Anda di halaman 1dari 7

35

BAB VI
PENENTUAN FLASH POINT & FIRE POINT
6.1.

TUJUAN PERCOBAAN
1. Untuk menentukan nilai titik nyala dan titik bakar.
2. Untuk mengetahui hubungan titik nyala dengan titik bakar.
3. Untuk mengetahui fungsi penentuan titik nyala dan titik bakar.
4. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi dari titik nyala dan titik
bakar.
5. Untuk mengetahui aplikasi dari titik nyala dan titik bakar.

6.2

DASAR TEORI
Flash point adalah temperatur terendah dimana suatu material mudah
terbakar dan menimbulkan uap tertentu sehingga akan bercampur dengan
udara, campuran tersebut mudah terbakar. Fire point adalah temperatur
dimana suatu produk petroleum terbakar sementara (ignites momentarialy)
tetapi tidak selamanya.
Suatu larutan yang dipanaskan pada suatu temperatur dan tekanan
tetap akan terjadi penguapan pada temperatur tertentu. Sedangkan
penguapan sendiri merupakan proses pemisahan molekul dari larutan
dalam bentuk gas yang ringan. Adanya pemanasan yang meningkat akan
menyebabkan gerakan-gerakan partikel penyusun larutan akan lepas dan
meninggalkan larutan.
Demikian pula halnya pada minyak mentah, pada suhu tertentu ada
gas yang terbebaskan di atas permukaan, apabila disulut dengan api, maka
minyak mentah tersebut akan menyala. Titik nyala secara prinsip
ditentukan untuk minyak bumi sehingga dengan demikian dapat
mengantisipasi bahaya terbakarnya produk-produk minyak bumi. Makin
tinggi API, titik didihnya makin rendah, maka semakin rendah flash

36

pointnya yang berakibat minyak mudah terbakar apabila terkena percikan


api.
6.3

ALAT DAN BAHAN

6.3.1 Alat
1.

Tag Closed Tester

2. Thermometer
3. Hield ukuran 46 cm. luas dan 61 cm. tinggi, terbuka di bagian depan.
6.3.2 Bahan
1. Minyak mentah
2. Air
4. Lilin + korek api
5. Liquid Pteroleum Gas

Gambar 6.1 Tag Closed Tester

37

6.4

TANGGAL DAN TEMPAT PRAKTIKUM

6.5

Tanggal
Tempat

: 14 Desember 2014
: Kampus Ex. Pajak STT Migas Balikpapan

PROSEDUR PERCOBAAN
1. Untuk minyak mentah dengan titik nyala 55F atau yang lebih tinggi,
diisi bath dengan air hingga air tumpah, untuk minyak mentah yang
mempunyai titik nyala yang rendah digunakan cairan yang berupa
campuran air dengan ethylene glycol atau cairan dengan viskositas
yang rendah dan mempunyai titik beku yang rendah.
2. Temperatur dari cairan di dalam bath harus berada pada temperatur
lebih rendah atau kurang dari 20F dibawah perkiraan titik nyala dari
sample.
3. Diisi mangkok (test cup) dengan sample hingga batas (kira-kira 50 ml)
dan dibersihkan bila ada sample yang membasahi dinding mangkok,
memasang penutup (lid) yang telah diberi thermometer ke dalam bath.
4. Dinyalakan test flame, mengatur nyala pada test flame sehingga
mencapai ukuran sebesar bead yang terdapat pada penutup, diatur pula
kenaikan temperatur sebesar 1 derajat setiap 30-60 detik.
5. Jika temperatur sample di dalam mangkok 10F di bawah titik nyala
yang diperkirakan, menyulutkan test flame ke dalam mangkok sample
dengan memutar alat pada penutup mangkok. Diulangi cara ini setiap
kenaikan 1, sehingga menyusutkan test flame menyebabkan uap
mangkok sample menyala, Dicatat temperatur saat sample menyala.
6. Untuk menentukan titik bakar, dilanjutkan pemanasan dengan
perlahan-lahan, dengan kenaikan kurang lebih 10F setiap menit,
dilanjutkan penyulutan dengan test flame setiap kenaikan 5F hingga
sample menyala atau menyala 5 detik, dicatat temperatur tersebut
sebagai titik bakar.

38

6.6.

ANALISA DAN PERHITUNGAN

6.6.1 Analisa
Tabel 6.1 Analisa Sampel Minyak Umum

Sampel
Data Umum
Data Kelompok
o
o
o
o
C
F
C
F
77,5
171,5
71,6
160,88
93,5
200,3
94,6
202,28

Parameter
Flash point
Fire point
6.6.2. Perhitungan
Umum

Flash Point = 77,5C = (9/5 x 77,5 ) + 32

= 171,5F

Fire Point

= 200,3F

= 93,5 C = (9/5 x 93,5 ) + 32

Kelompok
Flash Point = 71,6C = (9/5 x 71,6 ) + 32

= 160,88F

Fire Point

= 202,28F

= 94,6 C = (9/5 x 94,6 ) + 32

Tabel 6.2 Hasil Perolehan Analisa Keseluruhan

Kel
1
2
3
4
5
6

Titik Nyala
o

C
70,4
71,6
75,6
76,5
77,6
77,5

Titik Bakar
o

F
158,72
160,88
168,08
169,7
171,68
171,5

C
90,2
94,6
92,6
93,6
93,6
93,5

F
194,36
202,28
198,68
200,48
200,48
200,3

39

Grafik 6.1 Data Kelompok vs Titik Nyala, Titik Bakar

Grafik 6.2 Data Kelompok dan Umum vs Titik Nyala, Titik Bakar

6.7.

PEMBAHASAN
Untuk percobaan penentuan flash point dan fire point, praktikan
melakukan pengetesan tentang titik nyala dan titik bakar pada sampel
minyak yang telah disediakan. Dimana sampel minyak mentah
dimasukkan kedalam test cup dan air kedalam bath kemudian dipanasi.

40

Setelah beberapa menit dipanasi, kita dapat mengamati terjadinya flash


point dan fire point.
Flash point dapat kita amati apabila dilakukan penyulutan, sampel
akan menyala beberapa saat saja. Sedangkan fire point terjadi bila nyala
yang dihasilkan lebih lama dari flash point (minimal/ kira-kira berlangsung
selama 5 detik).
Penentuan titik nyala dan titik bakar tergantung dari komposisi
minyak yang bersangkutan. Semakin berat minyak maka titik didihnya
semakin tinggi demikian juga titik nyala dan titik bakar.
Penentuan titik nyala dan titik bakar dari minyak mentah ini sangat
penting dalam mengatisipasi timbulnya kebakaran pada peralatan
produksi, karena temperatur minyak terlalu tinggi yang biasanya terjadi
akibat adanya gesekan antara minyak dengan flow line, sehingga kita
dapat melakukan pencegahan lebih dini.
Disamping itu, penentuan titik nyala dan titik bakar dapat juga
dipakai sebagai petunjuk tingkat penguapan relative dari produksi minyak
bumi.
6.8.

KESIMPULAN
1. Titik nyala (flash point) dan minyak mentah yang diteliti sebesar
71,6oC = 160,88oF dan titik bakar (fire point) sebesar 94,6oC =
202,28oF, menurut data kelompok.
2. Hubungan antara titik nyala dan titik bakar adalah berbanding lurus,
jika titik nyala besar maka titik bakar juga akan besar, sebaliknya jika
titik bakar kecil maka titik nyalanya pun kecil.
3. Penentuan titik nyala dan titik bakar adalah untuk mengantisipasi
bahaya terbakarnya produk minyak bumi yang akan atau sedang
diproduksikan.
4. Faktor yang mempengaruhi dari titik nyala dan titik bakar adalah
komposisi dari minyak mentah itu sendiri dan juga jenis dari minyak
mentahnya.

41

5. Penentuan titik nyala dimaksudkan untuk mengetahui apakah crude oil


dan produknya dalam campurannya dengan udara akan menyala jika
dikenai test flame pada kondisi tertentu.

Anda mungkin juga menyukai