BIDANG KEGIATAN :
PKM GAGASAN TERTULIS
DIUSULKAN OLEH :
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2010
HALAMAN PENGESAHAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA GAGASAN TERTULIS
Menyetujui,
Ketua Prodi Penyuluhan&Komunikasi Pertanian Ketua Pelaksana Kegiatan
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, Rabb
semesta alam, karena berkat rahmat dan taufik-Nya akhirnya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan karya tulis atau gagasan tertulis yang berjudul
“Muntok White Pepper House Protection, Solusi Alternatif Untuk Pemulihan
Kondisi Kritis Lada Putih Bangka Belitung”. Sholawat teriring salam semoga
tetap tercurah kepada suri teladan bagi umat manusia sepanjang zaman, Nabi
besar Muhammad SAW beserta para sahabat, keluarga dan pengikutnya hingga
akhir zaman.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Elly Rosana, S.P, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan karya tulis ini sehingga dapat
diselesaikan dengan baik. Terima kasih juga kami sampaikan kepada Bapak Dr.
Ir. A. Muslim, M.Agr selaku Pembantu Dekan III Fakultas Pertanian, serta Bapak
Dr. Ir. H. Anis Saggaf, MSCE selaku Pembantu Rektor III Universitas Sriwijaya
yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk berkarya. Selain itu, rasa
terima kasih juga patut kami sampaikan kepada orang tua, teman-teman
seperjuangan, serta semua pihak terkait yang telah membantu kami yang tentu
saja tidak dapat kami sebutkan satu-persatu namanya disini. Semoga apa yang
telah kalian berikan kepada kami senantiasa dibalas Allah SWT dengan balasan
yang setimpal.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ini, masih banyak
kekurangan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak dalam rangka penyempurnaan karya tulis ini. Akhir kata, semoga karya
kecil kami ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. vi
RINGKASAN ...................................................................................... vii
PENDAHULUAN .................................................................................. 1
Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
Tujuan dan Manfaat .............................................................................. 2
Metode Penulisan ................................................................................. 2
GAGASAN ............................................................................................. 3
Masa Kejayaan Komoditi Lada Putih Bangka Belitung ....................... 3
Kondisi Kritis Muntok White Pepper ................................................... 4
Kebijakan Pemerintah Untuk Mengatasi Kondisi Kritis Lada ............. 8
Solusi Alternatif Program Muntok White Pepper House Protection .... 10
Langkah Strategis dan Implementasi Kebijakan .................................. 11
KESIMPULAN ....................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 14
BIODATA PENULIS ............................................................................. 15
BIODATA DOSEN PEMBIMBING ...................................................... 18
DAFTAR TABEL
Halaman
Halaman
Karya tulis ini bejudul Muntok White Pepper House Protection, Solusi
Alternatif Untuk Pemulihan Kondisi Kritis Lada Putih Bangka Belitung. Ditulis
oleh Rica Winsyah, Ahmad Daud Alamsyah, dan Edi Susanto, serta dibimbing
oleh Elly Rosana, S.P, M.Si.
Indonesia merupakan salah satu negara produsen atau pengekspor rempah-
rempah terbesar didunia. Salah satu komoditi rempah-rempah unggulan di pasar
Internasional adalah komoditi lada yang terkenal dengan nama Muntok White
Pepper. Di Indonesia sendiri terdapat tiga provinsi penghasil lada terbesar yaitu
Provinsi Bangka Belitung, Provinsi Lampung, dan Provinsi Kalimantan Barat.
Namun beberapa tahun terakhir, kondisi lada khususnya di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung mengalami penurunan drastis dari segi luas areal dan
produksinya. Hal ini disebabkan oleh : 1) tingkat produktivitas tanaman dan mutu
yang rendah, 2) harga lada relatif rendah, 3) tingginya kehilangan hasil panen
akibat serangan hama, 4) masih rendahnya usaha peningkatan diversifikasi
produk, 5) masih lemahnya pengetahuan petani dalam budidaya dan manajemen
usahatani lada, 6) kemampuan petani mengakses permodalan yang masih rendah,
dan 7) semakin menurunnya luas areal pertanaman lada karena adanya persaingan
dengan pertambangan timah rakyat. Untuk mengatasi permasalahan ini, pada
bulan Desember 2009 pemerintah telah mengeluarkan kebijakan berupa program
revitalisasi. Kebijakan ini sangat tepat dilakukan mengingat kondisi lada yang
semakin mengkhawatirkan.
Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan solusi alternatif yang dapat
diterapkan dalam rangka memulihkan kondisi kritis lada putih Bangka Belitung.
Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah metode studi
pustaka yang diperoleh dari literatur-literatur terkait seperti buku-buku bacaan,
surat kabar, jurnal ilmiah dan artikel-artikel di media internet.
Apabila kita mengkaji lebih mendalam, permasalahan pokok yang
dihadapi oleh komoditi lada adalah justru tingkat pengetahuan petani yang masih
sangat terbatas. Oleh sebab itu perlu dibuat program pendampingan berupa rumah
proteksi lada (Muntok White Pepper House Protection) dengan tujuan untuk
memfasilitasi dan membuka wawasan usahatani para petani lada. Program rumah
proteksi lada ini dapat diimplementasikan dengan tiga langkah strategis yaitu, 1)
membentuk sinergisme tim ahli khusus (unsur-unsur pemerintah, swasta, dan
masyarakat petani), 2) pengoptimalan fungsi aset-aset bangunan daerah setempat
sebagai tempat utama pengembangan program, dan 3) menjalin kerjasama dengan
cara menghidupkan kembali lembaga-lembaga terkait misalnya KUD, APLI,
AELI, kelompok tani, dan kelembagaan tani lainnya. Dengan adanya rumah
proteksi lada ini diharapkan wawasan petani tentang usahatani lada akan semakin
luas sehingga akan berdampak sistemik pada peningkatan produksi dan mutu
produk lada, pengelolaan OPT yang tepat, kemudahan akses modal, pemahaman
petani untuk meningkatkan pendapatan dan nilai tambah melalui diversifikasi
produk olahan lada, dan pada akhirnya petani akan menjadi bergairah kembali
untuk mengembangkan usahatani lada sebagai icon kebanggaan Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
MUNTOK WHITE PEPPER HOUSE PROTECTION, SOLUSI
ALTERNATIF UNTUK PEMULIHAN KONDISI KRITIS LADA PUTIH
BANGKA BELITUNG
PENDAHULUAN
Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan solusi alternatif yang dapat
diterapkan dalam rangka memulihkan kondisi kritis lada putih Bangka Belitung.
Dengan adanya solusi ini diharapkan dapat bermanfaat membantu masyarakat dan
pemerintah dalam usaha mengatasi fenomena penurunan produksi dan luas areal
tanaman lada sehingga pada akhirnya dapat mengembalikan kejayaan lada putih
Bangka Belitung (Muntok White Pepper) di pasar internasional.
Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah metode
studi pustaka yang diperoleh dari literatur-literatur terkait seperti buku-buku
bacaan, surat kabar, jurnal ilmiah dan artikel-artikel di media internet. Data dan
informasi yang diperoleh tersebut kemudian diolah dan dianalisis secara deskriptif
terkait permasalahan utama yang diangkat sehingga dari hasil pengolahan data
dan informasi tersebut dituangkan dalam bentuk karya tulis ilmiah. Alur penulisan
tersebut terangkai dalam skema di bawah ini :
Identifikasi Masalah
Pengolahan Data
Berdasarkan Informasi
yang Diperoleh
Penulisan Karya
Ilmiah
Keterangan :
: digunakan untuk
: dilakukan
GAGASAN
Tabel 1. Perkembangan Luas Areal dan Produksi Lada Putih di Bangka Belitung
Tahun Luas Areal (Ha) Produksi (Ton)
2002 63.956,79 32.611,94
2003 60.751,66 31.566,00
2004 45.797,05 22.140,32
2005 41.834,10 18.273,50
2006 40.720,65 16.292,36
2007 35.842,44 13.856,18
Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan&Peternakan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 2009
Dari tabel di atas, kita dapat melihat bahwa meskipun volume ekspor
mengalami penurunan sebagai dampak dari menurunnya luas areal dan produksi,
namun berbanding terbalik dengan nilai ekspor lada yang terus meningkat. Hal ini
disebabkan pengaruh dari harga lada di pasar internasional yang selalu naik. Pada
tahun 2004 harga lada dunia berkisar 1.942,189 USD/ton, tahun 2005 harga lada
2.126,326 USD/ton, dan tahun 2006 harga lada terus naik menjadi 2.917,951
USD/ton. Pada tahun 2007 dan 2008, harga lada terus mengalami kenaikan
hampir dua kali lipat (68,5 %) dari harga tahun 2006, yaitu masing-masing
4.259,360 USD/ton untuk tahun 2007 dan 4.771,704 USD/ton untuk tahun 2008.
Kondisi ini sangat sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran (Supply and
Demand) yang menyatakan apabila penawaran (produksi) mengalami penurunan,
sementara permintaan konsumen dunia mengalami peningkatan atau tetap, maka
secara otomatis akan diikuti oleh kenaikan harga barang. Sebaliknya, apabila
penawaran (produksi) mengalami peningkatan, sementara permintaan konsumen
dunia mengalami penurunan atau tetap, maka harga akan mengalami penurunan.
Apabila dikaji lebih mendalam, maka faktor-faktor penyebab kondisi kritis
yang melanda komoditi perkebunan lada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
dewasa ini adalah :
1. tingkat produktivitas tanaman dan mutu yang rendah
2. harga lada ditingkat petani yang relatif rendah
3. tingginya kehilangan hasil panen akibat serangan hama
4. masih rendahnya usaha peningkatan diversifikasi produk
5. masih lemahnya pengetahuan petani dalam budidaya dan manajemen
usahatani lada
6. kemampuan petani mengakses permodalan yang masih rendah, dan
7. semakin menurunnya luas areal pertanaman lada karena adanya
persaingan dengan pertambangan timah rakyat yang semakin
menjamur (Bangka Pos, 2009).
Faktor-faktor krusial inilah yang sudah seharusnya menjadi pertimbangan
serius bagi pemerintah dalam mengambil sebuah kebijakan khususnya yang
berhubungan dengan revitalisasi lada. Ttujuh macam faktor penyebab penurunan
komoditi lada putih di Bangka Belitung ini merupakan faktor-faktor yang
kompleks saling berkaitan erat satu sama lain sehingga tidak dapat dipisah-
pisahkan dalam upaya penanggulangannya.
Minat petani lada mulai luntur apalagi dengan adanya kebebasan bagi
masyarakat biasa untuk menambang timah sendiri yang memberi peluang emas
bagi mereka untuk beralih pekerjaan yang lebih baik dan dapat meningkatkan
taraf kehidupan keluarganya. Harga bijih timah yang berkisar pada angka sekitar
Rp.35.000,00 – Rp.50.000,00 per kilogram sangat menggiurkan masyarakat
Bangka Belitung. Ditambah lagi setiap hari dari hasil Tambang Inkonvensional
(TI) mereka tersebut dapat ditambang puluhan sampai ratusan kilogram bijih
timah. Bahkan petani tidak segan-segan menambang bijih timah di lahan kebun
ladanya yang tidak bagus lagi pertumbuhan dan produksinya. Sampai saat ini,
para petani yang masih belum menyadari keterbatasan persediaan bijih timah di
dalam perut Bumi Serumpun Sebalai ini sedang gencar-gencarnya mencari dan
menambang bijih timah pada daerah-daerah yang masih tersisa, meskipun dalam
ukuran luasan yang kecil. Sempat terjadi pengrusakan pantai yang menjadi aset
pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung karena kerakusan para
penambang bijih timah. Di lain pihak, masyarakat yang cukup tanggap mulai
mengalokasikan sumber dana masa depan keluarga mereka dengan membuka
berbagai usaha termasuk kembali ke pertanian (Masanto, 2008).
Menjamurnya aktivitas penambangan timah ini telah banyak
menghancurkan lahan-lahan perkebunan yang produktif. Semakin menurunnya
jumlah lahan produktif perkebunan ini juga berdampak pada luas areal
perkebunan lada yang semakin menurun. Pada akhirnya, akan berdampak pada
semakin luasnya lahan kritis sebagai hasil dari aktivitas pertambangan
inkonvensional yang tidak diurus oleh pengelolanya setelah selesai melaksanakan
aktivitas penambangan timah.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa ada tujuh macam faktor
penyebab terjadinya penurunan lada putih di Bangka Belitung, baik luas areal
maupun produksinya. Untuk mengatasi permasalahan ini harus dilakukan secara
serentak dan berkesinambungan, tidak bisa dipisah-pisah karena karakter
penyebab permasalahan ini saling berhubungan satu sama lain. Untuk mengatasi
permasalahan pokok lada maka dapat dilakukan program sebagai berikut :
1. penggunaan bibit varietas unggul dan standarisasi mutu untuk
meningkatkan produktivitas tanaman dan mutu produk
2. menerapkan proses pengolahan pasca panen yang bersih dan higienis
untuk menjaga mutu produk sehingga dapat menaikkan harga produk
3. aplikasi teknologi pengendalian hama dan penyakit secara terpadu
untuk mengatasi tingginya kehilangan hasil panen akibat serangan
hama
4. membuat produk olahan atau produk turunan lada sebagai usaha
diversifikasi untuk meningkatkan pendapatan petani
5. memberikan penyuluhan atau pelatihan tentang budidaya dan
manajemen usahatani lada
6. menyediakan modal misalnya dalam bentuk kredit lunak kepada petani
7. mengatur dan mengelola tata ruang lahan daerah dengan cara
menerapkan pewilayahan komoditas agar dapat menjaga wilayah subur
untuk pertanian
KESIMPULAN
Daras, U, D. Pranowo. 2009. Kondisi Kritis Lada Putih Bangka Belitung dan
Alternatif Pemulihannya. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aneka
Tanaman Industri:Sukabumi, Jurnal Litbang Pertanian, 28(1), 2009.
Edizal. 2006. Strategi Peningkatan Daya Saing Lada Putih Indonesia Melalui
Analisis Penawaran Ekspor dan Permintaan Impor Lada Putih Dunia.
Palembang : Laporan Hasil Penelitian Dosen Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Palembang (tidak
dipublikasikan).
Marwoto, Pan Budi. 2007. Permintaan dan Penawaran Lada Bangka di Pasar
Dunia. http://bangkatengahkab.go.id/artikel.php?id_artikel=5 (diakses
08 Maret 2010).
Masanto. 2008. Masa Depan dan Harapan Petani Setia Lada Bangka Belitung.
http://bangkatengahkab.go.id/artikel.php?id_artikel=11 (diakses 08
Maret 2010).
Rica Winsyah
Biodata Anggota Pelaksana
Edi Susanto
Biodata Dosen Pembimbing
Riwayat Pendidikan :
Volume
Nama (-nama) Tahun Nama Status
Judul Artikel dan
penulis terbit Berkala Akreditasi
halaman