Anda di halaman 1dari 15

PUPUK KANDANG

( Mata Kuliah: Pupuk Dan Pemupukan )

Oleh Kelompok 5 :
Puji Rahayu
Rendra Prastiyo

Budidaya Tanaman Perkebunan (A)

PDD POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG


AKADEMI KOMUNITAS NEGERI BANYUASIN
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang sampai saat ini masi
memberi kita nikmat hidup yang tiada taranya dan tak lupa kita kirimkan salawat
dan salam kepada Nabi besar Muhammad SAW, nabi penuntun kita semua,
kesehatan dan kesempatan yang telah diberikan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah/paper

yang berjudul PUPUK KANDANG pada

waktu yang telah ditentukan.


Di era globalisasi ini persaingan untuk mencapai kesuksesan sangatlah
rumit. Begitupula dengan persaingan di dunia pendidikan. kekuatan suatu bangsa
sangat ditentukan oleh tingkat pendididkan masyarakat, terutama generasi muda.
Generasi muda yang slama ini menjadi ujung tombak kejayaan suatu bangsa harus
dibekali dengan sistem pendidikan yang handal karena itu dalam hal ini
diharapkan kita mampu membawa bangsa Indonesia menuju ke tingkat yang lebih
maju.
Dengan selesainya makalah/paper Pupuk Dan Pemupukan ini kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu
diharapkan saran yang sifatnya membangun.

Banyuasin, 14 Oktober 2016

Penulis

DAFTAR ISI
Cover ..................................................................................................................i
Kata Pengantar ...................................................................................................ii
Daftar Isi .............................................................................................................3
I. PENDAHULUAN .............................................................................................4
I.1 Latar Belakang .......................................................................................4
I.2 Tujuan......................................................................................................5
II. PEMBAHASAN ................................................................................................6
II.1Pengenalan Pupuk Kandang ..................................................................6
II.2Jenis-Jenis Pupuk Kandang ...................................................................7
II.3Kandungan Unsur Hara dan Nutrisi pada Pupuk Kandang ...................10
II.4Manfaat Pupuk Kandang .......................................................................11
II.5Cara Pengaplikasian Pupuk Kandang ....................................................13
III.
KESIMPULAN............................................................................................14
III.1................................................................................................................Kes
impulan....................................................................................................14
III.2................................................................................................................Sar
an.............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................15

I.

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Tanaman yang ada di permukaan bumi ini dapat melaksakan perputaran
hidupnya secara terus menerus, antara lain karena kebutuhannya akan unsur
hara (zat yang diperlukan untuk pertumbuhan) dapat terpenuhi. Unsur hara
yang diperlukan tanaman tersedia dalam tanah. Unsur hara merupakan
kebutuhan mutlak untuk pertumbuhan seluruh organ tanaman seperti akar,
batang, daun, bunga, dan buah.
Manusia dan hewan dalam kelangsungan hidupnya memerlukan organorgan tanaman, baik untuk konsumsi maupun keperluan yang lain. Padahal
organ-organ tanaman ini dapat terbentuk karena akar menyerap unsur hara
yang ada dalam tanah. Ini berarti bahwa unsur hara yang ada dalam tanah
makin lama makin berkurang karena tersusut akibat keperluan manusia.
Memang diakui sebagian hasil panen akan dikembalikan ke dalam tanah.
Contoh pada padi, para petani mengembalikan batang padi setelah dipanen ke
dalam tanah. Lain lagi dengan kubis yang daunnya dimakan dan batang serta
akar terbuang sebagai sampah. Demikian pula ubi kayu yang umbi dan
daunnya dikomsumsi serta batangnya untuk kayu bakar. Ini berarti tidak ada
bagian-bagian tanaman yang kembali ke tanah.
Manusia akhirnya sadar bahwa keseimbangan unsur hara dalam tanah
harus tetap terjaga kelestariannya dengan cara memberi pupuk. Semula
manusia dengan nalurinya member pupuk dengan bahan yang tersedia di
alam. Namun, dengan meningkatnya kebutuhan serta didukung oleh
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, akhirnya manusia mampu
membuat pupuk buatan.
Penggolongan pupuk lebih lanjut didasarkan pada asal terjadinya,
menurut kandungan unsurnya atau menurut ikatan kimiawinya. Menurut asal
terjadinya dibedakan menjadi pupuk alam yaitu pupuk yang dihasikan oleh
alam sendiri seperti pupuk kandang, sampah dan sejenisnya serta pupuk
buatan yaitu pupuk yang dibuat melalui proses pabrik, seperti Urea, TSP, dan
lain-lain. Menurut kandungan unsurnya dibedakan menjadi pupuk tunggal
yaitu pupuk yang hanya mengandung satu unsur primer, seperti Urea serta
pupuk majemuk yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur primer,

seperti superstikfos. Menurut ikatan kimianya dibedakan menjadi pupuk


organic ialah pupuk yang berasal dari jasad hidup, seperti pupuk hijau, pupuk
kandang, kompos serta pupuk anorganik, seperti urea, ZA, TSP, dan
sebagainya.
Dalam makalah ini kami membahas mengenai pupuk organik khususnya,
pupuk kandang. Kelebihan dari pupuk organik dibanding pupuk anorganik
adalah kemampuannya memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan
aktifitas mikrooragnisme dalam tanah. Potensi untuk mengembnag pupuk
organik di Indonesia cukup besar karena bahan-bahan tersebut tersedia cukup
banyak di Indonesia.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang khususnya pupuk
kandang pada pertumbuhan tanaman.
2. Mengetahui jenis-jenis pupuk kandang.
3. Mengetahui cara pengaplikasian pupuk kandang ke dalam tanah.
4.

II. PEMBAHASAN
II.1

Pengenalan Pupuk Kandang


Pupuk kandang merupakan pupuk yang penting di Indonesia. Selain

jumlah ternak lebih tinggi sehingga volume bahan ini besar, secara kualitatif
relatif lebih kaya hara dan mikrobia dibandingkan limbah pertanian. Yang
dimaksud pupuk kandang ialah campuran kotoran hewan/ ternak dan urine.
Pupuk kandang terdiri dari kotoran padat dan urine (air kencing). Kotoran ini
dapat bercampur dengan sisa-sisa makanan dan jerami alas kandang. Kotoran
padat dan urine ternak sebaiknya disatukan untuk memanipulasi unsur hara
secara keseluruhan, karena urine juga mengandung unsur hara yang penting
terutama unsur nitrogen dan kalium. Selain itu, pupuk kandang mengandung
unsur kalsium (Ca), magnesium (mg), sulfur (S), mangan (Mn), zink (Zn),
atau seng, cuprum (Cu), dan borium (B).
Pemberian pupuk kandang yang sudah matang sebaiknya diberikan 1
sampai 2 minggu sebelum tanam agar proses dekomposisi berjalan lebih
cepat sehingga hara yang dilepas dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan
tanaman. Apabila pupuk kandang dijadikan larutan dengan mencampurkan air
maka pemberiannya dengan cara menyiramkan larutan pupuk kandang
disekitar tanaman. Pupuk kandang yang berasal dari jenis hewan dengan
kualitas pakan dan fungsi ternak yang berbeda mempunyai kandungan hara
yang berbeda pula. Kualitas pakan yang baik dapat menghasilkan pupuk
kandang dengan kandungan hara lebih tinggi jika bahan pakan tersebut
mempunyai kandungan protein tinggi dengan serat kasar rendah.
Pupuk kandang sebagai limbah ternak banyak mengandung unsur hara
makro seperti Nitrogen (N), Fospat (P2O5), Kalium (K2O) dan Air (H2O).
Meskipun jumlahnya tidak banyak, dalam limbah ini juga terkandung unsur
hara mikro diantaranya Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Tembaga (Cu),
Mangan (Mn), dan Boron (Bo). Banyaknya kandungan unsur makro pada
pupuk kandang membuat penggunaannya hanya dilakukan pada saat
pemupukan dasar saja. Hal ini erat kaitannya dengan jumlah unsur makro
yang dibutuhkan tanaman yang tidak boleh melebihi rasio C/N =12. Sehingga
pupuk kandang yang memiliki rasio C/N tinggi yaitu + 25 kurang baik bila
digunakan untuk menyuburkan tanaman secara langsung.

Berdasarkan jenis hewannya, pupuk kandang terbagi kedalam lima


macam yaitu limbah kambing, limbah sapi, limbah ayam, limbah babi dan
limbah kuda. Masing-masing limbah tersebut memiliki karakteristik dan
kandungan unsur hara yang berbeda. Pada limbah sapi misalnya kandungan
unsur haranya berbeda antara limbah cair maupun yang padat. Pada limbah
sapi yang cair memiliki kandungan P lebih banyak dibandingkan yang padat.
Dan sebaliknya kandungan K pada limbah sapi padat lebih banyak
dibandingkan yang cair. Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa limbah (kotoran
ayam) memiliki kandungan N dan P paling besar diantara limbah ternak
lainnya. Sedangkan kandungan K paling besar terdapat pada limbah domba
cair yaitu sebesar 2.1 %. Suatu limbah dapat digolongkan ke dalam pupuk
panas bila memiliki kandungan air yang rendah. Kandungan yang rendah
tersebut berimplikasi pada proses perubahan jasad renik secara aktif menjadi
lebih cepat, sehingga waktu yang diperlukan jasad renik untuk dekomposisi
(penguraian) pupuk ini lebih cepat.
Pupuk kandang dibagi menjadi dua macam: a) pupuk padat dan b) pupuk
cair. Susunan hara pupuk kandang sangat bervariasi tergantung macamnya
dan jenis hewan ternaknya. Nilai pupuk kandang dipengaruhi oleh makanan
hewan yang bersangkutan, fungsi hewan tersebut sebagai pembantu pekerjaan
atau dibutuhkan dagingnya saja, jenis atau macam hewan, dan jumlah dan
jenis bahan yang digunakan sebagai alas kandang.
II.2 Jenis-Jenis Pupuk Kandang
Berdasarkan bentuknya, pupuk kandang dibedakan atas;
a. Pupuk Kandang Padat
Pupuk kandang padat yaitu kotoran ternak yang berupa padatan baik
belum dikomposkan maupun sudah dikomposkan sebagai sumbar hara
terutama N bagi tanaman yang dapat memperbaiki sifat kimia, biologi dan
fisik tanah. Penanganan pukan padat oleh petani dengan cara
mengumpulkan kotoran ternak besar selama 1-3 hari sekali pada saat
pembersihan kandang. Petani yang telah maju ada yang memberikan
mikroba dekomposer dengan tujuan untuk mengurangi bau dan
mempercepat pematangan, tetapi ada pula yang sekedar ditumpuk dan
dibiarkan sampai pada waktunya digunakan ke lahan.

Agar pupuk kandang tidak terlihat kotor dan menimbulkan dampak yang
tidak baik terhadap tanaman serta mudah dibawa pupuk kadang dapat
dikeringkan terlebih dahulu. Penggunaan pupuk kandang secara kering
mengurangi pengaruh kenaikan temperatur selama proses peruraian dan
terjadinya kekurangan nitrogen bagi tanaman. Proses pengeringan dapat
dilakukan dengan mencampur pupuk kandang dengan debu, lumpur
kering, abu bakaran dapur atau abu bakaran. Setelah proses pencampuran
letakanlah di tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung dan
ditutup sampai pupuk tersebut digunakan. Komposisi campuran 40%
pupuk kandang 30% debu dan 30% lumpur kering.
b. Pupuk Kandang Cair
Pupuk kandang cair merupakan pukan berbentuk cair berasal dari kotoran
hewan yang masih segar yang bercampur dengan urine hewan atau
kotoran hewan yang dilarutkan kedalam air dalam perbandingan tertentu.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pukan ayam yang dilarutkan dalam
air mengandung kadar hara yang cukup tinggi. Kotoran ayam yang masih
baru dimasukkan kekarung goni, dibenamkan dalam air dalam sebuah
tong bervolume 130 liter. Untuk kotoran ayam 10Kg, kadar nitrogen yang
terlarut mencapi maksimum dalam waktu 1 minggu, sedangkan bila berat
kotoran ayam ditingkatkan menjadi 17,5 dan 25Kg proses pelarutan
Nitrogen memakan waktu 3 minggu dengan kadar Nitrogen yang terlarut
lebih rendah. Pupuk kandang merupakan pilihan pupuk organik yang bisa
dimanfaatkan. Kandungan unsur hara dalam pupuk kandang tersebut
tergantung dari jenis ternak dan makanan ternak yang diberikan, air yang
diminum, umur ternak, dll. Hindarkan pemakaian pupuk kandang yang
masih baru, sebab pupuk kandang yang masih baru belum masak, dan
suhunya masih tinggi.
Berdasarkan asal-usulnya, pupuk kandang dibedakan menjadi;
a. Pupuk kandang ayam
Pemanfaatan pukan ayam umum dipergunakan oleh petani sayuran
dengan cara mengadakan dari luar wilayah tersebut. Pupuk kandang ayam
broiler mempunyai kadar hara P yang relatih lebih tinggidari pukan
lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh jenis kosentrat yang diberikan. Selain itu

pula dalam kotoran ayam tersebut tercampur sisa-sisa makanan makanan


ayam serta sekam sebagai alas kandang yang dapat menyumbangkan
tambahan hara kedalam pukan terhadap sayuran. Beberapa hasil
penelitian aplikasi pukan ayam selalu memberikan respon tanaman yang
terbaik pada musim pertama ini terjadi karena pukan ayam relatif lebih
cepat terdekomposisi serta mempunyai kadar hara yang cukup pula jika
dibandingkan dengan jumlah unit yang sama dengan pukan lainnya.
Pemafaatan pukan ayam ini bagi pertanian organik menemui kendala
karena pukan ayam mengandung hormone yang dapat mempercepat
pertumbuhan ayam
b. Pupuk kandang sapi
Pukan sapi mempunyai kadar serat yang tinggi seperti selulosa. Hal ini
terbukti dari hasil pengukuran parameter C/N rasio yang cukup tinggi
>40. Tingginya kadar C dalam pukan sapi menghambat penggunaan
langsung kelahan pertaniaan karena akan menekan pertumbuhan tanaman
utama. Ini terjadi karena mikroba decomposer akan menggunakan N yang
tersedia untuk sehingga tanaman utama akan kekurangan N. bila pukan
dengan kadar air yang tinggi diaplikasikan secara langsung akan
memerlukan tenaga lebih banyak serta proses pelepasan amoniak masih
berlangsung.
c. Pupuk kandang kambing
Tekstur dari kotoran kambing berbentuk butiran-butiran yang agak sukar
dipecah secara fisik sehingga sangat berpengaruh terhadap proses
dekomposisi dan proses penyediaan haranya. Pupuk kandang yang baik
harus mempunyai rasio C/N <20>30 sehingga lebih baik penggunaannya
bila dikomposkan terlebih dahulu tapi apabila digunakan secara langsung
pukan ini memberikan manfaat pada musim kedua pertanaman. Kadar
hara pukan kambing mengadung kalium yang relatif lebih tinggi dari
pukan lainnya kecuali untuk unsur P dan N hampir sama dengan pukan
lainnya.
d. Pupuk kandang babi
Komposisi hara kotoran babi sangat dipengaruhi oleh umur. Akan tetapi
secara pukan babi mengandung hara P tetapi rendah Mg. pukan babi
mempunyai tekstur yang lembek dan akan bertambah cair bila bercampur

dengan urine. Penggunaan pukan ini dicampur dengan pukan ayam atau
kambing sebab jika pukan babi ini diaplikasikan secara terpisah
pertumbuhan tanaman kurang baik.
Berbagai contoh di atas memperlihatkan bahwa banyak sekali bahan yang
dapat digunakan sebagai pupuk. Memang dalam penggunaannya pupuk
organik ini memiliki kelemahan dibandingkan dengan pupuk kimia.
Meskipun begitu pupuk organik memiliki banyak kelebihan yang tidak dapat
digantikan oleh pupuk kimia. Selain itu penggunaan pupuk organik dapat
melepaskan ketergantungan petani dari dunia luar dalam hal ini pabrik pupuk.
Dengan membiasakan kembali penggunaan pupuk organik akan menjadikan
petani menjadi tidak terombang-ambingkan oleh perusahaan-perusahaan
pupuk baik kimia maupun pabrik pupuk organik.
II.3 Kandungan Unsur Hara dan Nutrisi pada Pupuk Kandang
Tabel Rata-rata hara dari berbagai pupuk kandang

Pupuk

Kandungan Unsur Hara (Kg/ton pupuk kandang)

Kandang

Ca

Sapi

Kambing

15

Babi

12

Ayam

15

23

Kandungan hara(kg/ton)

Sapi

Ayam

Bebek

Domba

Ukuran hewan ( kg)

500

100

100

Pupuk segar (ton/tahun)

11,86

10,95

0,046

0,73

Kadar air ( %)

85

72

82

77

Nitrogen (N)

10,0

25,0

10,0

28,0

Fosfor (P)

2,0

11,0

2,8

4,2

Kalium (K)

8,0

10,0

7,6

20,0

Kalsium (K)

5,0

36,0

11,4

11,7

Magnesium (Mg)

2,0

6,0

1,6

3,7

Sulfur (S)

1,5

3, 2

2,7

1,8

Ferrum (Fe)

0,1

2,3

0,6

0,3

Boron (B)

0,01

0,01

0,09

Cuprum (Cu)

0,01

0,01

0,04

Mangan (Mn)

0,03

Zinc (Zn)

0,04

0,01

0,12

2.4 Manfaat Pupuk Kandang


Nilai pupuk kandang tidak saja ditentukan oleh kandungan nitrogen,
asam fosfat, dan kalium, tetapi karena mengandung hampir sernua unsur hara
makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman serta berperan dalam memelihara
keseimbangan hara dalam tanah. Selain itu, fungsi ternak mempengaruhi
kandungan hara yang terdapat di dalam kotorannya. Kandungan nitrogen di
dalam kotoran sapi perah sangat rendah, karena unsur nitrogen diserap dari
pakan untuk menghasilkan susu, apabila dibandingkan dengan sapi yang
digunakan sebagai tenaga kerja atau di ambil dagingnya. Selain itu,
kandungan hara dalam pupuk kandang dipengaruhi juga oleh kadar campuran
antara kotoran ternak dengan bahan alas kandang. Sedangkan kandang yang
disimpan terlalu lama menyebabkan terjadinya penguapan unsur hara
terutama nitrogen.
Pemberian pupuk kandang dapat meningkatkan kadar bahan organik.
Meningkatkannya bahan organic tanah dapat memperbaiki kapasitas infiltrasi
sehingga daya tanah untuk menyerap dan memegang air meningkat. Selain
itu, aktivitas mikroba akan mempercepat proses dekomposisi bahan organik
tanah sehingga unsur hara yang dikandung terlepas dan tersedia bagi
tanaman. Pupuk kandang merupakan pupuk organik dapat berperanan sebagai
bahan pembenah tanah. Pupuk kandang dapat mencegah erosi, pergerakan
tanah dan retakan tanah. Pupuk kandang dan pupuk organik lainnya
meningkatkan kemampuan tanah mengikat kelembaban, memperbaiki

struktur tanah dan pengatusan tanah. Pupuk kandang memacu pertumbuhan


dan perkembang bakteri dan mahluk tanah lainnya. Pupuk kandangan
mempunyai kandungan unsur N, P, K rendah, tetapi banyak mengandung
unsur mikro. Kandungan unsur nitrogen dalam pupuk kandang akan
dilepaskan secara perlahan-lahan. Dengan demikian pemberian pupuk
kandang yang berkelanjutan akan membantu dalam membangun kesuburan
tanah dalam jangka panjang.
Nilai dari pupuk kandang tidak hanya didasarkan pada pasokan
jumlahnya tetapi jumlah nitrogen dan zat yang terkandung. Nitrogen yang
dilepaskan dengan adanya aktivitas mikroorganisme kemudian dimanfaatkan
oleh tanaman. Berbagai contoh di atas memperlihatkan bahwa banyak sekali
bahan yang dapat digunakan sebagai pupuk. Memang dalam penggunaannya
pupuk organik ini memiliki kelemahan dibandingkan dengan pupuk kimia.
Meskipun begitu pupuk organik memiliki banyak kelebihan yang tidak dapat
digantikan oleh pupuk kimia. Selain itu penggunaan pupuk organik dapat
melepaskan ketergantungan petani dari dunia luar dalam hal ini pabrik pupuk.
Dengan membiasakan kembali penggunaan pupuk organik akan menjadikan
petani tidak menjadi tidak terombang-ambingkan oleh perusahaan-perusahaan
pupuk baik kimia maupun pabrik pupuk organik.
2.5 Cara Penggunaan Pupuk Kandang
Pemberian pupuk kandang dapat dilakukan dengan beberapa cara.
Disebar merata dipermukaan tanah kemudian dibenamkan dengan cara

dicangkul sehingga benar-benar tercampur rata dengan tanah.


Diletakkan dalam saluran/larikan kemudian ditutup kembali dengan tanah.
Diberikan sekitar akar tanaman dengan cara membuat lubang terlebih
dahulu dan setelah pupuk dimasukkan ke lubang tersebut kenudian ditutup
kembali dengan tanah.
Kotoran ternak segar yang bercampur dengan sisa-sisa pakan ternak tidak

dapat langsung digunakan sebagaj pupuk. Agar dapat digunakan sebagai


pupuk, kotoran ternak harus mengalami proses pelapukan (dekomposisi)
terlebih dahulu. Proses pelapukan dapat dilakukan dengan cara menyimpan
kotoran ternak segar di dalam lubang atau karung plastik selama 2-3 bulan.
Penggunaan pupuk kandang diberikan pada saat sebelum tanam atau saat

tanaman sudah tumbuh. Pupuk dimasukkan ke dalam tanah atau dicampur


dengan tanah sedalam 20 cm. Bisa juga dengan membuatkan alur-alur pada
tanah dan ini dilakukan 1 minggu sebelum tanam. Pada waktu tanaman
hendak ditanam pupuk diaduk dengan tanah. Jumlah pupuk yang diberikan
tergantung jenis tanaman.
Permasalahan yang sering menghambat penggunaan pupuk organik
adalah karena pupuk tersebut tidak praktis, kotor, dan jumlahnya banyak
(ruah). Oleh karenanya kebanyakan petani yang sudah terbiasa dengan hal
yang mudah dan praktis enggan menggunakan pupuk organik. Dengan
kondisi tanah yang semakin rusak ditambah kenaikan harga pupuk kimia,
pilihan penggunaan pupuk organik tidak harus ditunda-tunda lagi. Dalam
penggunaan pupuk organik ada berbagai pilihan yang dapat diterapkan sesuai
dengan kondisi setempat.

III.

PENUTUP

III.1 Kesimpulan
1. Pemberian pupuk kandang sangat berpengaruh pada pertumbuhan
tanaman. Tanaman yang diberikan pupuk kandang akan tumbuh optimal
jika pengaplikasiannya ke tanaman tersebut sesuai dengan aturan dan
dosis yang telah ditentukan.
2. Jenis-jenis pupuk kandang yaitu berdasarkan bentuknya pupuk kandang
dibedakan menjadi dua jenis pupuk yakni pupuk kandang padat dan
pupuk kandang cair. Sedangkan pupuk kandang berdasarkan asal-usulnya
yaitu seperti pupuk kandang ayam, pupuk kandang sapi, pupuk kandang
kambing dan pupuk kandang babi.
3. Cara pengaplikasian pupuk kandang yaitu dapat dilakukan dengan:
Disebar merata dipermukaan tanah kemudian dibenamkan dengan

cara dicangkul sehingga benar-benar tercampur rata dengan tanah.


Diletakkan dalam saluran/larikan kemudian ditutup kembali dengan

tanah.
Diberikan sekitar akar tanaman dengan cara membuat lubang terlebih
dahulu dan setelah pupuk dimasukkan ke lubang tersebut kenudian

ditutup kembali dengan tanah.


3.2 Saran
Penggunaan pupuk kandang terhadap tanaman sangat dianjurkan demi
peningkatan kualitas dan mutu pertumbuhan tanaman serta memperbaiki sifat
fisik dan biologi tanah. Hal ini sangat mendukung terciptanya system
pertanian yang berkelanjutan input rendah yang menuju pada pertanian
organik. Oleh karena itu, penggunaan pupuk kandang sangat kita harapkan
dinegara maju dan di Negara berkembang akan supaya lingkungan dapat
terjaga dan berkelanjutan.

DAFTAR PUSTAKA
Bramwell, Martyn. 2004. Pertanian Dunia. Pakaraya Pustaka. Bandung
Hendarsin, M dan Srijono. 2002. Pupuk Organik. PT. Balai Pustaka. Jakarta..
Seragih.2008.Pertanian organik.Penebar swadaya.Jakarta.
Sutanto,Rchman.2006.Pertanian Organik.Menuju
berkelanjutan.Kanisius.Yogyakarta.

pertanian

Reijntjes,Coen.1999.Pertanian Masa Depan.Kanisius.Yogyakarta

alternatif

dan

Anda mungkin juga menyukai