Anda di halaman 1dari 3

Perbedaan Negara Indonesia Dan Negara Norwegia

A. Adat atau Kebiasaan


Adat di Norwegia sangat special. Warna favorit di Norwegia adalah merah. Baju wanita,
kaos anak-anak maupun topi lelaki di sana selalui dijahiti dengan pinggiran merah.Orang
norwegia sangat sederhana dalam hal makanan. Malam Natal biasanya makan roti. Hari bisa
mereka suka makan seafood, sosis, ikan asap, asinan sayur dan berbagai macam keju.
Saat berbicara , orang Norwegia terbiasa mengatur jarak tertentu. Biasanya jarak yang
pas ketika berbicara adalah 1,2 meter. Jika kurang atau lebih dari itu akan dianggap tidak sopan
oleh orang Norwegia dan membuat suasana pembicaraan menjadi tidak nyaman.
Sedangkan, adat di Indonesia sangat beragam. Orang Indonesia terbiasa makan dengan
tangan tanpa menggunakan sendok atau garpu. Cara orang Indonesia yaitu dengan
membenamkan sebagian jari-jari ke makanan kemudian mencengkeram makanan tersebut
dengan jari-jari tersebut. Melihat hal ini banyak orang barat yang merasa jijik karena kurang
higienis. Orang Indonesia kebiasaan mengkonsumsi nasi sebagai makanan utama mereka. Jadi
tak heran jika mereka mengaku belum makan kalau belum makan nasi padahal mereka sudah
makan beberapa makanan seperti mie dan roti yang mengenyangkan juga.
Setiap bertemu dengan orang Indonesia, mereka akan menanyakan nama, alamat,
pekerjaan, keperluan, dll. Sedangkan jika bertemu dengan orang bule mereka akan berkata
Hello what can I do for you? (Apa yang dapat saya bantu?). Sehingga orang bule
menganggap orang Indonesia selalu ingin tahu atau kepo dan bahkan seperti menginterogasi.
B. Memaknai Konsep Waktu
Menepati waktu adalah kebisaan unik orang Norwegia. Tidak tepat waktu bukan hanya
tidak sopan tapi juga dianggap tidak menepati janji. Jika karena satu dua hal sehingga tidak bisa
tepat waktu, harus segera menelpon untuk menjelaskan segalanya.
Sedangkan di Indonesia tidak tepat waktu merupakan kebiasaan yang telah dimiliki oleh
hampir seluruh penduduk Indonesia, mereka bisa terlambat hingga satu jam dari waktu yang
telah dijanjikan.
C. Peran wanita dalam bekerja
Perempuan di Norwegia mendapatkan kesempatan pendidikan selama 18 tahun dengan
harapan hidup 83 tahun, sedangkan di Indonesia mendapatkan kesempatan pendidikan gratis 9
tahun dengan harapan hidup 65 tahun saja. Oleh karena itu, wajar bila di Norwegia, hampir 40
persen kursi parlemen diduduki oleh wanita, sedangkan di Indonesia hanya sekitar 20 persen
kursi parlemen diduduki oleh wanita. Jadi, status wanita dan pria dalam bekerja di Indonesia
sama, begitu juga dengan Norwegia.

D. Budaya Bekerja
Jam kerja dalam seminggu di norwegia adalah 33 jam dengan rata-rata penghasilan
tahunannya adalah US$ 44 ribu. Hukum perburuhan di Norwegia adalah yang paling longgar di
dunia. Para pekerja diberikan 21 hari untuk liburan per tahunnya dan masih dimungkinkan para
orang tua untuk mengajukan libur lebih untuk memberikan waktu dengan anak-anaknya. Selain
itu cuti hamil dapat diberikan hingga 43 minggu. Norwegia memiliki budaya kerja untuk
pegawai/karyawan dengan pembagian tugas dan tanggung jawab yang sudah tertata rapi,
terstruktur, jelas hak dan kewajiban, lebih individual, sehingga para pegawai yang memiliki
kinerja yang menonjol masih berada pada koredor tugas dan tanggung jawabnya, maka reaksi
Direktur Utama tentunya positif terhadap kinerja pegawai yang berprestasi selaku bawahannya,
karenanya Direktur Utama tidak merasa terancam dan tersaingi oleh Direktur atau pegawai yang
berkinerja positif. Oleh karena budaya bekerja yang positif maka wajar bila Norwegia adalah
negara terkaya ke 4 di dunia.
Sedangkan di Indonesia menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan adalah
40 jam dalam satu minggu. Budaya kerja pegawai suatu organisasi/perusahaan di Indonesia,
dalam pengelolaannya masih melibatkan pemilik suatu oraganisasi/perusahaan, maka apapun
jabatan para pekerja atau pegawai, mulai dari staf lower manajemen, midle manajemen, top
manajemen hingga jabatan Direktur Utama, masih selalu di bawah bayang bayang pemilik
perusahaan/organisasi dan keturunannya, walaupun bawahan yang menonjol dalam kinerja,
katakanlah dengan jabatan Direktur, akan dirasakan ancaman bagi Direktur Utama selaku atasan,
karena Direktur merasa terancam kridibilitasnya di mata pemilik organisasi/perusahaan (owner),
rasa terancam dari Direktur Utama tersebut akan semakin parah apabila pembagian tugas dan
tanggung jawab serta struktur organisasi belum tertata rapi. Walaupun jam kerja di Indonesia
lebih tinggi namun budaya kerjanya kurang baik menyebabkan Indonesia kalah oleh Norwegia.

Sumber:
Aris. 2015. Inilah 10 Kebiasaan Orang Indonesia yang Unik di Mata Dunia. [Online] Tersedia di:
http://www.kumpulanmisteri.com/2015/07/inilah-10-kebiasaan-orang-indonesia.html
BBC News. 2011. Peran Perempuan di Indonesia. [Online] Tersedia di:
http://www.bbc.com/indonesia/laporan_khusus/2011/03/110306_perempuan.shtml
Fahrudin, Muhammad. 2013. Jam Kerja di Indonesia Menurut UU No.13 Tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan. [Online] tersedia di: http://mfahruddin8.blogspot.co.id/
Praditya, Ilyas Istanur. 2013. 10 Negara dengan Jam Kerja Tersingkat di Dunia. [Online]
Tersedia di: http://bisnis.liputan6.com/read/650809/10-negara-dengan-jam-kerjatersingkat-di-dunia

Tempo. 2012. Norwegia Tempat Terbaik di Dunia untuk Melahirkan. [Online] Tersedia di:
http://gaya.tempo.co/read/news/2012/05/17/060404406/ norwegia-tempat-terbaik-didunia-untuk-melahirkan
Yoga, Yahya. 2014. Kebiasaan orang Norwegia. [Online] Tersedia di:
http://melodikucinta.blogspot.co.id/2014/01/kebiasaan-orang-norwegia.html

Anda mungkin juga menyukai