Asuhan Kebidanan KPSP
Asuhan Kebidanan KPSP
PERTUMBUHAN)
A. KONSEP TUBUH KEMBANG
1) Pengertian
Pertumbuhan
a.
Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau
dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat ( gram,
kilogram, pound ), ukuran panjang, umum tulang dan keseimbangan metabolik ( retensi
kalsium dan nitrogen dalam tubuh ).
( Sutjiningsih, 2005 )
b. Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran ukuran tubuh yang meliputi BB, TB, LK, LD,
dan lain-lain atau bertambahnya jumlah dan ukuran sel sel pada semua sistem organ tubuh.
(Vivian nanny, 2010 : 48)
c.
Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan yang bersifat kuantitas, yang mengacu pada
jumlah, besar, dan luas, serta bersifat konkret yang menyangkut ukuran dan struktur biologis.
(Mansur, 2009 : 25)
Perkembangan
a. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan skill dalam struktur dan fungsi tubuh yang
komplek dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan.
( Sutjiningsih, 2005 )
b.
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan atau fungsi semua system organ tubuh
2)
Progresif : Perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat dan mendalam baik psikis
maupun fisik.
3)
berurutan.
Aspek fisik : Proporasi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembangan.
2)
1) Tanda fisik : Lenyapnya kelenjar tymus, rambut halus dan gigi susu.
2) Tanda psikis : Lenyapnya masa-masa mengoceh dan merangkak.
d. Diperoleh tanda-tanda baru
1) Tanda fisik : Perubahan gigi dan status sex.
2) Tanda psikis : Perkembangan rasa ingin tahu
Prinsip Tumbuh Kembang
a.
1) Sampai usia 2 tahun anak memusatkan untuk mengenal lingkungannya, gerak-gerik fisik dan
belajar bicara.
2) Pada usia 3-6 tahun perkembangan dipusatkan untuk menjadi manusia sosial.
f.
Setiap individu normal akan mengalami tahapan atau fase perkembangan. Prinsip ini berarti
bahwa dalam menjalani hidupnya yang normal dan berusia panjang individu akan mengalami
fase-fase perkembangan yaitu : bayi, kanak-kanak, remaja dan dewasa.
Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi.
Posisi janin juga bisa menyebabkan talipes, dislokasi panggul, tortikolis kongenital, palsi
fasialis atau kranio tabek.
c).
Obat-obatan seperti thalidomide, phenitoin, metadnion dan obat anti kanker dapat
menyebabkan kelainan bawaan. Perokok berat dan peminum alkohol sering melahirkan bayi
dengan BB rendah, lahir mati, cacat atau retardasi mental.
d).
Endokrin
Hormon yang berfungsi untuk pertumbuhan salah satunya adalah somatotropin yang disekresi
oleh kelenjar hipofisis janin sekitar minggu ke-9. Hormon yang lain diantaranya hormon
plasenta, hormon tiroid seperti TRH, T3, T4 dan insulin.
e).
Radiasi
Radiasi pada janin sebelum umur 18 minggu dapat menyebabkan kematian janin, Kerusakan
otak, mikrosefali atau cacat lainnya.
f).
Infeksi
Infeksi intrauterine yang menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH. Sedang yang dapat
menyebabkan penyakit pada janin adalah Varisela, Malaria, lues HIV, polio, campak, virus
influenza dan virus hepatitis.
g).
Stress
Stress dapat mengaktifkan sistem syaraf autonomic ibu untuk mengeluarkan zat kimia
tertentu seperti asetilkolin dan epineprin ke dalam aliran darah. Hal ini dapat mengakibatkan
kelenjar endokrin khususnya adrenal menghasilkan hormon. Dengan berubahnya komposisi
darah, zat kimia baru diteruskan melewati plasenta, sehingga menghasilkan perubahan dalam
sistem peredaran darah janin. Peredaran darah ini mengganggu janin, yaitu pergerakan janin
menjadi meningkat. Bayi baru lahir dari ibu yang mempunyai keadaan emosi yang tidak
stabil, memungkinkan bayi lahir dengan hiperaktif, rewel, dan mungkin BBLR.
h. Imunitas
Pada rhesus dan ABO antagonis sering menyebabkan hidrops foetalis dan kematian janin
i. Anoksia
Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada plasenta
menyebabkan kerusakan batang otak dan
SEBELUM LAHIR
Cairan
SESUDAH LAHIR
Udara
Suhu Luar
Umumnya tetap
Berubah-ubah
Stim. Sensoris
Bermacam-macam stimulasi
Gizi
bahan
tersedianya
makanan
dan
Penyediaan O2
ke
kulit,
ginjal
dan
saluran cerna
Lingkungan post natal yang mempengaruhi tumbuh kembang secara umum
digolongkan menjadi :
a. Lingkungan biologis
1) Suku bangsa
Bangsa kulit putih mempunyai pertumbuhan somatik lebih tinggi daripada bangsa asia.
2) Jenis kelamin
Anak laki-laki lebih sering sakit dibandingkan dengan anak perempuan.
3) Umur
Umur yang paling rawan adalah balita. Pda masa itu anak mudah sakit dan mudah terjadi
kekurangan gizi.
4) Gizi
Makanan memegang peranan yang penting dalam tumbuh kembang anak, kebutuhan anak
dan orang dewasa berbeda.
5) Perawatan kesehatan
Dengan imunisasi diharapkan anak terhindar dari penyakit yang berakibat cacat atau
kematian.
6) Penyakit kronis
Anak dengan penyakit menahun akan terganggu tumbuh kembang dan pendidikannya.
7) Fungsi metabolisme
Fungsi metabolisme untuk berbagai umur berbeda maka kebutuhan berbagai nutrien harus
didasarkan atas perhitungan yang benar.
8) Hormon
Hormon yang berpengaruh pada tumbuh kembang adalah Growth hormon, hormon tyroid,
hormrn sex, insulin, IGF5 dan hormon yang lain.
b. Faktor fisik
1 ) Cuaca,musim dan keadan geografis
Lingkungan yang buruk akan memperburuk proses tumbuh kembang karena kurang gizi.
2)
Sanitasi
Keadaan rumah
Keadaan perumahan yang layak dan nyaman akan menjamin kesehatan penghuninya.
c. Faktor psikososial
1)
Stimulasi
Stimulasi terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang
kurang mendapat stimulasi.
2)
Motivasi belajar
Dapat ditimbulkan sejak dini sehingga memberi lingkungan yang kondusif untuk belajar.
3)
4)
Kelompok sebaya
Proses sosialisasi dengan lingkungan, anak butuh teman sebayanya.
5)
Stress
Dapat mengakibatkan anak minder, rendah diri sehingga tumbuh kembangnya terganggu.
6)
Sekolah
Pendidikan yang baik dapat meningkatkan taraf hidup anak.
7)
8)
1)
2)
Pendidikan orangtua
Pendidikan yang diterima orangtua merupakan faktor penting untuk tumbuh kembang anak.
3)
Jumlah saudara
Jika jumlah anak dalam keluarga banyak, sedangkan perekonomian kurang dapat
mengakibatkan kurangnya kasih sayang yang diterima anak.
ak
4)
5)
6)
Kepribadian ayah/ibu
Kepribadian orangtua berpenharuh pada tumbuh kembang anak, mereka cenderung meniru
apa yang diperbuat oleh orangtuanya.
7)
8)
Agama
Pengajaran pada anak hendaknya ditanamkan sedini mungkin sehingga anak lebih mudah
dituntun.
5.
a.
1)
Chepalocaudal atau Head To Toe Directional ( dari arah kepala ke kaki ). Misalnya :
mengangkat kepala dahulu kemudian mengangkat dada dan menggerakkan ekstremitas
bagian bawah.
Masa krtis yaitu masa yang apabila tidak dirangsang/berkembang maka hal ini tidak akan
digantikan oleh masa berikutnya.
Masa optimal yaitu masa diberikan rangsangan secara optimal maka akan mencapai
puncaknya. Misal : anak usia 3 tahun dirangsang dengan bacaan-bacaan/gizi yang
ditingkatkan maka anak dapat mencapai perkembangan yang optimal.
6. Tahap-tahap Penilaian Perkembangan Anak
anak
b. Kelahiran Premature
Bayi kecil sesuai masa kehamilan, pertumbuhan intra uterinyang tidak sempat dilaluinya
tidak boleh diperhitungkan. Jadi tidak boleh di bandingkan pada anak dengan umur yang
sama dengan bayi BB yang normal serta usia kehamilan yang aterm Pada bayi kecil sesuai
masa kehamilan, keterlambatan mungkin disebabkan karena insufisiensi plasenta
c.
Faktor Lingkungan
Faktor internal, seperth BB yang erat sekali hubungan dengan kemampuan motorik
Faktor Eksternal, kesempatan dan stimulus yang diberikan oleh orang tua dan pola asuh dari
orang tua
f.
bertopang tangan
6 bulan 9 bulan
dan sembunyi-sembunyian
d. 9 bulan 12 bulan
1) Dapat berdiri sendiri tanapa dibantu
2) Dapat berjalan dengan dituntun
3) Menirukan suara
4) Mengulang bunyi yang didengarnya
5) Belajar menyatakan satu / dua patah kata
6) Mengerti perintah sederhana dan larangan
7) Memperlihatkan minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya, ingin menyentuh apa
saja
mulutnya
12 bulan 18 bulan
18 bulan 24 bulan
kaki
4) Menggambar lingkaran
5) Bermain bersama anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarga
h. 3 tahun 4 tahun
1) Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangganya
2) Berjalan pada jari kaki
3) Mulai berpakaian dan memnbuka pakaian sendiri
4) Menggambar garis silang
5) Menggambar orang hanya kepala dan badan
6) Mengenal dua atau tiga warna
7) Bicara dengan baik
8) Menyebut namanya, jenis kelamin dan umurnya
9) Banyak bertanya
i.
4 tahun 5 tahun
d. Menyanyi , menggambar
e.
f.
j.
Pertumbuhan
a. Tergantung Umur
umur
umur
umur
p umur
b. Tidak Tergantung Umur
da Pemeriksaan Fisik
PERKEMBANGAN
a.
a).
Keseluruhan fisik
b).
Jaringan otot
c).
Jaringan lemak
d).
Rambut
e).
Gigi geligi
f).
d. Skala Bayley
e.
f.
j.
Mengetahui kelainan perkembangan anak dan hal-hal lain yang merupakan kelainan
perkembangan tersebut
b.
c.
Mengetahui kapan anak perlu dirujuk ke tempat / pusat yang lebih tinggi
(Sutjiningsih, 2005)
B. KUISIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN
Kuisioner pra skrining perkembangan ( KPSP ) adalah suatu daftar pertanyaan yang
ditujukan kepada orangtua dan digunakan sebagai alat untuk melakukan skrining
pendahuluan perkembangan ank usia 3 bulan sampai dengan 6 tahun.
1. Kegunaan KPSP
KPSP dapat digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hambatan perkembangan anak.
Namun hasil positif tidak selalu berarti bahwa perkembangan anak tersebut normal, tetapi hal
ini menunjukkan anak tersebut memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
2. Cara penggunaan KPSP
Petugas kesehatan dilapangan membaca KPSP terlebih dahulu dan kemudian memberi
kesempatan kepada orangtua untuk menjawab kelompok pertanyaan yang sesuai dengan usia
anak. Hasil dicatat di dalam kartu Data Tumbuh Kembang.
b. Hitung jawaban Ya
c.
d. Apabila jumlah jawaban Ya kurang dari 9 maka perlu diteliti kembali mengenai :
e.
Apabila jumlah jawaban Ya kurang dari 7 atau 8 untuk dilakukan pemeriksaan ulang 1
minggu kemudian ( U ). Apabila hasilnya tetap maka anak tersebut perlu pemeriksaan lebih
lanjut/ dirujuk ( TN ).
f.
Apabila jumlah jawaban Ya sama dengan 6 atau kurang, maka anak tersebut memerlukan
pemeriksaan lebih lanjut atau dirujuk ( TN ).
6. Cara melakukan pemeriksaan ulang dengan KPSP
Pemeriksaan ulang dengan menggunakan KPSP dilaksanakan pada 3 keadaan di bawah ini :
a.
Hasil KPSP negatif atau jumlah jawaban Ya sama dengan 9 atau lebih , pemeriksaan
ulang dapat dilakukan :
c.
Hasil KPSP dengan jawaban Ya kurang dari 7 atau pemeriksaan ulang tetap 7-8, anak
perlu dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih lengkap.
7. Cara mencatat hasil KPSP
Hasil KPSP dicatat dalam kartu Data Tumbuh Kembang Anak. Tulislah jawaban Ya atau
Tidak pada kotak yang disediakan untuk tiap pertanyaan menurut golongan usia anak .
Kemudian hitunglah jawaban Ya .
Apabila penilaian KPSP sama dengan 9 atau 10 jawaban Ya berarti perkembangan anak
baik.
Apabila penilaian KPSP sama dengan 7 atau 9, berarti meragukan dan anak perlu diperiksa
ulang 1 minggu kemudian.
Apabila penilaian KPSP sama dengan kurang dari 7, berarti positif anak perlu dirujuk ( TN )
(Dinkes RI, 2007)
I. PENGKAJIAN DATA
Tanggal pengkajian:
A.
Nama anak
DATA SUBYEKTIF
:nama anak ditanyakan untuk mengenali dan memanggil anak agar tidak keliru dengan anak
lain.
Umur
: untuk mengetahui usia anak saat ini. Umur yang paling rawan adalah masa balita oleh
karena pada masa balita merupakan dasar Pembentukan kepribadian anak.
Jenis Kelamin : pada pertumbuhan dan perkembangan anak dengan jenis kelamian laki laki setelah lahir
akan cenderung lebih cepat, pertumbuhan tinggi badan dan berat badan dibandingkan dengan
anak perempuan.
(Hidayat,2009: 18)
Nama orang tua: nama ayah, ibu atau wali pasien sering harus dituliskan dengan jelas agar tidak keliru
dengan orang lain, mengingat banyak sekali nama yang sama, bila ada title yang
bersangkutan harus disertakan.
Umur orang tua: sebagai tambahan identitas dan memudahkan petugas kesehatan dalam melakukan
pendekatan.
Agama orang tua: sebagai data tentang agama juga memantapkan identitas, disamping itu perlu seseorang
tentang kesehatan dan penyakit sering berhubungan dengan agama. Kepercayaan dapat
menunjang namun tidak jarang dapat menghambat perilaku hidup sehat.
Pekerjaan
: status sosial dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak dengan
sosial ekonomi tinggi pemenuhan kebutuhan nutrisinya sangat cukup baik dibandingkan anak
dengan sosial ekonomi rendah.
(Hidayat,2009: 19)
Pendidikan
: tingkat pendidikan rendah akan sulit untuk menerima asuhan dan mereka sering tidak mau
atau tidak yakin akan pentingnya pelayanan kesehatan yang menunjang dalam membantu
pertumbuhan dan perkembangan anak.
(Hidayat,2009: 19)
Alamat
: tempat tinggal pasien harus dituliskan dengan jelas dan lengkap, kejelasan alamat
keluarga ini amat diperlukan agar sewaktu-waktu dapat dihubungi, misalnya bila pasien
sangat gawat atau setelah pasien pulang diperlukan kunjungan rumah. Daerah tempat tinggal
pasien juga mempunyai arti epidemologi
an orangtua
a keluarga
uh anak
: Tumbuh kembang pada keluarga harmonis berbeda dengan yang kurang harmonis.
: Jika jumlah anak dalam keluarga banyak, sedangkan perekonomian kurang dapat
mengakibatkan kurangnya kasih sayang yang diterima anak.
: posisi anak dalam keluarga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Dapat dilihat
pada anak I intelektualnya akan lebih menonjol dan cepat berkembang karena sering
berinteraksi dengan orang dewasa. Tapi kemampuan motoriknya terhambat karena tidak ada
stimulus yang biasa dilakukan saudara kandung. (Hidayat,2009:20)
: Interaksi timbal balik antara anak dan orangtua ak`n menimbulkan keakraban anak dan
orangtua.
hatan sekarang : status kesehatan anak dapat berpengaruh pada pencapaian pertumbuhan dan perkembangan.
Anak dengan kondisi sehat dan sejahtera maka percepatan tumbuh kembang sangatlah
mudah. Tapi bila kondisi status kesehatan kurang akan terjadi perlambatan.
(Hidayat,2009: 20)
akit yang pernah dialami: pada riwayat perjalanan penyakit ini disusun cerita yang kronologis. Terinci dan
atal
linan/natal
jelas mengenai keadaan kesehatan anak sejak sebelum terdapat keluhan sampai ia dibawa
berobat. Pengobatan yang diterima anak saat sakit ditanyakan kapan berobat, kepada siapa
serta obat apa saja yang telah diberikan dan bagaimana hasil pengobatan tersebut.
:meliputi gizi waktu ibu hamil, lingkungan mekanis seperti posisi janin dalam uterus,
penggunaan obat-obatan, alkohol, kebiasaan merokok dan lain lain yang berpengaruh pada
pertumbuhan janin.
(hidayat,2009: 18)
: riwayat kelahiran denganvacum ekstraksi atau forceps dapat menyebabkan trauma kepala
bayi sehingga beresiko terjadinya kerusakan jaringan otak.
(Nursalam,2005: 41)
Riwayat penyakit keluarga/genogram
Data imunisasi
Imunisasi yang diperoleh anak serta reaksinya
Umur
0 - 7 hari
Jenis Imunisasi
Hepatitis B1
bulan
BCG
bulan
bulan
bulan
DPT3 Polio 3
Campak, polio 4
bulan
(MTBS,2008;8)
1. Riwayat Tumbuh Kembang
Apakah tumbuh kembang anak berjalan normal sesuai dengan tahap yang
harus dilalui anak. Seperti: usia 9 12 bulan
-
Mengambil 2 kubus
Memegang ibu jari dan jari
Membenturkan 2 kubus
-
Komunikasi aktif
Mengoceh
Papa mama spesifik
1 kata
-
Kecerdasan
Makan sendiri
Minum cangkir 1 tangan
-
Umur 6 m- 9 bulan : Terus berikan ASI, mulai berikan makanan pendamping ASI (MP-ASI)
seperti bubur susu dan bubur tim lumat
Umur 9-12 bulan: Terus berikan ASI, berikan MP ASI yang lebih padat contohnya bubur
nasi, nasi tim, nasi lembek
Umur 1 2 tahun : Mulai umur 1 tahun berikan makanan orang dewasa isinya nasi, lauk
pauk, dan sayur, 3 kali sehari, sebanyak 1/3 piring orang dewasa. Beri makanan selingan 2 x
sehari, terus berikan ASI, beri buah, ajari makan sendiri.
Umur 2 3 tahun : Lanjutkan beri makanan orang dewasa, porsi piring orang dewasa, beri
makanan selingan 2 kali sehari. Jangan berikan makanan manis sebelum waktu makan, sebab
bisa mengurangi nafsu makan.
(Buku KIA, 2009;35 39)
b. Eliminasi
BAB normal 1- 2 sehari, BAK normal 4- 5x sehari
c.
(Alimul aziz.2009.66-73)
Personal Hygene
Bagaimana Ibu menjaga kebersihan tubuh anaknya. Berapa kali ganti popok, pakaian, dan
bagaimana cara membersihkan dari anak. Berapa kali mandi dan gosok gigi.
(alimul aziz,2009.111)
d. Istirahat
Kebutuhan tidur manusia tergantung pada tingkat perkembangannya
lan
ulan
an 3 tahun
: 14 18 jam/hari
: 12 14 jam/hari
: 11 12 jam/ hari
(alimul aziz,2009.111)
e.
Aktivitas
Kebiasaan anak setiap hari.
Apakah anak aktif,pasif,autis atau hiperaktif
Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
KU
: baik,cemas, rewel
Kesadaran
: Composmentis
Nadi
: normalnya 80-120x/menit
Bayi
: 120 160/menit
Todler
: 90- 140/ menit
Prasekolah :80 110/ menit
(Potter A, dkk.2005:787)
Suhu &nbrp;
Pernapasan
BL
: 35- 40
ayi (6 bulan)
: 30 50
dler (2 tahun) : 25 -32
anan Darah
(alimul aziz,2009.111)
: normalnya 36,50C-37,50C
: normalnya 20-40x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Anthropometri
BB : usia + 6 tahun menggunakan rumus = (umur (tahun) x 2) + 8
TB : usia 2 12 tahun rumus = (umur x 6) + 77
LILA: saat lahir lila sekitar 11 cm, pada tahun pertama 16 cm, ukuran tersebut tidak berubah
hingga sekitar usia 3 tahun
LIKA: saat lahir 34-35cm, bertambah 0,5 cm/bulan pada bulan2 pertama. Tahun pertama
lika tidak bertambah lebih dari 5 cm/tahun sampai 18 tahun.
Kepala
(Nursalam,2005:48-53)
Pemeriksaan Khusus
: pemeriksaan rambut dilakukan untuk menilai warna,kelebatan, distribusi, dan karekteristik
rambut. Dalam keadaan normal, rambut menutupi semua bagian tubuh kecuali telapak tangan
dan kaki, serta permukaan labia sebelah dalam. Rambut yang kering, rapuh dan kekurangan
pigmen dapat menunjukkan adanya kekuranag gizi, rambut jarang atau tumbuh kurang subur
dapat menunjukkan malnutrisi,penyakit hipotiroidis,efek obat dll
(alimul aziz,2009:167)
Muka
: pucat/tidak.
Untuk menilai adanya pembengkakan daerah wajah,asimdtris atau simetris pucat atau tidak
(alimul azis,2009:168)
Hidung
: bersih/tidak
Pemeriksaan hidung bertujuan menilai adanya kelainan bentuk hidung dan menentukan
epistakis dan memeriksa adanya sekret atau tidak
(alimul aziz,2009:169)
: pemeriksaan telinga dapat dilakukan mulai dari telinga bagian luar kedalam. Pada daun
Telinga
telinga dapat menentukan bentuk,besar dan posisi serta serum. Pemeriksaan dalam yaitu
pemeriksaan membran timpani,yang normal mengkilat dan cekung.
: selaput lendir mulut dan bibir kering/tidak,selain itu menilai adanya trismus,halitosis,dan
Mulut
labioskikis. Selanjutnya pemeriksaan pada gusi untuk menilai edema dan tanda tanda
radang.
: ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis/tidak
Dada
: pernapasann cepat/tidak
Menilai bentuk dada yaitu funnel chest,pigeon chest,dan barrel chest
Perut
: bising usus dan peristaltik usus meningkat/tidak
: keadaan turgor kulit,warna kulit, sianosis, ikterus,
Leher
Kulit
eksema,pucat,purpura,eritema,makula,papula,vesikula,ulkus,pustula,kelembapan,teksture dan
edema
(alimul aziz,2009:167-178)
Hasil KPSP dicatat dalam kartu Data Tumbuh Kembang Anak. Tulislah jawaban Ya atau
Tidak pada kotak yang disediakan untuk tiap pertanyaan menurut golongan usia anak .
Kemudian hitunglah jawaban Ya .
Apabila penilaian KPSP sama dengan 9 atau 10 jawaban Ya berarti perkembangan anak
baik.
Apabila penilaian KPSP sama dengan 7 atau 9, berarti meragukan dan anak perlu diperiksa
ulang 1 minggu kemudian.
Apabila penilaian KPSP sama dengan kurang dari 7, berarti positif anak perlu dirujuk ( TN )
Untuk jawaban tidak perlu dirinci jumlah jawaban tidak menurut jenis keterlambatan.
(Depkes RI, 2005:49)
III.INTERVENSI
Sesuai dengan intrepertasi hasil.
Pada perkembangan anak sesuai umur:
1. Beri pujian pada ibu karena telah mengasuh anaknya dengan baik
2. Teruskanlah pola asuh anak sesuai dengan tahap perkembangan
3. Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesring mungkin, sesuai dengan umur dan
kesiapan anak
4. Ikutkan posyandu, jika sudah masuk usia prasekolaj (36-72 bulan) dapat diikutkan PAUD,
kelompok bermain, dan taman kanak kanak
5. Lakukan skrining rutin KPSP setiap 6 bulan
IV.IMPLEMENTASI
Sesuai dengan intervensi yang ada
V.EVALUASI
DAFTAR RUJUKAN
Alimul Aziz.2009. Keterampilan Dasar Praktik Klinik. Jakarta : Salemba Medika
Departemen kesehatan RI.2008.Manajemen Terpadu Balita Sakit.
Departemen Kesehatan RI.2009.Buku Kesehatan Ibu dan Anak.Jakarta: Departemen Kesehatan dan
JICA
Mansur, Herawati. 2009. Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika
Nanny, Vivian. 2010. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita. Jakarta : Salemba Medika
Pemkot Malang, Dinkes. 2007. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Malang
Potter a,Anne Griffin Perry.2005.fundamental keperawatan.jakarta: EGC
Soetjiningsih. 2005. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC