Anda di halaman 1dari 48

i

ANALISA USAHA
PERIKANAN BUDIDAYA

Oleh :
V. Ap. Sapto Adi
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
BALAI BESAR PENGEMBANGAN BUDIDAYA
AIR PAYAU JEPARA

Diperbanyak Oleh:

PUSAT PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


BADAN PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2011

ii
SAMBUTAN

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya sehingga Materi
Analisa Usaha Perikanan Budidaya ini dapat diselesaikan.
Materi Analisa Usaha Perikanan Budidaya ini disusun agar dapat menjadi bahan
acuan atau petunjuk untuk masyarakat perikanan khususnya pembudidaya ikan yang ingin
mengembangkan usahanya.
Materi ini menguraikan tentang Analisa Usaha Perikanan Budidaya. Kami berusaha
untuk menampilkan yang terbaik dan berharap bahwa informasi dalam Materi ini dapat
bermanfaat bagi petambak khususnya dan dunia perikanan pada umumnya.
Penghargaan setinggi-tingginya kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam penyusunan Materi ini sehingga dapat diselesaikan.
Kami menyadari bahwa Materi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan sumbangan kritik serta saran yang bersifat membangun dari semua pihak
demi kemajuan dunia perikanan yang lebih baik.

Jakarta,

November 2011

Kepala Pusat Penyuluhan


Kelautan dan Perikanan

iii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....

ii

DAFTAR ISI

iii

DAFTAR TABEL .

iv

I.

PENDAHULUAN

................................................................................................

II.

PERMASLAHAN DILAPANGAN .........................................................................

III.

BIAYA DAN PENDAPATAN USAHA


3.1.
3.2.

IV.

Biaya-Biaya ..................................................................................................
Pendapatan Usaha .......................................................................................

5
8

ANALISA EKONOMI
4.1. Analisa Usaha Komoditas pembenihan Ikan Bandeng Skala rumah
Tangga ............................................................................................................
4.2. Analisa Usaha Komoditas pembenihan Ikan Kerapu Tikus Skala Rumah
Tangga ............................................................................................................
4.3. Analisa Usaha Komoditas pembenihan Pentokolan Udang Windu Skala
Rumah Tangga .. ....................
4.4. Analisa Usaha Komoditas Pembenihan Rajungan Skala Rumah
Tangga .........................................................................................................
4.5. Analisa Usaha Komoditas Budidaya Udang windu Teknologi sederhana
Plus .................................................................................................................
4.6. Analisa Usaha Komoditas Budidaya Udang windu Teknologi Semi
Intensif .............................................................................................................
4.7. Analisa Usaha Komoditas Budidaya Udang windu Teknologi Intensif .........
4.8. Analisa Usaha Komoditas Budidaya Udang windu Teknologi Intensif .........
4.9. Analisa Usaha Komoditas Budidaya Udang Vaname pola Teknologi
Sederhana Plus ...............................................................................................
4.10. Analisa Usaha Komoditas Budidaya Udang Vaname Teknologi Semi
Intensif ............................................................................................................
4.11. Analisa Usaha Komoditas Budidaya Udang Vaname Teknologi Intensif .....
4.12. Analisa Usaha Komoditas Budidaya Bandeng Teknologi Sederhana ...........
4.13. Analisa Usaha Komoditas Budidaya Bandeng Teknologi semi Intensif .......
4.14. Analisa Usaha Komoditas Budidaya BandengTeknologi Intensif .................
4.15. Analisa Usaha Pembenihan Udang Windu Skala Kecil .................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................

11
13
15
16
18
20
23
25
28
30
32
35
37
39
41
44

iv
DAFTAR TABEL
1. Biaya tetap untuk usaha budidaya Udang Windu .................................................. 6
2. Biaya variabel untuk usaha budidaya udang windu ................................................. 7

1
I.

PENDAHULUAN

Pembangunanan Perikanan dan Kelautan merupakan bagian integral dari


pembangunanan ekonomi secara keseluruhan dan harus menunjang terwujudnya
perekonomian yang maju, efisien dan tanguh yang dicirikan oleh kemampuan dalam
mensejahterakan petani tambak dan nelayan sekaligus meningkatkan kemandirian
serta kemampuannya dalam mendorong sektor perikanan pada umumnya.
Pembangunan Perikanan

di Indonesia ditujukan

untuk meningkatkan

kesejahteraan petani dan nelayan. Salah satu upaya yang ditempuh untuk
mewujudkan harapan tersebut adalah meningkatan produksi dan produktifitas usaha
perikanan

untuk mencapai

swasembada

pangan

berprotein

dalam

rangka

meningkatkan pendapatan sekaligus perbaikan gizi keluarga. Peningkatan produksi


perikanan dapat dilakukan melalui kegiatan penangkapan dan yang terpenting
adalah kegiatan budidaya. Dalam hal ini usaha budidaya udang merupakan salah
satu alternatif yang penting, karena dapat memanfaatkan potensi lahan yang
tersedia secara optimal dan menguntungkan serta memperhatikan kelestarian
sumbernya.
Pembangunan usaha perikanan budidaya dituntut maju dan berkembang luas.
Beranjak dari tahun 2009 produksi perikanan budidaya secara nasional sebesar 70
% setiap tahunnya guna mencapai target produksi yang diharpkan mencapai 353 %
pada tahun 2014. Pengembangann usaha perikanan budidaya sangat tergantung
kepada ketersediaan induk unggul dan benih berkualitas.
Potensi sumberdaya perikanan budidaya cukup besar dengan aneka jenis
ikan dan biota air laut yang bernilai ekonomis memungkinkan untuk dibudidayakan,
namun demikian pemanfaatanya belum dimaksimalkan sepenuhnya sehingga
kontribusi terhadap pembangunan dan perekonomian pada umumnya serta
peningkatan taraf hidup masyarakat petani ikan secara khusus belum optimal.

2
Negara Ripublik Indonesia dengan iklim tropis memiliki potensi sumberdaya
perikanan budidaya yang cukup besar, baik untuk pengembangan usaha air payu
maupun air laut. Sebagai negara kepulauan dengan garis pantai sepanjang lebih dari
81.000 km, mempunyai areal yang potensial dalam pengembangan perikanan,
khususnya untuk peningkatan produktifitas budidaya air payau seluas lebih kurang
913.000 hektar. Potensi lahan yang sedemikian luas ini sudah selayaknya dapat
dimanfaatkan secara efektif dan efisien didalam usahah budidaya.
Secara alami tambak di Indonesia dapat menghasilkan antara 400 700 kg
udang tanpa input produksi yang berarti, hal ini dapat dilakukan penebaran setiap
hektarnya 2 (dua) kali dalam satu tahun. Dengan harga udang yang mencapai
berkisar antara 10 12 US $ per kg, keuntungan yang seharusnya diperoleh petani
sangat menjanjikan. Luas lahan potensial bagi pengembangan tambak di Indonesia
dewasa ini telah dibangun kurang lebih 300.000 ha tambak dan hanya 30 % yang
dioperasionalkan karena salah satu masalah fital adalah serangan Virus SEMBV dan
cukup mematikan saat umur udang 1,5 bulan pemeliharaan. Pada umur udang
seperti ini bagaimanapun penerapan tingkat teknologi, kematian masal akan sangat
merugikan karena ukuran udang belum layak jual sedangkan input produksi sudah
cukup banyak secara finansial.
Analisa usaha Perikanan Budidaya bertujuan untuk mengetahui gambaran
secara jelas modal atau investasi yang diperlukan untuk operasional suatu usaha
kegiatan produksi tambak per musim tanam atau dalam satu tahun. Secara garis
besar petani atau pelaku usaha perikanan dapat mengetahui penerimaan dan
keuntungan yang diperoleh serta beberapa lama kemungkinan modal investasi
tersebut dapat dikembalikan.

3
II.

PERMASLAHAN DI LAPANGAN

Beberapa aspek yang menyebabkan hasil budidaya tambak tidak maksimal,


salah satu isu strategis adalah terbatasnya Pengetahuan dan Teknologi budidaya
yang dimiliki bagi para petani tambak itu sendiri. Keterbatasan pengetahuan dan
teknologi ini berakibat pada kesulitan mereka untuk dapat meningkatkan hasil
produksi tambak persatuan luas. Hal ini menjadi cerminan bagi petugas Perikanan
dalam hal penyeberluasan/penyuluhan bagi petani tambak. Beberapa kemungkinan
penyebab keterbatasan pengetahuan dan teknologi petani tambak adalah :
Terbatasnya jumlah dan kapasitas pengetahuan tenaga pendamping yang dimiliki
oleh Dinas terkait ( Dinas Perikanan dan Kelautan, Badan Diklat Dll) dalam
melakukan penyuluhan budidaya di lapangan.
Kurangnya/terputusnya

koordinasi dari Instansi terkait

dalam

melakukan

sosialisasi setiap Teknologi baru yang dihasilkan.


Secara umum petani tambak mempunyai keengganan untuk menerima teknologi
budidaya baru, yang belum dipraktekkan/dilihat secara langsung oleh petani di
daerah tempat usahanya. Hal ini disebabkan karena adanya ketakutan dan
keraguan mengenai tepat tidaknya teknologi tersebut dalam meningkatkan
produktivitas usahanya. Oleh karena itu perlu dilakukan Diseminasi teknologi
budidaya bagi petani oleh petugas perikanan.
Kurangnya modal yang dimiliki petani untuk memenuhi secara infrastruktur (Jalan
Inspeksi, saluran Main Canal umum, Pintu pengendali umum, Drainase umum),
sebagai konsekuensi dari penggunaan teknologi baru tersebut.
Adapun faktor-faktor yang mendukung produktifitas budidaya tambak antara
lain :

4
Potensi sumberdaya perikanan budidaya cukup besar dengan aneka jenis
ikan dan biota air laut bernilai ekonomis (Udang, Ikan kerapu, rumput laut dll)
yang memungkinkan untuk dibudidayakan.
Lahan untuk usaha budidaya yang tebentang luas di di perairan pantai
Indonesia.
Sumber daya manusia serta tenaga kerja yang relative banyak dan murah.

5
III.

BIAYA DAN PENDAPATAN USAHA

3.1. Biaya-Biaya
Secara

umum

biaya

adalah

sesuatu

atau

sejumlah

uang

yang

dikeluarakan/dikorbankan guna mencapai suatu tujuan. Tujuan tersebut dapat


diartikan sebagai pengorbanan barang atau jasa. Adapun dilihat secara khusus biaya
tersebut dapat dibagi menjadi 2 (dua) investasi yaitu Biaya Tetap (fixed cost) dan
Biaya Variabel (variable cost).
Biaya Tetap merupakan biaya yang besarnya tidak akan dipengaruhi oleh
tingkat operasi pada periode waktu tertentu. Biaya ini harus dikeluarkan sesuai
dengan kebutuhan teknis meskipun tidak operasional (sedang tidak operasional).
Biaya ini selalu dihubungkan dengan usia teknis sarana atau prasarana yang dipakai
serta umur pakai yang berlaku lebih dari satu tahun penggunaannya. Adapun biaya
tetap dalam kaitan dengan pemeliharaan udang dan ikan ditambak adalah semua
biaya

yang

dikeluarkan

untuk

penyediaan

peralatan-peralatan

yang

akan

dipergunakan untuk operasional budidaya tersebut, misalnya : sewa tambak, pompa


air, perbaikan konstruksi tambak, pembuatan pintu air, mekanisasi lainnya (kincir),
peralatan laboratorium, peralatan sampling, peralatan panen dll

6
Tabel 1. Biaya tetap untuk usaha budidaya Udang Windu :
NO.

KEGIATAN/URAIAN

PRAKIRAAN
USIA TEKNIS

1.

Sewa Tambak

2.

Perbaikan

pematang,

1 tahun
sal.

masuk,

sal.

2 tahun

Pembuangan
3.

Perbaikan pintu air (monik/pralon)

5 tahun

4.

Pompa air

5 tahun

5.

Kincir Air dan sarana mekanikal lainnya

5 Tahun

6.

Peralatan Laboratorium lapangan

2 tahun

7.

Peralatan panen dan peralatan sampling

5 tahun

Biaya Variabel merupakan biaya yang besarnya bervariasi mengikuti secara


proposional dengan jumlah produk yang dihasilkan, biaya variabel akan nol/tidak ada
apabila produksinya nol atau tidak dilakukan kegiatan usaha. Biaya variabel ini
adalah biaya yang habis dalam satu periode pemeliharaan. Pembiayaan tergantung
dari tingkat produksi yang akan dihasilkan serta tingkat teknologi yang diterapkan
(tradisionil, teknologi madya serta teknologi intensif).

7
Tabel 2. Biaya variabel untuk usaha budidaya udang windu :
No.

Kegiatan

1.

Persiapan tambak, perapihan

2.

Benih udang bebas Virus

3.

Glondongan bandeng

4.

Pkn. Buatan

5.

Pakan segar

6.

Kapur

7.

Pupuk an-organik

8.

Saponin

9.

Kaporit (disinfektan)

10.

Inokulan plankton

11.

Feed additive

12.

Probiotik

13.

Biofilter/bioscrening (ikn,r laut)

14.

BBM dll

15.

Tenaga teknis)

16.

Tng Operator

17.

Tenaga Laborat dan administrasi

17.

Konsumsi & akomodasi

18.

Biaya panen

19.

Suku bunga Bank (1,5 %/bln)

8
3.2. Pendapatan Usaha
Pengertian Pendapatan Usaha merupakan hasil penjualan produk yang
hampir semuanya jenis ikan atau udang. Dari tingkat usaha ada 3 indikator untuk
mengukur tingkat keuntungan yaitu : Keuntungan Operasional, Pendapatan Bersih
dan Keuntungan bersih.
Keuntungan Operasional diartikan sebagai perbedaan antara pendapatan
kotor dengan biaya variabel. Keuntungan Operasional yang positif akan menjamin
kelangsungan operasional kegiatan usaha tambak dalam jangka pendek.
Pendapatan Bersih diartikan sebagai pendapatan yang diperoleh dengan
mengurangi biaya tetap kedalam keuntungan operasional. Besarnya pendapatan
bersih ini akan bisa dipergunakan untuk apa saja tanpa mempengaruhi operasional
jangka panjang.
Keuntungan Bersih dihitung dari pendapatan kotor dikurangi dengan biaya
total. Keuntungan bersih ini dianggap sebagai indicator keuntungan dan prospek
operasi dalam jangka panjang. Keuntungan bersih adalah syarat utama yang akan
menjamin pengoperasian tambak dalam jangka panjang.
Pengertian pendapatan bagi para petani tambak adalah dari hasil penjualan
produknya (ikan atau Udang). Dengan jalan mengalikan hasil produksi dengan harga
jual akan diperoleh

pendapatan hasil.

Adapun pengertian keuntungan bersih,

adalah pendapatan hasil dikurangi dengan pengeluaran biaya variabel.


Sedangkan dalam menghitung tingkat keuntungan bersih dalam usaha
budidaya ini dapat diketahui dengan menghitung besarnya pendapatan (Produksi x
Harga Jual) dikurangi dengan Biaya Total (Biaya penyusutan + biaya operasional).
Sehingga dapat diketahui berapa besar tingkat keuntungan yang dicapai pada tahun
tersebut. Perhitungan ini dipergunakan untuk kelanjutan usaha pada tahap
berikutnya. Oleh karena itu dalam menentukan tingkat usaha, kita harus mengetahui
berapa besar keuntungan yang dapat dicapai melaui perhitungan Rugi Laba.

9
IV.
Ada

ANALISA EKONOMI

beberapa metode penilaian investasi yang tujuannya adalah untuk

mengetahui apakah usaha tersebut dapat dikatakan layak usaha atau tidak untuk
dilanjutkan/diteruskan. Karena dalam analisa ekonomi ini akan diketahui keadaan
yang mencerminkan perkembangan usaha, terutama untuk masa jangka panjang,
terlihat adanya perekembangan finansiilnya. Adapun analisa keuangan yang
dipergunakan pada umunya adalah :
1. Analisa Payback Period
2. Analisa Benafid Cost Ratio (BCR)
3. Analisa Break Even Point/titik impas (BEP)
4. Analisa Internal Rate of Return (IRR)
5. Analisa Financial Rate of Return (FRR)
6. Analisa Payback Period of Credit)
Payback Period adalah suatu metoda yang menggambarkan panjangnya waktu
yang diperlukan agar dana yang dikeluarkan/tertanam dalam suatu investasi dapat
diperoleh kembali seluruhnya. Metode ini diperlukan untuk dapat menutup kembali
pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas netto. Dalam perhitungan
harus diketahui berapa besar dana yang dikeluarkan (Biaya Tetap + Biaya
Operasional),

kemudian

berapa

besar

pendapatan

yang

diperoleh

dalam

masa.periode pemeliahraan di tambak.


Benafid Cost Ratio (BCR) adalah perbandingan antara total pendapatan selama
masa tertentu (besarnya manfaat) dengan capital out lay. Besarnya nilai BCR akan
menunjukkan tingkat keuntungan yang dicapai. Apabila BC ratio lebih dari 1,0 (satu),
maka usaha yang dijalankan adalah layak untuk diusahakan/dapat diteruskan.

10
Break Even Point/titik impas (BEP) adalah suatu teknik analisa untuk mempelajari
hubungan antara Biaya Tetap, Biaya Variabel, Keuntungan dan Volume Kegiatan.
Oleh Karena itu analisa ini dalam perencanaan keuntungan merupakan Profit
Planning Aproach yang mendasarkan pada hubungan antara biaya (Cost) dan
penghasilan/pendapatan (Revenue).
Internal Rate of Return (IRR) adalah sebagai tingkat bunga yang akan dijadikan
jumlah nilai sekarang dari proceeds yang diharapkan akan diterima sama dengan
jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal. Metode penilaian ini dinyatakan
dengan prosentase yang menunjukkan kemampuan memberikan keuntungan bila
dibandingkan dengan tingkat bunga umum yang berlakupada saat usaha tersebut
direncanakan. Hal ini selalu dengan coba-coba (trial and error) dalam menentukan
tingkat bunga yang tepat. Biasanya IRR ini dipergiunakan dalam perhitungan analisa
usaha untuk proyek yang besar.
Financial Rate of Return (FRR) adalah tingkat pengembalian modal dalam satu
tahun usaha yang dijalankan.
Payback Period of Credit) adalah jangka waktu pengembaliankridit atau
modal/investasi.
Sebagai gambaran nyata disajikan Analisa usaha kegiatan Tambak yang dijalankan
dengan pendampingan dari Tim Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau
Jepara.

11
4.1. Analisa Usaha Komoditas pembenihan Ikan Bandeng Skala rumah
Tangga ( 20 25 pemeliharaan dari telur) di bak ukuran 2x5x1 m,
volume 10 ton
Biaya Investasi/biaya tetap :
No Komponen/uraian kegitan

Jumlah (Rp)

1.

Sewa Bak dan blower per siklus @ Rp.200.000 x 6 sikllus

2.

Peralatan lapangan (terpal, waring, galon, seser. Ember,

1.200.000
400.000

waskom dan gayung)


Jumlah

1.600.000

Biaya Operasional :
No Komponen/uraian kegitan

Jumlah (Rp)

1.

Persiapan bak

50.000

2.

Telur ikan bandeng 200.000 ekor @ Rp 1,5

300.000

3.

Pupuk 100 kg @ 5.000

500.000

4.

Tenaga kerja

300.000

5.

Listrik

6.

Biaya panen (tenaga dan bahan)

50.000
400.000
Jumlah

1.600.000

Biaya Operasional untuk 6 siklus per tahun

9.600.000

12
Jumlah Biaya (TC)

= (TFC+TVC)

= Rp.

11.200.000

Hasil/pendapatan

= 600.000 ekor @ Rp. 35

= Rp.

21.000.000

= Rp.

9.800.000

benih ikan bandeng 100.000 ek


(x 6 siklus dlm 1 thn )
Hasil Bersih (TR-TC)

= Rp. 21.000.000 Rp. 11.200.000

TR
a.

B/C Ratio

Rp. 1.000.000

= -----

TC
Artinya :

------------

1.88

Rp. 1.200.000

B/C lebih dari 1 berarti layak untuk dijalankan, setiap pengeluaran


Rp 1 akan menghasilkan Rp. 1,88
TC

b.

BEP

= ---------

Harga
Artinya :

Rp.11.200.000

Tot prod/th

FRR

----------------

Rp. 8,66

600.000 ekor

Tiik impas harga terjadi Rp. 18,66


Hsl bersih

c.

----------

Rp. 9.800.000
= ----------------- Rp. 1.600.000

612,5 %

Investasi
Artinya :

Kepercayaan terhadap usaha ini adalah 612,5 %


Investasi

d.

PPC

---------Hsl Bersih

Artinya :

Rp 1.600.000
= ------------------ x 1 th

Rp. 9.800.000

Asumsi pengembalian kridit usaha ini adalah 0,16 thn.

0,16 thn

13
4.2 Analisa Usaha Komoditas pembenihan Ikan Kerapu Tikus Skala
.

Rumah Tangga dari telur (15 20 hari pemeliharaan di Bak ukuran


2x5x1, volume air 10 ton)

Biaya Investasi/biaya tetap :


No Komponen/uraian kegitan
Jumlah (Rp)
1. Sewa Bak dan blower 4 siklus @ Rp. 200.000
800.000
2. Peralatan lapangan (terpal, waring, galon, seser. Ember,
400.000
waskom dan gayung)
Jumlah
1.200.000
Biaya Operasional :
No Komponen/uraian kegitan

Jumlah (Rp)

1.

Persiapan bak

50.000

2.

Benih ukuran 3 , 2.000 ek @ 2.400

3.

Air media pemeliharaan

4.

Pakan rucah 30 Kg @ 3.000

5.

Tenaga kerja

5.

Listrik

6.

Biaya panen (tenaga dan bahan)

4.800.000
110.000
90.000
300.000
50.000
400.000
Jumlah

5.800.000

Biaya Operasional untuk 4 siklus per tahun

23.200.000

Jumlah Biaya (TC)

= (TFC+TVC)

= Rp.

24.400.000

Hasil/pendapatan

= 7.200 ekor @ Rp. 5.000

= Rp.

36.000.000

= Rp.

11.600.000

benih ikan kerapu macan 1.800


(x 4 siklus dlm 1 thn)
Hasil Bersih (TR-TC)

= Rp. 36.000.000 Rp. 24.400.000


TR

a.

B/C Ratio

---------TC

Rp. 36..000.000
=

-----------------Rp. 24.400.000

1,48

14

Artinya :

B/C lebih dari 1 berarti layak untuk dijalankan, setiap pengeluaran Rp


1 akan menghasilkan Rp. 1,48
TC

b.

BEP Harga

Rp. 24.400.000

----------------

------------------

Tot Prod./thn
Artinya

FRR

---------------

PPC

966,7 %

Kepercayaan terhadap usaha ini adalah 966,7 %

---------Hasil Bersih

Artinya :

---------------x100 %
1.200.000

Investasi
d.

7.200 ekor

11.600. 000

Investasi
Artinya :

Rp. 3.388

Tiik impas harga terjadi Rp. 3.388,9


Hasil Bersih

c.

1.200.000
=

-------------- x 1 thn
11.600.000

Asumsi pengembalian kridit usaha ini adalah 0,1 thn.

0,1 thn

15
4.3. Analisa Usaha Komoditas pembenihan Pentokolan Udang Windu Skala
Rumah Tangga dari PL. 7 PL 10, (10 15 hari pemeliharaan di Bak
ukuran 5x2x1 volume 10 ton air)
Biaya Investas/biaya tetap :
No Komponen/uraian kegitan

Jumlah (Rp)

1.

Sewa Bak dan blower 6 siklus @ Rp. 200.000

1.200.000

2.

Peralatan lapangan (terpal, waring, galon, seser. Ember,

400.000

waskom dan gayung)


Jumlah

1.600.000

Biaya Operasional :
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Komponen/uraian kegitan
Persiapan bak
Benih udang windu PL-7, 100.000 ekor @ Rp. 6
Air media pemeliharaan
Pakan Buatan (pelet)
Tenaga kerja dan listrik
Listrik
Biaya Panen (tenaga dan van)

Jumlah (Rp)
50.000
600.000
110.000
250.000
300.000
50.000
400.000
Jumlah
1.760.000
Biaya Operasional 6 siklus pemeliharaan per tahun
10.650.000

Jumlah Biaya (TC)


Hasil/pendapatan
Hasil Bersih (TR-TC)

= (TFC+TVC)
= 510.000 ekor @ Rp. 35
Tokolan udang windu 85.000
(x 6 siklus dlm 1 thn)
= Rp. 17.850.000 Rp. 12.250.000
TR

a.

B/C Ratio

---------TC

= Rp.
= Rp.

12.250.000
17.850.000

= Rp.

5.600.000

Rp. 7.850.000
=

---------------Rp. 2.250.000

1,46

16
Artinya

B/C lebih dari 1 berarti layak untuk dijalankan, setiap


pengeluaran Rp 1 akan menghasilkan Rp. 1,46
TC

b.

BEP Harga

------------Total /thn

Artinya

FRR

------------Investasi

Artinya

PPC

---------Hasil Bersih

Artinya
4.4.

----------------

Rp. 4,02

350 %

510.000 ekor

5.600.000
= --------------x100%
1.600.000

Kepercayaan terhadap usaha ini adalah 350 %


Investasi

d.

Tiik impas harga terjadi Rp. 24,02


Hasil Bersih

c.

Rp. 12.250.000

1.600.000
= --------------x1 thn

0,29 thn

5.600.000

Asumsi pengembalian kridit usaha ini adalah 0,29 thn.


Analisa Usaha Komoditas Pembenihan Rajungan Skala Rumah
Tangga

( 20 25 hari pemeliharaan di Bak ukuran 2x5x1, volume air

8 10 ton)
Biaya Investasi/biaya tetap :
No Komponen/uraian kegitan
Jumlah (Rp)
1. Sewa Bak dan blower 5 siklus @ Rp. 200.000
1.000.000
2. Peralatan lapangan (terpal, waring 5m, gallon artemia, seser,
400.000
ember, wakom dan gayung)
Jumlah
1.400.000

17
Biaya Operasional :
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
11.
12.
13.
14.

Komponen/uraian kegitan
Persiapan bak
Induk rajungan bertelur 2 ekor @ Rp. 25.000
Air media pemeliharaan 20 ton
Inokulan Chlorella 6 kantong @ 5.000
Rotifera 2 kantong (untuk 7 hari) @ 10.000
Artemia 1 kaleng
Pakan buatan 100 150 mikron, 40 gram @ 1.000
Pakan buatan 200 300 mikron 50 gram, @ 350
Pakan > 400 mikron, 60 gram @ 350
Udang kupas 3 kg @ 25.000
Kaporit 2 kg @ 12.000
Listrik 1 paket
Tenaga pakan sampingan
Biaya panen 1 paket (tenaga dan bahan)

Jumlah (Rp)
50.000
50.000
110.000
30.000
140.000
350.000
40.000
18.000
21.000
75.000
24.000
50.000
300.000
450.000
Jumlah
1.708.000
Biaya operasional untuk 5 siklus per tahun
8.540.000

Jumlah Biaya (TC)


Hasil/pendapatan

= (TFC+TVC)
= 200.000 ekor crab 5, @ Rp. 80
(40.000 ek Crab 5 x 5 siklus dlm 1
tahun)
= Rp.16.000.000 Rp 7.140.000

Hasil Bersih (TR-TC)

TR
a.

B/C Ratio

----------

7.140.000
16.000.000

= Rp.

8.860.000

16.000.000
=

TC
Artinya :

= Rp.
= Rp.

-------------

2,24

7.140.000

B/C lebih dari 1 berarti layak untuk dijalankan, setiap pengeluaran Rp


1 akan menghasilkan Rp. 2,24

18
TC
b.

BEP Harga

7.140.000

-------------

Tot Prod./thn
Artinya :

FRR

Artinya :

d.

4.5.

Rp. 35,7

632,86 %

200.000 ekor

8.860.000

---------------

= --------------x 100

Investasi

%1.400.000

Kepercayaan terhadap usaha ini adalah 632,86 %

PPC

Artinya :

Tiik impas harga terjadi Rp. 35,7


Hasil Bersih

c.

------------

Investasi

Rp. 1.400.000

----------

= ---------------x 1 thn

Hasil Bersih

Rp 8.860.000

0,16 thn

Asumsi pengembalian kridit usaha ini adalah 0,16 thn.

Analisa Usaha Komoditas Budidaya Udang windu Teknologi sederhana


Plus (pemeliharaan 120 hari di tambak luas 1 Hektar, padat tebar 2
ekor/m2)

Biaya Investasi/biaya tetap :


No
1.
2.
3.

Komponen/uraian kegitan
Sewa tambak selama 1 tahun
Sewa peralatan dan sarana tambak 1 paket
Sewa pompa 2 unit @ 750.000

Jumlah (Rp)
1.500.000
1.000.000
1.500.000
Jumlah
4.000.000

19
Biaya Operasional :
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
11.
12.
13.
14.

Komponen/uraian kegitan
Persiapan dan perbaikan konstruksi
Benih udang windu (tokolan) 20.000 ekor @ 40
Pakan buatan 300 kg @ 11.000
Pupuk Organik 3.000 Kg @ 50
Pupuk Anorganik 150 kg @ 5.000
Kapur pertanian (dolomit) 1.500 Kg @ 600
Saponin 40 Kg @ Rp. 5.500
Biofilter/bioscreen 1 paket
Feed Additve 1 paket
Bahan bakar 1 paket
Perawatan dan perbaikan sarana budidaya
Biaya lainnya
Tenaga operator 1 orang x 5 bulan @ 500.000
Biaya panen 1 paket

Jumlah (Rp)
1.500.000
800.000
3.300.000
150.000
750.000
900.000
220.000
375.000
500.000
3.000.000
375.000
250.000
2.500.000
600.000
Jumlah
15.220.000
Biaya operasional untuk 2 siklus per tahun
30.440.000

Jumlah Biaya (TC)

= (TFC+TVC)

= Rp.

35.440.000

Hasil/pendapatan

= 740 Kg, @ Rp. 70.000

= Rp.

51.800.000

= Rp.

16.560.000

(Produksi 370 kg/siklus)


Hasil Bersih (TR-TC)

= Rp.51.000.000 Rp 34.440.000

TR
51.000.000
a.
B/C Ratio
=
---------=
-----------=
1,48
TC
34.440.000
Artinya :
B/C lebih dari 1 berarti layak untuk dijalankan, setiap pengeluaran Rp
1 akan menghasilkan Rp. 1,48
b.

BEP Harga

TC
-----------Tot Prod./thn

34.440.000
--------------740 kg

Rp. 46,5

20
Artinya :
c.

FRR

Artinya :
d.

PPC

Artinya :

Tiik impas harga terjadi Rp. 46,54


Hasil Bersih
6.560.000
=
--------------= --------------x 100 %
Investasi
4.000.000
Kepercayaan terhadap usaha ini adalah 414 %

Investasi
4.000.000
=
---------= ---------------x 1 thn
=
Hasil Bersih
Rp 16.560.000
Asumsi pengembalian kridit usaha ini adalah 0,24 thn.

414 %

0,24 thn

4.6. Analisa Usaha Komoditas Budidaya Udang windu Teknologi

Semi

Intensif (pemeliharaan 120 hari di tambak luas 1 Hektar, padat tebar 10


ekor/m2)
Biaya Investasi/biaya tetap :
No Komponen/uraian kegitan
1.

Sewa tambak selama 1 tahun

2.

Sewa tambak di

Jumlah (Rp)
2.500.000
750.000

pergunakan untuk tandon air (0,5 Ha)


3.

Sewa peralatan dan sarana tambak 1 paket

3.000.000

4.

Sewa pompa disel 8 unit 2 unit @ 850.000

1.700.000

5.

Sewa kincir disel (berangkai) 2 unit @ 1.000.000

2.000.000

6.

Sewa Gubuk dan Saprokan, 1 unit

1.000.000
Jumlah

10.950.000

21
Biaya Operasional :
No Komponen/uraian kegitan

Jumlah (Rp)

1.

Persiapan dan perbaikan konstruksi

3.500.000

2.

Benih udang windu (> PL-15) 100.000 ekor @ 25

2.500.000

3.

Pakan buatan 2.775 kg @ 11.500

4.

Pupuk Organik 1.500 Kg @ 50

5.

Pupuk Anorganik 300 kg @ 5.000

1.500.000

6.

Kapur pertanian (dolomit) 4.000 Kg @ 600

2.400.000

7.

Saponin 50 Kg @ Rp. 5.500

275.000

8.

Zeolit 750 Kg @ 900

675.000

9.

Disinfektan 150 Kg @ 15.000

2.250.000

10

Probiotik 40 liter/kg @ 55.000

2.200.000

31.912.500
75.000

11. Biofilter/bioscreen 1 paket

625.000

12. Feed Additve 1 paket

1.500.000

13. Bahan bakar 1 paket

6.500.000

14. Perawatan dan perbaikan sarana budidaya

2.000.000

15. Biaya lainnya

3.000.000

16. Tenaga Teknisi 1 orang x 5 bulan @ 1.000.000

5.000.000

17. Tenaga operator 2 orang x 5 bulan @ 750.000

7.500.000

18. Biaya panen 1 paket

1.000.000

19. Akomodasi dan konsumsi 5 bulan @ 500.000

2.500.000
Jumlah

76.912.500

Biaya operasional untuk 2 siklus per tahun

153.825.000

22
Jumlah Biaya (TC)

= (TFC+TVC)

= Rp.

164.775.000

Hasil/pendapatan

= 3.700 Kg, @ Rp. 60.000

= Rp.

222.000.000

= Rp.

57.225.000

(Produksi 1.850 kg/siklus)


Hasil Bersih (TR-TC)

= Rp.222.000.000 Rp 164.775.000
TR

B/C Ratio

Rp.222.000.000

----------

TC
Artinya

----------------

1,35

Rp. 164.775.000

B/C lebih dari 1 berarti layak untuk dijalankan, setiap pengeluaran Rp 1


akan menghasilkan Rp. 1,35
TC

BEP Harga

Rp. 164.775.000

-------------

Tot Prod./thn
Artinya

FRR

--------------Investasi

Artinya

PPC

Artinya

Rp.44,5

522,6 %

3.700 kg

Tiik impas harga terjadi Rp. 44,53


Hasil Bersih

------------------

Rp. 57.225.000
= ------------------x 100%
Rp. 10.950.000

Kepercayaan terhadap usaha ini adalah 522,6 %

Investasi

Rp. 10.950.000

----------

= ------------------ x1 thn

Hasil Bersih

Rp 57.225.000

Asumsi pengembalian kridit usaha ini adalah 0,19 thn.

0,19 thn

23
4.7.

Analisa Usaha Komoditas Budidaya Udang windu Teknologi Intensif


(pemeliharaan 120 hari di tambak luas 1 Hektar, padat tebar 30
ekor/m2)

Biaya Investasi/biaya tetap :


No Komponen/uraian kegitan

Jumlah (Rp)

1.

Sewa tambak selama 1 tahun

3.500.000

2.

Sewa tambak dipergunakan untuk tandon air (0,5 Ha)

1.000.000

3.

Sewa peralatan dan sarana tambak 1 paket

5.000.000

4.

Sewa pompa disel 8 unit 3 unit @ 850.000

2.550.000

5.

Sewa kincir disel (berangkai) 6 unit @ 1.000.000

6.000.000

6.

Sewa Gubuk dan Saprokan, 1 unit

1.500.000
Jumlah

19.550.000

Biaya Operasional :
No Komponen/uraian kegitan

Jumlah (Rp)

1.

Persiapan dan perbaikan konstruksi

5.000.000

2.

Benih udang windu (> PL-15) 300.000 ekor @ 25

7.500.000

3.

Pakan buatan 9.500 kg @ 11.500

4.

Pupuk Organik 1.000 Kg @ 50

5.

Pupuk Anorganik 300 kg @ 5.000

1.500.000

6.

Kapur pertanian (dolomit) 4.000 Kg @ 600

2.400.000

7.

Saponin 75 Kg @ Rp. 5.500

412.500

8.

Zeolit 750 Kg @ 900

675.000

9.

Disinfektan 450 Kg @ 15.000

6.750.000

10

Probiotik 100 liter/kg @ 55.000

5.500.000

11. Biofilter/bioscreen 1 paket

109.250.000
500.000

1.500.000

24
12. Feed Additve 1 paket

2.500.000

13. Bahan bakar 1 paket

8.500.000

14. Perawatan dan perbaikan sarana budidaya

1.500.000

15. Biaya lainnya

2.500.000

16. Tenaga Teknisi 1 orang x 5 bulan @ 1.500.000

7.500.000

17

Tenaga operator 4 orang x 5 bulan @ 800.000

16.000.000

18. Biaya panen 1 paket

3.000.000

19. Akomodasi dan konsumsi 5 bula @ 1.000.000

5.000.000
Jumlah

187.487.500

Biaya operasional untuk 2 siklus per tahun

374.975.000

Jumlah Biaya (TC)

= (TFC+TVC)

= Rp.

394.525.000

Hasil/pendapatan

= 10.500 Kg, @ Rp. 50.000

= Rp.

525.000.000

= Rp.

130.447.000

(Produksi 5.250 kg/siklus)


Hasil Bersih (TR-TC)

= Rp.525.000.000 Rp
394.525.000
TR

B/C Ratio

----------

525.000.000
=

TC
Artinya

---------------

1,33

394.525.000

B/C lebih dari 1 berarti layak untuk dijalankan, setiap pengeluaran Rp 1


akan menghasilkan Rp. 1,33
TC

BEP Harga

---------------

394.525.000
=

Tot Prod./thn
Artinya

Tiik impas harga terjadi Rp. 37,57

---------------10.500 kg

Rp. 37,6

25

FRR

Hasil Bersih

Rp. 130.447.000

---------------

= ------------------x100%

Investasi
Artinya

PPC

Kepercayaan terhadap usaha ini adalah 667,2 %

----------

Rp. 19.550.000
= ------------------x1th

Hasil Bersih
Artinya

4.8.

667,2 %

Rp. 19.550.000

Investasi
d

0,15 thn

Rp 130.447.000

Asumsi pengembalian kridit usaha ini adalah 0,15 thn.

Analisa Usaha Komoditas Budidaya Udang windu Teknologi Intensif


(pemeliharaan 120 hari di tambak luas 1 Hektar, padat tebar 30 ekor/m2)

Biaya Investasi/biaya tetap :


No Komponen/uraian kegitan

Jumlah (Rp)

1.

Sewa tambak selama 1 tahun

3.500.000

2.

Sewa tambak dipergunakan untuk tandon air (0,5 Ha)

1.000.000

3.

Sewa peralatan dan sarana tambak 1 paket

5.000.000

4.

Sewa pompa disel 8 unit 3 unit @ 850.000

2.550.000

5.

Sewa kincir disel (berangkai) 6 unit @ 1.000.000

6.000.000

6.

Sewa Gubuk dan Saprokan, 1 unit

1.500.000
Jumlah

19.550.000

26
Biaya Operasional :
No Komponen/uraian kegitan

Jumlah (Rp)

1.

Persiapan dan perbaikan konstruksi

5.000.000

2.

Benih udang windu (> PL-15) 300.000 ekor @ 25

7.500.000

3.

Pakan buatan 9.500 kg @ 11.500

4.

Pupuk Organik 1.000 Kg @ 50

5.

Pupuk Anorganik 300 kg @ 5.000

1.500.000

6.

Kapur pertanian (dolomit) 4.000 Kg @ 600

2.400.000

7.

Saponin 75 Kg @ Rp. 5.500

412.500

8.

Zeolit 750 Kg @ 900

675.000

9.

Disinfektan 450 Kg @ 15.000

6.750.000

10

Probiotik 100 liter/kg @ 55.000

5.500.000

109.250.000
500.000

11. Biofilter/bioscreen 1 paket

1.500.000

12. Feed Additve 1 paket

2.500.000

13. Bahan bakar 1 paket

8.500.000

14. Perawatan dan perbaikan sarana budidaya

1.500.000

15. Biaya lainnya

2.500.000

16. Tenaga Teknisi 1 orang x 5 bulan @ 1.500.000

7.500.000

17

Tenaga operator 4 orang x 5 bulan @ 800.000

16.000.000

18. Biaya panen 1 paket

3.000.000

19. Akomodasi dan konsumsi 5 bula @ 1.000.000

5.000.000
Jumlah

187.487.500

Biaya operasional untuk 2 siklus per tahun

374.975.000

Jumlah Biaya (TC)

= (TFC+TVC)

= Rp.

394.525.000

Hasil/pendapatan

= 10.500 Kg, @ Rp. 50.000

= Rp.

525.000.000

= Rp.

130.447.000

(Produksi 5.250 kg/siklus)


Hasil Bersih (TR-TC)

= Rp.525.000.000 Rp 394.525.000

27

TR
a

B/C Ratio

525.000.000

----------

TC
Artinya

---------------

1,33

394.525.000

B/C lebih dari 1 berarti layak untuk dijalankan, setiap pengeluaran Rp


1 akan menghasilkan Rp. 1,33

TC
b

BEP Harga

394.525.000

-------------

Tot Prod./thn
Artinya

FRR

PPC

Artinya

Rp. 37,6

667,2 %

10.500 kg

Hasil Bersih

130.447.000

---------------

= --------------x100%
19.550.000

Kepercayaan terhadap usaha ini adalah 667,2 %


Investasi

Tiik impas harga terjadi Rp. 37,57

Investasi
Artinya

----------------

19.550.000

----------

= ------------- x 1 thn

Hasil Bersih

130.447.000

Asumsi pengembalian kridit usaha ini adalah 0,15 thn.

0,15 thn

28
4.9.

Analisa Usaha Komoditas Budidaya Udang Vaname pola Teknologi


sederhana plus (pemeliharaan 120 hari di tambak luas 1 Hektar, padat
tebar 7,5 ekor/m2)

Biaya Investasi/biaya tetap :


No Komponen/uraian kegitan
1.

Sewa tambak selama 1 tahun

2.

Sewa tambak dipergunakan untuk tandon air (0,5 Ha)

3.

Sewa pompa disel 6 dan 8 2 unit @ 750.000

4.

Sewa Gubuk dan Saprokan, 1 unit

Jumlah (Rp)
1.500.000
375.000
1.000.000
750.000
Jumlah

3.625.000

Biaya Operasional :
No Komponen/uraian kegitan

Jumlah (Rp)

1.

Persiapan dan perbaikan konstruksi

1.500.000

2.

Benih udang Vaname (> PL-12) 75.000 ekor @ 40

3.000.000

3.

Pakan buatan 975 kg @ 9.500

9.262.500

4.

Pupuk Organik 3.000 Kg @ 50

150.000

5.

Pupuk Anorganik 150 kg @ 5.000

750.000

6.

Kapur pertanian (dolomit) 2.500 Kg @ 600

750.000

7.

Saponin 40 Kg @ Rp. 5.500

220.000

8.

Probiotik 30 liter/kg @ 55.000

9.

Biofilter/bioscreen 1 paket

500.000

10

Feed Additve 1 paket

350.000

11. Bahan bakar 1 paket

500.000

12. Perawatan dan perbaikan sarana budidaya

500.000

13. Biaya lainnya

500.000

14. Tenaga operator 2 orang x 5 bulan @ 500.000

1.650.000

5.000.000

29
15. Biaya panen 1 paket

500.000

16. Akomodasi dan konsumsi 5 bula @ 1.000.000

600.000
Jumlah

25.732.500

Biaya operasional untuk 2 siklus per tahun

51.465.000

Jumlah Biaya (TC)

= (TFC+TVC)

= Rp.

55.090.000

Hasil/pendapatan

= 1.900 Kg, @ Rp. 37.500

= Rp.

71.250.000

= Rp.

16.160.000

(Produksi 950 kg/siklus, zise 59)


Hasil Bersih (TR-TC)

= Rp.71.250.000 Rp 55.090.000

TR
a

B/C Ratio

71.250.000

----------

TC
Artinya

--------------

1,29

55.090.000

B/C lebih dari 1 berarti layak untuk dijalankan, setiap pengeluaran Rp


1 akan menghasilkan Rp. 1,29
TC

BEP Harga

55.090.000

-------------

----------------

Total Prod./thn
Artinya

FRR

--------------Investasi

Artinya

Rp. 28,9

445,8 %

1.900 kg

Tiik impas harga terjadi Rp. 28,99


Hasil Bersih

16.160.000
= --------------x 100 %
3.625.000

Kepercayaan terhadap usaha ini adalah 445,8 %

30

PPC

Artinya
4.10.

Investasi

Rp. 3.625.000

----------

= ---------------x 1 thn

Hasil Bersih

Rp 16.160.000

0,22 thn

Asumsi pengembalian kridit usaha ini adalah 0,22 thn.


Analisa Usaha Komoditas Budidaya Udang Vaname Teknologi
Semi Intensif (pemeliharaan 120 hari di tambak luas 1 Hektar,
padat tebar 30 ekor/m2)

Biaya Investasi/biaya tetap :


No Komponen/uraian kegitan

Jumlah (Rp)

1.

Sewa tambak selama 1 tahun

2.500.000

2.

Sewa tambak dipergunakan untuk tandon air (0,5 Ha)

3.

Sewa peralatan dan sarana tambak 1 paket

3.000.000

4.

Sewa pompa disel 8 unit 2 unit @ 850.000

1.700.000

5.

Sewa kincir disel (berangkai) 4 unit @ 1.000.000

4.000.000

6.

Sewa Gubuk dan Saprokan, 1 unit

1.000.000

750.000

Jumlah

12.950.000

Biaya Operasional :
No

Komponen/uraian kegitan

Jumlah (Rp)

1.

Persiapan dan perbaikan konstruksi

2.

Benih udang Vaname (> PL-12) 300.000 ekor @ 35

10.500.000

3.

Pakan buatan 4.600 kg @ 10.000

46.000.000

4.

Pupuk Organik 3.000 Kg @ 50

5.

Pupuk Anorganik 300 kg @ 5.000

1.500.000

6.

Kapur pertanian (dolomit) 4.000 Kg @ 600

2.400.000

3.500.000

150.000

31
7.

Saponin 50 Kg @ Rp. 5.500

275.000

8.

Zeolit 750 Kg @ 900

675.000

9.

Disinfektan 1500 Kg @ 15.000

225.000

10

Probiotik 75 liter/kg @ 55.000

4.125.000

11. Biofilter/bioscreen 1 paket

1.250.000

12. Feed Additve 1 paket

1.500.000

13. Bahan bakar 1 paket

6.500.000

14. Perawatan dan perbaikan sarana budidaya

2.000.000

15. Biaya lainnya

3.000.000

16. Tenaga Teknisi 1 orang x 5 bulan @ 1.000.000

5.000.000

17

7.500.000

Tenaga operator 2 orang x 5 bulan @ 750.000

18. Biaya panen 1 paket

1.500.000

19. Akomodasi dan konsumsi 5 bula @ 500.000

2.500.000
Jumlah

100.100.000

Biaya operasional untuk 2 siklus per tahun

200.200.000

Jumlah Biaya (TC)

= (TFC+TVC)

= Rp.

113.050.000

Hasil/pendapatan

= 7.680 Kg, @ Rp. 35

= Rp.

268.800.000

= Rp.

155.750.000

(Produksi 3.840 kg/siklus, size 62,5


Ekor/kg)
Hasil Bersih (TR-TC)

= Rp.268.800.000 Rp 113.050.000
TR

B/C Ratio

---------TC

Artinya

268.800.000
=

----------------

2,38

113.050.000

B/C lebih dari 1 berarti layak untuk dijalankan, setiap pengeluaran Rp


1 akan menghasilkan Rp. 2,38

32

TC
b

BEP Harga

113.050.000

--------------

Tot Prod./thn
Artinya

FRR

--------------Investasi

Artinya

4.11.

Rp. 14,7

1.202,7%

7.680 kg

155.750.000
= ---------------x100 %
12.950.000

Kepercayaan terhadap usaha ini adalah 1.202,7 %

PPC

Artinya

Tiik impas harga terjadi Rp. 14,72


Hasil Bersih

---------------

Investasi
12.950.000
---------= ----------------x1 thn
=
Hasil Bersih
155.750.00
Asumsi pengembalian kridit usaha ini adalah 0,08 thn.
=

0,08 thn

Analisa Usaha Komoditas Budidaya Udang Vaname Teknologi


Intensif (pemeliharaan 120 hari di tambak luas 1 Hektar, padat
tebar 75 ekor/m2)

Biaya Investasi/biaya tetap :


No Komponen/uraian kegitan

Jumlah (Rp)

1.

Sewa tambak selama 1 tahun

3.500.000

2.

Sewa tambak dipergunakan untuk tandon air (0,5 Ha)

1.000.000

3.

Sewa peralatan dan sarana tambak 1 paket

5.000.000

4.

Sewa pompa disel 8 unit 3 unit @ 850.000

2.550.000

5.

Sewa kincir disel (berangkai) 8 unit @ 1.000.000

8.000.000

6.

Sewa Gubuk dan Saprokan, 1 unit

1.500.000
Jumlah

21.550.000

33
Biaya Operasional :
No

Komponen/uraian kegitan

Jumlah (Rp)

1.

Persiapan dan perbaikan konstruksi

2.

Benih udang vaname (> PL-12) 750.000 ekor @ 25

3.

Pakan buatan 15.175 kg @ 10.000

4.

Pupuk Organik 1.000 Kg @ 50

5.

Pupuk Anorganik 300 kg @ 5.000

1.500.000

6.

Kapur pertanian (dolomit) 4.000 Kg @ 600

2.400.000

7.

Saponin 75 Kg @ Rp. 5.500

412.500

8.

Zeolit 750 Kg @ 900

675.000

9.

Disinfektan 450 Kg @ 15.000

6.750.000

10

Probiotik 150 liter/kg @ 55.000

8.250.000

5.000.000
26.250.000
151.750.000
50.000

11. Biofilter/bioscreen 1 paket

1.500.000

12. Feed Additve 1 paket

2.500.000

13. Bahan bakar 1 paket

8.500.000

14. Perawatan dan perbaikan sarana budidaya

3.000.000

15. Biaya lainnya

5.000.000

16. Tenaga Teknisi 1 orang x 5 bulan @ 1.500.000

7.500.000

17

Tenaga operator 4 orang x 5 bulan @ 800.000

16.000.000

18. Biaya panen 1 paket

3.000.000

19. Akomodasi dan konsumsi 5 bula @ 1.000.000

5.000.000
Jumlah

255.037.500

Biaya operasional untuk 2 siklus per tahun

510.075.000

Jumlah Biaya (TC)

= (TFC+TVC)

= Rp.

531.625.000

Hasil/pendapatan

= 20.250 Kg, @ Rp. 32.500

= Rp.

658.125.000

(Produksi 10.125 kg/siklus,size 66,6


Ekor/kg)

34
Hasil Bersih (TR-TC)

= Rp.658.125.000 Rp 531.625.000
TR

B/C Ratio

126.500.000

658.125.000

----------

TC
Artinya

= Rp.

----------------

1,24

531.625.000

B/C lebih dari 1 berarti layak untuk dijalankan, setiap pengeluaran Rp


1 akan menghasilkan Rp. 1,24
TC

BEP Harga

531.625.000

------------

Tot Prod./thn
Artinya

FRR

--------------Investasi

Artinya

PPC

---------Hasil Bersih

Artinya

Rp. 26.2

587 %

20.250 kg

126.500.000
= ---------------x100 %
21.550.000

Kepercayaan terhadap usaha ini adalah 587 %


Investasi

Tiik impas harga terjadi Rp. 26.25


Hasil Bersih

----------------

21.550.000
= ---------------x 1 thn

126.500.000

Asumsi pengembalian kridit usaha ini adalah 0,17 thn.

0,17 thn

35
4.12.

Analisa Usaha Komoditas Budidaya Bandeng Teknologi Sederhana


(pemeliharaan 120 hari di tambak luas 1 Hektar, padat tebar 1
ekor/m2)

Biaya Investasi/biaya tetap :


No
1.
2.
3.
4.

Komponen/uraian kegitan
Sewa tambak selama 1 tahun
Sewa peralatan dan sarana tambak 1 paket
Sewa pompa disel 8 unit 1 unit @ 500.000
Sewa gubug

Jumlah (Rp)
1.500.000
500.000
500.000
300.000
Jumlah
2.800.000

Biaya Operasional :
No Komponen/uraian kegitan

Jumlah (Rp)

1.

Persiapan dan perbaikan konstruksi

750.000

2.

Benih ikan bandeng ( glondongan), 10.000 ekor @ 80

800.000

3.

Pupuk Organik 10.000 Kg @ 50

500.000

4.

Pupuk Anorganik 200 kg @ 5.000

5.

Kapur pertanian (dolomit) 500 Kg @ 600

300.000

6.

Saponin 50 Kg @ Rp. 5.500

275.000

7.

Bahan bakar 1 paket

400.000

8.

Perawatan dan perbaikan sarana budidaya

300.000

9.

Biaya lainnya

350.000

10

Tenaga operator 1 orang x 5 bulan @ 400.000

1.000.000

2.000.000

11. Biaya panen 1 paket

300.000
Jumlah

6.975.000

Biaya operasional untuk 2 siklus per tahun

13.950.000

36
Jumlah Biaya (TC)

= (TFC+TVC)

= Rp.

16.750.000

Hasil/pendapatan

= 3.000 Kg, @ Rp. 9.000

= Rp.

27.000.000

= Rp.

10.250.000

(Produksi 1.5000 kg/siklus, size 5


Ekor/kg)
Hasil Bersih (TR-TC)

= Rp.27.000.000 Rp 16.750.000
TR

B/C Ratio

27.000.000

----------

TC
Artinya

16.750.000

---------------

----------------

Tot Prod./thn

FRR

--------------Investasi

Artinya
PPC

---------Hasil Bersih

Artinya

R 5.583

366,1 %

3.000 kg

10.250.000
= ------------ x 100 %
2.800.000

Kepercayaan terhadap usaha ini adalah 366,1 %


Investasi

Tiik impas harga terjadi Rp. 5.583,3


Hasil Bersih

2,63

B/C lebih dari 1 berarti layak untuk dijalankan, setiap pengeluaran Rp


1 akan menghasilkan Rp. 2,63

BEP Harga

Artinya

10.250.000

TC
b

----------------

2.800.000
= -------------- x 1 thn

10.250.000

Asumsi pengembalian kridit usaha ini adalah 0,27 thn.

0,27 thn

37
4.13.

Analisa Usaha Komoditas Budidaya Bandeng Teknologi semi Intensif


(pemeliharaan 120 hari di tambak luas 1 Hektar, padat tebar 3
ekor/m2)

Biaya Investasi/biaya tetap :


No
1.
2.
3.
4.
5.

Komponen/uraian kegitan
Sewa tambak selama 1 tahun
Sewa peralatan dan sarana tambak 1 paket
Sewa pompa disel 8 unit 1 unit @ 500.000
Sewa kincir disel (berangkai) 2 unit @ 700.000
Sewa Gubuk dan Saprokan, 1 unit

Jumlah (Rp)
2.000.000
500.000
500.000
1.400.000
400.000
Jumlah
4.800.000

Biaya Operasional :
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
11.
12.

Komponen/uraian kegitan
Jumlah (Rp)
Persiapan dan perbaikan konstruksi
1.000.000
Benih ikan bandeng ( glondongan), 30.000 ekor @ 80
2.400.000
Pakan buatan 2.550 kg @ 5.000
12.750.000
Pupuk Organik 4.000 Kg @ 50
200.000
Pupuk Anorganik 250 kg @ 5.000
1.250.000
Kapur pertanian (dolomit) 750 Kg @ 600
450.000
Saponin 50 Kg @ Rp. 5.500
275.000
Bahan bakar 1 paket
850.000
Perawatan dan perbaikan sarana budidaya
500.000
Biaya lainnya
500.000
Tenaga operator 1 orang x 5 bulan @ 400.000
2.000.000
Biaya panen 1 paket
500.000
Jumlah
22.675.000
Biaya operasional untuk 2 siklus per tahun
45.350.000

38
Jumlah Biaya (TC)

= (TFC+TVC)

= Rp.

50.150.000

Hasil/pendapatan

= 8.880 Kg, @ Rp. 8.500

= Rp.

75.480.000

= Rp.

25.330.000

(Produksi 4.440 kg/siklus, size


5,4 ekor/kg)
Hasil Bersih (TR-TC)

= Rp.75.480.000 Rp 50.150.000
TR

B/C Ratio

75.480.000

----------

TC
Artinya

50.150.000

------------

Tot Prod./thn

FRR

--------------Investasi

Artinya

PPC

---------Hasil Bersih

Artinya

R 5.647

527,7 %

8.880 kg
25.330.000

= ------------- x 100 %
4.800.000

Kepercayaan terhadap usaha ini adalah 527,7 %


Investasi

--------------

Tiik impas harga terjadi Rp. 5.647


Hasil Bersih

1,5

B/C lebih dari 1 berarti layak untuk dijalankan, setiap pengeluaran Rp


1 akan menghasilkan Rp. 1,5

BEP Harga

Artinya

50.150.000

TC
b

--------------

4.800.000
= ---------------x 1 thn

25.330.000

Asumsi pengembalian kridit usaha ini adalah 0,19 thn.

0,19 thn

39
4.14.

Analisa Usaha Komoditas Budidaya

BandengTeknologi Intensif

(pemeliharaan 120 hari di tambak luas 1 Hektar, padat tebar 7,5


ekor/m2)
Biaya Investasi/biaya tetap :
No
1.
2.
3.
4.
5.

Komponen/uraian kegitan
Sewa tambak selama 1 tahun
Sewa peralatan dan sarana tambak 1 paket
Sewa pompa disel 8 unit 2 unit @ 500.000
Sewa kincir disel (berangkai) 4 unit @ 700.000
Sewa Gubuk dan Saprokan, 1 unit

Jumlah (Rp)
3.000.000
1.000.000
1.000.000
2.800.000
350.000
Jumlah
8.150.000

Biaya Operasional :
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
11.
12.

Komponen/uraian kegitan
Jumlah (Rp)
Persiapan dan perbaikan konstruksi
1.500.000
Benih ikan bandeng ( glondongan), 75.000 ekor @ 80
6.000.000
Pakan buatan 10.200 kg @ 5.000
51.000.000
Pupuk Organik 2.500 Kg @ 50
125.000
Pupuk Anorganik 200 kg @ 5.000
1.000.000
Kapur pertanian (dolomit) 1.000 Kg @ 600
600.000
Saponin 50 Kg @ Rp. 5.500
275.000
Bahan bakar 1 paket
1.500.000
Perawatan dan perbaikan sarana budidaya
750.000
Biaya lainnya
750.000
Tenaga operator 2 orang x 5 bulan @ 400.000
4.000.000
Biaya panen 1 paket
1.000.000
Jumlah
68.500.000
Biaya operasional untuk 2 siklus per tahun
137.000.000

40
Jumlah Biaya (TC)

= (TFC+TVC)

= Rp.

145.150.000

Hasil/pendapatan

= 21.676 Kg, @ Rp. 8.250

= Rp.

178.827.000

= Rp.

33.677.000

(Produksi 10.838 kg/siklus)


Hasil Bersih (TR-TC)

= Rp.178.827.000 Rp 145.150.000
TR

B/C Ratio

178.827.000

---------

TC
Artinya

--------------

1,23

145.150.000

B/C lebih dari 1 berarti layak untuk dijalankan, setiap pengeluaran Rp


1 akan menghasilkan Rp. 1,23
TC

BEP Harga

145.150.000

-----------

Tot Prod./thn
Artinya

FRR

--------------Investasi

Artinya

PPC

---------Hasil Bersih

Artinya

6.696

413,2 %

21.676 kg

33.677.000
= ---------------x100 %
8.150.000

Kepercayaan terhadap usaha ini adalah 413,2 %


Investasi

Tiik impas harga terjadi Rp. 6.696


Hasil Bersih

--------------

8.150.000
= --------------x 1 thn

33.677.000

Asumsi pengembalian kridit usaha ini adalah 0,24 thn.

0,24 thn

41
4.15.

Analisa Usaha Pembenihan Udang Windu Skala Kecil

Biaya Investasi/biaya tetap :


No

Komponen/uraian kegitan

Jumlah (Rp)

1.

Asumsi penyusutan lahan 5 tahun seluas 1000m2

2.

Asumsi penyusutan bak larva 100 m3 usia teknis 5 tahun

8.000.000

3.

Asumsi Penyusutan bak kultur artemia 2 m3, usia teknis 5


tahun

160.000

4.

Asumsi penyustan bak filter dan penampungan air 50 m3

4.000.000

5.

Pompa sedot dari laut 2 RPM tinggi, 1 buah

4.500.000

6.

Pompa distribusi ke bak larva dan bak plankton, 2 RPM


rendah

4.500.000

7.

Blower, Hiblow 100 W 5 buah @ 2.500.000

8.

Genset 1.400 Watt, 1 buah

3.000.000

9.

Jaringan aerasi 1 unit

7.500.000

10.000.000

12.500.000

10. Jaringan air 1 unit

7.500.000

11. Jaringan listrik 1 unit

3.500.000

12. Asumsi penyusutan Rumah pompa dan blower, 1 unit, 5 tahun

1.000.000

13

Asumsi penyusutan gudang 1 unit, usia teknis 5 tahun

600.000

14

Asumsi penyusutan peralatan lapangan 1 unit, usia teknis 5


tahun

15. Asumsi penyusutan peralatan laboratorium 1 unit, usia teknis


5 tahun
16. Asumsi penyusutan peralatan kantor 1 unit

1.000.000
1.500.000
400.000

17. Asumsi penyusutan pagar keliling dan pos jaga 1 unit

2.000.000

18. Asumsi biaya perijinan

1.000.000
Jumlah

72.660.000

42
Biaya Operasional :
No Komponen/uraian kegitan

Jumlah (Rp)

1.

Nauplius 10 Juta @ 200.000

2.000.000

2.

Pakan larva Z-M 3 kg @ 1.100.000

3.300.000

3.

Pakan larva M PL 10 Kg @ 330.000

3.300.000

4.

Pakan larva Artemia 20 kaleng @ 300.000

6.000.000

5.

Bahan kimia (kaporit, pupuk dll 1 paket

6.

Tenaga kerja 1 paket

7.

Sumber energi + BBM

500.000

8.

Biya analisa sampel larva

200.000

9.

Biaya panen

500.000
5.000.000

1.000.000
Jumlah

21.800.000

Biaya operasional untuk 12 siklus per tahun

261.600.000

Jumlah Biaya (TC)

= (TFC+TVC)

= Rp.

334.260.000

Hasil/pendapatan

= 12.000.000, @ Rp. 35

= Rp.

420.000.000

= Rp.

85.740.000

(Produksi 2.000.000/siklus)
Hasil Bersih (TR-TC)

= Rp. 420.000.000 Rp 334.260.000


TR

a.

B/C Ratio

--------

420.000.000
=

TC

--------------

1,26

334.260.000

B/C lebih dari 1 berarti layak untuk dijalankan, setiap pengeluaran Rp


Artinya

1 akan menghasilkan Rp. 1,26


TC

b.

BEP Harga

------------Tot Prod./thn

334.260.000
=

---------------12.000.000 ek

27,86

43
Artinya

Tiik impas harga terjadi Rp. 27,86


Hasil Bersih

c.

FRR

--------------Investasi

Artinya

PPC

= ---------------x100 %

118 %

72.660.000

Kepercayaan terhadap usaha ini adalah 118 %

Investasi

Rp. 72.660.000

----------

= ------------------ x 1 thn

Hasil Bersih
Artinya :

85.740.000

Rp 85.740.000

Asumsi pengembalian kridit usaha ini adalah 0,85 thn.

0,85 thn

44
DAFTAR PUSTAKA
Adiwijaya, D, dkk, Budidaya Udang Sistem Tertutup, Departemen Kelautan Dan
Perikanan, Direktur jenderal Perikanan Budidaya, Balai Besar Pengembangan
Budidaya Air Payau Jepara, 2003.
Anonim, Media Budidaya Air Payau, Departemen
Kelautan dan Perikanan,
DiRektorat Jenderal Perikanan Budidaya, Balai
Besar Pengembangan
Budidaya Air Payau Jepara, 2003.
Busman Saleh, Materi pelatihan analisa Usaha untuk Petani Tambak Kutai Timur
Kalimantan timur, 2002.
Idriyanto, G., Basri, Manajemen Keuangan, BPFE Yogyakarta, 1995.
Khairunan, Amri Khairul, Budidaya Udang Galah secara Intensif, Agromeda Pustaka,
2004.
Suad Husnan, Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan, BPFE Yogyakarta,1996.
Munawir, Analisa Keuangan, Liberty Yogyakarta, 1997

Anda mungkin juga menyukai