Batuan Metamorf
7.1 Pengertian Batuan Metamorf
Metamorfisme adalah proses yang menyebabkan perubahan tekstur, perubahan mineralogi atau
keduanya yang terjadi pada batuan dengan limit bawahnya diagenesis dan pelapukan dan limit
atasnya adalah melting (peleburan). Proses perubahan tekstur yang tidak diiringi dengan perubahan
mineralogi ada dua macam yaitu Cataclastic dan Recrystalization. Cataclastic yaitu proses
penghancuran dan pemecahan butiran pada batuan. Recrystalization adalah proses penyusunan
kembali crystal lattice dan hubungan dalam butir melalui migrasi ion dan deformasi lattice, tanpa
disertai penghancuran butiran. Neocrystalization adalah proses yang menghasilkan mineral baru
yang tidak terdapat pada batuan metamorf sebelumnya. Proses yang serupa terjadi juga selama
diagenesis. Jadi metamorfisme sama dengan diagenesis, tetapi hanya meliputi proses yang terdapat
diluar kondisi permukaan (P dan T rendah).
Batuan metamorf adalah batuan dengan tekstur dan mineral yang merefleksikan Cataclastic,
Recrystalization atau Neocrystalization sebagai respon terhadap kondisi yang berbeda dari
pembentukan batuan tersebut dan prosesnya diantara diagenesis dan anatexis. Batuan asal
(protolith) dari batuan metamorf ini bisa berasal dari batuan beku, batuan sedimen bahkan batuan
metamorf dengan derajat yang lebih rendah.
7.2 Agen Metamorfisme
Agen metamorfisme yaitu tekanan, deviatoric, temperatur stress dan cairan kimia aktif. Pada
umumnya, ketika batuan masuk pada kondisi yang berbeda, mineral dan teksturnya menjadi tidak
stabil sehingga terjadilah perubahan pada salah satu atau keduanya sehingga terjadilah kestabilan
pada kondisi yang baru. Ketika batuan metamorf mencapai permukaan akibat erosi atau proses
lainnya, mineral dan tekstur batuan metamorf tersebut menjadi tidak stabil, tetapi tidak cukup energi
untuk merubah batuan tersebut menjadi batuan asalnya (protolith).
7.2.1 Tekanan
Stress didefinisikan sebagai Gaya dibagi Luas (F/A), tekanan adalah stress yang seragam pada
berbagai arah. Tekanan ini diakibatkan oleh tekanan fluida yang terperangkap (PFluid, PH2O, PCO2) dan
tekanan batuan yang berada diatasnya (PLoad) atau tekanan Lithostatic.
7.2.2 Deviatoric Stress
Merupakan stress yang tidak seragam pada arah yang berbeda yang terdiri dari tiga komponen
utama yaitu :
1 (stress maximum)
2 (stress intermediet)
3 (stess minimum)
Deviatoric stress terbagi menjadi tiga macam yaitu tension, compression dan shear.
64
Gambar. 7.1. Deviatoric Stress, (a) Tension, (b) Compression, (c) Shear
Deviatoric stress ini mengakibatkan terbentuknya foliasi akibat penyusunan butir mineral secara
parallel
Metamorfisme lokal. Metamorfisme terjadi pada volume batuan yang relative kecil
(kurang dari 100 km3)
65
Metamorfisme Regional. Terjadi pada batuan dengan volume ribuan kilometer kubik.
Metamorfisme static, yaitu metamorfisme akibat tekanan lithostatik yang terjadi pada
kedalaman yang besar, pada tumpukan sediment di benua, fore arc basin dan palung.
66
Tekstur Spherolublastik, yaitu tekstur yang memperlihatkan kelompok butiran yang radial.
Tekstur Fibroblastik, yaitu tekstur diablastik yang memilki ukuran burtir yanf sama.
3. Tekstur Grano Blastik, tekstur yang didominasi oleh butiran. Contoh tekstur ini yaitu
Tekstur Homogranular, yaitu tekstur yang memperlihatkan ukuran butir yang hampir sama
Tekstur Heterogranular, yaitu tekstur yang memperlihatkan ukuran butir yang tidak seragam.
Tekstur Heterogranoblastik, yaitu tekstur yang dicirikan oleh mineral yang sama dengan
ukuran yang beragam
Tekstur Nodularblastik, yaitu tekstur yang memiliki nodular yang tersusun oleh mineral kecil
dengan satu atau dua mineral dalam matriks yang memiliki komposisi berbeda
C
B
Gambar.7.3. Batuan Metamorf dengan tekstur befoliasi (a) Phylite (b) Slate
(c) Schist (d) Gneiss