Anda di halaman 1dari 9

ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN AKSIOLOGI PENDIDIKAN

MAKALAH Diajukan sebagai tugas kelompok pada mata kuliah Filsafat Pendidikan

Disusun Oleh: Imam Firmansyah Januar Ali Syeikhwana Lela Laela M. Zein Rijal Ramdani

Dosen: Drs. Anas Salahudin, M.Pd. Nano Nurdiansyah, M.Pd.

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2011

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengantar Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi Pendidikan B. Ontologi Pendidikan Ontology berasal dari dua kata dari bahasa Yunani yaitu ontos atau onta dan logos. Ontos artinya adat atau yang ada sedangkan logos berarti ilmu. Yang ada itu meliputi segala sesuatu yang hadir di dunia dan bukan hanya sekedar benda fisik tetapi juga sesuatu yang bersifat non fisik (Irawan, 2007:10-11). Jadi secara bahasa ontologi diartikan sebagai ilmu yang mengkaji segala sesuatu yang hadir di dunia. Pada hakikatnya ontologi mempelajari hakikat keberadaan seesuatu. Menurut Made Pidarta yang dikutip oleh Salahudin (2011:129), ontology filsafat pendidikan mempertanyakan hal-hal di bawah ini: 1. Apakah pendidikan itu? 2. Apa yang hendak dicapai? 3. Bagaimana cara terbaik merealisasikan tujuan-tujuan pendidikan? 4. Bagaimana sifat pendidikan itu? 5. Bagaimana perbedaan pendidikan teori dengan praktik? 6. Bagaimana hakikat kurikulum yang disajikan? 7. Siapa dan bagaimana para peserta didiknya? 8. Bagaimana sistem pengembangan bakat dan minat anak didik? Ontologi menurut aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika. C. Epistemologi Pendidikan Menurut Sarwar yang dikuti oleh Saebani (2008:30) Epistemologi adalah kata lain dari filsafat ilmu dan berasal dari bahasa latin episteme yang berarti knowledge, yaitu pengetahuan logos berarti teori, jadi epistemology berarti teori pengetahuan atau teori tentang metode, cara, dan dasar dari ilmu

pengetahuan, atau studi tentang hakikat tertinggi, kebenaran, dan batasan ilmu manusia. Menurut Salahudin (2011:134) epistemology adalah filsafat yang mengkaji seluk beluk dan tata cara memperoleh suatu pengetahuan, sumber-sumber pengetahuan, metode, dan pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan pengetahuan logis dan rasional. Sedangkan epistemologi pendidikan adalah filsafat tentang sumber-sumber pendidikan dan seluk beluk pendidikan. Landasan pendidikan dapat berasal dari nilai-nilai kemasyarakatan, tradisi, agama, legenda, kebudayaan asing, dan ideology kebangsaan yang disebut pendidikan nasional. Jalaludin dalam bukunya salahudin (2011 : 134) menjelaskan bahwa dasar-dasar pendidikan berakar dari pandangan tentang manusia sebagai makhluk berakal dan berbudaya, serta manusia hidup berkreasi, berinovasi dan berkreasi. Secara epistemologis, landasan

pendidikan mengacu pada fitrah sebagai dasar pengembangan dan inovasi pendidikan yang lebih berkarakter, karena pendidikan yang berkarakter selalu bertitik tolak dari aspek-aspek kemanusiaan, baik dilihat sebagai mahluk batiniah. Salah satu fitrah manusia adalah menginginkan agar hidupnya bermakna, baik untuk dirinya maupun lingkungannya. Kehidupan yang bermakna akan membawa kesadaran pada diri manusia baik eksistensi (keberadaannya) dihargai. Dengan demikian, ia merasa bahwa kehidupan yang dijalaninya kehidupan yang kosong dan sia-sia, melainkan kehidupan yang bermakna. Kehidupan yang bermakna memberi nilai pada manusia untuk menyadari harga diri dan jati dirinya. D. Aksiologi Pendidikan Jeruk ditanam buahnya jeruk, jeruk ada yang rasanya manis dan asam. Apakah pengetahuan tersebut dinamakan aksiologi?. Jika dilakukan penelitian terhadap rasa jeruk maka akan ditemukan zat asam dan zat gula pada jeruk tersebut, jika zat asam lebih banyak dari zat gula maka rasa jeruk tersebut asam, begitupun sebaliknya jika zat gula melebihi zat asam maka

rasa jeruk manis. Apakah pengetahuan yang didapat sampai disini termasuk aksiologi? Dari ilustrasi di atas diperoleh pemahaman bahwa aksiologi pendidikan berkaitan dengan masalah ilmu dan pengetahuan (kognitio), maksudnya adalah memikirkan segala hakikat pengetahuan atau hakikat keberadaan segala sesuatu yang besifat fisikal dan metafisikal, baik yang umum maupun yang khusus (Salahudin, 2011:138). Dijelaskan pula oleh Azharighalib (www.azharighalib.wordpress.com) bahwa aksiologi merupakan suatu pendidikan yang menguji dan mengintegrasikan nilai dalam kehidupan manusia. Aksiologi ialah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai