Anda di halaman 1dari 12

Tes Kemampuan Bahasa Inggris

(English Language Proficiency Test)

UPT – PMO
Institut Teknologi Bandung
2009
Tujuan Tes
Organisasi
 Evaluasi terhadap pemetaan kompetensi
pegawai
 Evaluasi terhadap kebijakan sistem
kepegawaian :
 Pengembangan Pegawai dan Karir
 Kinerja
 Kompensasi
Tujuan Tes
Pegawai
 Optimalisasi kompetensi pegawai
 Perencanaan karir
Karakteristik & Kriteria Tes
 Karakteristik
1. Pilihan Ganda (A – B – C – D)
2. 50 soal
3. Enam puluh (60) menit

 Kriteria
1. Knowledge
2. Analyical & Critical Thinking
3. Application
Kriteria Materi Tes

 Knowledge

Contoh:

Next week when there ........ a holiday, I will clean


the house.
A. will be C. is being
B. is D. will have been
Kriteria Materi Tes
 Analytical and Critical Thinking

Contoh:
(1)

Please do contact us ____ you need detailed


information.
A. because C. but
B. although D. in case
Kriteria Materi Tes
(2)
The kayak is something like a canoe that has been
Covered by a deck. A kayak is generally constructed with
one opening in the deck for one rider; however; some
kayaks are made for two.

If a kayak has two holes then


A. it accommodates two riders.
B. it is less stable than a kayak with one hole.
C. it is as large as a boat.
D. it cannot be used on the ocean.
Kriteria Materi Tes
 Application

Contoh:

“Betty, let me introduce you to Prof. Kimura.”


“How do you do?”
“..................................”
A. How are you? C. Hello
B. Nice to meet you D. How do you do?
Leveling
 Level 4 (85 – 100)
Peserta pada level ini dapat dikelompokkan ke dalam tingkat
kemampuan Upper Intermediate. Artinya, kemampuan bahasa
peserta memadai untuk komunikasi sehari-hari (day-to-day
communication skills) dengan tingkat kesalahan mendasar pada
struktur dan leksikal. Dia masih mengalami kesulitan dalam
penggunaan idioms, figures of speech dan kosakata multi makna.
Kemampuan baca peserta cukup bisa memahami teks, tapi belum
bisa memahami secara kritis. Dengan kata lain, dia mungkin belum
bisa memahami konsep yang terdapat pada teks akibat dari
kebiasaan memahami dengan cara menterjemahkan kata per kata.

Contoh:
The adage that a woman’s place is in the home no longer applies to
the dauntless lady in space.
Leveling
 Level 3 (70 – 84)
Peserta pada level ini dapat dikelompokkan ke dalam tingkat
kemampuan Intermediate. Artinya, dia mempunyai kemampuan
memahami wacana pada situasi umum. Dalam berkomunikasi, dia
mampu memahami inti pembicaraan, tapi dalam merespon dia
masih cenderung mengulangi pernyataan atau kosakata lawan
bicara. Dalam kemampuan baca, dia bisa memahami materi bacaan
yang bersifat naratif dasar secara independen, tapi untuk organisasi
wacana yang kurang umum masih memerlukan alat bantu (kamus)
untuk aspek kebahasaan tertentu.
Leveling
 Level 2 (55 – 69)
Peserta pada level ini dapat dikelompokkan ke dalam tingkat
kemampuan Early Intermediate (speech emergent). Artinya, dia
mempunyai kemampuan memahami wacana (tulisan & lisan) yang
terbatas pada ekspresi umum (short conversation) atau simple
topics. Dalam berkomunikasi, dia mampu memahami, tapi mungkin
belum bisa merespon secara cepat. Dalam kemampuan baca, dia
bisa memahami isi bacaan yang bersifat naratif dasar dari kalimat
sederhana, tapi tidak bisa mengekspresikan kembali apa yang
dipahami.
Leveling
 Level 1 (> 55)
Peserta pada level ini dapat dikelompokkan ke dalam tingkat
kemampuan Elementary (early production). Dia mempunyai
keterbatasan atau bahkan kurang memahami wacana bahasa
Inggris karena jarang menggunakannya sebagai alat komunikasi.
Mungkin dia akan merespon secara non verbal terhadap simple
commands, statements and questions. Dia juga masih ragu-ragu
dalam memakai bahasa atau masih meniru pengucapan orang lain
dalam penggunaan kosakata karena dia masih mempunyai rasa
takut salah yang cukup besar.

Anda mungkin juga menyukai