Anda di halaman 1dari 61

SRI BADUGA Maharaja PRABU

SILIWANGI Raja GALUH PAKUAN


PADJAJARAN Yang ADIL BIJAKSANA.
By NRM News on Januari 30, 2011 ( 73 Komentar )

38 Votes

Prasasti Batutulis, Memoar Kebesaran Nama Prabu Siliwangi (1482 1521) Photo
By : Red.NRMnews.com

Ilustrasi Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi


NRMnews.com BOGOR, Tersebutlah seorang Raja di bumi Jawa Barat, yang namanya
tetaplah Legendaris hingga saat ini, dan Raja itu bernama Sri Baduga Maharaja Prabu
Siliwangi.
Berdasarkan keterangan dari Prasasti Batu Tulis yang terdapat di jalan Batu Tulis Bogor,
beliau memerintah bumi Jawa Barat selama kurang lebih 39 tahun, terhitung sejak tahun
1482 hingga 1521 Masehi, sedangkan kerajaannya bernama Galuh Pakuan Padjajaran.
Saat ini nama Galuh Pakuan Padjajaran bekas nama kerajaan Sunda, yang dulu beliau
pimpin tersebut, oleh pemerintah pusat tetaplah di abadikan, dengan menjadikannya sebagai
nama dari sebuah universitas negeri di kota Bandung yaitu : Universitas Padjajaran. Selain
itu nama kerajaan Sunda tersebut, juga dipergunakan sebagai nama dari sebuah universitas di
kota Bogor, dengan sebutan Universitas Pakuan Bogor.
Dan bukan hanya itu saja, kebesaran nama Prabu Siliwangi pun di abadikan secara
monumental, sebagai simbol Perjuangan rakyat Jawa Barat. Dimana hal tersebut terkait dengan
peristiwa Long March Divisi Siliwangi, saat agresi militer Belanda II, pada 19 Desember

1948. Hingga kini nama besar Prabu Siliwangi tersebut tetap di abadikan, menjadi nama
Kodam III Siliwangi Korps TNI Angkatan Darat.
Menurut para ahli sejarah di masa pemerintahan beliau Prabu Siliwangi, jumlah populasi
penduduk ibu kota Pakuan kerajaan Padjajaran Jawa Barat adalah, kurang lebih 48.271 jiwa.
Dan menempati urutan no 2 terbanyak jumlah penduduknya, dari seluruh jumlah penduduk
yang tinggal di ibu kota-ibu kota kerajaan di Nusantara.
Sedangkan kerajaan dengan jumlah populasi penduduk, yang ibu kotanya menempati urutan
Pertama, sekaligus terbesar di Nusantara kala itu adalah, ibu kota Trowulan kerajaan
Majapahit di Jawa Timur, dengan jumlah penduduknya yaitu 49.197 jiwa. Di masa
pemerintahan Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi (1482 1521 Masehi), kerajaan Galuh
Pakuan Padjajaran mencapai puncak masa Kejayaannya.

Candi CANGKUANG Peninggalan Kerajaan Galuh Pakuan Padjajaran di Garut


Jawa Barat
Dengan pelabuhan niaganya Sunda Kelapa, serta wilayahnya yang meliputi seluruh Jawa
Barat, Selat Sunda, Lampung (Sumatera Selatan), hingga Pegunungan Dieng Wonosobo
(Jawa Tengah).
Kerajaan Galuh Pakuan Padjajaran menjadi sebuah negara besar, yang sangat
diperhitungkan dan disegani, oleh segenap kerajaan-kerajaan yang tersebar diseluruh
penjuru Nusantara.

Jadi tak heran jika dimasa itu, pelabuhan niaga Sunda Kelapa, yang kini merupakan salah
satu pelabuhan kota Jakarta, menjadi pusat jalur lalu lintas Perdagangan dan Imigrasi,
berbagai bangsa (penduduk asing) dari Mancanegara ke pulau Jawa.
Pelabuhan-pelabuhan laut yang menjadi pusat perniagaan saat itu di antaranya adalah :
Banten, Pontang, Cigede, Tamgara (Muara Cisadane), Sunda Kelapa (Jakarta), Karawang
dan Muara Kali Cimanuk.
Menurut catatan Tom Pires seorang Penjelajah Samudera berkebangsaan Portugis, bersama 4
buah kapal dagang Portugis, yang sedang berlabuh di pantai utara Jawa, lalu kemudian singgah
di Padjajaran pada tahun 1513 Masehi mencatat bahwa :
Kerajaan Sunda Padjajaran adalah Negeri para Ksatria sekaligus Pahlawan Laut, sebab
para Pelautnya telah mampu berlayar ke berbagai negara mancanegara, hingga sampai ke
kepulauan Maladewa Srilangka tulisnya.
Selain itu Tom Pires pun mencatat, bahwa komoditi perdagangan kerajaan Padjajaran yang
terpenting adalah : Beras mencapai 10 Jung pertahun, Lada 1000 bahar pertahun, mengekspor
Kain Tenun ke kerajaan Malaka, Sayuran yang melimpah ruah, Daging serta Asam, yang jika
di gabung akan dapat untuk memuati lebih dari 1000 Kapal Dagang.

Bangunan Cagar Budaya Tempat Menyimpan Situs Batu Tulis Photo By : Red
NRMnews.com

Berdasarkan catatan Tom Pires itu pula, beliau pun mencatat tentang keadaan ibu kota Pakuan
Padjajaran, dimana di katakan olehnya, bahwa rumah-rumah di kota Pakuan Padjajaran
sangatlah indah dan besar, terbuat dari kayu dan palem.
Istana tempat tinggal Raja di kelilingi oleh 330 Tiang Pilar Kayu berukuran sebesar Tong
Anggur, dengan Tinggi 4 pathom atau sekitar 9 meter, di sertai berbagai ukiran indah di
atasnya.
Tak lupa Tom Pires pun mencatat, tentang pola perilaku masyarakat Padjajaran yang katanya
adalah : Menarik, Ramah, Sopan, Jujur serta berbadan Tinggi Besar.
Dan komentarnya pula tentang sosok Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi di dalam bukunya
THE KINGDOM Of SUNDA Is JUSSTTLY GOVERNED Tom Pires mengatakan
bahwa :
Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi adalah sosok seorang Raja yang ADIL dan
BIJAKSANA, dalam memerintah segenap rakyat kerajaannya .
Prabu Siliwangi terlahir di keraton Surawisesa Kawali, ibu kota kerajaan Galuh Sunda, yang
kini berada di daerah Ciamis, Jawa barat. Beliau adalah putera dari Prabu Dewa Niskala,
sedangkan Prabu Dewa Niskala adalah putera dari Prabu Niskala Wastu Kancana, yang
merupakan anak lelaki satu-satunya dari Prabu Lingga Buana.
Jadi secara urutan garis silsilah, Prabu Siliwangi adalah Cucu dari Prabu Niskala Wastu
Kencana, sekaligus Cicit dari Prabu Lingga Buana sang Mokteng Bubat. Oleh Kakeknya
yaitu Prabu Niskala Wastu Kencana, beliau diberi nama Sang Pamanah Rasa, sedangkan
oleh Ayahandanya yaitu Prabu Dewa Niskala, beliau diberi nama Sang Jaya Dewata.

Situs Prasasti Batu Tulis, Catatan Masa Pemerintahan Sri Baduga Maharaja Prabu
Siliwangi Photo By : Red. NRMnews.com
Di usia remaja / masa mudanya sang Pamanah Rasa / Jaya Dewata, ternyata tumbuh menjadi
seorang pemuda tampan dan gagah, yang lebih cendrung mewarisi karakter/sifat perilaku

dari kakeknya, yaitu Prabu Niskala Wastu Kencana, ketimbang ayahnya Prabu Dewa
Niskala.
Sang Pamanah Rasa/Jaya Dewata pun kemudian mengikuti jejak sang Kakek, yaitu gemar
tirakat/lelaku prihatin (Pengendalian Diri), serta menjadi seorang ksatria Pengembara.
Meskipun Ia adalah seorang Putera Mahkota/Pangeran Kerajaan Galuh, namun Sang
Pamanah Rasa/Jaya Dewata Muda, tidaklah mau tinggal diam, serta asyik terbuai oleh
kehidupan mewah di istana, yang penuh hidangan lezat, serta pelayanan gadis-gadis cantik
dayang-dayang istana. Ia pun kemudian pergi mengembara ke wilayah utara Jawa sampai ke
Muara Jati, Cirebon.
Dan berkat ketekunan serta perjalanan lelaku prihatin/tirakat pengendalian dirinya, yang di
mulai sejak masa mudanya itulah, kelak dikemudian hari berhasil membentuk karakter sang
Pamanah Rasa/Jaya Dewata, menjadi seorang Raja yang ADIL, ARIF, BIJAKSANA, serta
berhasil mempersatukan seluruh kerajaan-kerajaan di wilayah Jawa Barat, dibawah panjipanji kebesaran Kerajaan Galuh Pakuan Padjajaran, yang beribu kota di Pakuan, Bogor.
Di mana kemakmuran dan kesentausaannya, tersiar memancar ke seantero pelosok bumi
Nusantara, bahkan Mancanegara. Sehingga pantaslah Beliau, jika dikemudian hari
memperoleh nama Gelar Kehormatan sebagai Sang Hyang Maharaja Prabu Siliwangi. Oleh
karena Beliau memanglah teramat sangat di Cintai sekaligus di Hormati oleh segenap rakyat
Jawa Barat, serta anak cucu keturunannya hingga saat ini
( Oleh : Red. NRMnews.com / A.Dody.R )

Bagikan ini:

Surat elektronik

Cetak

Facebook399

Twitter4

Pinterest

Terkait
"...SEMINAR Sehari NAPAK TILAS Sejarah ISLAM di Bumi PADJAJARAN..." Majelis
Nadhatul Ulama Bogor Jawa Baratdalam "Artikel"

"...KUJANG Simbol PUSAKA Kerajaan GALUH PADJAJARAN dan Masyarakat SUNDA


Jawa Barat..."dalam "Artikel"
"...HUT Kab BOGOR Ke 529..." Festival HELARAN Seni BUDAYA Jawa Barat 2011dalam
"Beranda"
Kategori:Artikel, Beranda, Berita Daerah, Cagar Budaya, Wisata Sejarah Nasional
PERTUNJUKAN Wayang ORANG Bharata
LEUIT JIMAT Si LUMBUNG PADI

73 replies

1.

cipto waluyo
Februari 19, 2011 pada 23:27

Rate This
saya adalah orang yang suka dengan sejarah sejarah. dan saya ingin cerita yang lebih
komplek
Balas

warungkopibabeh
Maret 5, 2011 pada 17:14

Rate This
Yaa Mas mdah2an nanti bisa di buat article yg lbih lengkap lghehehe. And
Thanks 4 koment
Balas

Anonymous

April 6, 2012 pada 10:46

Rate This
Prabu Siliwangi adalah kebanggaan saya, saya mengidolakan beliau bahkan saya
mau mengabdi seandainya beliau masih hidup. Beliau sangat berwibawa sehingga
beliau bisa mempesatuakan tanah pasundan tanpa ada kekerasan, semoga beliau
lahir kembali.
Balas

NRM News
April 6, 2012 pada 12:56

Rate This
Betul..Trims ya apresiasinya

2.

Eyang Prabu Siliwangi,seorang Raja Sunda yang layak disebut Kaisar


Imperium Sunda
Agustus 16, 2011 pada 06:37

Rate This
Sosok figur Eyang Prabu Siliwangi bagi urang Sunda,merupakan figur seoang pemimpin
yg berjiwa luhur,kesatria dan bijaksana. Beliau figur picontoeun urang reya. Eyang
Prabu adalah sosok manusia yg linuwih,sakti namun tidak jumawa atawa asa Pinter aing
teu batur teu ngarasa Ieu aing uyang kidul jadi bener2 hiji pamingpin nu di dago2
hadir deui di persada Nusantara. Batin na pinuh rasa welas asih,nyaah ka sasama. mugia
Gusti Nu Maha Agung maparinan Presiden sapertos manten na. cag !!!
Balas

warungkopibabeh
Agustus 16, 2011 pada 20:43

Rate This
Trims YaaMemang benar beliau memang sosok yg patut jadi teladan bagi
kita
Balas

3.

Kizaru Wiyadi
Desember 30, 2011 pada 13:32

Rate This
bi mah urang klaten,.,.,.,v ntos 9 taun hirup di tanah sunda,.,.,.mangkana abi Bogoh ka
wwargi2 nu di urang sunda,.,,.ramah tamahna,.,..,.,ngopi tina sifat
babahelananya,.,.,Nuhun orng sunda,.,.,
Balas

warungkopibabeh
Januari 3, 2012 pada 10:40

Rate This
Trims yaa atas apresiasinya
Balas

4.

AriA
Januari 4, 2012 pada 14:14

Rate This
JAS MERAH -> Jangan skali2 mlpkn sjarah,, mncr seorng pmimpin spt eyang prabu
mgkn susah, tp itu smua bs di mulai dr diri qta sndiri klw bs di plngkp lg a artikelna..
htur nuhun
Balas

warungkopibabeh
Januari 4, 2012 pada 16:07

Rate This
Yaa setuju sekali n Trims yaa atas Apresiasinya
Balas

5.

akang didih
Januari 10, 2012 pada 15:02

Rate This
dengan semangat perjuangan eyang prabu siliwangi, mari kita tegakan kembali dinasti
parahiyangan yg memiliki jiwa luhur dan berani.. kita kumandangkan kembali kata
sauyunan untuk dijadikan pedoman hidup dan esa hilang dua terbilang dalam
landasan perjuangan..
itulah yang diwariskan leluhur kita..
Balas

warungkopibabeh

Januari 10, 2012 pada 23:29

Rate This
Trims yaa Kang atas apresiasinya
Balas

6.

cah angon
Januari 20, 2012 pada 16:25

Rate This
Lir ilir lir ilir tandure wis sumilir tak ijo royo royo tak sengguh penganten anyar cah
angon cah angon penekno blimbing kuwi lunyu lunyu penekno kanggo mbasuh dodot
iro,dodot iro dodot iro kumitir bedah ing pinggir dondo mono jlumutono kanggo sebo
mengko sore mumpung padhang rembulane mumpung jembar kalangane yo surak o
surak hiyo. PERTANDA kembalinya kejayaan nusantara MULAWARMAN
ASWAWARMAN PURNAWARMAN bersatulah menegakkan kembali soko guru bangsa
hatur nuhun kang
Balas

warungkopibabeh

Januari 23, 2012 pada 16:02

Rate This
Trims yaa kang atas apresiasinya
Balas

7.

Totot Ari suyudi


Februari 15, 2012 pada 10:36

Rate This
Sudah hukum alam setiap kekuasaan slalu mencari untuk ketenaran dan kehidupan
Balas

warungkopibabeh

Februari 16, 2012 pada 22:42

Rate This
Trims yaa atas apresiasinya..
Balas

8.

Totot As
Februari 15, 2012 pada 10:47

Rate This
Saluuut.mudah2an silih asah silih asuh silih Asih ,..dinegri ini masih ada di hati kita
Balas

warungkopibabeh
Februari 16, 2012 pada 22:44

Rate This
Yaa benar sekali dan Trims yaa atas apresiasinya
Balas

Anonymous

Juli 2, 2012 pada 12:20

Rate This
Nu jauh urang deueutkeun,nu deukeut urang paheutkeun,geus paheut urang silih
wangikeun, sanes kitu agan ?
Balas

NRM News
Juli 2, 2012 pada 19:59

Rate This
Muhun atuh Kang

9.

Maulana dw
Februari 15, 2012 pada 15:03

Rate This
JNuhun ,leras.kpn wktna .aya pemimpin sperti beliu?
Balas

10.

Nurdin hayat
Februari 27, 2012 pada 11:00

Rate This
Sangatlah bangga, juga sangat terkesan dengan tindak tanduk seorang yg d muliakan
begitu bijak. semoga allah menuntun kami jga jiwa kami kepada jejek langkah beliou yg
tlah berjasa besar meninggikan karakter 2 yg tlah allah perintahkan. amin ya robal alamin
Balas

warungkopibabeh

Februari 27, 2012 pada 12:07

Rate This
Yaa benar sekali dan Trims yaa atas apresiasinya..
Balas

Anonymous
Juli 27, 2012 pada 21:04

Rate This
amin yaallah
Balas

11.

Den Bagus
Maret 30, 2012 pada 13:27

Rate This
Terbukanya mata dunia akan sejarah nyata, bukan sejarah yang sudah dimodifikasi pihak
tertentu dan bukan sejarah hasil doktrinisasi rezim. Inilah kisah nyata yang bukan lagi
sebagai cerita dongeng dan mitos. Alangkah bijaksananya jika kita berlanjut meneliti
sejarah dengan mata terbuka dengan segala kemungkinan yang ada. Jika niat bulat sudah
ada, maka bukti akan mendekat.
Balas

12.

Anonymous
April 22, 2012 pada 12:44

Rate This
shaka, semoga suatu nanti akan bertemu sama.?
Balas

13.

Ramana Shoqi
Juli 28, 2012 pada 03:41

Rate This
Mudah-mudahan figur seperti beliau akan kembali dimasa yg kan datang.Untuk
INDONESIAku
Balas

14.

Anonymous
Agustus 12, 2012 pada 20:46

Rate This
sunda wiwitan
Balas

15.

Balqist padjajaran
Agustus 18, 2012 pada 14:17

Rate This
Abdi salaku urang sunda,ngring bingah.
Ngagaduhan pamimpin sapertoz eyang prabu siliwangi nu kacida adil tur bijaksana
YaALLAH,mugia jaman kiwari aya pamimpin sapertoz eyang prabu siliwangiamin,
Hatur nuhun toz ngadameul artikelna,
sareung haturnuhun ka nu ngayakeun siaran TV Raden Kian SAntang,nu di lebeutna
nyaritakeun sejarah pajajaran,karajaan urang sunda sarerea?
Abdi cinta tanah sunda,pajajaran?
Balas

Anonymous
Oktober 10, 2012 pada 14:27

Rate This
leress..leress..pisann
Balas

16.

Ridwan bello
September 23, 2012 pada 23:59

Rate This
InsyaAllah bakal ada pemimpin sperti BELIAU. Amiiin
Balas

17.

Ridwan
September 24, 2012 pada 00:04

Rate This
InsyaAllah mudah2 ada pemimpin sperti Beliau d zaman skarang ini. amiiinYa Robal
Alamin
Balas

18.

witrie
September 28, 2012 pada 18:48

Rate This
:: sy pernah bca d buku kerajaan sumedang larang yg ada hubungannya dgn padjajaran.
dsni d critakan klo
niskala wastu kencana punya 2anak : dewa niskala n susuk tunggal.
truz sribaduga tu adlh anak dr susuk tunggal, bukan dewa niskala.
jd yg mna yg bnr??
Balas

19.

Abu zidan
Oktober 4, 2012 pada 13:47

Rate This
Ada yg tau makam nya ad dmana? Dan bgmn dia hidup dan meninggal?
Balas

20.

vega
Oktober 7, 2012 pada 20:49

Rate This
wargi sunda, hayu akh urang ngaguar silsilah parbu siliwangi, prabu haur kuning, silsilah
sukapura, silsilah urang sadaya di http://www.silsilah.sanghyangkuning.com GRATIS
GRATIS.. GRATIS
Sumangga gabung oge di page-na PUSAT STUDI KELURAGA & SILSILAH
SANGHYANG KUNING http://www.facebook.com/KabuyutanSanghyangKuning?
ref=hl
Balas

21.

vega
Oktober 7, 2012 pada 20:58

Rate This
Wargi sunda, hayu akh urang Pancakaki ngaguar silsilah sareng ngalengkepan database
silsilah urang sadaya, silsilah Prabu siliwangi, prabu haur kuning, silsilah sukapura,
silsilah sumedang, silsilah cangkuang, silsilah cikundul, silsilah galuh, silsilah urang
sadaya, sumangga wilujeng anggo web silsilah/ family tree di
http://www.silsilah.sanghyangkuning.com GRATIS GRATIS.. GRATIS
Sumangga gabung oge di page-na PUSAT STUDI KELURAGA & SILSILAH
SANGHYANG KUNING http://www.facebook.com/KabuyutanSanghyangKuning?
ref=hl
Balas

22.

Anonymous
Oktober 25, 2012 pada 16:33

Rate This
saha anu terang riwayat aki wangsa
Balas

23.

Abdi putra sunda asli (APSA)


November 12, 2012 pada 00:28

Rate This
Abdi bangga jadi urang sunda,,,artikel na menarik kanggo di baca pikn jadi conto kr urng
sadaya na.
Balas

24.

manara
November 13, 2012 pada 19:17

Rate This
sampurasun sadayana. simkuring mah ngan ntitip, mugia urang sadayana sing welas
tur asih ka sasama hirup, saprtos raja sunda bahela prabu SILIWANGI.
Balas

dimas cah stk

April 17, 2013 pada 19:22

Rate This
rampes
Balas

25.

abot hardeni
November 19, 2012 pada 08:25

Rate This
Lalakon urang ngan nepi ka po ieu,
najan dia kabhan ka ngaing pada satia!
Tapi ngaing henteu meunang mawa dia pipilueun,
ngilu hirup jadi balangsak, ngilu rudin bari lapar.
Dia mudu marilih, pikeun hirup ka hareupna,
supaya engk jagana, jembar senang sugih mukti,

bisa ngadegkeun deui Pajajaran!


Lain Pajajaran nu kiwari, tapi Pajajaran anuanyar,
nu ngadegna digeuingkeun ku obah jaman! Pilih!
Cag Heula . Urang sampeur jaga
Balas

Kang Agus

Agustus 30, 2014 pada 14:06

Rate This
UGA SILIWANGI
Balas

26.

wargi galuh
November 19, 2012 pada 14:14

Rate This

hanjakal kebesaran nama galuh pakuan disalahgunakeun demi kepentingan tertentu, nu


akhirna nyemarkeun kebesaran nama galuh pakuan, kumaha tokoh sunda?
Balas

27.

Anonymous
Desember 4, 2012 pada 14:17

Rate This
kisah jaman dulu para pemimpin yang sangat bijak dan adil apakah jaman sekarang bisa
seperti mereka yang adil pemimpin adil aku butuh raja yang adil sekarang buat indonesia
agar rakyat indonesia semua makmur.gak ada kemiskinan dan kebodohan sehinga bisa
ngurangi kejahatan di negara indonesia wahe para pemimpin pimpin lah negara ini yang
adil
Balas

28.

Anonymous
Desember 15, 2012 pada 21:49

Rate This
sampurasuuuuunnn.wargi sadaya,dulur tilembur baraya ti kota..hatur nuhun tos ngagung
keun Romo agung sepuh,maharaja bagunda baginda prabu siliwangi..nepangkeun abie ti
kulawarga padjadjaran.
bewara kasadaya anu ngakukeun yen anjeuna teh ti padjadjaran.nu ngarumaoskeun ka
agungan siliwangi..silih asah,silih asih,silih wangian,simkuring mah ngadangu nu
nyarioskeun eyang teh,nyurucud ci socadupi saenyanamah mana buktos na nu ngaku
urang padjadjaran teh te aya,ngaku urang sunda ge ciga namah embung ,era,
ayena simkuring ngabewarakeun mun anjeun sadaya ngarumaoskeun urang
sunda,ngajajar atuh rapetan dulur teh tong cenah ka andih ku batur.sok kadie ka
padalarang ka marca padaurang kumpul ngariung..jeng ayah kian santang..
salam ti kulawarga galuh pakuan padjadjaran..
dupi mun hoyong terang kana perjalanan aki kian santang jaman kiwari sok mangga
kirim email.ka
putra.galuhpakuanpadjadjaran@gmail.com..
mangga sampurasun
Balas

29.

agus
Januari 27, 2013 pada 21:41

Rate This
ngiring bingah sim kuring
Balas

30.

Anonymous
Januari 29, 2013 pada 01:32

Rate This
tah jadi urang sunda teh kudu bangga boga pamingpin jiga PRABU SILIWANGI,,,ulah
kena-kena geus nyaba ka jakarta teu wawuh jeung dulurna,,meni sok so gengsi emung
ngomong ku bahasa sunda,,,komo lamun geus jadi pajabat atawa boga kadudukan, gengsi
pisan jigana teh,,,kuduna urang sunda bangga jeung jadi kabanggaan ulah leungit
identitas atawa pareumeun obor,,,,ieu mah geus nyaba ka jakarta,terus boga turunan
ngaleungitkeun identitasna,,,,kumaha rek maju atuh URANG SUNDA teh
euuuuuyyyyyy!!!!!!!
Balas

31.

Anonymous
Februari 20, 2013 pada 17:26

Rate This
sampurasunkumaha daramang dulur dulur saderek sadayana.. ? ngiring
bingah kalawan reues gaduh tutunggul sajarah urang sunda hususna anu di pireues
eyang buyut prabu siliwangi mudah2an janten picontoheun kana sepak terjang eyang
prabhuhususna pikeun urang sunda sadayanaamin mangga atuh wilujeung
sontenmudah2an urang pada sehat sehat nya.

Balas

32.

Anonymous
Februari 23, 2013 pada 00:39

Rate This
wih wih mantap nya.prabusiliwangi hebat euy.
Balas

33.

Iqbal haqim
Maret 2, 2013 pada 17:45

Rate This
Alhamdulilah jadi urang sunda teh, boga raja sapertos eyang prabu siliwangi, mudah2an
indonesia teh ka harepna boga pamingpin sapertos eyang prabu siliwangi, amin. Ya
robal alamin

Balas

34.

adriks
Maret 11, 2013 pada 11:22

Rate This
ari menurut abdi mah sadayana raja sunda mah gaduh sloganmoal kaula daek jadi raja
lamun somah milu lapar jeung balangsak
hapunten bilih leupat.,!!
Balas

35.

gilang maulana malik


Maret 26, 2013 pada 11:38

Rate This
Tuluy kaun babaran eyank tkh, ulah sampe kapegat,

Balas

36.

Prabu Kian Santang


April 3, 2013 pada 14:21

Rate This
assalamualikum wr wb..
sampurasun ka sa dayana,..
simkuring hoyong terang silsilah kerajaan nu aya d pasundan,..
sakantenan kerajaan pasundan terakhir teh sampe saha Rajana n tong hilap murangkalih
sareng istrina ka carios keun sangken apal sadaya,..
hatur nuhun sa teu acanna,..
Balas

37.

bundahiesta
April 8, 2013 pada 12:23

Rate This

saya ingin tahulebih banyak tentang Pajajaran, tapi apakah argadana dan amu marugul
memang ada dalam sejarah Pajajaran?
Balas

38.

dimas cah stk


April 17, 2013 pada 19:20

Rate This
saya sngt suka kpd prabu siliwangi.,, andaikan sya hdp di masa prabu siliwangi.,, sya akn
membela pajajaran
Balas

39.

Anonymous
April 22, 2013 pada 17:34

Rate This

sdh lama ingin mengetahui kisah kerajaan di jawabarat, dari mulai kerajaan
TARUMANAGARA sampai KERAJAAN PAJAJARAN, alhamdulillah hari ini dpt
mengetahui kisah tersebutsetiap menyebut atau mendengar nama PRABU SILIWANGI
hati ini bergetar dengan hebatnya.
Balas

40.

Anonymous
Mei 5, 2013 pada 10:00

Rate This
cerita raden kian antang memang nyata
Balas

41.

smpnegeri05sky
Juni 1, 2013 pada 20:08

Rate This

Reblogged this on SMP NEGERI 5 SEKAYU MUSI BANYUASIN.


Balas

42.

MARJANI UNTUK PENDIDIKAN


Juni 2, 2013 pada 06:27

Rate This
Reblogged this on MARJANI UNTUK PENDIDIKAN.
Balas

43.

Nandang
Juni 21, 2013 pada 14:07

Rate This
Dimana Makom Prabu siliwangi

Balas

44.

Nandang
Juni 21, 2013 pada 14:08

Rate This
Dimana Letak Makom Prabu Siliwangi
Balas

45.

Neymar
Juni 24, 2013 pada 21:16

Rate This
Sejarah indonesia mengasikkan untuk di bahas
Balas

Anonymous

Desember 11, 2013 pada 01:32

Rate This
di uga cep
Balas

46.

Anonymous
Juni 28, 2013 pada 23:35

Rate This
Upami te lepat mah anu teu acan kapendak teh, aya pesan ti Prabu Siliwangi teh kanggo
ngajagi tanah Pasundan ditujukeun ka sadaya Anu aya di tanah Pasundan, Kumaha
kedahna ngalakonan jadi jalmi di tanah Pasunan teh,sareng alasan dugi anjeunana tiasa
cacariosan kitu teh, Nuhunkeun pangpunten, sateacanna sareng hatur nuhun.
Balas

47.

Anonymous
Juli 18, 2013 pada 13:33

Rate This
Maharaja Pajajaran Sri Baduga Maharaja, kenapa hati ini bila mendengar dan membaca
babad dan cerita PAjajaran selalu berdebar dan airmata tidak bisa dibendung tentang
kearifan dan budi bahasa serta pelayanan kepada masyarakat tidak dibuat buat serta selalu
menyayangi pada sesama rakyat, slih asi, asah, asuh dan wangian kasadaya warga
masyarakat pajajaran, tidak seperti heryawan dan dedy mizwar yang hanya membawa
idealisme semu untuk jawabarat, hey coba Contoh Karuhun Urang Raja Pajajaran SRI
BADUGA MAHARAJA, RADEN PAMANAH RASA DAN PUTRANYA RADEN
KIAN SANTANG. HATUR NUHUN KANG ABOT HARDENI
Balas

48.

Ahmad sopyan
November 3, 2013 pada 22:07

Rate This

Assalamualaikum. sampurasun. bade tumaros, naha leres katurunan galuh pakuan


pajajaran jaman kiwari gaduh ciri khusus ruksakna kuku jempol sampeyanna /
pananganna? atanapi halisna nyambung ? hatur nuhun. ahmad sopyan ti Bogor.
Balas

49.

tedi ismail
November 5, 2013 pada 16:28

Rate This
salam perabu aku adalah hati baik dan suci
Balas

50.

teddi mulyadi
Januari 17, 2014 pada 14:34

Rate This

terima kasih kepada pemilik situs ini, semoga amal ibadahnya dibalas Yang Maha
Pembalas..
Balas

51.

aroens pramudya
Februari 24, 2014 pada 21:26

Rate This
prabu siliwangi cikal bakal urang sarerea.. Hayu urang hirup rukun sauyunan.. Neruskeun
ciri urang sunda nu sayakti
Balas

52.

Anonymous
Juli 15, 2014 pada 10:27

Rate This

saderek nandang, Prabu siliwangi teu maot sacara pisik tapi anjena ngahiang/ngaleungit
di leuweung sancang jd teu aya makamna, makom sareung makan ngandung hartos nu
beda, makom hartosna patilasan upami makam hartina kuburan,
Balas

53.

Nday Abu Ahsan


Juli 15, 2014 pada 10:32

Rate This
Ahmad sofyan leres pisan eta ciri2 teh kumargi bapa abdi salah sahiji katurunan keluarga
siliwangi,eta ciri2 di gaduhan ku bapa abdi..
Balas

54.

Nday Abu Ahsan


Juli 15, 2014 pada 10:36

Rate This

nandang, upami makom prabu siliwangi mah seeur di daerah garut tiasa di pilarian di
internet tp upami nu di maksad ku nandang makam prabu siliwangi eta mah teu aya da
prabu siliwangi mah teu maot sacara nyata anjeuna ngahiang di leuweung sancang jd teu
aya kuburanna..
Balas

55.

Nday Abu Ahsan


Juli 15, 2014 pada 10:41

Rate This
saur sepuh abdi Insyaallah bakal aya budak angon anu datangna ti tatar pasundan anu
bakal jd pamimpin indonesia tp kamunculanna teu tiasa di prediksi nupasti bakal aya
pamimpin nu adil nu data ti bumi parahyangan

SEMINAR Sehari NAPAK TILAS Sejarah


ISLAM di Bumi PADJAJARAN Majelis
Nadhatul Ulama Bogor Jawa Barat
By NRM News on Juli 31, 2011 ( 1 Komentar )

1 Vote

Bukit Badigul Rancamaya, Bogor Photo By : Red. NRMnews.com

Para Pembicara dalam Seminar Napak Tilas Islam di Padjajaran Photo By : Red.
NRMnews.com
NRMnews.com - BOGOR, Napak Tilas Islam di Bogor menjadi tema besar dari acara
seminar sehari, yang diselenggarakan oleh Majelis Nadhatul Ulama Sekretariat Cabang
Kabupaten Bogor, pada hari Minggu, (03/07/2011) lalu.
Pada acara yang dibuka oleh sejumlah tokoh masyarakat ini, disampaikan pula sebuah makalah
berjudul Berkembangnya Islam di Padjajaran yang dibawakan oleh Budayawan, Eman
Soelaeman dari Yayasan Hanjuang Bodas, Bogor.
Dalam kesempatan tersebut, Budayawan Sunda, Abah Eman Soeleman sangat mengapresiasi
itikad baik NU, yang mengangkat tema Sejarah Islam di Padjajaran .
Karena belum pernah ada sebelumnya seminar, yang membahas hal tersebut secara
spesifik. Alhasil, masyarakat lebih percaya kepada mitos dan cerita legenda, bahwa yang
menyebarkan Islam untuk pertama kalinya di Tatar Sunda adalah Prabu Walang Sungsang,
anak dari Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi, padahal Islam telah diterima di tanah
Sunda puluhan tahun lebih awal.

Berbicara mengenai sejak kapan dan siapa tokoh, yang mengembangkan ajaran Rasullulah
Muhammad di kerajaan Sunda Pakuan Pajajaran, tentunya tidak akan tuntas dalam sehari.
Namun Budayawan Sunda, Eman Soeleman, berusaha menyampaikan sejarah tersebut
dengan ringkas dan menarik antusias hadirin yang datang.
Diakui oleh Budayawan Sunda, Eman Soeleman, bahwa untuk mendapatkan kajian
keterangan yang otentik tentang sejarah suatu daerah, tidak dapat hanya menggali dari
opini masyarakatnya atau kirata(kira-kira nyata). Sejarah Sunda, seperti uraian perjalanan
sejarah Kerajaan Pakuan Padjajaran khususnya, telah berbaur dengan berbagai bentuk
cerita dan pendapat yang kirata (kira-kira nyata) seperti :
Cerita rakyat, legenda, cerita pantun, wawacan, dongeng, yang semuanya memiliki pesona
cerita atau penggambaran konotatif yang tentunya tidak sebenarnya terjadi. Dan hal tersebut
masih perlu diterjemahkan kembali makna kejadian sebenarnya yang hendak disampaikan si
pengarang cerita agar memiliki bobot, setidaknya secara otentik dapat diterima.

..Peserta saat Menyimak Jalannya Seminar Napak Tilas Islam di Bumi Padjajaran
Photo By : Red. NRMnews.com
Perjalanan panjang sejarah Islam di Padjajaran, tidak terlepas dengan sistem agama dan
pemerintahan yang berlaku sebelumnya.
Kerajaan Sunda Pakuan Padjajaran merupakan kerajaan paling berpengaruh di tanah
Sunda kala agama Islam masuk ke Nusantara. Mengacu kepada prasasti Batutulis,
Kabantenan, dan Kawali, kerajaan Tarumanagara sebagai penguasa tatar Sunda
sebelumnya, mengalami kemunduran di akhir abad ke-7 M.
Inilah yang mengakibatkan lahirnya kerajaan-kerajaan kecil yang memisahkan diri dari
Tarumanagara, yaitu kerajaan Kuningan, Galuh dan Sunda. Kerajaan Sunda didirikan sejak
tahun 669 Masehi oleh Maharaja Tarusbawa.

Dan pada saat diwastunya Sri Baduga Maharaja Ratu Haji di Pakuan Padjajaran Sri Sang
Ratu Dewata atau Ratu Dewataprana atau Pamanahrasa, yang lebih dikenal sebagai Sri
Baduga Maharaja Prabu Siliwangi, kerajaan-kerajaan kecil tersebut menyatu menjadi satu
pemerintahan kerajaan Sunda Pakuan Padjajaran, yang beribukota di Bogor.
39 tahun lamanya masa pemerintahan Prabu Siliwangi (1482 1521), dan selama itu kerajaan
Sunda Pakuan Padjajaran memiliki 6 buah pelabuhan, yaitu Banteun, Pontang, Cigeude,
Tangerang, Sunda Kalapa dan Cimanuk. Sistem kerajaan agraris-maritim yang diterapkan
pada masa itu, menyebabkan kemajuan pesat di bidang perdagangan internasional.
Terdapat dua lembaga pengajaran keagaamaan yaitu : Kabuyutan dan Kapendetaan.
Ditetapkan pula lahan-lahan khusus yang disebut Lemah Larangan, Jayagiri dan Nusa
Sembada. Lemah Larangan adalah tempat pengajaran keagamaan, tapi keamanannya
langsung di bawah tanggung jawab Raja.
Oleh Prabu Siliwangi, ajaran dari leluhur dijunjung tinggi, sehingga tidak pernah
kedatangan musuh, baik berupa laskar maupun penyakit batin ataupun isu-isu, yang
mengoncangkan kewibawaan kerajaan. Senang sejahtera di utara, barat dan timur. Dalam
masa itu, dikenal kepercayaan sinkretisme Syiwa, Budha dan Sunda Wiwitan, sebagai
kepercayaan yang dominan di masyarakat Sunda.

Budayawan Sunda Bpk Eman Sulaeman, Para Pengurus PCNU Bogor Photo By :
Red. NRMnews.com
Prabu Siliwangi pada tahun 1337 M di Sunda Sembawa, selain membangun kabuyutan juga
mendirikan Binayapanti, tempat para wiku serta putra-putri raja dan petinggi kerajaan
mempelajari ilmu Sanghiyang Siksa (perundangan), Sanghiyang Darma (kepemimpinan), dan
Jati Sunda (kepribadian bangsa serta etika moral).
Kemudian Sang Maharaja membangun Gugunungan dekat Bukit Samaya, sebagai tempat
penyelenggaraan upacara keagamaan.

Gugunungan itu adalah Bukit Badigul dan Bukit Samaya adalah gunung Gadung (Samaya =
Gadung), kedua lokasi tersebut kini berada di daerah Rancamaya Bogor.
Bukit Badigul menjadi tempat perabuan raja-raja Sunda Pakuan Padjajaran, Bukit Badigul
menjadi tempat perabuan Prabu Siliwangi pada akhir hayatnya (disinilah nilai khusus
Rancamaya). Mengingat kebesaran nama Siliwangi dan ketaatan beliau pada ajaran leluhur,
maka Prabu Siliwangi adalah sosok pemimpin yang memiliki etika moral yang tinggi.
Etika Moral Jati Sunda, yang dijiwai oleh etnis Sunda selama ratusan tahun sebelumnya,
menjadikan etnis Sunda sebagai etnis yang jujur, terbuka dan cinta damai.
Budayawan, Eman Sulaeman membuka tabir masuknya Islam ke Padjajaran, tidaklah
melalui peperangan, seperti paham sebagian mitos yang tersebar.
Adalah salah bahwa penyerbuan pasukan Cirebon, Demak dan Bantenlah, awal masuknya
Islam ke Padjajaran. Atau legenda tentang pengejaran Walang Sungsang (Kian
Santang), yang ingin mengislamkan ayahandanya, Prabu Siliwangi.
Agama Islam masuk ke Tatar Pasundan pada abad ke-13, Islam masuk ke Tatar Pasundan
diterima dengan terbuka oleh Prabu Siliwangi. Beliau merestui Agama Islam berkembang
di Padjajaran, dan mengizinkan bagi masyarakat Padjajaran yang meyakininya, untuk
menganut ajaran Islam.

Budayawan Sunda Bpk Eman Sulaeman (pojok kiri), Pengurus PBNU Bogor Photo
By : Red. NRMnews.com
Ajaran baru tersebut masuk pertama kalinya ke Tatar Sunda, dibawa oleh Ki Brata
Legawa, seorang Pangeran asli pribumi kerajaan Sunda Galuh, yang kaya raya dan
berprofesi sebagai saudagar.
Yang mana beliau telah melakukan banyak perjalanan ke mancanegara di antaranya adalah :
Maladewa, India sampai akhirnya ke tanah suci Mekkah. Sebutan terkenalnya untuk sawaka
Sunda saat itu adalah : Haji Purwa Galuh.
Selain berdakwah, Ki Brata Legawa juga sering menyedekahkan hartanya, sehingga
menarik simpati masyarakat. Keturunan Ki Brata Legawa salah satunya adalah Syekh Quro,
yang mendirikan pesantren di Karawang pada abad ke 15 Masehi, pesantren yang
mengajarkan dasar-dasar Islam serta ilmu Al-Quran.
Nyatalah bahwa masuknya Islam ke Tatar Pasundan tidak dengan kekerasan. Selain itu pula,
salah satu tonggak sejarah bagi Islam di tanah Pasundan, adalah saat Prabu Siliwangi
memperistri Subang Larang yang beragama Islam, putri dari Ki Gedeng Tapa, juga santri
dari pesantren Syekh Quro, sebagai Ratu Padjajaran. Dari Permasuri Subanglarang lahirlah
Walang Sungsang, Raja Sangara, dan Rara Santang.
Walang Sungsang sendiri pada akhirnya menjadi mubaligh dan memimpin kadatuan di
Cirebon. Menurut pemaparan Budayawan, Eman Sulaeman, penerimaan ajaran Islam
tidaklah mengakibatkan kemunduran kejayaan Padjajaran pada masa itu.
Bahkan kerajaan Padjajaran sempat pula menjalin hubungan bilateral dengan bangsa Portugis
dibidang politik, ekonomi, dan pertahanan pada tahun 1521 dengan Surawisesa (Putra Prabu
Siliwangi dari permaisuri Kentringmanik), yang oleh Portugis disebut Ratu Samiam (Ratu
Sanghiyang), yang memperkuat kedaulatan kerajaan Sunda Pakuan Padjajaran secara
Internasional.
Maka demikian pentingnyalah Sejarah Islam digali dan dipelajari oleh para mubaligh, umat
muslim masa kini. Ketua PCNU Kabupaten Bogor, Doni Romdoni menyatakan, agar NU
Bogor bisa menjadi Islam yang sebenarnya, harus mengetahui dulu sejarah Islam. Salah satu
upayanya yakni dengan Napak Tilas. Tentu yang dimaksud dengan Napak Tilas tersebut secara
batin adalah dengan mengadakan seminar dan diskusi sejarah perkembangan Islam
khususnya di Bogor tuturnya.

Kelompok Marawis TPA Nurul Huda Turut Memeriahkan Acara Seminar Napak Tilas
Islam di BogorPhoto By : Red. NRMnews.com
Sedangkan secara lahiriah adalah melakukan sowan atau ziarah ke tempat-tempat suci dari
tokoh mubaligh Islam itu sendiri, kelak setelah mengetahui kiprahnya dalam sejarah
perkembangan Islam. Napak tilas diadakan untuk meredam isu keberadaan Islam radikal
yang makin marak.
NU ingin meluruskan itu semua, agar masyarakat kembali ke ajaran Islam yang diterima
dan diyakini para orangtua dahulu, yaitu ajaran Islam yang menghargai Budaya Lokal,
dengan tanpa meninggalkan inti ajaran Islam itu sendiri.
Kesadaran akan sejarah pulalah, seperti ucapan Bung Karno Jangan Lupakan
Sejarah, yang turut mengilhami terselenggaranya kegiatan ini.
Budayawan, Eman Sulaeman sendiri menganjurkan agar orangtua menanamkan kecintaan
pada Sejarah sejak dini. Bagi Anak-anak berikanlah pengertian tentang Sejarah yang mudahmudah, seperti sejarah nama tempat tinggal mereka, maka dengan sendirinya mereka akan
belajar mencintai lingkungannya. Acara ditutup dengan doa dan ramah tamah.
Pada kesempatan acara tersebut kelompok Marawis TPA Nurul Huda, juga turut memeriahkan
acara Seminar Napak Tilas Islam di Bogor ini. Dengan penuh semangat mereka
membawakan lagu-lagu bernuansa Islami, mengiringi para hadirin yang beramah tamah.
Pihak NU menjelaskan, bahwa acara Seminar ini, tidak akan selesai untuk saat ini saja.
Namun mereka akan rutin menyelenggarakan diskusi-diskusi dan akan mengundang
Budayawan Sunda Eman Sulaeman, untuk turut mengisi acara diskusi tersebut, yang
sekarang ini secara rutin dilaksanakan setiap hari Jumat Malam, berbarengan dengan acara
pengajian dan ceramah Islami yang dipimpin oleh para Ulama NU di Sekretariat NU cabang
Kabupaten Bogor,

Kurikulum 2013, haruskan diganti?


A. Z. Muttaqin Selasa, 16 Safar 1436 H / 9 Desember 2014 05:40

Para santri di Pondok Pesantren


Oleh Rina Nurawani
Pendidik Sekolah Madania Parung Bogor
(Arrahmah.com) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan merespon langsung
Ombudsman Republik Indonesia (ORI) yang memiliki catatan panjang mengenai buruknya
pelaksanaan kurikulum 2013 yang diterapkan di semua sekolah pada pertengahan tahun ini.
Laporan ini membuat menteri pendidikan dan kebudayaan ini secara resmi melayangkan surat
edaran kepada seluruh kepala sekolah se Indonesia dengan Nomor : 179342/MPK/KR/2014
untuk menghentikan pelaksanaan kurikulum 2013. Ia memerintahkan sekolah-sekolah ini supaya
kembali menggunakan Kurikulum 2006. Tim Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 yang
membuat kajian mengenai penerapan Kurikulum 2013 yang sudah berjalan dan menyusun
rekomendasi tentang penerapan kurikulum tersebut ke depannya menilai Kurikulum 2013
prematur dan harus diberhentikan.
Anggota Komisi X DPR, Reni Marlinawati, mengapresiasi keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan tersebut.Beliau memaparkan berbagai masalah konseptual yang dihadapi kurikulum
2013 antara lain adalah ketidakselarasan antara ide dengan desain kurikulum,kemudian soal
ketidakselarasan gagasan dengan isi buku teks. Masalah teknis penerapan juga bermasalah
seperti berbeda-bedanya kesiapan sekolah dan guru, belum meratanya dan tuntasnya pelatihan
guru dan kepala sekolah, serta penyediaan buku pun belum tertangani dengan baik.

Keputusan ini sontak membuat para kepala sekolah menjadi bingung. Walaupun mereka
diperintahkan untuk kembali ke KTSP 2006, persoalannya tidak sesederhana itu karena mereka
terikat perjanjian dengan penerbit buku. Pergantian kurikulum berakibat bagi digantinya buku
paket yang semuanya sudah siap didistribusikan. Para guru, murid dan orang tua pun tak kalah
bingung. Walaupun surat edaran ini hanya berlaku untuk sekolah-sekolah yang belum siap
dengan implementasi Kurikulum 2013, mereka bertanya-tanya sebenarnya apa yang menjadi
tujuan dan acuan pemerintah. Pergantian kurikulum ini ibarat menjadikan peserta didik kelinci
percobaan. Pertanyaan besarnya kemudian adalah, apakah memang kurikulum 2013 tersebut
harus diganti?Ataukah tetap menggunakan Kurikulum KTSP? Dan Kurikulum seperti apakah
yang seharusnya diterapkan?
Telaah kritis Kurikulum di Indonesia
Sebenarnya banyak praktisi pendidikan menyambut Pro dan kontra terhadap pemberlakukan
kurikulum 2013 mulai tahun ajar 2013/2014 kemarin. Pihak yang mendukung kurikulum
kembalinya Kurikulum KTSP menyatakan bahwa kita memang belum siap menerapkan
Kurikulum 2013.Penerapan Kurikulum 2013 pada Juli atau kapan pun dalam format yang ada
tampaknya tidak menimbulkan efek kualitatif yang signifikan bagi kemajuan bangsa.Mereka
menambahkan bahwa kurikulum 2013asumsi-asumsi teoritisnya memang muluk, tetapi yang riil
berubah dan mudah dilaksanakan hanya pengurangan jumlah mata pelajaran dan penambahan
durasi pembelajaran di sekolah (Kompas. Com).Sebagian menyatakan bahwa kurikulum KTSP
sudah usang karena tidak bisa mengatasi masalah masalah di Indonesia.
Mari kita melihat hal-hal yang mendasari dirubahnya Kurikulum Tingkat Satuan Pengajaran
(KTSP) menjadi Kurikulum 2013 tahun lalu. Pertama adalah alasan moral, kompetensi, bonus
demografi, dan kemudian persepsi masyarakat. Akhlak generasi muda semakin brutal, tidak
jujur, tidak disiplin. Generasi muda Indonesia banyak terlibat narkoba, perkelahian pelajar,
plagiarisme, dan gemar mencontek. Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA
menuntut generasi muda untuk bergerak mengikuti perkembangan masyarakat global. Untuk
itulah mengapa pemerintah harus mempersiapkan kurikulum yang siap diserap pasar. Masalah
lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, ekonomi berbasis pengetahuan, teknosains
menuntut masyarakat untuk berubah. Isu ekonomi ini yaitu untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, dan ketahanan pangan menjadi kebutuhan yang mendesak.Bonus demografi- jumlah
penduduk usia produktif yang melimpah akan membebani pembangunan bila tidak ditangani
dengan benar. Konon, Indonesia sedang mempersiapkan Generasi Emas 100 tahun Indonesia
merdeka. Untuk itulah dibutuhkan transformasi melalui pendidikan melalui digantinya
Kurikulum yang lama. Kurikulum KTSPjuga diniai terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif,
dan kurang bermuatan karakterdan memang perlu diganti.
Untuk mengatasi masalah tersebut dan untuk menjawab tantangan ke depan tersusunlah
Kurikulum 2013 untuk membentuk anak bangsa agar mempunyai kemampuan berkomunikasi,
kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan menjadi warga negara yang
bertanggungjawab, kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang
berbeda, serta kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal. Diharapkan anak bangsa
memiliki minat luas dalam kehidupan memiliki kesiapan untuk bekerja, memiliki kecerdasan
sesuai dengan bakat/minatnya, memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan. Namun,

ternyata kenyataannya penerapan Kurikulum 2013 itu tidak semulus yang diharapkan.
Ketidaksesuaian antara gagasan dan isi buku teks serta kendala teknis berupa sarana dan sumber
daya guru menjadi hambatan yang membuat penerapan kurikulum 2013 tidak efektif.
Dengan mengkaji secara mendalam kurikulum 2013 maupun KTSP, bisa kita disimpulkan bahwa
sebenarnya2 jenis kurikulum ini tidak akan bisa menyelesaikan masalah-masalah bangsa yang
ada. Karena terdapat beberapa hal yang prinsip, yang justru bermasalah, antara lain: Landasan
Kurikulum, Tujuan Pendidikan Dasar (SD/SMP) dan Menengah, serta Struktur
Kurikulum Pendidikan Dasar (SD/SMP).Dengan menelaah lebih mendalam kita bisa melihat
bahwa kurikulum 2013 maupun kembali ke KTSP bukanlah jawaban dari tantangan yang ada.
Kurikulum-kurikulum inidisusun untuk melangengkan bangsa ini menjadi bangsa pengikut yang
bingung menentukan arah pendidikan.
Bukan hanya mengganti Kurikulum, tetapi juga mengganti landasan Kurikulum
Landasan Filosofis pendidikan Indonesia berakar pada nilai-nilai budaya yang terkandung dalam
Pancasila. Rancangan penanaman nilai budaya bangsa tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga
bukan hanya dicapai penguasaan kognitif tetapi yang lebih penting adalah pencapaian efektif.
Sedangkan landasan Yuridis pendidikan nasional adalah perwujudan dari kehendak UUD 1945
utamanya pasal 31.bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan yang disediakan oleh
negara. Namun kenyataannya secara filosofis dan yuridis tujuan pendidikan Indonesia tersebut
sulit untuk dicapai. Ini terbukti dari sulitnya pemerintah mencari jalan agar seluruh rakyat
Indonesia mendapatkan akses pendidikan disebabkan terbatasnya anggaran pendidikan.
Minimnya belanja pendidikan disebabkan dana APBN kita yang terbatas. Tujuan bangsa
Indonesia agar menjadi bangsa yang mandiri pun terhambat jalan. Indonesia belum bisa
membebaskan dirinya dari pengaruh ideologi pasar, yaitu ideologi kapitalis.
Berganti-gantinya kurikulum pendidikan Indonesia sejak Indonesia merdeka sampai sekarang
membuktikan betapa Indonesia masih terus mencari format agar tujuan pendidikan itu terwujud.
Tercatat Tercatat 11 kali perubahan kurikulum sejak Indonesia merdeka. Belum sampai tuntas
implementasi kurikulum yang satu, sudah harus diganti dengan kurikulum yang lain. Semua itu
adalah bukti bahwa sistem pendidikan dengan landasan yang tidak shahih akan menghasilkan
produk yang lemah yang selalu mengikuti keinginan pasar.
Dalam pandangan Islam semua landasan harus bersumber dari akidah Islam, termasuk landasan
kurikulum dan tidak boleh bertentangan dengan akidah Islam. Karenanya kurikulum negara
Islam berlandaskan pada akidah Islam.Akidah Islam sebagai asas seorang muslim dalam hal
keyakinan dan perbuatan untuk menilai apakah sesuatu dapat diambil atau harus ditinggalkan.
Barangsiapa mencari agama selain agama islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima
(agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (TQS. Ali Imran
[3]: 85).
Di dalam Islam,konsep pembelajaran disampaikan secara menyeluruh bahwaIslam mewajibkan
setiap muslim memikirkan citptaan Allah swt, alam semesta, manusia, kehidupan ( QS Ali
Imran :191; Al ghasiyah:17; dll.)Islam mewajibkan setiap muslim terikat dengan hukum syara

dalam aturan kehidupannya, perbuatannya, kecenderungannya (QS Al Hashr : 7; At Taubah : 23,


dll.) Tsaqofah Islam adalah pengetahuan-pengetahuan yang menjadikan aqidah Islam sebagai
sebab pembahasannya. Penyampaian materi harusTalqiyan fikriyyan : yaitu pemikiran yang
disampaikan melalui perjumpaan.Materi Tsaqafah Islam yang diajarkan pada jenjang setingakat
SD,SMP, SMA: a.l: Ushul fiqh, Bahasa Arab, Tafsir. Pengetahuan, sain tekhnologi dan
keterampilan pemenuhan kebutuhanhidup hingga tingkat terbaik . Kehidupan terbaik, didasarkan
pada pendapat pakar bidang bersangkutan( QS Al Qashas:77) Dan carilah (pahala) negeri
akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan
bagianmu di dunia..
Landasan ini tidak akan berganti mengikuti keinginan dan selera pasar. Kurikulum negara Islam
dibuat semata-mata untuk menyiapkan setiap manusia agar dapat dengan mudah beribadah
kepada Sang Pencipta saja. Produk-produk yang diciptakan dan dihasilkan dipakai sepenuhnya
untuk memenuhi perintah Allah dan menjauhi larangan Allah. Kurikulum yang ada juga didisain
dalam rangka membentuk seorang manusia dengan martabat tertinggi dan mulia, baik dia
beragama Islam maupun bukan.
Kurikulum sekular vs Kurikulum Islam yang agung
Penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang dinyatakan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 bertujuan membangun landasan bagi berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur; berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif; sehat,
mandiri, dan percaya diri; dan toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab. Dilihat
dari tujuan dan landasannya, kita bisa melihat bahwa Indonesia memakai standar ganda. Di satu
sisi ia menginginkan manusia yang taat beragama dengan bertakwa kepada Tuhan yang Maha
Esa, disisi lain ia menginginkan manusia yang demokratis, yang harus rela memisahkan
kehidupan privat yang diatur oleh Tuhan dan kehidupan publik yang sekular. Standar ganda
inilah yang menyebabkan kita kebingungan menentukan arah pendidikan. Alih-alih membentuk
kepribadian luhur, malah terlihatpotret masyarakat yang bingung yang terwakili dengan
kurikulum yang membingungkan.
Sedangkan tujuan pendidikan sekolah dalam Negara Islam adalah Pertama, Membentuk
Generasi Berkepribadian Islam. Yaitu membentuk pola tingkah laku anak didik yang
berdasarkan pada akidah Islam, senantiasa tingkah lakunya mengikuti Al Quran. Identitas itu
menjadi kepribadian yang tampak pada pola berpikir dan pola bersikapnya yang didasarkan pada
ajaran Islam QS 3:191, QS 9:24. Kedua, Menguasai Ilmu Kehidupan (Keterampilan dan
Pengetahuan). Menguasai Ilmu pengetahuan dan tehnologi diperlukan untuk mengarungi
kehidupan diperlukan, agar dapat berinteraksi dengan lingkungan, menggunakan peralatan,
mengembangkan pengetahuan sehingga bisa inovasi dan berbagai bidang terapan yang lain.
Ketiga, Mempersiapkan anak didik memasuki jenjang sekolah berikutnya. Pada perguruan
tinggi ilmu yang didapat tersebut bisa dikembangkan sampai derajat Pakar, Inovator, serta
mujtahid yang mumpuni.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 maupun Kurikulum KTSP atau apapun bentuknya selain
Kurikulum Islam tidak bisa menyelesaikan masalah rendahnya kualitas pribadi / akhlaq siswa.

Kurikulum ini juga tidak akan mampu mencetak generasi muda yang tangguh menghadapi
tantangan global masa depan, kecuali menjadi pembebek sistim politik demokrasi liberal, dan
menjadi pekerja untuk sistim ekonomi kapitalis liberal. Tidak akan lahir para inovator, dan
scientist yang mumpuni di bidangnya kecuali mereka yang memang sejalan dengan ideologi
pasar. Sistim pendidikan negara Islamdengan dasar akidah Islam yang akan menghasilkan
generasi cemerlang.
Menunda implementasi kurikulum 2013 karena sumber daya manusia yang siap, juga
menerapkan kurikulum KTSP yang usang karena sudah tidak sesuai dengan perkembangan
jaman bukanlah jawaban dari kompleksnya masalah pendidikan di Indonesia. Kita membutuhkan
landasan bernegara yang baru yang mampu memberikan arah yang jelas bagi pendidikan kita.
Kita juga membutuhkan kurikulum baru yang berjalan dengan landasan negara yang benar.
Dasar negara Islam, yang menerapkan seluruh hukum-hukum Islam, yang dipimpin oleh seorang
khilafah dalam naungan negara khilafah Islamiyah adalah jawaban dari kebingungan masyarakat
akibat kerap bergantinya kurikulum pendidikan. Dengannya kita akan meraih kemulian baik di
dunia maupun di akhirat. Adapun cara maupun pendekatan yang dipakai, bisa diambil dari
peradaban mana saja selama itu tidak bertentangan dengan akidah Islam.
Kaum muslimin bisa kembali kepada kejayaan mereka di masa lalu dan memimpin dunia dalam
bidang politik dan keilmuan, sebagaimana yang mereka rasakan pada masa lalu, apa bila mereka
kembali kepada pemahaman hakekat kehidupan dalam Islam dan ilmu-ilmu yang dianjurkan oleh
Islam untuk dipelajari (Sejarawan, George Sarton. Dikutip dari bukunya Timur Tengah dalam
Literatus Amerika)
- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2014/12/09/kurikulum-2013-haruskandiganti.html#sthash.5SYo7cWo.dpuf

Al-Ahkam As-Sulthaniyah dan pemikiran


kenegaraan dalam Islam
Adiba Hasan Kamis, 20 Muharram 1436 H / 13 November 2014 11:38

Dr. Adian Husaini


Oleh Dr. Adian Husaini
(Ketua Program Magister dan Doktor Pendidikan Islam
Universitas Ibn Khaldun Bogor)
JAKARTA (Arrahmah.com) - Kitab al-Ahkam al-Sulthaniyyah ditulis Imam Mawardi (w. 450
H/sekitar 1072 M), yang nama lengkapnya ialah Abul Hasan Ali bin Muhammad bin Habib alMawardi Asy-Syafii. Kitab ini menunjukkan ketinggian peradaban Islam yang dibangun diatas
dasar ilmu-ilmu Islam (ulumuddin). Di zaman ketika Eropa masih dalam zaman kegelapan
(sekitar 500-1500 M), kaum Muslim telah menghasilkan karya-karya yang gemilang dalam

berbagai bidang keilmuan, termasuk dalam ilmu politik, dengan terbitnya buku karya Imam alMawardi ini.
Dan ini tidaklah mengherankan, sebab, Islam bukan hanya wujud dalam bentuk ajaran-ajaran
spiritual keagamaan, tetapi Islam juga wujud dalam bentuk peradaban yang mencakup berbagai
sistem kehidupan, baik sistem politik, ekonomi, sosial, pendidikan, dan sebagainya. Islam juga
satu-satunya agama yang memberikan keteladanan yang tinggi dalam bidang politik dan
pemerintahan. Islam bukan hanya membangun aspek duniawi dalam bentuk peradaban materi,
tetapi tujuan Islam yang juga diamanahkan kepada para penguasanya adalah membangun
manusia-manusia Muslim yang unggul.
Prestasi Islam dalam mencetak pemimpin yang unggul ini belum terlampaui oleh peradaban lain
di muka bumi. Islam pernah melahirkan penguasa-penguasa yang luar biasa yang bergelimang
dengan kekuasaan dan harta benda, tetapi hatinya sama sekali tidak tertakluk pada dunia. Adakah
pemimpin dunia dari peradaban lain yang pernah mencapai prestasi Abu Bakar ash-Shiddiq,
Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, dan Umar bin Abdul Aziz, dalam
bidang pemerintahan?
Sebagai contoh, mantan biarawati Katolik, Karen Armstrong memuji Umar Ibn Khattab saat
menaklukkan Jerusalem (636 M). Secara tegas Armstrong memuji sikap Umar bin Khatab dan
ketinggian sikap Islam dalam menaklukkan Jerusalem, yang belum pernah dilakukan para
penguasa sebelumnya. Ia mencatat: Umar juga mengekspresikan sikap ideal kasih sayang dari
penganut (agama) monoteistik, dibandingkan dengan semua penakluk Jerusalem lainnya, dengan
kemungkinan perkecualian pada Raja Daud. Ia memimpin satu penaklukan yang sangat damai
dan tanpa tetesan darah, yang Kota itu belum pernah menyaksikannya sepanjang sejarahnya yang
panjang dan sering tragis. Tatkala kaum Kristen menyerah, tidak ada pembunuhan di sana, tidak
ada penghancuran properti, tidak ada pembakaran simbol-simbol agama lain, tidak ada
pengusiran atyau pengambilalihan, dan tidak ada usaha untuk memaksa penduduk Jerusalem
memeluk Islam. Jika sikap respek terhadap penduduk yang ditaklukkan dari Kota Jarusalem itu
dijadikan sebagai tanda integritas kekuatan monoteistik, maka Islam telah memulainya untuk
masa yang panjang di Jerusalem, dengan sangat baik tentunya. (Karen Arsmtrong, A History of
Jerusalem: One City, Three Faiths, (London: Harper Collins Publishers, 1997), hal. 228).
Pelopor Ilmu Kenegaraan
Umat Islam adalah umat pertama yang menata pemerintahan dengan cara-cara administrasi
tertulis yang sangat jelas. Bahkan, Piagam Madinah adalah merupakan Konstitusi tertulis
pertama di dunia. Dr. Muhammad Hamidullah, dalam bukunya The Prophets Establishing a State
and His Succession (Islamabad: Pakistan Hijra Council, 1988), menempatkan satu bab berjudul
The First Written-Constitution in the World untuk menyebut Piagam Madinah. Jadi, sebelum
Rasulullah saw, meskipun banyak pemikir yang membicarakan tentang masalah politik dan
kenegaraan, tetapi belum ada satu pun negara yang memiliki Konstitusi tertulis seperti negara
Madinah.
Jauh sebelum ilmu politik internasional berkembang di Barat, ulama-ulama Islam juga telah
melahirkan karya-karya besar dalam bidang ini. Salah satu yang terkenal, misalnya, ialah Kitab
al-Siyar al-Kabir karya Imam Syaibani (w. 804). Kitab ini, pada tahun 1965, diterjemahkan oleh

Prof. Majid Khadduri, ke dalam bahasa Inggris dengan judul The Islamic Law of Nations
(Baltimore: The John Hopkins Press, 1966). Kepeloporan Syaibani dalam bidang ilmu hubungan
internasional jauh melampaui ilmuwan Hugo Grotius (m. 1645) yang dianggap sebagai peletak
dasar hukum internasional saat ini. Tetapi, meskipun demikian, bisa ditanyakan kepada para
mahasiswa kajian hubungan internasional di banyak universitas Islam, apakah mereka mengenal
nama Imam Syaibani atau tidak.
Ketika mempelajari ilmu pengetahuan di jurusannya, mahasiswa diperkenalkan dengan asal-asul
keilmuan dalam perspektif Barat, yang biasanya dimulai dengan pemikiran para Filosof Yunani
dan langsung meloncat ke pemikiran para ilmuwan Barat abad modern.
Dalam bidang ilmu politik, misalnya, mahasiswa diperkenalkan dengan sejarah pemikiran
politik, mulai pemikiran politik Aristoteles, Plato, dan langsung meloncat ke pemikir-pemikir
politik Eropa abad modern. Sebagai misal, dalam buku World Masterpieces (New York: WW
Norton&Company Inc, 1956), yang menghimpun karya-karya besar ilmuwan dunia sepanjang
sejarah, sama sekali tidak dijumpai karya-karya para ilmuwan Muslim. Dalam bidang politik,
yang dianggap pemikir besar adalah Niccolo Machiavelli. Hal serupa bisa dijumpai juga pada
buku berjudul Powerful Ideas: Perspectives on the Good Society (Victoria, The Cranlana
Program, 2002).
Tahun 1911, orientalis Belanda Snouck Hurgronje menerbitkan bukunya Nederland en de Islam,
yang berisi pemikiran dan strategi westernisasi umat Islam: (1) Dalam bidang yang murni agama,
pemerintah dan pejabat-pejabatnya harus menjamin dan memelihara kebebasan mutlak, (2)
Dalam bidang politik, kebebasan itu harus dibatasi untuk kepentingan bersama, (3) Dalam
bidang hukum Islam, pemerintah harus menjauhi intervensi yang dipaksakan, sekalipun harus
mendorong ke arah proses evolusi hukum sebanyak mungkin, (4) Garis-garis kebijaksanaan yang
kurang lebih negatif ini harus menuju ke arah tujuan yang positif, yaitu kemajuan orang-orang
Islam yang harus dibebaskan dari beberapa peninggalnan ajaran abad pertengahan yang tidak
berguna yang menyeret mereka hingga demikian lamanya agar supaya dengan jalan ini dengan
perantaraan pendidikan dan pengajaran dapat memperoleh kesempatan asosiasi kultural dengan
kebudayaan Barat. (Dikutip dari: Mukti Ali, Ilmu Perbandingan Agama di Indonesia, (Bandung:
Mizan, 1998), hal. 32.
Al-Ahkam al-Sulthaniyah
Dalam situasi seperti ini, maka penelaahan buku-buku karya ulama Islam, seperti buku al-Ahkam
al-Sulthaniyah karya al-Mawardi, sangatlah penting dan berharga. Buku ini mengandung untaian
pemikiran politik Islam yang sangat kaya; mengatur berbagai aspek tata cara pengelolaan
pemerintahan. Khazanah Islam seperti ini sebagaimana dengan khazanah keilmuan Islam lainnya
kini dianggap tidak penting, bahkan dianggap tidak bernilai ilmiah, sehingga sama sekali tidak
diperkenalkan kepada para siswa dan mahasiswa jurusan ilmu politik. Maka, jangan heran, jika
banyak sekali sarjana ilmu politik yang sama buta sama sekali dengan khazanah politik Islam.
Bahkan, mereka tidak merasa perlu tahu, dan menganggap konsep-konsep politik Islam sudah
ketinggalan zaman dan tidak perlu dikaji atau ditengok lagi.
Sebagai contoh dalam pemikiran tentang proses pemilihan kepala negara, para elite politik
Muslim Indonesia, sepertinya enggan menggali khazanah klasik pemikiran al-Mawardi. Hampir

semua terlena dalam euforia demokrasi dan pemilihan langsung kepala daerah. Bahwa pemilihan
langsung kepala daerah (pilkada) adalah jalan terbaik untuk memilih kepala daerah. Padahal,
proses pemilihan bukanlah substansi penting. Yang terpenting adalah syarat-syarat kepala negara
atau kepala daerah yang terpenuhi, sesuai dengan ajaran Islam. Misal, tentang pengangkatan
Imam (Khalifah), Al-Mawardi menyebutkan bahwa jabatan imamah dianggap sah dengan dua
cara: (1) dengan pemilihan oleh ahlul halli wal aqdi (2) penunjukan oleh khalifah sebelumnya.

pemikiran salah kaprah tentang demokrasi dan masuk ke dalam sistem secara berjamaah

Al-Mawardi menjelaskan dengan sangat detail bagaimana prosedur pemilihan khalifah oleh
ahlul halli wal aqdi. Berbagai pendapat ulama ditampilkan dalam bukunya. Cara kedua, dengan
cara penunjukan oleh khalifah sebelumnya, menurut al-Mawardi, juga dibenarkan oleh syariat
Islam.
Bagi pemuja paham demokrasi, pemikiran al-Mawardi mungkin akan dicemooh. Padahal, sejak
zaman Yunani Kuno, demokrasi adalah sistem yang dibenci. Demokrasi menyimpan kelemahankelemahan internal yang fundamental.
Dalam sistem inilah, ilmu pengetahuan tidak dihargai. Orang pintar disamakan haknya dengan
orang bodoh. Seorang profesor ilmu politik memiliki hak suara yang sama dengan orang
pedalaman yang tidak mengerti baca-tulis dan informasi politik. Seorang yang taat beragama
disamakan hak suaranya dengan seorang perampok, koruptor, pembunuh, atau pemerkosa.

Kelemahan dan bahaya internal demokrasi itu pernah diingatkan Plato, filosof Yunani Kuno.
Plato (429-347 BC) menyebut empat kelemahan demokrasi. Salah satunya, pemimpin biasanya
dipilih dan diikuti karena faktor-faktor non-esensial, seperti kepintaran pidato, kekayaan, dan
latar belakang keluarga. Plato memimpikan munculnya the wisest people sebagai pemimpin ideal
di suatu negara,
The wisest people is the best people in the state, who would approach human problems with
reason and wisdom derived from knowledge of the world of unchanging and perfect ideas.
Penyair terkenal Muhammad Iqbal juga banyak memberikan kritik terhadap konsep
pemerintahan yang menyerahkan keputusannya kepada massa yang berpikiran rendah. Kata
Iqbal, bagaimana pun, para semut tidak akan mampu melampui kepintaran seorang Sulaiman. Ia
mengajak meninggalkan metode demokrasi, sebab pemikiran manusia tidak akan keluar dari 200
keledai. Ini ditulisnya dalam syairnya, Payam-e-Masyriq.
Aristoteles (384-322 BC), murid Plato, juga menyebut demokrasi sebagai bentuk pemerintahan
buruk, seperti tirani dan oligarkhi. Tiga bentuk pemerintahan yang baik, menurutnya, adalah
monarkhi, aristokrasi, dan polity. Sebelum abad ke-18, demokrasi bukanlah sistem yang dipilih
umat manusia. Sistem ini ditolak di era Yunani dan Romawi and hampir semua filosof politik
menolaknya. Sejak abad ke-18, beberapa aspek dari demokrasi politik mulai diterapkan di Barat.
Beberapa ide ini datang dari John Locke, yang banyak memberi sumbangan pemikiran politik
terhadap Inggris dan AS. (Lihat, Sharif, M.M., History of Muslim Philosophy, (Karachi: Royal
Book Company, 1983), vol I, hal. 98-106; James A. Gould and Willis H. Truit (ed.), Political
Ideologies, (New York:Macmillan Publishing, 1973), hal. 29; Mazheruddin Siddiqi, The Image
of the West in Iqbal, (Lahore: Baz-i-Iqbal, 1964), hal. 37.
Dalam buku al-Ahkam as-Sulthaniyah, sistem pemerintahan Islam dikaji dengan cukup
terperinci. Pemikiran-pemikiran politik yang ada di sini bisa ditelaah dan diambil sebagai bahan
pemikiran para politisi Muslim maupun para akademisi Muslim dan para ulama untuk
diaplikasikan dalam situasi zaman sekarang ini. Tetapi, yang terpenting. kajian-kajian terhadap
karya para ulama kita seyogyanya mampu menyadarkan betapa karya-karya klasik Islam kaya
dengan khazanah pemikiran yang sangat relevan jika dikaji dan diterapkan di zaman sekarang.
Tentu saja, tidak semuanya dapat diterapkan di dalam satu sistem yang tidak mengambil Islam
sebagai satu totalitas sistem kehidupan. Wallahu alam bish-shawab
- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2014/11/13/al-ahkam-as-sulthaniyah-danpemikiran-kenegaraan-dalam-islam.html#sthash.ZGWTXiab.dpuf

Anda mungkin juga menyukai