: Bacteria
Division
: Firmicutes
Class
: Clostridi
Order
: Clostridiales
Family
: Clostridiaceae
Genus
: Clostridium
Species
: Clostridium tetani
Clostridium tetani Bentuk batang, berukuran panjang 2-5 mikron, lebar 0,4-0,5
mikron, dapat bergerak, termasuk gram positif anaerob berspora, membentuk
exotoxin yang disebut tetanospasmin (tetanus spasmin), dan ketika bakteri ini
mengeluarkan
eksotoxin
tetanospasmin
dan
maka
akan
tetanolisin.
menghasilkan
Tetanospasminlah
eksotoxin
yaitu
yang
dapat
manusia.
tetanolisin
dan
tetanospasmin.
Tetanolisin
belum
diketahui
Clostridium tetani
Penyebaran toksin
Toksin yang dikeluarkan oleh Clostridium tetani menyebar dengan berbagai
cara,
sebagai
berikut
darah karena sulit untuk menembus sawar otak. Sesuatu hal yang
sangat penting adalah toksin bisa menyebar ke otot-otot lain bahkan
ke organ lain melalui peredaran darah, sehingga secara tidak
langsung meningkatkan transport toksin ke dalam susunan saraf
pusat.
4. Toksin masuk ke susunan saraf pusat (SSP)
Toksin masuk kedalam SSP dengan penyebaran melalui serabut
saraf, secara retrograd toksin mencapai SSP melalui sistem saraf
motorik, sensorik dan autonom. Toksin yang mencapai kornu anterior
medula spinalis atau nukleus motorik batang otak kemudian
bergabung dengan reseptor presinaptik dan saraf inhibitor.
tetani menghasilkan
tetanolisin
dan
tetanospsmin.
Tetanolisin
mempunyai efek hemolisin dan protease, pada dosis tinggi berefek kardiotoksik
dan neurotoksik. Sampai saat ini peran tetanolisin pada tetanus manusia belum
diketahui
pasti. Tetanospasmin
mempunyai
efek
neurotoksik,
penelitian
sel
saraf.
jauh
efek
hipoksia,
gangguan
metabolisme
dan
sedatif
atau
tetanus
menyebabkan
penurunan
pelepasan
asetilkolin
sehingga
mempunyai efek neuroparalitik, namun efek ini tertutup oleh efek inhibisi di
susunan saraf pusat. Neuroparalitik bisa terjadi bila efek toksin terhadap SSP
tidak terjadi, namun hal ini sulit karena toksin secara cepat menyebar ke
SSP. Kadang-kadang
efek
neuroparalitik
terlihat pada
tetanus
sefal
yaitu
paralisis nervus fasialis, hal ini mungkin n. fasialis lebih sensitif terhadap efek
paralitik dari toksin atau karena axonopathi.