Anda di halaman 1dari 9

CATATAN BEDAH

Bernhard Errysa Satria Pattriskak

dr. Hariatmoko Sp.B


1. Penilaian Rectal Touche (dilakukan terlentang)
a. Tonus Sfingter ani kuat atau lemah
b. Mukosa (dinilai searah jarum jam) licin atau tidak
c. Ampula recti Kolaps atau tidak
d. Nyeri tekan
e. Teraba masa atau tidak bisa dideskripsikan prostat pada jam 12. Normalnya prostat lunak.
f.

Setelah dilepas dinilai pada sarung tangan didapat lendir, darah, atau feces.

2. Appendicitis akut kenapa pindah dari regio umbilicus ke titik Mc.Burney?


Persarafan simpatis berasal dari nervus thorakalis X, oleh karena itu nyeri visceral pada appendiks
bermula di sekitar umbilikus. Persarafan parasimpatis berasal dari N.Vagus yang diikuti A.Mesenterika
Superior dan A.Appendikularis.
3. Macam Apendicitis:
a. Appendicitis Akut
b. Appendicitis Kronis: Pernah mengalami appendicitis akut walaupun sudah sembuh. Tidak ada
gejala, tetapi mempunyai riwayat.
c. Appendicitis eksaserbasi akut: Sakit Sembuh Kemudian sakit lagi. (Kambuh)
4. Gambaran PA Apendicitis Akut, Kronis, dan Eksaserbasi akut?
a. Appendicitis akut
i. Makroskopis: Jaringan appendiks yang membengkak, pada lumen tampak masa berwarna
kekuningan, dan dinding tampak rapuh.
ii. Mikroskopis: Terlihat kongesti dan edema (Jaringan merenggang karena mengandung
cairan yang berasal dari pembuluh darah). Terdapat sebukan PMN pada lapisan mukosa
yang membatasi lumen appendiks.
b. Appendicitis kronis
i. Makroskopis: pada penampang tampak berdinding tebal

ii. Mikroskopis: dinding appendiks menjadi tebal karena terjadi fibrosis. Banyak sebukan sel
MN. Tampak pula proliferasi jaringan limfoid.
5. Apa itu shift neutrofil to the left, dan right? (kasus appendicitis)
a. Shift neutrofil to the left: Peningkatan bentuk sel immature neutrofil dalam darah. Menandakan
dari fase akut proses imunologi.
Neutrofil yang masih muda akan bekerja, jika ada infeksi akut untuk menambah pertahanan. Oleh
karena itu sel immature akan meningkat di dalam darah.
b. Shift neutrofil to the right: Peningkatan bentuk sel mature neutrofil di dalam darah. Hal ini bisa
terjadi karena anemia pernisiosa atau keracunan radiasi. BUKAN spesifik menunjukan infeksi
kronis.
6. Perbedaan diagnosis dan diagnosa?
a. Diagnosis: Sudah pasti.
b. Diagnosa: Dugaan sementara.
7. Drajad Hidronefrosis? (menurut gambaran radiologis)
a. Hidronefrosis derajad 1: Dilatasi pelvis renalis tanpa dilatasi kaliks. callices berbentuk blunting
(tumpul)
b. Hidronefrosis derajad 2: Dilatasi pelvis renalis dengan dilatasi kaliks mayor tanpa dilatasi kaliks
minor. callices berbentuk flattening (datar)
c. Hidronefrosis derajad 3: Dilatasi pelvis renalis, kaliks mayor dan minor, tanpa adanya penipisan
korteks. callices berbentuk clubbing (menonjol)
d. Hidronefrosis derajad 4: Dilatasi pelvis renalis, kaliks mayor dan minor, dengan adanya penipisan
korteks. callices berbentuk balloning (menggembung)

8. Goodsall Rule
a. Pasien berada dalam posisi litotomi, muara eksterna terletak di anterior kanalis ani. Biasanya
berjalan langsung menuju anal kanal.
b. Pasien berada dalam posisi litotomi, muara eksterna terletak di posterior kanalis ani. Fistul biasanya
membentuk lengkungan terhadap garis tengah dari kanalis ani.

9. Penatalaksanaan operatif Hernia ada 3 ?


a. Herniotomi: yaitu membuka kantung hernia yang dimulai dari irisan kulit dilanjutkan dengan
memotong kantong hernia sampai memasukan kantong hernia ke cavum abdominalis.
b. Herniorapi: menjahit kembali dinding perut atau kantong hernia dan menggantungkannya dibawah
conjoint tendon ( persatuan aponeurosis M.oblicus internus dan M.transversus)
c. Hernioplasti: tindakan mengecilkan anulus inguinalis internus dan memperkuat kanalis inguinalis.
Ada 4 macam metode:
i. Bassini
ii. Ferguson
iii. Halstedt
iv. Mc. Vay
10. Isi dari Funiculus Spermaticus:
a. Vas deferens
b. A. Spermatica interna
c. Plexus pampiniformis
d. Pembuluh lyphe
e. A. Deferentialis dan A. Cremasterica
f.

Processus vaginalis peritonei


3

11. Indikasi operasi fraktur fibula adalah : Fraktur fibula distal


Fraktur Bimanuler

12. Triple diagnostik tumor mamae ?


a. Anamnesa
b. Px fisik : Payudara dibagi menjadi 4 kuadran, mobile atau fix
c. Px penunjang:
i. AJH (Aspirasi jarum halus) atay FNAB ( Fine Needle Aspiration Biopsi )
ii. USG wanita muda ( <35tahun)
iii. Mammografi wanita tua (>35 tahun) karena ditekan
iv. Tidak boleh dilakukan aspirasi sebelum USG karena jika dilihat di USG akan tampak
perdarahan sehingga disangka keganasan.
13. Konkordam, meragukan, Komkordam ???
a. Konkordam (+) Mastektomi
b. Meragukan frozen section (di bedah selanjutnya nunggu PA ganas atau tidak. Bila ganas
Mastektomi)
c. Komkordam Konservatif
14. Insisi, eksisi, ekstirpasi ??
a. Insisi membuat sayatan ( kasus abses)
b. Eksisi mengangkat tumor + jaringan sehat sekitar
c. Ekstirpasi pengangkatan seluruh jaringan tumor beserta kapsulnya ( kasus lipoma)
15. Appendicitis pada anak Tidak ada kronis dikarenakan belum terbentuk omentum. Terdapat 5 derajad:
a. Simple: Hiperemis ringan (boleh tidak operasi)
b. Supuratif: Adanya obstruksi
c. Gangren: dinding supurasi, warna keunguan dan coklat
d. Ruptur : cairan berbau busuk
e. Abses: disekitarnya terdapat abses.
16. Penilaian pada fraktur
a. Alinement: kelurusannya
b. Gap
c. Aposisi
d. Rotasi
17. Infeksi: Kontaminasi, invasi, dan kolonisasi
18. Lumpektomi sama seperti ekstirpasi, biasa pada FAM.
4

19. Pada abses ada 2 teknik: Seton dan Tampon.


a. Diberikan salep kloramfenikol
b. Idealnya diberikan fistulografi
20. Hernia lateral: lonjong ; Hernia medial: bulat
dr. Purwoko Sp.B
1. Pada pasien yang tidur terus di bed, akan mengalami:
a. Deep vein trombosis
b. Ulkus dekubitus
c. Pneumonia karena kelembapan ruangan
2. Prevention kecelakaan lalu lintas:
a. Primary

: kedisiplinan, mentalitas,

b.

: batas kecepatan, patuhi rambu lalu lintas.

Secondary

3. Ada kecelakaan dijalan, apa yang harus dilakukan?


a. Pemindahan pasien/police line: mengutamakan juga kecelamatan penolong dan korban, jalan raya
harus sepi, pemindahan dengan log roll: model pemindahan pasien 3 orang dengan 1 komando.
b. Cek ABC rapid assesment 15 detik.
4. Penyembuhan luka:
a. Fase inflamasi
i. Berlangsung 5-10 menit
ii. Vasokonstriksi pembuluh darah dan bekuan fibrinoplatelet terbentuk dalam upaya
mengontrol perdarahan
iii. Diikuti vasodilatasi venula
iv. Mikrosirkulasi mengalami kerusakan, elemen darah seperti antibody, plasma protein,
elektrolit, komplemen, dan air menembus spasium vaskular selama 2-3 hari. Kemudian
akan mengalami pain, kalor, rubor, dolor.
v. Neutrofil merupakan leukosit pertama yang bergerak ke jaringan rusak. Monosit berubah
menjadi makrofag menelan debris dan memindahkannya.
b. Fase proliferasi
i. Fibroblas kemudian memperbanyak diri dan membentuk jaring-jaring untuk sel sel yang
bermigrasi
c. Fase maturasi
i. Setelah 3 minggu, Fibroblas mulai meninggalkan luka. Jaringan parut tampak besar,
sampai fibrin kolagen menyusun kedalah posisi yang lebih padat.
5

5. Golden hour trauma ? 6 jam, jika lebih akan ada kemungkinan infeksi
6. Perdarahan yang bahaya berapa cc ?
7. Delphian Node ????
8. Hemorhoid
a. Haemorhoid eksterna: Pelebaran pleksus hemoroidalis inferior yang berada dibawah atau diluar
linea dentata.
b. Haemorhoid interna: Pelebaran pleksus hemorhoidalis superior yang berada diatas atau didalam
linea dentata.
c. Kalau bisa haemorroid jangan dioprerasi karena berguna untuk bantalan BAB
d. Derajad Hemorhoid Interna
i. Terjadi pembesaran hemorhoid tetapi tidak prolaps ke luar kanal anus. Hanya dapat dilihat
dengan anorektoskop
ii. Terjadi pembesaran hemorhoid yang prolaps dan menghilang atau masuk dengan
sendirinya ke dalam anus secara spontan
iii. Terjadi pembesaran hemoroid yang prolaps dan dapat masuk ke dalam anus dengan
bantuan jari
iv. Prolaps hemorhoid yang permanen. Rentan untuk mengalami trombosis dan infark.
e. Terapi
i. Pencahar: Dulcolax
ii. Simptomatik: Faktu, anusol, boraginol
iii. Menghentikan perdarahan: Bioflavonoid, Ardium (kombinasi hesperidin dan disomin)
9. Abses perianal
a. Hukum Good sall
b. Adanya abses dan muncul saluran baru (Fistula)
Fistula Saluran abnormal yang menghubungkan 2 tempat yang berepitel.
Lubang fistula bisa satu (simple) atau lebih (Complex)
c. Resiko operasi disitu:
i. Tidak bisa membedakan cair, padat, dan gas
ii. Tidak bisa nahan BAB
d. Secondary healing: Melalui jahitan
Primary healing: fistula disayat sehingga muncul luka terbuka dan proses penyembuhan dibiarkan
terbuka melalui jaringan granulasi.
10. Foregut, Midgut, Hindgut

Foregut

Midgut

Hindgut

Esofagus

Distal duodenum

Distal 1/3 colon transversal

Gaster

Illeum

Descending colon

Hepar

Jejenum

Sigmoid colon

Gall bladder

Caecum

Rectum

Pancreas

Appendix

Upper anal canal

Proksimal duodenum

Ascending Colon

dr. Gapong Sp.B


1. Pada foto thorax, costa bagian depan tidak terlihat karena hanya kartilago.
2. Hematotoraks.
a. Lakukan WSD: pada SIC 5, diatas costa ditusuk
3. Pada open pneumothorax setiap 6 jam harus difoto
4. Fraktur Colum Humeri
a. Frozen shoulder: Bahu beku karena setelah terjadi fraktur humeri selama 3 minggu tidak
digerakkan.
5. Fraktur Clavicula: mudah sambung
dr. Jaka Marjana. Sp.B
1. Bilirubin indirect dan direct
2. Gambaran khas USG batu empedu ? Akustik shadow
3. Peritonitis
a. Definisi: peradangan pada rongga peritoneum
b. Etiologi: perforasi saluran cerna (sekunder)
c. Gambaran klinis:
i. Gejala Demam, nausea, vomiting, nyeri abdomen, perut kembung, tidak dapat flatus/
BAB (Susp illeus)
ii. Tanda: Distensi abdomen, Defens muskular, pekak hepar hilang, rectal touche: Penurunan
tonus sfingter ani.
d. Px penunjang:
i. Lab: Leukositosis
ii. Radiologi: daerah lussen pada sub diafragma.
7

4. Kolelithiasis dan kolesistitis ?


5. Bone Healing
a. Hematom/kerusakan jaringan : 1x24 jam
b. Inflamasi : >1hari
c. Kalus: 6-10 hari, fase union, terbentuk tulang rawan.
d. Konsolidasi: 3-10 minggu tulang menjadi lebih matang
e. remodelling
dr. Yudha Sp.BO
1. Narrow plate: 3,5 mm dan 4,5 mm diameternya
Dynamic Plate: lubangnya berbentuk oval, sehingga bisa berubah posisi
Macam2 Plate ??
2. Setelah pasang plate diberikan perhidrol
3. Bongros : terdiri dari hydroxid appetide yang digunakan untuk menyatukan gap (fraktur kominutif)
4. Sequester: Tulang mati
5. Akrylic ( Hylon) yg dipakai ok pada saat OREF sebaiknya menggunakan Titanium Clip On
6. Derajad Fraktur Terbuka (klasifikasi Gustilo and Anderson)
a. Derajad I: Laserasi <1cm, kerusakan jaringan tidak berarti, luka relatif bersih
b. Derajad II: Laserasi >1cm, tidak ada kerusakan jaringan yang hebat, ada kontaminasi
c. Derajad III: Luka lebar, rusak hebat, dan hilangnya jaringan disekitar kontaminasi
A. Tulang yang masih fraktur, ditutupi oleh jaringan lunak.
B. Terdapat periosteal striping
C. Kerusakan pembuluh darah

Tambahan
1. Obat-obatan di OK
a. Ventamin
b. Recopol
c. Tramadol
d. Lidocain
e. Asam Trameksamat
f.

Tramus

g. Prostigmin
8

h. Nabazetin bubuk
2. Lapisan dinding abdomen (luar-dalam)
a. Kulit (kutis dan subkutis)
b. Lemak subkutan
c. Fascia superfisialis ( fascia scarpa)
d. M. Obliqus Eksternus Abdominalis
e. M. Obliqus Internus Abdominalis
f.

M. Abdominis Transversus

g. Lemak preperitoneal
h. Fascia transversalis
i.

Peritoneum parietal

Anda mungkin juga menyukai