ABSTRAK
Kehadiran tanaman yang memiliki fungsi ganda semakin dibutuhkan mengingat semakin meningkatnya
isu yang berkembang baik menyangkut kurangnya ketersediaan hijauan pakan baik kualitas dan kuantitasnya,
serta meningkatnya degradasi lahan karena kurangnya tanaman penutup tanah (cover crop). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kembang telang (C. ternatea) memiliki potensi besar sebagai tanaman pakan dan
tanaman penutup tanah yang baik, dan kembang telang (C. ternatea) lokal memberikan hasil hijauan pakan
yang lebih baik dibandingkan dengan C. ternatea cv. Milgarra dan Siratro.
Kata Kunci: Tanaman pakan, penutup tanah, dan C. Ternatea.
PENDAHULUAN
Peningkatan pembangunan daerah akan
memberikan kontribusi yang tinggi terhadap
alih fungsi lahan dari lahan pertanian ke non
pertanian. Hal tersebut akan berpengaruh pula
terhadap
luasan
lahan
yang
dapat
dibudidayakan untuk tanaman pakan. Di lain
pihak luasan lahan kritis semakin meningkat
yang disebabkan terutama oleh pemanfaatan
lahan yang tidak menerapkan konsep
pembangunan berkelanjutan. Salah satu upaya
yang dapat dilakukan untuk mengatasi
permasalahan tersebut adalah menanam
tanaman pakan yang mampu berperan ganda
seperti sebagai perlindungan biodiversitas,
tanaman pakan, cover crop, tanaman obat, dan
tanaman hias. Berbagai jenis tanaman pakan
terutama dari keluarga leguminosa dapat
dikembangkan untuk memenuhi persyaratan
tersebut, salah satunya adalah tanaman
Kembang Telang (Clitoria ternatea).
Potensi C. Ternatea sebagai tanaman pakan
sangat baik karena selain memiliki nilai nutrisi
yang tinggi juga sangat palatabel bagi ternak.
Persistensi C. ternatea sangat tinggi terhadap
perubahan musim, kondisi lahan, dan sangat
cocok berasosiasi dengan tanaman lainnya
(Skerman, 1977). Perkembangan budidaya
tanaman C. ternatea sangat tergantung kepada
pemahaman masyarakat petani peternak akan
pembudidayaan tanaman yang memiliki fungsi
produksi untuk tanaman pakan dan sekaligus
mampu berfungsi sebagai upaya menjaga
kelestarian alam. Hingga saat ini belum banyak
96
penelitian
yang
dilakukan
untuk
pengembangan C. ternatea. Artikel ini ditulis
dengan tujuan untuk mengetahui potensi C.
ternatea sebagai tanaman pakan dan sebagai
tanaman penutup tanah (cover crop).
PENGEMBANGAN C. TERNATEA
SEBAGAI TANAMAN PAKAN
Sebuah penelitian (nursery plot) terhadap
31 spesies rumput dan leguminosa unggul di
Bukit Jimbaran Bali pada (Januari 1994)
menunjukkan spesies leguminosa seperti
Desmanthus virgatus (cv. Bayamo, cv. UGM,
dan cv. Oman), Clitoria ternatea L., Rhyncosia
verdcurtii L, Macrophtyllium brachteatum L,
dan Stylosanthes scabra Vogel. masih mampu
berkembang pada saat musim kemarau.
Sebagai jenis leguminosa yang merambat C.
ternatea memiliki persistensi yang tinggi
terhadap berbagai perubahan kondisi lahan dan
klimatologis.
Percobaan rumah kaca telah dilaksanakan
untuk mengetahui produktivitas beberapa jenis
leguminosa yakni C. ternatea cv. Milgarra, C.
ternatea cv. Lokal, dan Siratro terhadap
penggunaan pupuk organik kascing. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa C. ternatea
lokal mampu memberikan hasil hijauan kering
tertinggi, dan sangat responsif terhadap
penggunaan
pupuk
organik
kascing,
dibandingkan dengan C. ternatea cv. Milgarra
dan Siratro.
C. ternatea lokal mampu memberikan berat
kering tanaman 34.0 g per pot. C. ternatea
Gambar 1. Pengaruh penggunaan pupuk organik kascing terhadap hasil hijauan kering beberapa species
leguminosa
97
Gambar: 2. Berbagai spesies C. ternatea antara lain: 1) Asosiasi C.ternatea dengan Stylosanthus guyanensis,
2) C. ternatea lokal dengan bunga ungu, 3) C. ternatea cv Milgarra bunga putih, 4) C. ternatea
lokal dengan aneka warna bunga, 5). C. ternatea cv Milgarra bunga biru, 6) Bunga C. ternatea
98
99