Anda di halaman 1dari 3

I.

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Bestialitas (Bestiality) adalah bentuk hubungan seksual antara manusia dengan binatang, contohnya manusia dengan kuda, anjing, sapi, kambing, babi, simpanse, maupun makhluk lainnya yang dikategorikan sebagai binatang, baik secara anal, vaginal, maupun oral. Ketika tindakan atau fantasi seks dengan binatang terjadi berulang kali dan dianggap cara yang eksklusif untuk mendapatkan gairah seks, maka ini disebut zoophilia. Bestialiti ini adalah cara yang menjijikkan dari semua cara penyaluran libido sex. Dengan berhubungan sex dengan binatang, berarti menyamakan derajatnya dengan yang disetubuhinya. Praktek bestialiti bagi wanita adalah dengan menyuruh binatang tersebut untuk menjilati sekitar vaginanya atau kelentitnya hingga dirinya mengalami orgasme. Sedangkan laki-laki adalah dengan memasukkan penisnya ke lubang dubur binatang tersebut.

1.2 Faktor-faktor Penyebab Bestialiti a) Penderita didominasi oleh pikiran pola relasi seksual pada binatang; b) Refleksi ketakutan dan ketidakadekuatan dalam melakukan pendekatan terhadap jenis kelamin lain. c) Hambatan dalam kemampuan bergaul dengan lingkungan sosial pada umumnya dan jenis kelamin lain pada khususnya. d) Motivasi film porno 1.3 Hukum Bestialitas
a) Segi Agama Agama Islam

Menurut para ulama hukum bersetubuh dengan hewan adalah HARAM. Diriwayatkan dari Jabir bin Zaid bahwa ia berkata: Barangsiapa bersetubuh dengan hewan, maka ia harus dihadd.

Diriwayatkan dari Ali bahwa ia berkata: Jika yang bersetubuh dengan hewan itu orang muhshon, maka ia harus dirajam. Diriwayatkan dari Hasan bahwa bersetubuh dengan hewan itu sama dengan berzina. Dari Amr bin Abi Amr, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa berkelamin dengan hewan, maka bunuhlah ia dan bunuh pula hewannya. (HR. Ahmad, Abu Daud, dan Tirmidzi) Hewan tersebut dibunuh untuk menghindari hewan tersebut dari menurunkan anak yang mempunyai kelainan. (Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah Jil. IX, hal. 140) Lihat hadist ini : Artinya : Barang siapa berhubungan kelamin dengan hewan maka bunuhlah ia dan bunuh (pula) hewannya. (HR.Ahmad, Abu Daud dan Al-Tirmidzi).[5] Diriwayatkan dari Jabir bin Zaid bahwa ia berkata: Barangsiapa bersetubuh dengan hewan, maka ia harus dihadd. Diriwayatkan dari Ali bahwa ia berkata: Jika yang bersetubuh dengan hewan itu orang muhshon, maka ia harus dirajam. Hewan tersebut dibunuh untuk menghindari hewan tersebut dari menurunkan anak yang mempunyai kelainan. (Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah Jil. IX, hal. 140)
b) Segi Moral

Perilaku menyimpang ini sungguh jauh dari norma dan melanggar etika pada masyarakat, dapat dikatakan tidak beradab atau tidak bermoral.
c) Segi Hukum

Belum jelas bila dilihat dari sisi hukum mengenai penganiaayaan binatang, belum ada undang-undang yang mengatur tentang hal ini.

1.4 Dampak Negatif Perilaku Bestaliti 1. Pengaruh Terhadap Jiwa adalah goncangan batin yang ada pada diri seorang yang melakukan penympangan sex, bila ia merasakan kelainan-kelainan insting sexnya. 2. Pengaruh Terhadap daya fikir atau kerja otak, sehingga tidak dapat berfikir secara abstrak, minat terhadap sesuatu amat kurang sehingga membuat lemahnya otak.
3. Pengaruh Terhadap Mental yakni terjadinya sesuatu syndrome mental disebut

Neurasthenia (penyakit lemah syahwat). Juga depresi mental, akibat suka menyendiri serta mudah tersinggung, sehingga tidak dapat merasakan bahagianya hidup. 4.Pengaruh Terhadap Akhlaq yaitu apabila seseorang melakukan penyimpangan sex jelas telah rusak akhlaqnya, sebab ia melanggar sesuatu yang diharamkan agamanya. Dan kerusakan akhlaq dan bejadnya moral agama merupakan suatu penyakit jiwa yang berbahaya. Seseorang yang keranjingan penyimpangan sex homosex misalnya sudah pasti gelap mata, sehingga tidak dapat membedakan mana yang haq dan mana

Sumber :
www.pedson.blogspot.com/.../dilepaskan-dari-narkoba-bestialitas. Sumber sumber agama terkait

Anda mungkin juga menyukai