Gambaran Radiografi Fraktur
Gambaran Radiografi Fraktur
Perubahan outline
menghasilkan step deformity dari lower border atau occlusal plane. Klasifikasi fraktur maxillofasial
Cedera Tulang
1. Fraktur dentoalveolar
Tanda klinis: Pendarahan intra oral Gigi malposisi Maloklusi Gigi goyang Perubahan sensasi di gigi
Kelas I: mengenai enamel Kelas II: mengenai dentin (pulpa belum terlibat) Kelas III: mengenai dentin (pulpa terbuka) Kelas IV: gigi non vital Kelas V: gigi lepas (avulse) Kelas VI: fraktur akar Kelas VII: perubahan letak gigi Kelas VIII: fraktur mengenai seluruh mahkota
(Ellis & Davey, 1970) b. Fraktur alveolar / fraktur socket Sering berhubungan dengan trauma lain seperti laserasi bibir dan mukosa, fraktur maxilla dan mandibula. 1. Cedera Jaringan Lunak Trap door bagian yang atau penebalan sekitarnya. 2. Through and through Terdiri dari pergeseran flap pedikel Prognosis jelek secara kosmetik, karena mengalami meninggi penyembuhan dibandig mengalami kulit di struktur
rongga mulut.
-
3. Avulse Adalah Hilangnya substansi jaringan lunak yang biasanya mengenai kulit, walaupun mukosa, otot, dan tulang juga bisa terkena. 4. Konstusio Adalah luka memar/hancur yang terjadi pada bagian yang mengalami trauma. Disebabkan oleh benda tumpul. 5. Abrasi Adalah luka goresan dengan tanda-tanda hilangnya sebagian ketebalan kulit (kalau hilang semua disebut avulsi). Pembentukan tattoo akan terjadi apabila abrasi
terkontaminasi dengan benda-benda asing, misalnya serbuk peluru, kotoran, minyak pelumas. 6. Luka bakar Berdasarkan tingkat ketebalan kulit: a. Derajat 1 (ketebalan sebagian luka) Hanya lapisan luar epidermis dan ditandai dengan eritema, nyeri tekan, dan sakit.
b.
Derajat 2 (luka bakar sebagian dengan kedalaman bertambah besar) Kerusakan mengenai dermis dan ditandai dengan
vesikel, lepuh, dan bullae. c. Derajat 3 (luka bakar ketebalan penuh) Hancurnya epidermis dan dermis. 7. Cedera jaringan lunak rongga mulut Terjadi di lidah dan bibir Karena tergigit sendiri atau terhimpitnya di antara gigi
Pada anak : menelan bahan kaustik, kena setrum Pada dewasa: terhisapnya udara panas karena kecelakaan motor / pesawat terbang. (Pedersen, 1996)
Sumber:
Pedersen,W.G. 1996. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut, alih bahasa drg. Purwanto dan drg. Basoeseno. Ed.Ke-1. EGC: Jakarta.