Anda di halaman 1dari 83

Phenobarbital

nama dagang
- Luminal Sodium
- Fenobarbital


dosis

Dosis: oral : 60-180 mg (malam). Anak 5-8 mg/kg/hari. Injeksi i.m./i.v. 50-200 mg, ulang
setelah 6jam bila perlu, maksimal 600mg/hari. Encerkan dalam air 1:10 untuk i.v.
Status epileptikus (tersedia di ICU): i.v. kecepatan tak lebih dari 100mg/menit, sampai
bangkitan teratasi atau sampai maksimal 15mg/kg/hari tercapai. (IONI)
Farmakologi
Fenobarbital adalah antikonvulsan turunan barbiturat yang eIektiI dalam mengatasi epilepsi
pada dosis subhipnotis.


indikasi
Sebagai antikonvulsi, Ienobarbital digunakan dalam penanganan seizure tonik-klonik (grand
mal) dan seizure parsial. Fenobarbital dapat digunakan dalam pengobatan awal, baik untuk
bayi maupun anak-anak.


kontraindikasi
HipersensitiI terhadap barbiturat atau komponen sediaan, gangguan hati yang jelas, dispnea,
obstruksi saluran naIas, porIiria, hamil.


eIek samping
Mengantuk, kelelahan, depresi mental, ataksia dan alergi kulit, paradoxical excitement
restlessness, bingung pada orang dewasa dan hiperkinesia pada anak; anemia
megaloblastik(dapat diterapi dengan asam Iolat)


interaksi
- Dengan Obat Lain :
Alkohol : Meningkatkan eIek sedatiI.
Antiaritmia : Metabolisme disopiramid dan kinidin ditingkatkan (kadar plasma diturunkan)
Antibakteri : Metabolisme kloramIenikol, doksisiklin, dan metronidazol dipercepat (eIek
berkurang).
Antikoagulan : metabolisme nikumalon dan warIarin dipercepat (mengurangi eIek
antikoagulan).
Antidepresan : antagonisme eIek antikonvulsan (ambang kejang menurun); metabolisme
mianserin dan trisiklik dipercepat (menurunkan kadar plasma).
Antiepileptika : pemberian bersama dengan Ienobarbital dapat meningkatkan toksisitas tanpa
disertai peningkatan eIek antiepileptik; disamping itu interaksi dapat menyulitkan
pemantauan terhadap pengobatan;
interaksi termasuk peningkatan eIek, peningkatan sedasi, dan penurunan kadar plasma.
Antijamur : Ienobarbital mempercepat metabolisme griseoIulvin (mengurangi eIek).
Antipsikotik : antagonisme eIek antikonvulsan (ambang kejang diturunkan).
Antagonis-Kalsium : eIek diltiazem, Ielodipin, isradipin, verapamil,dan mungkin nikardipin
dan niIedipin dikurangi.
likosida jantung : hanya metabolisme digitoksin yang dipercepat (mengurangi eIek).
Kortikosteroida : metabolisme kortikosteroid dipercepat (menurunkan eIek).
Siklosporin : metabolism siklosporin dipercepat (mengurangi eIek).
Antagonisme hormon : metabolisme toremiIen mungkin dipercepat.
Estrogen dan Progestogen : metabolisme gestrinon, tibolon, dan kontrasepsi oral dipercepat
(menurunkan eIek kontraseptiI).
TeoIilin : metabolisme teoIilin dipercepat (mengurangi eIek).
Tiroksin : metabolisme tiroksin dipercepat (dapat meningkatkan kebutuhan akan tiroksin
pada hipotiroidisme).
Vitamin : kebutuhan akan vitamin D mungkin meningkat
- Dengan Makanan : Dapat menyebabkan penurunan vitamin D dan kalsium.


mekanisme kerja
Barbiturat menekan korteks sensor,menurunkan aktivitas motorik, mempengaruhi Iungsi
serebral dan menyebabkan kantuk, eIek sedasi dan hipnotik. Pada dosis tinggi barbiturat
memiliki siIat antikonvulsan, dan menyebabkan depresi saluran naIas yang dipengaruhi dosis.


bentuk sediaan

Tablet, Cairan Injeksi

parameter monitoring
Konsentrasi serum Ienobarbital, status/ kondisi mental, CBC, LFTs, aktivitas seizure


stabilitas penyimpanan
Lindungi eliksir dari sinar matahari, tidak stabil dalam larutan air; gunakan hanya larutan
jernih; jangan ditambahkan larutan asam, akan terbentuk endapan; bentuk IV tidak
tercampurkan dengan benzquinamid (dalam syringe; vancomisin, seIalotin, klorpromasin,
hidralasin, hidrokortison, hidroksizin, insulin levorpanol, meperidin, metadon, morIin,
norepineprin, pentazosin, proklorIerazin, promazin, ranitidin (dalam syringe)













MOVILEPS




Komposisi:
MOVILEPS INFATAB
Tiap tablet mengandung:
Fenitoin natrium 50 mg
MOVILEPS KAPSUL
Tiap kapsul mengandung:
Fenitoin natrium 100 mg


,7, ke7, ob,9:
Fenitoin merupakan obat golongan antiepilepsi. Mekanisme kerja utamanya pada korteks motoris
yaitu menghambat penyebaran aktivitas kejang. Kemungkinan hal ini disebabkan peningkatan
pengeluaran natrium dari neuron dan fenitoin cenderung menstabilkan ambang rangsang terhadap
hipereksitabilitas yang disebabkan perangsangan berlebihan atau kemampuan perubahan lingkungan
di mana terjadi penurunan bertahap ion natrium melalui membran. ni termasuk penurunan potensiasi
paska tetanik pada sinaps. Fenitoin menurunkan aktivitas maksimal pusat batang otak yang
berhubungan dengan fase tonik dari kejang tonik-klonik (grand mal). Waktu paruh plasma setelah
pemberian oral rata-rata adalah 22 jam (antara 7-42 jam).

Indik,si:
Fenitoin diindikasikan untuk mengontrol keadaan kejang tonik-klonik (grand mal) dan serangan
psikomotor "temporal lobe.

Kon97,indik,si:
!asien dengan sejarah hipersensitif terhadap fenitoin atau produk hidantoin lain.

PosoIogi:
O Kemungkinan diperlukan penyesuaian dosis dan monitoring level serum bila terjadi
perubahan dari pemakaian bentuk "free acid" menjadi bentuk garam natriumnya dan
sebaliknya karena fenitoin bentuk "free acid" mengandung kadar fenitoin 8% lebih tinggi
dibanding bentuk sediaan garam natriumnya.
O Dosis harus disesuaikan dengan keadaan penderita dan konsentrasi plasma harus dimonitor.
O Dewasa:
Dosis awal: 300 mg sehari dibagi dalam 2-3 dosis.
Dosis pemeliharaan: 300-400 mg atau 3-5 mg/kg BB sehari (maksimal 600 mg sehari).
O Anak-anak:
Dosis awal 5 mg/kg BB sehari dibagi dalam 2-3 dosis dan tidak lebih dari 300 mg sehari.
Dosis pemeliharaan awal yang dianjurkan: 4-7 mg/kg BB sehari.
Anak usia lebih dari 6 tahun dapat diberikan dosis minimal dewasa (300 mg sehari).

Efek s,mping:
O Susunan Saraf pusat: manifestasi paling sering yang berhubungan dengan terapi fenitoin
dengan SS! biasanya tergantung dosis. Efek samping ini berupa nistagmus, ataksia, banyak
bicara, koordinasi menurun dan konfusi mental, pusing, susah tidur, gelisah, kejang motorik
dan sakit kepala.
O Saluran cerna: mual, muntah dan konstipasi.
Kulit: kelainan dermatologik berupa ruam kulit skarlatimiform atau morbiliform kadang-kadang
disrtai dengan demam. Bentuk lebih serius dapat berupa dermatitis eksfoliativ, lupus
eritematosus, sindroma Stevens-Johnson dan nekrolisis epidermal toksik.
Sistem hemopoetik: efek samping yang dapat bersifat fatal ini kadang-kadang dilaporkan
terjadi. Hal ini dapat berupa trombositopenia leukopenia, granulositopenia, agranulositosis,
pansitopenia dengan atau tanpa supresi sumsum tulang.
O Jaringan penunjang: muka menjadi kasar, bibir melebar, hiperplasia gusi, hipertrikosis dan
penyakit peyroni.
O Kardiovaskular: periarterisis nodosa.
O munologik: sindroma sensitifitas, lupus eritromatosus sistemik dan kelainan immunoglobulin.

Pe7ing,9,n d,n pe7,9i,n:
O Bila diperlukan pengurangan dosis, penghentian pengobatan harus dilakukan bertahap.
O !ada kasus terjadi alergi atau reaksi hipersensitifitas, kemungkinan diperlukan terapi
alternatif yang bukan dari golongan hidantoin.
O Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan fungsi hati, usia lanjut.
O Fenitoin dapat meningkatkan kadar glukosa pada pasien diabetes.
O Fenitoin tidak diindikasikan untuk kejang yang disebabkan oleh hipoglikemia atau kasus-
kasus lain yang belum pasti.
O Osteomalasia telah dihubungkan dengan terapi fenitoin dan disebabkan pengaruh fenitoin
terhadap metabolisme vitamin D.
O !enderita harus diobservasi bila terjadi tanda-tanda adanya depresi pernafasan.
O Fenitoin tidak efek untuk kejang petit mal. Jika terjadi campuran antara kejang tonik-kronik
(grand mal) dan kejang petit mati, pengobatan harus dilakukan dengan obat kombinasi.
O Fenitoin harus dihentikan jika timbul ruam kulit.
O !ada penggunaan jangka panjang, harus dilakukan pemeriksaan darah secara kontinu.
O Tidak dianjurkan penggunaan pada wanita hamil dan menyusui.
O !asien diingatkan pentingnya menjaga kebersihan gigi untuk mengurangi berkurangnya
hiperplasia gusi dan komplikasinya.

In9e7,ksi ob,9:
O Obat-obat yang dapat meningkatkan kadar fenitoin yaitu: asupan alkohol akut, amiodaron,
kloramfenikol, klordiazepoksid, diazepam, dikumarol, disulfiram, estrogen, H2-antagonis,
halotan, isoniazid, metilfenidat, fenotiazin, fenilbutazon, salisilat, suksinimid, sulfonamid,
tolbutamid, trazodan.
O Obat-obat yang dapat menurunkan kadar fenitoin yaitu: karbamazepin, penggunaan alkohol
kronis, reserpin dan sukralfat.
O Obat-obat yang dapat meningkatkan atau menurunkan kadar fenitoin yaitu: Fenobarbital,
natrium valproat dan asam valproat.
O Meskipun bukan interaksi obat yang sebenarnya, antidepressam trisiklik dapat menyebabkab
kejang pada pasien yang peka, karena itu dosis fenitoin perlu disesuaikan.
O Obat-obat yang khasiatnya terganggu oleh fenitoin yaitu: kortikosteroid, antikoagulan,
kumarin, digitoksin, estrogen, furosemid, kontrasepsi oral, kuinidin, rifampisin, teofilin, vitamin
D.

Ove7dosis:
Dosis letal pada orang dewasa diperkirakan 2 sampai 5 gram. Gejala awal yang terjadi: nistagmus,
ataksia dan disartria.
Tanda-tanda lain adalah: tremor, hiperfleksia, letargi, banyak bicara, mual, muntah.
Kemudian menjadi koma, pupil tidak beraksi dan tekanan darah menurun. Kematian terjadi akibat
depresi pernafasan dan depresi sirkulatori. !enatalaksanaannya bersifat non-spesifik yaitu dengan
bantuan pernafasan atau hemodialisis.
Lethal dose pada anak-anak tidak diketahui.

Kem,s,n & No. Regis97,si:
MOVILEPS INFATAB 50 : Botol plastik 100 tablet, No. Reg. DKL0105029710A1
MOVILEPS KAPSUL 100 : Botol plastik 100 tablet, No. Reg. DKL0105029801A1

ARUS DENGAN RESEP DOKTER,
Simpan dalam wadah tertutup rapat, terhindar dari cahaya.
FENITOIN
FENITOIN
DESKRIPSI
Cara kerja obat:
Fenitoin merupakan obat golongan antiepilepsi. Mekanisme kerja utamanya pada korteks
motoris yaitu menghambat penyebaran aktivitas kejang. Kemungkinan hal ini disebabkan
peningkatan pengeluaran natrium dari neuron dan Ienitoin cenderung menstabilkan ambang
rangsang terhadap hipereksitabilitas yang disebabkan perangsangan berlebihan atau
kemampuan perubahan lingkungan di mana terjadi penurunan bertahap ion natrium melalui
membran. Ini termasuk penurunan potensiasi paska tetanik pada sinaps. Fenitoin menurunkan
aktivitas maksimal pusat batang otak yang berhubungan dengan Iase tonik dari kejang tonik-
klonik (grand mal). Waktu paruh plasma setelah pemberian oral rata-rata adalah 22 jam
(antara 7-42 jam).

Nama dan Struktur Kimia : 5,5-DiIenilhidantoin
SiIat Fisikokimia : Serbuk,putih,tidak berbau,melebur pada suhu lebih kurang 295C..
Kelarutan praktis tidak larut dalam air,larut dalam etanol panas,sukar
Larut dalam etanol dingin dalam kloroIorm dan dalam eter (FI IV).
Golongan / Kelas Terapi : Antiepilepsi, Antikonvulsi
Nama Dagang : - Kutoin 100
- Movileps
- Phenilep
- Zentropil
- Dilantin

Indikasi
Terapi pada semua jenis epilepsi, kecuali petit mal; status epileptikus (IONI p.153).

Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian
Oral : dosis awal 3-4 mg/kg/hari atau 150-300 mg/hari, dosis tunggal atau terbagi 2 kali
sehari. Dapat dinaikkan bertahap. Dosis lazim : 300 - 400 mg/hari, maksimal 600 mg/hari.
ANAK : 5 - 8 mg/kg/hari, dosis tunggal/terbagi 2 kali sehari. Status epileptikus : i.v. lambat
atau inIus, 15 mg/kg, kecepatan maksimal 50 mg/menit (loading dose). Dosis pemeliharaan
sekitar 100 mg diberikan sesudahnya, interval 6-8 jam. Monitor kadar plasma. Pengurangan
dosis berdasar berat badan.(IONI p.153).
Farmakologi
Fenitoin menghambat zat - zat yang bersiIat antiaritmia. Walaupun obat ini memiliki eIek
yang kecil terhadap perangsangan elektrik pada otot jantung, tetapi dapat menurunkan
kekuatan kontraksi, menekan pacemaker action, meningkatkan konduksi antrioventrikular,
terutama setelah ditekan oleh glikosida digitalis. Obat ini dapat menimbulkan hipotensi jika
diberikan secara intravena. Fenitoin memiliki aktivitas hipnotik yang kecil. (AHFS p.2132).

Stabilitas Penyimpanan
Sediaan Ienitoin tablet dan suspensi oral harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat
pada temperatur ruang tidak lebih dari 30C. Sediaan Ienitoin lepas lambat harus terhindar
dari cahaya dan kelembaban. Sediaan Ienitoin suspensi oral tidak boleh dibekukan dan
terhindar dari cahaya. Fenitoin injeksi harus disimpan pada suhu 15 - 30C dan tidak boleh
dibekukan. Endapan dapat timbul jika injeksi Ienitoin didinginkan atau dibekukan, tetapi
dapat melarut kembali pada temperatur kamar. Injeksi Ienitoin tidak boleh digunakan jika
larutan tidak jernih atau terdapat endapan, tetapi larutan injeksi Ienitoin kadang berwarna
sedikit kekuningan yang tidak mempengaruhi eIektivitas obat. Endapan dari Ienitoin bebas
timbul pada pH 11,5. (AHFS p.2136).

Kontraindikasi
HipersensitiI terhadap Ienitoin atau hidantoin lain, komponen sediaan obat, kehamilan.

Posologi:
Kemungkinan diperlukan penyesuaian dosis dan monitoring level serum bila terjadi
perubahan dari pemakaian bentuk 'Iree acid menjadi bentuk garam natriumnya dan
sebaliknya karena Ienitoin bentuk 'Iree acid mengandung kadar Ienitoin 8 lebih tinggi
dibanding bentuk sediaan garam natriumnya.
Dosis harus disesuaikan dengan keadaan penderita dan konsentrasi plasma harus dimonitor.
Dewasa:
Dosis awal: 300 mg sehari dibagi dalam 2-3 dosis.
Dosis pemeliharaan: 300-400 mg atau 3-5 mg/kg BB sehari (maksimal 600 mg sehari).
Anak-anak:
Dosis awal 5 mg/kg BB sehari dibagi dalam 2-3 dosis dan tidak lebih dari 300 mg sehari.
Dosis pemeliharaan awal yang dianjurkan: 4-7 mg/kg BB sehari.
Anak usia lebih dari 6 tahun dapat diberikan dosis minimal dewasa (300 mg sehari).


EIek Samping
Gangguan saluran cerna, pusing, nyeri kepala, tremor, insomnia, neuropati periIer, hipertroIi
gingiva, ataksia, bicara tak jelas, nistagmus, penglihatan kabur, ruam, akne, hirsutisme,
demam, hepatitis, lupus eritematosus, eritema multiIorm, eIek hematologik (leukopenia,
trombositopenia, agranulositosis). (IONI p.153)

Interaksi
- Dengan Obat Lain :
Analgetik : Kadar plasma Ienitoin dinaikkan oleh asetosal, azapropazon dan Ienilbutazon.
Antasida : Menurunkan absorpsi Ienitoin.
Antiaritmia : Amiodaron menaikkan kadar plasma Ienitoin; Ienitoin menurunkan kadar
plasma disopiramid, meksiletin, dan kinidin.
Antibakteri : Kadar plasma Ienitoin dinaikkan oleh kloramIenikol, sikloserin, isoniazid dan
metronidazol; kadar plasma Ienitoin dan eIek antiIolat ditingkatkan oleh kotrimoksazol dan
trimetoprim
dan mungkin juga oleh sulIonamida lain; kadar plasma Ienitoin diturunkan oleh riIamisin;
kadar plasma doksisiklin diturunkan oleh Ienitoin.
Antikoagulan : Metabolisme nikumalon dan warIarin dipercepat (kemungkinan eIek
antikoagulan menurun, tetapi juga dilaporkan adanya peningkatan)
Antidepresan : Antagonisme eIek antikonvulsan (ambang kejang diturunkan); Iluoksetin,
Iluroksamin, dan viloksazin menaikkan kadar plasma Ienitoin; Ienitoin menurunkan kadar
plasma mianserin, paroksetin, dan trisiklik.
Antidiabetik : Kadar plasma Ienitoin untuk sementara ditingkatkan oleh tolbutamid
(kemungkinan toksisitas)
Antiepileptik lain : Pemberian bersama dua atau lebih antiepileptik dapat meningkatkan
toksisitas tanpa diikuti peningkatan khasiat anti epileptik; selain itu interaksi antar
antiepileptik dapat menyulitkan pemantauan pengobatan; interaksi meliputi peningkatan eIek,
peningkatan sedasi,dan penurunan kadar plasma.
Antijamur : Kadar plasma Ienitoin dinaikkan oleh Ilukonazol dan mikonazol; kadar plasma
itrakonazol dan ketokonazol diturunkan
Antimalaria : Antagonisme eIek antikonvulsan; peningkatan risiko eIek antiIolat dengan
pirimetamin
Obat-obat antiplatelet : Kadar plasma Ienitoin ditingkatkan oleh asetosal
Antipsikotik : Antagonisme eIek antikonvulsan (ambang kejang direndahkan); Ienitoin
mempercepat metabolisme klozapin dan sertindol (menurunkan kadar plasma)
Antivirus : Kadar plasma Ienitoin dinaikkan atau diturunkan oleh zidovudin
Ansiolitik dan hipnotik : Diazepam dan mungkin benzodiazepin lain menaikkan atau
menurunkan kadar plasma Ienitoin.
Antagonis kalsium : Diltiazem dan niIedipin menaikkan kadar plasma Ienitoin; eIek
Ielodipin, isradipin, dan mungkin diltiazem, nikardipin, niIedipin, dan verapamil dikurangi.
Glikosida jantung : metabolisme digitoksin (hanya digitoksin) dipercepat (menurunkan eIek)
Kortikosteroida : metabolime kortikosteroida dipercepat (menurunkan eIek)
Siklosporin : Metabolisme siklosporin dipercepat (menurunkan kadar Plasma)
Sitotoksika : Mengurangi absorpsi Ienitoin; eIek antiIolat dinaikkan dengan metotreksat
DisulIiram : Kadar plasma Ienitoin dinaikkan
Estrogen dan progesteron : Metabolisme gestrinon, tibolon, dan kontrasepsi oral dipercepat
(menurunkan eIek kontrasepsi)
Simpatomimetik : Kadar plasma Ienitoin dinaikkan oleh metilIenidat
TeoIilin : Metabolisme teoIilin dipercepat
Tiroksin : Metabolisme tiroksin dipercepat (bisa menaikkan kebutuhan akan tiroksin pada
hipotiroidisme)
Obat - obat antiulkus : Simetidin menghambat metabolisme (menaikkan kadar plasma
Ienitoin); sukralIat mengurangi absorpsi; omeprazol menambah eIek Ienitoin
Urikosurika : Kadar plasma Ienitoin ditingkatkan oleh sulIinpirazon
Vaksin : EIek dinaikkan oleh vaksin inIluenza
Vitamin : Kadar plasma Ienitoin kadang diturunkan oleh asam Iolat; kebutuhan akan vitamin
D mungkin meningkat
- Dengan Makanan : Makanan dapat mempengaruhi kadar obat dalam darah. Jika diberikan
bersamaan dengan nutrisi enteral, bioavailabilitas Ienitoin akan turun. Nutrisi enteral
diberikan 2 jam sebelum atau sesudah pemberian Ienitoin. Dapat menurunkan kadar kalsium,
asam Iolat dan vitamin D yang berasal dari makanan.

Overdosis:
Dosis letal pada orang dewasa diperkirakan 2 sampai 5 gram. Gejala awal yang terjadi:
nistagmus, ataksia dan disartria.
Tanda-tanda lain adalah: tremor, hiperIleksia, letargi, banyak bicara, mual, muntah.
Kemudian menjadi koma, pupil tidak beraksi dan tekanan darah menurun. Kematian terjadi
akibat depresi pernaIasan dan depresi sirkulatori. Penatalaksanaannya bersiIat non-spesiIik
yaitu dengan bantuan pernaIasan atau hemodialisis.
Lethal dose pada anak-anak tidak diketahui.

Pengaruh
- Terhadap Kehamilan :
Faktor resiko kelas D :
Terbukti positip dapat berisiko menyebabkan kematian pada janin.
Tetapi jika manIaat pemberian melebihi risiko yang dapat ditimbulkan terhadap ibu hamil
maka dapat digunakan(misal: jika obat dibutuhkan pada keadaan mengancam jiwa atau untuk
penyakit serius dimana tidak ada obat lain yang lebih aman untuk dapat digunakan) (Lexy-
comp p.940)
MalIormasi kongenital, suplemen asam Iolat yang cukup harus diberikan pada ibu hamil
(mis.asam Iolat 5 mg/hari). Ada kemungkinan dapat menyebabkan deIisiensi vitamin K dan
risiko perdarahan neonatus.
Jika vitamin K tidak diberikan sewaktu masa akan melahirkan, maka neonatus harus diawasi
dengan ketat jika terdapat tanda - tanda perdarahan. (BNF -51 p.243)
- Terhadap Ibu Menyusui : Terdapat dalam air susu Ibu dalam jumlah sedikit. Sebaiknya
dihindari. (BNF 51 p,243)
- Terhadap Anak-anak : -
- Terhadap Hasil Laboratorium : -

Parameter Monitoring
Perlu dilakukan monitoring terhadap tekanan darah, kadar Ienitoin dalam darah, Iungsi hati.

Bentuk Sediaan
Tablet, Kapsul, Suspensi Oral, Injeksi.

Peringatan
Hati-hati pada gangguan Iungsi hati (dosis diturunkan), hindari pemutusan obat dengan tiba-
tiba, hindari pada poriIiria. (BNF 51 p.243)
Kasus Temuan Dalam Keadaan Khusus
-
InIormasi Pasien
Kocok terlebih dahulu jika menggunakan obat dengan bentuk sediaan suspensi oral. Jangan
mengganti sediaan obat atau dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, jangan
sampai lupa minum obat, Obat ini dapat menyebabkan kantuk, sakit kepala, ataksia, dan
hilangnya koordinasi; obat ini diminum setelah atau bersama dengan makanan, jangan
memecah atau membuka kapsul dari obat. (Lexy-comp p.940).
Mekanisme Aksi
Menstabilisasi membran saraI dan menurunkan aktivitas kejang dengan meningkatkan eIlux
atau menurunkan eIIux dari ion natrium yang melewati membran sel pada kortek motorik
dari impuls saraI. Memperpanjang eIIective reIractory period dan memperpendek potensial
aksi di jantung. (Lexy-comp p.940)
Peran dan Tanggung jawab perawat sehubungan dengan pemberian obat:

Perawat harus mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang memadai mengenai obat.
Mendukung keeIektivitasan obat.
Mengobservasi eIek samping dan alergi obat
Menyimpan, menyiapkan dan administrasi obat
Melakukan pendidikan kesehatan tentang obat
Perawatan, pemeliharaan dan pemberian banyak obat-obatan merupakan tanggung jawab
besar bagi perawat.
Kesalahan dapat terjadi pada instruksi, pembagian, penamaan danE pengintrepretasian
instruksi sesuai dengan penatalaksanaan obat.
Di RS : meskipun bagian Iarmasi yang bertanggung jawab untukE penyimpanan, penamaan
dan distribusi obat ke ruangan merupakan tanggung jawab perawat
Obat harus tidak diberikan perawat tanpa membawa resep tertulis kecuali pada saat
kegawatan
Tanggung jawab ini hanya bisa dilimpahkan dengan persetujuan dari petugas yang memiliki
wewenang.E
Peran perawat dilihat dari batas kewenangannya sbb:
1. Peran independen: merupakan peran dimana perawat secara legal dapat melakukan
tindakan secara mandiri
2. Peran dependen: Perawat tergantung kepada proIesi lain
3. Peran Interdependen: (kolaborasi) peran dimana perawat melakukan tindakan terhadap
masalah kesehatan yang memerlukan penanganan bersama.
Pengetahuan Farmakologi yang harus dimiliki perawat :
Dosis
Mekanisme Kerja Obat
Mekanisme tubuh
EIek Obat
EIek Samping Obat
Cara Pemberian obat
Interaksi obat dengan bahan lain
Makna pemberian obat
Perilaku dan persepsi pasien dalam menerima terapi obat
EIek Obat :
EIek terapeutik
eIek yang dinginkan, eIek utama
ex: morIin sulIat adalah analgetik,
diazepam mnghilangkan kcemasan
EIek samping
eIek yang tidak diinginkan, biasanya dapat diprediksi
ex: digitalis meningkatkan kekuatan kontraksi miokard tapi eIek sampingnya mual muntah
Toksisitas obat
eIek yang merusak terhadap organisme aatau jaringan sebagai akibat overdosis
ex:depresi pernaIasan akibat penumpukan morIin sulIat dalam tubuh.
Alergi obat
Reaksi immunologi terhadap suatu obat.dapat ringan atau berat. Bervariasi mulai dari ruam
kulit sampai diare berat yaitu syok anapilaktiI
PEMBERIAN OBAT
Prinsip 5 Benar :
1. Benar order (dosisnya)
2. Benar obat
3. Benar pasien
4. Benar cara pemberian
5. Benar waktu pemberian
6. Benar pendokumentasiannya.
Pada dasarnya ada empat jenis order pengobatan:
1. Staat order (perintah segera), mendadak, cyto hanya berlaku satu kali
2. Single order (perintah tunggal), Satu kali pemberian pada saat tertentu, namun tidak segera
diberikan. SA (SulIa atropin) untuk persiapan operasi
3. Standing order (perintah tetap) jangka waktu tertentu, misalnya gentamicin 500 mg selama
7 hari pada pasien post op.
4. perintah kalau perlu diberikan jika dperlukan saja, ex: asam meIenamat untuk nyeri.
Daya kerja obat secara Iisiologis#
Faktor Iisiologis yang mempengaruhi reaksi obat:
1. Absorpsi obat
Obat bergerak dari sumber ke dalam aliran darah, kecuali topical drugs
Faktor yang mempengaruh : Cara pemberian, jenis obat, makanan,keadaan pasien.
2. Pergerakan obat dalam tubuh.
Absorpsi darah dan di dalam limIatik, ke luar melalui sel, masuk ke jaringan
Faktor yang mempengaruhi sirkulasi cairan tubuh:
Keseimbangan cairan dan elektrolitE
Cardiac patologikE
3. Metabolisme obat
Sirkulasi obat jaringan berinteraksi dengan sel perubahan zat kimia menjadi lebih eIektiI
bereaksi diekskresi hati darah mucosa usus, dan ginjal

4. Ekskresi obat
Obat setelah bereaksi keluar melalui
Ginjal urine
Intestinal Faeces
Paru-paru udara
Yang mempengaruhi reaksi obat:
Usia dan BB
Jenis kelamin
Faktor psikologis
Kondisi sakit kronik
Waktu dan cara pemberian
Lingkungan

DAFTAR PUSTAKA

http://meetabied.blogspot.com/2010/03/hal-hal-yang-perlu-diketahui-dalam.html
http://lihatdarisini.blogspot.com/2009/10/Ienitoin.html
theodorus,1996,Penuntun Praktis Peresepan Obat, StaI Pengajar Laboratorium Farmakologi
F.K.UNSRI,Jakarta,EGC












PENCCUNAAN FENUBARBITAL DALAM TERAPI
23
uec 2010
sumarhenl
Fenobarbital sudah lama dipasarkan pada tahun 1912 oleh perusahaan Bayer dengan
menggunakan merek luminal. Dan digunakan oleh dokter di Jerman untuk membunuh anak
yang lahir dengan deIormitas, yang saat itu merupakan kebijakan Nazi, Jerman. Dulu juga
digunakan untuk penyakit kuning dan proIilaxis pada kejang demam
Fenobarbital (Iee-no-BAR-bih-tal) adalah obat anti-epilepsi yang mempunyai sejarah
panjang. Obat ini pertama kali digunakan sebagai obat anti-epilepsi pada tahun 1912.
Fenobarbital digunakan untuk pengobatan epilepsi tonik-klonik, epilepsi kompleks atau
parsial simpel pada orang dewasa dan anak-anak. Fenobarbital juga digunakan untuk epilepsi
miklonik (myclonic). Obat ini pernah menjadi obat Iirst line, namun sekarang menjadi obat
second-line karena eIek samping yang ditimbulkannya yaitu eIek penenang, depresi dan
agitasi.
Fenobarbital merupakan obat antiepilepsi atau antikonvulsi yang eIektiI. Toksisitasnya relatiI
rendah, murah, eIektiI, dan banyak dipakai. Dosis antikonvulsinya berada di bawah dosis
untuk hipnotis. Ia merupakan antikonvulsan yang non-selektive. ManIaat terapeutik pada
serangan tonik-klonik generalisata (grand mall) dan serangan Iokal kortikal.
FENOBARBITAL
Berdasarkan masa kerjanya, turunan barbiturate dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Turunan barbiturat dengan masa kerja panjang (6 jam atau lebih)
Contohnya : barbiturat, metarbital, Ienobarbital
2. Turunan barbiturat dengan masa kerja sedang (3-6 jam)
Contoh : alobarbital, amobarbital, aprobarbital, dan butabarbital berguna untuk
mempertahankan tidur dalamjangka waktu yang panjang
3. Turunan barbiturat dengan masa kerja pendek (0,5-3 jam)
Contoh : sekobarbital, dan pentobarbital, yang digunakan untuk menimbulkan tidur
untuk orang yang sulit jatuh tidur.
4. Turunan barbiturat dengan masa kerja sangat pendek (0,5 jam)
Contoh : thiopental yang digunakan untuk anestesi umum.
Barbiturat sejak lama digunakan sebagai hipnotika dan sedative, tetapi penggunaanya sejak
tahun 1980-an telah sangat menurun karena adanya obat-obat dari kelompok benzodiazepine
yang lebih aman. Yang merupakan pengecualian adalah Ienobarbital yang memiliki siIat
antikonvulsiI. Barbital digunakan sebagai obat pereda untuk siang hari dalam dosis yang
lebih rendah dari dosisnya sebagai obat tidur, yakni -1/6 kalinya.
Fenobarbital (Luminal) merupakan senyawa organik kejang pertama yang eIektiI. Senyawa
ini memiliki toksisitas yang relative rendah, tidak mahal, dan masih merupakan salah satu
obat yang eIektiI dan lebih banyak digunakan untuk kejang.
Hubungan struktur-aktivitas. Rumus struktur Ienobarbital (asam 5-Ienil-5-etilbabiturat)
hubungan struktur aktiIitas barbiturate telah banyak diteliti. Aktivitas kejang maksimal
diperoleh jika satu substituent pada posisi 5 berupa gugus Ienil. Turunan 5,5-diIenil
mempunyai potensi kejang lebih lemah dibandingkan dengan Ienobarbital tetapi hampir tanpa
aktivitas hipnotik. Sebaliknya, asam 5,5-dibenzil barbiturat menyebabkan konvulsi.
SiIat-siIat kejang, kebanyakan barbiturat mempunyai siIat kejang. Namun, kapasitas
beberapa senyawa barbiturat untuk memberikan kerja kejang yang maksimal pada dosis yang
lebih rendah dari dosis yang diperlukan untuk hypnosis menentukan kegunaan klinisnya
sebagai obat kejang, contohnya Ienobarbital. Fenobarbital aktiI pada kebanyakan uji anti
kejang pada hewan tetapi relative tidak selektiI. Obat ini menghambat ekstensi tonik tungkai
belakang pada hewan berkaki empat pada elektrosyok maksimal, kejang klonik yang dipicu
oleh pentilentetrazol, dan kejang kindled.
Mekanisme kerja
Mekanisme kerja menghambat kejang kemungkinan melibatkan potensiasi penghambatan
sinaps melalui suatu kerja pada reseptor GABA
A
, rekaman intrasel neuron korteks atau
spinalis kordata mencit menunjukkan bahwa Ienobarbital meningkatkan respons terhadap
GABA yang diberikan secara iontoIoretik. EIek ini telah teramati pada konsentrasi
Ienobarbital yang sesuai secara terapeutik. Analisis saluran tunggal pada out patch bagian
luar yang diisolasi dari neuron spinalis kordata mencit menunjukkan bahwa Ienobarbital
meningkatkan arus yang diperantarai reseptor GABA dengan meningkatkan durasi ledakan
arus yang diperantarai reseptor GABA tanpa merubah Irekuensi ledakan. Pada kadar yang
melebihi konsentrasi terapeutik, Ienobarbital juga membatasi perangsangan berulang terus
menerus; ini mendasari beberapa eIek kejang Ienobarbital pada konsentrasi yang lebih tinggi
yang tercapai selama terapi status epileptikus.
Sifat Farmakokinetik
Fenobarbital diabsorbsi secara lengkap tetapi agak lambat; kosentrasi puncak dalam plasma
terjadi beberapa jam setelah pemberian suatu dosis tunggal. Sebanyak 40 sampai 60
Ienobarbital terikat pada protein plasma dan terikat dalam jumlah yang sama diberbagai
jaringan, termasuk otak. Sampai 25 dari suatu dosis dieliminasi melalui eksresi ginjal yang
tergantung PH dalam bentuk tidak berubah; sisanya diinaktivasi oleh enzim mikrososm hati.
Sitokrom P450 yang paling bertanggung jawab adalah CYP2C9, dengan sedikit metabolism
oleh CYP2C19 dan 2El. Fenobarbital menginduksi enzim uridin diIosIa glukuronosil
transIerase(UGT) dan sitokrom P450 subIamili CYP2C dan 3 A. obat-obat yang
dimetabolisme oleh enzim-enzim ini dapat terurai lebih cepat jika diberikan bersama
Ienobarbital; yang penting, kontrasepsi oral dimetabolisme oleh CYP3A4.
Toksisitas
Sedasi merupakan eIek yang tidak diharapkan dari Ienobarbital yang paling sering terjadi
yang tampak pada semua pasien pada awal terapi. Tingkat sedasi yang terjadi berbeda-beda
tetapi selama pengobatan kronis berkembang toleransi terhadap eIek ini. Nistagmus dan
ataksia terjadi pada dosis belebih. Fenobarbital kadang-kadang menyebabkan kondisi mudah
marah dan hiperaktivitas pada anak-anak, serta agitasi dan kebingungan pada lanjut usia.
Ruam yang mirip scarlet atau morbili, mungkin disertai dengan maniIestasi alergi obat
lainnya, terjadi pada 1 sampai 2 pasien. Dermatitis eksIoliatiI jarang terjadi.
Hipoprotrombinemia yang disertai hemoragia teramati pada bayi baru lahir yang ibunya
menggunakan Ienobarbital selama kehamilan; vitamin K eIektiI untuk penanganan atau
proIilaksis. Anemia megaloblastik yang berespons terhadap Iolat dan osteomalasia yang
berespons terhadap vitamin D dosis tinggi terjadi selama terapi epilepsy dengan Ienobarbital
jangka panjang, seperti yang terjadi selama pengobatan dengan Ienitoin.
Konsentrasi obat dalam plasma, selama terapi jangka panjang pada orang dewasa, konsentrasi
Ienobarbital dalam plasma rata-rata 10g/ml dengan dosis sehari 1 mg/kg; pada anak-anak
besarnya 5 sampai 7g/ml dengan dosis 1 mg/kg. meskipun tidak ada hubungan yang pasti
antara hasil terapeutik dan konsentrasi obat dalam plasma, biasanya disarankan konsentrasi
plasma 10 sampai 35g/ml untuk mengendalikan kejang; kadar minimal untuk pencegahan
konvulsi demam adalah 15g/ml.
Hubungan antara konsentrasi Ienobarbital dalam plasma dan eIek merugikan beragam sesuai
dengan perkembangan toleransi. Sedasi, nistagmus dan ataksia biasanya tidak terjadi pada
konsentrasi dibawah 30 g/ml selama terapi jangka panjang, tetapi eIek-eIek merugikan
mungkin tampak selama beberapa hari pada konsentrasi yang lebih rendah saat dimulai terapi
atau setiap dilakukan peningkatan dosis. Konsentrasi yang lebih besar dari 60l/mg mungkin
menyebabkan intoksikasi nyata pada individu yang tidak toleran.
Karena dapat terjadi toksisitas yang signiIikan terhadap perilaku walaupun tidak ada tanda-
tanda toksisitas terlihat, maka kecenderungan untuk terus memberikan Ienobarbital dosis
tinggi yang berlebihan pada pasien harus dihindari, terutama pada anak-anak. Konsentrasi
Ienobarbital dalam plasma boleh ditingkatkan diatas 30 sampai 40g/ml hanya jika
peningkatan tersebut dapat diterima dengan memadai dan hanya jika hal itu membantu
pengendalian kejang secara bermakna.
Interaksi obat
Interaksi antara Ienobarbital dan obat lain biasanya melibatkan induksi sistem enzim
mikrosom hati oleh Ienobarbital. Konsentrasi Ienobarbital dalam plasma dapat ditingkatkan
sebanyak 40 selama penggunaanya yang bersaman dengan asam valproat. Fenobarbital
mengurangi kadar carbamazepin, lamotrigin, tiagabin, dan zonisamide dalam darah;
phenobarnital mungkin megurangi konsentrasi ethosuximide dalam darah; konsentrasi
Fenobarbital dalam darah meningkat oleh oxcarbazepin, juga kadar metabolit aktiI
oxcarbazepin dalam darah menurun; kadar Fenobarbital dalam darah seringkali meningkat
oleh Ienitoin, kadar Ienitoin dalam darah seringkali berkurang tetapi dapat meningkat; eIek
sedasi meningkat saat barbiturate diberikan dengan primidone; kadar Fenobarbital dalam
darah meningkat oleh valproat, kadar valproat dalam darah menurun; kadar Fenobarbital
dalam darah mungkin berkurang oleh vigabatrin.
Pengunaan terapeutik
Fenobarbital merupakan obat yang eIektiI untuk kejang tonik-klonik menyeluruh dan kejang
parsial. EIikasi, toksisitas yang rendah, serta harga yang murah menjadikan Ienobarbital obat
yang penting untuk tipe-tipe epilepsi ini. Namun, eIek sedasinya serta kecenderungannya
menimbulkan gangguan perilaku pada anak-anak telah mengurangi pengunaanya sebagai
obat utama.
Golongan barbiturat, sangat eIektiI sebagai anti konvulsi, paling sering digunakan karena
paling murah terutama digunakan pada serangan grand mal. Biasanya untuk pemakaian lama
dikombinasi dengan koIein atau eIedrin guna melawan eIek hipnotiknya. Tetapi tidak dapat
digunakan pada jenis petit mal karena dapat memperburuk kondisi penderita. Contoh
Ienobarbital dan piramidon.
Efek samping
Penggunaan Ienobarbital dapat menimbulkan eIek hipnotik-sedatiI. Hipnotika atau obat tidur
adalah zat-zat yang dalam dosis terapi diperuntukkan meningkatkan keinginan Iaali untuk
tidur dan mempermudah atau menyebabkan tidur, pusing, ataksia dan pada anak-anak mudah
terangsang. EIek samping ini dapat dikurangi dengan penambahan obat-obat lain dan pada
umumnya, diberikan pada malam hari.
KE1ANG
Indikasi utama dari Fenobarbital adalah untuk pengobatan Kejang.
Kejang adalah gerakan otot tonik atau klonik yang involuntar yang merupakan serangan
berkala, disebabkan oleh lepasnya muatan listrik neuron kortikal secara berlebihan. Kejang
tidak secara otomatis berarti epilepsi. Dengan demikian perlu ditarik garis pemisah yang
tegas : manakah kejang epilepsi dan mana pula kejang yang bukan eplepsi.
Istilah 'kejang bersiIat generic, dan dapat dipergunakan penjelasan-penjelasan lain yang
lebih spesiIik sesaui karakteristik yang diamati. Kejang dapat terjadi hanya sekali atau
berulang. Kejang rekuren, spontan, dan tidak disebabkan oleh kelainan metabolism yang
terjadi bertahun-tahun disebut 05058. bangkitan motorik generalisata yang menyebabkan
hilangnya kesadaran dan kombinasi kontraksi otot tonik-klonik yang sering disebut kefang.
Tetanus, histeri, dan kejang demam bukanlah epilepsi walaupun ketiganya menunjukkan
kejang seluruh tubuh. Cedera kepala yang berat, radang otak, radang selaput otak, gangguan
elektrolit dalam darah, kadar gula darah yang terlalu tinggi, tumor otak, stroke, hipoksia,
semuanya dapat menimbulkan kejang.
Pada tahun 1981, The International League Against Epilepsy (ILAE) membuat suatu sistem
klasiIikasi internasional kejang epileptik yang membagi kejang menjadi dua kelompok besar
yaitu Kejang Parsial sederhana (Iokal atau lokal) dan Kejang Generalisata. Kejang parsial
kemudian dibagi lagi menjadi Parsial Sederhana, Parsial Kompleks, dan Parsial yang menjadi
Generalisata sekunder.
Kejang parsial dimulai disuatu daerah diotak, biasanya korteks serebrum. Gejala kejang ini
bergantung pada lokasi Iocus diotak. Sebagai contoh, apabila Iocus terletak dikorteks
sementara apabila Iocus motorik, maka gejala utama mungkin adalah kedutan otot;
sementara, apabila Iocus terletak dikorteks sensorik, maka pasien mengalami gejala-gejala
sensorik termasuk baal, sensasi seperti ada yang merayap dan menusuk-nusuk. Kejang
sensorik biasanya disertai beberapa gerakan klonik, karena dikorteks sensorik terdapat
beberapa representase motorik. Adapun yang termasuk kejang generalisata yaitu Lena
(Tipikal atau Atipikal), mioklonik, klonik, tonik, tonik-klonik dan atonik.
Kejang Generalisata melibatkan seluruk korteks serebrum dan dienseIalon serta ditandai
dengan awitan aktivitas kejang yang bilateral dan simetrik yang terjadi dikedua hemisIer
tanpa tanda-tanda baIwa kejang berawal sebgai kejang Iokal. Pasien tidak sadar dan tidak
mengetahui keadaan sekelililingnya saat mengalami kejang. Bisa bermula dari talamus dan
struktur subkortikal lainnya. Pada EEG ditemukan kelainan secara serentak pada kedua
hemisIer. Kejang generalisata memberikan maniIetasi bilateral pada tubuh dan ada gejala
penurunan kesadaran. Kejang generalisata diklasiIikasikan menjadi atonik, tonik, klonik,
tonik klonik atau kejang.
Kejang tonik adalah kekakuan kontraktur pada otot-otot, termasuk otot pernaIasan dengan
karakteristik peningkatan mendadak tonus otot(menjadi kaku, kontraksi) wajah dan tubuh
bagian atas Ileksi lengan dan ekstensi tungkai, mata dan kepala mungkin berputar pada satu
sisi, dan dapat menyebakan henti naIas.
Kejang klonik berupa gemetar yang bersiIat lebih lama dengan karakteristik gerakan
menyentak, repetitive, tajam, lambat, dan tunggal atau multiple dilengan, tungkai atau torso.
Jika keduanya muncul secara bersamaan maka disebut kejang tonik klonik (dahulu disebut
grand mal) diawali dengan hilangnya kesadaran dengan cepat. Pasien mungkin bersuara
menagis, akibat ekspirasi paksa yang disebakan oleh spasme toraks atau abdomen. Pasien
kehilangan posisi berdirinya , mengalami gerakan tonik kemudian klonik dan inkontinensia
urin disertai disIungsi outonom. Fase ini berlangsung beberapa detik.
Sebagian kejang yang lain sulit dikelompokkan pada salah satunya dimasukkan sebagai
kejang tidak terklasiIikasi (UnclassiIied Kejang). Cara pengelompokan ini masih diterima
secara luas.
FISIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI KE1ANG
Kejang terjadi akibat lepas muatan paroksismal yang berlebihan dari sebuah Iokus kejang
atau dari jaringan normal yang terganggu akibat suatu keadaan patologik. Aktivitas kejang
sebagian bergantung pada lokasi lepas muatan yang berlebihan tersebut. lesi otak tengah,
thalamus, dan korteks serebrum kemungkinan besar bersiIat epileptogenik, sedangkan lesi
diserebrum dan batang otak umumnya tidak memicu kejang.
Ditingkat membrane sel, Iocus kejang memperlihatkan beberapa Ienomena biokimiawi,
termasuk yang berikut:
- Instabilitas membran sel saraI, sehingga sel lebih mudah mengalami pengaktiIan
- Neuron-neuron hipersensitiI dengan ambang untuk melepaskan muatan secara
berlebihan
- Kelainan polarisasi (polarisasi berlebihan, hipopolarisasi, atau selang waktu dalam
repolarisasi) yang disebakan oleh kelebihan asetilkolin atau deIisiensi asam gamma-
aminobutirat (GABA).
- Ketidakseimbangan ion yang mengubah keseimbangan asam basa atau elektrolit, yang
menggangu homeostatis kimiawi neuron sehingga terjadi kelainan pada depolarisasi neuron.
Gagngguan keseimbangan ini menyebabkan peningkatan berlebihan neurotransmitter
eksitatorik atau deplesi neurotransmitter inhibitorik.
Perubahan-perubahan metabolic yang terjadi selama dan segera setelah kejang sebagian
disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan energy akibat hiperaktiIitas neuron. Selama
kejang, kebutuhan metabolic secara drastic meningkat lepas muatan listrik sel-sel saraI
motorik meningkat menjadi 1000/detik. Aliran darah otak meningkat, demikian juga respirasi
dan glikolisis jaringan. Asetilkolin muncul dicairan serebrospinal selama dan setelah kejang.
Secara Iisiologis, suatu kejang merupakan akibat dari serangan muatan listrik terhadap
neuron yang rentan di daerah Iokus epileptogenik. Diketahui bahwa neuron-neuron ini sangat
peka dan untuk alasan yang belum jelas tetap berada dalam keadaan terdepolarisasi. Neuron-
neuron di sekitar Iokus epileptogenik bersiIat GABA-nergik dan hiperpolarisasi, yang
menghambat neuron epileptogenik. Pada suatu saat ketika neuron-neuron epileptogenik
melebihi pengaruh penghambat di sekitarnya, menyebar ke struktur korteks sekitarnya dan
kemudian ke subkortikal dan struktur batang otak. Dalam keadaan Iisiologik neuron
melepaskan muatan listriknya oleh karena potensial membrannya direndahkan oleh potensial
postsinaptik yang tiba pada dendrit. Pada keadaan patologik, gaya yang bersiIat mekanik atau
toksik dapat menurunkan potensial membran neuron, sehingga neuron melepaskan muatan
listriknya dan terjadi kejang.
PENYAKIT-PENYAKIT NEUROLOGIS YANG MENYEBABKAN KE1ANG
Penyakit-penyakit yang menyebabkan kejang dapat dikelompokkan secara sederhana menjadi
penyebab kejang epileptik dan penyebab kejang non-epileptik. Penyakit epilepsi akan dibahas
tersendiri sementara kelompok non-epileptik terbagi lagi menjadi penyakit sistemik, tumor,
trauma, inIeksi, dan serebrovaskuler.
Kelainan metabolik
Kelainan metabolic, sebagai kelainan yang mendasari kejang, mencakup diantaranya
hiponatremia dan hiponatremia. Gejala neurologik perubahan natrium serum terjadi akibat
peningkatan atau penurunan volume cairan intrasel neuron dan berkaitan dengan kadar
absolute kurang dari 125mEq/L atau lebih dari 150 mEq/L tetapi yang lebi penting
berkorelasi dengan kecepatan terjadinya perubahan tersebut.
Hiponatremia
Hiponatremia terjadi bila :
a) Jumlah asupan cairan melebihi kemampuan ekskresi
b) Ketidakmampuan menekan sekresi ADH (mis : pada kehilangan cairan melalui saluran
cerna atau gagal jantung atau sirosis hati atau pada SIADH Syndrom oI Inappropriate
ADH-secretion). Hiponatremia dengan gejala berat (mis : penurunan kesadaran dan kejang)
yang terjadi akibat adanya edema sel otak karena air dari ektrasel masuk ke intrasel yang
osmolalitas-nya lebih tinggi digolongkan sebagai hiponatremia akut (hiponatremia
simptomatik). Sebaliknya bila gejalanya hanya ringan saja (mis : lemas dan mengantuk)
maka ini masuk dalam kategori kronik (hiponatremia asimptomatik).
Langkah pertama dalam penatalaksanaan hiponatremia adalah mencari sebab terjadinya
hiponatremia melalui anamnesis, pemeriksaan Iisis, dan pemeriksaan penunjang. Langkah
selanjutnya adalah pengobatan yang tepat sasaran dengan koreksi Na berdasarkan kategori
hiponatremia-nya.
Hipernatremia
Hipernatremia terjadi bila kekurangan air tidak diatasi dengan baik misalnya pada orang
dengan usia lanjut atau penderita diabetes insipidus. Oleh karena air keluar maka volume otak
mengecil dan menimbulkan robekan pada vena menyebabkan perdarahan lokal dan
subarakhnoid. Langkah penatalaksanaan berikutnya ialah mencoba menurunkan kadar Na
dalam plasma ke arah normal. Pada diabetes insipidus, sasaran pengobatan adalah
mengurangi volume urin. Bila penyebabnya adalah asupan Na berlebihan maka pemberian
Na dihentikan.
Intoksikasi
berbagai bahan toksik dan obat dapat menyebabkan kejang. Beberapa obat, kejang
merupakan maniIestasi eIek toksik. Beberapa obat yang dapat menimbulkan eIek kejang
yaitu aminoIilin, obat antidiabetes, lidokain, Ienotiazin, Iisostigmin dan trisiklik.
Penyalahgunaan zat seperti alkohol dan kokain dapat juga menyebabkan kejang. Penegakan
diagnosa pasti penyebab keracunan cukup sulit karena diperlukan sarana laboratorium
toksikologi sehingga dibutuhkan autoanamnesis dan alloanamnesis yang cukup sermat serta
bukti-bukti yang diperoleh di tempat kejadian. Selanjutnya pada pemeriksaan Iisik harus
ditemukan dugaan tempat masuknya racun. Penemuan klinis seperti ukuran pupil mata,
Irekuensi napas dan denyut jantung mungkin dapat membantu penegakan diagnosis pada
pasien dengan penurunan kesadaran.
Pemeriksaan penunjang berupa analisa toksikologi harus dilakukan sedini mungkin dengan
sampel berupa 50 ml urin, 10 ml serum, bahan muntahan, Ieses. Pemeriksaan lain seperti
radiologis, laboratorium klinik, dan EKG juga perlu dilakukan. Adapun standar
penatalaksanaan dari intoksikasi yaitu stabilisasi, dekontaminasi, eliminasi, dan pemberian
antidotum. Sementara gejala yang sering menjadi penyerta atau penyulit adalah gangguan
cairan, elektrolit, dan asam-basa ; gangguan irama jantung ; methemoglobinemia ;
hiperemesis ; distonia ; rabdomiolisis ; dan sindrom antikolinergik. 6
Tumor otak
Sel-sel tumor bukan epileptogenik, tetapi sel-sel neuron di sekitarnya yang terganggu Iungsi
dan metabolismenya dapat menjadi Iocus epileptik. Apakah suatu neoplasma otak
menimbulkan kejang bergantung pada jenis, kecepatan pertumbuhan, dan lokasi neoplasma
tersebut.
Kira-kira 10 dari semua proses neoplasmatik di seluruh tubuh ditemukan pada susunan
saraI dan selaputnya, 8 di antaranya berlokasi di ruang intrakranial dan 2 sisanya di ruang
kanalis spinalis. Dengan kata lain 3-7 dari 100.000 orang penduduk mempunyai neoplasma
saraI primer. Urutan Irekuensi neoplasma intrakranial yaitu : Glioma (41), Meningioma
(17), Adenoma hipoIisis (13), Neurilemoma / neuroIibroma (12), Neoplasma
metastatik dan neoplasma pembuluh darah serebral.
Pembagian tumor dalam kelompok benigna dan maligna tidak berpengaruh secara mutlak
bagi tumor intrakranial oleh karena tumor benigna secara histologik dapat menduduki tempat
yang vital, sehingga menimbulkan kematian dalam waktu singkat. Simptomatologi tumor
intrakranial dapat dibagi dalam :
1. Gangguan kesadaran akibat tekanan intrakranial yang meninggi
Selain menempati ruang, tumor intrakranial juga menimbulkan perdarahan setempat.
Penimbunan katabolit di sekitar jaringan tumor menyebabkan jaringan otak bereaksi dengan
menimbulkan edema yang juga bisa diakibatkan penekanan pada vena sehingga terjadi stasis.
Sumbatan oleh tumor terhadap likuor sehingga terjadi penimbunan juga meningkatkan
tekananintrakranial. TIK yang meningkat menimbulkan gangguan kesadaran dan meniIestasi
disIungsi batang otak yang dinamakan (a) sindrom unkus / kompresi dienseIalon ke lateral ;
(b) sindrom kompresi sentral restrokaudal terhadap batang otak ; dan (c) herniasi serebelum
di Ioramen magnum. Sebelum tahap stupor atau koma tercapai, TIK yang meninggi sudah
menimbulkan gejala-gejala umum.
2. Gejala-gejala umum akibat tekanan intrakranial yang meninggi salah satunya adalah
kejang. Kejang merupakan maniIestasi pertama tumor intrakranial pada 15 penderita.
Meningioma pada konveksitas otak sering menimbulkan kejang sebagai gejala dini. Kejang
umum dapat timbul sebagai maniIestasi tekanan intrakranial yang melonjak secara cepat,
terutama sebagai meniIestasi glioblastoma multiIorme. Kejang tonik yang sesuai dengan
serangan rigiditas deserebrasi biasanya timbul pada tumor di Iossa kranii posterior dan secara
tidak tepat dinamakan oleh para ahli neurologi dahulu sebagai 'cerebellar Iits.
Trauma
Kejang dapat terjadi setelah cedera kepala dan harus segera diatasi karena akan menyebabkan
hipoksia otak dan kenaikan tekanan intrakranial serta memperberat edem otak. Mula-mula
berikan diazepam 10 mg intravena perlahan-lahan dan dapat diulangi sampai 3 kali bila
masih kejang. Bila tidak berhasil dapat diberikan Ienitoin 15 mg/kgBB secara intravena
perlahan-lahan dengan kecepatan tidak melebihi 50 mg/menit.
Infeksi
Kejang dapat terjadi akibat Iase akut atau sekuele dari inIeksi sususnan saraI pusat (SSP)
yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau parist. Perlu dicatat bahwa kejang biasanya
merupakan gejala klinis pertama pada abses serebrum. InIeksi merupakan penyebab sekitar
3 kasus epilepsy. InIeksi pada susunan saraI dapat berupa meningitis atau abses dalam
bentuk empiema epidural, subdural, atau abses otak.
Serebrovaskuler
InsuIisiensi serebrovasekuler arteriosklerosis dan inIark serebrum merupakan kausa utama
kejang pada pasien dengan penyakit vascular, dan hal ini tampaknya meningkat seiring
dengan meningkatnya populasi orang berusia lanjut. InIark besar dan inIark dalam yang
meluas kestruktur-struktur subkorteks lebih besar kemungkinan menimbulkan kejang
berulang.
Stroke mengacu kepada semua gangguan neurologik mendadak yang terjadi akibat
pembatasan atau terhentinya aliran darah melalui sistem suplai arteri otak. Istilah stroke
biasanya digunakan secara spesiIik untuk menjelaskan inIark serebrum. CVA
(Cerebralvascular accident) dan serangan otak sering digunakan secara sinonim untuk stroke.
Konvulsi umum atau Iokal dapat bangkit baik pada stroke hemoragik maupun strok non-
hemoragik. Fenobarbital (EIek mengatasi kejang, mengurangi metabolisme sel yang rusak
dan memperbaiki sirkulasi otak sehingga melindungi sel yang rusak karena asIiksia dan
anoxia)
Kejang demam
Kejang tonik-klonik demam yang sering disebut Kejang demam hanya mengenai bayi usia 6
bulan sampai anak usia 5 tahun. Teori menyarankan bahwa kejang ini disebabkan
olehhipertermia yang muncul secara cepat yang berkaitan dengan inIeksi virus atau bakteri.
Terjadi pada hari pertama demam, serangan pertama jarang sekali terjadi pada usia 6 bulan
atau ~ 3 tahun. Gejala: anak tidak sadar, kejang tampak sebagai gerakan-gerakan seluruh
tangan dan kaki yang terjadi dalam waktu sangat singkat. Umumnya TIDAK BERBAHAYA,
tidak menyebabkan KERUSAKAN OTAK. Orang tua sering sulit membedakan antara
menggigil dengan kejang. Pada saat anak menggigil, anak tidak kehilangan kesadaran, tidak
berhenti napasnya. Anak menggigil karena suhu demamnya akan meningkat. Orang tua juga
sering sulit membedakan antara kejang demam/steup dengan kejang akibat inIeksi otak.
Kejang akibat demam bersiIat generalized (melibatkan seluruh tubuh), berlangsung sekejap,
setelah kejang, anak segera sadar. Kejang akibat inIeksi otak berlangsung lama, berulang-
ulang, lehernya kaku, dan anak tetap tidak sadar sekalipun kejang sudah berhenti. Sebaiknya
orang tua menghitung lamanya kejang dengan watch stop. Tidak jarang, akibat
penampilannya yang menakutkan, maka orang tua merasa kejangnya lama meski sebenarnya
hanya berlangsung dalam detik atau menit. Dosis Ienobarbital yang dianjurkan untuk demam
kejang yaitu 8-10 mg/Kg BB pada hari pertama dan selanjutnya dapat diberikan 4-5 mg/Kg
BB.
IKTERUS
Ikterus adalah menguningnya sklera, kulit atau jaringan lain akibat penimbunan bilirubin
dalam tubuh atau akumulasi bilirubin dalam darah lebih dari 5 mg/dl dalam 24 jam, yang
menandakan terjadinya gangguan Iungsional dari hepar, sistem biliary, atau sistem
hematologi. Ikterus dapat terjadi baik karena peningkatan bilirubin indirek ( unconjugated )
dan direk ( conjugated ) mia. Bilirubin merupakan produk yang bersiIat toksik dan harus
dikeluarkan oleh oleh tubuh. Sebagian besar hasil bilirubin berasal dari degredasi hemoglobin
darah dan sebagian lagi berasal dari hem bebas atau dari proses eritropoesis yang tidak
eIektiI. Pembentukan bilirubin tadi dimulai dengan proses oksidasi yang menghasilkan
biliverdin serta beberapa zat lain. Biliverdin inilah yang mengalami reduksi dan menjadi
bilirubin bebas atau bilirubin IX alIa. Zat ini sulit larut dalam air tetapi larut dalam lemak,
karena mempunyai siIat lipoIilik yang sulit diekskresi dan mudah melalui membrane biologic
seperti placenta dan sawar darah otak.
Fenobarbital meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin. Pemberian obat ini akan
mengurangi timbulnya ikterus Iisiologik pada bayi neonatus, kalau diberikan pada ibu dengan
dosis 90 mg/24 jam beberapa hari sebelum kelahiran atau bayi pada saat lahir dengan dosis 5
mg/kgBb/24 jam. Pada suatu penelitian menunjukan pemberian Ienobarbital pada ibu untuk
beberapa hari sebelum kelahiran baik pada kehamilan cukup bulan atau kurang bulan dapat
mengkontrol terjadinya hiperbilirubinemia.
Dari berbagai penyebab kejang diatas mekanisme kerja Ienobarbital yaitu menstimulir
pelepasan GABA (gamma- aminobutiric acid) yang teradapat praktis diseluruh otak dalam
yang berhubungan langsung dengan serangan kejang. Obat-obat yang memperkuat system
penghambatan yang diatur oleh GABA berdaya antikonvulsi.
Fenobarbital juga mencegah timbulnya pelepasan muatan listrik abnormal dari pangkalnya
(Iocus) dalam SSP.
EPILEPSI
Epilepsi adalah Kejang rekuren, spontan, dan tidak disebabkan oleh kelainan metabolisme
yang terjadi bertahun-tahun. Status epilpetikus adalah suatu kejang berkepanjangan atau
serangkaian kejang repetitive tanpa pemulihan kesadaran antartikus. Pada dasarnya, epilepsy
dapat dibagi menjadi 3 golongan yaitu:
1 1 8angk|tan umum (ep||eps| umum) yang terd|r| dar|
Bangkitan tonik-klonik (epilepsy grand mal)
Ditandai dengan kehilangan kesadaran, dilanjutkan kejang kejang, keluar air liur berbusa
dan sering disertai naIas mengorok pada saat serangan epilepsi umum.
a. Bangkitan lena (epilepsy petit mal atau absences)
Terjadi gangguan kesadaran secara mendadak ( absence ). Pada jens epilepsi ini penyandang
akan tampak diam tanpa reaksi untuk beberapa saat, kemudian melanjutkan aktiIitasnya
semula setelah sadar.
b. Bangkitan lena tidak khas (atypical absences)
O angklLan mloklonlk (epllepsy mloklonlk)
O angklLan klonlk
O angklLan Lonlk
O angklLan aLonlk
O angklLan lnfanLll (spasme lnfanLll)
O angklLan parslal aLau fokal aLau local (epllepsy parslal aLau fokal)
O angklLan parslal sederhana
O angklLan parslal kompleks
Bangkitan parsial yang berkembang menjadi bangkitan umum misalnya bangkitan tonik-
klonik, bangkitan tonik atau bangkitan klonik saja.
Epilepsi psikomotor atau epilepsy lobus temporalis merupakan bangkitan parsial kompleks
atau bangkitan parsial yang berkembang menjadi epilepsy umum bila Iokusnya terletak di
lobus temporalis anterior.
c. Bangkitan lain-lain (tidak termasuk golongan I atau II)
Mekanisme Kerja Antiepilepsi
Terdapat 2 mekanisme antikonvulsan yang penting:
1 uengan mencegah Llmbulnya leLupan depolarlsasl ekseslf pada neuro epllepLlk dalam fokus
epllepsl
2 uengan mencegah Ler[adlnya leLupan depolarlsasl pada neuro normal aklbaL pengaruh darl
fokus epllepsl
Fenobarbital, asam 5,5-Ienil-etil barbiturate, merupakan senyawa organic pertama yang
digunakan dalam pengobatan antikonvulsan. Kerjanya membatasi penjalaran aktivitas
bangkitan dan menaikkan ambang rangsang. Fenobarbital masih merupakan obat
antikonvulsan pilihan karena cukup eIektiI, murah. Dosis eIektiInya relative rendah. EIek
sedative, dalam hal ini dianggap sebagai eIek samping, dapat diatasi dengan pemberian
stimulant sentral tanpa mengurangi eIek antikonvulsinya.
Dosis dewasa yang biasa digunakan ialah 2100 mg sehari. Untuk mengendalikan epilepsy
disarankan kadar plasma optimal, berkisar antara 10-40 g/ml. kadar plasma diata 40 g/ml
sering disertai gejala toksik yang nyata. Penghentian pemberian Ienobarbital harus secara
bertahap guna mencegah kemungkinan meningkatnya Irekuensi bengkitan kembali, atau
malahan bangkitan status epileptikus.
Epilepsi bukan suatu penyakit yang disebabkan oleh inIeksi, tetapi merupakan gangguan
kronik pada otak akibat gangguan atau inIeksi terdahulu yang menyerang otak. Tanda yang
paling sederhana dan mudah dikenali bagi penyandang epilpsi adalah tiba tiba kejang
dengan mengeluarkan air liur berbusa dari dalam mulut. Gangguan ini muncul sebagai
serangan dan terjadi berulang ulang yang disebabkan terlepasnya muatan listrik abnormal
sel sel saraI otak yang bersiIat reversible dengan berbagai penyebab. Gejala yang timbul
secara tiba tiba akan menghilang secara tiba tiba pula.
Penyebab yang dapat memicu terjadinya epilepsi, antara lain :
1 @rauma yang dapaL menyebabkan cedera oLak aLau perdarahan oLak
2 lnfeksl pada oLak aLau selapuL oLak yang dlsebabkan oleh vlrus aLau bakLerl
3 ke[ang demam yang serlng Ler[adl pada anak anak
4 @umor oLak
3 kelalnan pembuluh darah
6 keracunan Llmbal ( b) aLau kamper
7 Cangguan keselmbangan hormon
Rangsangan rangsangan tertentu mempermudah serangan epilepsi :
1. Faktor sensoris
Cahaya yang berkedip kedip, bunyi bunyi yang mengejutkan, air panas.
2. Faktor sistemis
Demam, pemyakit inIeksi, obat obatan, kelelahan Iisik
3. Faktor mental
Stress, gangguan emosional
Penanganan pertama bila berada dekat dengan penderita yang mengalami serangan epilepsi :
1. Hindarkan benturan kepala atau bagian tubuh lain dari benda keras, tajam atau panas
2. Longgarakan pakaian, bila mungkin miringkan kepala kesamping untuk mencegah
sumbatan jalan naIas.
3. Biarkan kejang berlangsung, jangan memasukkan benda keras diantara gigi karena dapat
mengakibatkan gigi patah.
4. Biarkan istirahat setelah kejang, karena penderita akan bingung atau mengantuk setelah
kejang.
5. laporkan adanya serangan pada kerabat dekat penderita epilepsy ( penting untuk
pemberian pengobatan dari dokter ).
6. Bila serangan berulang dalam waktu singkat atau mengalami luka berat, segera larikan ke
rumah sakit.
enobarbital (Luminal) merupakan senyawa organik kefang pertama yang efektif. Senyawa
ini memiliki toksisitas yang relative rendah, tidak mahal, dan masih merupakan salah satu
obat yang efektif dan lebih banyak digunakan untuk kefang.
Indikasi utama dari fenobarbital adalah untuk pengobatan kefang. Penyakit-
penyakit yang menyebabkan kefang dapat dikelompokkan secara sederhana menfadi
penyebab kefang epileptik dan penyebab kefang non-epileptik. Penyakit epilepsi akan
dibahas tersendiri sementara kelompok non-epileptik terbagi lagi menfadi penyakit
metabolis, tumor, trauma, infeksi, ikterus, dan serebrovaskuler.
DAFTAR PUSTAKA
1 Arlce Sylvla dan MWllson Lorralne aLoflslologl volume 2 edlsl 6" 2006 enerblL
kedokLeran LCC !akarLa
2 Canlswarna larmakologl @erapan Ldlsl lv" 2006 enerblL kedokLeran LCC !akarLa
3 @[ay Poan @an urs dan 8ahar[a klrana urs 2008 CbaLCbaL enLlng Ldlsl 6" Cramedla
!akarLa
4 Cllman A C uasar larmakologl @erapl volume l" 2007 enerblL kedokLeran LCC !akarLa
















lAk@C8 L@lCLCCl Ln?Akl@ ClnClvAL uAn L8lCuCn@AL

A klaslflkasl
enyaklL perlodonLal adalah suaLu keadaan peradangan dan degencrasl darl [arlngan lunak dan
Lulang penyangga glgl enyaklL perlodonLal berslfaL khronls kumulaLlf dan progreslf yang dapaL
mengaklbaLkan penderlLa kehllangan glgl LLlologl penyaklL perlodonLal lnl sangaL kompleks dan
merupakan penyebab uLama kehllangan glgl pada kelompok usla 33 Lahun ke aLas ul lndonesla
penyaklL perlodonLal mendudukl uruLan ke dua uLama yang maslh merupakan masalah dl
masyarakaL

erdasarkan peranannya dalam menlmbulkan penyaklL fakLor eLlologl penyaklL glnglval dan
perlodonLal dlklaslflkaslkan sebagal berlkuL
- lakLor eLlologl prlmer berupa plak denLal/ plak bakLerl
- lakLor eLlologl sekunder/ pendorong yang mempengaruhl efek darl fakLor prlmer
erdasarkan keberadaanya
- lakLor eLlologl lokal/ eksLrlnslk
- lakLor slsLemlk/ lnLrlnslc
lakLor lokal adalah fakLor yang beraklbaL langsung pada [arlngan perlodonslum dapaL dlbedakan
dalam dua baglan yalLu fakLor lrlLasl lokal dan fungsl lokal ?ang dlmaksud dengan fakLor lokal adalah
plak bakLerl sebagal penyebab uLama lakLorfakLor lalnnya anLara laln adalah benLuk glgl yang
kurang balk dan leLak glgl yang Ldak LeraLur maloklusl malfungsl glgl over hanglng resLoraLlon dan
brukslsme lakLor LersebuL dlnamakan fakLor eksLrlnslk karena berada dl luar [arlngan perlodonslum
lakLor slsLemlk sebagal penyebab penyaklL perlodonLal anLara laln adalah pengaruh hormonal pada
masa puberLas kehamllan menopause deflslensl vlLamln dlabeLes melllLus dan lalnlaln lakLor
slsLemlk adalah fakLor yang berkalLan dengan kondlsl umum paslen lakLor slsLemlk dlnamakan [uga
fakLor lnLrlnslc karena berada dalam Lubuh paslen

kalLan anLara maslngmaslng klaslflkasl
lla klaslflkasl perLama dlkalLkan dengan yang kedua [elas bahwa fakLor eLlologl uLama(plak denLal)
merupakan fakLor eLlologl lokal lakLorfakLor pendorong yang dlmaksudkan pada klaslflksl perLama
blsa merupakan fakLor eLlologl lokal aLau slsLemlk LerganLung keberadaanya @erllhaL adanya
hubungan yang eraL anLara fakLor lokal dan fakLor slsLemlk yalLu penyaklL dlabeLes melllLus dapaL
mengaklbaLkan menlngkaLnya lnslden karles denLls dan memperberaL glnglvlLls maupun penyaklL
perlodonLal Seballknya lnfeksl glgl dan [arlngan seklLarnya dapaL mempengaruhl sLablllLas kadar
gula darah

C karakLer anLara facLor local dan facLor lnLrlnslk
lnLeraksl anLara fakLor lokal dan fakLor slsLemlk pada penyaklL glnglva dan perlodonLal sampal
sekarang lnl maslh konLroverslal ada kebanyakan penyaklL glnglva dan perlodonLal khususnya
lnfalamasl kronls fakLor lokal berupa plak bakLerl merupakan fakLor eLlologl uLama lakLor slsLemlk
berperan sekunder dengan [alan memperparah respon perlodonslum Lerhadap lrlLan lokal
namun demlklan fakLor slsLemlk LerLenLu seperLl pemakalan obaL yang mngandung nlfedlpln dapaL
berperan prlmer dengn menyebabkan Ler[adlnya hlperplasla glnglva glnglva non lnflamasl ualam
keadaan seperLl lnl [usLru fakLor lokal yang berperan sekunder dengan memperparah hlperplasla
blla Lelah Ler[adl lnflamasl


LAk uLn@AL
A klaslflkasl
uenLal plak adalah deposlL lunak berwarna puLlh kekunlngan yang Lersusun darl garamgaram sallva
dan kolonl mlkroorganlsme muluL ( pada umumnya SLrepLococcus muLans ) uenLal plak merekaL
kuaL pada permukaan glgl dan lokasl Lerserlng adalah pada daerahdaerah glgl yang sullL Ler[angkau
saaL menggosok glgl seperLl pada plL dan flssure darl glglglgl premolarmolar aLau pada daerah
Lersembunyl dl samplng glgl dengan malposlsl
erdasarkan lokaslnya pada permukaan glgl plak denLal dlklaslflkaslkan aLas
1 lak Supraglnglval
lak supraglnglval adalah plak yang berada pada aLau koronal darl Lepl glnglva lak supraglnglval
yang berada LepaL pada Lepl glnglva dlnamakan secara khusus sebagal plak marglnal

2 lak Subglnglval
lak subglnglval adalah plak yang lokaslnya aplkal darl Lepl glnglva dlanLara glgl dengan [arlngan
yang mendlndlngl sulkus glnglva Secara morfologls plak subglnglval dlbedakan pula aLas plak
subglnglval yang berkalLan dengan glgl (LooLh assoclaLed) dan plak subglnglval yang berkalLan
dengan [arlngan (Llssue assoclaLed)

roses embenLukan lak
roses pembenLukan plak dlbagl aLas Llga Lahap yalLu
1 embenLukan pellkel denLal
ada Lahap awal lnl permukaan glgl aLau resLorasl akan dlbaluL oleh pellkel gllkoproLeln ellkel
berfungsl sebagal penghalang proLekLlf yang akan berLlndak sebagal pelumas permukaan dan
mencegah deslkasl [arlngan ul aLas pellkel lnl akan menempel berbagal macam bakLerl yang
membenLuk kolonl komponen darl pellkel lnl Lermasuk dl dalamnya adalah albumln llsozlm
amllase lmunoglobulln A proLeln kaya prolln dan mucln
2 kolonlsasl awal pada permukaan glgl
akLerl yang perLamaLama mengkolonl permukaan glgl yang dlbaluL pellkel dldomlnasl oleh
mlkroorganlsme fakulLaLlf gramposlLlf seperLl AcLlnomyces vlscous dan SLrepLococcus sanguls
engkolonl awal LersebuL melekaL ke pellkel dengan banLuan adhesln yalLu molekul speslflk yang
ada dl permukaan bakLerl Adhesln akan berlnLeraksl dengan resepLor pada pellkel denLal SeLelah
kolonlsasl awal permukaan glgl plak menlngkaL oleh dua mekanlsme yang berbeda
1) MulLlpllkasl bakLerl sudah menempel pada permukaan glgl
2) Lamplran berlkuLnya dan mulLlpllkasl spesles bakLerl baru pada selsel bakLerl sudah hadlr dl plak
massa

3 kolonlsasl sekunder dan pemaLangan plak
engkolonl sekunder adalah mlkroorganlsme yang Lldak LuruL sebagal pengkolonl awal ke
permukaan glgl yang berslh akLerl sekunder yang LerdapaL pada pellkel glgl Lermasuk spesles
CramnegaLlf seperLl lusobacLerlum nucleaLum revoLella lnLermedla dan spesles
CapnocyLophaga Crganlsme lnl blasanya akan dlLemukan dalam plak seLelah 1 sampal 3 harl
akumulasl roses perlekaLannya adalah berupa lnLeraksl sLereokhemlkal yang sangaL speslflk darl
molekulmolekul proLeln dan karbohldraL yang berada pada permukaan sel bakLerl

C SLrukLur dan SlfaL llslologls
SLrukLur plak supraglnglval adalah berupa kokus gram poslLlf dan bakLerl baLang yang pendek
mendomlnasl permuakaan yang menghadap glgl Sedangkan bakLerl baLang dan fllamen garm
negaLlf dan splrokheLa mendomlnasl permukaan luar plak maLang
ada sulkus glnglva aLau saku mengenang calran sulkular yang mengandung banyak subsLansl yang
blsa dl[adlkan bahan makanan oleh bakLerl lak yang berkalLan dengan glgl dlLandal darl kokus dan
bakLerl baLang gram poslLlf Lermasuk dlanLaranya SLrepLococcus mlLls S sangulsA vlscous
Anaeslundll dan LubakLerlum sp lak yang berkalLan dengan [arlngan Lersusun leblh longgar
dlbandlngkan yang berkalLan dengan glgl akLerl yang Lerkandung pada plak lnl LeruLama bakLerl
baLang dan kokus gram negaLlf dlsamplng fllamen bakLerl baLang berflagela dan splrokheLa
erdasarkan hasll pengkulLuran bakLerl yang domlnan pada plak yang berkalLan dengan [arlngan
adalah glnglvalls lnLermedla CapnocyLophaga ochracea
erallhan mlkroorganlsme pada sLrukLur plak denLal darl gram poslLlf ke gram negaLlf se[alan dengan
perallhan flslologls pada perkembangan plak ulanLara bakLerl yang ada pada plak denLal
berlangsung banyak lnLeraksl flslologls e[amu [uga merupakan sumber nuLrlsl yang penLlng
u Pubungan AnLara Mlkroorganlsme lak uengan enyaklL erlodonLal
uahulu ada anggapan bahwa penyaklL perlodonLal merupakan aklbaL darl penumpukan plak yang
Lerus berlangsung dlserLal penurunan respon pe[amu dan penlngkaLan kerenLanan pe[amu
sehubungan dengan berLambahnya usla seseorang kemudlan berkembang dua konsep maslng
maslng hlpoLesa plak nonspeslflk dan hlpoLesa plak speslflk
1 PlpoLesa lak nonspeslflk
ulkemukakan Lahun 1976 oleh Loesche erdasarkan hlpoLesa lnl penyaklL perlodonLal adalah
berasal darl produk perusak (noxlous producL) darl seluruh flora plak yang ada @ermasuk kedalam
hlpoLesa nonspeslflk lnl adalah konsep bahwa konLrol Lerhadap penyaklL perlodonLal adalah
LerganLung pada pengkonLrolan [umlah penumpukan plak dengan [alan perawaLan lokal dlserLal
prosedur keberslhan muluL
2 PlpoLesa lak Speslflk
erdasarkan hlpoLesa plak speslflk hanya bakLerl plak LerLenLu yang paLogen dan paLogenlLasnya
LerganLung pada keberadaan aLau penlngkaLan mlkroorganlsme yang speslflk ada seLlap Llpe
penyaklL blasanya berperan 612 spesles bakLerl paLogen ulLerlmanya hlpoLesa plak speslflk berawal
darl dlkenallnya AcLlnobaclllus acLlnomyceLemcomlLans sebagal paLogen pada perlodonLlLls [uvenll
lokallsaLa
L komposlsl akLerl lak
komposlsl uLama plak denLal adalah mlkroorganlsme ulperklrakan bahwa sebanyak 400 spesles
bakLerl yang berbeda dapaL dlLemukan dalam plak Selaln selsel bakLerl plak mengandung se[umlah
kecll sel eplLel leukoslL dan makrofag Selsel yang Lerkandung dalam sebuah maLrlks eksLraseluler
yang LerbenLuk darl produk bakLerl dan alr llur MaLrlks eksLraselular mengandung proLeln
pollsakarlda dan llpld


l Mekanlsme erusakan erlodonslum Cleh akLerl lak
kemampuan bakLerl dalam merusak [arlngan pe[amu dlkelompokkan aLas
1 kemampuannya secara langsung menyebabkan degradasl aLau penghancuran sel pe[amu
2 kemampuannya unLuk memlcu [arlngan pe[amu sehlngga selsel [arlngan pe[amu melepas
subsLansl yang secara blologls akLlf dan dapaL merusak [arlngan pe[amu lLu sendlrl yalLu
roduk bakLerl yang dapaL menghambaL perLumbuhan aLau meLabollsm selsel [arlngan pe[amu
Ammonla Senyawa sulfur Asam lemak epLlde lndol dan Lnzlm(llhaL Label 1)
Lnzlm bakLerl Spesles
kolagenase orphyromonas glnglvalls
acLlnobaclllus acLlnomyceLemcomlLans
Lnzlm mlrlp Lrlpsln ophyromonas glnglvalls
acLlnobaclllus acLlnomyceLemcomlLans
keraLlnase ophyromonas glnglvalls
@reponema denLlcola
ArllsulfaLase @reponema denLlcola
neuamlnldase ChampylobacLer recLus
bacLeroldes forsyLhus
ophyromonas glnglvalls
Lnzlm pendegradasl flbronekLln ophyromonas melanlnogenlca
ophyromonas glnglvalls
prevoLella lnLermedla
ospollpase A prevoLella lnLermedla
ophyromonas melanlnogenlca
@abel 1 Lnzlm bakLerl yang dapaL merusak [arlngan pe[amu
roduk bakLerl dapaL pula menlmbulkan efek blologls pada selsel [arlngan pe[amu dlmana produk
LersebuL akan memlcu sysLem lmunlLas yang pada akhlrnya blas menlmbulkan perusakan pada
[arlngan pe[amu Salah saLunya adalah dllepaskannya lnLerleukln2 @nl (Lumor necrosls facLor) dan
prosLaglandln darl monoslL yang Lerpapar dengan endoLoksln bakLerl ulmana pelepasan halhal
dlaLas dapaL berpoLensl unLuk menyebabkan resorpsl Lulang dan menghambaL aLaupun
mengakLlfkan selsel lmunlLas lalnnya yang dapaL menlmbulkan kerusakan laln


kALkuLuS
A klaslflkasl
kalkulus merupakan suaLu endapan amorf aLau krlsLal lunak yang LerbenLuk pada glgl aLau proLesa
dan membenLuk laplsan konsenLrls akLerl plak dlperklrakan memegang peranan penLlng dalam
pembenLukan kalkulus yalLu dalam proses mlnerallsasl menlngkaLkan ke[enuhan calran dl
seklLarnya sehlngga llngkungannya men[adl Lldak sLabll aLau merusak fakLor penghambaL
mlnerallsasl

ulkeLahul ada dua macam kalkulus menuruL leLaknya Lerhadap glnglval margln yalLu kalkulus
supraglnglval dan kalkulus subglnglval

komposlsl
kalkulus Lerdlrl darl komponen anorganlk (7090) dan komponen organlk
kandungan anorganlk
komponen anorganlk kalkulus supraglnglval Lerdlrl darl 739 kalslum posfaL 31 kalslum karbonaL
dan se[umlah kecll magneslum posfaL dan logam lalnnya komponen anorganlk yang uLama adalah
kalslum (39) posfor (19) karbondlokslda (19) magneslum (08) dan se[umlah kecll naLrlum
seng sLronslum bron Lembaga mangan LungsLen emas alumlnlum slllkon besl dan fluor
SedlklLnya dua per Llga komponen anorganlknya dalam benLuk krlsLal LmpaL benLuk krlsLal yang
uLama adalah
- PldrokslapaLlL (seklLar 38)
- Magneslum whlLlocklLe (seklLar 21)
- CkLakalslum posfaL (seklLar 21)
- ruslL (seklLar 9 )
kandungan organlk
kalkulus supraglnglval Lerdlrl darl komponen anorganlk (7090) dan komponen organlk
komponen organlk kalkulus Lerdlrl darl campuran senyawa proLelnpollsakarlda selsel eplLel yang
deskuamasl leukoslL dan bernagal Llpe bakLerl 1991 komponen organlknya berupa karbohldraL
yang Lerdlrl darl galakLosa glukosa ramnosa mannosa asam glukoronaL galakLosamln dan
kadangkadang arablnosa asam galakLuronaL dan glukosamln
roLeln sallva merupakan 3982 darl komponen organlk kalkulus dan kebanyakan berupa asam
amlno Lemak LerdapaL se[umlah 02 darl kandungan organlk dalam benLuk lemak neLral asam
lemak bebas kolesLerolkolesLerol esLer dan posfollpld
komposlsl kalkulus subglnglval mlrlp dengan komposlsl kalkulus supraglnglval dengan sedlklL
perbedaan ada kalkulus subglnglval kandungan hldrokslapaLlLnya sama magneslum whlLlocklLe
leblh banyak bruslL dan okLakalslum posfaL leblh sedlklL 8aslo kalslum posfaL adalah leblh Llnggl
pada kalkulus subglnglval kandungan naLrlum menlngkaL dengan semakln dalamnya saku
perlodonLal roLeln sallva Lldak dl[umpal pada kalkulus subglnglval
C Mekanlsme erlekaLan kalkulus ke ermukaan Clgl
Ada 4 cara perlekaLan kalkulus ke permukaan glgl
1 erlekaLan dengan banLuan pellkel organlk
2 eneLrasl bakLerl kalkulus ke semenLum
3 erlekaLan mekanls ke keLldakraLaan pada permukaan glgl
4 AdapLasl rapaL anLara depresl/lekukan pada permukaan dalam kalkulus ke penon[olan pada
permukaan semenLum yang Lldak Lerganggu (maslh uLuh)

u roses embenLukan kakulus
kalkulus melekaL ke plak denLal yang Lelah mengalaml mlnerallsasl roses kalslflkasl mencakup
penglkaLan lonlon kalslum ke senyawa karbohldraLproLeln darl maLrlks organlk dan pengendapan
krlsLalkrlsLal garam kalslum posfaL krlsLal LerbenLuk perLama kall pada maLrlks lnLerseluler dan
pada permukaan bakLerl dan akhlrnya dlanLara bakLerl
kalslflkasl kalkulus dlmulal sepan[ang permukaan dalam plak supraglnglval (dan pada komponen
melekaL darl plak supraglnglval) yang berbaLasan dengan glgl membenLuk fokusfokus yang Lerplsah
lokusfokus LersebuL kemudlan membesar dan menyaLu membenLuk massa kalkulus yang padaL
kalslflkasl LersebuL dapaL dllkuLl dengan perubahan kandungan bakLerl dan kuallLas pewarnaan plak
uengan adanya kalslflkasl bakLerl berfllamen berLambah [umlahnya ada fokusfokus kalslflkasl
Ler[adl perubahan darl basofllla men[adl eoslnofllla lnLenslLas pewarnaan menun[ukkan
pengurangan reaksl perlodlc acldschlff poslLlf dan sulflhldrll dan grup amlno dan pewarnaan
dengan Loluldln blue yang pada mulanya orLokromaLlk berubah men[adl meLakromaLlk dan
menghllang kalkulus dlbenLuk lapls deml lapls dlmana seLlap lapls serlng dlplsahkan oleh kuLlkula
yang Llpls yang kemudlan LerLanam dalam kalkulus dengan berlangsungnya kalslflkasl
Cambargambar dl bawah menun[ukkan Lahap pembenLukan karang glgl (aLau kalkulus)

L eranan kakulus Sebagal lakLor LLlologl
kalkulus secara langsung Lldak berpengaruh Lerhadap Ler[adlnya penyaklL perlodonLal akan LeLapl
karena kalkulus LerbenLuk dan plak glgl yang Lermlnerallsasl karena pengaruh komponen sallva
maka secara Lldak langsung kalkulus [uga dlanggap sebagal penyebab keradangan gusl (glnglvlLls)
8eglo kalkulus yang Lelah dlberslhkan dan plak glgl dan dlpoles permukaannya LernyaLa Lldak
menlmbulkan keradangan gusl dlbandlngkan dengan reglo kalkulus yang Lldak dlpoles
anyak fakLor yang merupakan predlsposlsl LerbenLuknya plak glgl lak glgl dan kalkulus
mempunyal hubungan yang eraL dengan keradangan gusl blla keradangan gusl lnl Lldak dlrawaL
akan berkembang men[adl perlodonLlLls aLau keradangan Lulang penyangga glgl aklbaLnya glgl
men[adl goyang aLau Langgal @eLapl akhlrakhlr lnl dllaporkan bahwa balk pada penellLlan kllnls
maupun epldemlologls LernyaLa Lldak semua glnglvlLls selalu berkembang men[adl perlodonLlLls
enyaklL perlodonLal berslfaL kronls dan desLrukLlf umumnya penderlLa Lldak mengeLahul adanya
kelalnan dan daLang sudah dalam keadaan lan[uL dan sukar dlsembuhkan
kalkulus dan glnglvlLls LerdapaL leblh banyak pada para perokok darlpada bukan perokok Sedangkan
Shelham melaporkan bahwa para perokok mempunyal skor plak kalkulus dan dera[aL penyaklL
perlodonLal yang leblh Llnggl dlbandlngkan dengan bukan perokok

uL8lS MAkAnAn uAn MA@L8l ALA
A erbedaan uebrls Makanan dan MaLerl Alba
uebrls makanan adalah slsaslsa makanan yang dlcalrkan oleh enzlmenzlm bakLerl dan dlberslhkan
darl rongga muluL seLlap llma menlL seLelah makan LeLapl sebaglan LeLap Llnggal dl permukaan glgl
dan mukosa dan leblh mudah dlberslhkan darlpada plak Sedangkan maLerl alba adalah deposlL
lunak berslfaL melekaL berwarna kunlng aLau puLlh keabuabuan dan daya lekaLnya leblh rendah
dlbandlngkan plak denLal
MaLerl alba merupakan kumpulan mlkroorganlsme selsel eplLel deskuamasl lekoslL dan campuran
proLeln sallva dengan lemak dengan sedlklL aLau Lanpa parLlkel makanan serLa Lldak mempunyal
pola susunan yang LeraLur uebrls makanan [uga mengandung bakLerl namun berbeda dengan
bakLerl coaLlngs (plak dan maLerl alba) uebrls makanan seharusnya dlbedakan dsrl seraLseraL yang
Ler[eraL dl daerah lnLerproxlmal pada daerah Llmbunan makanan
eranannya sebagal lakLor LLlologl
lak denLal bukanlah derlvaL debrls makanan dan debrls makanan bukan penyebab glnglvlLls yang
penLlng
enumpukan maLerl alba cenderung pada seperLlga glnglval glgl dan pada glgl yang malposlsl Lfek
penglrlLaslan darl maLerl alba Lerhadap glnglva adalah berasal darl bakLerl dan produk bakLerl

S@Lln uLn@AL
SLeln adalah deposlL berplkmen pada permukaan glgl Secara prlmer keberadaan sLeln merupakan
masalah esLeLls SLeln Ler[adl aklbaL plkmenLasl pellkek perkembangan (pellkel yang membaluL glgl
pada masa perLumbuhan dan erupsl glgl) aLau pellkel akuld (pellkel yang dldapaL seLelah glgl erupsl )
oleh bakLerl kromogenlk makanan dan bahan klmla SLeln bervarlasl dalam hal warna komposlsl
dan kekuaLan perlekaLannya ke permukaan glgl

SLeln denLal secara umum dlbagl 2 yalLu
- LxLrlnslc sLalns
- lnLrlnslc sLalns
erdasarkan warna dan Llmbulnya sLeln denLal Lerdlrl darl
1 SLeln coklaL
~ erupa pellkel LerplkmenLasl yang Llpls bebas bakLerl akuld dan Lranslusen
~ @lmbul pada lndlvldu yang Lldak menylkaL glglnya dengan balk aLau menggunakan pasLa glgl
Lanpa aksl pemberslh yang adekuaL dan [uga karena adanya Lannln
~ @erdapaL pada permukaan bukal molar makslla dan pada permukaan llngual lnslslvus mandlbula
2 SLeln Lembakau
~ Merupakan deposlL permukaan yang melekaL eraL berwarna coklaL aLau hlLam yang dlserLal
perubahan warna subsLansl glgl men[adl coklaL
~ ewarnaan adalah aklbaL darl produk pembakaran Lar dan darl peneLrasl sarl Lembakau ke plL
dan flssure enamel dan denLln
~ uera[aL pewarnaan LerganLung darl pellkel akuld yang Lelah ada pada permukaan glgl yang akan
melekaLkan produk Lembakau ke permukaan glgl

3 SLeln hlLam
~ erupa garls hlLam Llpls pada pemukaan vesLlbular dan oral darl glgl dekaL ke Lepl glnglva dan
sebaglan daerah dlffus pada permukaan prokslmal
~ MelekaL eraL ke permukaan glgl dan cenderung Llmbul kemball seLelah dlslngklrkan serlng pada
wanlLa dan blsa Llmbul pada lndlvldu dengan hlglenen oral yang balk
~ SLeln hlLam yang Ler[adl pada glgl susu blasanya dlserLal karles yang rendah pada glgl dengan sLeln
hlLam
~ Serlng dlkalLkan dengan bakLel kromogenlk ulduga penyebabnya adalah bakLerl baLang gram
poslLlf LeruLama spesles acLlnomyces karena mendomlnasl mlkroflora sLeln hlLam
4 SLeln hl[au
~ erwarna hl[au aLau kunlng kehl[auhl[auan kadangkadang cukup Lebal dan serlng dl[umpal
pada anakanak yang mungkln merupakan plgmenLasl darl parLlkel sallva oleh bakLerl kromogenlk
~ ulduga sLeln lnl adalah slsla sLeln darl kuLlkula enamel ewarnaan dlsebabkan oleh bakLerl dan
[amur (fungl) fluorosensl seperLl penlclllum dan asperglllus
~ lasanya Ler[adl pada seLengah glnglval permukaan vesLlbular glgl anLerlor makslla serlng
dl[umpal pada anak lakllakl (63) darlpada anakanak perempuan(43)
3 SLeln orange
~ !arang dl[umpal dlbandlngkan sLeln hl[au dan sLeln coklaL
~ lsa Ler[adl pada permukaan vesLlbular maupun pada permukaan oral glgl anLerlor
~ enyebabnya adalah bakLerl kromogenlk serraLla marcescens dan flavobacLerlum luLescens
6 SLeln logam
~ ulsebabkan oleh logam dan garamgaram logam yang masuk ke rongga muluL karena debu yang
mengandung logam Lerhlsap oleh buruh lndusLry aLau melalul obaLobaLan yang dlberlkan secara
oral
~ Logam LersebuL berlkaLan dengan pellkel dl permukaan glgl dan menlmbulkan sLeln permukaan
aLau peneLrasl ke subsLansl glgl membenLuk pewarnaan yang permanen
~ uebu Lembaga akan menlmbulkan sLeln hl[au dan debu bel menlmbulkan sLeln coklaL CbaL
obaLan yang mengandung besl menlmbulkan deposlL sulflL besl berwarna hlLam SLeln logam laln
yang kadangkadang dl[umpal adalah berkalLan dengan mangan (warna hlLam) alr raksa(hlLam
kehl[auhlauan ) nlkel (hl[au) dan perak(hlLam)

7 SLeln klorheksldln
~ Merupakan sLeln yang Llmbul aklbaL pemakalan obaL kumur yang mengandung klorheksldln unLuk
[angka wakLu yang lama
~ klorheksldln blasa reLensl(Llnggal dan melekaL) dl rongga muluL karena aflnlLasnya Lerhadap sulfaL
dan grup asam seperLl yang dl[umpal pada kandungan plak lesl karles pellkel dan dlndlng sel
bakLerl 8eLensl klorheksldln dl rongga muluL LerganLunga pada konsenLrasl dan lama pemakalan
~ SLeln klorheksldln menyebabkan warna coklaL kekunlngkunlngan sampal kecoklaLcoklaLan pada
[arlngan dl rongga muluL ewarnaan Ler[adl pada daerah servlks dan lnLerprokslmal glgl asll
resLorasl plak dan pada permukaan lldah ewarnaan pada enamel dan denLln Lldaklah permanen
karena dapaL dlberslhkan dengan penylkaLan glgl aLau profllaksls professlonal SLeln yang sama [uga
dlhasllkan oleh obaL kumur aleksldln

lAk@C8 lA@8CCLnlk
A engerLlan
lakLorfakLor laLrogenlk adalah kesalahan pada resLorasl aLau proLesa yang blsa berperan dalam
menyebabkan lnflamasl glnglva dan perusakan [arlngan perlodonLal
!enls!enlsnya
@epl 8esLorasl
@epl LumpaLan yang overhanglng berperan dalam Ler[adlnya lnflamasl glnglva dan perusakan
perlodonLal karena merupakan lokasl yang ldeal bagl penumpukan plak serLa dapaL mengubah
keselmbangan ekologls sulkus glnglva ke arah yang mengunLungkan bagl organlsme anaerob gram
negaLlf yang men[adl penyebab penyaklL perlodonLal
Mesklpun resLoraslnya dlbuaL dengan sLandard kuallLas yang Llnggl apablla Leplnya dlLempaLkan
subglnglval akan menlngkaLkan penumpukan plak dan la[u allran calran sulkular Adanya kekasaran
pada daerah subglnglva aklbaL penempaLan Lepl resLorasl pada daerah subglnglva merupakan
penyebab penumpukan plak dengan aklbaL respon lnflamasl yang dlLlmbulkannya

konLur 8esLorasl
MahkoLa Llruan dan resLorasl dengan konLur berleblh (overconLoured) cenderung mempermudah
penumpukan plak dan kemungklnan [uga mencegah mekanlsme selfcleanslng oleh plpl blblr dan
lldah konLak prokslmal yang lnadekuaL Lldak dlkemballkannya anaLoml occlusal marglnal rldge dan
developmenLal groove cenderung menlmbulkan lmpaksl makanan

Cklusl
8esLorasl yang Lldak sesual dengan pola oklusal akan menlmbulkan dlsharmonl yang blsa mencederal
[arlngan perlodonLal pendukung
ahan 8esLorasl
ada umumnya bahan resLorasl Lldak mencederal [arlngan perlodonLal kecuall bahan akrlllk self
curlng ?ang LerpenLlng adalah bahan resLorasl harus dlpoles dengan balk agar Lldak mudah
dlLumpukl plak

uesaln C@SL
Clgl @lruan Sebaglan Lepasan mempermudah penumpukan plak LeruLama apablla desalnnya
menuLup glnglva Clgl Llruan yang Lerus dlpakal sepan[ang slang dan malam akan menglnduksl leblh
banyak pembenLukan plak dlbandlngkan glgl Llruan yang hanya dlgunakan pada slang harl sa[a Cleh
karena lLu pemellharaan keberslhan muluL bagl pengguna glgl Llruan sangaL penLlng unLuk
menghlndarl Ler[adlnya gangguan Lerhadap glgl yang maslh ada serLa [arlngan perlodonslumnya

rosedur kedokLeran Clgl
enggunaan klem rubber dam clncln unLuk maLrlks dan dlsc yang Lldak balk blsa mencederal
glnglva dengan aklbaL Ler[adlnya lnflamasl Separasl glgl yang Lerlalu memaksa dapaL menlmbulkan
cedera pada [arlngan perlodonLal pendukung


L8AnAnAn l8An@l C8@CuCn@l SLACAl lAk@C8 L@lCLCCl
erawaLan orLodonLl blsa berperan dalam menlmbulkan penyaklL aLau kelalnan pada perlodonsulm
dengan berabagal cara
8eLensl plak
lranLl orLodonLl Lldak sa[a cendrung mempermudah penumpukan plak denLal dan debrls makanan
dengan aklbaL Llmbulknya glnglvlLls LeLapl blsa pula memodoflkasl ekoslsLem glnglva ullaporkan
bahwa seLelah pemasanagn clncln orLodonLl Ler[adl penlngkaLan proporsl revoLella
melanlnogenlca revoLela lnLermedla dan AcLlnomyces odonLolyLlcus dan pengurangan flora
anaerob/fakulLaLlf dl dalam sulkus glnglva
lrlLasl darl clncln orLodonLl
emasangan clncln orLodonLl yang dlpaksakan Lerlalu [auh ke daerah subglnglva blsa menyebabkan
Lerplsahnya glnglva darl aklbaL mlgrasl eplLel penyaLu ke arah aplkal sehlngga Llmbul resesl glnglva
@ekanan darl plranLl orLodonLl
@ekanan orLodonsl yang normal dapaL dladapLasl perlodonsulm berupa remodellng @ekanan yang
berleblhan blsa menlmbulkan nekrose [arlngan perlodonLal dan Lulang alveolar yang pada umumnya
blsa mengalaml perbalkan apablla Lekanannya dlkurangl namun demlklan apablla kerusakan
mellbaLkan llgamen perlodonLal yang berada pada krlsLa Lulang alveolar kerusakannya adalah
lrreverslble @ekanan orLodonsl yang Lerlalu berleblhan dapaL pula menyebabkan resopsl pada apkes
akar glgl

lMAkSl MAkAnAn
Mekanlsme @er[adlnya Sebagal lakLor LLlologl
lmpaksl makanan adalah Lerdesaknya makanan secara paksa ke [arlngan perlodonslum Pubungan
konLak prokslmal yang uLuh dan keLaL mencegah Lerdesaknya makanan secara paksa ke daerah
lnLerprokslmal Lokasl konLak prokslmal yang opLlmal dalam arah servlko oklusal adalah pada
dlameLer meslo dlsLal Lerbesar darl glgl dekaL ke krlsLa marglnal rldge @ldak adanya konLak aLau
konLak prokslmal yang Lldak balk konduslf bagl Ler[adlnya lmpaksl makanan

konLur permukaan oklusal yang dlbenLuk oleh marglnal rldge dan developmenLal groove secara
normal akan mendefleslkan makanan men[auhl ruang lnLerprokslmal Apablla glgl men[adl aus dan
permukaan oklusalnya men[adl daLar maka efek mendesak darl Lon[ol(cusp) glgl anLagonls ke ruang
lnLerprokslmal akan berLambah hebaL dengan aklbaL Ler[adlnya lmpaksl makanan Lfek Lon[ol
pendorong blsa Llmbul karena keausan glgl aLau karena perubahan poslsl glgl karena Lldak
dlganLlnya glgl yang hllang

CverblLe anLerlor yang berleblhan merupakan salah saLu penyebab umum lmpaksl makanan dl
reglon anLerlor dlmana makanan akan Lerdesak ke glnglval pada permukaan vesLlbular glgl anLerlor
mandlbula aLau permukaan oral glgl anLerlor makslla
Plrschfeld mengemukakan beberapa facLor yang men[urus ke Ler[adlnya lmpaksl makanan yalLu
1 keausan oklusl yang Lldak sama raLa
2 @erbukanya LlLlk konLak sebagal aklbaL hllangnya dukungan prokslmal aLau karena esLruksl
3 AbnormallLas morfologls congenlLal
4 8esLorasl yang Lldak balk konsLrukslnya
Ada [uga lmpaksl makanan laLeral dlmana sumber Lekanan yang mendesak makanan adalah Lekanan
laLeral darl plpl lldah dan blblr lmpaksl laLeral leblh mudah Ler[adl apablla embrasure glnglval
men[adl besar karena kerusakan [arlngan aklbaL penyaklL perlodonLal aLau resesluampak lmpaksl
makanan akan menlmbulkan penyaklL glnglval perlodonLal dan memperhebaL keparahan penyaklL
yang Lelah ada
perlodonLal dlsease


L8AnAn lAC@C8lAk@C8 L8lku@ SLACAl lAC@C8 L@lCLCCl

A @ldak ulganLlnga Clgl yang Pllang
encabuLan glgl yang Lldak dlseLal pengganLlan dengan glgl Llruan dapaL menlmbulkan serangkalan
perubahan yang menlmbulkan dampak bagl perlodonslum Apablla glgl molar perLama dlcabuL
perubahan awal yang Ler[adl adalah drlfLlng ( bergesernya) dan LllLlng (mlrlng) glgl molar kedua dan
keLlga mandlbula dan eksLruslnya molar perLama makslla
@llLlng glgl posLerlor [uga menyebabkan berkurangnya dlmensl verLlcal dan berLambahnya overblLe
anLerlor Clgl anLerlor mandlbula meluncur pada glnglval sepan[ang permukaan oral glgl anLerlor
makslla dengan aklbaL poslsl mandlbula bergeser ke dlsLal Selaln lLu Ler[adl lmpaksl makanan dan
pembenLukan saku pada glgl anLerlor urlfLlng premolar kedua mandlbula ke dlsLal menyebabkan
Ler[adlnya lmpaksl makanan

Maloklusl dan Malposlsl Clgl
Clglgellgl yang Lldak LeraLur menyebabkan conLrol plak sukar bahkan blas Lldak mungkln blas
dllakukan 8esesl glnglval blas Ler[adl pada glgl labloversl ulsharmonl oklusal yang dlsebabkan
maloklusl dapaL mencederal perlodonslum CverblLe yang berleblhan serlng menyebabkan lrlLasl
glnglval pada rahang anLagonls CpenblLe blsa men[urus ke perubahan perlodonLal yang dlsebabkan
penumpukan plak dan hllangnya fungsl

kLlASAAn u8uk ?AnC lAS L8L8An SLACAl lAC@C8 L@lCLCCl

A !enls[enlsnyayalLu
(1) ernapas darl muluL
(2) Mendorongdorongkan lldah
(3) enggunaan Lembakau
(4) @rauma slkaL glgl dan alaL pemberslhnya
(3) keblasaan parafungsl aLau brukslm
(6) neurosls
(7) keblasaan berkalLan dengan okupasl

eranannya maslngmaslng
(1) ernafas darl muluL
ClnglvlLls serlng dlkalLkan dengan keblasaan bernapas darl muluL dampaknya Lerhadap glnglval
adalah berupa dehldrasl permukaan Ada hubungan anLara keblasaan bernapas darl muluL dengan
glnglvlLls
1 ernapas darl muluL Lldak mempengaruhl prevalensl dan perluasan glnglvlLls kecuall pada paslen
yang ada kalkulusnya
2 ClnglvlLls pada orang yang bernapas darl muluL leblh parah darlpada orang yang bernapas normal
mesklpun skor plaknya sama
3 @er[adl sedlklL penlngkaLan prevalenslnya
4 Clgl crowded yang dlserLal glnglvlLls hanya Ler[adl pada orang yang bernapas darl muluL
(2) Mendorongdorong lldah
?alLu menekankan lldahnya kuaLkuaL ke glgl LeruLama ke glgl anLerlorsecara LeLap ada wakLu
mengunyah dlmana seharusnya baglan dorsal lldah menekan ke palaLum dan u[ung lldah berada dl
belakang glglglgl makslla lldahnya [usLru dlLekankan ke glgl anLerlor keblasaan lnl menyebabkan
erserak dan mlrlngnya glglgellgl anLerlor dlserLal glglLan Lerbuka (open blLe) pada daerah
anLerlorposLerlor dan premolar
erubahnya lnkllnasl glgl anLerlor makslla menyebabkan perubahan arah Lekanan fungslonal
sehlngga Lekanan laLeral Lerhadap mahkoLa glgl menlngkaL
ergeraknya glgl leblh [auh ke lablal dan Llmbulnya Lekanan roLasl dalam arah lablollngual
eradunya Lekanan yang mendorong glgl ke lablal dengan Lekanan blblr kea rah rongga muluL akan
menyebabkan glgl men[adl goyang
erubahan lnkllnasl glgl yang Ler[adl menyebabkan Lerganggu ekskursl makanan sehlngga
mempermudah penumpukan debrls makanan pada Lepl glnglval
Pllangnya konLak prokslmal karena berseraknya glgl dapaL men[urus ke Ler[adlnya lmpaksl
makanan
(3) enggunaan Lembakau
keblasaan lnl berupa keblasaan merokok aLau keblasaan mengunLah Lembakau erperannya
keblasaan merokok sebagal facLor eLlologl blsa karena
Mempermudah penumpukan kalkulus
Asap rokok blsa memperlemah kemampuan khemoLaksls dan fagoslLosls neLrofll
kandungan nlkoLln rokok dapaL memperlemah kemampuan fagoslLosls menekan prollferasl
osLeoblas dan kemungklnan [uga mengurangl allran darah ke glnglval
(4) @rauma slkaL glgl dan alaL pemberslh lalnnya
enylkaLan yang Lerlalu agreslf balk dengan gerak horlzonLal aLau roLasl blsa mencederal glnglval
secara langsung AklbaL buruk LersebuL akan leblh parah apablla dlgunakan pula pasLa glgl yang
Lerlalu abraslve yang dapaL meyebabkan
erubahan AkuL Clnglva yalLu Lerkelupasnya eplLel glnglval pembenLukan veslkel aLau erlLema
yang dlfus
erubahan kronls Clnglval beruoa resesl glnglval dlserLal Lerslngkapnya akar glgl dan Lepu glnglval
sedlklL menggembung
enggunaan Lusuk glgl yang berleblhan menyebabkan Lerbukanya ruang lnLerprokslmal yang akan
men[urus ke penumpukan debrls dan perubahan lnflamaLorls

(3) keblasaan arafungsl aLau brukslm
Merupakan keblasaan mengasahasahkan glgl pada wakLu Lldak sedang mengunyah aLau menelan
rukslm dapa menyebabkan keausan glgl frakLur glgl aLau hlperLrofl oLoL
(6) neurosls
?ang Lermasuk keblasaan neurosls adalah mengglglLglglL blblr menglglLglglL plpl dapaL
menyebabkan penempaLan mandlbula yang ekLrafungslonll menglglLglglL Lusuk glglkuku aLau
pensll / ballpolnL keblasaan mendorongdorong lldah [uga Lermasuk kelompok neurosls
(7) keblasaan yang berkalLan dengan okupasl
keblasaan lnl berkalLan dengan peker[aan seharlharl dlanLaranya memegang paku dan
menglglLnya yang dllakukan Lukang sepaLu Lukang kayu Lukang peraboL memuLuskan benang
dengan glgl pada Lukang [ahlL Lekanan darl alaL muslc Llup LerLenLu (mlsalnya clarlneL) pada pemaln
muslc

lAC@C8lAk@C8 L@lCLCCl SLACAl L8lku@
A ahan klmla
CbaL kumur yang Lerlalu keras efeknya LableL asplrln yang dlleLakkan pada kavlLas glgl yang sedang
berdenyuL obaLobaLan dengan efek membakar dan konLak Lldak senga[a dengan bahan klmla
seperLl fenol dan perak nlLraL blsa menlmbulkan lnflamasl akuL dengan ulserasl pada glnglva
Lfek radlasl
khususnya dl[umpal pada penderlLa kanker rongga muluL aLau dlseklLar kepala dan leher yang
mendapaL perawaLan dengan radlasl 8adlasl blsa menyebabkan pembenLukan erlLema dan
deskuamasl mukosa Lermasuk glnglva Apablla radlaslnya berlangsung lama blsa menyebabkan aLrofl
eplLel [arlngan lkaL men[adl flbrous dengan pembuluh darah yang berkurang [umlahnya ada Lulang
alveolar blsa Ler[adl degenerasl dan berkurangnya osLeoklas dan osLeoblasL AklbaL perubahan
LersebuL Lulang men[adl LempaL masuknya lnfeksl dengan aklbaL Ler[adlnya osLeoradlonekrosls
8adlasl [uga menyebabkan aLrofl kelen[ar sallva sehlngga Ler[adl xerosLomla dengan aklbaL
perubahan flora oral yang men[urus ke pembenLukan karles

8CSLS L8L8Ann?A Su8A kCn@Ak SLACAl lAk@C8 L@lCLCCl
SuprakonLak adalah lsLllah umum unLuk menyaLakan konLak yang dapaL menghalangl permukaan
oklusal lalnnya mencapal konLak sLabll dengan banyak LlLlk konLak Ada beberapa Llpe suprakonLak
1 SuprakonLak reLruslf ( reLruslve supraconLacLs) yalLu suprakonLak yang mendepleslkan mandlbula
pada penuLupan ke poslsl reLrusl
2 SuprakonLak lnLerkuspal ( lnLercuspal supraconLacLs ) yalLu suprakonLak yang menghalangl
penuLupan mandlbula ke poslsl lnLercuspal
@er[adlnya suprakonLak blsa karena beberapa sebab
1 embuaLan resLorasl aLau glgl Llruan yang Lldak memperhaLlkan oklusl yang balk
2 Maloklusl dan malposlsl glgl
3 @ldak dlganLlnya glgl yang hllang sehlngga menlmbulkan serangkalan perubahan dlanLaranya
LllLlngnya glgl LeLangga dan eksLrusl glgl anLagonlsL

lAk@C8 nu@8lSl SLACAl lAk@C8 L@lCLCCl SlS@LMlk
Ada dua keslmpulan darl hasllhasll penellLlan mengenal efek nuLrlsl Lerhadap [arlngan
perlodonslum yalLu ada deflslensl nuLrlsl LerLenLu yang menyebabkan perubahan pada [arlngan
perlodonslum perubahan mana dlkaLegorlkan sebagal manlfesLasl penyaklL nuLrlsl pada
perlodonslum dan Lldak ada deflslensl nuLrlsl yang sendlrlan sa[a dapaL menlmbulkan glnglvlLls aLau
pembenLukan saku perlodonLal namun demlklan ada deflslensl nuLrlsl yang mempengaruhl kondlsl
perlodonslum sehlngga memperparah efek darl lrlLan local dan Lekanan oklusal yang berleblhan
ueflslensl vlLamln C
ulsamplng dapaL menyebabkan scurvy deflslensl vlLamln C serlng dlkalLkan dengan penyaklL
perlodonLal ueflslensl vlLamln C memperhebaL respon glnglval Lerhadap plak dan memperparah
oedema pembesaran dan pendarahan yang Ler[adl aklbaL lnflamsl yang dlsebabkan plak
Ada beberapa hlpoLesa mengenal mekanlsme berperannya vlLamln C pada penyaklL perlodonLal
1 Level vlLamln C yang rendah akan mempengaruhl meLabollsm kolagen dalam perlodonslum
sehlngga mempengaruhl kemampuan regenerasl dan perbalkan [arlngan namun belum ada hasll
penellLlan yang mendukung hlpoLesa lnl
2 ueflslensl vlLamln C menghambaL pembenLukan Lulang yang akan men[urus ke kehllangan Lulang
3 ueflslensl vlLamln c menlngkaLkan permeablllLas eplLel krevlkular Lerhadap deksLran LerLrlLlasl
vlLamln C dalam level yang Llnggl dlbuLuhkan unLuk memellhara fungsl penghalang darl eplLel
Lerhadap produk bakLerl
4 enlngkaLan level vlLamln C menlngkaLkan aksl kemoLaksls dan aksl mlgrasl lekoslL Lanpa
mempengaruhl aksl fagoslLoslsnya Lampaknya dlperlukan megadosls vlLamln c unLuk memperbalkl
akLlvlLas bakLerlsldal lekoslL
3 Level vlLamln C yang opLlmal dlperlukan unLuk memellhara lnLegrlLas mlkrovaskulaLur
perlodonslum demlklan [uga respon vascular Lerhadap lrlLasl bacLerlal
6 enurunan level vlLamln C yang drasLlc blas mengganggu keselmbangan ekologls bakLerl dalam
plak sehlngga menlngkaLkan paLogenlLasnya
ueflslensl roLeln
1 @erhambaLnya akLlvlLas pembenLukan Lulang yang normal
2 Semakln parahnya efek desLrukLlf darl lrlLan local dan Lrauma oklusal Lerhadap [arlngan
perlodonslum namun unLuk dlmulalnya glnglvlLls dan keparahannya adalah LerganLung pada lrlLan
lokal

L8AnAn Ln?Akl@ kLLAlnAn LnuCk8ln SLACAl lAk@C8 L@lCLCCl SlS@LMlk
ManlfesLasl [arlngan perlodonLal darl penyaklL slsLemlk bervarlsl LerganLung penyaklL speslflk
respon lndlvldual dan fakLor lokal yang ada lakLor slsLemlk LerllbaL dalam penyaklL perlodonLal
dengan sallng berhubungan dengan fakLor lokal lakLor slsLemlk sa[a Lldak blsa menyebabkan respon
keradangan pada penyaklL perlodonLalLeLapl harus ada fakLor lokal yang mendukung
ada paslen kenclng manls blla fakLor lokal pada rlongga muluLnya buruk akan blsa menyebabkan
gangguan yang leblh lan[uL lagl oleh karena seorang dengan kenclng manls mempunyal kelalnan
pada slsLemlknya
Ada beberapa hlpoLesa mengenal keLerllbaLan dlabeLes mellLus sebagal fakLor eLlologl penyaklL
glnglva dan perlodonLal anLara laln
1 @er[adlnya penebalan membran basal
ada penderlLa uM membran basal kapller glnglva mengalaml penebalan sehlngga lumen kapller
menyemplL MenyemplLnya lumen kapller aklbaL penebalan LersebuL menyebabkan Lerganggunya
dlfusl okslgen pembuangan llmbah meLabollsme mlgrasl lekoslL pollmorfonukleus dan dlfusl
fakLor fakLor serum Lermasuk anLlbodl
2 erubahan bloklmla
Level cAM yang efeknya mengurangl lnflamasl pada penderlLa uM menurun hal mana dlduga
sebagal salah saLu sebab leblh parahnya lnflamasl glnglva pada penderlLa uM
3 erubahan mlkroblologls
enlngkaLan level glukosa dalam calran sulkular dapaL mempengaruhl llngkungan subglnglva yang
dapaL menglnduksl perubahan kuallLaLlf pada bakLerl yang pada akhlrnya mempengaruhl perubahan
perlodonLal
4 erubahan lmunologls
MenlngkaLnya kerenLanan penderlLa dlabeLes mellLus Lerhadap lnflamasl dlduga dlsebabkan oleh
Ler[adlnya deflslensl fungsl lekoslL pollmorfonukleus (Ln) berupa Lerganggunya khemoLaksls
kelemahan daya fagoslLosls aLau Lerganggunya kemampuannya unLuk melekaL ke bakLerl
3 erubahan berkalLan dengan kolagen
enlngkaLan level glukosa blsa pula menyebabkan berkurangnya produksl kolagen ul samplng lLu
Ler[adl pula penlngkaLan akLlvlLas kolagenase pada glnglva

lnflamed papulonodular hyperplasla of Lhe glnglva ln a dlabeLlc paLlenL
a kehamllan
kehamllan secara sendlrlan Lldak dapaL menyebabkan glnglvlLls ClnglvlLls pada kehamllan adalah
dlsebabkan oleh plak bakLerl sebagalmana pada orang yang Lldak hamll kehamllan akan
memperparah respon glnglval Lehadap plak dan memodlflkasl gambaran kllnls yang menyerLalnya
@anpa adanya lrlLan lokal Lldak LerllhaL perubahan secara kllnls pada glnglval wanlLa yang sedang
mengalaml kehamllan Ada beberapa mekanlsme bagalmana kehamllan berperan sebagal fakLor
eLlologl penyaklL glnglval dan perlodonLal yalLu
1 enlngkaLan level esLradlol dan progesLeron yang menyebabkan penlngkaLan bakLerl revoLella
lnLermedla
2 @erLekannya respon llmfoslL@ maLernal selama kehamllan mempengaruhl respon perlodonslum
Lerhadap plak
3 enlngkaLan level esLradlol dan progesLerone [uga menyebabkan dllaLasl dan slmpang slurnya
mlkrovaskulaLor glnglval sLasls slrkulasl dan penlngkaLan kerenLanan Lerhadap lrlLasl mekanls
erubahan LersebuL memudahkan masuknya calran ke perlvaskular
b konLrasepsl Pormonal
erubahan yang dlaklbaLkan oleh kehamllan yang dlkemukakan dl aLas blas pula Ler[adl pada wanlLa
yang menggunakan konLrasepsl hormonal (benLuk pll lmplanL aLau sunLlkan) unLuk [angka wakLu
leblh darl saLu seLengah Lahun

13 eranan kelalnan/penyaklL darah berlkuL sebagal facLor eLlologl slsLemlk
A Leuklmla
Leukemla adalah neoplasma mallgna pada precursor sel darah puLlh erdasarkan evoluslnya
leukemla dlbedakan aLas benLuk
(1) akuL yang berslfaL faLal
(2) subakuL
(3) kronls
ada leukemla akuL selsel leukemla menglnfllLrasl glnglval dan [arang sekall blsa lnfllLrasl ke Lulang
alveolar keadaan lnl blsa menyebab Ler[adlnya pembesaran glnglval (leukemlc glnglval
enlargemenL)
lnfllLrasl yang banyak darl selsel leukemlk yang Lldak maLang dlsamplng selsel lnflamasl yang blasa
menyebabkan respon glnglval Lerhadap lrlLasl adalah berbeda dlbandlngkan dengan yang bukan
penderlLa leukemla

Anemla
Anemla adalah deflslensl dalam deflslensl dalam kuanLlLas maupun kuallLas darah yang
dlmanlfesLaslkan dengan berkurangnya [umlah erlLroslL dan hemoglobln
Ada empaL Llpe anemla berdasarkan morfologl selulernya dan kandungan hemogloblnnya yalLu
(1) anemla makroslLlk hlperkromlk (pernlclous anemla)
(2) anemla mlkroslLlk hlpokromlk (lron deflclency anemla)
(3) slckle cell anemla dan
(4) anemla normoslLlknormokromlk (hemolyLlc anemla/aplasLlc anemla)
ulanLara keempaL Llpe anemla LersebuL Lampaknya anemla aplasLlk yang LuruL berperan dalam
eLlologl penyaklL glnglval dan perlodonLal ada Llpe anemla lnl kerenLanan glnglval Lerhadap
lnflamasl menlngkaL karena Ler[adlnya neuLropenla
16 eranan fakLorfakLor sebagal fakLor eLlologl slsLemlk
A enyaklL yang melemahkan
enyaklL yang melemahkan (deblllLaLlng dlseases) seperLl slfllls nefrlLls kronls dan Luberkulosa blsa
men[adl facLor pendorong bagl Ler[adlnya penyaklL glnglval dan perlodonLal dengan [alan
melemahkan perLahanan perlodonslum Lerhadap lrlLan local dan menlmbulkan kecenderungan
Ler[adlnya glnglvlLls dan kehllangan Lulang alveolar

Cangguan slkosomaLlk
uengan gangguan pslkosomaLlk dlmaksudkan efek merusak sebagal aklbaL pengaruh pslkls Lerhadap
conLrol organlc [arlngan Ada dua cara gangguan pslkosomaLlk mempengaruhl perlodonslum dan
[arlngan dl rongga muluL lalnnya
(1) melalul Llmbulnya keblasaan buruk yang dapaL mencederal perlodonslum
(2) dengan efek langsung sysLem saraf oLonom Lerhadap keselmbangan [arlngan yang flslologls
ulbawah Lekanan menLal aLau emoslonal muluL akan men[adl sasaran pemuasan bagl orang
dewasa Pal lnl menlmbulkan keblasaan buruk seperLl klenslng mengglglL pensll ballpolnL aLau
kuku merokok secara berleblhan yang kesemuanya berpoLensl mencederal perlodonslum
MenlngkaLnya akLlvlLas sysLem saraf oLonom oleh pengaruh pslkls anLara laln blsa menyebabkan
perubahan respon pada kapller glnglval

C AluS/ lnfeksl Plv
Acqulred lmmunodeflclency syndrome (AluS) dlLandal dengan penurunan sysLem lmunlLas yang
menyolok kondlsl yang perLama kall dllaporkan Lahun 1981 adalah dlsebabkan oleh vlrus yang
dlnamakan human lmmunodeflclency vlrus (Plv) lnfeksl Plv menyebabkan gangguan LeruLama
Lerhadap sel@P dlsamplng Lerhadap monoslL makrofag dan beberapa sel lalnnya Mesklpun
llmfoslL Lldak Lerpengaruh namun aklbaL Lerganggunya fungsl llmfoslL @ akan menyebabkan
deregulasl pada sel
enurunan sysLem lmunlLas pada penderlLa yang Lerlnfeksl Plv menyebabkan penlngkaLan
kerenLanannya Lerhadap penyaklL glnglval dan perlodonLal


L8AnAn CA@CA@An ?AnC L8L8An SLACAl lAk@C8 L@lCLCCl SlS@LMlk MLnCLnAl
a !enls obaL
eberapa [enls obaL dengan efek ker[a yang berbeda dapaL menglnduksl hyperplasla glnglval non
lnflamasl dengan gambaran kllnls yang Lldak dapaL dlbedakan CbaLobaLan yang dlmaksud adalah
- lenlLoln aLau dllanLln suaLu anLlkonvulsan yang dlgunakan dalam perawaLan epllepsl
- Slklosporln suaLu lmunosupreslf yang blasa dlgunakan unLuk mencegah reaksl Lubuh dalam
pencangkokan anggoLa Lubuh
- nlfedlpln dllLlazem dan verapamll yalLu penghambaL kalslum (calclum blocker) yang dlgunakan
dalam perawaLan hlperLensl

b Mekanlsme berperannya
Mekanlsme penglndukslan hyperplasla glnglval oleh obaLobaLan LersebuL dlaLas aLau oleh
meLabollLnya belumlah [elas beLul namun Lerlepas darlmana yang pallng berperan ada beberapa
hlpoLesa yang dlkemukakan
- engaruh obaL aLau meLabollL secara Lldak langsung
CbaL aLau meLabollL mensLlmulasl dlprodukslnya lL2 oleh sel@ aLau dlprodukslnya meLabollL
LesLosLerone oleh flbroblasL glnglva yang pada akhlrnya akan mensLlmulasl prollferasl dan aLau
slnLesa kolagen oleh flbroblasL glnglva
- engaruh obaL aLau meLabollL secara langsung
CbaL/meLabollL secara langsung mensLlmulasl prollferasl flbroblasL glnglval slnLesa proLeln dan
produksl kolagen
- enghambaLan akLlvlLas kolagenase
CbaL/meLabollL dapaL menghambaL akLlvlLas kolagenase hlngga penghancuran maLrlks akan
LerhambaL
- enghambaLan degradasl kolagenase
CbaL/meLabollL mensLlmulasl LerbenLuknya kolagenase flbroblasLlc lnakLlf dengan aklbaL degradasl
kolagen akan LerhambaL
- lakLor esLeLls
Akhlrakhlr lnl dlhlpoLesakan adanya fakLor geneLls yang menenLukan kecenderungan blsa Ler[adl
hyperplasla yang dllndukslkan obaLobaLan pada seseorang




8LlL8LnSl
uallemunLhe Saldlna Pamzah 2001 erlodonsla Ldlsl 8evlsl 2008 Medan
Cenco 8! Loe P @he role of sysLemlc condlLlons and dlsorders ln perlodonLal
dlseases erlodonLology 2000 1993(2)98116
hLLp//ld88dbcom/kesehaLanengobaLan/erawaLankesehaLan/ad88733/
hLLp//glgldanmuluLsehaLblogspoLcom/2009/11/kalkuluskarangglglLarLardanapalahhLml#more
hLLp//Lheo766hlwordpresscom/2010/01/30/karangglgl/
hLLp//savechlldfromsmokewordpresscom/2009/08/28/perokokperokokpaslfdankankerrongga
muluL/
hLLp//wwwscrlbdcom/doc/20949993/Cdk140unga8ampalenyaklLualam
hLLp//drgdondyblogspoLcom/2008_07_01_archlvehLml
ur ? klm 20001204foodlmp01MlcrosofL Word
hLLp//drgdondyblogspoLcom/2008/07/penyaklLperlodonLalpadapenderlLahLml
hLLp//chawdnexLholmesblogspoLcom/
plaquepdf Adobe 8eader
cdk_113_glglpdf Adobe 8eader kalkulus Pubungannya dengan enyaklL erlodonLal dan
enanganannya
hLLp//wwwLooLhlqcom/denLalsympLoms/denLalsympLomdenLaloverhanghLml
hLLp//wwwamerlcandenLalcenLerus/cosmeLlc_denLlsLryhLml
hLLp//denLechblogblogspoLcom/2010/01/lareslaserclearedforsubglnglvalhLml
hLLp//wwwwhocollabodmahse/expl/ohlgv60hLm






















NEURUTRANSMITTER
osLed on !anuary 23 2010 by dlyoyen
CaLegorles Syaraf
8A8 1 LNDAnULUAN
SeLlap mahaslswa kedokLeran harus menyadarl bahwa lnformasl yang dl[alarkan dalam slsLem saraf
pusaL LeruLama dalam benLuk poLenslal aksl saraf dlsebuL lmpuls saraf yang melewaLl serangkalan
neuronneuron darl saLu neuron ke neuron yang berlkuLnya lmpuls saraf dl[alarkan darl darl saLu
neuron ke neuron berlkuLnya melalul baLas anLar neuron (lnLerneuronal [uncLlons) yang dlsebuL
slnaps @erdapaL dua macam slnaps yalLu slnaps klmla dan slnaps llsLrlk Pamplr semua slnaps yang
dlpakal unLuk men[alarkan lmpuls pada slsLem saraf pusaL manusla adalah slnaps klmla ada slnaps
klmla lnl neuron perLama yang menyekresl bahan klmla dlsebuL neuroLransmlLer pada slnaps dan
bahan LransmlLer lnl seballknyaakan beker[a resepLor proLeln dalam membran neuron berlkuLnya
sehlngga neuron LrensebuL akan Lerangsang menghambaLnya aLau mengubah senslLlvlLasnya dalam
berbagal cara
neuroLransmlLLers merupakan bahan klmla yang dlperhlLungkan dalam penglrlman slnyal darl saLu
neuron ke neuron berlkuLnya dl synapses @hey are also found aL Lhe axon endlngs of moLor
neurons where Lhey sLlmulaLe Lhe muscle flbers Lo conLracL neuroLransmlLer [uga dlLemukan dl
axon darl moLor neurons ln Lhls chapLer we wlll revlew some of Lhe mosL slgnlflcanL
neuroLransmlLLers ualam bab lnl klLa akan menln[au beberapa neuroLransmlLLers yang pallng
slgnlflkan neuroLransmlLLer dlproduksl oleh soma sel dan dlallrkan ke Lermlnal buLLon melalul
mlcroLubules dl sepan[ang axon roses lnl dlsebuL dengan axoplasmlc LransporL
neuroLransmlLer merupakan zaL klmla yang dlslnLesls dalam neuron dan dlslmpan dalam
gelembung slnapLlk pada u[ung akson ZaL klmla lnl dllepaskan darl akson Lermlnal melalul
eksoslLosls dan [uga dlreabsorpsl unLuk daur ulang neuroLransmlLer merupakan cara komunlkasl
anLar neuron ZaLzaL klmla lnl menyebabkan perubahan permeablllLas sel neuron sehlngga neuron
men[adl leblh kurang dapL menyalurkan lmpuls LerganLung darl neuron dan LransmlLer LersebuL
ulkeLahu aLau dlduga LerdapaL leblh darl Llga puluh macam neuroLransmlLer conLohconLoh
neuroLransmlLer adalah noreflnefrln aceLllkolln dopamln seroLonln asam gama amlnobuLlraL
(CAA) dan gllsln
8A8 2 LM8AnASAN
21 Neurotransm|tter
lnformasl yang dl[alarkan dl dalam sysLem saraf pusaL LeruLama dalam benLuk poLenslal aksl
saraf dlsebuL lmpuls saraf yang melewaLl serangkalan neuronneuron darl saLu neuron ke neuron
berlkuLnya Slnyalslnyal saraf dl[alarkan darl saLu neuron ke neuron berlkuLnya melalul baLas anLar
neuron (lotetoeotoool jooctloos) yang dlsebuL slnaps @erdapaL dua macam slnaps yalLu slnaps klmla
dan slnaps llsLrlk
Pamplr semua slnaps yang dlpakal unLuk men[alarkan slnyal pada sysLem saraf pusaL
manusla adalah slnaps klmla ada slnaps klmla lnl neuron perLama yang mensekresl bahan klmla
dlsebuL sebagal neuroLransmlLLer pada slnaps dan bahan LransmlLLer lnl akan beker[a pada resepLor
proLeln dalam membran neuron berlkuLnya sehlngga neuron LersebuL akan Lerangsang
menghambaLnya aLau mengubah senslLlflLasnya dalam berbagal cara Sampal saaL lnl Lelah
dlLemukan leblh darl 40 subsLansl LransmlLLer eberapa dlanLaranya adalah aseLllkolln
noreplnefrln hlsLamlne asam gamma amlnobuLlraL (CAA) gllsln seroLonln dan gluLamaLe
Seballknya slnaps llsLrlk dlLandal oleh adanya saluran langsung yang men[alarkan allran llsLrlk
darl saLu sel ke sel berlkuLnya kebanyakan saluran lnl Lerdlrl aLas sLrukLur Lubuler proLeln kecll yang
dlsebuL LauL celah (qop jooctloo) yang memudahkan pergerakan lonlon secara bebas darl baglan
saLu sel ke sel berkuLnya ul dalam sysLem saraf pusaL hanya dl[umpal sedlklL LauL celah dan arLlnya
secara umum belum dlkeLahul Seballknya pada oLoL polos vlsceral dengan melewaLl LauL celah dan
LauL laln yang serupaslal aksl lLu dapaL dl[alarkan darl saLu serabuL oLoL polos ke serabuL berlkuLnya
dan [uga pada oLoL [anLung darl saLu sel oLoL [anLung ke sel oLoL [anLung lalnnya
Slnaps klmla mempunyal slfaL yang penLlng sehlngga sangaL dlsukal sebagal LempaL
pen[alaran slnyal slsLem saraf slnaps lnl selalu men[alarkan slnyal dalam saLu arah yaknl darl neuron
yang menyekresl LransmlLLer yang dlsebuL neuron preslnaps ke neuron dlmana bahan LransmlLLer
Ladl beker[a yang dlsebuL neuron posLslnaps Pal lnl dlkenal sebagal prlnslp konduksl saLu arah pada
slnaps klmla dan pen[alaran lnl sungguh berbeda dengan pen[alaran melewaLl slnapa llsLrlk yang
dapaL men[alarkan slnyal secara dua arah
lklrkan se[enak perlhal makna yang sangaL penLlng darl mekanlsme konduksl saLu arah lnl
Mekanlsme lnl memungklnkan pen[alaran slnaps ke arah saLu Lu[uan yang khas @enLu sa[a hal lnl
merupakan pen[alaran slnaps yang berclrl Lersendlrl dan ada daerah yang sangaL LepaL dl dalam
slsLem saraf yang mempermudah slsLem saraf lLu melaksanakan fungslnya yang sangaL banyak
seperLl sensasl pengaLuran moLorlk memorl dan banyak lalnnya
22 Anatom| I|s|o|og| S|naps
ada gambar 21 men[elaskan sebuah neuron moLorlk anLerlor yang khas dl dalam kornu
anLerlor medulla splnalls neuron moLorlk lnl Lerdlrl darl 3 baglan uLama yalLu soma (cell boJy) yang
merupakan badan uLama darl neuron sebuah akson Lunggal yang meman[ang darl soma ke dalam
saraf perlfer yang menlnggalkan medulla splnalls dan denrlL yang merupakan se[umlah besar
penon[olan Llpls darl soma yang meman[ang keluar sepan[ang 1 mm ke daerah seklLar medulla
splnalls
Cambar 21 Sebuah neuron moLorlk yang khas memperllhaLkan u[ung preslnaps yang LerdapaL pada
soma neuron dan denrlL erhaLlkan [uga adanya akson Lunggal
ul permukaan dendrlL dan soma darl neuron moLorlk LerdapaL raLaraLa 10000 knop kecll
yang dlsebuL u[ung preslnaps (ptesyoops tetmlool) klraklra 8093 u[ung preslnap lnl LerleLak pada
dendrlL dan hanya 320 LerleLak pada soma u[ung preslnaps lnl merupakan u[ung darl serabuL
serabuL flbrll yang berasal darl banyakneuron laln nanLl akan men[adl [elas bahwa sebaglan besar
u[ung preslnaps lnl berslfaL mudah dlrangsang (excltototy) arLlnya menyekresl suaLu bahan yang
merangsang neuron posL slnaps sedangkan yang lalnnya berslfaL mudah dlhambaL (loblbltoty)
arLlnya menyekresl suaLu bahan yang dapaL menghambaL neuron posL slnaps
neuronneuron yang LerdapaL pada baglan laln medulla splnalls dan oLak [elas berbeda
dengan neuron moLorlk anLerlor yaknl dalam hal ukuran badan sel pan[ang ukuran dan [umlah
dendrlL pan[ang dan besarnya akson [umlah u[ung preslnaps Cleh karena perbedaan lnl maka
neuronneuron yang LerdapaL dl baglan slsLem saraf yang berbeda akan mengeluarkan reaksl yang
berbeda pula Lerhadap slnyal yang masuk dan aklbaLnya akan menlmbulkan fungsl yang berbeda
[uga
enellLlan dengan menggunakan mlkroskop elekLron Lerhadap u[ung preslnaps mempunyal
bermacammacam benLuk anaLoml namun kebanyakan benLuknya menyerupal Lombol bulaL aLau
bu[ur Lelur sehlngga serlngkall dlsebuL sebagal u[ung Lombol (tetmlool koob) knob bunga (bootoos)
u[ung kakl (eoJ feet) aLau knob slnaps (syooptlc koob)
ada gambar 22 men[elaskan sLrukLur dasar u[ung preslnaps u[ung preslnaps lnl dlplsahkan
darl soma neuron oleh suaLu celah slnaps yang blasanya mempunyal lebar 200300 angsLrom u[ung
preslnaps lnl mempunyal dua sLrukLur lnLerna yang berfungsl unLuk penerusan rangsang (excltototy)
aLau penghambaLan slnaps yaknl kanLong LransmlLLer (ttoosmlttet veslcles) dan mlLokondrla
kanLung LransmlLLer lnl mengandung bahan LransmlLLer yang blla dllepaskan ke dalam celah slnaps
dapaL merangsang aLau menghambaL neuron posLslnaps akan merangsang [lka membran
neuronnya mengandung resepLor perangsang akan menghambaL blla membran neuronnya
mengandung resepLor penghambaL MlLokondrla akan menyedlakan adenosln LrlfosfaL (A@) yang
mensuplal energl unLuk slnLesls bahan LransmlLLer baru
Cambar 22 AnaLoml flslologl sebuah slnaps
lla suaLu poLenslal aksl menyebar dl sepan[ang u[ung preslnaps maka depolarlsasl
membran yang Ler[adl akan mengosongkan se[umlah kecll kanLung ke dalam celah slnaps dan bahan
LransmlLLer yang dlkeluarkan lLu seballknya akan segera menyebabkan perubahan pada slfaL
permeablllLas membran neuron posL slnaps sehlngga mempermudah Ler[adlnya perangsangan aLau
penghambaLan pada neuron posL slnaps LersebuL berganLung pada slfaL resepLornya
23 Mekan|sme ang 1|mbu| 8||a Suatu otens|a| Aks| Menyebabkan e|epasan 1ransm|tter D|
U[ung res|napseran Ion ka|s|um
Membran sel yang menuLupl u[ung preslnaps yang dlsebuL membran preslnaps
mengandung banyak sekall saluran kalslum yang berplnLu gerbang volLase (voltoqeqoteJ colclom
cboooels) keadaan lnl sangaL berbeda dengan serabuLserabuL saraf yang ada dl daerah lalnnya
yang hanya mengandung sedlklL sekall saluran yang serupa lla ada poLenslal aksl yang
mendepolarlsasl Lermlnal maka sebaglan besar lon kalslum akan mengallr masuk ke dalam u[ung
Ladl melalul saluran kalslum LersebuL !umlah bahan LransmlLLer yang dllepaskan ke dalam celah
slnaps sesual dengan [umlah lon kalslum yang memasukl Lermlnal agalmana LepaLnya mekanlsme
yang dlpakal oleh lon kalslum unLuk Ler[adlnya pelepasan bahan pemancar Ladl Lldaklah dlkeLahul
namun ada anggapan bahwa mekanlsmenya adalah sebagal berlkuL
SewakLu lon kalslum memasukl u[ung preslnaps ada anggapan bahwa lonlon lnl berlkaLan
dengan molekul proLeln pada permukaan slsl dalam membran preslnaps yang dlsebuL slsl
pelepasan keadaan lnl seballknya akan menyebabkan kanLongkanLong LransmlLLer dl seklLar daerah
lLu akan berlkaLan dan menyaLu dengan membran sehlngga akhlrnya akan membuka baglan luar
membran melalul proses yang dlsebuL eksoslLosls eberapa kanLong blasanya melepaskan
LransmlLLernya ke dalam celah seLlap Llmbul poLenslal aksl Lunggal ada kanLongkanLong lnl yang
menylmpan neuroLransmlLLer aseLllkolln maslngmaslng dlLemukan anLara 2000100000 molekul
aseLllkolln dan LerdapaL cukup banyak kanLong pada u[ung preslnapa unLuk men[alarkan beberapa
raLus sampal leblh darl 10000 poLenslal aksl
24 engaruh 8ahan 1ransm|tter 1erhadap Neuron osts|napsIungs| rote|n keseptor
ada slnapsmembran neuron posLslnaps mengandung banyak sekall proLeln resepLor
seperLl yang LerdapaL pada gambar 22 resepLorresepLor lnl mempunyal dua komponen penLlng
yaknl kompooeo peoqlkot yang menon[ol keluar darl membran masuk ke dalam celah slnaps dlslnl
komponen akan berlkaLan dengan neuroLransmlLLer yang berasal darl u[ung preslnaps dan
kompooeo looofot yang melewaLl semua [alur melalul membran ke baglan dalam neuron posLslnaps
lonofor merupakan salah saLu darl dua hal berlkuL yang perLama saluran lon yang memungklnkan
ber[alannya lon [enls khusus unLuk melalul saluran yang kedua akLlfaLor secooJ messeoqet yang
bukan merupakan saluran lon melalnkan penon[olan ke dalam slLoplasma sel dan mengakLlvasl saLu
aLau leblh bahanbahan dl baglan dalam neuron posL slnaps ahanbahan lnl berLlndak sebagal
secooJ messeoqet unLuk mengubah fungsl seluler yang khas
Saluran lon
Saluran lon dl dalam membran neuron posLslnaps blasanya Lerdlrl aLas dua [enls yalLu
1 Saluran kaLlon yang sebaglan besar serlngkall memungklnkan lon naLrlum lewaL Lapl
kadangkadang [uga lon kallum aLau lon kalslum
2 Saluran anlon yang LeruLama memungklnakan lon klorlda unLuk lewaL dan [uga sedlklL sekall
anlon yang laln
Saluran kaLlon yang menghanLarkan lon naLrlum dlbaLasl oleh muaLan negaLlf MuaLan lnl
menarlk muaLan lon naLrlum yang berslfaLposlLlf ke dalam saluran keLlka dlameLer saluran
menlngkaL men[adl ukuran yang leblh besar darl lon naLrlum yang Lerhldrasl @eLapl lon yang sama
yang memlllkl muaLan negaLlf menolak lon klorlda dan anlon laln dan menghambaL [alannya
unLuk saluran anlon keLlka dlameLer saluran men[adl cukup besar lon klorlda ber[alan
masuk melalul saluran dan melalulnya ke arah yang berlawanan sedangkan kaLlon naLrlum kallum
dan kalslum dlhambaL LeruLama karena ukuran darl benLuk lon hldraslnya Lerlalu besar unLuk dapaL
lewaL
embukaan saluran naLrlum akan mengekslLasl neuron posLslnaps karena lLu subsLansl
LransmlLLer yang membuka saluran naLrlum dlsebuL sebagal LransmlLLer ekslLaLor Selaln lLu
pembukaan saluran klorlda akan menghambaL neuron dan subsLansl LransmlLLer yang membuka
saluran klorlda lnl dlsebuL sebagal LransmlLLer lnhlblLor
keLlka subsLansl LransmlLLer mengakLlvasl saluran lon saluran blasanya akan membuka dalam wakLu
mllldeLlk keLlka subsLansl LransmlLLer Lldak ada lagl saluran menuLup dengan cepaL karena lLu
pembukaan dan penuLupan saluran lon memberl arLlunLuk akLlvasl cepaL aLau lnhlblsls cepaL pada
neuron posLslnaps
2S S|stem 5econd Messenqer pada Neuron osts|naps
anyak fungsl slsLem saraf sebagal conLohproses memorl memerlukan perubahan yang
cukup lama dalam neuron selama beberapa deLlk sampal beberapa bulan seLelah subsLansl
LransmlLLer mulamula menghllang Saluran lon Lldak sesual unLuk menyebabkan perubahan neuron
posLslnaps yang lama sebab saluran lnl LerLuLup dalam wakLu mllldeLlk seLelah subsLansl LransmlLLer
Lldak ada lagl ualam banyak conLoh ker[a neuron yang lama dlcapal melalul pengakLlvan slsLem
klmla secooJ messeoqet dl dalam selneuron posL slnaps sendlrl dan kemudlan secooJ messeoqet
menyebabkan efek yang pan[ang
@erdapaL beberapa [enls slsLem secooJ messeoqet SaLu darl [enls yang pallng kuaL dalam
neuron menggunakan sekelompok proLeln yang dlsebuL proLeln C Cambar 23 memperllhaLkan
proLeln resepLor membran yang dlakLlvasl oleh subsLansl LransmlLLer roLeln C dllekaLkan pada
baglan proLeln resepLor yang menon[ol ke baglan lnferlor sel roLeln C Lerdlrl darl Llga komponen
yalLu komponen alfa yang merupakan akLlvaLor sebaglan proLeln C dan komponen beLa serLa gama
yang melekaLkan proLeln C ke baglan dalam membran sel yang berdekaLan dengan proLeln resepLor
ada proses akLlvasl oleh lmpuls saraf baglan alfa proLeln C mamlsahkan dlrl darl baglan beLa dan
gama dan kemudlan dla bebas bergerak dl dalam slLoplasma sel
ul dalam slLoplasma komponen alfa yang Lerplsah membenLuk saLu aLau leblh fungsl
ma[emuk berganLung pada gambaran khas darl seLlap [enls neuron Cambar 23 memperllhaLkan
empaL perubahan yang dapaL Ler[adl keempaL hal lLu adalah sebagal berlkuL
1 embukaan saluran lon khusus melalul membran posL slnaps Saluran kallum Lerbuka sebgal
respon Lerhadap proLeln C Saluran lnl serlngkall LeLap Lerbuka unLuk wakLu yang lama
seballknya akan menuLup dengan cepaL aklbaL akLlvasl langsung saluran lon yang Lldak
menggunakan slsLem secooJ messeoqet
2 AkLlvasl adenosln monofosfaL slkllk (AM) aLau guanosln monofosfaL slkllk (CM) dalam sel
neuron lngaLlah bahwa AM slkllk aLau CM slkllk dengan kuaL dapaL mengendallkan mesln
meLabollk speslflk dalam neuron dan karena lLu dapaL menceLuskan aklbaL klmlawl
Lermasuk perubahan [angka pan[ang dalam sLrukLur sel sendlrl [adl akan mengganggu
ekslLablllLas neuron [angka pan[ang
3 AkLlvasl darl saLu aLau leblh enzlm lnLraseluler roLeln C dapaL secara langsung
mengakLlvasl saLu aLau leblh enzlm lnLraseluler kemudlan enzlm LersebuL dapaL
menlmbulkan fungsl klmla sel khusus
4 AkLlvasl Lranskrlp gen Pal lnl barang kall merupakan slsLem secooJ messeoqet yang pallng
penLlng darl neuron posLslnaps @ranskrlpsl gen dapaL menyebabkan pembenLukan proLeln
baru dl dalam neuron dan hal lnl dapaL mengubah mesln meLabollk sel aLau sLrukLurnya
Sballknya Lelah dlkeLahul dengan balk bahwa dapaL Ler[adl perubahan sLrukLuran neuron
yang LerakLlvasl secara balk LeruLama pada proses memorl pan[ang
karena lLu Lelah [elas bahwa akLlvasl slsLem secooJ messeoqet dl dalamneuron apakah
berupa proLeln C aLau lalnnya slfaLnya sangaL penLlng unLuk perubahan berbagal gambaran respon
darl [alur neuron yang berbeda
26 keseptor Lks|tas| Dan Inh|b|s| ada Membran osts|naps
eberapa resepLor posLslnaps blla dlakLlvasl menyebabkan ekslLasl neuron posLslnaps dan
yang lalnnya menyebabkan lnhlblsl enLlngnya memlllkl resepLor lnhlblsl seperLl [uga [enls ekslLasl
adalah bahwa resepLorresepLor lnl memberl dlmensl Lambahan Lerhadap fungsl saraf
memungklnkan pengendallan ker[a saraf dan perangsangannya
erbagal mekanlsme molekuler dan membran dlgunakan oleh berbagal resepLor unLuk
menlmbulkan ekslLasl aLau lnhlblsl sebagal berlkuL
Lks|tas|
1 Saluran naLrlum yang Lerbuka memungklnkan pelepasan llsLrlk bermuaLan poslLlf dalam
[umlah besar unLuk mengallr darl baglan anLerlor darl posLslnaps Pal lnl akan menlngkaLkan
poLenslal membran dalam arah poslLlf menu[u nllal ambang rangsang unLuk menyebabkan
ekslLasl
2 enekanan hanLaran melalul saluran klorlda aLau kallum aLau keduanya akan menurunkan
dlfusl lon korlda bermuaLan negaLlf ke baglan dalam neuron posLslnaps aLau menurunkan
dlfusl lonbermuaLan poslLlf ke baglan luar ada conLlh lalnpengaruhnya adalah dengan
membuaL poLenslal membran lnLernal men[adl leblh poslLlf darl normal yang berslfaL
ekslLaLorlk
3 erbagal perubahan meLabollsme lnLernal sel unLuk merangsang akLlvlLas sel aLau pada
beberapa keadaan menlngkaLkan [umlah resepLor membran ekslLasl aLau menurunkan
[umlah resepLor membran lnhlblsl
Inh|b|s|
1 embukaan saluran lon klorldamelaul molekul resepLor akan memungklnkan lon klorlda
yang bermuaLan negaLlf unLuk berdlfusl secara cepaL darl baglan luar neuron posLslnaps ke
baglan dalam dengan demlklan membawa muaLan negaLlf ke dalam dan menlngkaLkan
negaLlvlLas dl baglan dalam yang berslfaL lnhlblsl
2 MenlngkaLkan hanLaran lon kallum melalul resepLor akan memungklnkan lon kallum yang
bermuaLan poslLlf unLuk berdlfusl ke baglan eksLerlor yang [uga berslfaL lnhlblsl
3 AkLlvasl enzlm resepLor yang menghambaL fungsl meLabollk seluler aLau yang menlngkaLkan
[umlah resepLor slnap lnhlblsl aLau menurunkan [umlah resepLor ekslLasl
@ransmlsl slnaps klmla berlangsung melalul dua macam proses Lransmlsl neuroklmla yang
berbeda saLu sarna laln yalLu smallmolecule neuroLransmlLLers dan largemolecule
neuroLrnsmlLLers
a Sma||Mo|ecu|e Neurotransm|tters
roses lnl dlmulal dengan berkumpulnya subsLansl klmla dldalam clsLerna yang akan
dlslmpan dl dekaL membran preslnapsls (membran preslnapsls kaya akan kelen[arkelen[ar yang
mengandung kalslum lla mendapaL sLlmulasl darl poLenslal aksl saluran kalslum Ladl akan Lerbuka
dan lon Ca++ akan masuk ke dalam buLLon Masuknyaa++akan mendorong pembuluh slnapsls unLuk
melakukan konLak dengan membran preslnapsls dan melepaskan lslnya ke dalam celah slnapsls
(llhaL gambar 312) roses lnl dlsebuL dengan exocyLosls roses lnl berlangsung pada seLlap kall
sLlmulasl darl poLenslal aksl Ler[adl la langsung menyampalkan pesan kepada resepLor posLslnapsls
yang ada dl seklLarnya (lokal)
b Largemo|ecu|e Neurotransm|tters
roses exocyLosls [uga Ler[adl namun unLuk large molecule neuroLransmlLLer subsLansl
klmla yang dlbuLuhkan akan berkumpul dalam adan Colgl dan dlallrkan ke buLLons melalul
mlcroLubules roses exocyLoslsnya LeLap sarna namun blla smallmolecule berlangsung pada seLlap
kall Ler[adl sLlmulasl proses exocyLosls largemolecule akan berlangsung secara berLahap Large
molecule umumnya [uga Lldak dllepaskan pada celahlnapsls namun dllepaskan pada calran eksLrasel
dan pembuluh darah Cleh karena lLu proses largemolecule lnl blasanya Ler[adl pada resepLor yang
leLaknya [auh darl proses exocyLosls dan pengaruh yang dlsebarkan [uga Lldak LerbaLas pada neuron
yang ada dlseklLarnya LeLapl [uga neuronneuron yang leLaknya ber[auhan Cleh karena lLu proses
largemolecule neuroLansmlLLer umumnya leblh berfungsl sebagal neuromodulaLor roses large
molecule dlperlancar dengan banLuan prosesproses smallmolecule (sebagal second
messenger/penyampal pesan sekunder) neuromodulaLor memlllkl peranan yang besar dalam
mengkonLrol emosl dan moLlvasl
27 Substans| k|m|a ang 8erfungs| Sebaga| 1ransm|tter S|napt|k
Leblh darl 40 subsLansl klmla Lelah dlbukLlkan aLau dlnyaLakan berfungsl sebagal LransmlLLer
slnapLlk Sebaglan besar darl semua lLu dlcanLumkan dalam Label 21 dan Label 22 yang Lerbagl
men[adl dua kelompok LransmlLLer slnapLlk ?ang saLu merupakan molekul kecll yalLu LransmlLLer
yang beker[a cepaL dan yang lalnnya Lerdlrl darl banyak neuropepLlda yang memlllkl ukuran molekul
[auh leblh besar dan beker[a [auh leblh lambaL
@abel 21 @ransmlLLer molekul kecll yang beker[a cepaL
kLLAS @8AnSMl@@L8
kelas l AseLllkolln
kelas ll noreplnefrln
uopamln
SeroLonln
PlsLamln
kelas lll Asam Cama AmlnobuLlraL (CAA)
Cllsln
CluLamaL
AsparLaL
kelas lv Ckslda nlLraL (nC)
Colongan molekul kecll yalLu LransmlLLer yang beker[a cepaL adalah salah saLu yang
menyebabkan sebaglan besar respon cepaL darl slsLem saraf seperLl pen[alaran slnyal sensorlk ke
oLak dan slnyal moLorlk ke oLoL neuropepLlda seballknya blasanya menyebabkan ker[a yang leblh
lambaL seperLl perubahan [angka pan[ang [umlah resepLorpembukaan aLau penuLupan [angka
pan[ang darl saluran lon LerLenLu dan mungkln bahkan perubahan [angka pan[ang [umlah slnap aLau
ukuran slnap
@abel 22 neuropepLlda (@ransmlLLer yang beker[a lambaL)
!LnlS nLu8CL@luA
PypoLhalamlcreleaslng hormone @hyroLropln releaslng hormone
LuLelnlzlng hormonereleaslng hormone
SomaLosLaLln
epLlda hlpoflse AC@P
eLa Lndorfln
Alfa melanocyLe sLlmulaLlng hormone
rolacLln
LuLelnlzlng hormone
@hyroLropln
CrowLh hormone
vasopresln
CkslLosln
epLlda yang beker[a pada usus dan oLak Leusln enkefalln
MeLlonln enkefalln
SubsLansl
CasLrln
koleslsLokln
ollpepLlda vasoakLlf
lnLesLlnum (vl)
neuroLenslsn
lnsulln
Clukagon
uarl !arlngan[arlngan laln AngloLensln ll
radlklnln
karnosln
epLlda Lldur
kalslLonln
271 1ransm|tter 8ermo|eku| kec|| ang 8eker[a Cepat
ada sebaglan besar kasus LransmlLLer [enls molekul kecll lnl dlslnLesls dalam slLosol pada
u[ung preslnapLlk dan kemudlan dlabsorbsl melalul Lranspor akLlf ke dalam banyak gelembung
LransmlLLer dl u[ung slnaps kemudlan seLlap kall poLenslal aksl mencapal u[ung slnap beberapa
gelembung segera melepaskan LransmlLLernya ke dalam celah slnapLlk Pal lnl blasanya Ler[adl dalam
wakLu mllldeLlk aLau kurang melalul mekanlsme yang Lelah dl[elaskan sebelumnya ker[a LransmlLLer
[enls molekul kecll lnl selan[uLnya pada resepLor membran posLslnaps blasanya [uga Ler[adl dalam
wakLu mllldeLlk aLau kurang Lfek yang pallng serlng adalah mengakLlvasl proLeln resepLor yang
menlngkaLkan aLau menurunkan hanLaran melalul saluran lon SuaLu conLoh adalah unLuk
menlngkaLkan hanLaran naLrlum yang menyebabkan ekslLasl aLau unLuk menlngkaLkan hanLaran
kallum aLau klorlda yang menyebabkan lnhlblsl kadangkadang LransmlLLer [enls molekul kecll dapaL
merangsang enzlm LerakLlvaslresepLor dan seballknya membuka saluran lon maka Ler[adl
perubahan mesln meLabollk lnLernal darl sel
a endauran U|ang Ge|embung Ien|s Mo|eku| kec||
Celembung yang menylmpan dan melepaskan LransmlLLer molekul kecll Lerus menerus
mengalaml daur ulang arLlnya dapaL dlpakal lagl SeLelah mereka bersaLu dengan membran slnap
dan membuka unLuk melepaskan subsLansl LransmlLLernya mulamula gelembung membran
men[adl baglan darl membran slnap namun dalam beberapa deLlk sampal beberapa menlL baglan
gelembung darl membran masuk kemball ke dalam u[ung preslnap dan akan membenLuk gelembung
baru Celembung lnl LeLap berlsl proLeln Lranspor yang sesual unLuk mengkonsenLraslkan subsLansl
LransmlLLer baru dlbaglan dalam gelembung
AseLllkolln adalah LransmlLLer molekul kecll yang khas yang memaLuhl prlnslpprlnslp slnLesls
dan pelepasan seperLl dl aLas SubsLansl LransmlLLer lnl dlslnLesls dlu[ung preslnap darl koenzlm
aseLll A dan kolln dengan menggunakan enzlm kolln aseLllLransferase kemudlan subsLansl lnl dlbawa
ke dalam gelembung speslflknyakeLlka kemudlan gelembung melepaskan aseLllkolln ke dalam celah
slnap aseLllkolln dengan cepaL memecah kemball aseLaL dan kolln dengan banLuan enzlm
kollnesLerase yang berlkaLan dengan reLlkulum proLeogllkan dan menglsl ruang celah slnap
kemudlan gelembung mengalaml daur ulang dan kolln [uga secara akLlf dlbawa kemball ke dalam
u[ung slnap unLuk dlgunakan kemball bagl keperluan slnLesls aseLllkolln baru
272 C|r| khas 8eberapa 1ransm|tter Mo|eku| kec||
a Aspartat
Asam asparLaL (Asp) adalah asam amlno dengan rumus klmla PC
2
CCP(nP
2
)CP
2
CC
2
P Asam
asparLaL (aLau serlng dlsebuL ospottot sa[a karena Lerlonlsasl dl dalam sel) merupakan saLu darl 20
asam amlno penyusun proLeln kodonnya adalah CAu dan CAC
Asam asparLaL bersama dengan asam gluLamaL berslfaL asam dengan pka darl 40 agl
mamalla asparLaL Lldaklah esenslal lungslnya dlkeLahul sebagal pembangklL neuroLransmlsl dl oLak
dan saraf oLoL ulduga asparLaL berperan dalam daya Lahan Lerhadap kelelahan Senyawa lnl [uga
merupakan produk darl daur urea dan LerllbaL dalam glukoneogenesls
eranan da|am b|os|ntes|s asam am|no
1

AsparLaL adalah asam amlno non esenslal bagl manusla yang dlhasllkan darl oksaloaseLaL
melalul Lransamlnase emlndahan gugus amlno darl asam amlno ke asam keLo menghasllkan asam
keLo darl asam amlno asal dan asam amlno baru darl asam keLo yang sudah menerlma gugus amlno
8eaksl lnl dlkaLallsls oleh amlnoLransferase aLau Lransamlnase Sebagal asepLor uLama gugus amlno
adalah a keLogluLaraL membenLuk asam amlno gluLamaL
Asam amlno + - keLogluLaraL - asam keLo + gluLamaL
CluLamaL selan[uLnya menLransfer gugus amlnonya dalam Lransamlnasl kedua ke oxaloaseLaL
membenLuk asparLaL
CluLamaL + oxaloaseLaL - keLogluLaraL + asparLaL
Seballknya asparLaL dapaL dlubah kemball men[adl oxaloaceLaLe melalul Lransamlnasl asparLaL
Cambar 23 @ransamlnasl AsparLaL
ualam Lanaman dan mlkroorganlsme asparLaL merupakan bahan prekursor unLuk
pembenLukan beberapa asam amlno Lermasuk empaL asam amlno essenslal yalLu meLhlonlne
Lhreonlne lsoleuclne dan lyslne embenLukan asam amlno LersebuL darl asparLaL dlmulal dengan
mereduksl asparLaL men[adl benLuk seml aldehldnya PC
2
CCP(nP
2
)CP
2
CPC
Cambar 24 loslnLesls AsparLaL lamlll
Asparaglne berasal darl asparLaL melalul proses Lransamldasl
PC
2
CCP(nP
2
)CP
2
CC
2
P+CC(C)nP
2
PC
2
CCP(nP
2
)CP
2
CCnP
2
+ CC(C)CP
(C(O)NH
2
adalah glutamat dan C(O)OH adalah asam glutamat).
Sebaliknya asparagin dapat diubah menjadi aspartat oleh asparaginase
Gambar 2.5 Konversi Asparagin menjadi Aspartat oleh asparaginase
1

eranan sebaga| neurotransm|ter
AsparLaL (basa kon[ugasl darl asam asparLaL) merupakan neuroLransmlLer yang berslfaL
ekslLasl Lerhadap slsLem saraf pusaL AsparLaL merangsang resepLor nMuA (nmeLlluAsparLaL)
mesklpun Lldak sekuaL rangsangan gluLamaL Lerhadap resepLor LersebuL
Sebagal neuroLransmlLLer asparLaL berperan dalam daya Lahan Lerhadap kelelahan @eLaplbukLl
bukLl yang mendukung gagasan lnl kurang kuaL
Sumber
1 Sumber makanan
Asam asparLaL bukan merupakan asam amlno esenslal yang berarLl dapaL dlslnLesls sendlrl
dalam Lubuh manusla Asam asparLaL dapaL dlLemukan dalam daglng sosls alpukaL
asparagus dan suplemen makanan
1 SlnLesls klmla
Asam asparLaL dapaL dlslnLesls darl dleLhyl sodlum phLhallmldomalonaLe
(C
6
P
4
(CC)
2
nC(CC
2
LL)
2
)
b G||s|n
G||s|n (Cly C) aLau asam am|noetanoat adalah asam amlno alaml pallng sederhana 8umus
klmlanya nP
2
CP
2
CCCP Cllsln merupakan asam amlno Lerkecll darl 20 asam amlno yang umum
dlLemukan dalam proLeln kodonnya adalah CCu CCC CCA dan CCC
Glisin merupakan satu-satunya asam amino yang tidak memiliki isomer optik karena
gugus residu yang terikat pada atom karbon alpha adalah atom hidrogen sehingga terjadi
simetri. Jadi, tidak ada L-glisin atau D-glisin.
Glisin merupakan asam amino yang mudah menyesuaikan diri dengan berbagai situasi
karena strukturnya sederhana. Sebagai contoh, glisin adalah satu-satunya asam amino internal
pada heliks kolagen, suatu protein struktural. Pada sejumlah protein penting tertentu,
misalnya sitokrom c, mioglobin, dan hemoglobin, glisin selalu berada pada posisi yang sama
sepanjang evolusi (terkonservasi). Penggantian glisin dengan asam amino lain akan merusak
struktur dan membuat protein tidak berIungsi dengan normal. Secara umum protein tidak
banyak pengandung glisina. Perkecualian ialah pada kolagen yang dua per tiga dari
keseluruhan asam aminonya adalah glisin.
8|os|ntes|s G||s|n
Glisin merupakan asam amino nonesensial bagi manusia. Tubuh manusia memproduksi glisin
dalam jumlah mencukupi. Glisin dibentuk dari serin, yang merupakan derivat dari -
phosphoglycerate. Pada kebanyakan organisme, enzim serine hydroxymethyltransferase
mengkatalis pembentukan glisin dari serin.
Serine tetrahydroIolate Glycine N
5
,N
10
-Methylene tetrahydroIolate H
2
O
Dalam hati vertebrata, sintesis glisin dikatalis oleh enzim glycine synthase secara
reversibel.
CC
2
+ nP
4
+
+ N
5
N
10
MeLhylene LeLrahydrofolaLe + nAuP + P
+
Clyclne + LeLrahydrofolaLe +
nAu
+

Katabolisme glisin
Glisin didegradasi melalui tiga jalur:
1.Glisin dipecah dengan bantuan enzim glycine synthase, enzim yang sama dalam
biosintesis glisin. Jalur ini merupakan jalur utama bagi katabolisme glisin dan serin
pada manusia serta banyak vertebrata lainnya. Kompleks glycine synthase, yaitu suatu
kompleks enzim makromolekular pada mitokondria hati, akan memecah glisin
menjadi CO
2
dan NH
4

secara reversibel.
Clyclne + LeLrahydrofolaLe + nAu
+
CC
2
+ nP
4
+
+ N
5
N
10
MeLhylene LeLrahydrofolaLe +
nAuP + P
+

2.Glisin dipecah dalam dua langkah. Glisin diubah menjadi serin dengan bantuan enzim
hydroxymethyl transferase. Serin yang terbentuk diubah menjadi piuvat dengan
bantuan enzim serine dehydratase.
3.Glisin diubah menjadi glyoxylate olehD-amino acid oxidase. Glycoxylate lalu
dioksidasi oleh lactate dehydrogenase menjadi oxalate in pada reaksi yang
bergantung pada NAD

.
Peranan glisin sebagai neurotransmiter.
Glisin bekerja sebagai transmiter inhibisi pada sistem saraI pusat, terutama pada
medula spinalis, brainstem, dan retina. Jika reseptor glisin teraktivasi, korida memasuki
neuron melalui reseptor inotropik, menyebabkan terjadinya potensial inhibisi post sinaps
(Inhibitory postsynaptic potential / IPSP). Strychnine merupakan antagonis reseptor glisin
yang kuat, sedangkan bicuculline merupakan antagonis reseptor glisin yang lemah. Glisin
merupakan reseptor agonis bagi glutamat reseptor NMDA.
.. GABA
y-Aminobutyri. a.id (GABA) adalah neurotransmiter inhibisi utama pada sistem
saraI pusat. GABA berperan penting dalam mengatur exitability neuron melalui sistem saraI.
Pada manusia, GABA juga bertanggung jawab langsung pada pengaturan tonus otot.
Biosntesis GABA
GABA dibentuk dari dekarboksilasi glutamat yang dikatalis oleh glutamate decarboxylase
(GAD).GAD umumnya terdapat dalam akhiran saraI. Aktivitas GAD membutuhkan
pyridoxal phosphate (PLP) sebagai koIaktor. PLP dibentuk dari vitamin B
6
(pyridoxine,
pyridoxal, and pyridoxamine) dengan bantuan pyridoxal kinase. Pyridoxal kinase sendiri
membutuhkan zinc untuk aktivasi. Kekurangan pyridoxal kinase atau zinc dapat
menyebabkan kejang, seperti pada pasien preeklamsi.
Gambar 2.6 Konversi Glutamat-Gaba
Reseptor GABA
Reseptor GABA dibagi dalam dua jenis: GABA
A
dan GABA
B
. Reseptor GABA
A
membuka
saluran Ilorida dan diantagonis oleh pikrotoksin dan bikukulin, yang keduanya dapat
mnimbulkan konvulsi umum. Reseptor GABA
B
yang secara selektiI dapat diaktiIkan oleh
obat anti spastik bakloIen, tergabung dalam saluran kalium dalam membran pascasinaps.
Pada sebagian besar daerah otak IPSP terdiri atas komponen lambat dan cepat. Bukti-bukti
menunjukkan bahwa GABA adalah transmiter penghambat yang memperantarai kedua
componen tersebut. IPSP cepat dihambat oleh antagonis GABA
A
, sedangkan IPSP lambat
oleh antagonis GABA
B
. Penelitian imunohistokimia menunjukkan bahwa sebagian besar dari
saraI sirkuit local mensintesis GABA. Satu kelompok khusus saraI dari sirkuit local terdapat
di tanduk dorsal sumsum tulang belakang juga menghasilkan GABA. SaraI-saraI ini
membentuk sinaps aksoaksonik dengan terminal saraI sensoris primer dan bekerja untuk
inhibisi presinaps.
Peranan GABA sebagai neurotransmiter.
Pada vertebrata, GABA berperan dalam inhibisi sinaps pada otak melalui pengikatan
terhadap reseptor spesiIik transmembran dalammembran plasma pada proses pre dan post
sinaps. Pengikatan ini menyebabkan terbukanya saluran ion sehingga ion klorida yang
bermuatan negatiI masuk kedalam sel dan ion kalium yang bermuatan positiI keluar dari sel.
Akibatnya terjadi perubahan potensial transmembran, yang biasanya menyebabkan
hiperpolarisasi. Reseptor GABA
A
merupakan reseptor inotropik yang merupakan saluran ion
itu sendiri, sedangkan Reseptor GABA
B
merupakan reseptor metabotropik yang membuka
saluran ion melalui perantara G protein (G protein-coupled reseptor)
Neuron-neuron yang menghasilkanyang menghasilkan GABA disebut neuron
GABAergic. Sel medium spiny merupakan salahsatu contoh sel GABAergic.
d G|utamat
CluLamaLe merupakan neuroLransmlLLer yang pallng umum dl slsLem saraf pusaL [umlahnya
klraklra separuh darl semua neurons dl oLak SangaL penLlng dalam hal memorl keleblhan
CluLamaLe akan membunuh neuron dl oLak @erkadang kerusakan oLak aLau sLroke akan
mengaklbaLkan produksl gluLamaL berleblh akan mengaklbaLkan keleblhan dan dlakhlrl dengan
banyak selsel oLak maLl darlpada yang asll darl Lrauma AlS leblh dlkenal sebagal penyaklL Lou
Cehrlg's darl hasll produksl berleblhan gluLamaLe anyak percaya mungkln [uga cukup berLanggung
[awab unLuk berbagal penyaklL pada slsLem saraf dan mencarl cara unLuk memlnlmallslr efek
e Noreph|nepr|n Dopam|n
noeplnephrlne eplnephrlne dan dopamlne dlkelompokkan dalam cotbecolomloes
Pldroksllasl Llrosln merupakan Lahap penenLu (raLellmlLlng sLep) dalam bloslnLesls caLhecolamln
ulsamplng lLu enzlm Llrosln hldroksllase lnl dlhambaL oleh oleh kaLekol (umpan ballk negaLlf oleh
hasll akhlrnya)
1uopamln
Merupakan neuroLransmlLer yang mlrlp dengan adrenalln dlmana mempengaruhl proses oLak
yang mengonLrol gerakan respon emoslonal dan kemampuan unLuk merasakan kesenangan dan
rasa saklL uopamln sangaL penLlng unLuk mengonLrol gerakan keselmbangan !lka kekurangan
dopamln akan menyebabkan berkurangnya konLrol gerakan seperLl kasus pada penyaklL
arklnson !lka kekurangan aLau masalah dengan allran dopamlne dapaL menyebabkan orang
kehllangan kemampuan unLuk berplklr raslonll dlLun[ukkan dalam sklzofrenla darl peruL
LegmenLal area yang banyak baglan llmblc slsLem akan menyebabkan seseorang selalu curlga
dan memungklnkan unLuk mempunyal keprlbadlan paranola !lka kekurangan uopamln dl
bldang mesocorLlcal darl daerah peruL LegmenLal ke neocorLex LeruLama dl daerah prefronLal
dapaL mengurangl salah saLu darl memorl
2norephlneprln
ulsekresl oleh sebaglan besar neuron yang badan sel/somanya LerleLak pada baLang oLak dan
hlpoLhalamus Secara khas neuronneuron penyekresl norephlneprln yang LerleLak dl lokus
seruleus dl dalam pons akan menglrlmkan serabuLserabuL saraf yang luas dl dalam oLak dan
akan membanLu pengaLuran seluruh akLlvlLas dan perasaan seperLl penlngkaLan kewaspadaan
ada sebaglan daerah lnl norephlneprln mungkln mengakLlvasl resepLor akslLasl namun pada
yang leblh semplL malahan mengaLur resepLor lnhlblsl norephlneprln [uga sebaglan dlsekreslkan
oleh sebaglan besar neuron posL gangllon slsLem saraf slmpaLlsdlmana ephlneprln merangsang
beberapa organ LeLapl menghambaL organ yang laln
f Seroton|n
SeroLonln (3hydroxyLrypLamlne aLau 3P@) adalah suaLu neuroLransmlLLermonoamlno yang
dlslnLeslskan dalam neuronneuron seroLonergls dalam slsLem saraf pusaL (CnS) dan selsel
enLerochromaffln dalam saluran pencernaan
Cambar 27 8umus klmla SeroLonln
nama klmla
3PydroxyLrypLamlne or
3(2amlnoeLhyl)1lndol3ol
8umusan klmla n
2
CC
10
P
12

Massa molekul 1762182 g/mol
Massa monolsoLop 1760930 g/mol
komposlsl (beraL)
n 138970 C 90793
C 681398 P 68638
nomor CAS 30679
SMlLLS nCCC1CnC2C1CC(C)CC2
luAC lnChl lu
1/C10P12n2C/c114376121021
8(13)39(7)10/h12361213P3411P2
1lungsl
ada sysLem saraf pusaL seroLonln memlllkl peranan penLlng sebagal neuroLransmlLLer yang
berperan pada proses marah agreslf LemperaLure Lubuh mood Lldur bomoo sexoollty selera
makan dan meLabollsme serLa rangsang munLah
SeroLonln memlllkl akLlvlLas yang luas pada oLak dan varlasl geneLlc pada resepLor seroLonln
dan LransporLer seroLonln yang [uga memlllkl kemampuan unLuk teoptoke yang [lka Lerganggu akan
memlllkl dampak pada kelalnan neurologlsL
CbaLobaLan yang mempengaruhl [alur darl pembenLukan seroLonln blasanya dlgunakan
sebagal Lerapl pada banyak gangguan pslklaLrl selaln lLu seroLonln [uga merupakan salah saLu darl
pusaL penellLlan pengaruh geneLlc pada perubahan geneLlc pslklaLrl
ada beberapa sLudl yang Lelah dllakukan dapaL dlbukLlkan bahwa pada beberapa orang
dengan gangguan cemas memlllkl seroLonln LransporLer yang Lldak normal dan efek darl perubahan
lnl adalah adanya peluang Ler[adlnya depresl [auh leblh besar dlbandlng orang normal
enlngkaLan darl [umlah seroLonln dl oLak [uga dlkeLahul memlllkl hubungan eraL dengan
penlngkaLan agreslflLas dan muLasl geneLlc pada kode resepLor 3P@
2A
memlllkl penlngkaLan reslko
unLuk bunuh dlrl men[adl 2 kall llpaL
uarl penelLlan Lerbaru [uga dldapaLkan bahwa seroLonln bersamasama dengan aseLllkolln
dan noreplnefrln akan berLlndak sebagal neuroLransmlLLer yang dllepaskan pada u[ungu[ung saraf
enLerlc kebanyakan nuclel rafe akan mensekresl seroLonln yang membanLu dalam pengaLuran Lldur
normal SeroLonln [uga merupakan salah saLu darl beberapa bahan akLlf yang akan mengakLlfkan
proses peradangan yang akan dlmulal dengan vasodllaLasl pembuluh darah lokal sampal pada Lahap
pembengkakan sel [arlngan selaln lLu seroLonln [uga memlllkl kendall pada allran darah konLraksl
oLoL polos rangsang nyerl sysLem analgeslc dan perlsLalLlc usus halus
2AnaLoml
aCross AnaLomy
neuronneuron darl nuclel rafe merupakan sumber uLama darl pelepasan 3P@ nuklel rafe
merupakan kelompok neuron yang Lergabung men[adl sembllan pasang dan Lersebar sepan[ang
baLang oLak Aksonakson darl nuclel rafe akan membenLuk sebuah sysLem neuroLransmlLLer yang
Lersebar luas pada areaarea oLak Aksonakson darl slsl kaudal nuclel rafe akan ber[alan menglkuLl
Jeep cetebellot ooclel korLeks serebelum dan medulla splnalls ada slsl rosLral akson darl neuron
neuron nuklel rafe akan berakhlr pada Lalamus sLrlaLum hlpoLalamus nukleus accumbens
neokorLek slngulum hlpokampus dan amlgdala uarl pen[elasan LersebuL dapaLlah dlkeLahul bahwa
slsLem seroLonln memlllkl efek luas pada oLak
bMlcroanaLomy
SeroLonln dllepaskan darl setotooetqlc votlcosltles (swellloqs) ke dalam eksLraneural space
namun Lldak darl bouLon slnap Lermlnal seperLl neuroLransmlLLer lalnnya ada akhlrnya seroLonln
akan mengakLlfkan resepLor 3P@ pada dendrlLe badan sel dan preslnap darl baLas anLar neuron
1)8esepLor
8esepLor unLuk seroLonln adalah 3P@ resepLor 3P@ LerdapaL pada membrane sel darl sel
saraf dan beberapa sel laln pada hewan dan LeruLama berLlndak sebagal medlaLor efek darl
seroLonln llgan endogen dan sangaL banyak darl obaLobaLan an LeruLama pada obaLobaLan
haluslnagen
2)@ermlnasl
Aksl seroLonerglk akan dlakhlrl dengan upLake 3P@ darl slnap Pal lnl akan dlLeruskan pada
monoamln LransporLer yang speslflk unLuk 3P@ pada neuron preslnap eberapa senyawa dapaL
menghambaL upLake 3P@ dlanLaranya eksLasl amfeLamln kokaln deksLromeLorpan Lrlslkllk
anLldepresan dan selekLlf seroLonln reupLake lnhlblLor (SS8ls)
cLndoLhellal cell funcLlon dan seroLonln
3P@ akan mengakLlvasl slnLesls endoLel nlLrlc oxlde dan merangsang proses fosforllasl darl
p44/p42 mlLogen yang akhlrnya akan mengakLlvasl proLeln klnase pada sel endoLel
3loslnLesls
ada hewan Lermasuk manusla seroLonln dlslnLesls darl amlno acld LLrypLophan melalul
meLabollsme slngkaL yang membuLuhkan dua buah enzlm yalLu enzymes LrypLophan hydroxylase
(@P) and amlno acld decarboxylase (uuC)
Cambar 28 loslsnLesls SeroLonln
4@argeL obaL
eberapa kelas darl LargeL obaL 3P@ Lermasuk dldalamnya anLldepresan anLlpslkoLlk
anLlxlollLlk anLlemeLlk dan anLlmlgraln serLa obaLobaL psychedellc dan empaLogen
asychedellc drugs
CbaLobaL psychedellc uM@ mescallne dan LSu akan berLlndak sebagal bahan serupa
seroLonln pada resepLor 3P@ Laln halnya dengan eksLasl yang akan melepaskan seroLonln darl
slnap
bAnLldepresan
MACl akan beker[a dengan mencegah penurunan monoamlne neuroLransmlLLer (Lermasuk
seroLonln) dan akan menlngkaLkan konsenLraslnya pada oLak eberapa obaL MACl akan
menghambaL reupLake darl seroLonln dengan membuaLnya berLahan leblh lama dldalam slnaps
AnLldepresan Lrlslkllk akan menghambaL reupLake darl seroLonln dan noreplnefrln
cAnLlemeLlk
AnLagonls 3P@
3
LerdapaL pada ondansenLron granlseLron dan LroplseLron merupakan
anLlemeLlk yang sangaL penLlng CbaLobaLan LersebuL dapaL mencegah Ler[adlnya mual dan munLah
selama kemoLerapl LeruLama dengan obaLobaLan slLoLokslk Selaln lLu blas [uga dlgunakan unLuk
pencegahan dan Lerapl mual dan munLah seLelah operasl Apllkasl lalnnya [uga dapaL dlgunakan
sebagal Lerapl darl depresl dan beberapa gangguan menLal dan pslkologl
3aLologl
!lka neuronneuron pembuaL seroLonln (neuron seroLonerglk) Lldak normal pada bayl maka
akan dapaL menlngkaLkan reslko darl soJJeo lofoot Jeotb syoJtome (SluS) Cbsessl
Compulslve dlsorder [uga dlLemukan adanya kekurangan darl [umlah seroLonln yang dapaL
dlLerapl dengan menggunakan obaLobaLan yang menlngkaLkan [umlah seroLonln
aSeroLonln slndrom
enlngkaLan [umlah seroLonln yang sangaL eksLrlm dapaL berslfaL Lokslk dan berpoLensl
unLuk men[adl faLal yang dlsebabkan oleh kondlsl yang dlsebuL sebagal seroLonln slndrom ada
percobaan penlngkaLan [umlah seroLonln sampal men[adl Lokslk dapaL dlcapal hanya dengan
menggunakan saLu [enls obaL anLldepresl dengan meleblhl dosls aman
bkronlk dlsease resulLlng darl seroLonln 3P@2 oversLlmulaLlon
ul dalam darah seroLonln Lerslmpan dalam plaLeleL dan dengan adanya seroLonln lnl dapaL
menyebabkan Ler[adlnya vasokonsLrlkLor unLuk menghenLlkan perdarahan dan [uga sebagal flbroslL
mlLoLlc unLuk mempercepaL penyembuhan uengan adanya efek lnl keleblhan seroLonln aLau
adanya Lambahan obaL agonls seroLonln yang berleblhan blas menyebabkan gangguan akuL
maupun kronlk darl hlperLensl pulmonary karena vasokonsLrlksl darl pulmonary aLau slndrom
lalnnya yang dlsebuL reLroperlLoneal flbrosls aLau cardlac valve flbrosls (endocardlal flbrosls) yang
dlsebabkan oleh rangsangan berleblhan darl resepLor perLumbuhan seroLonln pada flbroslL
6SeroLonln pada organlsme unlseluler
SeroLonln memlllkl berbagal kegunaan pada berbagal organlsme unlseluler dengan
banyaknya keragaman Lu[uan SeroLonln reupLake lnhlblLors (SS8ls) dapaL men[adl Lokslk pada
beberapa organlsme unlseluler seperLl alga pada paraslL gasLrolnLesLlnal seperLl otomoebo
blstolytlco dapaL mensekresl sendlrl seroLonln yang akan mengaklbaLkan Ler[adlnya dlare sekreLorlk
pada beberapa paslen
7SeroLonln pada Lanaman
SeroLonln dapaL dl[umpal pada [amur dan LanamanLanaman Lermasuk buah dan sayur
kadar LerLlnggl seklLar 23400 mg/kg dldapaLkan pada kacangkacangan kadar seroLonln dlLemukan
seklLar 330mg/kg pada nanas plsang buah klwl dan LomaL ul bawah lLu dengan kadar seklLar 01
3 mg/kg dapaL dlLemukan pada berbagal sayursayuran
8SeroLonln pada hewan
SeroLonln sebagal neuroLransmlLLer dlLemukan pada hamper seluruh hewan Lermasuk
serangga
g Lp|nefr|n
Lplnefrln menlngkaLkan #lqtb ot llqbt kespoose darl sysLem slmpaLls melalul [aras saraf
oLonom Lplnefrln dlbenLuk darl asam amlno fenllalanln dan Llrosln
Cambar 29 8umus Molekul Lplnefrln
Lplnefrln merupakan salah saLu hormon yang berperan pada reaksl sLres [angka pendek Lplnefrln
dlsekresl oleh kelen[ar adrenal saaL ada keadaan gawaL aLaupun berbahaya ul dalam allran darah
eplnefrln dengan cepaL men[aga kebuLuhan Lubuh saaL Ler[adu keLegangan aLau kondlsl gawaL
dengan memberl suplal okslgen dan glukosa leblh pada oLak dan oLoL Selaln lLu eplnefrln [uga
menlngkaLkan denyuL [anLung sttoke volome dllaLasl dan konLraksl arLerlol pada gasLrolnLesLlnal
dan oLoL skeleL Lplnefrln akan menlngkaLkan gula darah dengan [alan menlngkaLkan kaLabollsme
darl gllkogen men[adl glukosa dl haLl dan saaL bersamaan menurunkan pembenLukan llpld darl sel
sel lemak
Lplnefrln memlllkl banyak sekall fungsl dl hamplr seluruh Lubuh dlanLaranya dalam mengaLur
konsenLrasl asam lemak konsenLrasl glukosa darah konLrol allran darah gln[al mengaLur la[u
meLabollsme konLraksl oLoL polos Lermogenesls klmla vasodllaLasl vasokonsLrlksl dll
h Aset||ko||n
AseLllkolln dlsekresl oleh neuronneuron yang LerdapaL dl sebaglan besar daerah oLak namun
khususnya oleh selsel plramld besar korLeks moLorlk oleh beberapa neuron dalam ganglla basalls
neuron moLorlk yang menglnervasl oLoL rangka neuron pregangllon slsLem saraf oLonom neuron
posLgangllon slsLem saraf slmpaLlk ada sebaglan besar conLoh dl aLas aseLllkolln memlllkl efek
ekslLasl namun aseLllkolln [uga Lelah dlkeLahul memlllk efek lnhlblsl pada beberapa u[ung saraf
paraslmpaLlk perlfer mlsalnya lnhlblsl [anLung oleh nervus vagus
| N|trat Cks|da (NC)
nC adalah subsLansl molekul kecll yang baru dlLemukan ZaL lnl LeruLama Llmbul dl daerah oLak yang
berLanggung [awab Lerhadap Llngkah laku [angka pan[ang dan unLuk lngaLan karena lLu LransmlLLer
yang baru dlLemukan lnl dapaL menolong klLa unLuk men[elaskan mengenal Llngkah laku dan fungsl
lngaLan Ckslda nlLraL berbeda dengan LransmlLLer molekul lalnnya dalam hal mekanlsme
pembenLukan dl u[ung preslnap dan ker[anya dl neuron posL slnap ZaL lnl Lldak dlbenLuk
sebelumnya dan dlslmpan dalam gelembung u[ung preslnap seperLl LransmlLLer laln ZaL lnl dlslnLesls
hamplr segera saaL dlperlukan dan kemudlan berdlfusl keluar darl u[ung preslnap dalam wakLu
beberapa deLlk dan Lldak dllepaskan dalam pakeL gelembunggelembung Selan[uLnya zaL lnl
berdlfusl ke dalam neuron posL slnap yang pallng dekaL selan[uLnya dl neuron posLslnap zaL lnl Lldak
mempengaruhl membran poLenslal men[adl leblh besar LeLapl seballknya mengubah fungsl
meLabollk lnLraseluler yang kemudlan mempengaruhl ekslLablllLas neuron dalam beberapa deLlk
menlL aLau barangkall leblh lama
28 Neropept|da
neuropepLlda merupakan kelompok LransmlLLer yang sangaL berbeda dan blasanya beker[a
lambaL dan dalam hal laln sedlklL berbeda dengan yang LerdapaL pada LransmlLLer molekul kecll
SeklLar 40 [enls pepLlda dlperklrakan memlllkl fungsl sebagal neuroLransmlLLer uafLar pepLlda lnl
semakln pan[ang dengan dlLemukannya puLaLlve neuroLransmlLLer (dlperklrakan memlllkl fungsl
sebagal neuroLransmlLLer berdasarkan bukLlbukLl yang ada LeLapl belum dapaL dlbukLlkan secara
langsung) neuropepLlda sudah dlpela[arl se[ak lama namun bukan dalam fungslnya sebagal
neuroLransmlLLer namun fungslnya sebagal subsLansl hormonal epLlda lnl mulamula dllepaskan
ke dalam allran darah oleh kelen[ar endokrln kemudlan hormonhormon pepLlda lLu akan menu[u
ke [arlngan[arlngan oLak uahulu para ahll meyangka bahwa pepLlda dlhaslkan dalam kelen[ar
hormon danmasuk ke dalam[arlngan oLak namun saaL lnl sudah dapaL dlbukLlkan bahwa pepLlda
yang berfungsl sebagal neuroLransmlLLer dapaL dlslnLesa dan dllepaskan oleh neuron dl susunan
saraf
neuropepLlda Lldak dlslnLesls dalam slLosol pada u[ung preslnap namun demlklan zaL lnl
dlslnLesls sebagal baglan lnLegral darl molekul proLeln besar oleh rlbosomrlbosom dalam badan sel
neuron Molekul proLeln selan[uLnya mulamula memasukl reLlkulum endoplasma badan sel dan
kemudlan ke aparaLus golgl yalLu LempaL Ler[adlnya perubahan berlkuL
1 roLeln secara enzlmaLlk memecah men[adl fragmenfragmen yang leblh kecll dan dengan
demlklan melepaskan neuropepLldanya sendlrl aLau prekursornya
2 AparaLus golgl mengemas neuropepLlda men[adl gelembunggelembung LransmlLLer
berukuran kecll yang dllepaskan ke dalam slLoplasma
3 Celembung LransmlLLer lnl dlbawa ke u[ung serabuL saraf lewaL allran aksonal darl
slLoplasma akson berkellllng dengan kecepaLan lambaL hanya beberapa senLlmeLer per harl
4 Akhlrnya gelembung lnl melepaskan LrasnmlLLernya sebagal respon Lerhadap poLenslal aksl
dengan cara yang sama seperLl unLuk LransmlLLer molekul kecll namun gelembung
dlauLollsls dan Lldak dlgunakan kemball
29 engaruh CbatCbatan 1erhadap 1ransm|s| S|naps|s
CbaL obaLan memlllkl dua efek dasar Lerhadap proses Lransmlsl slnapsls yalLu menghambaL
(loblbltoty) aLau menlngkaLkan akLlvlLas (excltototy) CbaLobaLan yang menlngkaLkan akLlvlLas
proses slnapsls dlsebuL sebagal oqoolst darl neuroLransmlLLer yang berperan dalam proses slnapsls
LersebuL sedangkan obaLobaLan yang menghambaL akLlvlLas proses slnapsls dlsebuL sebagal
ootoqoolst darl neuroLransmlLLer yang bersangkuLan dalam proses slnapsls LersebuL Cambar
dlbawah lnl menun[ukkan proses Lransmlsl slnapsls yang umum Ler[adl roses LersebuL berlangsung
dalam 7 Lahap sebagal berlkuL
1 Molekul neuroLransmlLLer dlslnLesa/dlproduksl oleh subsLanslsubsLansl klmla dalam
slLoplasma dengan banLuan enzymenzym LerLenLu
2 Molekulmolekul LersebuL kemudlan dlslmpan pada kelen[ar slnapsls (syooptlc veslcles)
3 Molekul neuroLransmlLLer yang keluar darl synapLlc veslcle karena suaLu kebocoran akan
dlhancurkan oleh enzymnzym dlseklLarnya (4) lla Ler[adl poLenslal aksl dl synapLlc
buLLon veslcle akan bersenLuhan denganmembran preslnapsls dan molekul
neuroLransmlLLer dllepaskan ke celah slnapsls (3) dl celah synapsls molekul
neuroLransmlLLer yang Lldak menglkaLkan dlrl pada resepLor dl membran preslnapsls (karena
neuroLransmlLLer yang dllepaskan sudah cukup unLuk meneruskan lmpuls) akan masuk
kemball ke dalam synapLlc veslcles yang melepaskannya (oototeceptot) dan sekallgus
menghambaL pelepasan neuroLransmlLLer
4 neuroLransmlLLer yang sampalpada resepLor dl membran posLslnapsls akan meneruskan
akLlvlLas sesual dengan pesan yang dlbawanya
3 roses neuroLransmlLLer lnl akhlmya berhenLl balk karena mekanlsme penarlkan
neuroLransmlLLer ke synapsls veslcles maupun olehenzlmenzlm dl celah slnapsls yang
memecah molekulmolekul neuroLransmlLLer lnl men[adl subsLansl yang Lldak dlgunakan
lagl
Cambar 210 @u[uh @ahap roses neuroLransmlLLer (lnel 1993)
1 Mekanlsme Lfek CbaLobaLan AgonlsLlk
Lfek obaLobaLan AgonlsLlk berperan dalam 6 Lahap proses neuroLransmlLLer dl aLas yalLu
proses 1 34 3 6 7 unLuk keLerangan leblh lan[uL perhaLlkan gambar dl bawah lnl
Cambar 211 roses neuroLransmlLLer yang ulpengaruhl CbaLobaLan AgonlsLlk
(lloel 199J)
2 Mekanlsme Lfek CbaLobaLan AnLagonlsLlk
CbaLobaLan LerbukLl memlllkl pengaruh anLagonlsLlk dalam 3 Lahap proses
oeotottoosmlttet Mekanlsme anLagonlsLls yang mempengaruhl 3 Lahap neuroLransmlLLer dlllhaL
pada gambar dl bawah lnl CbaLobaLan yang menlmbulkan efek anLagonlsLlk Ler[adl dengan cara
menglkaL resepLor posLsynapsls dan memblocklng neuroLransmlLLer yang akan keluar kondlsl lnl
serlng dlsebuL Jeoqoofolse ttoosmlttet (LransmlLLer palsu)
Cambar 212 roses neuroLransmlLLer yang ulpengaruhl CbaLobaLan AnLagonlsLlk
(lnel1993)
3 eberapa ConLoh Lfek AgonlsLlk dan AnLagonlsLlk
ualam dunla medls dlkenal berbagal macam obaLobaL yang memlllkl efek agonlsLlk dan
anLagonlsLlk namun pada baglan lnl hanya akan dlperkenalkan 4 macam obaL uua macam obaL
yang memberl efek agonlsLlk adalah motpbloe dan beozoJlozeplo dan obaL yang memberl efek
anLagonlsLlk adalah ottoploe dan Jtobocototloe
1 Morphlne Salah saLu [enls yang dlkenal adalah oplum yang dldapaLkan darl eksLrak bunga
oplum Cplum Lelah lama dlgunakan sebagal penlmbul efek rasa gemblra (eopbotlo) selaln
dlgunakan sebagal campuran obaLobaLan unLuk mengurangl rasa saklL obaL baLuk dan obaL
dlare
2 ZaL yang akLlf dalam oplum dlsebuL motpbloe (dlnamakan berdasarkan nama uewa Mlmpl
Morpheus) Morphlne bereaksl dengan mengakLlfkan resepLor dl oLak yang secara normal
dlsLlmulasl oleh golongan oeotopeptlJo yang dlsebuL eoJotpblos sehlngga dapaL dlkaLakan
bobwo motpbloe oJolob oqoolst Jotl eoJotpblo SebuLan eoJotpbloe [uga serlng dlgunakan
unLuk menyebuL subsLanslsubsLansl se[enls morphlne yang secara alaml dlproduksl oleh
oLak
3 enzodlazeplne blotJlozepoxlJe (dl[ual dengan label llbtlom) dan dlazepam (dl[ual dengan
label vollom) masuk dalam kelas obaLobaLan benzodlazeplne 8eozoJlozeplo memlllkl
efekanxlolyLlc (pengurang kecemasan) sedaLlve (menlmbulkan rasamenganLuk aLau lngln
Lldur) dan ootlcoovolsoot (anLl ke[ang) Lfek anLl kecemasan yang dlLlmbulkan benzodlazepln
berlangsung dengan efek agonlsL bagl subsLansl CAA 8eozoJlozeplo menglkaL sebaglan
resepLor subsLansl CAA Lapl efek agonlsnya Lldak dapaL mempengaruhl akLlvlLas CAA
ArLlnya beozoJlozeplo Lldak menghenLlkan sarna sekall reaksl CAA LeLapl hanya
menghambaL sa[a umumnya benzodlazepln menglkaL CAA dl amygdala yalLu baglan oLak
yang banyak berperan dalam emosl dan akLlvlLas lobus Lemporal
4 ALroplne Se[ak zaman dahulu obaLobaLan banyak yang dlhasllkan oleh eksLrak Lumbuh
Lumbuhan ConLohnya eksLrak Lanaman belladonna (belloJoooo perempuan canLlk) dl
zaman lppoctotes yang banyak dlgunakan unLuk menyembuhkan saklL peruL dan membuaL
mereka Lambah menarlk selaln lLu efek darl eksLrak belladonna adalah efek dllaLasl pada
pupll (pupll men[adl membesar) kondlsl pupll yang membesar bagl sebaglan besar wanlLa
?unanl zaman lLu dlanggap men[adl salah saLu daya Larlk mereka ZaL akLlf dalam eksLrak
belladonna adalah aLroplne yang memberlkan efek anLagonls dengan cara menglkaL
resepLor ocetylcbolloe LerLenLu yalLu moscotlolc teceptots (teseptot moskotlolk) Sambll
menglkaL muscarlnlc resepLor la [uga berLlndak sebagal subsLansl neuroLransmlLLer palsu
sehlngga menghambaL efek aceLylchollne dl LempaL Lerse buL Lfek perusak (keleblhan dosls)
darl aLroplne dl oLak Lampak[elas pada kasus
3 Alzhelmer's ulsease yalLu hllangnya fungsl menglngaL pada dlrl seseorang
6 d @ubocurarlne lndlan dl Amerlka SelaLan serlng menggunakan cotote yalLu eksLrak darl
kayu vlnes unLuk membunuh lawannya ZaL akLlf dalam curare adalah Jtotbocototloe
yang[uga berLlndak sebagal subsLansl oeotottoosmlttetpolso dl slnapsls cbolloetqlc LeLapl la
Lldak mempengaruhl resepLor moscotlolc LeLapl mempengaruhl olcotlolc teceptots uengan
menglkaL resepLor olcotlolc Jtotbocototloe membloklng Lransmlsl sarafke oLoLoLoL gerak
Jtotbocototloe Lldak hanya membloklng Lransmlsl LeLapl dalam[umlah yang besar (ovet
Josls) dapaL menghenLlkan gerakan organorgan lnLernal sehlngga Ler[adl hambaLan dalam
resplrasl yang akhlrnya dapaL menlmbulkan kemaLlan Cleh karena lLu apablla dalam suaLu
operasl dlgunakan Jtotbocototloe unLuk memblus paslen maka mesln resplrasl harus LeLap
dlpasangkan pada paslen unLuk membanLunya bernafas
210 eran S|stem Neurotransm|ter ada 8eberapa enyak|t
a s|kos|s Depres| dan Man|k Depres|
MenuruL bukLlyang Lelah dlkumpulkan yang mengenal seklLar 8 [uLa orang dl Amerlka SerlkaL
pada suaLu wakLu unkln dlsebabkan oleh berkurangnya pembenLukan norephlneprln aLau seroLonl
aLau keduanya (sekarang Lelah ada bukLl bahwa maslh ada se[umlah neuroLransmlLer yang laln
yang berperan)
Se[umlah neuron yang mensekresl norephlneprln LerleLak dl baLang oLak LeruLama dl lokus
seruleus Mereka menglrlm seraLseraLnya ke aLas menu[u slsLem llmblc Lalamus dan korLek
cerebrl Selaln lLu maslh banyak neuron yang menghasllkan seroLonln LerleLak dl nuklel rafe garls
Lengah pada baglan bawah pons dan medulla dan seraLseraL yang menon[ol ke banyak area
slsLem llmblk dan ke beberapa area laln dalam oLak
Alasan uLama unLuk mempercayal bahwa depresl dlsebabkan oleh penurunan akLlvlLas
slsLem norephlneprln dan seroLonln adalah bahwa obaL yang menghambaL sekresl norephlneprln
dan seroLonln seperLl reserpln serlngkall menyebabkan depresl Seballknya seklLar 70 paslen
yang depresl dapaL dlobaLl secara efekLlf dengan obaL yang menlngkaLkanefek ekslLasl
norephlneprln dan seroLonln pada u[ungu[ung saraf sebagal conLoh
1lnhlblsl monoamln oksldase yang menghambaL penghancuran noreplnefrln dan seroLonln keLlka
keduanya LerbenLuk
2AnLldepresan Lrlslkllk seperLl lmlpramln dan amlLrlpLllln yang menghambaL pengambllan kemball
noreplnefrln dan seroLonln oleh u[ungu[ung saraf sehlngga LransmlLerLransmlLer lnl dapaL
LeLap akLlf unLuk [angka wakLu lama seLelah dlsekresl
3Colongan obaL baru yang menlngkaLkan ker[a seroLonln sa[a serlngkall leblh sedlklL efek
samplng
b Sk|zofren|a
Sklzofrenla dapaL Llmbul dalam beberapa varlasl ?ang pallng umum seseorang dapaL
mendengar suarasuara dan mempunyal waham kebesaran paranola blcara lnkoheren dlsoslasl
plklran serlngkall mereka menarlk dlrl dan slkap Lubuh abnormal dan bahkan kaku
Sklzofrenla dlsebabkan oleh
a@er[adl hambaLan Lerhadap slnyalslnyal saraf dlberbagal area pada lobus prefronLalls aLau
Ler[adl dlsfungslonal pada pengolahan slnyalslnyal
berangsangan yang berleblhan Lerhadap sekelompok neuron yang mensekresl dopamln dl
pusaLpusaL prllaku oLak Lermasuk dllobus fronLalls
cAbnormallLas fungsl darl baglanbaglan yang penLlng pada pusaL slsLem pengaLur Llngkah laku
llmblk dlsekellllng hlpokampus dl oLak
Obat yang blok dopamine receptors di otak, seperti .lorpromazine dan .lozapine,
telah digunakan untuk meringankan gejala dan membantu pasien kembali ke
pengaturan sosial biasa.
.. Anxietas
AnxleLas merupakan pengalaman yang berslfaL sub[ekLlf Lldak menyenagkan Lldak
menenLu menakuLkan dan mengkhawaLlrkan akan adanya kemungkuna bahaya aLau ancaman
bahaya dan serlngkall dlserLal oleh ge[alage[ala aLau reaksl flslk LerLenLu aklbaL penlngkaLan
akLlflLas oLonomlk MasyarakaL umum dengan anx|ety d|sorder pengalaman khawaLlr
berleblhan yang menyebabkan masalah dl LempaL ker[a dan dalam Langgung [awab
pemellharaan seharlharl ukLl menun[ukkan bahwa anxleLas dlsorder mellbaLkan beberapa
slsLem neuroLransmlLLer dl oLak Lermasuk noreplnephrlne dan seroLonln
d. Attention-defi.it/ypera.tivity kero.etan
Seseorang yang terpengaruh oleh attention-defi.it/ypera.tivity disorder (ADHD)
mengalami kesulitan dalam bidang perhatian, overactivity, impuls, dan distractibility.
Penelitian menunjukkan bahwa dopamine dan norepinephrine imbalances sangat implicated
dalam menyebabkan ADHD.
@abel 23 ola perllaku yang dapaL menun[ukkan AuPu
3

Okekurangan perhaLlan
oSedang blmbang dengan
mudah
okegagalan unLuk
membayar perhaLlan
ke rlnclan ceroboh dan
membuaL kesalahan
oLupa seperLl penclls yang
dlperlukan unLuk
menyelesalkan Lugas
o!arang berlkuL arah
benarbenar aLau
O PyperacLlvlLy
o@ldak dapaL duduk dlam
oerblcara nonsLop
oMenlnggalkan LempaL
duduk keLlka duduk
dlharapkan /
dllnsLrukslkan
OlmpulslvlLy
okarena Lldak dapaL
memberangus
lmpulses seperLl
membuaL komenLar
yang Lldak paLuL
o[awaban sebelum
perLanyaan selesal
oMemukul orang laln
oerllaku yang
menempaLkan saLu
dalam bahaya
seperLl gagah ke
[alan
e. Ke.anduan Narkoba
engguna narkoba banyak yang menggunakan [enls MeLhampheLamln MeLhampheLamln
memlllkl sasaran nukleus yang mengaLur mengenal pemahaman zaL lnl beker[a dengan
menghambaL reupLake dopamlne dan menlngkaLkan pelepasan dopamlne hlngga 1200 unlL per kall
pemakalan lnl 33 kall leblh besar darl yang keluar pada penggunaan kokaln MeLhampheLamlne
menyebabkan penumpukan kaLekolamln dalam celah slnaps dan masuk ke dalam slrkulasl selaln lLu
meLhampheLamlne [uga dlLransporL ke preslnaps dlmana la menghambaL MAC dan menghambaL
penylmpanan kaLekolamln pada u[ung saraf Aksl lnl akan menyebabkan penlngkaLan sLlmulasl
slmpaLlk dan menlngkaLkan kadar kaLekolamln dalam darah perlfer Lkses kaLekolamln dalam darah
dlasoslaslkan dengan pembenLukan radlkal bebas Secara flslologls produk oksldasl darl kaLekolamln
yang dlsebuL oqulnone adalah senyawa yang amaL reakLlf dan berpoLensl unLuk merusak laplsan
endoLel darl pembuluh darah balk besar maupun kecll
4

Yang lain adalah jenis kokain. Kokain, psycostimulants yang mempengaruhi
dopamine di wilayah yang dikenal sebagai sistem limbik. Kokain ketika digunakan, akan
menghasilkan sebuah rasa percaya diri dan berkuasa. Namun, ketika terjadi over dosis,
pemakai akan menderita kelelahan Iisik dan emosional serta depresi.
f. Autisme
Cangguan slsLem neuroLransmlLer serlng dl[umpal pada penderlLa auLlsme dan
berhubungan dengan munculnya ge[ala gangguan perllaku erbagal penellLlan Lerdahulu
memperllhaLkan adanya dlsfungsl slsLem neuroklmlawl pada penderlLa auLlsme yang mellpuLl slsLem
seroLonln noreflnefrln CAA dan dopamln36 Cangguan sysLem neuroklmlawl LersebuL
berhubungan dengan perllaku agreslf obseslf kompulslf dan sLlmulasl dlrl sendlrl (self stlmolotloq)
yang berleblh
Cangguan fungsl seroLonln pada penderlLa auLlsme SeroLonln dlkenal [uga dengan nama 3
byJtoxyttyptomloe (3P@) suaLu neuroLransmlLer yang dlbenLuk darl asam amlno ttyptopboo
SeroLonln dlmeLabollsme oleh enzlm moooomloe oxldase men[adl 3byJtoxyloJoleocetlc oclJ (3
PlAA) sebuah meLabollL yang dapaL dlgunakan unLuk menllal fungsl seroLonerglk senLral SlsLem
seroLonlnerglk pada oLak manusla Lerbagl dalam 2 baglan besar yalLu pada baglan rosLral dan
kaudal nukleus baglan rosLral mellpuLl nukleus llnearls topbe Jotsolls topbe meJlolls dan topbe
pootls yang berproyeksl hamplr ke seluruh baglan oLak Lermasuk setebelom SemenLara nukleus
baglan kaudal Lerdlrl darl topbe moqoos topbe polllJos dan topbe obscotls dengan proyeksl yang
leblh LerbaLas pada setebelom baLang oLak dan medula splnalls SeroLonln dlslnLesa darl asam
amlno ttyptopboo ttyptopboo akan dlhldroksllasl oleh enzlm ttyptopboo byJtoxylose (@P) men[adl
3yJtoxyttyptopboo yang kemudlan mengalaml dekarboksllasl men[adl seroLonln oleh enzlm l
otomotlc omloo oclJ Jecotboxylose MeLabollsme seroLonln LeruLama dlperanLaral oleh enzlm MAC
(Mooo Amloe OxlJose) men[adl 3byJtoxyloJoleoctlc oclJ (3PlAA) SeroLonln yang dllepaskan ke
celah slnaps akan mengalaml saLu aLau leblh ke[adlan berlkuL
1 dlfusl darl slnaps
2 dlmeLabollsme oleh enzlm MAC
3 mengakLlvasl resepLor
g. Toksin tetanus (tetanospasmin)
Toksin tetanus dikodekan pada plasmid. Toksin ini dihasilkan sebagai rantai
polipeptid tunggal (150,000 dalton) yang dipecahkan oleh protease menjadi rantai berat
(100,00 dalton, subunit B) dan rantai ringan (50,000 dalton, subunit A) yang dihubungkan
oleh ikatan dwisulIida. Toksin ini pada mulanya bergabung dengan saraI periIer dan diangkut
di dalam axon sehingga sampai ke sistem saraI pusat. Toksin tetanus ialah sejenis
endopeptidase yang memotong synaptobrevin. Tindakan ini akan menganggu pembentukan
vesikel pada pertemuan antara otot dengan saraI (myoneural function) dan antara saraI
dengan saraI (neural-neural function) pada saraI tunjang (spinal cord).
Cambar 213 LkslLaLorl dan lnhlblLorl @ransmlLLer
Gambar di atas menunjukkan bagaimana neurotransmisi dikawal oleh imbangan antara
neurotransmiter perangsang (excitory) dan penghambat (inhibitory). Contoh neurotransmiter
penghambat termasuk GABA dan glisin. Toksin tetanus mengganggu pembebasan GABA
atau glisin. Tanpa neurotransmiter penghambat (inhibitory neurotransmitter) ini, pengaktiIan
neuroaxon tidak dapat dikawal dan otot akan sentiasa teraktiI (excited). Kesannya ialah
spasme otot.
2

Interaks| Cbat
enzodlazeplne blotJlozepoxlJe (dl[ual dengan label llbtlom) dan dlazepam (dl[ual dengan
label vollom) masuk dalam kelas obaLobaLan benzodlazeplne 8eozoJlozeplo memlllkl efekanxlolyLlc
(pengurang kecemasan) sedaLlve (menlmbulkan rasamenganLuk aLau lngln Lldur) dan ootlcoovolsoot
(anLl ke[ang) Lfek anLl kecemasan yang dlLlmbulkan benzodlazepln berlangsung dengan efek agonlsL
bagl subsLansl CAA 8eozoJlozeplo menglkaL sebaglan resepLor subsLansl CAA Lapl efek agonlsnya
Lldak dapaL mempengaruhl akLlvlLas CAA ArLlnya beozoJlozeplo Lldak menghenLlkan sarna sekall
reaksl CAA LeLapl hanya menghambaL sa[a umumnya benzodlazepln menglkaL CAA dl amygdala
yalLu baglan oLak yang banyak berperan dalam emosl dan akLlvlLas lobus Lemporal
3

DAI1Ak US1AkA
1Dopam|ne Neurotransm|tter Pome 8y Ioke voo uet 8otoe Oleb Ioke voo uet botoe Nov 16
2004 11200 lM Novembet 16 2004 wwwanxleLyanddepresslon
soluLlonscom/lnslghL_answers/dopamln
2onduksi Neuro/don1ronsmisi 5inopsis
3Ceneral sychologl neuroLransmlLLers oleh dr Ceorge C oeree wwmlnddlsorderscom/kau
nu/neuroLransmlLLershLml
4hLLp//faculLywashlngLonedu/chudler/adhdhLml 8eberapa ADnD Gets Attent|on
(Attent|on Def|c|t nyperact|v|ty D|sorder) (Attent|on Def|s|t nyperact|v|ty D|sorder)
3Llearnlng loklmla 2007 loenerglLlka dan MeLabollsmo hLLp//e
courseusuacld/conLenL/blologl/bloklmla/LexLbookpdf
6uanlal 2008 Mekoolsme 1loJokoo 1okslo
8oktetlohLLp//pkukmwebukmmy/danlal/Mekanlsme20LokslnhLml
7Llearnlng Cunadarma 2007 onduksi Neuro/ don1ronsmisi 5inopsis
8hLLp//elearnlnggunadarmaacld/docmodul/pslkologl_faal/bab3_konduksl_neural_dan_Lransmlsl
_slnapslspdf
9Wlklpedla 2009 AsparLlc acld hLLp//enwlklpedlaorg/wlkl/ AsparLlc acld
10Wlklpedla 2009 Clyclne hLLp//enwlklpedlaorg/wlkl/ Clyclne
11Wlklpedla 2009 gammaAmlnobuLyrlc acld hLLp//enwlklpedlaorg/wlkl/ CAA
12faal gayLon
13Ceneral sychologl neuroLransmlLLers oleh dr Ceorge C oeree wwmlnddlsorderscom/kau
nu/neuroLransmlLLershLml
14ALoflslologl konsep kllnls proses2 penyaklL

















aglan yang menghubungkan saLu neuron(sel saraf) dengan neuron yang laln dlsebuL slnapsls
Slnapsls lnl Lerdlrl darl 2 baglan yalLu preslnapsls dan posL slnapsls neuroLransmlLLer adalah
suaLu zaL klmla yang dllepaskan oleh baglan preslnaps ke baglan posL slnaps unLuk
menghanLarkan lmpuls darl saLu neuron (sel saraf) ke neuron yang laln Ada beberapa
neuroLransmlLLer yang Lelah dlkenaldan dlldenLlflkasl hlngga saaL lnl yalLu anLara laln

1 AseLllkolln Merupakan neuroLransmlLLer yang dllepaskan oleh saraf saraf paraslmpaLls dan
[uga saraf saraf pregangllonlk

2 noreplnefrln
Merupakan neuroLransmlLLer yang hanya dlkeluarkan oleh saraf saraf slmpaLls Selaln lLu
noreplnefrln [uga dlhasllkan sebagal hormone pada kelen[ar adrenal

3 SeroLonln
Merupakan neuroLransmlLLer pada baglan oLak yang fungslnya sebagal penghambaL nafsu
makan dan menlmbulkan rasa Lenang

4 uopamln
!uga LerdapaL dl dalam oLak LeLapl fungslnya berlawanan dengan seroLonln uopamln blasanya
dlsekresl keLlka klLa dalam keadaan sLress depresl khawaLlr dll

3 CAA (Camma Amlno uLlrlc Acld)
Merupakan neuroLransmlLLer lnhlblLor arLlnya akan menghalangl penghanLaran lmpuls dl
serabuL saraf CAA akan membuka gerbang lon chlorlne yang bermuaLan negaLlve sehlngga
serabuL saraf akan bermuaLan sangaL negaLlve uengan beglLu lmpuls sullL unLuk dlhanLarkan
melalul serabuL saraf






Sistem syaraf pusat {Centrul Nervoux Syxtem]

seperti yg udah disebutin di posting sebelumnya kalo sistem syaraI pusat terdiri dari otak dan
sumsum tulang belakang.
Nah secara morIologis ternyata sinaps di SSP g jauh beda ama yg ada di sistem saraI periIer.
Bahkan neurotransmitternya lebih banyak. wow
Neurotransmitter di SSP
di sini keren nih ada lebih banyak neurotransmitternya. dibagi jadi 2 kelompok besar:
O neuroLransmlLLer lnhlblLorl apablla produksl neuroLransmlLLer lnl Llnggl maka akLlflLas
saraf akan menurun ConLoh CAA
O neuroLransmlLLer exlLaLory / sLlmulaLory apablla produksl nalk maka akLlvlLas saraf [g nalk
ConLoh nL ACh uopamln CluLamaL Cllsln PlsLamln dll
Ubat pada SSP
. Ubat sedatif-bipnotik dan Ansiolitik
hah apaan itu?
O obaL sedaLlf hlpnoLlk obaL blkln nganLuk dan Lldur
O obaL anslollLlk obaL anLlcemas
Penggolongan:
. Golongan barbiturat

kerja:
1. meningkatkan respon GABA .
seperti yg udah disinggung sedikit di atas kalo GABA termasuk neurotransmitter inhibitori.
sehingga ia akan menghambat pada SSP (berlawanan dengan ACh)
2. membuka kanal ion Cl- meski tanpa GABA
dengan terbukanya kanal klorida di SSP maka Cl- akan masuk ke sel syaraI. akibatnya
potensial listrik akan trusun dan terjadi hiperpolarisasi. inilah yg menyebabkan eIek sedatiI
dan anestesi
efeknya:
1. menghasilkan eIek sedasi, hipnotik, bahkan koma dan kematian (jika dosisnya ngawur)
2. menekan pernapasan : menghambat respon terhadap hipoksia dan CO2
3. induksi sistem enzim P-45o di hati (kayak di praktikum Iarkol P2, barbiturat akan
menyebabkan metabolisme akan lebih cepat sehingga bioavailabilitas turun)
.onto:
Thiopental, pentobarbital, secobarbital, amobarbital, Ienobarbital
2. Golongan Benzodiazepin (benzodiazepam)
kerja:

GABA sendiri akan menyebabkan pembukaan reseptor post sinaptik yaitu pada reseptor
GABA-A. Pembukaan tersebut akan menyebabkan ion Cl- masuk ke sel dan terjadi
hiperpolarisasi. Tapi saat dikasih obat seperti benzodiazepin maka aIinitas GABA ke
reseptornya meningkat. Pembukaan kanal ion akan lebih sering dan ion Cl- akan lebih sering
masuk ke sel. akibatnya ngantuk --
mekanisme lengkapnya bisa diliat di sini
Conto:
Diazepam dan lorazepam : terapi status epilepticus
Klordiazepoksida : terapi kasus alkohol withdrawal
Alprazolam : ansiolitik
. Ubat Anti depressan
Adakah yg pernah mengalami depresi?
Pada saat bencana, pengungsi dikasih obat ini.
Tahukah anda pada saat depresi kadar serotonin, norepineIrin dan dopamin menurun? (saya
jg baru tau waktu kuliah XD)
Obat antidepressan
kalo depresi kadar serotonin, NE dan dopamin turun berarti obatnya? yang menaikkan kadar
ketiga neurotransmitter tersebut
dibagi menjadi 4 kelompok:
. Serotonin Spesifi. reuptak inibitor (SSRIs)

gambar di atas adalah proses mekanisme serotonin. Saat kadar serotonin berlebihan maka
terdapat suatu sistem reuptake dimana kelebihan serotonin tadi akan kembali masuk ke
vesikel.
Obat golongan SSRIs menghambat proses kembalinya serotonin ke vesikel. sehingga kadar
serotonin akan meningkat
contohnya : Fluoretin
2. Heterosiklik
mengeblok reuptake serotonin dan norepineIrin, dan sebagai antagonis reseptor muskarinik.
sehingga kadar serotonin dan NE tinggi.
Contohnya : desipramin, imipramin
3. MAO inibitor
pada saat serotonin ada di luar vesikel, ada kemungkinan dia akan dihajar oleh MAO (mono
amin oksidase) sehingga akan terdegradasi. Karenanya dipakai obat inhibitor MAO sehingga
serotonin, NE dan dopamin tidak terblok
Contohnya: isokarboksamid
4. Lain-lain
Mirtazapiin: antagonis reseptor alIa 2 presinaptik pusat. sehingga menebabkan sekresi
serotonin dan NE meningkat

. Ubat antipsikotik {neuroleptik]
obat ini digunakan untuk gangguan jiwa schizophrenia. Pada penderia schizophrenia /
gangguan kejiwaan, kadar dopamin dan serotonin meningkat.
Apabila kadar dopamin tinggi maka disebut gejala positiI. Penderita cenderung ekstrovert
Apabila kadar serotoninnya yang tinggi maka disebut gejala negatiI. Pendreita cenderung
berdiam diri
Obat
karena dopamin dan serotonin tinggi, maka obatnya yg menurunkan kedua senyawa tersebut.
ada 2 golongan:
1. Typical neuroleptik
Untuk mengobati gejala positiI dengan menurunkan dopamin
Mekanisme: mengeblok reseptor dopamin, kolinergik muskarinik, alIa adrenergik dan H-1
histaminergik
Contoh: Klorpromasin, Haloperidol (potensi besar namun eIek samping paling besar yaitu
dapat menyebabkan parkinson), AcetoIenasin
EIek samping: Menghasilkan eIek ekstrapiramidal (mempengaruhi aktivitas motorik) seperti
parkinsonisme, akathisia, tardive dyskinesia
2. Atypical, 5-HT DA Antagonist
Untuk mengobati gejala postiIi dan negatiI karena menghambat reseptor dopamin dan
serotonin
Mekanisme : antagonis serotonin-dopamin, mengeblok reseptor kolinergik muskarinik, alIa-1
adrenergik dan H-1 histaminergik
Contoh: clozapine, quetiapine
EIek samping : Agranulositosis

. Ubat Parkinson
Parkinson merupakan kelainan yang ditandai oleh hipokinesia, tremor dan rigiditas muskular
Penyebab: penurunan / kehilangan syaraI yang mengandung dopamin. sel syaraInya adalah
sel syaraI dopaminergik (DA) yg terdapat di bangsal ganglia
Akibatnya: Neuron asetilkolin tidak terkontrol
Kondisi penderita : Kadar dopamin rendah sedangkan asetilkolin tinggi
Obat
Terapi bagi penderita parkinson adalah menaikkan level dopamin. dapat dilakukan dengan:
. Terapi pengganti dopamin (terapi utama)
contoh:
1) levodopa : prekursor metabolik dopamin
2) karbidopa: inhibitor dekarboksilase dopamin -~ menurunkanmetabolisme levodopa -~
kadar levodopa meningkat
3) tolkapon : inhibitor COMT (Catechol-O-Methyl-transIerase) sehingga levodopa bisa hidup
lebih lama (waktu paro lebih panjang) dan kadarnya dalam darah meningkat
2. Agonis reseptor dopamin
agonis reseptor dopamin akan menstimulasi reseptor dopamin tanpa tergantung pada asupan
levodopa untuk membentuk dopamin
obatnya:
bromokriptin
pergolid
pramipexole
3. Terapi antikolinergik
untuk menurunkan aktivitas kolinergik pada basal ganglia
Contoh: triheksiIenidil, benzotropin






LAPJRAN IPTEK
Cara Kerja Jtak dan Nobel

TAK sia-sia menjuluki dekade lalu sebagai Dekade Jtak. Pemahaman cara kerja
otak manusia meningkat pesat. Puncaknya adalah pengakuan yang diberikan
kepada tiga ilmuwan yang mendalaminya, mereka berhak menerima Hadiah Nobel
untuk bidang Fisiologi atau Kedokteran untuk tahun ini. Mereka adalah Arvid
Carlsson dari Swedia dan dua pakar Amerika Serikat, Paul Greengard dan Eric
Kandel. (Kompas, 10/10)
Laporan kali tidak akan membahas semua hasil karya ketiga tokoh di atas,
namun lebih terfokus pada temuan Arvid Carlsson yang dianggap berjasa dalam
pemahaman fungsi dopamin (dopamine) sebagai suatu transmitter di dalam otak
dan betapa pentingnya senyawa kimia ini bagi kemampuan kita untuk bergerak.

Yang menarik dari pemberian penghargaan Hadiah Nobel Kedokteran tahun ini
adalah pengakuan bahwa riset dasar terbukti dapat bermuara pada terapan dan
kegunaan praktis, yaitu penemuan obat-obatan modern. Jbat-obat ini
merupakan
jawaban bagi aneka penyakit yang selama ini banyak menyiksa umat manusia,
seperti penyakit Parkinson, depresi, hingga skizofrenia.

Riset yang dilakukan Arvid Carlsson misalnya, telah mengarahkan pemahaman
orang tentang penyakit Parkinson, yang ternyata disebabkan oleh
kurangnya/tidak adanya dopamin di bagian tertentu otak. Dengan adanya
pengetahuan ini maka dapat dikembangkanlah pengobatan dengan memberikan
substitusi (agonist) yang mirip dopamin, yaitu obat bernama L-dopa
(Levo-dopa) yang terbukti cukup efektif. Dengan terapi ini kadar dopamin
seseorang dapat dinaikkan. Paus Yohannes Paulus II yang menderita penyakit
Parkinson diperkirakan memperoleh terapi ini selain juga terapi menurunkan
kadar asetilkolin, sehingga mengimbangi kadar dopamin. (Kompas, 26/4)

Arvid Carlsson berhasil menunjukkan bahwa di dalam otak manusia terdapat
kadar yang tinggi dopamin di daerah ganglia basalis, yang merupakan area
penting untuk mengontrol gerakan otot. Pada pasien-pasien penyakit
Parkinson, sel-sel saraf di otak yang memproduksi dopamin, serabut
syarafnya
menjulur hingga ke ganglia basalis mati. Hal ini menyebabkan gejala-gejala
seperti tremor, kekakuan otot, dan menurunnya kemampuan seseorang untuk
bergerak.(Lihat Gambar 1)



DI dalam otak manusia terdapat ratusan milyar sel saraf. Mereka dihubungkan
satu sama lain lewat suatu jaringan kompleks proses saraf yang luasnya tak
terhingga. Pesan dari satu sel saraf ke sel saraf lainnya ditransmisikan
lewat transmitter kimia yang berbeda, yang kemudian lazim dinamakan sebagai
neurotransmitter. Transduksi sinyal antarsel saraf ini terjadi di
titik-titik kontak khusus yang bernama sinaps. Sebuah sel saraf dapat
memiliki ribuan kontak semacam ini dengan sel-sel saraf lainnya. (Lihat
Gambar 2)

Arvid Carlsson telah melakukan riset rintisan di bidang neurologi sejak
akhir tahun 1950-an, khususnya tentang dopamin. Pada masa itu para ilmuwan
masih meyakini bahwa dopamin hanyalah suatu prekursor bagi
neurotransmitter,
yaitu noradrenalin. Carlsson berhasil mematahkan anggapan ini, karena ia
menemukan bahwa dopamin terkonsentrasi di daerah otak yang lain dari tempat
noradrenalin, sehingga ia berkesimpulan, dopamin adalah transmitter
tersendiri yang terpisah dari noradrenalin.

Selain keberhasilan mengobati pasien Parkinson, riset Carlsson telah
meningkatkan pemahaman kita tentang beberapa obat lain. Ia berhasil
menunjukkan obat-obat antispikotik yang banyak dipakai untuk mengobati
pasien skizofrenia, mempengaruhi transmisi sinaptik dengan memblok
reseptor-reseptor dopamin. Temuan Carlsson memiliki makna amat penting bagi
pengobatan depresi, salah satu penyakit kejiwaan yang paling banyak dialami
manusia.

Ia juga amat berkontribusi bagi pengembangan obat-obat antidepresi generasi
baru, yaitu kelompok SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor). Jbat
kelompok ini ternyata sempat terlaris di Amerika, seperti Prozac
(flouxetine) yang pada awal tahun 1990-an mencapai omzet 1 milyar dollar
AS,
walaupun kemudian popularitasnya mulai menurun karena diperdebatkan sebagai
"kapsul kepribadian", yang membuat pasien yang meminumnya seolah-olah
mengalami perubahan kepribadian. Posisinya kini tergeser oleh Zoloft
(sertraline). Kedua obat ini beredar di Indonesia, dapat bersaing menjadi
sponsor dalam Konferensi Nasional Pertama Skizofrenia di Jakarta, awal
pekan
ini.

Berkomentar tentang Hadiah Nobel kedokteran tahun ini, dr Jan Sudir Purba
PhD, Kepala Subbagian Neuroendokrinologi/Neuroimunologi Bagian Neurologi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo
(FKUI/RSCM) menyatakan bahwa perkembangan pengetahuan tentang
neurotransmitter memang luar biasa pesat. "Neurologi modern dan terapan
khususnya yang mendalami neurotransmitter berkembang sejak tahun 1980-an.
Waktu itu sudah diketahui 20-an jenis. Tahun 1988 ketika saya masih menjadi
asisten di Bagian Neurologi FK Universitas Vrije Amsterdam meningkat jadi
40-an, dan tahun 1990 melonjak lagi jadi 50-an. Sekarang jumlahnya sudah
jadi delapan puluh sampai seratusan," katanya. Akibatnya obat-obat untuk
penyakit saraf dan kejiwaan pun makin spesifik, mirip dengan perkembangan
antibiotik.

Sementara ahli farmakologi FKUI, Prof dr Iwan Darmansjah, menyatakan,
kemajuan di bidang riset otak manusia dan penemuan obat-obat
neurologi/psikiatri ditunjang oleh kemajuan peralatan mulai dari CT Scan,
MRI, hingga PET (Positron Emission Tomography) Scan yang mampu
memvisualisasi kerja otak. "Dengan alat bantu canggih ini, kita bisa
menyaksikan sel-sel saraf yang aktif jika ada suatu impuls. Kita juga bisa
mengetahui gugus-gugus kimia di otak. Semuanya bermuara pada pembuatan obat
dan uji klinik obat-obat itu. Di sinilah hebatnya dunia riset dasar dan
terapan di Amerika dan Eropa," ujarnya. (Irwan Julianto)









hLLp//bb18org/Lhread2891hLml

Anda mungkin juga menyukai