Ssssssss
Ssssssss
AMDAL UNTUK
PERENCANAAN RUMAH
SAKIT
Disusun Oleh:
KELOMPOK 11 / KELAS B
REDISYA GILANG P.
105060500111036
SONA MAHARAHMI
105060500111061
SALMAN ALFARISI
105060507111026
SAVRIA VILIA ROZA
105060503111004
M. SYARIF HIDAYATULLAH
105060507111015
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
hanya dengan berkat, rahmat, dan bimbingan-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas laporan Pranata dan Manajemen Pembangunan ini
dengan baik.
Makalah mengenai Amdal untuk perencanaan rumah sakit ini kami
buat
untuk melengkapi
tugas
mata
kuliah
Pranata
Manajemen
itu
kami
Suryokusumo.
mengucapkan
selaku
terima
dosen
kasih
pengampu
kepada
Pranata
Bapak
Beta
Manajemen
Pembangunan kelas B.
Kami sangat berharap makalah ini bisa berguna bagi kita semua dan
menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya
dalam bidang arsitektur.
Kami menyadari makalah ini belum sempurna, masih banyak
kekurangan
dan
kesalahan.
Oleh
karena
itu,
kami
mengharapkan
Kelompok 11
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ...........................................................................
.......................................... 1
DAFTAR
ISI .........................................................................................
..........................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG........................
............... 3
1.2 TUJUAN
PENULISAN..........................
............. 3
1.3 MANFAAT
PENULISAN.............................
.........
BAB II ISI
2.1
PENGEERTIAN
AMDAL .......................................................................................
....
5
2.2
MANFAAT
AMDAL .......................................................................................
.............
2.3
6
PENYUSUNAN
KEGIATAN ...................................................................................
...
2.4
PELAKU
KEGIATAN ...................................................................................
..............
2.5
SISTEMATIKA
LAPORAN ...................................................................................
... 16
2.6
PENATALAKSANAAN
AMDAL
RUMAH
SAKIT ................................................ 17
2.7
UKL
DAN
UPL ............................................................................................
............... 20
2.8
KAITAN
AMDAL
LINGKUNGAN .............................
DENGAN
DOKUMEN/KAJIAN
20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
usaha
atau
kegiatan
yang
pada
dasarnya
akan
orang
sakit
memungkinkan
terjadinya
maupun
pencemaran
orang
sehat
lingkungan,
yang
gangguan
dilakukan
berbagai
lingkungan
Rumah
Sakit
lingkungan
(AMDAL).
upaya
yang
Kenyataan,
penanggulangan
dimulai
upaya
dari
analisa
tersebut
dampak
dampak
tidak
dapat
Sakit
tetapi
masih
persyaratan
sanitasi
menambah
pengetahuan
dan
wawasan
tentang
AMDAL
BAB II
AMDAL Dalam Penyusunan Perencanaan Rumah
Sakit
2.1 Pengertian Amdal
AMDAL adalah salah satu studi yang mengidentifikasi, memprediksi,
menginterpretasi dan mengkomunikasikan pengaruh dari suatu kegiatan
manusia terhadap lingkungan. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 51
Tahun 1993 dikenal istilah Analisis mengenai Dampak Lingkungan yang
disingkat dengan AMDAL yang berarti hasil studi mengenai dampak
penting suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup,
yang
diperlukan
bagi
proses
pengambilan
keputusan.
Di
samping
dalam
satu
kesatuan
hamparan
ekosistem
dan
melibatkan
bertanggung
jawab.
Bagi
kegiatan
yang
diragukan
dampak
tidak
ada
dampak
pentingnya,
dalam
rangka
menunjang
merupakan
berturut-turut :
keseluruhan
proses
yang
meliputi
penyusunan
mengeluarkan
ketentuan
khusus
yang
mewajibkan
yang
dituangkan
dalam
rencana
teknis
pengelolaan
lingkungan, sebagai
pada
ruang
tertentu
dan
kurun
waktu
tertentu
yang
dari
aspek
yang
terkait
dan
ahli
analisis
sistim
yang
dapat
dilakukan
optimasi,
terutama
dalam
rangka
evaluasi
dampak
penyusunan AMDAL.
lingkungan
yang
dilakukan
dalam
proses
Pelaku Kegiatan
Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah Komisi Penilai
hidup
Kabupaten/Kota.
Unsur
pemerintah
lainnya
yang
dan/atau
kegiatan
yang
akan
dilaksanakan.
Masyarakat
yang
Sesuai dengan definisi lingkungan yang berlaku di Indonesia (Undangundang No. 4 Tahun 1982) komponen lingkungan yang ditelaah dalam studi
AMDAL bagi suatu kegiatan meliputi komponen lingkungan fisik kimia,
komponen lingkungan hayati dan komponen sosial ekonomi dan sosial
budaya. Secara umum langkah-langkah pelaksanaan studi AMDAL secara
berurutan dapat digambarkan pada diagram alir sebagai berikut :
Langkah-langkah
yang
digambarkan
dalam
diagram
tersebut
tidak
Menetapkan
metodologi
pengukuran
setiap
komponen
lingkungan
Pelaksanaan
pengukuran/penelitian
di
lapangan
dan
analisis
di
laboratorium.
g) Pengolahan, analisis dan penyusunan hasil.
4) Langkah keempat :
a) Identifikasi dampak yaitu mengidentifikasi komponen lingkungan yang
mungkin terkena dampak rencana kegiatan/komponen kegiatan.
b)
Pendugaan
dampak
lingkungan
yaitu
memproyeksikan
perubahan
Langkah
kelima
Evaluasi
dampak
lingkungan
dan
alternative
pengelolaannya, meliputi :
a) Penentuan hubungan sebab akibat antara komponen rencana kegiatan dan
komponen lingkungan dengan dampak yang mungkin ditimbulkan.
b) Uraian alternatif pengelolaan dampak lingkungan.
Dari langkah-langkah tersebut kemudian disusun laporan hasil studi yang
berbentuk beberapa dokumen yang meliputi : KA ANDAL, ANDAL, serta
RKL/RPL.
7) Waktu pelaksanaan
8) Daftar pustaka.
b) Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)
Sesuai dengan pedoman teknis secara sistimatis dokumen ANDAL
rumah sakit harus memuat uraian tentang :
Ringkasan:
1) Pendahuluan
2) Dasar pembangunan rumah sakit
3) Rencana rumah sakit
4) Rona lingkungan hidup awal
5) Perkiraan dampak penting
6) Evaluasi dampak penting
7) Kepustakaan
8) Lampiran
Laporan hasil studi ANDAL harus disusun berdasarkan Kerangka Acuan
yang telah ditetapkan oleh Komisi. Untuk hal-hal yang bersifat
sangat rahasia dan tidak mungkin
diungkapkan dalam laporan misalnya menyangkut rahasia yang
dipatenkan harus diberikan catatan tersendiri dan hal ini dituangkan
dalam ringkasan ANDAL.
c) Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan
Lingkungan (RPL). Sesuai dengan pedoman teknis RKL dan RPL
harus disusun dengan sistimatika sebagai berikut :
RKL :
1) Identitas pemrakarsa
2) Uraian kegiatan
3) Tujuan, kegunaan, ruang lingkup, dan pendekatan pengelolaan lingkungan
4) Rencana pengelolaan lingkungan
5) Kepustakaan.
RPL:
1) Identitas pemrakarsa
2) Uraian kegiatan
3) Tujuan, kegunaan, dan alternatif pemantauan lingkungan
4) Uraian rencana pemantauan lingkungan
5) Kepustakaan.
Uraian yang disajikan dalam laporan RKL dan RPL harus dapat
mengungkap secara jelas tentang apa, bagaimana, dimana, siapa,
dan
kapan
pengelolaan
dan
pemantauan
lingkungan
akan
pelaksanaan,
pemantauan,
evaluasi,
dan
pengawasan
AMDAL
ditetapkan
Pusat
dalam
Departemen
Keputusan
Kesehatan
yang
Menteri
pembentukannya
Kesehatan
No.
AMDAL
Departemen
Kesehatan
diketuai
oleh
Direktur
Departemen Kesehatan
Komisi AMDAL setelah membahas Kerangka Acuan tersebut memberikan
tanggapan
dan
komentar
tertulis
terhadap
KA
tersebut
dan
ANDAL, RKL dan RPL diajukan sekaligus oleh pemrakarsa kepada Direktur
penerimaan.
Dokumen tersebut diteruskan kepada Komisi AMDAL Departemen Kesehatan
atas
dokumen-
dokumen
tersebut
berdasarkan
hasil
maka
Dirjen
Yanmed
memutuskan
menolak
rencana
Identitas pemrakarsa
Pelaksanaan
Audit
Lingkungan
yang
Diwajibkan.
Audit
kecuali
terdapat
kondisi-kondisi
khusus
yang
aturan
dan
Audit
Lingkungan.
Penerapan
perangkat
pengelolaan
dan
sangat
berguna
bagi
pemrakarsa,
termasuk
dalam
tersebut
antara
lain
adalah
Audit
Lingkungan
Sukarela,
BAB III
DASAR HUKUM DAN PERATURAN DALAM MENYUSUN
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
No
Materi
PP 29/1986
PP 51/1993
.
1.
(Penapisan)
Ditetapkan Menteri
LH/
membidangi........dst
Kepala BAPEDAL
setelah mendengar
dan
memperhatikan
saran
dan pendapat
instansi
yang bertanggung
jawab.
Pasal 2 ayat (4) :
Penapisan kegiatan
ditinjau secara
berkala
sekurang-kurangnya
sekali dalam 5 (lima)
2.
Pasal 5 :
tahun.
Pasal 5:
dengan Perizinan
Keputusan tentang
instansi yang
instansi yang
berwenang untuk
berwenang
jenis kegiatan
di bidang perizinan
sebagaimana
dimaksud dalam
setelah adanya
keputusan
diberikan setelah
adanya pelaksanaan
RPL
rencana
pengelolaan
lingkungan
dan rencana
pemantauan
lingkungan yang
telah disetujui oleh
instansi yang
3.
Pasal 6:
bertanggung jawab.
Pasal 6:
merupakan komponen
merupakan bagian
kegiatan studi
kegiatan
kelayakan rencana
usaha dan kegiatan
ayat (2) : Hasil studi
AMDAL digunakan
sebagai bahan
perencanaan
pembangunan
4.
wilayah.
PIL dihilangkan
AMDAL (Putusan
Pasal 12 : KA = 30 hari
Pasal 7 :
persetujuan)
Pasal 16 : ANDAL =
- KA hanya perlu
90 hari
tanggapan tertulis
dari
komisi
- Batas waktu
tanggapan tertulis KA
sejak diterima oleh
Komisi adalah 12 hari
Pasal 10 :
Batas waktu
penetapan
ANDAL, RKL/RPL
sejak diterima oleh
5.
AMDAL
Kegiatan Terpadu
6.
AMDAL Kawasan
BAPEDAL.
Pasal 13:
-berada dalam
kawasan sesuai
peraturan
perundangan
-Pedoman teknis,
penilaian dan
persetujuan oleh
instansi yang
7.
AMDAL Regional
bertanggung jawab
Pasal 14:
Amdal regional akan
diatur lebih lanjut
dengan keputusan
Menteri LH/Kepala
Bapedal
8.
Kadaluwarsa persetujuan
Pasal 21:
Pasal 15:
AMDAL
Kadaluwarsa, apabila
Kadaluwarsa, apabila
rencana kegiatan
dilaksanakan
tidak
dilaksanakan.
9.
Komisi:
Pasal 23
Komisi Pusat
Komisi Daerah
- Komisi AMDAL
Daerah
Pasal 17
18 : (tetap)
Keanggotaan komisi
ditambahkan unsur
BPN, BKPM sebagai
anggota tetap dan
LSM sebagai anggota
tidak tetap.
10.
Pembinaan
Pasal 30:
Lisensi dihilangkan
Pasal 20 :
Pengawasan
Pendidikan,
Kualifikasi penyusun
pelatihan,
penelitian, dan
pengembangan
AMDAL
diselenggarakan
dengan koordinasi
11.
Pengawasan
BAPEDAL.
Pasal 22 25
Setiap rencana
usaha/
kegiatan wajib
diumumkan oleh
instansi yang
bertanggung jawab
Dokumen AMDAL
bersifat terbuka
untuk
umurn
- Peran serta
masyarakat dalam
bentuk saran dan
pemikiran (lisan atau
tertulis) kepada
Komisi sebelum
dokumen AMDAL
disetujui BAPEDAL
menggunakan
dokumen
AMDAL sebagai
bahan penguji hasil
pemantauan
BAPEDAL dapat
melakukan koordinasi
dalam pengawasan
LH
No.
13/MENLH/3/
1994
tentang
Pedoman
Susunan
86 Tahun 2002
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
45.KepMen LH No. 142 Tahun 2003 tentang Perubahan KepMen LH No. 111
Tahun 2003 tentang Pedoman Mengenai Syarat dan Tata Cara Perizinan
Serta Pedoman Kajian Pembuangan Air Limbah ke Air atau Sumber Air
46.Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
47.UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sunber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup.
48.PP No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun
49.PP No. 85 Tahun 1999 tentang Perubahan PP No. 18 Tahun 1999 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
50.PP No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
51.Kep. Dirjen Batan No. 119/DJ/III/1992 tentang Pedoman Teknis Penyusunan
AMDAL Untuk Kegiatan Nuklir di Bidang Nuklir Non Reaktor
52.Kep. Dirjen Batan No. 294/DJ/IX/1992 tentang Nilai Batas Radioaktif di
Lingkungan
53.PP. No, 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau
Perusakan Laut.
54.Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
55.Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik
Indonesia, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 2006
56.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
07 tahun 2010 Tentang Sertifikasi kompetensi penyusun dokumen analisis
mengenai Dampak lingkungan hidup dan persyaratan lembaga pelatihan
Kompetensi penyusun dokumen analisis mengenai dampak Lingkungan
hidup
57.Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 06 tahun
tentang
Pedoman
Umum
Standardisasi
Kompetensi
Personil
2006
dan
Bersama
/SKB/M.PAN/4/2003
dan
Men
PAN
Nomor
17
dan
Mendagri
Tahun
2003
Nomor
tentang
01
Petunjuk