Anda di halaman 1dari 3

Akuisisi Ekuitas Swasta

Perusahaan-perusahaan ekuitas swasta seperti Kohlberg Kravis Roberts (KKR) tidak sebagian
besar melakukan akuisisi dalam beberapa tahun akhir.Utang yang murah dan baanyak telah
mendorong perusahaan-perusahaan ekuitas swasta untuk menjadi pengakuisisi yang teraktif
dipasar. Perkembangbiakan (proliverasi) kesepakatan akuisisi oleh perusahaan ekuitas swasta
telah mendorong para pemimpin serikat pekerja diseluruh dunia melobi pemerintah untuk
menetapkan larangan atas aktivitas ini, karena kesepakatan semacam ini menekan daya tawar
para anggotanya dan juga mendorong perbedaan pendapat yang melebar antara eksekutif
perusahaan dan pekerja, terlepas dari pertumbuhan laba dan produktivitas.
Pengambilalihan dengan utang (leveraged buy out atau LBO) terjadi manakala saham sebuah
perusahaan dibeli (karena itu dinamakan buy out atau beli kendali) oleh manajemen perusahaan
dan investor swasta lain dengan menggunakan dana pinjaman karena itu dinamakan leveraged
utang. LBO digunakan adalah keputusan manajemen senior bahwa divisi tertentu tidak sejalan
dengan strategi keseluruhan perusahaan atau harus dijual untuk mengumpulkan kas atau adanya
tawaran dengan harga yang menarik.
Beberapa alasan utama mengapa banyak merger dan akuisisi gagal adalah
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)

Kesulitan-kesulitan integrasi
Evaluasi target yang kurang memadai
Utang yang besar atau luar biasa
Ketidakmampuan untuk mencapai sinergi
Terlalu banyak divestasi
Para manajer terlampau berfokus pada akuisisi
Akuisisi yang terlalu besar
Kesulitan dalam meyatukan budaya organisasi yang beragam
Turunnya semangat kerja karyawan karena pemecatan dan relojasi

Keuntungan-keuntungan Pelaku Pertama


Keuntungan-keuntungan para pelaku pertama mengacu pada manfaat yang mungkin diraih
sebuah perusahaan dengan masuk ke pasar baru atau mengembangkan suatu produk atau jasa
baru sebelum perusahaan pesaing melakukannya. Menjadi pelaku pertama sangat bagus ketika
hal semacam itu:
1) Membangun citra dan reputasi perusahaan dengan pembeli
2) Menghasilkan keunggulan biaya atas pesaing dalam hal teknologi baru, komponen baru,
saluran distribusi baru, dan seterusnya
3) Menciptakan konsumen yang benar-benar loyal
4) Menyebabkan peniruan atau duplikasi oleh pesaing sulit atau tidak dimungkinkan.
5) Namun demikian terdapat resiko yang terkait dengan menjadi pelaku pertama, seperti
munculanya berbagai persoalan dan biaya yang tak terduga dan tak terantisipasi karena
menjadi perusahaan pertama yang menjalankan bisnis dipasar yang baru.

Pengalihkontrakan
Alih kontrak proses bisnis (Bussiness process outsourcing-BPO) adalah bisnis baru yang
berkembang dengan pesat yang melibatkan suatu perusahaan untuk mengambil alih operasioperasi fungsional, seperti sumberdaya manusia, system informasi, penggajian, akuntansi,
layanan konsumen, dan bahkan pemasaran dari perusahaan lain. Banyak perusahaan memilih
untuk mengalihkontrakkan berbagai operasi fungsional mereka karena beberapa alasan:
1)
2)
3)
4)

Lebih murah
Memungkinkan perusahaan untuk berfokus pada bisnis intinya
Memampukan perusahaan untuk menyediakan layanan yang lebih baik.
Keuntungan-keuntungan lain dari system pengalihkontrakan perusahaan meliputi bahwa
strategi tersebut :
a.
Memungkinkan perusahaan untuk menyejajarkan diri dengan pemasok terbaik
didunia yang berfokus pada tugas khusus
b.
Memberi perusahyaan fleksibilitas sekiranya kebutuhan konsumen secara tak
terduga berubah
c.
Memungkinkan perusahaan berfokus pada aktivitas-aktivitas rantai nilai
internal lain yang penting untuk mempertahankan keunggullan kompetitif
5) BPO adalah sarana untuk mencapai strategi yang serupa dengan kemitraan dan usaha
patungan.
Manajemen Strategis di Organisasi Nirlaba dan Organisasi Pemerintah
Banyak organisasi nirlaba dan organisasi pemerintah memiliki kinerja yang lebih baik
dibandingkan perusahaan dan koorporasi swasta dalam hal inovasi, motivasi, produktivitas, dan
manajemen startegis. Dibandingkan dengan perusahaan berorientasi laba, organisasi nirlaba dan
organisasi pemerintah mungkin sepenuhnya bergantung pada pendanaan dari luar.terutama untuk
organisasi semacam ini,manajemen startegis menyediakan sarana yang tepat untuk
mengembangkan serta menjustifikasi permintaan bantuan financial yang dibutuhkan.
Lembaga pendidikan
Lembaga penddikan lebih sering menggunakan teknik dan konsep manajemen strategis,lalu kelas
online menjadi semakin lazim dan menjadi ancaman bagi kampus dan universitas tradisional.
Organisasi Kesehatan
Rumah sakit yang pada mulanya dimaksudkan sebagai penumpangan orang-orang yang sekarat
karena tuberculosis,cacar,kanker,pneumonia,dan penyakit-penyakit menular lainnya,lalu strategistrategi yang saat ini dijalankan oleh banuak rumah sakit meliputi penyediaan layanan
dirumah,penyediaan tenaga perawat di rumah dan pembangunan berbagi pusat rehabilitasi.
Badan dan Departemen Pemerintah

Badan dan departemen pemerintahan, seoerti kepolisian, kamar dagang, asosiasi kehutanan dan
departemen kesehatan, bertanggung jawab untuk merumuskan dan mengevaluasi strategi-strategi
yang menggunakan uang hasil pajak rakyat dengan seefektig mungkin untuk menyediakan
layanan dan program.Para penyusun strategi pemerintahan tidak terlalu bebas untuk mengubah
misi organisasi atau mengarahkan kembali tujuanya.Lalu badan badan pemerintahan
menggunakan pendekatan manajemen strategis untuk mengembangkan dan menyusun
permintaan akan dana tambahan secara formal.
Manajemen Strategis di Perusahaan Perusahaan Kecil
Proses manajemen strategis sama pentingnya bagi perusahaan kecil, sejak perencanaannya
semua organisasi mempunyai strategi meskipun mungkin hanya terkait dengan operasi dari hari
ke hari. Bahkan bila dijalankan secara informal atau sendirian oleh pemilik atau pengusahanya,
proses manajemen startegis dapat secara signifikan membantu pertumbuhan dan kesejahteraan
perusahaan kecil. Kurangnya pengetahuan tentang manajemen strategis merupakan hambatan
yang serius bagi pemilik bisnis kecil selain itu kurangnya modal yang memadai untuk
mengeksploitasi peluang eksternal yang muncul maupun kerangka rujukan kognitif praktis
adalah persoalan lain dalam penerapan konsep manajemen startegis di usaha kecil. Manajemen
strategis di perusahaan kecil lebih informal daripada di perusahaan besar, tetapi perusahaanperusahaan kecil yang menjalankan manajemen startegis memiliki kinerja yang lebih baik
daripada yang tidak melakukannya.

Anda mungkin juga menyukai