Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Ryan Ramadhan

Kelas : 6D

POLA LANTAI

POLA LANTAI
Pola lantai adalah pola denah yang dilakukan oleh seoarang penari dengan
perpindahan, pergerakan, dan pergeseran posisi dalam sebuah ruang (space) untuk
menari. Pola lantai ini sebenarnya merupakan teknik blocking (penguasaan
panggung) seoarang penari. Pola lantai berfungsi untuk membuat posisi dalam
sebuah ruang gerak. Dalam sebuah tarian (terutama tari kelompok), pola lantai
perlu diperhatikan. Ada beberapa macam pola lantai pada tarian, antara lain :
Pola lantai vertikal : Pada pola lantai ini, penari membentuk garis vertikal,
yaitu garis lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya.
Pola lantai Horizontal : Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk
garis lurus ke samping.
Pola lantai diagonal : Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis
menyudut ke kanan atau ke kiri.
Pola lantai melingkar : Pada pola lantai ini, penari membentuk garis
lingkaran.

Gambar macam-macam pola lantai

Tari Bondan
Tari Bondan adalah tari yang berasal dari Surakarta, Jawa Tengah. seorang anak
wanita dengan menggendong boneka mainan dan payung terbuka, menari dengan
hati-hati di atas kendi yang diinjak dan tidak boleh pecah. Tarian ini
melambangkan seorang ibu yang menjaga anak-anaknya dengan hati-hati.
Tari ini dibagi menjadi 3, yaitu Bondan Cindogo, Bondan Mardisiwi, dan Bondan
Pegunungan/ Tani. Tari Bondan Cindogo dan Mardisiwi melambangkan seorang
ibu yang menjaga anaknya yang baru lahir dengan hati-hati dan dengan rasa kasih
sayang . Tapi Bondan Cindogo satu-satunya anak yang ditimang-timang akhirnya
meninggal dunia. Sedang pada Bondan Mardisiwi tidak, serta perlengakapan
tarinya sering tanpa menggunakan kendhi seperti pada Bondan Cindogo.
Di tahun 1960an, Tari Bondan adalah tari unggulan atau tari wajib bagi
perempuan-perempuan cantik untuk menunjukkan siapa jati dirinya. Hampir semua
penari Tari Bondan adalah kembang kampung. Tari Bondan ini juga paling sulit
ditarikan karena sambil menggendong boneka, si penari harus siap-siap naik di atas
kendi yang berputar sambil memutar-mutarkan payung kertasnya. Penari Tari
Bondan biasanya menampilkan Tari Bondan Cindogo dan Mardisiwi memakai kain
Wiron, memakai Jamang, baju kutang, memakai sanggul, menggendong boneka,
memanggul payung, dan membawa kendhi. Untuk gendhing iringannya Ayakayakan diteruskan Ladrang Ginonjing. Sedangkan Bondan Pegunungan,
melukiskan tingkah laku putri asal pegunungan yang sedang asyik menggarap
ladang, sawah, tegal pertanian. Dulu hanya diiringi lagu-lagu dolanan tapi sekarang
diiringi gendhing.

Gambar pola lantai bondan (segi lima)

Ciri tarian :yaitu mengenakan pakaian seperti gadis desa, menggendong tenggok,
memakai caping dan membawa alat pertanian. Bentuk tariannya pertama
melukiskan kehidupan petani kemudian pakaian bagian luar yang menggambarkan

gadis pegunungan dilepas satu demi satu dengan membelakangi penonton.


Selanjutnya menari seperti gerak tari Bondan Cindogo atau Mardisiwi.

Tari Serimpi :
Tarian Serimpi merupakan tarian bernuansa mistik yang berasal dari Yogyakarta.
Tarian ini diiringi oleh gamelan Jawa.
Tarian ini dimainkan oleh empat orang penari wanita. Gerakan tangan yang lambat
dan gemulai, merupakan ciri khas dari tarian Serimpi. Tarian srimpi sangopati
karya Pakubuwono IX ini, sebenarnya merupakan tarian karya Pakubuwono IV
yang memerintah Kraton Surakarta Hadiningrat pada tahun 1788-1820 dengan
nama Srimpi sangopati kata sangapati itu sendiri berasal dari kata sang apati
sebuah sebutan bagi calon pengganti raja. Tarian ini melambangkan bekal untuk
kematian (dari arti Sangopati) diperuntukan kepada Belanda. Tari serimpi
menggunakan pola lantai vertical.
Tarian yang ditarikan 4 putri itu masing-masing mendapat sebutan : air, api, angin
dan bumi/tanah, yang selain melambangkan terjadinya manusia juga
melambangkan empat penjuru mata angin. Sedang nama peranannya Batak, Gulu,
Dhada dan Buncit. Komposisinya segi empat yang melambangkan tiang Pendopo.
Seperti Bedhaya, tari Srimpipun ada yang suci atau sakral yaitu Srimpi Anglir
Mendhung. Juga karena lamanya penyajian (60 menit) maka untuk konsumsi masa
kini diadakan inovasi.. Contoh Srimpi hasil garapan baru :
Srimpi Anglirmendhung menjadi 11 menit
Srimpi Gondokusumo menjadi 15 menit

Gambar pola lantai tari serimpi vertikal

Anda mungkin juga menyukai