Anda di halaman 1dari 7

SKABIES

DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
PENULARAN
PATOGENESIS
TANDA DAN
GEJALA
TANDA
KARDINAL

EFLORESENSI
PEMERIKSAAN
DD
DIAGNOSIS
PROGNOSIS
TERAPI

KOMPLIKASI
PENCEGAHAN

GAMBAR

Infestasi dan sensitisasi kulit oleh tungau Sarcoptes


scabiei dan produknya
Banyak pada pemukiman yang padat
Sarcoptes scabiei
Kontak langsung kulit dengan kulit penderita skabies
Kontak tidak langsung (melalui benda)
Sensitisasi terhadap sekreta dan sekreta tungau yang perlu
waktu 1 bulan setelah infestasi tungau
Pruritus nokturna
Lesi timbul di stratum korneum yang tipis, seperti di sela jari,
pergelangan tangan dan kaki, aksila, umbilikus, areola mammae dan
di bawah payudara (pada wanita) serta genital eksterna (pria)
1.Pruritus nokturna.
2. Penyakit menyerang manusia secara berkelompok.
3. Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi
yang berwarna putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau
berkelok-kelok, rata-rata panjang 1 cm, pada ujung terowongan
ditemukan papul atau vesikel.
4. Ditemukannya tungau dengan pemeriksaan mikroskopis.
Papul,pustul,erosi,ekskoriasi (bila digaruk)
Pemeriksaan mikroskopis dari kerokan kulit untuk
menemukan tungau
Pioderma, Impetigo, Dermatitis, Pedikulosis korporis
Ditemukan 2 dari 4 tanda kardinal
Bonam
Terapi diberikan dengan salah satu obat topikal (skabisid) di bawah
ini:
a. Salep 2-4 dioleskan di seluruh tubuh, selama 3 hari berturut-turut,
dipakai setiap habis mandi.
b. Krim permetrin 5%di seluruh tubuh. Setelah 10 jam, krim permetrin
dibersihkan dengan sabun.
Terapi skabies ini tidak dianjurkan pada anak < 2 tahun.
Infeksi kulit sekunder terutama oleh S. aureus sering
Melakukan perbaikan higiene diri dan lingkungan, dengan:
a. Tidak menggunakan peralatan pribadi secara bersama-sama dan
alas tidur diganti bila ternyata pernah digunakan oleh penderita
skabies.
b. Menghindari kontak langsung dengan penderita skabies

REAKSI GIGITAN SERANGGA


DEFINISI

FAKTOR RESIKO

TANDA GEJALA

TANDA
PATOGNOMONIK

KLASIFIKASI

Reaksi hipersensitivitas atau alergi pada kulit


akibat gigitan (bukan terhadap sengatan/stings)
dan kontak dengan serangga
Lingkungan tempat tinggal yang banyak serangga.
Riwayat atopi pada diri dan keluarga.
Riwayat alergi.
Riwayat alergi makanan
Gatal, rasa tidak nyaman, nyeri, kemerahan, nyeri tekan,
hangat atau bengkak pada daerah tubuh yang digigit,
umumnya tidak tertutup pakaian
Urtika dan papul timbul secara simultan di tempat gigitan,
dikelilingi zona eritematosa.
Di bagian tengah tampak titik (punctum) bekas tusukan/gigitan,
kadang hemoragik, atau menjadi krusta kehitaman.
Bekas garukan karena gatal.
Berdasarkan waktu terjadinya:
1. Reaksi tipe cepat.
Terjadi segera hingga 20 menit setelah gigitan, bertahan sampai
1-3 jam.
2. Reaksi tipe lambat.
Pada anak terjadi lebih dari 20 menit sampai beberapa jam
setelah gigitan serangga.
Pada orang dewasa dapat muncul 3-5 hari setelah gigitan.
3. Reaksi tidak biasa.
Sangat segera, mirip anafilaktik.
Klasifikasi berdasarkan bentuk klinis:

DIAGNOSIS
BANDING
DIAGNOSIS
TERAPI

1. Urtikaria iregular.
2. Urtikaria papular.
3. Papulo-vesikular, misalnya pada prurigo.
4. Punctum (titik gigitan), misalnya pada pedikulosis kapitis atau
phtirus pubis.
Prurigo
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
1. Mencuci daerah gigitan dengan air dan sabun, serta kompres
es.
2. Bila disertai obstruksi saluran napas diindikasikan pemberian
epinefrin sub kutan. Dilanjutkan dengan pemberian kortikosteroid
prednison 60-80 mg/hari selama 3 hari, dosis diturunkan 5-10
mg/hari.
Dalam kondisi stabil, terapi yang dapat diberikan yaitu:
a. Sistemik
Antihistamin sedatif: klorfeniramin maleat 3 x 4 mg per hari
selama 7 hari atau setirizin 1 x 10 mg per hari selama 7 hari.

KOMPLIKASI

PROGNOSIS

Antihistamin non sedatif: loratadin 1 x 10 mg per hari selama


7 hari.
b. Topikal
Kortikosteroid topikal potensi sedang-kuat: misalnya krim
mometason furoat 0,1% atau krim betametason valerat
0,5% diberikan selama 2 kali sehari selama 7 hari.
Infeksi sekunder akibat garukan.
Bila disertai keluhan sistemik, dapat terjadi syok anafilaktik
hingga kematian
Prognosis umumnya bonam
Reaksi tipe cepat : Quo ad sanationam
Reaksi tidak biasa : dubia ad malam
Reaksi tipe lambat : bonam

GAMBAR

PEDIKULOSIS KAPITIS
DEFINISI

EPIDEMIOLOGI

ETIOLOGI
FAKTOR RESIKO

PENULARAN
TANDA GEJALA

PEMERIKSAAN

Infeksi dan infestasi kulit kepala dan rambut manusia


yang disebabkan oleh kutu kepala Pediculus humanus
var capitis
Terutama menyerang anak-anak usia muda dan cepat
meluas dalam lingkungan hidup yang padat, misalnya di
asrama atau panti asuhan
Pediculus humanus var capitis
Status sosioekonomi yang rendah.
Higiene perorangan yang rendah
Prevalensi pada wanita lebih tinggi dibandingkan pada pria, terutama
pada populasi anak usia sekolah.
Kontak fisik erat
Kontak melalui fomite yang terinfestasi
Gatal di kepala akibat reaksi hipersensitivitas terhadap
saliva kutu saat makan maupun terhadap feses kutu
Gejala dapat pula asimptomatik
Erosi dan ekskoriasi
Bila terdapat infeksi sekunder oleh bakteri, maka timbul pus dan

DIAGNOSIS
BANDING
DIAGNOSIS
TERAPI

KOMPLIKASI
PROGNOSIS
GAMBAR

krusta yang menyebabkan rambut bergumpal, disertai dengan


pembesaran kelenjar getah bening regional
Ditemukan telur dan kutu yang hidup pada kulit kepala dan rambut
Telur P. humanus var. capitis paling sering ditemukan pada rambut di
daerah oksipital dan retroaurikular.
Tinea kapitis,
Impetigo krustosa (pioderma)
Dermatitis seboroik
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik dengan
menemukan kutu atau telur kutu di kulit kepala dan rambut
1. Rambut pasien dipotong pendek, disisir dengan sisir serit,
menjaga kebersihan kulit kepala dan menghindari kontak erat
dengan kepala penderita.
2. Pedikulosid dengan salah satu pengobatan di bawah ini:
a. Malathion 0,5% atau 1% dalam bentuk losio atau spray, dibiarkan
1 malam.
b. Permetrin 1% dalam bentuk cream rinse, dibiarkan selama 2 jam
c. Gameksan 1%, dibiarkan selama 12 jam. .
3. Pada infeksi sekunder yang berat, rambut dicukur, diberikan
pengobatan dengan antibiotik sistemik dan topikal telebih, lalu
diberikan obat di atas dalam bentuk shampo.
Infeksi sekunder bila pedikulosis berlangsung kronis.
Bonam

PEDIKULOSIS PUBIS
DEFINISI
EPIDEMIOLOG
I
ETIOLOGI
FAKTOR

Infeksi pada rambut di daerah pubis dan sekitarnya


yang disebabkan oleh Phthirus pubis
Penyakit ini menyerang orang dewasa dan dapat digolongkan dalam
penyakit akibat hubungan seksual dan menular secara langsung. Infeksi
juga bisa terjadi pada anak-anak yang berasal dari orang tua mereka
dan terjadi di alis, atau bulu mata
Phthirus pubis
Aktif secara seksual

RESIKO
TANDA
GEJALA

PEMERIKSAA
N

DIAGNOSIS
BANDING
DIAGNOSIS
TERAPI

PROGNOSIS
GAMBAR

Higiene buruk
Kontak langsung dengan penderita
Gatal di daerah pubis dan sekitarnya, dapat meluas sampai ke
daerah abdomen dan dada. Gejala patognomonik lainnya
adalah adanya black dot yaitu bercak-bercak hitam yang
tampak jelas pada celana dalam berwarna putih yang dilihat
penderita pada waktu bangun tidur. Bercak hitam tersebut
adalah krusta berasal dari darah yang sering diinterpretasikan
salah sebagai hematuria.
Pada inspeksi ditemukan bercak-bercak yang berwarna abu-abu atau
kebiruan yang disebut makula serulae pada daerah pubis dan
sekitarnya. Kutu dapat dilihat dengan mata telanjang dan juga bisa
didapatkan pembengkakan kelenjar getah bening sekitar
Mencari telur atau bentuk dewasa P. pubis
Dermatitis seboroik
Dermatomikosis
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Pengobatan topikal :
Gameksan 1%, atau emulsi benzil benzoat 25% yang dioleskan dan
didiamkan selama 24 jam. Pengobatan diulangi 4 hari kemudian, jika
belum sembuh
Rencana Tindak Lanjut :
Mitra seksual juga diperiksa dan diobati
Bonam

PEDIKULOSIS KORPORIS
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
FAKTOR
RESIKO
PENULARAN
TANDA GEJALA
PEMERIKSAAN
DIAGNOSIS

Infeksi pada rambut di daerah pubis dan sekitarnya


yang disebabkan oleh Phthirus pubis
Dewasa,higien jelek,menular lewat pakaian dan kontak langsung
Pediculus humanus var.corporis
Sosioekonomi rendah
Pakaian yang tidak dicucci secara rutin
Melaui pakaian
Kontak langsung
Lesi biasanya ada pada bagian tubuh yang bersentuhan
dengan pakaian
Dermatitis atopi

BANDING
DIAGNOSIS
TERAPI

PENCEGAHAN
PROGNOSIS
GAMBAR

Dermatitis kontak
Skabies
Ditemukan telur dan kutu pada pakaian
Pengobatan topikal :
Gameksan 1%, atau emulsi benzil benzoat 25% yang dioleskan dan
didiamkan selama 24 jam
Pakaian disetrika / direbus
Memberikan permetrin pada baju dapat mencegah infestasi kutu pada
pakaian
Bila tidak diobat dapat persisten selama bertahun-tahun

Anda mungkin juga menyukai