Laporan
Pembangunan Berkelanjutan
DAFTAR ISI
Daftar Isi
1
Dari Redaksi
3
5
13
6
Tujuan Pembuatan Laporan
7
Pendekatan Sistem Laporan
8
Penilaian Laporan
8
Pedoman Dasar
8
Lingkup Laporan
8
Verifikasi Independen
8
Penghargaaan 2009
Tentang KPC
39
ii
DAFTAR ISI
41
45
Kinerja Ekonomi
49
Kebijakan Lingkungan
Tanggung Jawab Pengelolaan Lingkungan
Pelatihan
Pemantauan dan Tindak Lanjut
Indikator Lingkungan
Kebutuhan Air untuk Produksi dan Air Minum
Pembukaan Lahan dan Reklamasi Lahan Bekas Tambang
Program Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di Areal Reklamasi
Relokasi Orangutan
Pengelolaan Kualitas Air
Pengelolaan Air Asam Batuan
Pengelolaan Kualitas Udara dan Pemantauan Emisi Udara
Pengelolaan Gas Rumah Kaca
Pengelolaan Limbah
Total Biaya Pengelolaan Lingkungan
iii
DAFTAR ISI
75
Kinerja Perburuhan
83
85
91
iv
83 Tindakan Diskriminasi
83 Buruh Anak
83 Kerja Paksa
83 Praktek Pengamanan
84 Penduduk Pribumi
84 Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Referensi Silang GRI
Daftar Singkatan
DARI REDAKSI
Dari Redaksi
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dewasa
ini menjadi bagian yang wajib dilaksanakan oleh
perusahaan. Seperti yang tercantum dalam UU
Republik Indonesia No.40/2007, pemerintah mengatur
dengan tegas bahwa perseroan yang menjalankan
kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan
dengan sumber daya alam wajib melaksanakan
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
Redaksi
Pengantar
Chief Executive Officer
Para pemangku kepentingan yang kami hormati,
Dunia kita saat ini semakin dihadapkan pada tantangan
besar berupa perubahan iklim, akibat pemanasan
global. Salah satu penyumbang pemanasan global
adalah pemakaian energi berbahan bakar fosil, seperti
batu bara, minyak bumi, gas alam dan lainnya.
Pada sisi lain, standar hidup masyarakat dunia terus
berubah dan menuntut kualitas kehidupan yang lebih
baik setiap harinya. Kondisi ini tidak diimbangi dengan
inovasi teknologi yang mampu menggantikan energi
berbahan bakar fosil, sehingga kebutuhannya makin
tinggi setiap tahunnya.
Dalam situasi ini, PT.Kaltim Prima Coal (KPC) berusaha
untuk memanfaatkan cadangan batu bara yang ada
di wilayah Kabupaten Kutai Timur, namun dengan
semaksimal mungkin tidak dengan merusak kehidupan
di masa yang akan datang. Dalam semangat itu, KPC
berusaha untuk menerapkan praktek pertambangan
yang baik (good mining practice), meluncurkan
berbagai program pelestarian lingkungan, efisiensi
pemakaian energi dan lainnya.
Tantangan yang tidak kalah hebatnya adalah kondisi
perekonomian dunia yang fluktuatif, yang berimbas
pada kenaikan harga produksi, menurunnya
permintaan pasar, dan rendahnya harga jual batu
bara. Pada sisi lain, perusahaan juga harus mampu
memberikan nilai tambah yang signifikan kepada
pemegang saham, karyawan dan pemerintah berupa
pembayaran royalti dan pajak.
Untuk mengimbangi hal itu, KPC melakukan berbagai
langkah penghematan dengan mengoptimalkan
(1.1; 1.2)
(EC 2)
Terima kasih,
Endang Ruchijat
Chief Executive Officer
(3.3)
SDR 2003
GRI 2002
Level 1
SDR 2004
GRI 2002
Level 1
Score 33%
SDR 2005
GRI 2002
Level 2
Score 45%
SDR 2006
GRI 2003 (G3)
Level 2
Score 82,5%
SDR 2007
GRI 2006 (G3)
Level 2
Score 91%
SDR 2008
GRI 2006 (G3)
Level 2
Score 93%
Penulisan laporan
Pengeditan laporan
Pengecekan akurasi
Pengeditan final
Audit Internal
Draft Final
Audit Eksternal
Laporan Akhir
GRI indicator
KPC Sustainable
Development
Report
KPC Objectives
& Targets
Monthly
Report
Quarterly
Report
Internal
External
(Limited)
External
(stakeholder)
Verifikasi Independen
Isi laporan ini telah diverifikasi oleh SGS Indonesia. SGS
merupakan perusahaan pelopor dalam bidang inspeksi,
pengujian, serta verifikasi yang beroperasi di 140 negara.
Dalam laporan kali ini pernyataan verifikasi mereka akan
akurasi serta transparansi laporan ini kami cantumkan
pada halaman terakhir.
Sertifikat Proper Hijau Propinsi untuk Site Bengalon (24 Juni 2009)
Sertifikat Proper Emas Propinsi untuk Site Sangatta (24 Juni 2009)
Aditama Pengelolaan Batuan Penutup dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Direktorat Jenderal
Mineral, Batu bara, dan Panas Bumi (Desember 2009)
Aditama Pengelolaan Pengendalian Erosi dan Sedimentasi dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral,
Direktorat Jenderal Mineral, Batu bara, dan Panas Bumi (Desember 2009)
Aditama Pemantauan Lingkungan Pertambangan dari Departemen of Energi dan Sumber Daya Mineral,
Direktorat Jenderal Mineral, Batu bara, dan Panas Bumi (Desember 2009)
Aditama Pengelolaan Pembibitan dari Departemen of Energi dan Sumber Daya Mineral, Direktorat Jenderal
Mineral, Batu bara, dan Panas Bumi (Desember 2009)
10
Aditama Pengelolaan Reklamasi Lahan Bekas Tambang dari Departemen of Energi dan Sumber Daya Mineral,
Direktorat Jenderal Mineral, Batu bara, dan Panas Bumi (Desember 2009)
Aditama Pengelolaan Kegiatan Sarana Penunjang dari Departemen of Energi dan Sumber Daya Mineral,
Direktorat Jenderal Mineral, Batu bara, dan Panas Bumi (Desember 2009)
Penghargaan Pengelolaan Lingkungan Terbaik dari Departemen of Energi dan Sumber Daya Mineral, Direktorat
Jenderal Mineral, Batu bara, dan Panas Bumi (Desember 2009)
Penghargaan dari Bupati Kutai Timur sebagai Perusahaan Pelaksana Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Terbaik Tingkat Kabupaten Kutai Timur tahun 2009 (12 Februari 2009)
Best OHS Founder from Kutai Timur Regent (Februari 2009)
KPC Team (termasuk 2 orang dari PTDH, masing-masing 1 orang dari Thiess, PAMA and ISOS) meraih trofi juara
ke-dua untuk kategori Warehouse Fire Search dalam IFRC ke-12 (Juli 2009)
KPC mendapatkan Penghargaan Kecelakaan Nihil (untuk 8.854.561 jam kerja bebas LTI periode 6 April 31
Desember 2008) dari Menakertrans (Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi). (14 Oktober 2009)
Penghargaan Utama Keselamatan Pertambangan tahun 2009, dari Direktorat Jenderal Mineral, Batu bara, dan
Panas Bumi. (3 Desember 2009)
11
12
Penghargaan Kepedulian Sosial Nasional 2009 dengan predikat platinum untuk Program Pergizi (Program
Edukasi dan Rehabilitasi Gizi) dari Departemen Sosial Indonesia.
The Best Sustainability Report Overall in ISRA (Indonesian Sustainability Reporting Award) 2009 dari IAMI (Ikatan
Akuntan Manajemen Indonesia), INA (Indonesian Netherlands Associations), dan NCSR (National Centre for
Sustainability Reporting).
The Best Sustainability Report untuk kategori A (Agriculture, Plantation, Mining and Basic Industry, and
Chemicals Companies) dalam ISRA 2009.
Commendation for Sustainability Reporting; Assurance Practices dalam ISRA 2009.
TENTANG KPC
TENTANG KPC
Foto dari kiri ke kanan baris depan (pertama) : R. Utoro Endang Ruchijat Ashok Mitra
Foto dari kiri ke kanan baris kedua : Khudori M Sumali Herlan Siagian Frank Sinatra Dasril Huzainsyah Akma
Foto dari kiri ke kanan baris ketiga : M. Rudy Richard Schloss Shane Bennet Bartley Hopkins Imanuel Manege Pratikto
13
TENTANG KPC
Pemilihan Serta Evaluasi Dewan Direksi
dan Dewan Komisaris (4.2)
Pemilihan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris
ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS). Secara umum, kualifikasi yang digunakan
dalam penentuan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris
adalah senioritas, latar belakang pendidikan, serta
pengalaman kerja.
Evaluasi kinerja Dewan Direksi dan Dewan Komisaris
dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) dengan melihat kinerja perusahaan di bidang
ekonomi, sosial, lingkungan, serta keselamatan dan
kesehatan kerja.
2008
14
2009
Endang Ruchijat
R. Utoro
Ashok Mitra
Shane Bennet
Tulus Siregar (Act)
Endang Ruchijat
R. Utoro
Ashok Mitra
Shane Bennet
Khudori
Harry Miarsono
Huzainsyah Akma
M. Rudy
Herlan Siagian
Yulianti Subian
Frank Sinatra
Khudori
Richard Schloss
M. Sumali
Pratikto
Bartley Hopkins
Dasril
M. Rudy
Herlan Siagian
Yulianti Subian
Frank Sinatra
Imanuel Manege
Richard Schloss
M. Sumali
Pratikto
Bartley Hopkins
Dasril
Manager
Pit J
Manager
Coal Mining
Manager Project
Management
& Evaluation
Manager Project
Government
Relations
Manager
Industrial
Relations
Manager
Coal Technology
Manager
External
Relations
Manager
Learning &
Dev. Services
Manager
Contract Mining
Pama & FBS
Manager
Occupational
Health & Safety
Manager
Strategic
Planning
Manager
Contract Mining
TCl
Manager
Sales Operations
Manager
Land
Empowerment
Manager
Compensation &
Benefit
Manager
Mine Planning
(Acting)
Manager
Mine
Optimisation
Manager
Pit Hatari
Manager
Pit Bintang
Manager
Mining
Services
Manager
Manager
Environment
Manager
Contract Mining
(PT DH-Bengalon)
Manager
Marketing
Manager
Community
Empowerment
Manager
Human
Resources
Manager
Geology
General Manager
Mining
Operations
Socio Political
Advisor
General Manager
Health, Safety &
Environmental
General Manager
External Affairs
& Sustainable Dev.
General Manager
Human Resources
(Acting)
General Manager
Contract Mining
General Manager
Mining
Development
General Manager
MARKETING
Secretary to CEO
BOARD OF
DIRECTORS
BOARD OF
COMMISSIONERS
Head of Project
Expansion Team
General Manager
Business &
Performance
Improvement
Manager
Risk & Asset
Management
Manager
Civil and
Bengalon
Development
Manager
Maintenance
Services
Manager
Contract
Maintenance
Manager
Maintenance
Sysem (Acting)
Manager
OL C-Stock Pile
Ship Loader Duplication
Projects
Manager
Power Station Project &
Electrical Support (Acting)
Manager
in Pit OLC &
Crushers Project
Manager
Procurement
Expansion
Manager
Treasury
Manager
Infrastructure
Support Project
Manager
Acounting & Tax
Manager
Coal Terminal
OLC & Power
Manager
Haul Truck
Maintenance
Manager
Operation
Analysis
Manager
Equipment and
Workshop facilities
Expansion
Manager
Coal Terminal
Processing Plant
Manager
Heavy Equipment
Maintenance
General Manager
Finance
General Manager
Processing &
infrastructure
General Manager
Mining Support
AUDIT COMMITEE
Organization Structure
Manager
Supply
Manager
Logistics
General Manager
Supply Chain
Manager
Business Analyst
Manager
Audit
TENTANG KPC
15
TENTANG KPC
Profil Perusahaan hingga 31 Desember 2009 (2.1; 2.8; 2.9; EC 1)
38.758.082 ton
Prima: 1,3 %
Pinang: 56,3 %
Melawan: 42,5 %
Jenis perizinan
Tanggal penandatanganan
8 April 1982
Net sales
Tahapan kegiatan
Bahan galian
Batu bara
Masa berlaku
USD 810.220.038,78
Luas
USD 134.016.037,98
Community expenditure
commitment
USD5.000.000
Pemilik Saham
Contractor Cost
USD 775.576.993
Biaya lingkungan
USD 23.380.952
Tenaga kerja
Sumber: Financial Statements With Independent Auditors Report for the Year Ended December 31, 2009 and Data from Supply Department
16
TENTANG KPC
pelaksanaan program yang terarah, masyarakat
diharapkan lebih mandiri pada tahun 2025 dan tidak
tergantung pada sektor tambang semata. Oleh karena
2005 - 2010
2010 - 2015
2015 - 2020
2021 - 2025
Studi pengembangan
pertanian
Implementasi studi
pengembangan pertanian
Pengembangan pertanian
Pengembangan industri
pertanian
Pelatihan intensif
Studi Perikanan
Pemanfaatan lahan
rehabilitasi
Industri perikanan
Pelayanan/jasa
Pelayanan/jasa
Indentifikasi lahan
Pengembangan Pertanian
Pengembangan teknologi
agribisnis
Pengembangan ekspor
agribisnis
Tambang 65%
Tambang 50%
Tambang 35%
Tambang 5%
17
TENTANG KPC
yang dipilih adalah yang mempunyai dampak terbesar
dalam organisasi. Semua pilot project yang dilakukan
dapat berjalan dengan baik bahkan beberapa proyek
yang melebihi mandat yang diberikan dan dapat
dilakukan dalam batas waktu yang diberikan. Pilot
project yang dilakukan juga terbukti tidak mengganggu
normal operation dan mendapatkan feedback yang
positif dari anggota tim improvement dan manajemen.
Roll out Business Improvement Program dan
membangun
infrastruktur
untuk
menjamin
keberlanjutan dari improvement yang dilakukan.
Sebelum roll out, manajemen sepakat untuk menunjuk
apa yang disebut sebagai Business Improvement
Champion. Business Improvement Champion adalah
wakil divisi yang bertanggung jawab memonitor dan
mengarahkan business improvement di divisi masingmasing. Pada saaat roll out ini, Business Improvement
melibatkan lebih banyak orang dan memerlukan peran
aktif dari sponsor (General Manager) dan Manager Area
dimana improvement dilakukan. Selain itu, beberapa
yang dilakukan adalah komunikasi yang gencar kepada
karyawan dan penghargaan yang sesuai untuk personel
yang terlibat proyek improvement. Roll out yang
merupakan Improvement gelombang 3 ini dipilih 16
proyek yang melibatkan sekitar 120 personel business
improvement yang melibatkan hampir semua divisi.
Saat ini Business and Performance Improvement
Division sedang berada pada tahap yang lebih lanjut
yaitu meyakinkan Business Improvement membudaya
di KPC. Untuk melakukan perubahan budaya, sebagai
manajemen, pertama kita perlu menciptakan
lingkungan yang aman dan prduktif bagi para operator.
Untuk melakukan hal tersebut diperlukan perubahan
perilaku dengan cara membuat semua orang peduli
terhadap lingkup kerja dan keselamatan diri dan rekan
sejawat.
18
TENTANG KPC
19
TENTANG KPC
forum konsultasi, pengembangan tenaga kerja lokal.
Pengusaha lokal: pelatihan, konsultasi bisnis dengan
Kadin, Hipmi, dan kontraktor lokal. Akademisi:
Departemen Anestesiologi dan Reanimasi FK UNAIR,
penelitian/studi, seminar/diskusi, konsultasi dengan
Untag Samarinda, Unmul, ITB, UGM, IPB, dan ANU.
Lembaga penelitian: kegiatan penelitian dan
konsultasi di bidang pengembangan pertanian dengan
Balitjestro, Puslit Koka, Balitro(Balai Penelitian Tanaman
Obat dan Aromatik). LSM (baik lokal, nasional maupun
internasional): kerja sama dalam pengembangan
masyarakat, pelayanan kesehatan seperti dengan
PMI, Pusdakota, Indonesian Business Link, GTZ,
Wawasan, Interplast Australia dan Selandia Baru, Uplift
International, PUPUK (Perkumpulan Untuk Peningkatan
Usaha Kecil) Bandung. Lembaga donor internasional:
kerja sama dalam pengembangan wilayah dengan
Ford Foundation, British Council, Unicef, World Bank,
International Chamber of Commerce, dan AusAID.
Pemerintah (baik kabupaten, propinsi maupun
pusat): Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan
Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Subdit Pemberantasan Penyakit Menular Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, konsultasi dengan dinas-
Tabel 1. Pemangku kepentingan PT. Kaltim Prima Coal dan Keterlibatannya (4.4; 4.14; 4.16; 4.17)
No
1
Pemangku Kepentingan
Tokoh lokal, agama dan
masyarakat sekitar kegiatan
pertambangan
Pendekatan Komunikasi
Forum toga tomas dan
partisipatif
Frekuensi
3 bulan sekali atau
jika diperlukan
Hasil
Silaturahmi, sosialisasi program CSR, tenaga
kerja lokal, sosialisasi tentang pengelolaan
air di tambang.
Pemerintah kabupaten
Tim Kemitraan
Pemerintah pusat
Informal meeting
tergantung
kebutuhan
Kontraktor pertambangan
Forum KPC-Contractor
HRCR (Human Resources &
Community Relations)
2 bulanan
Serikat pekerja
Pembahasan PKB
2 tahun sekali
- Program magang
- Standard Recruitment Procedure
- Sinergi program pemberdayaan
Masyarakat
Perubahan
tunjangan
perumahan,
tunjangan makan, dan penghargaan masa
kerja.
tahunan
20
Pembeli
TENTANG KPC
Berdasarkan definisi pemangku kepentingan, KPC
menentukan pemangku kepentingan berdasarkan
kelompok-kelompok yang mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh aktivitas KPC. Berdasarkan
pendekatan komunikasi dan frekuensi komunikasi
yang dilakukan, maka secara garis besar para
pemangku kepentingan dikelompokkan menjadi
tokoh masyarakat, pemerintah lokal, pemerintah
pusat, kontraktor pertambangan, serikat pekerja, dan
pembeli. Para pemangku kepentingan ini memiliki
pengaruh yang sangat penting bagi kelangsungan
operasional KPC. Itulah sebabnya dengan masingmasing kelompok, KPC melakukan pertemuan dan
komunikasi yang terus ditingkatkan sehingga terdapat
kualitas hubungan yang lebih baik lagi serta sinergis
dengan isu-isu berkelanjutan demi kepentingan
semua pihak. (4.15)
21
TENTANG KPC
bara dengan ketebalan lebih dari 2 meter dilakukan
proses peledakan terlebih dahulu. Batu bara kemudian
diangkut oleh truk langsung menuju lokasi peremukan
(crusher) atau ditimbun sementara di lokasi
penyimpanan batu bara (stockpile batu bara) sesuai
dengan kualitas batu bara. Di crusher, batu bara akan
diremuk sesuai ukuran yang sudah ditetapkan. Pada
tahap ini juga dilakukan proses pencucian untuk batu
bara kotor. Batu bara yang sudah mengalami reduksi
dan siap jual selanjutnya akan diangkut menggunakan
ban berjalan (belt conveyor) menuju ke lokasi timbunan
batu bara di pelabuhan Tanjung Bara (Coal terminal).
Seiring dengan peningkatan produksi, pengangkutan
batu bara juga menggunakan coal trucking dari
stockpile batu bara di CPP ke stockpile Batu bara di
Port stockpile dengan jumlah yang terbatas. Batu bara
siap jual selanjutnya akan dimuat ke dalam kapal untuk
dikirim ke para pelanggan (customer).
22
TENTANG KPC
penerangan (lighting plant dan lighting tower), dozer,
grader serta alat alat pendukung lainnya. Sarana
pendukung lainnya yang kami gunakan dalam operasi
penambangan kami antara lain 6 unit alat pemecah
batu (crusher) dan beberapa pond yang dibangun untuk
keperluan pengelolaan air (water management) yaitu
Tiung, Meranti, Mahoni, AB103 dan Meruya.
23
TENTANG KPC
namun jenis ini memiliki kadar kelembaban yang lebih
tinggi dan energinya lebih rendah. Sementara itu,
Batu bara Melawan merupakan batu bara sub-bitumin
yang sangat bersih dengan kandungan sulfur,abu
yang sangat rendah. Batu bara Prima dan Melawan
Tabel 2. Kualitas Batu bara Prima
24
TENTANG KPC
Tabel 4. Kualitas Batu bara Pinang
25
TENTANG KPC
Tabel 4. Kualitas Batu bara Pinang
26
TENTANG KPC
Tabel 4. Kualitas Batu bara Pinang
27
TENTANG KPC
Tabel 4. Kualitas Batu bara Pinang
28
TENTANG KPC
Produksi pemindahan tanah penutup KPC di tahun 2009 adalah 444.221 Kbcm
29
TENTANG KPC
Pasar Batu bara
Prima
1.26%
1
2
3
Pinang
Melawan
Prima
Total
Melawan
42.48%
Pinang
56.26%
Wilayah Penjualan
2009
2008
Jepang
Eropa
Taiwan
India
Indonesia
Korea
Cina
Malaysia
Thailand
Filipina
Chili
Pakistan
Hong Kong
USA
Italia
10.033.998 ton
5.529.058 ton
4.972.814 ton
3.842.868 ton
3.332.973 ton
1.863.617 ton
127.561 ton
1.700.578 ton
1.291.308 ton
842.617 ton
430.418 ton
176.315 ton
1.628.198 ton
-
8.132.604 ton
2.951.503 ton
4.763.369 ton
3.210.078 ton
3.419.350 ton
2.161.408 ton
8.092.209 ton
1.587.204 ton
458.900 ton
950.475 ton
1.829.792 ton
116.436 ton
1.084.754 ton
Total
35.772.323 ton
38.758.082 ton
Korea
5.6%
Thailand
1.2%
Jepang
21.0%
Malaysia
4.1%
USA
0.3%
Italia
2.8%
Indonesia
8.8%
Taiwan
12.3%
India
8.3%
Hong Kong
4.7%
30
Eropa
7.6%
Other
23.8%
Filipina
2.5%
Cina
20.9%
TENTANG KPC
31
TENTANG KPC
Grafik 3. Tingkat kekerapan kejadian kecelakaan (LTIFR) (LA 7)
Prima Nirbhaya/NOSA
Implementation
3.50
Nilai Ambang Batas LTIFR 2009 : 0,50
39
3.00
35
2.86
2.59
2.31
2.50
29
25
No. of LTI
23
LTI
22
19
1.51
20
2.00
LTIFR
18
1.50
1.36
12
12
1.00
1.11
0.93
0.76
0.75
0.56
0.45
0.27 0.23
36
0.50
0.00
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
32
TENTANG KPC
peralatan rescue baru dan melakukan pergantian
peralatan yang sudah lama antara lain penambahan
3 buah perahu karet, 1 perangkat peralatan hidrolik
untuk mengeluarkan korban, peralatan evakuasi
ketinggian, dan lainnya.
Untuk meningkatkan pelayanan terhadap pencegahan
kecelakaan, KPC juga melakukan penambahan personel
rescue/fire fighter sebanyak 12 orang yang telah
diberikan pelatihan dasar rescue/fire fighting. Selain
itu, KPC melakukan pelatihan Leadership Rope Rescue
dan GPS bagi personel Emergency Response Team KPC
dengan mendatangkan pelatih dari International Fire
and Rescue Dynamics, Australia selama 6 minggu.
Sementara itu hasil kesimpulan dari tim program
rehabilitasi kerja (pimpinan klinik perusahaan dan
perwakilan perusahaan) memutuskan bahwa selama
tahun 2009 tidak ada karyawan yang sakit akibat
pekerjaan yang ditanganinya.
Penggunaan PPE (Personal Protection Equipment) yang benar akan menunjang kinerja
karyawan dan mencegah terjadinya kecelakaan.
Laporan Pembangunan Berkelanjutan 2009
33
TENTANG KPC
Grafik 4. Jumlah peserta training K3L tahun 2000-2009
34
TENTANG KPC
Selamat yang terbit setiap 2 bulan serta artikel dan
poster-poster yang berisi kampanye atau promosi
kesehatan.
Semua anggota Satuan Pengamanan (Security) KPC
disyaratkan mengikuti Pendidikan Dasar (DIKSAR)
yang diadakan oleh Polda dimana dalam kurikulum
pelatihan tersebut terdapat pelajaran tentang hak-hak
asasi manusia. Sebanyak 495 orang atau 98 % dari 505
anggota Satuan Pengamanan di Group4 dan Global
Arrow telah mengikuti Pendidikan Dasar (DIKSAR).
Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan tahun
lalu yang hanya 90,3%. (HR 3, HR 8)
35
TENTANG KPC
bersangkutan saja. Demi alasan keamanan, efektifitas
dan efisiensi waktu dan bahan bakar, perusahaan juga
menyediakan bus antar jemput karyawan dari dan
ke tempat kerja, demikian juga dengan anak-anak
karyawan disediakan jemputan dari dan ke sekolah
perusahaan. (EN 7; EN 29)
Mengingat keterbatasan daya tampung sekolah
yang dikelola oleh Perusahaan maka sebagian kecil
anak karyawan bersekolah di sekolah-sekolah umum.
Sebagai wujud kepedulian Perusahaan atas kondisi
tersebut Perusahaan memberikan bantuan pendidikan
bagi anak-anak karyawan yang bersekolah di luar
sekolah perusahaan sesuai pada tabel berikut ini :
Tabel 7. Bantuan Pendidikan untuk anak karyawan
Tingkat Pendidikan
Sekolah Dasar
Sekolah Menengah Pertama
Sekolah Menengah Umum
Universitas
36
Resettlement
Segading
merupakan
program
pengelolaan dampak lingkungan yang tengah
dikerjakan oleh ESD dimana secara kewilayahan
lokasi masyarakat Dusun Segading Desa Keraitan
akan terisolir pada saat tambang di Pit B dan C mulai
beroperasi. Resettlement Segading ini direncanakan
akan memindahkan kurang lebih 57 kepala keluarga
ke tempat yang telah dipilih dan disetujui bersama.
Study rencana program segading resettlement ini
dilakukan baik secara langsung oleh KPC maupun
dilakukan oleh pihak ketiga dalam hal ini salah
satunya adalah dilakukan oleh Grahatma. Keterlibatan
Pemerintah dalam proses resettlement ini merupakan
hal yang paling penting, tidak hanya sekedar sebagai
legalisasi namun juga turut mendampingi warga
masayarakatnya untuk menerima program. (MM 5; MM 9)
TENTANG KPC
pemenuhan persyaratan Peraturan Menteri Energi
dan Sumber Daya Mineral No.18 Tahun 2008 tentang
Reklamasi dan Penutupan Tambang.
KPC menyadari bahwa penutupan tambang
merupakan suatu hal yang pasti terjadi dari suatu
operasi penambangan. Untuk tetap menjamin
bahwa penutupan tambang dapat dilakukan
dengan baik maka diperlukan proses perencanaan
penutupan tambang yang baik. Prinsip ini sejalan
dengan komitmen yang tertuang dalam Kebijakan
Pembangunan
Berkesinambungan,
Kesehatan,
Keselamatan Kerja dan Lingkungan PT.KPC.
Sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan
kegiatan penutupan tambang diupayakan menjamin
keberlanjutan taraf hidup masyarakat yang berdiam di
sekitar lokasi penambangan PT.KPC dan keberlanjutan
pembangunan daerah Kutai Timur. Untuk itu penutupan
tambang perlu direncanakan dengan sebaik mungkin
dengan perencanaan yang terintegrasi dalam setiap
tahap kegiatan pertambangan dan tentunya dengan
melibatkan para pemangku kepentingan.
37
TENTANG KPC
38
Kepuasan Pelanggan
Pelanggan KPC sebagian besar merupakan perusahaan
pembangkit listrik. KPC memiliki produk-produk
dan mutu yang cukup cocok dengan semua desain
pembangkit tenaga listrik di seluruh dunia. Dengan
adanya lokasi pelabuhan dan ongkos angkut KPC yang
lebih rendah dibanding produsen batu bara lainnya,
serta dikarenakan letak Indonesia yang strategis,
merupakan salah satu faktor kepuasan pelanggan.
KPC diakui sebagai salah satu pemasok batu bara yang
(PR 1; PR 2; PR 3; MM 11)
39
GEOLOGICAL MODELS
PIT DESIGNS
Mine Plan
Quality & design Cut Offs for Saleable Coal
ROM MODEL
MINING
PRODUCT COAL
STOCKPILING+BLEND
LOADING TO VESSEL
Kepercayaan pelanggan tidak lepas dari prestasi KPC yang terus mempertahankan sertifikasi OHSAS 18001 di bidang kesehatan dan keselamatan kerja dan ISO
14001 di bidang lingkungan pada tahun 2009 ini.
40
(4.1; 4.4; SO 6; SO 7)
41
42
Penanggung
Jawab
Berkelanjutan
Pembangunan
HSE Forum
Berbagai aspek kesehatan dan keselamatan kerja
dibicarakan secara rutin dalam berbagai forum
pertemuan baik di KPC maupun kontraktornya.
Pertemuan dengan para karyawan umumnya diadakan
harian atau mingguan oleh para pengawas masingmasing, terutama di berbagai divisi dan departemen
operasional. Para koordinator safety di seluruh divisi
atau departemen berperan aktif dalam menyiapkan
topik, materi atau penyampaian pesan-pesan, prosedur
dan peraturan kesehatan dan keselamatan kerja dalam
forum-forum tersebut.
Aspek-aspek kesehatan dan keselamatan kerja juga
merupakan bagian yang dibahas dalam berbagai
forum pertemuan rutin para pengawas dan pimpinan.
Di divisi-divisi operasional seperti Mining Operation,
Mining Support dan Processing & Infrastructure juga
diadakan pertemuan bulanan yang melibatkan para
manajer departemen, kontraktor dan koordinator
safety. Secara berkala juga diadakan pertemuan safcon
(safety contractor) yang melibatkan pimpinan dan
koordinator safety dari seluruh kontraktor KPC.
43
Sistem
Manajemen
Kesehatan,
Keselamatan Kerja dan Lingkungan
(Health, Safety, and Environment
Management System)
Sistem ini merupakan panduan bagi KPC dalam
mengelola semua isu yang berkaitan dengan
pengelolaan kesehatan, keselamatan kerja, dan
lingkungan. Sistem ini merupakan peningkatan Sistem
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja Prima
Nirbhaya dengan menggabungkan aspek Sistem
Manajemen Lingkungan ke dalamnya. Sistem ini
dibangun dengan menerapkan prinsip perencanaan,
pelaksanaan, pengecekan dan tinjauan (Plan-DoCheck-Action/P-D-C-A) secara efektif dan efisien.
Secara berkala sistem ini diperbarui dan ditinjau
kembali sejalan dengan kegiatan perusahaan.
Beberapa standar yang menjadi acuan dalam sistem ini
adalah: ISO14001 dan OHSAS18001.
Pelaksanaan dan pemantauan program yang
mengacu kepada kedua standar di atas juga dilakukan
melalui kegiatan audit dan inspeksi demi tercapainya
peningkatan yang terus menerus (continuous
improvement).
KPC bekerjasama dengan pemerintah, masyarakat, LSM, serta perusahaan lain dalam perencanaan, pelaksanaan
dan pemantauan program CSR melalui Forum MSH-CSR
44
KINERJA EKONOMI
KINERJA EKONOMI
Untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan,
KPC mengeluarkan dana investasi sebesar USD 56,1
juta pada tahun 2009. Dana tersebut digunakan untuk
bidang infrastruktur, pembelian alat-alat berat, dan
lain-lainnya.
45
45
35
30
25
20
15
10
5
0
2004
2005
2006
1998
1999
2000
2001
2002
2003
28.3
Batubara terjual
Royalti
41.13 20.43
44
67.5
34.9
2007
2008
2009
400
350
300
250
200
150
100
50
0
juta USD
juta ton
Batubara tertambang
Batubara terjual
Royalti
Pengaruh
Produksi
Curah
Hujan
Terhadap
45
KINERJA EKONOMI
batu bara ini berdampak kepada pendapatan dari hasil
penjualan.
Keterlibatan Supplier
Selama tahun 2009, operasional KPC telah didukung
oleh baik kontraktor dan supplier lokal, nasional,
maupun luar negeri. Dana yang telah dikeluarkan
untuk pasokan barang sepanjang 2009 adalah sebesar
USD 810.220.038,78, sedangkan dana yang digunakan
untuk penggunaan jasa sebesar USD 134.016.037,98.
46
KINERJA EKONOMI
Grafik 8. Jumlah pemasok jasa tahun 2008 dan 2009
47
KINERJA EKONOMI
akhirnya bisa membawa kesejahteraan masyarakat di
sekitar perusahaan. Upaya lain yang dilakukan adalah
meningkatkan pembelanjaan di lokal Kutai Timur yang
tahun ini meningkat sebanyak 3 %. (EC 6)
Departemen Supply juga mempunyai aturan-aturan
baku dalam proses tender. KPC mengundang supplier/
kontraktor dalam pengadaan barang dan jasa untuk
menjaga kredibilitas, keadilan, dan kepercayaan para
pemasok barang/jasa. Hal ini sesuai dengan aturan
Departemen Supply yang tertuang di dalam SOP
(Standard Operation Procedures). Namun, jika ada
keperluan yang sangat mendesak, end user bisa
menunjuk langsung supplier/kontraktor dengan
melengkapi waive to tender document yang harus
sepengetahuan pimpinan divisi dan mendapat
persetujuan Chief Executive Officer selama nilainya
dibawah USD 500,000.00. Jika nilai kontrak di atas
nilai tersebut, maka harus mendapat persetujuan dari
komite kontrak.
Setiap satu juta rupiah upah dan gaji pekerja KPC dapat membentuk pendapatan di Kutai Timur
sebesar 2,4 juta rupiah
48
KINERJA SOSIAL
KINERJA SOSIAL
Proses penambangan batu bara disadari bisa
menimbulkan dampak sosial kepada masyarakat sekitar
tambang. Berdasarkan studi Analisa Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL) KPC, dampak sosial itu bisa berupa
hilangnya potensi pendapatan masyarakat karena
alih fungsi lahan pertanian, dan menurunnya tingkat
kesehatan masyarakat karena debu, kebisingan, getaran,
dan penurunan kualitas air dan lingkungan. Dampak
sosial lain yang bisa ditimbulkan, adalah hilangnya mata
pencaharian langsung dan tidak langsung berkaitan
dengan penambangan batu bara KPC.
KPC melalui Divisi External Affairs and Sustainable
(4.12; SO 1)
VISI
Menjadi mitra dalam pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat
Misi-1
Menjalin hubungan yang
harmonis dengan pemangku
kepentingan (stakeholder)
berdasarkan prinsip saling percaya
dan saling menghargai
Pengembangan
Agribisnis
Pengembangan
KUKM
Kesehatan
Masyarakat
Misi-2
Mendorong pertumbuhan
perekonomian lokal yang saling
menguntungkan untuk menuju
masyarakat yang mandiri dan sejahtera
Pendidikan dan
Pelatihan
Peningkatan
Infrastruktur
Misi-3
Menjaga tatanan masyarakat
dengan memelihara kelestarian
alam dan budaya
Pelestarian
Alam & Budaya
Peningkatan Kapasitas
Pemerintah & Masyarakat
49
KINERJA SOSIAL
Visi dan misi tersebut dijabarkan lagi melalui tujuh
program pemberdayaan masyarakat KPC, yang tujuan
akhirnya adalah terciptanya kemandirian masyarakat
pasca tambang. Hal ini akan membuat masyarakat
sudah mampu untuk melakukan kegiatan ekonomi
berbasis pada sumber daya yang terbarukan di akhir
kontrak KPC dengan pemerintah (PKP2B).
50
Program
Bentuk Kegiatan
Penerima Manfaat
Lokasi (Kecamatan)
Budidaya jeruk
Rantau Pulung
Pengembangan kakao
Rantau Pulung
KINERJA SOSIAL
Pengembangan nilam
Sangatta Utara,
Sangatta Selatan,
Rantau Pulung dan
Bengalon
Pendampingan kelompok
dan pemberian stimulan
berupa 299.500 ekor bibit
ikan dan pakan sebanyak
6.000 kg.
208 orang
Bengalon dan
Rantau Pulung
Peternakan sapi
terpadu
Pemagangan masyarakat
lokal, pembangunan
kandang sapi untuk
kapasitas 110 ekor sapi, unit
biogas, kebun rumput 4 Ha,
pembelian 11 ekor sapi.
14 orang
Sangatta
Program budidaya jeruk ini telah melibatkan 60 kelompok tani di Kutai Timur yang
beranggotakan lebih dari 600 orang petani
51
KINERJA SOSIAL
Fajriati Sunia, salah seorang penerima beasiswa dari KPC yang meraih IPK tertinggi di
STPMD APMD Yogyakarta
52
KINERJA SOSIAL
Pengembangan UMKM dan Kontraktor Lokal
Salah satu program peningkatan ekonomi masyarakat
sekitar tambang KPC adalah peningkatan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) baik yang berhubungan
dengan agribisnis maupun tidak. Tujuan utama dari
program ini adalah turut membantu Pemerintah
dalam melakukan pengembangan dan percepatan
perekonomian berdasarkan sumber daya yang
terbaharukan sebagai bagian dari strategy persiapan
penutupan tambang.
Dalam tahun 2009, kegiatan UMKM berupa pelatihan
dan pendampingan ekonomi masyarakat pedesaan
oleh Yayasan Bioma di Sangatta Selatan dan pelatihan
serta pendampingan kegiatan usaha masyarakat
(pelatihan perbengkelan) oleh Yayasan Maritim Borneo
di Teluk Pandan. Kegiatan lainnya berupa bantuan
modal usaha koperasi Nurussaadah di Sangkulirang,
bantuan modal usaha KUB Kerupuk Rantau Pulung,
bantuan dana pembinaan dan modal kerja Koperasi
Maloy Sangkulirang.
53
Ju
Ag li
u
Se stus
pt
em
be
Ok r
to
b
No er
ve
m
De ber
se
m
be
r
Ju
m
la
h
Ja
nu
a
Fe ri
br
ua
ri
M
ar
et
Ap
r il
M
ei
Ju
ni
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
54
Sangatta
Bengalon
Jumlah
Udara
Air
Blasting
Pengaruh Kebisingan
Bencana Alam
Ja
n
0
Fe 9
b
0
M 9
ar
0
Ap 9
r
0
M 9
ei
0
Ju 9
n
09
Ju
l
Ag 09
st
0
Se 9
p
0
Ok 9
t
0
No 9
v
0
De 9
s
0
Ju 9
m
la
h
Conflict Sosial
Tahap I RSUD Sangatta telah dikerjakan oleh KPC, sedangkan Tahap II akan
dirampungkan pada tahun 2010
Laporan Pembangunan Berkelanjutan 2009
55
KINERJA SOSIAL
dn penyakit menular lainnya), terus dilanjutkan pada
tahun 2009 ini. Bersama Dinas Kesehatan Propinsi
Kalimantan Timur dan Dinas Kesehatan kabupaten
Kutai Timur dan PPTI, telah mengadakan kegiatan
pencegahan HIV/AIDS di masyarakat, berupa Zero
Survey pada 250 orang di lokalisasi Kampung Kajang,
Sangatta dan Segadur, Bengalon.
Pembangunan Taman Intai Lanal (Taman Pesawat) sebagai salah satu kontribusi KPC
bagi keindahan dan keasrian lingkungan di kawasan Bukit Pelangi dan Sangatta
56
KINERJA SOSIAL
Dalam program ini, KPC menggandeng berbagai
lembaga, antara lain Interplast Australia/Selandia Baru,
Pemerintah Daerah Propinsi Kaltim, Rumah Sakit Umum
Kanudjoso Djatiwibowo, Pemerintah Kota Balikpapan.
Program kemanusiaan ini mendapat dukungan
finansial dari perusahaan-perusahaan seperti Trakindo
Utama, PAMA Persada Nusantara, Thiess Contractor
Indonesia dan BHP Billiton.
LOKASI
RING I
SKOR
Tempat lahir
SD
SMP
SMA
40
30
15
15
RING II
KUTAI TIMUR
30
20
10
10
RING III
KALIMANTAN TIMUR
20
10
RING IV
10
57
KINERJA SOSIAL
Program operator trainee pada tahun 2009 terbagi
menjadi 9 tahap termasuk 1 tahap khusus. Sebanyak
2.811 peserta dipanggil untuk mengikuti psikotes,
Tahap
1
2
3
4
5
6
7
8
9 (khusus)
Total
58
KINERJA SOSIAL
wilayah percontohan dengan model Triple E
dimaksudkan, agar ketiga wilayah ini dapat menjadi
percontohan bagi wilayah pemukiman lainnya dalam
melakukan pengorganisasian pengelolaan sampah,
mulai dari sumbernya. Ketiga wilayah tersebut adalah
Gang Mushola (Desa Teluk Lingga), Margo Santoso
(Desa Sangatta Utara) dan Gunung Teknik (Desa
Sangatta Selatan). Diharapkan akan terjadi replikasi
model di wilayah permukiman lainnya, sehingga
jumlah sampah yang terkelola akan terus meningkat.
Sejumlah 50 unit RAM (Rotary Active Microorganism)
atau komposter telah dibuat oleh bengkel lokal,
dengan memanfaatkan drum plastik bekas yang
berasal dari tambang sebagai bagian dari program
3R (Reduce, Reuse, Recycle). Masing-masing wilayah
percontohan mendapatkan 10 unit sebagai sarana
pendukung Model Triple E.
59
Pengembangan agribisnis kakao terus ditingkatkan dengan mendorong partisipasi aktif petani melalui pelatihan dan pertemuan rutin
60
KINERJA LINGKUNGAN
KINERJA LINGKUNGAN
Bentuk komitmen KPC untuk terus memperbarui
kinerja sistem K3L (Kesehatan, Keselamatan Kerja
dan Lingkungan) diwujudkan dengan menetapkan
parameter indikator kinerja lingkungan seperti tertera
pada tabel 13. Indikator kinerja lingkungan ditetapkan
setiap tahun berdasarkan suatu penilaian terhadap
dampak penting dari kegiatan penambangan serta
peraturan lingkungan yang berlaku. Indikator tersebut
meliputi pencapaian kegiatan rehabilitasi daerah bekas
tambang, kualitas air, kualitas udara dan pengelolaan
limbah/sampah dan hydrocarbon. Upaya perbaikan
terus dilakukan untuk setiap parameter sebagai
komitmen dari manajemen KPC untuk memenuhi
ketentuan di dalam peraturan lingkungan yang ada.
Untuk mengukur kinerja lingkungan dilakukan
pemantauan (baik secara internal maupun eksternal
(EN 26)
Parameter
1.
2.
3.
Realisasi 2007
230,00
Realisasi 2009
451,11
99
100
90
97
100
100
100
100
95
95
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Sehubungan
dengan
rencana
KPC
untuk
meningkatkan produksi batu bara hingga 70 juta ton
per tahun, KPC telah mendapatkan persetujuan atas
61
KINERJA LINGKUNGAN
Desember 2008. Dengan disetujuinya studi kelayakan
dan dalam rangka memenuhi ketentuan PP No.27
Tahun 1999, maka KPC melakukan revisi AMDAL untuk
peningkatan produksi hingga 70 juta ton per tahun.
KPC telah memulai proses penyusunan revisi AMDAL
untuk produksi 70 juta ton per tahun sejak triwulan
pertama 2009. Kegiatan-kegiatan terkait dengan revisi
AMDAL yang dilaksanakan selama tahun 2009 adalah
sebagai berikut:
Sosialisasi/konsultasi publik terkait rencana revisi
Amdal kepada para perwakilan masyarakat, pihak
Eksekutif dan Legislatif yang ada di Kabupaten Kutai
Timur serta pemerhati lingkungan di Sangatta dan
Bengalon yang difasilitasi oleh Badan Lingkungan
Hidup Kabupaten Kutai Timur. Sosialisasi telah
dilakukan pada triwulan pertama dan triwulan
kedua 2009 berturut-turut yaitu di kecamatan
Sangatta Utara pada tanggal 16 Maret 2009, di
kecamatan Bengalon pada tanggal 18 Maret 2009,
di kecamatan Sangatta Selatan pada tanggal 5
Mei 2009, dan di kecamatan Rantau Pulung pada
tanggal 19 Juni 2009.
Menyampaikan dan mempresentasikan Kerangka
Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL
pada tanggal 14 April 2009, bertempat di kantor
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Timur.
Persetujuan KA Andal telah diperoleh melalui surat
dari Kepala Badan Lingkungan Hidup Kutai Timur no.
529/660.1/2.1/LH/V/2009 tertanggal 18 Mei 2009,
perihal Persetujuan KA Andal Peningkatan Kapasitas
Produksi Batu bara Hingga 70 Juta Ton/Tahun
PT.Kaltim Prima Coal di Kec. Sangatta, Kec. Rantau
Pulung dan Kec. Bengalon Kabupaten Kutai Timur.
Pada triwulan ketiga dan keempat 2009, KPC
melanjutkan proses penyusunan Dokumen AMDAL
dibantu oleh Tim Konsultan LAPI ITB dan pihak
lainnya sebagai narasumber. Direncanakan pada
triwulan pertama 2010, revisi dokumen AMDAL
dapat disampaikan dan dipresentasikan ke Komisi
Amdal Kabupaten Kutai Timur untuk persetujuan.
Kebijakan Lingkungan
Kebijakan lingkungan yang merupakan penjabaran
dari komitmen KPC dalam pengelolaan lingkungan
dikeluarkan pada 1 Desember 1998. Kebijakan tersebut
kemudian mengalami penyempurnaan seiring
dengan pemenuhan kewajiban yang disyaratkan
dalam standar ISO 14001. Kebijakan termutakhir
62
Pelatihan
Dalam rangka peningkatan pengetahuan dan
keterampilan karyawan, KPC mengembangkan
beberapa program pelatihan lingkungan yang
dilakukan secara in-house. Pelatihan tersebut meliputi
materi EMS ISO 14001 dan aspek lingkungan penting
(hidrokarbon, limbah, dan reklamasi yang mencakup
kualitas air, pengelolaan air asam tambang, dan
revegetasi). Sejumlah 241 orang telah mengikuti
pelatihan-pelatihan tersebut selama tahun 2009.
Ketentuan untuk membuat serta mengembangkan
kebutuhan pelatihan untuk setiap pemegang posisi/
jabatan di KPC diatur dalam MSE 2.03 (Selection,
Training, Competency & Authorisation).
KINERJA LINGKUNGAN
meliputi pemantauan parameter kunci terhadap
pemenuhan baku mutu lingkungan, audit, inspeksi,
dan pengamatan visual. Prosedur pemantauan diatur
dalam MSE 3.01 HSE performance measurement and
monitoring. Sementara untuk frekuensi dan lokasi
pemantauan yang terkait dengan parameter kunci
diatur dalam dokumen AMDAL. Pemantauan yang
sifatnya inspeksi dan audit dilakukan dengan merujuk
daftar ERA (Environmental Risk Assessment). Selain
program pemantauan terhadap parameter kunci,
berbagai inspeksi dan audit juga dilakukan sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan. Pada tahun
2007, telah dimulai program audit integrasi (limbah,
hidrokarbon dan Sistim Manajemen Lingkungan) di
seluruh unit kerja di wilayah KPC dan kontraktor, dan
selama tahun 2009 telah dilakukan audit integrasi
terhadap 32 unit kerja (workshop). .
Bilamana dalam kegiatan pemantauan ditemukan
adanya ketidaksesuaian baik terhadap sistem, prosedur
dan baku mutu, maka akan diterbitkan CPAR (Corrective/
Preventive Action Request). Aturan penerbitan dan
siklus penyelesaiannya ditetapkan dalam MSE 3.2
Investigation, Nonconformity, Corrective Action &
Preventive Action.
Selain itu, KPC juga diaudit oleh pihak independent
dalam kaitannya dengan pemeliharaan sertifikasi
EMS ISO 14001. KPC mendapat sertifikasi dari SGS
pada tanggal 24 September 2004. Sertifikat ke-dua
diterbitkan pada tanggal 24 September 2007 dan
berlaku hingga 23 September 2010. Audit surveillance
ISO 14001 telah dilakukan oleh SGS pada tanggal 12-15
Oktober 2009, merekomendasikan bahwa sertifikat ISO
Indikator Lingkungan
Dalam menjalankan operasi penambangan, KPC
membutuhkan beberapa jenis material untuk
keperluan bahan peledak, bahan untuk pencucian
batu bara, dan pelumas untuk alat berat, sebagaimana
tercantum dalam Tabel 14. (EN 1)
Jenis Material
Penggunaan
Satuan
Jumlah
2008
1.
2.
3.
4.
5
6.
Amonium Nitrat
Magnetite
Flocculant
Lime
Lime
Oli (lubricating oil)
Bahan peledak
Pencucian batu bara
Pencucian batu bara
Pencucian batu bara
Pengapuran air asam
Pelumas
Ton
Ton
Ton
Ton
Ton
kL
2009
91.081
620
25,8
195
1.036
4.157
119.844
1.460
61,2
325
2.787
5.128
63
KINERJA LINGKUNGAN
Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik, KPC
mengoperasikan 2 unit PLTU (pembangkit listrik tenaga
uap) berkapasitas masing-masing 5 MW sebagai
pembangkit listrik utama, dan beberapa genset (diesel
generator) pendukung sebagai cadangan apabila PLTU
mengalami gangguan, perawatan berkala atau terjadi
kerusakan, dan apabila pemakain listrik lebih besar dari
daya PLTU. Produksi listrik keseluruhan tahun 2009
adalah 101.997 MWh (lihat Tabel 16). Listrik tersebut
digunakan untuk kebutuhan operasi tambang KPC
di Sangatta yang meliputi proses pengolahan dan
pencucian batu bara, pengiriman batu bara dari
tambang sampai ke kapal, seluruh perkantoran dan
perumahan. Dengan pengoperasian PLTU dan diesel
generator tersebut, KPC dapat memenuhi kebutuhan
listrik internal sehingga tidak membeli atau menjual
ke pihak luar. Tambang Bengalon dioperasikan oleh
PT. Darma Henwa, dan belum dilakukan perhitungan
produksi listrik oleh genset yang dioperasikan di areal
Program
657.000
588.322
525.600
481.800
10
64
14.016
17.987
2.284.725
KINERJA LINGKUNGAN
Sumber energi lain yang digunakan selain listrik
adalah bahan bakar minyak (solar dan pertamax), yang
digunakan untuk menggerakkan peralatan operasional
Tabel 16. Konsumsi Energi Langsung dan Tidak Langsung Tahun 2007-2009 (EN 3)
Produksi Listrik (MWh)
No
Energy
Sumber
1.
Listrik
2.
3.
2007
2008
2009
PLTU
KPC
68.069,2
60.931,2
68.736
Listrik
Genset
34.256,64
36.298,77
Listrik
PLN
Nil
Nil
2007
Jenis
bahan
bakar
2008
2009
41.119,6
(ton)
37.686
(ton)
42.553,5
(ton)
Batu bara
33.261,14
9.384,5
(kL)
9.924,55
(kL)
9.040,53
(kL)
Solar
Nil
Nil
Nil
Nil
Sumber: data produksi listrik PLTU dan genset, Departemen Coal Terminal OLC & Power PT.KPC
Jenis
1.
2.
Solar
Pertamax
2008
2009
420.521.491 L
530.255.451 L
518.468.664 L
682.037 L
607.711 L
564.557 L
65
KINERJA LINGKUNGAN
Kebutuhan Air untuk Produksi dan Air
Minum
Kebutuhan air bersih dan air minum dipenuhi dari
2008
Volume (m3)
Keterangan
2009
Volume (m3)
1.
2.420.330
2.478.422
517.424
619.189
2.937.754
3.097.611
2.
2.200.056
2.478.422
3.
1.651.110
1.762.181
434.846
438.860
2.085.956
2.201.041
4.
1.997.365
2.102.992
Tabel 19. Air untuk Proses Pencucian Batu bara Secara Daur Ulang (EN 2; EN 10)
Debit Air yang
Debit Air yang
Debit Air yang keluar
masuk ke
di-daur ulang
Batu bara dicuci
Tahun
ke kolam pengendap
pencucian
(Recycle)
(ton)
(m3/jam)
(m3/jam)
(m3/jam)
2007
280
210
89,1
1.081.679
2008
280
210
89,1
1.130.642
0,356
2009
280
210
89.1
1.130.124
0,401
Sumber: data air pencucian CPP, Departemen Coal Processing Plant PT.KPC (perhitungan debit air masuk dengan pendekatan kapasitas pompa;
perhitungan debit air yang keluar ke kolam dan yang di daur ulang dengan flow meter).
66
KINERJA LINGKUNGAN
(tanaman lokal, non lokal, buah dan Dipterocarpaceae),
serta komoditas khusus yaitu karet dan sawit.
Sebuah unit Hydroseeder digunakan untuk kegiatan
penyemprotan lereng dengan campuran biji, pupuk,
mulsa, perekat dan kompos, untuk membentuk
permukaan lereng yang stabil dan mengurangi
terjadinya erosi. Reklamasi dengan cara penyemprotan
oleh hydroseeder telah mencapai luas areal 74,47
hektar selama bulan Januari hingga Desember 2009.
Area
Area konsesi (ha)
Area terganggu (ha)
Area infrastruktur
Area reklamasi (ha)
Luas (ha)
90.938
14.124,68
348,34
3.732,97
67
KINERJA LINGKUNGAN
Tree Height: untuk melihat anakan alami
Subplot: untuk melihat tegakan dengan diameter
kurang dari 20 cm
Primary Plot: untuk pohon dengan diameter lebih
dari 20 cm
68
KINERJA LINGKUNGAN
69
KINERJA LINGKUNGAN
telah selesai dibangun pada Triwulan I 2009. Kolam
AB103 selanjutnya menggantikan kolam AB Far North
sebagai kolam pengendap terluar. Pada Triwulan III
2009 telah selesai dibangun kolam Meruya (untuk
menampung aliran dari Pit Melawan sisi Barat) dan
kolam Tiung (untuk menampung aliran dari Pit Inul
dan Pit K West) di areal tambang Sangatta. Sebagai
kolam pengendap terluar, kedua kolam tersebut
juga telah diajukan sebagai titik penaatan kualitas air.
Inspeksi oleh BLH (Badan Lingkungan Hidup) Kutai
Timur ke kolam Meruya dan Tiung telah dilakukan
pada bulan November 2009. Pada Triwulan IV 2009
juga berlangsung pembangunan kolam pengendap
baru Meranti dan Mahoni, yang akan menampung
aliran dari Pit Mustahil. Di areal tambang Bengalon juga
1
2
3
4
5
6
7
8
Lower Melaso
WQ06
WQ27D
WQ33
AB 103
Keny J
WQ19
Pewe (Pelikan West)
Sungai Sangatta
Sungai Sangatta
Sungai Sangatta
Sungai Sangatta
S. Pinang Bengalon
Sungai Kenyamukan
Laut Tanjung Bara
Sungai Sangatta
9
10
11
NWD02
New Pond
Kelawitan
Sungai Lembak
Sungai Lembak
Sungai Lembak
70
KINERJA LINGKUNGAN
pengapuran baik secara manual maupun dengan
alat neutramill, di beberapa kolam pengendap di
areal tambang Sangatta dan Bengalon. Pengapuran
secara manual di areal tambang Sangatta dilakukan
di Pit Pelikan dan Khayal untuk memperbaiki kualitas
air dari areal tersebut yang selanjutnya akan mengalir
ke kolam Lower Melaso, serta di kolam Tango Delta
untuk menjaga kualitas air yang mengalir ke kolam Sisi
Danau. Demikian pula pada kolam-kolam pengendap
di Bengalon dilakukan pengapuran baik secara manual
(di inlet kolam Kelawitan, inlet kolam NWD2 dan inlet
kolam New Pond) maupun dengan alat semi otomatis
(di outlet kolam Kelawitan dan outlet kolam New
Pond) untuk menjaga kualitas air. Pengapuran dengan
menggunakan neutramill statis dilaksanakan di kolam
Keny J Pit J secara terus menerus selama tahun 2009.
Sebuah neutramill dinamis juga ditempatkan di kolam
Keny J untuk membantu proses pengapuran apabila
diperlukan. Di kolam pengendap Bengalon, sebuah
neutramill juga dioperasikan secara bergantian di kolam
Kelawitan dan kolam NWD2.
Klasifikasi dan pemisahan batuan penutup dilakukan
berdasarkan pada potensi pembentukan asam batuan,
yaitu dengan analisa geokimia NAG (Net Acid Generation)
yang dilakukan di Laboratorium Lingkungan KPC. Analisa
geokimia NAG dilakukan pada percontohan (sample)
batuan yang berasal dari areal eksplorasi (diamond core
atau geology drill chips), lubang peledakan (blast holes)
dan areal penumpukan akhir sebelum reklamasi (final
dump). Sebanyak 101.107 sampel batuan telah dianalisa
NAG sepanjang tahun 2009.
Pengelolaan
Kualitas
Udara
dan
Pemantauan Emisi Udara (EN 16; EN 17; EN 20)
Upaya pengelolaan kualitas udara yang timbul dari
kegiatan penambangan dilakukan dengan beberapa
cara yaitu : penyiraman jalan tambang dengan truk
air; penanaman pohon di daerah industri; sistem
penyemprotan debu (dust suppression system) di lokasi
pabrik pemrosesan batu bara (CPP) menggunakan
air dan bahan kimia vinasol; serta perawatan stasiun
pembangkit listrik dan cerobong PLTU. Pemantauan
kualitas udara ambien dilakukan setiap enam bulan
dilokasi pemukiman masyarakat di Sangatta &
Bengalon, dan menunjukkan hasil memenuhi baku
mutu selama tahun 2009.
71
KINERJA LINGKUNGAN
Panel 8 Dump, Mentari Dump; dan di lokasi jalan di
Sangatta North, C North, Dump 570.
Kategori
Jenis Limbah
Lokasi
Satuan
Jumlah Timbulan
Pengolahan
B3
Pelumas Bekas
Liter
Sangatta
8,008,420.00
Bengalon
833,029.00
8,841,449.00
Ton
Total Pelumas
Bekas
B3
Barang
Terkontaminasi
Sangatta
409.89
Bengalon
77.64
Total Barang
Terkontaminasi
487.53
B3
Filter Beroli
Ton
Sangatta
346.21
Bengalon
61.05
Hose Beroli
Ton
B3
407.26
Sangatta
359.00
Bengalon
5.18
Ton
B3
364.18
Sangatta
105.75
Bengalon
20.79
126.54
B3
Grease Bekas
Ton
Sangatta
59.20
Bengalon
5.56
64.76
Ton
10.25
B3
Hidrogen
Peroksida
72
B3
Abu Insinerator
Ton
17.44
B3
Lumpur beroli
M3
1,052.58
Bioremediasi
KINERJA LINGKUNGAN
10
B3
Ton
Pemanfaatan
Fly Ash
6,976.00
Bottom Ash
1,376.20
8,352.20
11
B3
Medik
Ton
3.83
insinerasi
12
B3
Toner Bekas
Ton
0.11
13
B3
Limbah Kimia
Ton
3.69
M3
18,218.00
dikirim ke TPA
14
Non B3
Sampah Umum
Sumber: neraca limbah PT. KPC
500,000
400,000
300,000
200,000
100,000
Jan-10
Feb-10
Mar-10
Apr-10
Mei-09
Jun-10
Jul-10
Agst-09
Sep-10
Okt-09
Nov-10 Des-09
Bulan
Abu batu bara (fly ash dan bottom ash) sisa pembakaran
dari PLTU dikumpulkan di areal penyimpanan limbah
B3 di Tanjung Bara. Limbah abu batu bara tersebut
selanjutnya akan dimanfaatkan secara internal sebagai
campuran bahan dasar jalan (road base) sesuai ijin
dari Kep MENLH No.403 Tahun 2007. Implementasi
pemanfaatan abu batu bara untuk bahan dasar jalan
telah dilakukan pada tahun 2008, namun selama tahun
2009 tidak ada pemanfaatan abu batu bara.
Pengelolaan limbah terkontaminasi hidrokarbon
dilakukan dengan cara pembakaran (insinerasi) pada
insinerator yang terletak di Sangatta North Dump, sesuai
73
KINERJA LINGKUNGAN
minyak di BTU pada tanggal 8 September 2009, maka
pada bulan Agustus 2009 KPC telah mengajukan surat
permohonan perpanjangan izin kepada Kementrian
Negara Lingkungan Hidup, yang hingga akhir tahun
2009 masih dalam proses.
1
2
PROGRAM
Biaya (USD)
870,499
1,983,529
9,266,724
7,193,232
552,849
403,492
2,535,931
396,396
178,300
23,380,952
74
KINERJA PERBURUHAN
KINERJA PERBURUHAN
Sumber Daya Manusia (LA 1; LA 13)
K 2
18
J
H-I
54
154
F-G
D-E
768
429
B
A
808
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
75
KINERJA PERBURUHAN
Grafik 16. Distribusi karyawan berdasarkan tingkat pendidikan
Jumlah
3.941
1.032
4.973
Jenis kelamin
Laki-laki
Perempuan
Total
Jumlah
4.624
349
4.973
76
KINERJA PERBURUHAN
Dalam penerimaan tenaga kerja, komposisi daerah
penerimaan terbesar adalah di Sangatta di mana KPC
menjalankan operasi pertambangannya. Sementara
itu, jika dilihat dari komposisi umur maka jumlah
77
KINERJA PERBURUHAN
Tabel 26. Komposisi karyawan Indonesia dan Asing
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
78
Komposisi Karyawan
Indonesia
Asing
9
0
7
0
1
1
2
0
33
0
244
2
1
1
1
0
105
0
37
0
102
0
53
0
23
0
57
2
2.739
0
1.006
5
290
0
103
2
145
0
0
1
4.959
14
Divisi
Sosialisasi Program
Komunikasi secara reguler dilakukan baik kepada
para atasan, staff admin, maupun kepada seluruh
karyawan dalam rangka mensosialisasikan
kebijakan atau peraturan perusahaan. Sosialisasi
poin-poin perubahan dalam PKB 2009-2011 telah
KINERJA PERBURUHAN
selesai dilakukan kepada seluruh karyawan pada
tanggal 23 Juni 2009.
b. Serikat Pekerja/ Serikat Buruh (LA 4; HR 5)
Perusahaan mengakui keberadaan Serikat
Pekerja/Buruh (SP/SB) termasuk melibatkan
mereka dalam perundingan Perjanjian Kerja
Bersama secara setara sesuai aturan yang berlaku.
Lembaga Kerja Sama Bipartit (LKS) juga telah lama
terbentuk dimana pengurus dan anggotanya
terdiri dari wakil manajemen dan wakil SP/SB.
Saat ini perusahaan membina 6 (enam) Serikat
Pekerja / Serikat Buruh masing-masing Korps
Pegawai Pertambangan Batu Bara (KORPPRA),
Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan
(SP-KEP), Federasi Pertambangan dan Energi
Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (FPE-SBSI),
Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI),
Serikat Pekerja Keadilan (SPK), dan Serikat Pekerja
Mining Support Division (SP-MSD) dengan
keanggotaan seperti dalam tabel berikut:
111
79
KINERJA PERBURUHAN
Grafik 33. Total Hari Absen Karyawan (LA 7)
Tabel 28. Pelatihan yang diikuti oleh karyawan KPC tahun 2009 (LA 10)
No
Kategori
Karyawan KPC
Peserta
1143
Jam
8092
4897
72546
Karyawan Kontraktor
Peserta
49
Total
Jam
1141
Peserta
1192
Jam
9233
33
1944
4930
74490
General
Management and
Commercial
Health, Safety,
Environment
12283
40913
28431
73216
40714
114129
Equipment
Operation
16755
174419
5665
14769
22420
189188
Equipment
Maintenance
6899
57534
832
8428
7731
65962
Engineering
224
2748
224
2748
42201
356252
35010
99498
77211
455750
Total
80
KINERJA PERBURUHAN
Untuk mengembangkan para sarjana baru, KPC
menjalankan Program Pengembangan Sarjana Baru
(Graduate Development Program/GDP). Para peserta
program mendapatkan berbagai pelatihan manajerial
dan teknis, serta menjalani rotasi di berbagai area yang
relevan dengan bidang mereka. Contoh program rotasi
karyawan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 29. Area rotasi graduate Mining Engineering
Area rotasi untuk graduate
Mining Engineering
Perkiraan
Durasi
Pit Technical
9 bulan
6 bulan
6 bulan
Rehabilitation Project
3 bulan
Dispatch/Reporting
4 bulan
Contract Mining
4 bulan
4 bulan
Coal Technical
Peluang Berkarir
KPC memberikan kesempatan yang sama kepada
seluruh karyawan untuk berkarir sesuai dengan
bidang, kualifikasi dan pengetahuannya. Karyawan
yang memiliki kesesuaian kualifikasi dengan pekerjaan
tersebut dapat melamar dan mengikuti serangkaian tes
melalui seleksi internal. Lowongan pekerjaan tersebut
81
KINERJA PERBURUHAN
4.
Pelatihan di luar maupun di dalam lingkungan KPC dilakukan untuk meningkatkan dan menyegarkan keahlian serta pengetahuan karyawan.
82
1 : 0,87
1 : 0,91
Praktek Pengamanan
Sebanyak 495 orang atau 98 % dari 505 anggota
Satuan Pengamanan di Group4 dan Global Arrow
83
84
(3.12)
Indeks ini mengacu pada indikator pokok Global Report Initiative (GRI).
GRI
Halaman
3
3
16
23
14
16
22
13
26
16
16
8-12
7
5
5
1
7
7
8
8
8
Dikeseluruhan
laporan
7
81-86
85
86
14
14
14
20, 41,78
35
41
14
19, 41
43
43
16
49,50,52,56,58,61
20
20
21
20
20
16
4
35
45
35
48
57
53, 57
45
63
66, 73
65
65
64, 65
65
36, 65, 64
66
66
66
66
67
67
67, 70
69
71
71
71
71
71
70
71
71
72
67
61-72
39
74
36
74
75
79
35
79
79
87
88
31
32, 80
31, 33, 34
34
80
81
81
75-77
83
41
46
35, 42
83
79
83
87
35
84
49-59
42
42
84
17
41
41
74
39
39
24, 39
40
39
40
40
40
40
23, 66
22, 36, 67
23z
55
36
36
36
89
90
22
36
36
39
DAFTAR SINGKATAN
DAFTAR SINGKATAN
Singkatan
Kepanjangan
AMDAL
ANU
APBI
API
B3
BOSF
BPMT
BPPT
BTU
CE
CEO
CFCD
CMS
COC
COO
CPAR
CPP
CSSR
DRD
EPA
ERA
ESD
FKPL
FOB
FPE-SBSI
FRA
GCG
GERDABANGAGRI
GM
GPL
GRI
GWP
HKTI
HR
HRCR
HRD
HSE
IBL
IPB
ITB
K3
91
DAFTAR SINGKATAN
K3L
KADIN
KNPI
KONI
KORPPRA
KPC
KSDM
KSU
KUKM
LBD
LKS
LTIFR
MDGs
MEI
MOD
MSD
MSH CSR
NAF
NAG
NCSR
PAD
PAF
PDRB
PID
PKB
PKP2B
PPMI
PW
RUPS
SCD
SDR
SGS
SML
SOP
SPK
SP-KEP
SP-MSD
STIPER
THR
TNK
TPA
UGM
UMSK
UNGC
Unmul
WTP
92
UMPAN BALIK
Umpan Balik
Laporan Pembangunan Berkelanjutan 2009 PT. Kaltim Prima Coal
Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr untuk membaca laporan pembangunan berkelanjutan kami ini. Kami
sangat menghargai perhatian dan apresiasi Bapak/Ibu/Sdr terhadap laporan kami ini.
Untuk meningkatkan pelayanan kami dan pengembangan laporan pembangunan berkelanjutan yang akan
datang, maka kami mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr untuk mengisi kuesioner berikut serta mengirimkannya
kembali kepada kami. Kami sangat mengharapkan pemikiran, saran, dan kritik dari Bapak/Ibu/Sdr.
Pernyataan
1.
Laporan ini memberikan informasi yang bermanfaat mengenai kebijakan, dampak, dan penyelenggaraan
PT.Kaltim Prima Coal dalam bidang ekonomi, lingkungan, dan sosial dalam konteks pembangunan yang
berkelanjutan.
SS
2.
S
S
S
RR
TS
STS
RR
TS
STS
TS
STS
SS
5.
STS
SS
4.
TS
Laporan ini menyediakan suatu gambaran dan rangkuman mengenai kinerja PT.Kaltim Prima Coal yang sejalan
dengan usaha pencapaian pembangunan yang berkelanjutan.
SS
3.
RR
RR
SS
RR
TS
STS
SS
RR
TS
STS
Setuju
Ragu-Ragu
Tidak Setuju
Sangat Setuju
93
6.
7.
8.
9.
Profil Anda
Nama
:
Umur dan jenis kelamin :
Institusi/Perusahaan
:
Jenis institusi/perusahaan
O Pemerintah
O LSM
O Industri
O Masyarakat
O Media
O Lain-lain
Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr untuk meluangkan waktu mengisi lembar feedback ini.
94
95
96