Anda di halaman 1dari 4

Paper Praktikum Kimia Analitik Kuantitatif

Nama: Andika Permana


NIM : 4123210002
Kelas : Kimia Nondik 2012

DITIZON
LIGAN PENGOMPLEKS LOGAM

Dithizone (diphenilthiocarbazone) adalah senyawa kimia berwarna biru kehitam-
hitaman dengan bentuk padatan kristal, memiliki titik leleh 165-169
0
C. Rumus kimia dari
ditizon adalah C
13
H
12
N
4
S dan berat molekulnya 256,35.

Dithizone larut dalam EtOH, CCl
4
, CHCl
3
, dan C
6
H
6
namun tidak larut dalam H
2
O.
Kelarutan ditizon dalam CCl
4
adalah 0,5 mg/mL sedangkan dalam kloroform 20 mg/mL.
larutan ditizon tidak stabil terhadap panas, sinar kuat, dan oksidan.
Dithizone merupakan salah satu ligand organik dalam analisis secara spektrofotometer
serta dalam proses ekstraksi logam-logam.Secara kimia dithizone adalah suatu asam lemah.
Baik dithizone dan senyawa kompleksnya tidak larut dalam air tetapi dapat larut dalam
pelarut organik seperti karbon tetraklorida dan kloroform.
Ditizon mempunyai dua atom hidrogen aktif yang dapat disubstitusi dengan kation.
Selain itu, ditizon juga merupakan molekul yang memiliki atom donor elektron, yaitu sulfur
dan nitrogen yang dapat bereaksi dengan kation seperti Mn, Fe, Co, Ni, Cu, Zn, Pd, Ag, Cd,
In, Sn, Pt, Au, Hg, Ti, Pb, Bi, Se, Te, dan Po.


Dithizone memiliki sifat higroskopik. Dithizone digunakan sebagai agen pengkhelat
untuk ekstraksi dan pemisahan logam berat. senyawa ini digunakan sebagai titran pada
penentuan logam berat secara kuantitatif dan pada penentuan konsentrasi logam seperti
kobalt, tembaga, timbal, merkuri, kadmium, dan seng secara spektrofotometri serta dalam
proses ekstraksi logam.

Gambar 2. Kompleks logam berat-ditizon
Dithizone dapat berada dalam dua bentuk struktur yaitu keto dan enol. bila ditizon
dalam bentuk keto bereaksi dengan ion logam, atom hidrogen pada gugus amida akan
tergantikan oleh logam. lgam yang terisikan hanya satu saja. sebaliknya bila dithizone dalam
bentuk enol bereaksi dengan logam, maka logam akan menggantikan atom hidrogen pada
gugus sulfidril dan logam yang terisikan jumlahnya bisa dua.
Difeniltiokarbazon(ditizon) berperilaku dalam larutan sebagai suatu campuran
tautomerik dari (C) dan (D) :

M
n+
+

nH
2
Dz M(HDz)
n
+ nH
+
Zat ini berfungsi sebagai suatu asam monoprotik(pKa=4,7) sampai dengan pH kira-
kira 12; proton asamnya adalah yang dari gugus tiol dalam (c). Logam-logan ditizonat
primer terbentuk menurut reaksi :
M
n+
+

nH
2
Dz M(HDz)
n
+ nH
+
Beberapa logam, terutama tembaga, perak, emas, merkurium, bismut dan paladium,
membentuk sebuah kompleks kedua(yang dapat kita namakan ditizonat sekunder ) pada
daerah pH yang lebih tinggi, atau pada kekurangan reagensia:
2M(HDz)
n
M
2
Dz
n
+
n
H
2
Dz
Umumnya ditizonat-ditizonat primer mempunyai kegunaan analitis lebih besar
dibanding ditizonat sekunder yang kurang stabil dan kurang dapat-larut dalam pelarut
organik.
Ditizon adalah zat padat yang hitam-violet, yang tak dapat larut dalam air, dapat larut
dalam larutan amonia encer, dan juga daat larut dalam kloroform dan dalam karbon
tetraklorida dengan menghasilkan larutan-larutan hijau. Zat ini merupakan reagensia yang
teramat baik untuk penetapan jumlah-jumlah sedikit(mikrogram) dari banyak logam, dan
dapat dibuat selektif untuk logam-logam tertentu dengan menggunakan satu atau lebih cara-
cara berikut :
a. Menyesuaikan pH larutan yang diekstraksi. Begitulah, dari larutan
asam yang encer(0,1-0,5N), perak, merkurium, tembaga,dan paladium dapat
dipisahkan dari logam-logam lainnya; bismut dapat diekstraksi dari medium yang
sedikit asam; timbel dan zink dari larutan netral atau sedikit sekali basa; kadmium
dari larutan yang sangat basa yang mengandung sitrat dan tartrat.
b. Menambahkan sebuah zat pengompleks atau zat penopeng(masking
agent) misalnya sianida, tiosianat, tiosulfat atau EDTA.

Perlu ditekankan disini, bahwa ditizon adalah reagensia yang luar biasa peka, dan
dapat dipakai untuk jumlah-jumlah logam dari tingkat mikrogram. Hanya ditizon yang paling
murni(misalnya pro analisis) boleh digunakan, karena reagensia ini cenderung beroksidasi
menjadi difeniltiokarbadiazon S=C(N=NC
6
H
5
)
2
: yang terakhir ini tak bereaksi dengan
logam-logam, tak dapat larut dalam larutan amonia, dan melarut dalam pelarut organik
dengan memberi larutan kuning atau coklat. Reagensia-reagensia untuk digunakan dalam
metode-metode analisis ditizon, harus mempunyai kemurnian yang paling tinggi(misalnya
pro analisis). Dianjurkan pakai air yang telah dideionisasi dan asam-asam yang talah disuling
ulang: larutan amonia harus dibuat dengan mengalirkan gas amonia kedalam air. Larutan-
larutan yang sedikit basa dan netral sering dapat dibebaskan dari logam-logam itu dengan
larutan ditizon dalam kloroform yang agak kuat, sampai diperoleh suatu ekstrak yang hijau.
Wadah-wadah(dari pyrex) harus dibilas dengan asam encer sebelum digunakan. Blanko harus
selalu dikerjakan.

DAFTAR PUSTAKA
Basset, J. dkk. 1994. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteraan egc

Hamzah,Baharudin.2002. PENGGUNAAN 1,10-FENANTROLIN SEBAGAI ZAT
PENOPENG PADA EKSTRAKSI KADMIUM DENGAN DITIZON.Palu:FKIP
Universitas Tadulaku

http://semangatberbagi123.blogspot.com/2013/10/ditizon-dithizon.html diakses pada tanggal 7 April
2014.
http://www.merckmillipore.com/indonesia/chemicals/ditizon/MDA_CHEM-
103092/p_07ub.s1LtJkAAAEW4.EfVhTl diakses pada tanggal 7 April 2014.

Anda mungkin juga menyukai