Ada dua cara pengobatan aneurisma otak, yaitu melalui tehnik intervensi
pembedahan dan radiologik yang pemilihannya tergantung pada :
ukuran aneurisma
bentuk aneurisma
lokasi aneurisma
Pembedahan menggunakan tehnik klipping untuk menjepit leher aneurisma. Untuk
intervensi radiologik adalah dengan menggunakan kateter dan memasukkan balon
atau coil untuk menyumbat aneurisma.
6.EVALUASI IMEJING ANEURISMA SEREBRI
Penilaian imejing untuk identifikasi aneurisma serebri meliputi :
1.Visualisasi perdarahan subarakhnoid.
2.Konfirmasi ukuran, lokasi dan morfologi aneurisma serebri.
3.Evaluasi Vaskularisasi serebral meliputi : spasme pembuluh darah,
atherosklerosis, pergeseran (displacement)
4.Penilaian dinding aneurisma.
5.Penilaian kelainan patologis otak lain yang menyertai aneurisma serebri.
Pemeriksaan CT Scan
CT Scan sangat baik dalam mengidentifikasi perdarahan intraventrikel (dijumpai
pada 13-28 % kasus aneurisma), hematoma parenkim, dan hematoma subdural
yang sering dijumpau pada kasus-kasus perdarahan subarakhnoid.
Sensitivitas pemeriksaan CT dapat mengidentifikasi adanya aneurisma serebri
dengan diameter 5 mm atau lebih dengan baik, sedangkan untuk diameter 3-5 mm
identifikasi mencapai 60-70%, sedangkan untuk aneurisma besar / Giant memiliki
ketepatan mencapai 100%.
Ciri-ciri aneurisma serebri yang dapat dinilai dengan pemeriksaan CT meliputi
sebagai berikut:
area dengan densitas meningkat, focal yang berasal dari darah diluminal.
area elongatio / globular focal dari penyangatan kontras.
kalsifikasi didinding aneurisma.
clot / bekuan darah didalam aneurisma besar.
Aneurisma yang besar mempunyai diameter transversal 1-2,4 cm dan giant
aneurisma bisa mencapai 2,5 cm atau lebih.
Pemeriksaan MRI
Perdarahan subarakhnoid lebih dari 12-24 jam secara rutin dapat di identifikasi
dengan MRI. Pemeriksaan MRI potongan tipis dapat mengidentifikasi aneurisma
serebri dengan diameter 3 mm. Pemeriksaan dengan memakai TE short, long TR, SE
sekuens, terbaik untuk menilai aneurisma. Penyangatan kontras aneurisma tampak
jelas pada daerah lumen bagian sentral, sehingga dapat membedakan kasus
kanan, cenderung suatu aneurisma disertai trombus pada regio P1 kanan. Dari hasil
expertise radiologist dan jika dilihat pada hasil image dapat terlihat jelas adanya
aneurisma pada gambaran MRI baik pada potongan axial T1, axial T2, axial FLAIR
terlebih pada penggambaran MRA sequence 3D TOF Vasculer dengan pengolahan
MIP dapat terlihat dengan jelas adanya aneurisma pada pembuluh darah diotak.
g.KESIMPULAN
MRI dengan kekuatan magnet 0,3 Tesla dengan software yang mendukung seluruh
pemeriksaan, maka hasil gambaran yang dihasilkan sudah cukup baik dalam
membantu menegakkan diagnosa dengan berbagai sequence yang dapat
dilaksanakan.
Pemeriksaaan MRI Brain pada kasus anuerisma di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus
sudah cukup baik dalam membantu menegakkan diagnosa dari aneurisma. Pada
pemeriksaan MRI Brain di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus sequence yang dipakai
meliputi :
-2 plane T2*GRE (Scanogram) - Axial T2 FSE
-Axial T1 FLAIR - Sagital T2
-langkah lebih baiknya, agar diagnosa aneurisma semakin akurat digunakan MRI
dengan tesla yang lebih tinggi sehingga imaging yang dihasilkan mempunyai citra
yang sangat baik.