampuan dan

ketrampilan manusia, kemudahan dalam penggunaan, user performance, proses

belajar dan produktivitas), kita selalu perlu untuk mengembangkan dan

30
mengintegrasikan sebagai bagian dari perancangan sistem yang kompleks, suatu

tools yang dapat pendukung dan membantu pengguna.

Tools ini dapat berupa:

1) Petunjuk penggunaan (manuals ) dalam bentuk tercetak dan online

2) Tutorial, simulasi, dan demo.

3) Sistem bantuan (help) dan embedded tips pada antarmuka/sistem

4) Intelligent coaches dan advisors

5) Wizards atau electronic performance support systems (EPSS)

6) Socially-mediated documentation

D. Desain Interaksi : Teknik dan Metode

1. Prinsip dari Desain berpusat pada user

Perancangan berbasis pengguna (User Centered Design = UCD) adalah

istilah yang digunakan untuk menggambarkan filosofi perancangan yang telah

beberapa dekade ini menggunakan beberapa nama berbeda, seperti human

factors engineering, ergonomics engineering, usability engineering, user

engineering factors.

UCD adalah filosofi perancangan yang menempatkan pengguna sebagai

pusat dari proses pengembangan sistem. Saat ini pendekatan dengan UCD telah

didukung berbagai teknik, metoda, tools, prosedur, dan proses yang membantu

perancangan sistem interaktif yang lebih berpusat pada pengguna.

Sasaran UCD lebih dari sekedar membuat produk yang berguna. UCD

didefinisikan sebagai “The practice of designing a product so that users can

perform required operation, service, and supportive tasks with a minimum of

stress and maximum of efficiency ”

31
,u
2. Metode Desain Pusat User

Aspek utama dalam UCD adalah keterlibatan pengguna pada

keseluruhan proses. Pengguna tidak hanya memberi komentar tentang ide

perancangan. Mereka harus secara intensif dilibatkan dalam semua aspek,

termasuk bagaimana implementasi sistem yang baru akan mempengaruhi

pekerjaan mereka.

Pengguna juga dilibatkan dalam pengujian awal dan evaluasi serta

perancangan secara iteratif. Namun bergantung pada kompleksitas sistem

yang dibangun, terdapat beberapa variasi dalam pendekatannya. Eason (1992)

menggambarkan empat langkah kunci dalam pengembangan, yaitu

perencanaan, perancangan, implementasi dan pengkelolaan sistem.

Metode UCD dapat dilihat sebagaimana ilustrasi di bawah ini :

Soft System Methodology


(SSM)

Plan for System

Strategic information Open System Task Analysis


system planning (OSTA)
Design Methodology:

People
Design Methodology:

Multi view

Manage Design
Work
the star life cycle

Technology
Usability
evaluation
Job design Usability
technical support studies

Implement
Implementatio Management
n of change
strategy

Pada gambar di atas terdapat empat pendekatan dalam pengembangan

system :

32
1) Soft System Methodology (SSM), yang berfokus pada perencanaan.

2) Open system Task Analysis (OSTA), berfokus pada langkah awal

perencanaan.

3) Multiview, merupakan metodologi yang lengkap, dengan rentang mulai dari

perencanaan sampai ke implementasi.

4) Star Life Cycle, focus utamanya pada perancangan.

Keempat pendekatan di atas mempunyai fokus pengembangan yang

berbeda.

E. Desain Interaksi : Dukungan untuk desainer

1. Pendukung Rancangan

Sistem perangkat lunak adalah suatu entitas yang sangat kompleks, yang

dapat tersusun atas ribuan prosedur. Perancangan perangkat lunak merupakan

pekerjaan yang kompleks, sehingga diperlukan dukungan atau bantuan bagi

perancang.

Dukungan diperlukan agar perancang dapat : (1) menyelesaikan tugasnya

secara efisien, (2) mengkelola kompleksitas, (3) menyatakan dan menguji ide,

dan (4) Memastikan kualitas dari produk yang dikembangkan.

Terdapat berbagai jenis dukungan dalam perancangan, mulai dari kertas dan

pensil untuk merekam dan menyatakan ide sampai dukungan aplikasi berbasis

komputer yang canggih. Dari petunjuk yang masih kurang jelas sampai aturan

perancangan yang sangat rinci.

33
2. Protoype

Prototipe adalah suatu proses untuk membangun solusi perancangan yang

kongkrit dan visibel yang berawal dari pengguna dan kebutuhan pengguna.

Mewakili model produk yang akan dibangun. Mensimulasikan struktur,

fungsionalitas, atau operasi system. Dimungkinkan untuk mengimplementasikan

sembarang fungsionalitas yang riil. Dapat berupa Low-fidelity atau high-fidelity.

Memberi gambaran tentang keseluruhan produk atau bagian- bagiannya.

Terdapat metoda prototipe horisontal dan vertikal. Mempunyai rentang mulai

dari menulis di kertas sampai perangkat lunak prototipe yang mencakup video,

simulasi, storyboard, dll.

2.3.Kerangka Berpikir

Berdasarkan hasil pengamatan sementara dan kajian teori yang telah disusun

oleh peneliti, maka selanjutnya dapatlah dibangun kerangka berpikir tentang

Penerapan Interaksi Manusia dengan Komputer dalam Sistem Informasi Akademik

di Fakultas Adab Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Bagaimana konsep-konsep yang ada dalam teori Interaksi Manusia dengan

Komputer / Human Computer Interaction (HCI), seperti, user center design, user

interface, user environment, dan seluruh konsep yang ada dapat diterapkan dalam

sistem informasi akademik yang ada, sehingga system tersebut dapat berjalan dengan

efektif dan effisien. Selanjutnya peneliti melakukan perancangan SIA baru yang

menggunakan konsep-konsep yang ada dalam HCI, sehingga diharapkan SIA yang

baru dapat digunakan dengan lebih efektif dan effisien.

34
Kerangka berpikir ini dapat dilihat dalam diagram di bawah ini :

Konsep IMK

SIA ( Sistem Informasi Efektif,


Akademik ) efisien

User behavior

2.4.Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan,

maka dapat dirumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan dari Konsep IMK pada Sistem Informasi Akademik yang

ada di Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ?

2. Bagaimana kelemahan-kelemahan yang ada pada SIA terutama dari sisi IMK dan

rekomendasi apa yang dapat diberikan untuk mengoptimmalkan penerapan IMK

ini dengan meminimalkan kelemahan-kelemahan yang ada ?

3. Bagaimana rekomendasi perancangan SIA agar dapat digunakan untuk

mengakses segala kegiatan akademik ?

4. Bagaimana rekomendasi perancangan SIA agar dapat digunakan untuk

mengakses segala kegiatan akademik dengan berbasis online ?

35
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini mengambil tempat di Fakultas Adab Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta. Adapun penelitian akan dilaksanakan mulai bulan

Agustus 2005 sampai dengan Oktober 2005.

3.2. Pendekatan Penelitian

Fokus penelitian ini adalah untuk mengungkap sejauh mana Konsep

Interaksi Manusia dengan Komputer telah diterapkan dalam Sistem informasi

Akademik yang ada di Fakultas Adab Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta. Bagaimana orang-orang yang terlibat dalam Sistem Informasi

Akademik tersebut dapat berinteraksi dengan Sistem Informasi ini.

Oleh karena itu untuk mendapatkan data yang lengkap, mendalam dan

memberi jawaban yang tepat terhadap masalah yang akan diteliti digunakan

penelitian kualitatif.

Bogdan dan Biklen ( 1982 ) mengemukakan beberapa karakteristik tentang

penelitian kualitatif, antara lain :

¾ Qualitative research has the natural setting as the direct of data and the
researcher is the key instrument ;
¾ Qualitative research is descriptive ;
¾ Qualitative researchers are concerned with process rather than simply with
outcome of products ;
¾ Qualitative researchers tend to analyze their data inductively;
¾ “Meaning” is of essential concern to qualitative approach.
Gambaran karakteristik yang dijelaskan tersebut sesuai dengan maksud dari

penelitian ini, karena yang diamati adalah konsep interaksi manusia dengan

36
computer, dimana Sistem Informasi Akademik (activity), digunakan oleh user

(actor) dalam hal ini yang ada di Fakultas Adab Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta (setting). Hal ini apabila menggunakan pendekatan

kuantitatif kurang sesuai karena penelitian ini bersifat independent, tidak

berintegrasi langsung dengan subyek sehingga akan sangat sulit sekali

diungkapkan proses kegiatan yang berlangsung.

Nasution (1992) mengemukakan bahwa “ Pada hakekatnya penelitian

kualitatif mengamati orang dalam lingkungannya, berinteraksi dengan mereka

dan berusaha memahami bahasa serta tafsiran mereka sendiri tentang dunia yang

ada disekitarnya.

Dengan menggunakan metode kulitatif, dapat ditemukan data yang tidak

teramati dan terukur secara kuantitatif, seperti nilai, sikap mental, kebiasaan,

keyakinan dan budaya yang dianut oleh seseorang atau kelompok dalam

lingkungan tertentu. Demikian pula Mc. Cracken ( 1988 ) dalam Julia Brannen

( 1997 ) mengemukakan bahwa : “ Di dalam penelirtian kualitatif konsep dan

kategorilah yang dipersoalkan bukan kejadian atau frekuensinya. Dengan kata

lain penelitian kualitatif tidak meneliti suatu lahan kosong, tetapi ia

menggalinya”.

Dalam kaitan ini Hamersly dan Atkinson yang dikutip oleh Silverman

(1993), mengemukakan bahwa penelitian kualitative telah berkembang dalam

beberapa versi, dan versi terakhir mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1) A preference for “ natural “ setting as the primary source of data;


2) A fidelity to the phenomena under study his requires a cultural description of
meaning of phenomena to participant ;
3) The use of an inductivity methodology which avoid the premature testing of
hypothesis.

37
Dalam hal ini peneliti akan mengumpulkan data dalam situasi yang wajar,

langsung apa adanya tanpa dipengaruhi oleh unsur-unsur lain dari luar

lingkungan. Untuk itu peneliti berhubungan langsung dengan situasi dan sumber

data yang akan diselidiki. Peneliti tidak menggunakan angka-angka, tetapi

mengumpulkan data deskriptif dalam bentuk laporan dan uraian untuk mencari

makna, walaupun tidak menolak angka-angka sebagai penunjang penelitian.

Penelitian kualitatif menggunakan pendekatan analisis induktif dengan

mengesampingkan hipotesis awal penelitian, tetapi mencari pola , bentuk dan

tema-tema untuk dapat mengungkapkan data secara sistematis.

3.3. Subyek Penelitian

Sesuai dengan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka yang

ditetapkan sebagai subyek penelitian adalah Sistem Informasi Akademik yang

ada di Fakultas Adab Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dan

seluruh user yang terlibat dengan Sistem Informasi tersebut.

3.4. Tehnik Pengumpulan Data

Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif selain sebagai perencana

sekaligus juga sebagai pelaksanan pengumpul data atau sebagai instrument

(Moeloeng, 1998 : 121).

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

observasi, wawancara dan dokumentasi.

1. Observasi

Tujuan dari observasi adalah dengan mendeskrepsikan seting yang

diamati, tempat kegiatan orang-orang yang berpartisipasi dalam kegiatan

38
tersebut dan makna apa yang diamati menurut perspektif pengamat (Patton,

1990 : 202).

Menurut Guba dan Lincoln (1981) ada bebearapa alas an mengapa

dalam penelitian kualitatif, pengamatan dimanfaatkan secara optimal,

karena :

a. Teknik pengamatan didasarkan atas pengalaman secara langsung

b. Teknik pengamatan sangat dimungkinkan pengamat melihat dan

mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian seperti

keadaan yang sebenarnya.

c. Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi

yang berkaitan dengan pengetahuan yang langsung diperoleh dari data

lapangan.

d. Pengamatan merupakan jalan terbaik untuk mengecek kepercayaan data.

e. Teknik pengamatan memungkinkan peneliti memahami situasi-situasi

yang rumit dan perilaku yang kompleks.

f. Teknik pengamatan dapat dijadikan alat yang sangat bermanfaat ketika

teknik komunikasi lain tidak dimungkinkan.

Pengamatan dapat diklasifikasikan atas pengamatan melalui cara

berperan serta dan yang tidak berperan serta (Moeleong, 1998 : 126). Pada

pengamatan berperan serta, pengamat melakukan dua peran sekaligus, yaitu

sebagai pengamat dan sekaligus menjadi anggota resmi dari kelompok yang

diamati. Sedangkan pengamatan tanpa berperan serta pengamat hanya

melakukan satu fungsi, yaitu mengadakan pengamatan.

39
Pada penelitian ini peneliti memposisikan sebagai pengamat yang

berperan serta karena disamping sebagai peneliti, penulis juga secara resmi

menjadi tenaga pengajar di Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan

dilakukan antara peneliti yang mengajukan pertanyaan dan yang

diwawancarai memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 1998 :

135).

Patton (1990 ) 135 – 136) mengemukakan pilihan teknik wawancara,

yaitu :

a. Wawancara pembicara informal (the informal conversational interview).

Pertanyaan yang diajukan sangat tergantung pada pewawancara itu

sendiri dan sponanitasnya dalam mengajukan pertanyaan. Wawancara

dilakukan pada latar alamiah.

b. Menggunakan petunjuk umum wawancara (the general interview guide

approach). Wawancara dilakukan berdasar pada kerangka dan garis besar

pokok-pokok yang dituangkan dalam pertanyaan disesuaikan dengan

keadaan responden dalam konteks wawancara sebenarnya.

c. Wawancara baku terbuka (the standardized open-ended interview).

Wawancara ini menggunakan seperangkat pertanyaan baku. Hal ini

dimaksudkan untuk menghilangkan terjadinya bias-bias atau

“kemencengan”.

Dalam penelitian ini teknik wawancara yang digunakan adalah teknik

pertama dan kedua. Wawancara informal banyak digunakan dengan para user

40
(pemakai) yang menggunakan SIA di Fakultas Adab, baik itu kepada para

jajaran pimpinan di Fakultas, admin, dosen dan mahasiswa. Begitu juga

terhadap mereka dilakukan wawancara dengan menggunakan panduan

wawancara.

3. Instrumen pengumpul data

Penelitian dengan menggunakan metode kualitatif, asumsi yang

digunakan dalam memandang realitas adalah bahwa realitas bersifat

menyeluruh ( holistik ), tidak dapat dipisah-pisahkan ke dalam variabel-

variabel, seperti pada pandangan dengan menggunakan metode penelitian

kuantitatif. Peneliti mengutamakan pengamatan kejadian apa adanya,

sehingga dalam metode penelitian ini tidak ada pilihan lain selain manusia

sebagai instrument utama penelitian, seperti juga diungkapkan oleh Bodgan

dan Biklen ( 1982 ) bahwa , “the researcher is key instrument”. Bentuk

instrument lain mungkin digunakan dalam penelitian, tetapi unsur manusia

adalah tetap merupakan instrument yang paling utama.

Dalam melakukan penelitian, pengamatan dilakukan secara langsung

terhadap Sistem Informasi Akademik yang ada di Fakultas Adab Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dan user yang menggunakan system

informasi tersebut.

4. Prosedur pengumpulan data

Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan melalui : a) observasi

(pengamatan) lapangan secara langsung untuk mendapatkan data sebenarnya,

b) wawancara secara terbuka, tak terstruktur dan mendalam, serta

41
mengutamakan pandangan dan pendirian responden, c) studi dokumentasi

juga dilakukan untuk mendapatkan data yang tidak diperoleh melalui tehnik

lainnya. Subyek yang menjadi sumber informasi dipilih sesuai dengan fokus

dan tujuan penelitian.

Untuk meliput sumber data, dibutuhkan adanya informan yang dipilih

guna mendapatkan informasi sebanyak mungkin sesuai dengan

kemampuannya, sehingga diperoleh keadaan studi dalam konteks tertentu.

Pemilihan informan dihentikan setelah variasi dan kedalaman informasi telah

diperoleh secara maksimal, yaitu ditandai dengan tidak adanya variasi

informasi baru yang diperoleh.

Metode wawancara digunakan guna memperoleh keterangan tentang

kejadian yang oleh peneliti tidak dapat diamati sendiri secara langsung, baik

itu terjadi di masa lampau ataupun karena tidak memungkinkan untuk hadir

di tempat kejadian. Operasionalisasinya dilakukan dengan mengadakan

wawancara secara mendalam kepada berbagai informan lain sehubungan

dengan pokok masalah yang akan diteliti.

Dalam pelaksanaannya, pengumpulan data di lapangan menggunakan

alat bantu berupa alat rekam dan alat potret. Alat rekam yang digunakan

adalah kamera, karena mungkin peneliti tidak mampu mencatat secara

langsung di lapangan hasil wawancara dengan responden. Alat potret

digunakan untuk mengambil gambar kejadian atau situasi yang dianggap

penting dan sesuai dengan tujuan penelitian.

42
3.5.Teknik Analisis Data

Penelitian kualitatif menekankan pada analisis secara induktif, sehingga

data yang dikumpulkan bukan untuk mendukung atau menolak hipotesis yang

diajukan sebelum penelitian dilakukan, tetapi data dikumpulkan dan

dikelompokkan dalam pola, tema atau kategori untuk selanjutnya ditarik suatu

kesimpulan sementara dengan cermat dan hati-hati.

Selanjutnya kesimpulan sementara dirumuskan secepat mungkin menjadi

kesimpulan-kesimpulan yang kokoh,kuat dan mengandung makna sebelum data

tersebut tertumpuk. Kesimpulan tersebut bertujuan untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan penelitian serta dapat dijadikan sebagai temuan-temuan penelitian

yang bermanfaat.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan secara terus

menerus selama pengumpulan data berlangsung sampai pada akhir penelitian

atau penarikan kesimpulan. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui

empat kegiatan utama, yaitu : pengumpulan data, reduksi data, penyajian data

dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

43
BAB IV

PERANCANGAN SIA FAKULTAS ADAB

UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

4.1. Persepsi User Terhadap SIA F. Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Penelitian yang dilakukan oleh penulis secara garis besar terdiri dari dua

macam, yaitu ; 1) penelitian dengan cara menyebar angket yang berisi

pertanyaan penelitian, 2) penelitian dengan cara wawancara secara langsung

dengan orang-orang yang terlibat dan menggunakan SIA ini.

Adapun penelitian dengan cara menyebar angket diberikan kepada 100

orang yang terdiri dari :

1) Dosen sebanyak 12 orang

2) Admin sebanyak 6 orang

3) Dekanat sebanyak 6 orang.

4) Mahasiswa sebanyak 76 orang.

Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui persepsi user terhadap Sistem Informasi Akademik yang diterapkan

di Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta adalah sebagai berikut :

1. Pengalaman Menggunakan Komputer

Tabel. 1
Pengalaman User Menggunakan Komputer

Pertanyaan penelitian/ jawaban Hasil Prosentase


Pengalaman menggunakan komputer
a. tidak pernah 0 0
b. 1 tahun 15 15
c. 2 - 5 tahun 50 50
d. lebih dari 6 tahun 35 35
Jumlah 100 100

44
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa user yang belum pernah

menggunakan komputer tidak ada (0 %), user yang baru mengenal komputer

selama 1 tahun sebanyak 15 %, lebih dari 2 – 5 tahun sebanyak 50 % dan lebih

dari 6 tahun sebanyak 35 %.

2. Waktu Menggunakan SIA dalam satu semester

Tabel. 2
Waktu Menggunakan SIA dalam Satu Semester

Pertanyaan penelitian/ jawaban Hasil Prosentase


Waktu menggunakan SIA dalam satu
semester
a. tidak pernah 0 0
b. satu kali dalam satu semester 80 80
c. 2 – 3 kali dalam satu semester 14 14
d. lebih dari 3 kali dalam satu semeseter 6 6
Jumlah 100 100

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa user yang tidak pernah

menggunakan SIA dalam satu semester tidak ada (0 %), user yang

menggunakan SIA sebanyak satu kali dalam satu semester ada 80 orang

(80 %), user yang menggunakan SIA sebanyak 2 – 3 dalam satu semester ada

14 orang (14%), user yang menggunakan SIA lebih dari tiga kali dalam satu

semester ada 6 orang (6%)

Dari hasil tersebut user yang hanya satu kali menggunakan SIA dalam

satu semester adalah mahasiswa dan dosen, sementara yang menggunakan 2 – 3

kali adalah dosen dan pimpinan, sedangkan yang mengakses SIA ini lebih dari

3 kali adalah para admin yang memang bertugas dibidang akademik. Para

admin ini lebih sering mengakses SIA karena mahasiswa di semester akhir

45
yang akan proposal skripsi, ujian skripsi maupun penelitian akan

memanfaatkan jasa SIA ini.

3. Content (isi informasi) yang dibutuhkan user (pemakai) dalam bidang

akademik.

Tabel 3
Content yang dibutuhkan user dalam bidang akademik.

Pertanyaan penelitian/ jawaban Hasil Prosentase


Apakah SIA menyediakan Content (isi
informasi) yang dibutuhkan user
(pemakai) dalam bidang akademik
a. ya, semua 10 10 %
b. ya, sebagian 76 76 %
c. tidak semua 0 0%
d. tidak tahu 14 14 %
Jumlah

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa SIA menyediakan content

informasi yang dibutuhkan oleh user yang menjawab semua 10 orang (10%),

sebagian 76 orang (76%), tidak semua (0%) dan tidak tahu adalah 14 orang

(14%).

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar user 76 % berpendapat bahwa

SIA yang ada ini baru dapat digunakan untuk mengakses sebagian

permasalahan-permasalahan di bidang akademik.

Berdasarkan pengamatan langsung oleh penulis dan wawancara dengan

beberapa user secara langsung, terutama admin dan ketua tim otomasi (Bp,

Khanif Anwari, S.Ag., M.Ag), dapat diketahui bahwa sebenarnya SIA ini sudah

dirancang untuk dapat mengelola seluruh permasalahan di bidang akademik.

Akan tetapi karena programer ini belum bisa menyelesaikan fitur-fitur secara

keseluruhan agar semuanya dapat diakses dengan baik. Juga adanya kesalahan-

46
kesalahan, seperti adanya hasil pencetakan KHS yang tidak bisa dibuat dalam

satu halaman, sehingga admin lebih menyukai untuk membuat KHS secara

manual dengan menggunakan Ms. Excel 6).

4. Bahasa penyajian isi informasi dalam SIA

Tabel 4
Bahasa Penyajian Isi Informasi dalam SIA

Pertanyaan penelitian/ jawaban Hasil Prosentase


Apakah bahasa penyajian isi informasi
dalam SIA sangat jelas ?
a. ya, sudah sangat jelas 56 56 %
b. ada yang tidak jelas 24 24 %
c. tidak jelas 5 5%
d. tidak tahu 15 15 %
Jumlah 100 100%

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diketahui bahwa bahasa yang

digunakan dalam SIA sebagian besar 56 user (56%) merasa sudah sangat jelas,

24 user (24 %) ada yang tidak jelas, 5 user (5%) tidak jelas dan 15 user (15 %)

tidak tahu.

Bahasa yang digunakan dalam SIA ini berdasarkan pengamatan penulis

sudah menggunakan bahasa yang baku.

6) Wawancara dengan Bapak Supriyono (staff bagian akademik jurusan Bahasa dan Sastra
Arab Fakultas Adab , tanggal 5 September 2005

47
5. Kesesuaian isi informasi dalam SIA dengan yang diinginkan

Tabel 5
Kesesuaian Isi Informasi dalam SIA

Pertanyaan penelitian/ jawaban Hasil Prosentase


Apakah informasi yang disediakan SIA sesuai
dengan yang anda inginkan (harapkan) ?
a. ya, semua sudah sesuai dengan yang
diharapkan 23 23 %
b. ya, sebagian 70 70 %
c. tidak sesuai dengan yang diharapkan 0 0%
d. tidak tahu 7 7%
Jumlah 100 100 %

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diketahui bahwa SIA yang ada

semua sudah sesuai dengan yang diharapkan user ada 23 user (23%), baru

sebagian yang sesuai dengan harapan user, ada 70 user (70 %) tidak sesuai

dengan yang diharapkan tidak ada user (0 %), tidak tahu ada 7 user (7 %).

Hasil pengamatan ini menunjukkan bahwa SIA yang ada ini belum

semuanya dapat memenuhi apa yang diharapkan oleh user. Dimana 70 % user

menyatakan hal ini.

6. Orientasi design Interface (tampilan) pada SIA pada kebutuhan user

Tabel. 6
Orientasi Kebutuhan User pada SIA

Pertanyaan penelitian/ jawaban Hasil Prosentase


Apakah Design Interface (tampilan) pada Sistem
Informasi Akademik berorientasi pada kebutuhan
user (pemakai) ?
a. ya, semua 24 24 %
b. ya, sebagian 55 55 %
c. tidak sesuai dengan yang diharapkan 16 16 %
d. tidak tahu 5 5%
Jumlah 100 100 %

48
Dari hasil penelitian diketahui bahwa 24 user (24 %) berpendapat bahwa

semua design user interface sudah sesuai dengan kebutuhan user, 55 user

(55%) merasa baru sebagian yang sesuai, 16 user (16%) merasa tidak sesuai

dengan yang diharapkan dan 5 user (5%) merasa tidak tahu.

Perancangan dari SIA ini memang tidak melibatkan seluruh user yang

menngunakan sistem informasi ini. Berdasarkan informasi yang penulis

dapatkan diketahui bahwa proses pembuatan SIA ini tidak melalui proses

tender, akan tetapi penunjukan secara langsung.

Programmer langsung membuat sistem informasi akademik yang diminta

oleh tim otomasi, kemudian secara langsung diimplementasikan dalam otomasi

di bidang akademik di Fakultas Adab ini. Sehingga tidak pernah dilakukan uji

coba sistem.

7. Ketersediaan informasi dalam SIA yang cukup dan memenuhi kebutuhan

user dalam masalah-masalah bidang akademik

Tabel 7
Ketersediaan Informasi dalam SIA

Pertanyaan penelitian/ jawaban Hasil Prosentase


Apakah Sistem Informasi Akademik
menyediakan informasi yang cukup dan
memenuhi kebutuhan user (pemekai) dalam
masalah-masalah akademik ?
a. ya, semua 14 14 %
b. ya, sebagian 64 64 %
c. tidak sesuai dengan yang diharapkan 4 4%
d. tidak tahu 18 18 %
Jumlah 100 % 100 %

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa 14 user (14 %) merasa bahwa SIA

sudah menyediakan cukup informasi dan memenuhi kebutuhan user, 64 user

49
(64 %) merasakan hanya sebagian saja, 4 user (4 %) merasa tidak sesuai

dengan yang diharapkan, dan 18 user (18 %) merasa tidak tahu.

8. Sistem Informasi Akademik yang ada saat ini sudah memenuhi keinginan
user (pemakai).

Tabel 8
Keinginan User Terhadap SIA

Pertanyaan penelitian/ jawaban Hasil Prosentase


Apakah Sistem Informasi Akademik yang ada
saat ini sudah memenuhi keinginan anda
sebagai user (pemakai) SIA ?
a. ya, semua 10 10 %
b. ya, sebagian 76 76 %
c. tidak 2 2%
d. tidak tahu 12 12 %
Jumlah 100 100 %

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 10 user (10 %) beranggapan bahwa

SIA yang ada ini semua sudah memenuhi kebutuhan user, 76 user (76 %)

sebagian, 2 (2 %) user beranggapan bahwa SIA tidak memenuhi kebutuhan

user dan 12 user (12 %) merasa tidak tahu.

9. Kesalahan (kegagalan) SIA dalam memberikan informasi

Tabel 9
Kesalahan (kegagalan) SIA dalam memberikan informasi

Pertanyaan penelitian/ jawaban Hasil Prosentase


Apakah Sistem Informasi Akademik tidak
pernah mengalami kesalahan (kegagalan)
dalam memeberikan informasi ?
a. ya, tidak pernah 70 70 %
b. ya, kadang-kadang 24 24 %
c. pernah 0 0%
d. tidak tahu 6 6%
Jumlah 100 100 %

50
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 70 user (70 %) beranggapan bahwa

SIA dalam memberikan informasi tidak pernah mengalami kegagalan, 24 user

(24 %) kadang-kadang, 6 user (6 %) tidak tahu dan tidak ada (0 %) yang

pernah mengalami kegagalan dalam mendapatkan informasi.

Kegagalan SIA dalam memberikan informasi memang seolah tidak ada.

Akan tetapi ada beberapa kesalahan yang disebabkan karena adanya perubahan

kurikulum, seperti adanya perubahan nama jurusan Sejarah Peradaban Islam

(SPI) menjadi Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Hal ini menjadi kendala

karena dalam setiap KHS, KRS dan juga jadwal mata kuliah jurusan yang

tertulis adalah SPI.

10. Penyajian Informasi yang ada dalam Sistem Informasi Akademik secara

akurat (tepat).

Tabel 10
Akurasi Penyajian Informasi dalam SIA

Pertanyaan penelitian/ jawaban Hasil Prosentase


Apakah Informasi yang ada dalam Sistem
Informasi Akademik disajikan secara akurat
(tepat) ?
a. ya, semuanya 76 76 %
b. ya, sebagian 20 20 %
c. tidak semuanya 2 2%
d. d. tidak tahu 2 2%
Jumlah 100 100 %

Hasil penelitian mengenai akurasi yan disajikan oleh SIA adalah 76 user

(76 % ) menyatakan bahwa semua informasi yang disajikan semuanya akurat,

20 user (20 %) menyatakan sebagian, 2 user (2 %) menyatakan tidak semua

informasi akurat dan 2 user (2 %) menyatakan tidak tahu.

51
Adanya kekurangan dalam akurasi data ini lebih banyak disebabkan

karena kurang telitinya admin ketika memasukkan entry data. Seperti ketika

memasukkan data mahasiswa, data dosen, dan data KHS. Juga adanya

perubahan jurusan dan kurikulum yang mengakibatkan harus dirubahnya SIA

dari bahasa pemrogramannya.

11. Ketepatan informasi yang merupakan keluaran (output) dari Sistem

Informasi Akademik sesuai dengan harapan user (pemakai).

Tabel 11
Ketepatan Informasi dalam SIA

Pertanyaan penelitian/ jawaban Hasil Prosentase


Apakah Ketepatan informasi merupakan keluaran
(output) dari Sistem Informasi Akademik sesuai
dengan harapan user (pemakai) ?
a. ya, semuanya 20 20 %
b. ya, sebagian 25 25 %
c. tidak semuanya 5 5%
d. tidak tahu 50 50 %
Jumlah 100 100 %

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa 20 user (20 %) menyatakan

bahwa semua output dari SIA sudah tepat informasinya dan sesuai dengan

harapan user, 25 user (25 %) menyatakan sebagian, 5 user (5 %) menyatakan

tidak semuanya dan 50 user (50 %) menyatakan tidak tahu.

Dari hasil penelitian tersebut dalam item ini dapat diketahui bahwa 50 %

user menyatakan tidak tahu apakah SIA ini sesuai dengan yang diharapkan user

atau tidak. Penelitian penulis lebih dalam terhadap hal ini dapat diketahui

bahwa status dari 50 % ini semuanya adalah mahasiswa.

52
Menurut pertimbangan penulis dapat diketahui bahwa sebagian besar

mahasiswa tidak mengetahui secara lebih detail tentang tugas dan fungsi dari

bidang akademik.

12. Petunjuk penggunaan yang disediakan dalam Sistem Informasi Akademik

Tabel 12
Petunjuk Penggunaan SIA

Pertanyaan penelitian/ jawaban Hasil Prosentase


Apakah Sistem Informasi Akademik menyediakan
petunjuk penggunaan yang disediakan dalam
Sistem Informasi Akademik?
d. ya, semuanya 2 2%
e. ya, sebagian 2 2%
f. tidak semuanya 86 86 %
g. tidak tahu 10 10 %
Jumlah 100 100 %

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 2 user (2 %) menyatakan bahwa

SIA menyediakan semua petunjuk penggunaan yang disediakan dalam SIA, 2

user (2%) menyatakan sebagian, 86 user (86 %) menyatakan tidak semuanya,

dan 10 user (10 %) menyatakan tidak tahu.

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa 86 user (86 %) atau

sebagian besar user menyatakan bahwa SIA ini tidak menyediakan petunjuk

penggunaan dari SIA ini.

Berdasarkan pengamatan penulis secara langsung dapat diketahui pula

bahwa programmer/ developer tidak menyertai buku manual (guidence)

maupun helping tool dalam pembuatan SIA ini.

53
Ini dapat dilihat dari tampilan sebagian dari SIA berikut :

Gambar 1. Tampilan SIA

Fitur yang menunjukkan adanya menu bantuan hanya dibuat dalam

bentuk teks, itupun tidak mencakup/ menunjukkan menu bantuan secara

keseluruhan.

Petunjuk penggunaan SIA ini ditulis dalam bentuk teks yang disebutkan

bahwa fitur-fitur yang ada pada sia ini meliputi ; 1) Informasi KRS/KHS/

Transkrip nilai, 2) Informasi Dosen Pengajar, Jadwal Kuliah, Jadwal Ujian, 3)

Skripsi.

54
Guidance / petunjuk dalam bentuk buku yang tidak terintegrasi dengan

system tidak ada. Programmer hanya memberikan pelatihan kepada satu orang

admin, yaitu Bapak Edy Purwanto 7.

13. Dukungan Sistem Informasi Akademik di Fakultas Adab dalam proses

belajar dilingkungan Fakultas Adab, khususnya dalam bidang akademik.

Tabel 13
Dukungan SIA dalam Proses Belajar

Pertanyaan penelitian/ jawaban Hasil Prosentase


Apakah dengan adanya Sistem Informasi
Akademik di Fakultas Adab dapat lebih menunjang
sistem pendidikan yang tepat dan mendukung
proses belajar dilingkungan Fakultas Adab,
khususnya dalam bidang akademik ?
a. ya, semuanya 12 12 %
b. ya, sebagian 60 60 %
c. tidak semuanya 15 15 %
d. tidak tahu 13 13 %
Jumlah 100 100 %

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 12 user (12%) menyatakan bahwa

semua informasi yang ada pada SIA mendukung proses belajar dilingkungan

Fakultas Adab, khususnya bidang akademik, 60 user (60 %) menyatakan

sebagian, 15 user (15 %) menyatakan tidak semua, dan 13 (13 %) user

menyatakan tidak tahu.

7 Wawancara dengan Bapak Edi Purwanto, 5 September 2005.

55
14. Sistem Informasi Akademik di Fakultas Adab menyediakan informasi yang

dapat dipercaya.

Tabel 14
Kepercayaan Terhadap Informasi SIA

Pertanyaan penelitian/ jawaban Hasil Prosentase


Apakah Sistem Informasi Akademik di
Fakultas Adab menyediakan informasi yang
dapat dipercaya ?
a. ya, semuanya 75 75 %
b. ya, sebagian 10 10 %
c. tidak semuanya 5 5%
d. tidak tahu 10 10 %
Jumlah 100 100 %

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 75 user (75 %) menyatakan

bahwa semua yang ada pada SIA menyediakan informasi yang dapat dipercaya,

10 user (10 %) menyatakan sebagian, 5 user (5 %) menyatakan tidak semuanya

dan 10 user (10 %) menyatakan tidak tahu.

Dari data ini menunjukkan bahwa sebagian besar user (75 %) dapat

mempercayai informasi-informasi yang diberikan oleh Sistem Informasi

Akademik ini.

15. Layout pada setiap fungsi dalam Sistem Informasi .

Tabel 15
Layout pada setiap fungsi dalam Sistem Informasi .

Pertanyaan penelitian/ jawaban Hasil Prosentase


Apakah Layout (susunan/letak) pada setiap
fungsi (seperti fungsi pencarian, input data
dan lain-lain) dalam Sistem Informasi
Akademik merupakan representasi dari
kebutuhan user (pengguna)?
a. ya, semuanya 25 25 %
b. ya, sebagian 60 60 %
c. tidak semuanya 5 5%
d. tidak tahu 10 10 %
Jumlah 100 100 %

56
Hasil penelitian menunjukkan bahwa user yang menyatakan bahwa

Layout (susunan/letak) pada setiap fungsi (seperti fungsi pencarian, input data

dan lain-lain) dalam Sistem Informasi Akademik merupakan representasi dari

kebutuhan user (pengguna) ada 25 user (25 %), 60 user (60 %) menyatakan

sebagian, 5 user (5 %) menyatakan tidak semuanya dan 10 user (10 %)

menyatakan tidak tahu.

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa sebagian besar user (60

%) menyatakan bahwa hanya sebagian saja Layout (susunan/letak) pada setiap

fungsi (seperti fungsi pencarian, input data dan lain-lain) dalam Sistem

Informasi Akademik merupakan representasi dari kebutuhan user (pengguna).

16. Cara penyajian hasil output (keluaran) dipresentasikan dalam bentuk format

yang jelas dan berguna bagi user (pengguna).

Tabel 16
Penyajian Hasil Output

Pertanyaan penelitian/ jawaban Hasil Prosentase


Apakah cara penyajian hasil output (keluaran)
dipresentasikan dalam bentuk format yang
jelas dan berguna bagi user (pengguna) ?
a. ya, semuanya 80 80 %
b. ya, sebagian 10 10 %
c. tidak semuanya 2 2 %
d. tidak tahu 8 8%
Jumlah 100 100 %

Dari hasil penelitian diketahui bahwa 80 user (80 %) menyatakan bahwa

semua cara penyajian hasil output (keluaran) dipresentasikan dalam bentuk

format yang jelas dan berguna bagi user (pengguna), 10 user (10 %)

menyatakan sebagian, 2 user (2 %) menyatakan tidak semuanya, dan 8 user (8

%) menyatakan tidak tahu.

57
17. Desain input Sistem merupakan salah satu bentuk ketertarikan user

(pengguna) terhadap Sistem Informasi Akademik.

Tabel 17
Ketertarikan User Terhadap Desain Input SIA
Pertanyaan penelitian/ jawaban Hasil Prosentase
Apakah desain input Sistem merupakan salah
satu bentuk ketertarikan user (pengguna)
terhadap Sistem Informasi Akademik ?
a. ya, semuanya 45 45 %
b. ya, sebagian 50 50 %
c. tidak semuanya 0 0%
d. tidak tahu 5 5%
Jumlah 100 100 %

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa 45 user (45 %) menyatakan

bahwa semua yang ada pada SIA merupakan salah satu bentuk ketertarikan

user, 50 user (50%) menyatakan hanya sebagian dan 5 user (5%) menyatakan

tidak tahu.

Ini menunjukkan bahwa sebagian besar user (50 %) menyatakan bahwa

SIA ini hanya sebagian saja yang menunjukkan ketertarikan user pada system

ini.

Menurut penulis SIA ini masih lebih banyak berbasis teks, meskipun ada

sedikit icon-icon yang digunakan dalam sistem ini, contohnya seperti gambaran

di bawah ini :

58
Gambar 2. Contoh Tampilan SIA yang menggunakan icon

Dalam mencetak presensi sudah digunakan icon, yaitu pada perintah-

perintah ; Preview, Printer dan selesai.

18. Mekanisme dan sistem operasional dalam Sistem Informasi Akademik

mudah dijalankan oleh user (pengguna)

Tabel 18
Kemudahan Mekanisme dan Operasional SIA

Pertanyaan penelitian/ jawaban Hasil Prosentase


Mekanisme dan sistem operasional dalam
Sistem Informasi Akademik mudah
dijalankan oleh user (pengguna) ?
a. ya, semuanya 40 40 %
b. ya, sebagian 55 55 %
c. tidak semuanya 5 5%
d. tidak tahu 0 0%
Jumlah 100 100 %

59
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 40 user (40 %) menyatakan bahwa

mekanisme dan system operasional dalam SIA ini mudah dijalankan oleh user,

55 user (55 %) menyatakan sebagian, dan 5 user (5 %) menyakan tidak

semuanya.

19. Interaksi antara Sistem Informasi Akademik dan user (pengguna) dapat

dipahami dengan baik oleh sistem

Tabel 19
Interaksi User dengan SIA

Pertanyaan penelitian/ jawaban Hasil Prosentase


Apakah Interaksi antara Sistem Informasi
Akademik dan user (pengguna) dapat dipahami
dengan baik oleh sistem ?
a. ya, semuanya 25 25 %
b. ya, sebagian 55 55 %
c. tidak semuanya 5 5%
d. tidak tahu 15 15 %
Jumlah 100 100 %

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 25 user (25 %) menyatakan bahwa

interaksi antara Sistem Informasi Akademik dan user (pengguna) dapat

dipahami semuanya, 55 user (55 %) menyatakan sebagian, 5 user (5 %)

menyatakan tidak semuanya dan 15 user (15 %) menyatakan tidak tahu.

60
20. Kemudahan dalam menemukan informasi yang dibutuhkan oleh user

(pengguna).

Tabel 20
Kemudahan Penemuan Informasi SIA

Pertanyaan penelitian/ jawaban Hasil Prosentase


Apakah Informasi yang dibutuhkan oleh user
(pengguna) mudah ditemukan ?
a. ya, semuanya 64 64 %
b. ya, sebagian 30 30 %
c. tidak semuanya 0 0%
d. tidak tahu 6 6%
Jumlah 100 100 %

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 64 user (64 %) menyatakan bahwa

semua informasi yang dibutuhkan oleh user dapat ditemukan dalam SIA ini, 30

user (30 %) menyatakan sebagian, dan 6 user (6 %) menyatakan tidak tahun.

21. Sistem Informasi Akademik sudah dapat diakses secara online.

Tabel 21
Akses Terhadap SIA Secara On-Line

Pertanyaan penelitian/ jawaban Hasil Prosentase


Apakah Sistem Informasi Akademik sudah
dapat diakses secara online dari manapun ?
a. ya, semuanya 0 0%
b. ya, sebagian 0 0%
c. tidak semuanya 95 95 %
d. tidak tahu 5 5%
Jumlah 100 100 %

Hasil darai penelitian ini menunjukkan bahwa 95 user (95 %) menyatakan

bahwa tidak semua yang ada pada SIA ini dapat diakses secara on-line, dan 5

user (5 %) menyatakan tidak tahu.

Berdasarkan pengamatan langsung penulis terhadap SIA yang ada,

memang system informasi ini masih off-line, artinya tidak dapat diakses secara

on-line melalui jaringan internet.

61
22. Bagaimana layout (tata letak) yang anda inginkan Bila dilakukan

pengembangan dalam Sistem Informasi Akademik ?

Pada item ini penulis memang tidak memberikan opsi jawaban, akan

tetapi berupa isian kosong yang bisa diisi oleh responden dengan bebas.

Ternyata hasil yang didapatkan dari responden diketahui bahwa tidak semua

responden mengisi item ini.

Berdasarkan data tersebut di atas, maka penulis berkesimpulan bahwa

user tidak tahu, belum begitu mengerti tentang design user interface, sehingga

mereka tidak memberikan jawaban pada lembar isian yang telah disediakan.

23. Bagaimana content (isi) yang anda inginkan bila dilakukan pengembangan

dalam Sistem Informasi Akademik ?

Pada item ini penulis memang tidak memberikan opsi jawaban, akan

tetapi berupa isian kosong yang bisa diisi oleh responden dengan bebas.

Ternyata tidak semua responden mengisi item ini.

24. Bagaimana bahasa yang digunakan bila dilakukan pengembangan dalam

Sistem Informasi Akademik

Tabel 22
Penggunaan Bahasa Dalam Pengembangan SIA

Pertanyaan penelitian/ jawaban Hasil Prosentase


Apakah Sistem Informasi Akademik sudah
dapat diakses secara online dari manapun ?
a. lugas 50 50 %
b. formal 35 35 %
c. gaul 10 10 %
d. terserah 5 5%
Jumlah 100 100 %

62
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 50 user (50 %) menyatakan bahwa

bahasa yang digunakan bila dilakukan pengembangan dalam SIA ini adalah

dengan bahasa lugas, 35 user (35 %) menyatakan dengan bahasa formal, 10

user (10 %) menyatakan dengan bahasa gaul, dan 5 user (5 %) menyatakan

terserah.

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa sebagian besar user (50 %)

menyatakan bahwa bahasa yang digunakan ketika dilakukan pengembangan

terhadap SIA ini adalah dengan menggunakan bahasa lugas.

25. Bagaimana koneksi jaringan yang digunakan bila dilakukan pengembangan

dalam Sistem Informasi Akademik ?

Tabel 23
Koneksi Jaringan dalam Pengembangan SIA

Pertanyaan penelitian/ jawaban Hasil Prosentase


Bagaimana koneksi jaringan yang digunakan
bila dilakukan pengembangan dalam Sistem
Informasi Akademik ?
a. on-line ke internet 80 80 %
b. jaringan lokal saja 10 10 %
c. tidak usah dibuat jaringan 5 5%
d. tidak tahu 5 5%
Jumlah 100 100 %
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa 80 user (80 %) menyatakan bahwa

koneksi jaringan yang digunakan bila dilakukan pengembangan dalam Sistem

Informasi Akademik adalah dengan cara online ke internet, 10 user (10 %)

menyatakan jaringan lokal saja, 5 user (5 %) menyatakan tidak usah dibuat

jaringan, dan 5 user (5 %) menyatakan tidak tahu.

63
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar user (80 %)

menginginkan koneksi jaringan online ke internet ketika dilakukan

pengembangan dan SIA ini.

26. Pilihan warna yang digunakan bila dilakukan pengembangan dalam Sistem

Informasi Akademik ?

Tabel 24
Pilihan Warna Dalam Pengembangan SIA

Pertanyaan penelitian/ jawaban Hasil Prosentase


Bagaimana pilihan warna yang digunakan bila
dilakukan pengembangan dalam Sistem
Informasi Akademik ?
a. warna mencolok 10 10 %
b. warna kalem 44 64 %
c. warna – warni 4 4%
d. terserah pengembang 42 22 %
Jumlah 100 100 %

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 10 user (10 %) menyatakan bahwa

bila dilakukan pengembangan dalam Sistem Informasi Akademik digunakan

warna yang mencolok, 44 user (44 %) menyatakan warna kalem, 4 user (4 %)

menyatakan warna-warni, dan 42 user (42 %) menyatakan terserah pada

pengembang.

27. User interface design (desain tatap muka) yang digunakan bila dilakukan

pengembangan dalam Sistem Informasi Akademik .

64
Tabel 25
User Interface Design Yang Dilakukan Dalam Pengembangan SIA

Pertanyaan penelitian/ jawaban Hasil Prosentase


Bagaimana user interface design (desain tatap
muka) yang digunakan bila dilakukan
pengembangan dalam Sistem Informasi
Akademik ?
a. dibuat yang interaktif 55 55 %
b. tidak perlu interaktif 6 6%
c. biasa-biasa saja 10 10 %
d. terserah programernya 29 29 %
Jumlah 100 100 %

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 55 user (55 %) menyatakan

perlunya dibuat user interface design (desain tatap muka) yang interaktif bila

dilakukan pengembangan dalam Sistem Informasi Akademik, 6 user (6 %)

menyatakan tidak perlu interaktif, 10 user (10 %) menyatakan biasa-biasa saja,

dan 29 user (29 %) menyatakan biasa-biasa saja.

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar user (55 %)

menyatakan perlunya dibuat user interface design (desain tatap muka) yang

interaktif bila dilakukan pengembangan dalam Sistem Informasi Akademik.

28. Hal-hal yang perlu diperbaiki apabila dilakukan desain ulang untuk Sistem

Informasi Akademik di Fakultas Adab Sunan UIN Kalidjaga Yogyakarta.

Tabel 26
Perbaikan dalam Pengembangan SIA

Pertanyaan penelitian/ jawaban Hasil Prosentase


Apa saja yang perlu diperbaiki apabila dilakukan
desain ulang untuk Sistem Informasi Akademik di
Fakultas Adab Sunan UIN Kalidjaga Yogyakarta ?
a. perlu dirombak total 10 10
b. ditambah hal-hal yang kurang saja 60 60
c. tidak perlu ditambah 5 5
d. terserah pengembang 25 25
Jumlah 100 100

65
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 10 user (10 %) menyatakan bahwa

perlu dirombak total apabila dilakukan desain ulang untuk Sistem Informasi

Akademik, 60 user (60 %) menyatakan ditambah hal-hal yang kurang saja, 5

user (5 %) menyatakan tidak perlu ditambah, dan 25 user (25 %) menyatakan

terserah pengembang.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar

user (60 %) menyatakan bahwa ketika dilakukan desain ulang untuk Sistem

Informasi Akademik perlu ditambah hal-hal yang kurang saja.

29. Desain user manual yang diberikan kepada user (pemakai) sebagai

pedoman dalam menjalankan Sistem Informasi Akademik di Fakultas Adab

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Tabel 27
Desain User Manual bagi User

Pertanyaan penelitian/ jawaban Hasil Prosentase


Bagaimana user manual sebaiknya diberikan
kepada user (pemakai) sebagai pedoman dalam
menjalankan Sistem Informasi Akademik di
Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ?
a. terintegrasi dalam SIA 45 45
b. tidak perlu terintegrasi 10 10
c. ada yang terintegraasi dan ada yang tidak 35 35
d. terserah programernya 10 10
Jumlah 100 100

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 45 user (45 %) menyatakan bahwa

user manual sebaiknya diberikan kepada user (pemakai) sebagai pedoman

dalam menjalankan Sistem Informasi Akademik dibuat terintegrasi dalam

system tersebut, 10 user (10 %) menyatakan tidak perlu terintegrasi, 35 user (35

66
%) menyatakan ada yang teriintegrasi dan ada yang tidak, 10 user (10 %)

menyatakan terserah pada progamernya.

30. Bila dibuat SIA baru, bagaimana rekomendasi anda dari sisi hardware ?

Item ini tidak menyediakan opsi pilihan pada responden, akan tetapi

diberikan ruang yang kosong untuk diisi secara bebas oleh responden. Hasil

yang diperoleh secara garis besar terdiri dari 3 item, yaitu

- terserah pada Fakultas : 25 user (25 %)

- Komputer yang up to date : 65 user (65 %)

- Tidak diisi (kosong) : 10 user (10 %)

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat diketahui bahwa sebagian

besar user (65 %) menyatakan bahwa perlu hardware/ komputer yang up to

date untuk digunakan dalam pemrosesan SIA ini.

Adapun hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode

wawancara secara langsung yang disertai dengan keterlibatan penulis secara

langsung, maka dapat dikemukakan sebagai berikut :

Sementara komputer yang digunakan untuk urusan akademik hanya

sebanyak 6 unit yang berada di masing-masing jurusan. Laboratorium computer

yang berjumlah 12 unit komputer hanya dapat digunakan ketika dilakukan her-

registrasi pada tiap-tiap semester. Sedangkan untuk kebutuhan sehari-hari

laboratorium tersebut tidak boleh dipergunakan untuk urusan akademik. Hal ini

mengakibatkan adanya penumpukan tugas ketika terjadi her-registrasi

mahasiswa, maupun ketika dilakukan PKPRS (Pengajuan Kartu Perubahan

Rencana Studi).

67
Ruang TU juga mengalami kepadatan ketika terjadi her-registrasi di tiap-

tiap semester. Hal ini disebabkan karena rasio sumberdaya manusia yang

menangani bidang-bidang akademik tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa.

Jumlah mahasiswa sebesar 1426 yang harus dilayani oleh 6 orang staff

merupakan rasio yang sangat berat sekali apabila tidak dibantu dengan adanya

komputerisasi.

Sistem Informasi Akademik ini sudah benar-benar membantu tugas-tugas

di bidang akademik, walaupun masih ada juga kekurangan-kekurangan yang

ada, diantaranya adalah :

1. Sistem Informasi Akademik ini belum disertai dengan panduan, baik yang

melekat pada system tersebut, maupun yang berujud buku panduan.

2. Dalam Sistem Informasi Akademik ini belum ada fasilitas untuk editing fitur-

fitur, seperti jurusan, mata kuliah. Sehingga ketika terjadi kebijakan dari

institusi untuk merubah jurusan Sejarah Peradaban Islam menjadi Sejarah

Kebudayaan Islam tidak bisa dilakukan. Juga ketika ada pergantian kebijakan

tentang kurikulum yang berimplikasi pada digantinya nama dan sks dari

beberapa mata kuliah juga mengalami kesulitan.

3. Sistem Informasi Akademik ini tidak dilengkapi dengan dokumentasi baik

tentang SIA itu sendiri maupun tentang cara penggunaan SIA, sehingga user

sangat kesulitan untuk menggunakan seluruh fasilitas yang dimiliki oleh SIA

ini maupun untuk melakukan perbaikan/ pergantian dari fitur-fitur yang ada

ketika ada kebijakan baru.

4. Belum adanya SDM yang benar-benar menguasai tentang program,

khususnya dalam aplikasi Visual Basic dan MySQL, sehingga ketika terjadi

68
pergantian kebijakan dari institusi, tidak dapat segera diatasi, bahkan

programmer yang dulu membuat SIA ini sudah tidak berada di Yogyakarta.

Sementara untuk memanggil programmer lain, tidak ada alokasi dana untuk

memperbaiki program tersebut. Hal ini karena dari Rektorat akan ada

kebijakan bahwa semua sistem informasi akan disentralisasikan di Pusat

Administrasi Universitas.

5. Sistem Informasi Akademik yang ada belum digunakan secara maksimal,

karena fitur-fitur yang ada belum semua digunakan. Hal ini terjadi karena

tidak adanya user manual dan tidak adanya pelatihan yang diberikan oleh

pengembang software untuk mengoperasikan SIA ini. 8)

Adanya kekurangan-kekurangan ini mengakibatkan pengoperasian otomasi

dibidang akademik tidak dapat berjalan dengan maksimal. Sehingga masih ada

tugas-tugas akademik ini yang kembali dilakukan dengan cara manual, seperti

misalnya ; pergantian KPRS (Kartu Pengajuan Rencana Studi), Kartu Hasil

Studi, Absensi Perkuliahan, Pengajuan Proposal Skripsi dan Skripsi.

Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan, program SIA ini

sebenarnya sudah mencakup keseluruhan kebutuhan yang ada di Fakultas

Adab, khususnya yang berhubungan dengan bidang akademik. Akan tetapi

pada kenyataannya tidak semua aplikasi-aplikasi ini digunakan dengan baik.

Hanya Pengisian KRS dan cetak hasil KHS saja yang digunakan oleh para user

di Fakultas Adab ini. Sementara untuk fitur-fitur yang lain tidak digunakan oleh

para user.

8) Wawancara dengan Bapak Edy Purwanto, 13 September 2005.

69
Dilihat dari daftar menu yang ada, maka dapat diketahui bahwa Sistem

Informasi Akademik yang dirancang untuk digunakan di Fakultas Adab

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta ini sudah sangat

komprehensif, bahkan bisa dikatakan bahwa SIA ini sudah cukup komplit dan

dapat memenuhi seluruh kebutuhan di bidang Akademik.

Akan tetapi pada kenyataannya di lapangan menu-menu tersebut belum

semua digunakan. Adapun yang menjadi penyebab dari tidak digunakannya

fitur-fitur ini adalah sebagai berikut :

1) Pada saat Sistem Informasi Akademik ini diimplementasikan di Fakultas

Adab, tidak langsung diikuti dengan pelatihan kepada seluruh user yang

menggunakan SIA tersebut, tetapi hanya seorang admin saja, yaitu Bapak

Edi Purwanta yang diberi penjelasan tentang SIA ini, itupun hanya diajak

menemani programmer membuat SIA ini. Karena SIA ini dibuat langsung

di Fakultas Adab.

2) Menu-menu yang dibuat dalam SIA ini belum 100 % berjalan dengan baik,

bahkan berdasarkan pengamatan penulis baru 40 % yang berjalan dan

sering digunakan oleh user di Fakultas Adab ini. Adapun menu yang

digunakan diantaranya adalah ; pengisian dan pergantian KRS, distribusi

mata kuliah, KHS dan absen.

3) Tidak ada dokumentasi dan User Guidance yang dibuat oleh programmer

yang diberikan kepada user, baik itu yang didokumentasikan dalam paper

based, maupun yang sifatnya melekat pada sistem informasi ini. Kondisi ini

mengakibatkan, ketika ada hal-hal yang tidak diketahui oleh user, mereka

70
tidak bisa menyelesaikan permasalahannya. Sedangkan admin juga kurang

menguasai dalam bidang pemrograman.

4) Ada upaya dari user untuk me-lock in (membuat user untuk selalu

tergantung dengan programmer) agar supaya jalinan kerjasama yang

sebenarnya lebih menguntungkan pihak programmer dapat terus menerus.

Hal ini membuat Fakultas Adab sangat tergantung dengan programmer

tersebut. Sementara mulai tahun 2005 programmer tersebut sudah bekerja

di Sumatra, sehingga tidak mungkin untuk dipanggil ke Fakultas Adab UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk memperbaiki/ memodifikasi sistem yang

ada sesuai dengan kebutuhan user.

5) Tidak semua staff yang ada di fakultas Adab ini merespon adanya program

komputerisasi di fakultas Adab, ada yang disebabkan karena pengetahuan

SDM tersebut tidak mau dikembangkan (gaptek), ada pula yang merasa

dengan adanya sistem informasi ini kerja mereka menjadi terancam, karena

mereka tidak bisa berhubungan secara langsung dengan mahasiswa, dosen

atau staff yang lain.

4.2. Rekomendasi SIA

Rekomendasi arsitektur dari Sistem Informasi Akademik yang dibuat oleh

penulis adalah :

1) Desain database yang dipakai dalam perancangan yang direkomendasikan ini

masih sama dengan database yang dipakai pada SIA yang lama. Hal ini bertujuan

agar data yang lama masih tetap bisa dipakai, disamping database yang lama

sudah cukup baik.

71
2) SIA yang baru ini Web Based, sehingga dibututuhkan server dan client yang

bagus (up to date), sehingga user dapat mengakses SIA ini dengan lebih cepat.

3) Perancangan yang baru ini diharapkan dapat memenuhi kriteria IMK, yaitu ;

usability, safe system, functional system, effective dan efficient, sehingga tujuan

dari dirancangnya SIA ini dapat terlaksana dengan baik.

4.3. Perancangan

Sistem Informasi Akademik yang kami rekomendasikan adalah dengan

menggunakan PHP dan MySQL. Database dalam rancangan ini tetap menggunakan

arsitektur database lama dengan menambah beberapa tabel yang belum ada. Sistem

ini dirancang untuk bisa on-line (web based). Apabila sistem ini benar-benar akan di

upload, maka unsur security masih harus dipikirkan dan diperhatikan dengan lebih

matang, karena dalam rancangan desain di buat oleh penulis belum memperhatikan

unsur keamanan sistem informasi secara lebih rinci.

Sistem informasi ini dirancang dengan memperhatikan unsur-unsur Human

Computer Interaction. Tool Help (bantuan) terhadap user sudah diintegrasikan dalam

sistem ini, walaupun masih dalam tampilan yang sangat sederhana.

4.3.1 Desain Database SIA

Database yang digunakan dalam perancangan ini adalah dengan menggunakan

database MySQL. Adapun alasan menggunakan Mysql adalah karena database ini

compatible dengan sistem operasi di windows maupun di linux. Hal ini

memungkinkan apabila suatu ketika akan melakukan migrasi sistem operasi, maka

tidak perlu membangun arsitektur database lagi.

72
Secara garis besar arsitektur database yang digunakan pada SIA yang

direkomendasikan ini adalah sebagai berikut :

4.3.1.1 Daftar Table

Table yang dibuat untuk SIA yang direkomendasikan adalah sebagai berikut :

a. Daftspp

b. Dspppend

c. Dtalumni

d. Dtbyrmhs

e. Dtcuti

f. Dtdistribusi

g. Dtdosen

h. Dtkrs

i. Dtmhs

j. Dtmk

k. Dtmk_awal

l. Dtpin

m. Dtpinadmin

n. Dtpindosen

o. Dpinjurusan

p. Dtpinuser

q. Dtsetup

r. Dtsurat

s. Dtyudis

73
t. Memdtkrs

u. Pjbstr

v. Transkri

4.3.1.2 Detail Tabel

Detail dari tabel yang dibuat adalah sebagai berikut :

a. Field daftspp :

field type null key default

angkatan Varchar(4) pri

spp Decimal(10,0) yes Null

thangk Char(2) yes Null

ket Varchar(10) yes Null

b. Field dspppend :

field type null key default

Thakd Varchar(9) pri

Smtakd Char(1) yes Null

Spp Decimal(10,0) yes Null

ket Varchar(10) yes Null

c. Field dtalumni

field type null key default


No_mhs Varchar(8)

Nama Varchar(45) yes -

74
Tmp_lahir Varchar(25) Yes Null

Tgl_lahir Date Yes 0000-00-00

Alamat_asal Varchar(25) Yes -

Kabupaten_asal Varchar(25) Yes -

Propinsi_asal Varchar(25) Yes -

Alamat_sekarang Varchar(25) Yes -

Kabupaten_sekarang Varchar(25) Yes -

Propinsi_sekarang Varchar(25) Yes -

Thn_masuk Year(4) Yes Null

Thakd_masuk Varchar(9) Yes 0000-0000

Smtakd_masuk Char(1) Yes 0

Thn_lulus Year(4) Yes Null

Thakd_lulus Varchar(9) Yes 0000-0000

Smtakd_lulus Varchar(9) Yes 0000-0000

Sex Char(1) Yes 0

Jurusan Varchar(7) Yes -

Judul_skripsi Tynytext Yes Null

Tmt_kerja Year(4) Yes Null

Jenis_kerja Varchar(45) Yes -

Jabatan Varchar(100) Yes Null

Pendidikan_akhir Varchar(10) Yes -

Pendidikan_plus Varchar(10) Yes -

Sektor_kerja Varchar(10) Yes -

75
d. Field dtbyrmhs

field type null key default


Th_aka Varchar(9) yes null

Smt Char(1) Yes Null

Bsmt Decimal(10,0) Yes Null

jur Varchar(7) Yes Null

Klashabi Varchar(6) Yes Null

No_mhs Varchar(8) Yes Null

Tanggal Date Yes Null

Jmlsks Decimal(10,0) Yes Null

Nokwi Varchar(10) Yes Null

Spp Decimal(10,) Yes Null

ket Varchar(30) Yes null

e. Field Dtcuti

field type null key default


Th_aka Varchar(9) yes null

Smt Char(1) Yes Null

Bsmt Decimal(10,0) Yes Null

jur Varchar(7) Yes Null

76
No_mhs Varchar(8) Yes Null

Tanggal Date Yes Null

ket Varchar(30) Yes null

f. Field Dtdistribusi

Field type null key default Extra


Id_distribusi Int(12) unsigned pri null Auto_increment

Id_mk Int(12) unsigned Yes 0

Thakd Varchar(9) Yes Null

Smtakd Varchar(9) Yes Null

Thn Char(2) Yes Null

Jur Varchar(7) Yes Null

Kdmk Varchar(9) Yes Null

Klas Char(1) Yes Null

Kdos1 Varchar(5) Yes Null

Nip Varchar(9) Yes -

Kdos2 Varchar(5) Yes Null

Dos1 Varchar(60) Yes Null

Dos2 Varchar(60) Yes Null

Btskls Decimal(10,0) Yes Null

Jmlkls Int(3) unsigned Yes 0

Khari Varchar(13) Yes Null

Kjam Varchar(13) Yes Null

77
Kruang Varchar(5) Yes Null

Kket Varchar(10) Yes Null

Utgl Date Yes Null

Uhari Char(1) Yes Null

Ujam char(3) Yes Null

Uruang Varchar(5) Yes Null

uket Varchar(10) yes Null

g. Field Dtdosen

Field type null key default Extra


Kode Varchar(5) pri

Dosen Varchar(40) yes Null

Nip Varchar(9) Yes Null

Tmp_lhr Varchar(30) Yes Null

Tgl_lahir Date Yes Null

Jen_kel Varchar(9) Yes Null

Agama Varchar(15) Yes Null

Satudos Varchar(20) Yes Null

Pangkat Varchar(20) Yes Null

Gol Varchar(5) Yes Null

Jurusan Varchar(7) Yes Null

Alm_asal Varchar(40) Yes Null

Kab_asal Varchar(30) Yes Null

78
Kotasal Varchar(30) Yes Null

Kdposal Varchar(5) Yes Null

Telp Varchar(13) Yes Null

Hpdos Varchar(12) Yes Null

Ket Varchar(30) Yes Null

Foto Mediumblob Yes null

h. Field Dtkrs

Field type null key default Extra


Thakd Varchar(9) yes Null

Smtakd Char(1) Yes Null

Id_distribusi Int(12) unsigned Yes 0

Id_mk Int(12) unsigned Yes 0

Jur Varchar(7) Yes Null

Klashabi Varchar(6) Yes Null

Thkuri Char(2) yes Null

No_mhs Varchar(8) Yes Null

Kdmk Varchar(9) Yes Null

Klas Varchar(6) Yes Null

Kd_dos Varchar(5) Yes Null

Nilai Char(2) Yes Null

Hadir Decimal(10,0) Yes Null

Temu Decimal(10,0) Yes Null

Nokur Decimal(10,0) Yes Null

79
i. Field Dtmhs

Field type null key default Extra


No_mhs Varchar(8) pri

No_test Varchar(6) yes null

Angkt Varchar(4) yes null

Nama Varchar(40) yes null

Smst Decimal(10,0) yes null

Fakultas Varchar(10) yes null

Jurusan Varchar(7) yes null

Klas Varchar(6) yes null

Kd_pa Varchar(5) yes null

Nip Varchar(9) yes null

Pa Varchar(40) yes null

Tipedaft Varchar(7) yes null

Thkuri Char(2) yes null

Th_masuk Varchar(9) yes null

Jen_kel Varchar(9) yes null

Agama Varchar(9) yes null

Statumhs Varchar(13) yes null

Warganeg Varchar(13) yes null

Tp_lahir Varchar(25) yes null

Tgl_lahir yes null

Alm_asal yes null

80
Kab_asal yes null

Prop_asal yes null

Alm_kos yes null

Kab_kos yes null

Biaya yes null

Slta yes null

Jurus yes null

Nm_slta yes null

Alm_slta yes null

Kab_slta yes null

No_sttb yes null

Tgl_lulus yes null

Goldarah yes null

Cafis yes null

Nm_ayah yes null

Nm_wali yes null

Kerj_ayah yes null

Nama_ibu yes null

Kerj_ibu yes null

j. Field Dtmk

Field type null key default Extra


Id_mk Int(12) pri null Auto_increment

Thn Char(2) yes 00

81
Jur Varchar(7) Yes -

No Char(2) yes 0

Bsmt Varchar(4) Yes -

Kdmk Varchar(9) yes -

Nm_mk Varchar(60) Yes -

Sks Int(2) unsigned yes 0

Nokel Char(2) Yes -

Kel Varchar(4) yes -

Muatan Varchar(8) Yes -

sifat Varchar(7) yes -

k. Field Dtmk_awal

Field type null key default Extra


Thn Char(2) Yes null

Jur Varchar(7) Yes Null

No Char(2) Yes Null

Bsmt Varchar(4) Yes Null

Kdmk Varchar(7) Yes Null

Nm_mk Varchar(60) Yes Null

Sks Decimal(10,0) Yes Null

Nokel Char(1) Yes Null

Kel Varchar(4) Yes Null

Muatan Varchar(8) Yes Null

82
sifat Varchar(7) yes Null

l. Field Dtpin

Field type null key default Extra


No_mhs Varchar(8) yes Null

Pin Varchar(6) yes Null

Apin Varchar(14) yes Null

Jmlsks Decimal(10,0) yes Null

ket Varchar(10) yes Null

m. Field Dtpinadmin

Field type null key default Extra


User_id Varchar(5) pro 00000

passord Varchar(9)

n. Field Dtpindosen

Field type null key default Extra


Kode Varchar(5) pri 00000

pin Varchar(9)

o. Field Dpinjurusan

Field type null key default Extra


User_id Varchar(5) pro 00000

passord Varchar(9)

83
p. Field Dtpinuser

Field type null key default Extra


User_id Varchar(5) pro 00000

passord Varchar(9)

q. Field Dtsetup

Field type null key default Extra


Jur Varchar(7) pri -

Thakd Varchar(9) -

Smtakd Char(1) -

status Char(3) on

r. Field Dtsurat

Field type null key default Extra


No_surat Varchar(25) pri

s. Field Dtyudis

Field type null key default Extra


Th_aka Varchar(9) yes null

Smt Char(1) yes null

Bsmt Decimal(10,0) yes null

Jur Varchar(7) yes null

No_mhs Varchar(8) yes null

No_ijaz Varchar(23) yes null

84
tanggal Date yes null

Jmlsks Decimal(10,0) yes null

Jmlnxk Decimal(10,0) yes null

Ipk Decimal(10,2) yes null

ket Varchar(20) yes null

t. Field Memdtkrs

Field type null key default Extra


Thakd Varchar(9) yes null

Smtakd Char(1) yes null

Jur Varchar(7) yes null

No_mhs Varchar(8) yes null

Kd_pa Varchar(5) yes null

Ips Decimal(10,2) yes null

Jmlsks Decimal(10,0) yes null

u. Field Pjbstr

Field type null key default Extra


Kdpjb Char(2) yes null

Nmpjb Varchar(50) yes null

Nama Varchar(50) yes null

Nip Varchar(10) yes null

Ket Varchar(10) yes null

85
v. Field Transkri

Field type null key default Extra


Thakd Varchar(9) yes null

Smtakd Char(1) yes null

Smt Varchar(4) yes null

Id_mk In(12) yes 0

Jur Varchar(7) yes null

Thn Char(2) yes null

No Char(2) yes null

No_mhs Varchar(8) yes null

Kdmk Varchar(9) yes null

Nokel Char(1) yes null

Kel Varchar(4) yes null

Klas Varchar(6) yes null

nilai Char(2)

86
4.3.1.3 Relasi Antar Tabel

87
4.3.2 Link dan Navigasi

Link dan Navigasi dalam Sistem Informasi Akademik yang dirancang adalah

sebagai berikut :

Home

Login

Home Master Proses Output Ganti Online Logout


Data Data Psswrd Help

Gambar 4. Diagram Link dan Navigasi dari Perancangan SIA

SIA ini dimulai dengan tampilan Home, yaitu Index.php yang merupakan menu

utama ketika user mengakses SIA ini. Adapun tampilannya adalah sebagai berikut :

88
Gambar 5: Tampilan ketika user akan melakukan login

Tampilan awal dari SIA ini memang diawali dengan LOGIN terlebih dahulu.

Hal ini ditempuh oleh penulis dalam rangka pengamanan terhadap Sistem Informasi

ini. Ke depan SIA ini dirancang sebagai bagian dari portal UIN, sehingga SIA ini

akan diakses oleh user yang memang menginginkan akses SIA ini.

Hak akses hanya diberikan kepada 5 kategori user, yaitu ; akademik (yang

terdiri Dekan dan PD I dan Kepala Sub Bagian Akademik), Dosen (adalah semua

dosen di Fakultas Adab, baik itu dosen tetap/ PNS, maupun dosen Luar Biasa/

honorer), Mahasiswa (yaitu seluruh mahasiswa Fakultas Adab yang masih aktif),

Jurusan (adalah Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan dan Administrator Jurusan), dan

Admin (Yaitu Kepala Bagian Tata Usaha dan seorang Staff, dimana admin ini

memiliki kewenangan untuk mengubah dan menghapus record dari database yang

ada).

89
4.3.2.1. Home

Halaman ini adalah merupakan halaman utama ketika user sudah dapat login,

tentu saja user yang dapat melakukan login adalah user yang nama dan password-

nya sesuai. Halaman ini disertai dengan ucapan selamat datang serta deskripsi

singkat tentang SIA ini. Juga dilengkapi dengan link agar supaya user dapat segera

menuju halaman yang diinginkan.

Adapun tampilan dalam page Master Data adalah sebagai berikut :

Gambar 6: Tampilan pada halaman home.

4.3.2.2. Master Data

Master data adalah merupakan pokok dari berbagai macam data yang akan

diolah dalam SIA ini, adapun tampilan dalam page Master Data adalah sebagai

berikut :

90
Gambar 7 : Tampilan pada halaman Master Data.

Pada halaman Master Data ini terdiri dari Input Data Mahasiswa, Lihat Data

Mahasiswa, Data Pin, Input Data Dosen, Lihat Data Dosen, Input Data Kurikulum,

Lihat Data Kurikulum, Daftar SPP Reguler dan Daftar SPP Semeseter Pendek.

Pada halaman ini penulis membuat icon-icon sebagai simbol dari masing-

masing item yang ada agar user dapat lebih interaktif. Disamping itu juga dilengkapi

dengan menu bantuan tentang deskripsi dari Halaman Master Data ini. Walaupun

masih berupa teks, diharapkan dapat sebagai panduan/ guidance bagi user untuk

mengakses seluruh informasi yang dibutuhkan.

Pada halaman ini juga tetap dibuat Link ke halaman lain, yang bertujuan agar

supaya user dapat lebih cepat mengakses halaman-halaman lain yang dibutuhkan.

91
4.3.2.3. Proses Data

Proses Data adalah halaman yang digunakan untuk memproses data-data yang

ada. Adapun tampilan dari halaman ini adalah sebagai berikut :

Gambar 8: Tampilan pada halaman Proses Data.

Halaman ini adalah halaman yang paling banyak itemnya, diantaranya adalah :

1) Pembayaran SPP yang terdiri dari ; Bayar SPP Reguler, Lihat Bayar SPP

Reguler, Cetak Bayar SPP Reguler, Bayar SPP Semester Pendek, Lihat Bayar

SPP SP dan Cetak Bayar SPP SP.

2) Jadwal Kuliah yang terdiri dari ; Input Jadwal umum, Lihat Jadwal Umum, Cetak

Jadwal Umum, Input Jadwal Khusus, Lihat Jadwal Khusus dan Cetak Jadwal

Khusus.

3) Jadwal Ujian yang terdiri dari ; Input Jadwal Ujian, Lihat Jadwal Ujian dan Cetak

Jadwal Ujian.

4) KRS yang terdiri dari ; Input KRS, Lihat KRS dan Cetak KRS.

92
5) Nilai yang terdiri dari ; input nilai, lihat nilai, cetak nilai, lihat KHS dan cetak

KHS.

6) Yudisium yang terdiri dari ; Input Yudisium, Lihat Yudisium dan Cetak

Yudisium.

7) Cuti Mahasiswa yang terdiri dari ; input Cuti Mahasiswa, Lihat Cuti Mahasiswa

dan Cetak Cuti Mahasiswa.

Pada halaman ini, masing-masing item juga dilengkapi dengan icon-icon yang

berfungsi untuk memudahkan user berinteraksi dengan SIA.

4.3.2.4. Output

Halaman ini berfungsi untuk mencetak proses data yang dihasilkan dari

berbagai proses yang telah dilakukan pada halaman proses data. Adapun tampilan

dari halaman ini adalah sebagai berikut :

Gambar 9: Tampilan pada halaman Cetak output proses.

93
Pada halaman Cetak Output Proses ini terdiri dari ; Cetak Distribusi Mata

Kuliah, Cetak Peserta Kuliah, Cetak Jadwal Kuliah, Cetak Jadwal Ujian, Cetak

Presensi Kuliah, Cetak Presensi Ujian Mid dan Cetak Presensi Ujian Akhir.

Pada halaman ini juga dilengkapi icon-icon yang berfungsi sebagai simbol dari

masing-masing item, teks menu bantuan yang berada di bawah berfungsi untuk

mempermudah user dan juga link navigasi yang berfungsi untuk memudahkan user

menuju halaman-halaman yang lain tanpa harus menunju ke halaman sesudahnya

atau sebelumnya terlebih dahulu.

4.3.2.5. Ganti Password

Halaman ini adalah halaman yang berfungsi untuk melakukan pergantian

password user apabila mereka menginginkan adanya perubahan baik dari nama user

maupun password user. Adapun model tampilannya adalah sebagai berikut :

Gambar 10: Tampilan pada halaman pergantian password user.

94
Pada halaman ini ditandai dengan icon besar bergambar kunci yang merupakan

metafora dari security terhadap system yang ada, karena login adalah merupakan tool

pengaman untuk mengamankan sistem dari pengaksesan orang yang tidak berhak.

Halaman ini juga dilengkapi dengan link navigasi yang berfungsi untuk

memudahkan user apabila menginginkan melakukan perpindahan halaman secara

cepat.

4.3.2.6. Online Help

Menu online help berisi halaman menu yang menampilkan deskripsi bantuan

yang diberikan oleh sistem kepada user agar memiliki gambaran tentang sistem yang

ada ini, seta agar supaya dapat mengoperasikan Sistem Informasi Akademik ini

dengan mudah. Adapun tampilan dari halaman ini adalah sebagai berikut :

Gambar 11: Tampilan pada halaman online help.

Pada halaman ini dideskripsikan fungsi dari masing-masing menu. Menu help

ini baru dapat ditampilkan oleh penulis dalam bentuk teks. Hal ini dikarenakan masih

95
kurangnya kemampuan penulis untuk membuat menu help yang lebih interaktif,

seperti misalnya menu help yang dapat ditampilkan dalam bentuk wizard.

4.3.2.7. Logout

Menu ini adalah halaman yang digunakan untuk keluar dari sistem menuju

halaman utama/ index untuk kemudian keluar dari Sistem Informasi Akademik ini.

Adapun tampilannya adalah sebagai berikut :

Gambar 12 : Tampilan pada halaman logout.

Ketika akan keluar dari sistem ini masih muncul message box yang berfungsi

untuk memastikan user apakah benar-benar akan keluar dari sistem ini. Tampilan

dalam message box ini juga diberi icon tanda tanya sebagai lambang dari pertanyaan

sistem kepada user.

96
BAB V

KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

Dari uraian yang telah dipaparkan pada bab-bab terdahulu, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Konsep Human Computer Interaction (HCI) yang diterapkan pada Sistem

Informasi Akademik di Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta belum

diterapkan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari persepsi user yang merasa

kurang user friendly dengan SIA ini.

2. Dokumentasi, helping tool, konsep User Center Design (UCD) belum diterapkan

dalam proses perancangan SIA. Layout masih didominasi oleh perintah-perintah

berbasis teks, sehingga membuat jenuh pengguna.

3. Penulis melakukan Perancangan Sistem Informasi Akademik di Fakultas Adab

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berdasarkan evaluasi yang telah penulis lakukan

terhadap SIA yang telah diimplementasikan di Fakultas Adab tersebut. Beberapa

kekurangan dari sisi konsep HCI penulis akomodasikan dalam SIA yang

dirancang penulis tersebut.

4. Rekomendasi perancangan ini berbasis Web(Web based), sehingga apabila nanti

diimplementasikan SIA ini sudah berbasis online. Hal ini akan mempermudah

user untuk dapat mengakses SIA ini anytime dan anywhere.

97
5.2. Saran

1. Penggunaan SIA mestinya tidak hanya dilakukan ketika ada pengisian KRS

saja, akan tetapi perlu juga digunakan dalam aktivitas kegiatan akademik

sehari-hari.

2. Perlu disediakan komputer yang khusus digunakan untuk dapat mengakses

SIA ini, terutama oleh mahasiswa.

3. Keterlibatan dosen dalam SIA ini perlu lebih ditingkatkan, sehingga proses

akademik yang ada di Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini

benar-benar dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

4. Apabila SIA yang direkomendasikan ini akan diimplementasikan, perlu

dilakukan uji coba baik itu terhadap mahasiswa, admin, dekanat maupun

dosen. Sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangan yang ada pada

SIA yang direkomendasikan ini.

5. Ketika SIA sudah diimplementasikan, maka perlu adanya kebijakan dari

pihak pimpinan yang mengharuskan kepada setiap orang yang terlibat agar

tetap menggunakan SIA ini dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang

berkaitan dengan bidang akademik. Sehingga computerize dalam bidang

akademik benar-benar bisa terwujud.

98
5.3. Rekomendasi

1. Sebelum SIA yang direkomendasikan ini diimplementasikan, maka perlu adanya

training/ pelatihan bagi para pengguna, lebih khusus lagi admin yang nantinya

akan bertanggung jawab pada SIA ini.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dalam penerapan SIA ini, terutama dari

sisi security, karena pada rekomendasi SIA yang dibuat oleh penulis konsep

security ini belum diperhatikan secara lebih mendalam.

3. Fasilitas komputer yang digunakan untuk mengakses SIA di Fakultas Adab UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta perlu ditambah, sehingga mahasiswa dapat

menggunakannya tanpa harus melalui antrean yang panjang.

4. Perlu ada kebijakan dari dekanat agar seluruh proses yang berhubungan dengan

kegiatan akademik menggunakan computerize. Dengan demikian seluruh staff

yang terlibat di dalamnya harus menggunakan SIA yang telah direkomendasikan.

5. SIA yang direkomendasikan sebaiknya masih mengacu pada alur kerja yang

sudah ada, begitu juga dengan perancangan databasenya, sehingga data-data yang

sudah ada tidak perlu dilakukan migrasi ke database yang baru agar lebih efisien.

6. Ketika dilakukan pengembangan, maka konsep-konsep HCI perlu dijadikan

pertimbangan developer untuk melakukan perancangan dan pengembangan dari

sistem informasi yang sudah ada, sehingga user dapat lebih familiar dengan

sistem yang dikembangkan tersebut.

7. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengungkapkan bagaimana

perbandingan antara SIA yang telah digunakan di Fakultas Adab UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta dengan SIA yang direkomendasikan oleh penulis.

99
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir & Terra Ch. Triwahyuni. (2003). Pengenalan Teknologi Informasi.
Andi Offset. Yogyakarta.

Direktorat PTAI Dirjen Binbagais Depag RI. Tanpa tahun. Data emis 2004
(Educational Management Information System) IAIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.

Hoffer, Jeffrey, A, et all. (2002). Modern Database management. New Jersey :


Pearson Edecation, Inc.

Insap Santosa, P. (1997). Interaksi manusia dan computer : Teori dan Praktek.
Yogyakarta : Andi Offset.

Jenny Preece, Et all. (1994). Human computer interaction. England : Pearson


Education Limited.

Joel Spolsky. (2001). User interface design for programmer. Hongkong : C & C
Offset Printing Co., Ltd.

Kaufman, R., & Thomas, S. (1980).Evaluation without fear. New York : New
Viewpoint.

Miles, M.B., & Hubermant, A.M. (1992). Qualitatif data analysis. (Terjemahan
Tjetjep Rohendi Rohidi). London : Sage Publishing.

Moleong, Lexy.J. (1989). Metodologi Penelitian kualitatif. Bandung : P.T. Rosda


Karya.

UIN Suka Yk. Tanpa tahun. Profil UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yogyakarta :
Suka Press.

www.mti.ugm.ac.id. Diakses tanggal 5 September 2005 jam. 15.30 WIB.

www.syr.edu. Diakses tanggal 6 September 2005 jam. 12.00 WIB.

100
Lampiran II
Rekapitulasi Hasil Penelitian Terhadap Responden

Pertanyaan penelitian/ jawaban Hasil Prosentase


1. Pengalaman menggunakan komputer
a. tidak pernah ? 0 0
b. 1 tahun 15 15
c. 2 - 5 tahun 50 50
d. lebih dari 6 tahun 35 35
2. Waktu menggunakan SIA dalam satu semester ?
a. tidak pernah 0 0
b. satu kali dalam satu semester 80 80
c. 2 – 3 kali dalam satu semester 14 14
d. lebih dari 3 kali dalam satu
semeseter 6 6
3. Apakah SIA menyediakan Content (isi informasi) yang
dibutuhkan user (pemakai) dalam bidang akademik ?
a. ya, semua 10 10 %
b. ya, sebagian 76 76 %
c. tidak semua 0 0%
d. tidak tahu 14 14 %
4. Apakah bahasa penyajian isi informasi dalam SIA sangat
jelas ?
a. ya, sudah sangat jelas 56 56 %
b. ada yang tidak jelas 24 24 %
c. tidak jelas 5 5%
d. tidak tahu 15 15 %
5. Apakah informasi yang disediakan SIA sesuai dengan
yang anda inginkan (harapkan) ?
a. ya, semua sudah sesuai dengan
yang diharapkan 23 23 %
b. ya, sebagian 70 70 %
c. tidak sesuai dengan yang
diharapkan 0 0%
d. tidak tahu 7 7%
6. Apakah Design Interface (tampilan) pada Sistem
Informasi Akademik berorientasi pada kebutuhan user
(pemakai) ?
a. ya, semua 24 24 %
b. ya, sebagian 55 55 %
c. tidak sesuai dengan yang
diharapkan 16 16 %
d. tidak tahu 5 5%
7. Apakah Sistem Informasi Akademik menyediakan
informasi yang cukup dan memenuhi kebutuhan user
(pemekai) dalam masalah-masalah akademik ?
a. ya, semua 14 14 %

101
b. ya, sebagian 64 64 %
c. tidak sesuai dengan yang
diharapkan 4 4%
d. tidak tahu 18 18 %
8. Apakah Sistem Informasi Akademik yang ada saat ini
sudah memenuhi keinginan anda sebagai user (pemakai)
SIA ?
a. ya, semua 10 10 %
b. ya, sebagian 76 76 %
c. tidak 2 2%
d. tidak tahu 12 12 %
9. Apakah Sistem Informasi Akademik tidak pernah
mengalami kesalahan (kegagalan) dalam memeberikan
informasi ?
h. ya, tidak pernah 70 70 %
i. ya, kadang-kadang 24 24 %
j. pernah 0 0%
d. tidak tahu 6 6%
10. Apakah Informasi yang ada dalam Sistem Informasi
Akademik disajikan secara akurat (tepat) ?
e. ya, semuanya 76 76 %
f. ya, sebagian 20 20 %
g. tidak semuanya 2 2%
h. d. tidak tahu 2 2%
11. Apakah Ketepatan informasi merupakan keluaran
(output) dari Sistem Informasi Akademik sesuai dengan
harapan user (pemakai) ?
e. ya, semuanya 20 20 %
f. ya, sebagian 25 25 %
g. tidak semuanya 5 5%
h. tidak tahu 50 50 %
12. Apakah Sistem Informasi Akademik menyediakan
petunjuk penggunaan yang disediakan dalam Sistem
Informasi Akademik?
a. ya, semuanya 2 2%
b. ya, sebagian 2 2%
c. tidak semuanya 86 86 %
d. tidak tahu 10 10 %

13. Apakah dengan adanya Sistem Informasi Akademik di


Fakultas Adab dapat lebih menunjang sistem pendidikan
yang tepat dan mendukung proses belajar dilingkungan
Fakultas Adab, khususnya dalam bidang akademik ?
e. ya, semuanya 12 12 %
f. ya, sebagian 60 60 %
g. tidak semuanya 15 15 %
h. tidak tahu 13 13 %

102
14. Apakah Sistem Informasi Akademik di Fakultas Adab
menyediakan informasi yang dapat dipercaya ?
e. ya, semuanya 75 75 %
f. ya, sebagian 10 10 %
g. tidak semuanya 5 5%
h. tidak tahu 10 10 %
15. Apakah Layout (susunan/letak) pada setiap fungsi
(seperti fungsi pencarian, input data dan lain-lain) dalam
Sistem Informasi Akademik merupakan representasi
dari kebutuhan user (pengguna)?
e. ya, semuanya 25 25 %
f. ya, sebagian 60 60 %
g. tidak semuanya 5 5%
h. tidak tahu 10 10 %
16. Apakah cara penyajian hasil output (keluaran)
dipresentasikan dalam bentuk format yang jelas dan
berguna bagi user (pengguna) ?
e. ya, semuanya 80 80 %
f. ya, sebagian 10 10 %
g. tidak semuanya 2 2 %
h. tidak tahu 8 8%
17. Apakah desain input Sistem merupakan salah satu bentuk
ketertarikan user (pengguna) terhadap Sistem Informasi
Akademik ?
e. ya, semuanya 45 45 %
f. ya, sebagian 50 50 %
g. tidak semuanya 0 0%
h. tidak tahu 5 5%
18. dan sistem operasional dalam Sistem Informasi
Akademik mudah dijalankan oleh user (pengguna) ?
e. ya, semuanya 40 40 %
f. ya, sebagian 55 55 %
g. tidak semuanya 5 5%
h. tidak tahu 0 0%

19. Apakah Interaksi antara Sistem Informasi Akademik dan


user (pengguna) dapat dipahami dengan baik oleh
sistem ?
i. ya, semuanya 25 25 %
j. ya, sebagian 55 55 %
k. tidak semuanya 5 5%
l. tidak tahu 15 15 %
20. Apakah Informasi yang dibutuhkan oleh user (pengguna)
mudah ditemukan ?
e. ya, semuanya 64 64 %
f. ya, sebagian 30 30 %
g. tidak semuanya 0 0%

103
h. tidak tahu 6 6%
21. Apakah Sistem Informasi Akademik sudah dapat diakses
secara online dari manapun ?
e. ya, semuanya 0 0%
f. ya, sebagian 0 0%
g. tidak semuanya 95 95 %
h. tidak tahu 5 5%
22. Bagaimana layout (tata letak) yang anda inginkan Bila
dilakukan pengembangan dalam Sistem Informasi
Akademik ?
Pada nomor ini tidak disediakan jawaban pertanyaan,
tetapi responden diberi kebebasan untuk mengisi sesuai
dengan keinginan responden. Responden tidak mengisi.
23. Bagaimana content (isi) yang anada inginkan Bila
dilakukan pengembangan dalam Sistem Informasi
Akademik ?
Pada nomor ini tidak disediakan jawaban pertanyaan,
tetapi responden diberi kebebasan untuk mengisi sesuai
dengan keinginan responden. Responden tidak mengisi.
24. Apakah Sistem Informasi Akademik sudah dapat diakses
secara online dari manapun ?
e. lugas 50 50 %
f. formal 35 35 %
g. gaul 10 10 %
h. terserah 5 5%
25. Bagaimana koneksi jaringan yang digunakan bila
dilakukan pengembangan dalam Sistem Informasi
Akademik ?
e. on-line ke internet 80 80 %
f. jaringan lokal saja 10 10 %
g. tidak usah dibuat jaringan 5 5%
h. tidak tahu 5 5%

104

Anda mungkin juga menyukai