Hubungan IPS Dengan Ilmu Sosial Lain
Hubungan IPS Dengan Ilmu Sosial Lain
1. Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, mata kuliah ini diorganisasikan menjadi
modul, yaitu sebagai berikut.
2. Konsep dan rasional pendidikan IPS dalam kurikulum sekolah.
tingkah laku,At-talim lebih tepat dipergunakan untuk istilah pengajaran yang berbatas pada
kegiatan penyampaian dan pemasukan ilmu pengetahuan. Sedangkan At-tabiyah mepunyai
pengertian yang lebih luar dari pada at-talim dan at-tadib.
Menurut buku landasan pendidikan karangan Tatang Syaripudin adapun fungsi pendidikan yaitu
untuk memanusiakan manusia, bersifat normative, dank arena itu mesti dapat dipertanggung
jawabkan. Sehubungan dengan hal itu, pendidikan tidak boleh dilaksanakan secara sembarangan,
sebaiknya dilaksanakan dengan disadari dan terencana. Artinya, praktek pendidikan harus
mempunyai landasan yang kokoh agar benar dan jelas konsepnya, tepat tujuan dan sasarannya,
relevan isi kurikulumnya, serta efisien dan efektif cara pelaksanaannya.
Pada zaman kerajaan islam tujuan pendidika diarahkan agar manusia bertaqwa kepada Allah
SWT. Sehingga mencapai keselamatan dunia dan akhirat melalui iman, ilmu, dan amal.
1. Manusi sebagai mahluk pedagogic
Maksudnya, mahluk yang sejak lahir telah membawa potensi dapat dididik sekaligus mendidik.
Agama menyebut hal ini dalam fitrah (Qs. 30.30). juga Rasulullah bersabda, Tidaklah
seorangpun dilahirkan kecuali mempunyai sifat fitrah, maka kedua orang tuanya yang
menjadikannya yahudi, nasrani dan majusi (HR. Muslim dan Abu Hurairah).
Oleh karena itu,pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia yang bertujuan memanusiakan
manusia. Manusia yang mengetahui jati dirinya dan mengenal tuhannya. Pendidikan yang
dibutuhkan oleh manusia hanya dibatasi oleh kematian. Karena Islam senantiasa memotivasi
umat-umatnya untuk mencari ilm. Allah Taala Berfirman,
Artinya, Maka tanyakanlah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak
mengetahui.
Rasulullah bersabda
Menuntut ilmu duwajibkan bagi setiap muslim (HR. Thabrani)
1. Urgensi Pendidikan Islam
Diantara urgensi pendidikan islam dalam kehidupan muslim menurut miqdad yajin (1986:27-38)
adalah
1. Sarana penetapan system islam
2. Pendidikan islam merupakan keniscayaan setiap umat muslim guna menguasai ilmu
pengetahuan dan teknonolgi
3. Sarana membentuk masyarakat yang ideal dan peradaban manusia yang baik, dan
3. Sehat Jasmani
4. Berkelakuan baik
5. Peserta Didik
Menurut Ghazali sebagaimana dikutip Baharudin dan Makin (2006:191) tugas peserta didik
antara lain :
1. Belajar sebagai sarana ibadah
2. Semampu mungkin sebaiknya murid menjauhkan diri dari urusan dunia dan mengurangi
ketergantunga dirinya
3. Bersifat tawadu
4. Harus mempelajari ilmu pengetahuan yang baik dan terpuju baik agama maupun duniawi
1
Murid perlu mengetahua nilai pengetahuan dari segi manfaat yang iya peroleh
Allah tidak menjadikan dua hati dalam rongga tubuh manusia (QS. Al-Ahzab / 33:04).
Al-Ghazali (TT:53) mengungkapkan delapanan tugas yang harus dipenuhi dalam setiap pelajar
1. Pelajar seyogianya mendahulukan kesucian batin dari berbagai sifat tercela
2. Pelajar sejatinya mengurangi hubungannya dengan urusan dunia
3. Pelajar tidak dibenarkan untuk menyombongkan diri dengan ilmu pengetahuan yang telah
dimilikinya.
4. Pelajuar yang ada pada tingkat pemula hendaknya menjauhka diri dari perbedaan
pendapat orang yang lebih tinggi tingkatnya.
5. Pelajar seyogianya tidak memasuki suatu bidang ilmu secara serentak
6. Pelajar seyogianya tidak mempelajari suatu bidang ilmu yang lebih tinggi, sebelum
menyempurnakan bidang ilmu pengetahuan
7. Pelajar seyogianya mengetahui sebab akibat kegunaan ilmu pengetahuan yang
dipelajarinya
8. Pelajar seyogianya mengetahui hubungan ilmu pengetahuan dengan tujuan ilmu itu
sendiri.
9. Materi dan Kurikulum
Teklim merupakan konsep dasar pengembangan kurikulum dan system intruksional. Ada tiga
prinsip yang dikembangkan daripadanya untuk kepentingan tersebut, yaitu wahdiyah,
syumuliyah dan tawazuniayah.
Pertama, wahdiyah (integral), yakni bahwa pengembangan kurikulum dan seluruh bagian
yang diturunkan dari padanya merupakan suatu kesatuan yang padu, terutama dengan system
nilai. Tujuan, materi, metode, evaluasi buku teks dan situasi pembelajaran tidak netral dari nilai.
Semuanya bermuatan nilai. Kedua, syumuliyah(komprehensif), yakni bahwa perkembangan
kurikulum dan system intruksional tidak bersifat parsal. Alam dan kehidupan ini merupkan
system yang utuh, dibawah satu tatanan aturan yang padu. Maka pengembangan dan
pembelajaran suatu bidang study tidakakan selesai pada bidang kajian itu sendiri dengan
menyekatnya dari bidang yang lain. Pengembangan dan interdisiplines ilmu atau bidang kajian
merupakan suatu keniscayaan dari suatu system alam.
Ketiga, tawazuniyah (keseimbangan), yakni bahwa pengembangan kurikulum dan berbagai
komponen serta aspek dalam pembelajaran terjadi secara seimbang dan diarahkan untuk
mengembangkan berbagai unsure esensial manusia secara seimbang.
Konsep dan prinsip-prinsip di atas tercakup dalam konsep talim dalam Al-Quran surah ArRahman 55.
1. Pengetahuan Dasar
2. Jenjang
Al-Ghazali (1986:200) mengungkapkan bahwa seorang pelajar agar tidak memasuki suatu
bidang ilmu pengetahuan secara serentak akan tetapi harus melihat tata tertib dan memulainya
dengan yang lebih penting.
Menurut Mukminan dkk (2002: 38), hubungan IPS dan ilmu-ilmu sosial adalah
sebagai berikut
Hubungan IPS dan ilmu-ilmu sosial dapat dipahami dengan lebih jelas berdasarkan
konsep dasar dan generalisasi IPS yang dikembangkan oleh Mulyono T.J. yang telah
dimodifikasi dan diperluas dalam Mukminan dkk. (2002: 62-77) sebagai berikut.
Rangkuman
1. IPS merupakan subsistem dan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari ilmu-ilmu
sosial. IPS merupakan kajian/bidang studi yang mengambil fakta, konsep, prinsip
dan generalisasi dari ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan dan dikemas secara
menarik untuk keperluan pendidikan.
2. IPS berhubungan dengan ilmu-ilmu sosial, yang meliputi geografi, ekonomi,
politik, sejarah, antropologi, sosiologi, psikologi sosial dan hukum.
Hubungan IPS dan geografi
IPS mengambil materi dari geografi yang terkait dengan ruang bumi,garis lintang,
bujur, arah, jarak, lokasi ruang, kondisi alam, tata lingkungan, sumber daya alam,
serta interaksi antar bangsa dan manusia dengan lingkungan.
Hubungan IPS dan ilmu ekonomi
IPS mengambil materi ilmu yang ekonomi terkait dengan usaha manusia untuk
mencapai kemakmuran, dan gejala-gejala serta hubungan yang timbul dari usaha
tersebut.
Hubungan IPS dan ilmu politik
IPS mengambil materi ilmu politik yang membahas usaha manusia
mengorganisasikan kekuasaan dalam mengatur manusia dalam mengatur dan
menyelenggarakan kepentingan rakyat dan bangsa.
Hubungan IPS dan ilmu sejarah
IPS mengambil materi sejarah yang terkait dengan cara hidup manusia dilihat dari
kurun waktu masa lalu.
Hubungan IPS dan antropologi
IPS mengambil materi antropologi yang terkait dengan kajian hasil budidaya
manusia dalam menjaga eksistensinya dan usaha meningkatkan kehidupan, baik
aspek lahiriah maupun batiniah.
Hubungan IPS dan sosiologi
IPS mengambil materi sosiologi yang mempelajari masyarakat secara keseluruhan
dan hubungan antara individu dan masyarakat tersebut.
Hubungan IPS dan psikologi sosial
IPS mengambil materi dari psikologi sosial yang mempelajari perilaku individu,
kelompok, dan masyarakat yang dipengaruhi oleh situasi sosial, pengetahuan,
pemikiran, tanggapan, dan spekulasi.
Hubungan IPS dan ilmu hukum
IPS mengambil materi ilmu hukum yang berkaitan dengan peraturan tingkah laku
yang ditetapkan oleh pemerintah.