Universitas Lampung
www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com
NYANYIAN ANGSA
Karya: Anton Chekov
Saduran: Djohan A. Nasution
Para Pelaku;
Vasili Svietlovidoff ( Seorang Komedian, 68 tahun )
Nikitushka Ivanitch ( Seorang Prompter/Pembisik, tua )
Skema ini terjadi di atas pentas sebuah teater daerah, malam hari, setelah pementasan
selesai. Di sebelah kanan keadaannya tak teratur, dan ada pintu-pintu usang tak bercat
ke kamar-kamar pakaian. Di sebelah kiri dan di latar belakang pentas disesaki oleh
macam-macam barang usang. Sedang di bagian tengah ada sebuah kursi polos
terjungkir.
1
Perpustakaan Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS)
Universitas Lampung
www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com
2
Perpustakaan Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS)
Universitas Lampung
www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com
melatih peranan sebagai seorang mummy, biar kau sukai itu atau
tidak. Kematian kini sedang di perjalanan menujumu.
(melotot keatas) Aneh sekali, meskipun aku telah berada di
pentas empat puluh tahun selama ini, tetapi baru untuk pertama
kali inilah aku menyaksikan gedung teater ini malam hari, setelah
lampu-lampunya dipadamkan. Untuk pertama kalinya!
(berjalan bangkit ke arah lampu kaki) alangkah gelapnya disini.
Aku tak dapat melihat apa-apa. Oh,ya aku dapat juga melihat
lobang tempat si pembisik dan mejanya, terbaring di dalam liang
yang gelap, hitam, tak berdasar, macam kuburan dimana maut
mungkin lagi bersembunyi . . . . .rrr. betapa dinginnya ini, angin
berhembus dari teater kosong ini seperti keluar dari terowongan
batu. Ini tempatnya hantu! Tengkukku menjadi bergidik.
(memanggil) Yegorka! Petrushka! Dimana kalian berdua?!. Apa
yang menyebabkan aku merasa benda-benda di sekitar ini
menyeramkan ha?. Aku mestinya diberi minuman, aku seorang
tua, aku takkan tahan hidup lebih lama lagi. Pada usia 68 tahun
orang pergi ke gereja dan bersiap-siap untuk kematian, tetapi aku
di sini, ya Tuhan! Anak yatim tua ini mabuk dalam pakaian
tololnya – aku tak pantas kelihatan begini. Aku mesti pergi untuk
menukarnya sekali………. Ini memang tempat maut, dan aku
tentu mampus ketakutan ketakutan kalau duduk di sini
semalaman ini.
(keluar menuju kamar pakaian, dan di waktu itu jugalah
Nikitushka Ivanitch tiba-tiba muncul dengan berpakaian serba
putih dari luar pakaian di ujung pentas. Svietlovidoff yang
melihat, Ivanitch menjerit kaget sambil mundur kebelakang):
3
Perpustakaan Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS)
Universitas Lampung
www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com
Siapa kau? Apa? Apa perlu kau? (menghentakkan kaki) Siapa kau?
Ivanitch : Ini Aku, tuan……..
Svietlovidoff : Siapa kau?
Ivanitch : (datang mendekati perlahan) ini aku, Tuan,
si Pembisik, Nikitushka Ivanitch. Ini aku, tuan, aku!
Svietlovidoff : (Terhenyak doyong ke kursi, bernafas sesak
dan menggeletar hebat).
Ya, Tuhan! Siapakah kau! Itu . . . kau, kaukah Nikitushka? Apa
yang kau perbuat di sini?
Ivanitch : Aku menginap malam ini di dalam kamar
pakaian. Mohon sekali, jangan kau beritahukan kepada Alexi
Fomitch. Aku tak punya tempat lain untuk menginap malam ini,
sungguh-sungguh, tak punya.
Svietlovidoff : Ah! Kiranya kau itu Nikitushka, bukan?.
Cobalah pikir, menyeruku enambelas kali. Mereka memberikan
tiga bungkus bunga dan banyak lagi benda-benda yang lain.
Antusias mereka sudah melonjak-lonjak, namun telah tiada
sebuah hatipun datang setelah pementasan selesai untuk
membangunkan orang tua yang malang dan mabuk ini, lalu
membawanya pulang kerumah. Dan akulah orang tua itu
Nikitushka! Aku telah berumur enampuluh delapan tahun, sakit-
sakitan lagi, dan aku tak punya harapan lagi untuk hidup.
(jatuh memeluki leher Nikitushka Ivanitch lalu menangis)
Jangan pergi jauh Nikitushka. Aku sudah uzur. Tak ada harapan
lagi, dan kurasa inilah saatnya aku mati. Oh, ini sangat
mengerikan, mengerikan sekali!
Ivanitch : (Kasihan dan penuh rasa hormat) Tuanku,
4
Perpustakaan Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS)
Universitas Lampung
www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com
Svietlovidoff : Tetapi aku seorang laki-laki. Dan aku masih hidup, segar, darah
masih terus mengalir dalam nadi-nadiku, darah warisan
bangsawan.
Aku seorang aristokrat, Nikitushka. Aku telah mengabdi dalam
ketentaraan, artileri, sebelum aku jatuh begini hina. Dan betapa
5
Perpustakaan Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS)
Universitas Lampung
www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com
6
Perpustakaan Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS)
Universitas Lampung
www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com
7
Perpustakaan Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS)
Universitas Lampung
www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com
Jelekkah itu, ha? (cepat) Tunggu, nah, ini sesuatu dari Raja Lear.
Langit gelap, kelihatan? Hujan turun deras, guruh
8
Perpustakaan Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS)
Universitas Lampung
www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com
9
Perpustakaan Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS)
Universitas Lampung
www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com
10
Perpustakaan Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS)
Universitas Lampung
www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com
11
Perpustakaan Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS)
Universitas Lampung
www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com
12
Perpustakaan Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS)
Universitas Lampung
www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com
THE END
13
Perpustakaan Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS)
Universitas Lampung
www.sastra-indonesiaraya.blogspot.com
14