Indikasi Obat
Indikasi Obat
INTERAKSI OBAT
INDIKASI OBAT
Indikasi obat adalah suatu khasiat atau kegunaan dari suatu obat
tertentu.
KONTRAINDIKASI
Kontra indikasi adalah tidak boleh diberikan pada keadaan tertentu.
Contoh :
1. Paracetamol
Indikasi
Kontrindikasi
2. Misoprostol
Indikasi
obat
: konstipasi
: hipertensi
INTERAKSI OBAT
Interaksi obat adalah peristiwa dimana kerja obat dipengaruhi oleh obat
lain yang diberikan
bersamaan atau hampir bersamaan.
Efek obat dapat bertambah kuat atau berkurang akibat dari interaksi obat.
Mekanisme interaksi obat ada 3, yaitu
1. Interaksi Farmasetik
Terjadi jika antara 2 obat yang diberikan bersamaan dapat terjadi reaksi
langsung yang
biasanya di luar tubuh, sehingga terjadi perubahan atau hilangnya efek
farmakologik dari
obat yang diberikanpat terjadi reaksi langsung yang biasanya di luar
tubuh, sehingga
terjadi perubahan atau hilangnya efek farmakologik dari obat yang
diberikan.
Contoh : Penicillin dicampur dengan Aminoglutetimida menyebabkan
hilangnya efek
farmakologik yang diharapkan.
2. Interaksi Farmakokinetik
Terjadi jika perubahan efek obat terjadi dalam proses absorbsi,
distribusi, metabolisme
dan eksresi. Contoh :
a. Absorbsi :Tetrasiklin diberikan bersama kalsium, zat besi, magnesium
dan aluminium dapat menyebabkan absorbsi tetrasiklin berkurang.
b. Distribusi : Warfarin, Tolbutamid, dan Klorpropamid diberikan
bersama fenilbutazon, sulfa dan asetosal menyebabkan kadar obat
meningkat dalam darah, sehingga menimbulkan efek toksik.
c. Metabolisme : Rifampicin diberikan bersama kontrasepsi hormonal
menyebabkan kegagalan tujuan dari kontrasepsi, karena menurunnya
kadar hormon dalam darah.
d. Ekskresi : penisillin diberikan bersama probenesid menyebabkan
meningkatnya kadar penisillin dalam darah.
3. Interaksi Farmakodinamik
Terjadi ditingkat reseptor dan mengakibatkan perubahan efek salah
satu obat yang
bersifat sinergis bila efeknya menguatkan dan antagonis bila efeknya
saling mengurangi.
Contoh : menungkatnya efek toksik glikosida jantung pada keadaan
hipokalemia.
4. Ekskresi
Diet ketat dapat meningkatkan PH urin (alkalis) dan memperlancar
ekskresi obat yang
bersifat asam lemah, contohnya vitamin C dan AINS, buah-buahan,
sayuran dan susu.
Dan Diet kaya protein (daging, ikan keju, coklat, telur) dapat
menurunkan PH urin.