Anda di halaman 1dari 3

W WW WACANA ACANA ACANA ACANA No.

12 / Juli - Agustus 1998


TEKNOLOGI TEKNOLOGI TEKNOLOGI TEKNOLOGI

P PP PERTANIAN ORGANI ERTANIAN ORGANI ERTANIAN ORGANI ERTANIAN ORGANIK KK K
Oleh
Anya P. Damastuti & Dency
Pertanian organik adalah pola pertanian yang selaras dengan kaidah-kaidah (hukum) alam. Filosofinya adalah: alam
memiliki kemampuan dan caranya sendiri untuk memenuhi kebutuhan makanan (pangan) bagi manusia. Peran manusia
hanyalah mengusahakan suatu keseimbangan. Keseimbangan itu akan memungkinkan berlangsungnya proses-proses
alamiah dalam suatu lingkungan pertanian (agro-ekosistem) sehingga alam mampu berproduksi secara optimal dan
berkelanjutan. Cara yang ditempuh adalah lewat praktek pengelolaan lingkungan pertanian yang mencakup:
peningkatan keanekaragaman hayati (biodiversity), penciptaan keseimbangan ekosistem dan siklus (input-output) energi,
serta mengusahakan konservasi tanah dan air.

Pertanian Organik: Binatang Apa itu?
Batasan pertani an organi k sampai saat i ni bel um j el as.
Tetapi , seti daknya ada l i ma macam pol a (metode)
bertani yang dapat di kategori kan sebagai pertani an
organi k; yai tu pertani an al ami , bi ol ogi s, ekol ogi s, organi s
dan perma-cul ture.
Pol a pertani an al ami adal ah metode pertani an yang
mengi kuti kai dah al am secara total . Contohnya adal ah
metode bertani yang di praktekkan dengan sukses ol eh
Tuan Masanobu Fukuoka di Jepang
1
. Empat pri nsi p
yang mendasari metode bertani al ami al a Fukuoka
adal ah sebagai beri kut. Pertama: tanpa ol ah tanah, yai tu
tanpa membaj ak atau membal i k tanah, sehi ngga
gangguan terhadap akti vi tas-akti vi tas produkti f
2
yang
sedang berl angsung di dal am tanah dapat di hi ndari .
Kedua: tanpa pupuk ki mi a atau kompos yang
di persi apkan. Keti ga: tanpa menyi angi gul ma dengan
perl akuan ol ah tanah tertentu atau penyemprotan
herbi si da. Keempat: ti dak bergantung pada bahan-
bahan ki mi a
3
.
Pol a kedua adal ah pertani an bi ol ogi s. Metode pertani an
i ni hampi r sama dengan metode pertani an al ami , hanya
terdapat beberapa pengecual i an. Metode pertani an
bi ol ogi s di dasarkan atas pri nsi p kesei mbangan dan
keberl anj utan proses-proses bi ol ogi s dal am suatu
ekosi stem pertani an. Dal am metode pertani an i ni , ti dak
di gunakan bahan-bahan ki mi a (buatan). Hanya saj a,
penggunaan pupuk atau obat pembasmi hama-penyaki t
atau gul ma masi h di i j i nkan, asal kan bahan bakunya
berasal dari bahan bi ol ogi s (organi s).

1
Kisah sukses Fukuoka secara lengkap dapat dibaca dalam
bukuny a: Rev olusi Sebatang Jerami, terbitan Yay asan Obor
Indonesia, 1991.
2
Aktiv itas produktif mencakup aktiv itas biologis, f isis dan
kimiawi.
3
Misalny a: zat pemacu pertumbuhan tanaman (hormon)

Pol a keti ga adal ah pertani an ekol ogi s. Pertani an ekol ogi s
adal ah metode pertani an yang di dasarkan atas pri nsi p-
pri nsi p kesei mbangan l i ngkungan
4
(ekosi stem) mel al ui
pemel i haraan dan pengayaan keanekaragaman hayati
serta pel estari an sumberdaya dan teknol ogi l okal
5
(l ocal
resources and technol ogy).
Pol a keempat adal ah pertani an organi s. Pol a i ni
mempunyai kemi ri pan dengan pol a pertani an al ami ,
bi ol ogi s dan ekol ogi s. Gagasan dasarnya adal ah
membangun suatu pol a-rel asi yang sal i ng
menguntungkan dan berkel anj utan di antara seti ap
komponen ekosi stem pertani an yang terl i bat dengan cara
meni ngkatkan keaneka-ragaman hayati (bi odi versi ty) dan
pemanfaatan bahan-bahan (l i mbah) organi k.
Peni ngkatan keanekaragaman hayati merupakan hal
penti ng untuk membantu pengendal i an hama-penyaki t,
sedangkan pemanfaatan l i mbah organi k perl u untuk
menci ptakan kesei mbangan si kl us energi (terutama unsur
hara) yang berkel anj utan, serta untuk kepenti ngan
konservasi tanah dan ai r.
Dal am metode pertani an organi s, pengol ahan tanah
di l akukan secara mi ni mal , sedangkan penggunaan i nput
pertani an sel uruhnya berasal dari bahan organi k.
Mi sal nya untuk pupuk, yang di gunakan adal ah pupuk
kandang, pupuk hi j au atau kompos. Perl akuan-perl akuan
tertentu yang ti dak al ami ah, mi sal nya merambatkan
tanaman merambat pada para-para, masi h di perbol ehkan
sej auh ti dak merusak tanaman atau komponen ekosi stem
l ai n.

4
Keseimbangan dimaksud adalah keseimbangan hubungan
antara organisme dengan alam sekitarny a (lingkungan abiotik)
dan keseimbangan hubungan antar organisme dalam ekosistem
itu sendiri.
5
Pelestarian sumberday a lokal misalny a: kegiatan budiday a
v arietas tanaman atau hewan y ang merupakan spesies asli,
lokal atau spesies y ang cocok dengan kondisi ekologi
(lingkungan) setempat.



W WW WACANA ACANA ACANA ACANA No. 12 / Juli - Agustus 1998
TEKNOLOGI TEKNOLOGI TEKNOLOGI TEKNOLOGI

Pol a terakhi r adal ah perma-cul ture (permanent
agri cul ture). Metode i ni di bangun atas dasar pertani an
al ami al a Tuan Fukuoka. Permacul ture adal ah suatu
si stem pertani an yang secara sengaj a di rancang ol eh
manusi a dal am rangka membangun satu ekosi stem
pertani an baru yang permanen, sei mbang serta mampu
memberi kan hasi l (produksi ) maksi mal secara
berkel anj utan
6
.
Faktor Kunci: Keseimbangan Ekosistem
Faktor penti ng yang perl u di usahakan dal am pertani an
organi k adal ah kesei mbangan ekosi stem. Kesei mbangan
ekosi stem, dal am skal a makro, mencakup kesei mbangan
rel asi antara masi ng-masi ng komponen ekosi stem.
Mi sal nya antara manusi a, hewan, tanaman,
mi kroorgani sme dan tanah. Dal am skal a mi kro,
kesei mbangan ekosi stem berarti kesei mbangan di dal am
masi ng-masi ng komponen. Mi sal nya, kesei mbangan
(i nput-output) unsur hara di dal am tanah atau
kesei mbangan popul asi berbagai organi sme yang
berbeda fungsi nya.
Kual i tas kesei mbangan ekosi stem yang i ngi n di capai ,
amat di tentukan ol eh si stem (metode) penanaman yang
di pi l i h. Karena dal am pertani an organi k, kesei mbangan
ekosi stem utamanya di bangun dengan j al an
meni ngkatkan keanekaragaman hayati (bi odi versi ty)
ekosi stem, maka si stem penanaman yang di sarankan
adal ah pol i kul tur
7
. Macam si stem pol i kul tur yang terkenal
adal ah tumpang gi l i r (mul ti pl e croppi ng), tumpang sari ,
dan kebun campuran. Metode l ai n yang termasuk
pol i kul tur adal ah penanaman tanaman sel a atau si si pan,
compani on pl anti ng
8
, serta al l ey croppi ng
9
.

6
Ketika ekosistem baru ini telah terbentuk, kerja-kerja pertanian
konv ensional tidak lagi diperlukan, karena kerja-kerja itu telah
dapat dikerjakan sendiri (diatur) oleh alam. Misalny a pembuatan
para-para untuk tanaman merambat, menjadi tidak perlu.
Tanaman benar-benar dibiarkan seperti pada habitat asliny a.
Oleh karena itu, Tuan Fukuoka meny ebut pola pertanianny a
sebagai metode bertani tanpa bekerja.
7
Lawan polikultur y aitu sistem monokultur (penanaman satu
jenis tanaman pada satu areal y ang luas untuk waktu y ang
relatif lama) tidak dianjurkan karena dapat berakibat: tanah
kekurangan unsur-unsur tertentu y ang dibutuhkan (def isiensi)
serta intensitas serangan hama-peny akit, meningkat.
8
Tumpang sari atau tumpang gilir dari beberapa jenis tanaman
y ang mempuny ai keterkaitan f isik dan kimia pada suatu areal
lahan dengan tujuan untuk mengendalikan hama peny akit.
Misalny a: wortel ditumpangsarikan dengan bawang putih.
Aroma bawang putih y ang lebih kuat akan meny amarkan
aroma wortel, sehingga penciuman hama tanaman wortel akan
dikacaukan.
9
Alley cropping adalah sistem penanaman pada suatu areal
lahan y ang terdiri dari tanaman utama dan tanaman sela
berupa tanaman (pohon) penghasil pupuk hijau atau tanaman
penambat Nitrogen (NFT/Nitrogen Fixing Tree); seperti: lamtoro
Si stem pol i kul tur (terutama tumpang gi l i r dan tumpang
sari ) dapat menghi ndarkan tanaman dari kekurangan
(defi si ensi ) unsur-unsur hara tertentu yang
di butuhkannya. Defi si ensi tersebut dapat di hi ndari karena
j eni s tanaman yang di budi dayakan beranekaragam.
Keanekaragaman i ni dapat menurunkan ti ngkat kompeti si
tanaman untuk mendapatkan unsur hara. Hal i ni terj adi
karena: di antara tanaman yang satu dengan dengan
tanaman yang l ai n (yang di tanam pada areal yang
sama), terdapat pol a konsumsi unsur hara yang berbeda.
Penerapan si stem pol i kul tur j uga dapat menekan atau
mengendal i kan ti ngkat serangan hama-penyaki t dan
gul ma. Ti ngkat serangan hama-penyaki t -dal am
kacamata penganut pertani an organi k- berkorel asi
dengan ti ngkat atau kual i tas kesei mbangan ekosi stem.
Aki batnya, ti ngkat serangan hama-penyaki t dapat
di kurangi atau di atasi dengan cara membangun suatu
kesei mbangan ekosi stem baru yang l ebi h bai k.
Metode (tekni k) yang bi asa di terapkan untuk
meni ngkatkan kual i tas kesei mbangan ekosi stem pada
suatu areal budi daya organi k adal ah rotasi atau pergi l i ran
tanaman
10
. Rotasi tanaman, sel ai n bertuj uan menj aga
kesei mbangan i nput-output berbagai unsur hara di dal am
tanah, j uga dapat memutuskan si kl us hi dup hama-
penyaki t. Rotasi dapat mencegah pengurasan berbagai
unsur hara secara berl ebi han.
Unsur hara yang ti dak termanfaatkan atau yang di produksi
ol eh satu j eni s tanaman pada suatu musi m tanam, dapat
di manfaatkan ol eh tanaman l ai n pada musi m tanam
beri kutnya. Urutan rotasi yang di anj urkan adal ah l eaf
11
-
frui t
12
-root
13
-l egume
14
, l al u kembal i ke l eaf, dan
seterusnya. Hasi l (produksi ) dari tanaman yang
di budi dayakan secara tumpangsari l ebi h banyak dari pada
budi daya tunggal (monokul tur)
15


gung, kaliandra, turi, dan kacang gude. Sistem alley cropping
bertujuan: mengurangi erosi, membantu pengendalian gulma,
menambah kandungan Nitrogen (N) dalam tanah, sumber kay u
bakar, menambah kelembaban tanah dan sebagai penahan
angin.
10
Rotasi atau pergiliran tanaman adalah pengaturan sistem
penanaman tanaman budiday a secara bergantian pada suatu
areal dalam waktu y ang berlainan dan berurutan.
11
Leaf adalah tanaman y ang ditanam untuk diambil daunny a,
misalny a bay am dan kol.
12
Fruit adalah tanaman y ang ditanam untuk diambil buah/bijiny a,
misalny a tomat.
13
Root adalah tanaman y ang ditanam untuk diambil
akar/umbiny a, misalny a wortel atau ubi jalar.
14
Legume adalah tanaman dari jenis kacang-kacangan (kacang
panjang, buncis, kacang kedelai, kacang merah, kacang
tanah).
15
Altieri, M.A., et al. Fundamental of Organic Agriculture, down
to earth - and f urther af ield. Biodiv ersity - a Central Concept



W WW WACANA ACANA ACANA ACANA No. 12 / Juli - Agustus 1998
TEKNOLOGI TEKNOLOGI TEKNOLOGI TEKNOLOGI

Mengapa Pertanian Organik?
Beberapa ti ndakan pengel ol aan (mani pul asi ) ekosi stem
ternyata mendatangkan efek sampi ng terhadap sebagi an
besar ekosi stem sumberdaya dan l i ngkungan seki tarnya.
Pemakai an pupuk ki mi a (buatan) N, P, K dal am budi daya
sawah i ri gasi memang dapat mempercepat pertumbuhan
tanaman dan meni ngkatkan hasi l panen. Tetapi , sebagai
aki bat sampi ngan dari pemakai an pupuk ki mi a yang
banyak, pertumbuhan gul ma menj adi l ebi h cepat dan
besar sehi ngga memi l i ki daya sai ng yang l ebi h kuat.
Hama serangga j uga l ebi h tertari k pada tanaman yang
di pupuk ki mi a, karena penampi l annya yang kuat dan
sehat. Aki bat j angka panj ang dari penambahan pupuk
ki mi a adal ah peni mbunan deposi t garam dal am tanah.
Akumul asi peni mbunan i ni menj adi semaki n besar j i ka
drai nase tanah ti dak sempurna. Aki batnya, produkti vi tas
l ahan menurun, Ji ka konsentrasi garam mencapai ti ngkat
toksi k, tanah ti dak l agi l ayak di tanami .
Pemakai an pesti si da (i nsekti si da, herbi si da, dan
fungi si da) mendatangkan masal ah-masal ah l i ngkungan
yai tu: meni ngkatnya resi stensi hama terhadap pesti si da,
resurj ensi hama target, i nduksi l edakan popul asi hama
sekunder, dan kontami nasi (pencemaran) l i ngkungan.
Peni ngkatan resi stensi terhadap pesti si da ki mi a ti dak
terbatas pada serangga hama. Meski pun hanya sempat
di l aporkan beberapa kasus saj a, tetapi penyaki t tumbuh-
tumbuhan, dan rodensi a (hewan pengerat), semuanya
mengembangkan strai n yang resi sten terhadap
penggunaan bahan ki mi a (pesti si da) untuk
pengendal i annya.
Resurj ensi hama terj adi karena i nsekti si da, sebagai racun
berspektrum l uas, j uga membunuh musuh al ami . Hal i ni
menyebabkan musuh al ami terpaksa beremi grasi ke l ahan
l ai n untuk mencari makanan atau terj adi sel ang waktu
reproduksi karena kurang makan. Sehi ngga ti dak ada l agi
musuh al ami yang membatasi pertumbuhan popul asi
mereka.
Induksi l edakan popul asi hama sekunder terj adi j i ka
spesi es herbi vora yang pada mul anya bukan hama, ti ba-
ti ba mel edak sampai pada ti ngkat yang merusak.
Ledakan i ni seri ngkal i di sebabkan ol eh terbunuhnya
musuh al ami ; yang sebel umnya mengendal i kan hama
baru tersebut dengan pengendal i an bi ol ogi s yang efekti f.
Kontami nasi l i ngkungan yang terj adi aki bat penggunaan
pesti si da, tel ah membawa korban manusi a. Pesti si da
yang mengandung racun j uga dapat di bawa ol eh angi n
dan ai r ke tempat-tempat yang j auh dari areal
penyemprotan.

in Organic Agriculture: Restraining Pest and Disease (IFOAM,
1996) di dalam Tani Lestari no.1 (Thn. V, April 1997).

Efek pesti si da yang pal i ng berbahaya adal ah ti mbul nya
peracunan yang membahayakan kesehatan manusi a,
bahkan mendatangkan kemati an. Data dari WHO
mencatat seti daknya dua j uta orang mengal ami
keracunan di sel uruh duni a dan 40 ri bu di antaranya
meni nggal duni a. Dari j uml ah tersebut setengah j uta
orang mengal ami keracunan pesti si da dan l i ma ri bu di
antaranya meni nggal duni a. Dan 75% dari sel uruh kasus
i ni , ki ra-ki ra 30 ri bu orang ti nggal di negara-negara
berkembang
16
. Sel ai n meni mbul kan kemati an, aki bat
j angka panj ang pesti si da terhadap manusi a adal ah
peni ngkatan kel ahi ran cacat dan kanker.
Pemaparan di atas seti daknya memberi kan peri ngatan
bahwa mani pul asi l i ngkungan ekosi stem dengan cara-
cara yang ti dak al ami ah dapat membahayakan
l i ngkungan dan kehi dupan manusi a. Dal am konteks i ni ,
pertani an organi k menj adi sesuatu yang penti ng untuk
di perj uangkan. Masyarakat awam di pi hak l ai n, semaki n
sadar dan menuntut makanan (pangan) yang sehat.
Makanan yang sehat di hasi l kan dari metode produksi
yang ramah terhadap l i ngkungan (ekosi stem) dan
kesehatan manusi a. Metode pertani an organi k memenuhi
prasyarat i ni .
Perhi tungan ekonomi s (anal i si s bi aya) dari suatu areal
l ahan yang di usahakan dengan metode pertani an
organi k, ti dak dapat di l akukan hanya untuk satu komodi ti
dan satu musi m tanam saj a. Pal i ng ti dak perhi tungan
ekonomi s harus di buat sel ama setahun karena hasi l
panen di beri kan ol eh l ebi h dari satu j eni s komodi ti yang
kemungki nan besar mempunyai masa tanam yang
bervari asi . Perhi tungan ekonomi s harus di l akukan untuk
seti ap komodi ti yang di tanam dan memberi kan hasi l
dal am kurun waktu tertentu setel ah satu pol a rotasi
berakhi r, mi sal nya satu tahun

Referensi :
1. Masanobu Fukuoka, Revolusi Sebatang Jerami, Yayasan
Obor Indonesia, 1991.
2. Joachim Metzner & N. Daldjoeni, EKOFARMING : Bertani
Selaras Alam. Yayasan Obor Indonesia, 1987.
3. Sustainable Agriculture di dalam Voice of Nature, Vol 97,
September 1991.
4. Mary Louise Flint dan Robert van den Bosch, Pengendalian
Hama Terpadu. Kanisius, Yogyakarta, 1990.

16
Sustainable Agriculture dalam Voice of Nature, Vol 97,
September 1991, halaman 3.

Anda mungkin juga menyukai