OLEH :
KELOMPOK 4
Pembimbing :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2014
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr wb
Alhamdulillahirobbilalamin, Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT, Tuhan pencipta seluruh alam semesta beserta isinya, karena telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada
waktunya, tak lupa shalawat dan salam kami junjungkan kepada Rasulullah SAW, yang
telah membawa kita semua dari zaman jahiliyah kepada zaman yang terang benderang.
Dalam rangka melengkapi tugas tutorial I Pucat blok Imunologi dan Hematologi,
kami membuat laporan ini. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya kami berikan kepada
tutor kami yaitu, yang telah membimbing kami selama tutorial, dan teman-teman
kelompok 4 yang telah kompak berusaha untuk menyelesaikan laporan ini. Memang
bukanlah hal yang mudah dalam menyusun laporan ini, namun kami telah berusaha
semaksimal mungkin dan bersungguh-sungguh dalam menyelesaikannya.
Kami pun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan laporan
ini, baik dari segi penulisan, isi maupun informasi yang terdapat dalam laporan ini, oleh
karena itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, dan mohon saran, kritik dan
masukan dari para pembaca sekalian sehingga dapat meyempurnakan dalam proses
pembuatan laporan selanjutnya.
Akhir kata, kami sangat berterima kasih
kepada mereka yang berkenan memberikan kritik dan sarannya. Harapan kami , semoga
laporan ini bermanfaat untuk kita semua. Amin ya robbalalamin.
Wassalamualaikum wr wb
Makassar, Juni 2014
Penulis
PUCAT
SKENARIO
Seorang laki-laki umur 50 tahun datang ke RS dengan keluhan perut membesar
dan teraba keras. Penderita juga merasaa kalau makan cepat kenyang, lemah, pucat, dan
sering demam. Keluhan yang ada timbul sejak 6 bulan sebelum dan masuk MRS dan 3
bulang sebelumnya pernah MRS karena timbul bintik-bintik merah di kulit serta gusi
berdarah.
KATA KUNCI
1. Laki-laki 50 tahun
2. Perut membesar dan teraba keras
3. Makan cepat kenyang, lemah, pucat dan sering demam
4. Keluhan timbul sejak 6 bulan sebelum masuk rumah sakit
5. 3 bulan sebelumnya masuk rumah sakit, timbul bintik-bintik merah di kulit serta
gusi berdarah
PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud hematopoiesis?
2. Bagaimana proses hematopoiesis?
3. Bagaimana patomekanisme gejala pada scenario?
4. Bagaimana Diagnosis diferensial kasus tersebut?
JAWABAN
1. Pengertian hematopoiesis
Hematopoeisis (Criestensen, 2000; Phipps & Shannon, 1993; Yoder,
2000), definisi merupakan pembentukan, produksi, dan pemeliharaan sel darah.
Sel-sel pluripoten berkembang menjadi sel bakal unipoten (unit pembentuk
koloni) yang berubah menjadi garis sel tertentu. Proses ini dimulai di yolk sac
(gestasi 16 hari), kemduain bermigrasi ke hepar (puncak pada gestasi 4 sampai 5
bulan), dan akhirnya menjadi hematopoiesis medula (sumsusm tulang) (setelah
gestasi 22 minggu). Tempat hematopoeisis ekstramedular (limpa, kelenjar getah
bening, timus, ginjal) membantu produksi sel selama kehidupan janin saat tulang
panjang masih kecil.
Haws. Paulette S. Asuhan Neonatus Rujukan Cepat. 2007. Jakarta : EGC. Hal :
159
Sacher, Ronald A. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium. 2004. Jakarta
: EGC. Hal : 22
2. Proses hematopoiesis
a. Erythropoiesis
Steam
cell
pronormoblast
basofilik
policromatopilik
Sherwood lauralee. Fisiologi Tubuh Manusi: dari sel ke system. Edisi 6. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2011. Halaman 432
b. Deman
Adanya penurunan jumlah sel leukosit terutama neutrofil menyebabkan
neutropenia. Sel-sel neutrofil berfungsi dalam memphagositosis zat-zat asing,
misalnya bakteri dan virus. Berkurangnya jumlah neutrofil menyebabkan
penderita rentan terhadap infeksi sehingga penderita sering demam akibat
infeksi virus atau bakteri.
Price Slyvia A, Lorraine M. Wilson. Patofisiologi. Edisi 6. Jakarta: EGC. 2006.
Halaman 271
c. Perut membesar dan cepat kenyang
Patomekanisme perut besar
Pembesaran pada perut dapat diakibatkn oleh beberapa penyebab:
1) Hepatomegali
Hepatomegali adalah pembesaran pada organ hepar yang
dikarenakan kerusakan sel hepar yang memicu infasi pembuluh darah
sehingga terjadi obstruksi pada vena hepatica yang menyebabkan
penutupan vena porta. Hal ini menurunkan produksi albumin sehingga
terjadi penurunan tekanan onkotik dimana cairan yg berada didalam sel
keluar ke ekstrasel dan menyebabkan edema/ascites.
2) Splenomegali
Hepatomegali
Splenomegali
(acquired
aplastic
anemia);
familial
(inherited);
idiopathik
800mg/hari
b) Anemia hemolitik autoimun tipe dingin
- Gambran klinis : aglutinasi pada suhu dingin, anemia ringan 9-
4mg/hari.
c) Anemia hemolitik autoimun tipe paroxysmal cold hemoglobinuria
- Gambran klinis : AIHA (2-5%), menggigil, panas, mialgia, sakit
kepala, urtikaria.
- Terapi : hindari udara dingin.
d) Anemia Hemolitik Non Autoimun
Kadar Hb < normal akibat kerusakan sel eritrosit yang lebih cepat dari
kemampuan sumsum tulang yang menggantikannya.
Patofiologi
- Hemolisis intravaskular, dekstruksi eritrosit
-
disirkulasi darah
Hemolisis ektravaskuler
dekstruksi
terjadi
dilakukan
oleh
langsung
sistem
kasus,
terdapat
kelainan
kromosom
yang
disebut
kromosom
Anemia
Anemia
aplastic
hemolitik
Lemas
+
+
Pucat
+
+
Demam
+
Perdarahan
+
+/Organomegali +
Price, Slyvia A, Wilson Lorraine M. Patofisiologi. 2006.
Leukemia
+
+
+
+
+
Ed. 6 Vol. 1. Jakarta :
kelenturan
merrah,
yang
garis
tengah
normalnya adalah 8 pm, dapat mengalami deformitas secara luar biasa sewaktu
mengalir saru per satu melewati kapiler yang garis tengahnya sesempit 3 pm.
Karena sangat lentur maka SDM dapat mengalir melalui kapiler sempit
berkelok-kelok untuk menyalurkan O di tingkat jaringan tanpa pecah selama
proses tersebut berlangsung. Ciri anatomik terpenting yang memungkinkan
SDM mengangkut O adalah adanya hemoglobin di dalamnya.
Sherwood, lauralee. Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta :
EGC; 2011. Halaman 423
2. Metabolism sel darah merah
Metabolisme eritrosit
Besi (Fe)
Besi merupakan salah satu elemen penting dalam metabolisme
Vitamin B12
Asam folat
Nama generiknya adalah folasin . Asam folat ini terdiri dari basa
pteridin yang terikat dengan satu molekul masing-masing asam Paminobenzoat acid (PABA ) dan asam glutamat. Tetrahidrofolat
merupakan bentuk asam folat yang aktif. Makanan yang mengandung
asam folat akan dipecah oleh enzim-enzim usus spesifik menjadi
monoglutamil folat agar bisa diabsorbsi . kemudian oleh adanya enzim
folat reduktase sebagian besar derivat folat akan direduksi menjadi
tetrahidrofolat dala sel intestinal yang menggunakan NADPH sebagai
donor ekuivalen pereduksi. Defisiensi atau kekurangan asam folat dapat
menyebabkan anemia megaloblastik karena terganggunya sintesis DNA
dan pembentukan eritrosit.
Hoffbrand,A.V dkk. Anemia Hipokrom dan penimbunan lemak. 2005. Edisi 4.
Kapita Selekta Hematologi. Jakarta. EGC. Halaman 25-29
Soenarto. Anemia Megaloblastik dalam Sudoyo, Aru W, et.al. 2006. Edisi 5. Jilid
II. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FKUI. Halaman 1141-1151
dari
tulang
tengkorak pada
thalassemia
major,
Keterangan:
Gambar 1. Foto anteroposterior tulang belakang lumbal. Tampak
osteopenia. Catatan: gambaran lurik dari badan vertebra dihasilkan
dari penebalan trabekula.
Gambar 2. Foto Rontgen menunjukan penipisan tulang korteks,
pelebaran diploe, dan gambaran Hair on End menyerupai rambut
berdiri potongan pendek.
3) Gambaran radiology yang sering ditemukan pada penderita anemia sel
sabit : Trabekula tulang kasar dan demineralisasi, pada vertebra ditemukan
step-like indentation end plates, splenomegaly (insidensi menurun
berdasarkan umur), hepatomegaly, dan cardiomegaly, impaired renal
Keterangan:
Gambar 1. Trabekulasi ruang medula memberikan gambaran mozaik pada
tulang. Pembesaran medula dan penipisan tulang kompak pada korteks
tulang panjang dapat menyebabkan terjadinya fraktur patologis.
Gambar 2. Sickle cell anemia pada seorang anak berumur 8 tahun. Tampak
bercak sclerosis di seluruh diaphysis dan metaphysis dari tibia. Perubahan
skeletal menggambarkan adanya destruksi fokal, sklerosis korteks dan
medulla dan pembentukan tulang baru sekunder.
Departemen Ilmu Penyakit Dalam. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Edisi IV.
Jilid II. Jakarta : Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI ; 2006 : 627 633
Robinson, Irwin B; Sarnat, Bernard G. 2010. Roentgen Studies of the Maxillae
and Mandible in Sickle-Cell Anemia. http://radiology.rsna.com/
INFORMASI TAMBAHAN
tengah
di kedua
sisi,
seperti
donat
dengan bagian
tengah
efisiensi
unik ini
sel darah
berperan melalui
dua cara,
dalam
utamanya
tubuh. Leukosit
tidak
memiliki
hemoglobin (berbeda
dengan
Satu
megakariosit
biasanya
DAFTAR PUSTAKA
Corwin, Elizabeth, J. Buku Saku Patofisiologi Corwin. Ed. 3. Jakrta : EGC; 2009
Departemen Ilmu Penyakit Dalam. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Edisi IV.
Jilid II. Jakarta : Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI ; 2006
Guyton and Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11. Jakarta: EGC; 2008.
Haws. Paulette S. Asuhan Neonatus Rujukan Cepat. Jakarta : EGC: 2007
Hoffbrand,A.V dkk. Anemia Hipokrom dan penimbunan lemak. 2005. Edisi 4.
Kapita Selekta Hematologi. Jakarta. EGC.
Robinson, Irwin B; Sarnat, Bernard G. 2010. Roentgen Studies of the Maxillae
and Mandible in Sickle-Cell Anemia. http://radiology.rsna.com/
Sacher, Ronald A. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Jakarta :
EGC; 2004
Sherwood lauralee. Fisiologi Tubuh Manusi: dari sel ke system. Edisi 6. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2011
Widjanarko, Arifin; Sudoyo, Aru W. Salonder, Hans. 2006. Ilmu Penyakit Dalam.
Edisi IV. Anemia Aplastik. Jakarta. Hal. 627.