Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN PRAKTIK

MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN FISIOLOGIS


ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS
TRIMESTER I, II, III KUNJUNGAN AWAL DAN KUNJUNGAN ULANG
DI PUSKESMAS II DENPASAR SELATAN
17 NOVEMBER SAMPAI DENGAN 8 DESEMBER 2015

OLEH
KELOMPOK 4
Gst Ayu Md Aprilia Hapsari

P07124214 004

Kadek Ari Dwi Lestari

P07124214 015

Kadek Devi Ary Suta

P07124214 022

Ni Wayan Aris Primawati

P07124214 033

Kadek Vebny Lia Primantari

P07124214 040

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES DENPASAR JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D IV
DENPASAR
2015

PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum
praktik terintegrasi mata kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan Fisiologis di
Puskesmas II Denpasar Selatan dengan baik. Dalam penyusunan laporan ini, tidak
lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam kelancaran pembuatan laporan ini, yakni yang terhormat :
1. Ibu Ni Gusti Kompiang Sriasih, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Denpasar.
2. Ibu Ni Ketut Somoyani M.Biomed selaku dosen pembimbing dalam
penyusunan laporan praktik terintegrasi ini yang telah memberikan izin
untuk melaksanakan praktik terintegrasi dan meluangkan waktunya untuk
membimbing penulis
3. Ibu Ni Wayan Ariyani, M.Keb sebagai penanggung jawab mata kuliah
Asuhan Kebidanan Kehamilan Fisiologis .
4. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu, yang telah
membantu dalam penyusunan laporan hasil praktikum ini.
Dalam laporan ini, penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki
beberapa kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
membangun dari para pembaca demi perbaikan dan kesempurnaan laporan ini.
Demikianlah kiranya para pembaca dapat memahami dan apabila terdapat
hal-hal yang kurang berkenan di hati para pembaca, pada kesempatan kali ini
perkenankanlah penulis memohon maaf. Semoga laporan ini bermanfaat bagi
semua pihak.
Denpasar, 11 Desember 2015

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PRAKATA.......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..

B. Tujuan Praktik................................................................................................ 1
C. Metode Praktik Laboratorium ....................................................................... 2
D. Sistematika Penulisan Laporan...................................................................... 3
BAB II KAJIAN TEORI
A. Proses Adaptasi Fisiologis dan Psikologis Kehamilan.................................. 4
B. Kebutuhan Ibu Hamil .................................................................................... 8
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kehamilan.............................................. 16
D. Penyulit dan Komplikasi Kehamilan............................................................. 19
E. Asuhan Kunjungan Awal dan kunjungan Ulang............................................. 29
F. Manajemen Varney dan Dokumentasi Asuhan Kehamilan............................. 32
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan Trimester I Kunjungan Awal... 39
3.2 Asuhan Kebidanan Kehamilan Trimester II Kunjungan Ulang.... 43
3.3 Asuhan Kebidanan Kehamilan Trimester III Kunjungan Ulang... 48
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan Trimester I Kunjungan Awal... 54
4.2 Asuhan Kebidanan Kehamilan Trimester II Kunjungan Ulang.... 55
4.3 Asuhan Kebidanan Kehamilan Trimester III Kunjungan Ulang... 56
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan... 58
5.2 Saran. 60
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis.
Kehamilan menyebabkan perubahan fisik, emosional dan perubahan sosial dalam
keluarga. Oleh karena itu, bidan harus memahami konsep Asuhan Kebidanan
Kehamilan Fisiologis dan mampu menerapkannya agar dapat memberikan asuhan
kepada wanita khususnya selama masa kehamilannya dengan tepat.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran Asuhan Kebidanan Kehamilan
Fisiologis sekaligus menambah pengetahuan dan pengalaman khususnya bagi
mahasiswa DIV Kebidanan semester III Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Denpasar, diwujudkan melalui kegiatan praktikum yang dilaksanankan di
Puskesmas. Praktik mata kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan Fisiologis ini,
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa DIV Kebidanan semester
III Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Denpasar untuk lebih memahami
Asuhan Kebidanan Kehamilan Fisiologis yang meliputi pokok bahasan : proses
adaptasi fisiologis dan psikologi kehamilan, kebutuhan ibu hamil, faktor-faktor
yang mempengaruhi kehamilan, penyulit dan komplikasi kehamilan, asuhan
kunjungan awal dan kunjungan ulang, manajemen varney dan dokumentasi
asuhan kehamilan.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktik terintegrasi ini mata kuliah Asuhan Kebidanan
Kehamilan Fisiologis adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kemampuan dalam memberikan asuhan pada ibu hamil
trimester I, II dan III, kunjungan awal dan kunjungan ulang meliputi:
a. Pengkajian data subjektif dan objektif
1) Melaksanakan anamnesa
2) Melaksanakan pemeriksaan fisik umum, dan pemeriksaan kebidanan
- Mengukur tinggi badan
- Menimbang berat badan
- Pemeriksaan tanda vital
- Pemeriksaan head to toe (inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi)
- Memeriksa refleks patella
- Mengukur lila ibu hamil

- Mengukur tinggi fundus uteri dengan meteran


- Melakukan pemeriksaan palpasi abdominal
- Melakukan pemeriksaan kesejahteraan janin (pemeriksaan DJJ)
3) Melaksanakan pemeriksaan laboratorium kehamilan
b. Merumuskan diagnose dan masalah kebidanan
c. Merumuskan diagnose dan masalah potensial
d. Merumuskan kebutuhan tindakan segera
e. Merumuskan perencanaan asuhan secara komperehensif
f. Melaksanakan asuhan kebidanan
g. Mengevaluasi asuhan kebidanan
2. Meningkatkan kemampuan melakukan pendokumentasian asuhan
kehamilan meliputi pendokumentasian data Subjektif (S), data Objektif
(O), Analisa (A) dan Penatalaksanaan (P).
3. Meningkatkan kemampuan melaksanakan kelas ibu hamil.
C. Metode Penulisan
Dalam pengumpulan laporan akhir praktik akan disajikan hasil-hasil dari
metode yang telah dilakukan, baik itu wawancara atau observasi langsung, dan
bahkan melakukan kegiatan langsung di kebidanan komunitas.
Metode yang digunakan dalam laporan ini :
1. Studi pustaka
Penulis mendapatkan sumber-sumber dari buku yang berkaitan dengan topik
asuhan kebidanan kehamilan fisiologis dalam praktik kebidanan.
2. Observasi
Penulis mengumpulkan data dengan melakukan observasi dan pengamatan
mengenai asuhan kebidanan kehamilan fisiologis yang dilakukan oleh bidan
dalam memberi pelayanan kebidanan
3. Wawancara
Metode wawancara juga dilakukan melalui anamnesis untuk pengumpulan
data subyektif baik wawancara dengan pasien maupun keluarga pasien.
4. Studi dokumentasi
Setelah semua data terkumpul dilakukan study dokumentasi agar semua data
yang didapatkan dapat didokumentasikan.
D. Sistematika Penulisan Laporan
Laporan ini terdiri dari II BAB, yaitu BAB I yaitu bab pendahuluan yang
terdiri dari latar belakang yang mengangkat pentingnya asuhan kebidanan
kehamilan fisiologis dalam praktik kebidanan. Bagian selanjutnya yaitu tujuan
penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan laporan. BAB II terdapat

kajian teori mengenai asuhan kebidanan kehamilan fisiologis dalam praktik


kebidanan. BAB III merupakan Tinjauan Kasus. BAB IV yaitu Pembahasan.
Terakhir, BAB V yaitu Penutup. Selain itu juga disertakan dengan daftar pustaka
yang memuat sumber-sumber pustaka yang diambil atau digunakan dalam teori di
laporan ini.

BAB II
KAJIAN TEORI

a)

A. Proses Adaptasi Fisiologis Dan Psikologi Kehamilan


1. Perubahan pada Kehamilan
Sistem Reproduksi
1) Uterus
- Tumbuh membesar
- Servix uteri mengalami hipervaskularisasi dan terjadi perlunakan,
sekresi lendir endoservix meningkat
2) Vagina/vulva
- Jaringan otot mengalami hypertrofi
- Terjadi peningkatan vaskularisasi warna kebiruan/lebih gelap
- Peningkatan pengeluaran pervaginam
3) Ovarium
Tidak terjadi pematangan folikel baru, ovulasi, dan tidak terjadi
siklus hormonal menstruasi

ovarium beristirahat selama

kehamilan.
4) Payudara
- Trimester I terasa penuh, nyeri, duktus dan alveoli membesar
-

pada usia kehamilan 3-4 minggu


Setelah 6 minggu 2 hari 2 hari payudara mulai membesar
Setelah 8 minggu vaskularisasi meningkat
Pada 12 minggu puting susu membesar dan menonjol, areola

meluas, terjadi pigmentasi


- Pada 16 minggu 2 hari 2 hari terdapat pengeluaran kolostrum
- Pada sebagain wanita trimester III terdapat striae
b) Berat Badan
- Normal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg
Terdiri dari:
-

Berat janin + 2.5-3.5 kg


Berat plasenta + 0.5 kg
Cairan amnion + 1.0 kg
Berat uterus + 1.0 kg
Penambahan volume sirkulasi maternal + 1.5 kg
Pertumbuhan mammae + 1 kg
Penumpukan cairan interstisial di pelvis dan ekstremitas
+ 1.0-1.5 kg
c) Sistem Kardiovaskuler
- Hipertrofi atau dilatasi ringan jantung
- Denyut nadi dan cardiac output meningkat
- Terjadi vasodilatasi perifer

Peningkatan volume darah, bersamaan dengan distensi pada vena


dan tekanan uterus menyebabkan oedema pada kaki, vulva dan

saluran anal, sehingga beresiko terjadi varises dan sering hemoroid


- Terjadi penurunan Hb sampai 10mg/dL karena hemodilusi
d) Sistem Respirasi
Terjadi peningkatan kebutuhan oksigen kerja jantung meningkat
perasaan lemah, letih (pada tahap awal) peningkatan kebutuhan tidur
- Memperberat penyakit saluran respirasi
- Diafragma naik
- Progesteron menyebabkan hiperventilasi
- Penurunan kadar CO2 menyebabkan alkalosis akibat pengaruh
progesteron
e) Sistem Urinaria
- Pelvis ginjal dan ureter berdilatasi
- Pelvis dan ureter mampu menampung urine dalam volume yang
-

lebih besar
Iritabilitas kandung kemih, nokturia, dan sering berkemih dan

urgensi (tanpa disuria) pada awal kehamilan


Laju filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal meningkat pada

awal kehamilan
f) Sistem Neurologi
- Pusing dan kunang-kunang
- Meralgia Paresthetica (kesakitan, mati rasa, berkeringat, terasa gatal
di daerah paha)
- Sindrom Karpel Tunel
- Kejang kaki mendadak
- Gangguan pada efisiensi tidur
g) Sistem Digestivus
- Gusi membengkak dan cenderung mudah berdarah
- Peningkatan sekresi saliva (presumtif)
- Peningkatan kebutuhan Ca dan F
- Pada Trimester I sering terjadi penurunan nafsu makan, tapi pada
-

Trimester II nafsu makan meningkat kembali


Herniasi bagian atas lambung (hiatus hernia) terjadi setelah bulan ke-

7 atau ke-8 kehamilan


- Nyeri ulu hati (pirosis)
- Peningkatan waktu pengosongan dan pengentalan empedu
- Terjadi hiperkolesterolemia ringan
h) Sistem Endokrin
- Pembesaran moderat kelenjar tiroid
- Hiperparatiroidisme sekunder ringan suatu refleksi

dari

peningkatan kebutuhan Ca dan vit D

Prolaktin serum mulai meningkat pada trimester I dan meningkat

secara progresif sampai aterm


Progesteron menyebabkan lemak disimpan dalam jaringan subkutan

di abdomen, punggung, dan paha atas


- Beberapa hormon mempengaruhi nutrisi bumil seperti :
- Aldosteron mempertahankan natrium
- Paratiroid mengontrol metabolisme Ca dan Mg
- HCG menginduksi mual dan muntah pada beberapa wanita
- HPL(Human Placental Lactogen ) sebagai hormon pertumbuhan
i) Sistem Integumen
- Peningkatan ketebalan kulit dan lemak subdermal
- Pertumbuhan rambut dan kuku
- Percepatan aktivitas kelenjar keringat dan kelenjar sebasea
- Munculnya
tanda
regangan
(striae
gravidarum)
akibat
-

adenokortikosteroid
Respon alergi kulit meningkat
Hiperpigmentasi akibat peningkatan hormon hipofisis anterior

melanotropin, contoh : kloasma (pada wajah)


- Linea alba menjadi linea nigra
j) Sistem Muskuloskeletal
- Lordosis sebagai kompensasi dari pembesaran uterus ke posisi
-

anterior
Terdapat peningkatan mobilitas sendi sakroiliaka, sakrokoksigeal dan
sendi pubis karena pengaruh hormonal perubahan sikap dan rasa
tidak nyaman pada punggung bagian bawah

(terutama akhir

kehamilan)
2. Adaptasi Psikologi Kehamilan
a) Trimester I (Masa Penyesuaian)
Setelah konsepsi, kadar hormon progesteron dan estrogen
meningkat. Yang menyebabkan timbulnya mual muntah, lemah, dan
pembesaran payudara. Pada trimester I banyak ibu yang mengalami
penolakan, kecewa, cemas, sedih, merasa tidak sehat dan terkadang
menimbulkan rasa benci terhadap kehamilanya. Pada trimester ini ibu
akan mencari tanda-tanda untuk meyakinkan bahwa dirinya hamil.
b) Trimester II
Pada trimester II wanita sudah mulai merasa sehat dan
mengharapkan bayinya.

Ibu sudah menerima kehamilanya dan

menggunakan energinya untuk kegiatan konstruktif Selain itu Ibu juga


berusaha mendapatkan informasi tentang tumbuh kembang

janinya.
6

Biasanya libido sudah mulai meningkat karena sudah mulai lepas dari
keluhan
c) Trimester III
Trimester III sering disebut periode menunggu dan waspada.
Karena ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Ibu
khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu Semakin meningkatnya
kewaspadaan akan timbulnya tanda dan gejala persalinan. Rasa tidak
nyaman akibat kehamilan timbul kembali, merasa aneh, jelek serta
gangguan body image. Beberapa wanita juga merasa sedih karena akan
berpisah dengan bayinya dan berkurangnya perhatian yang diperoleh
selama hamil. Sangat diperlukan dukungan dari suami dan keluarga.
B. Kebutuhan Ibu Hamil
1. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil
a. Nutrisi
Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan oleh tubuh untuk
melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energy, membangun, dan
memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan.
Kebutuhan gizi selama hamil lebih tinggi dibandingkan
dengan kondisi pra hamil. Makin bertambah usia kehamilan makin
tinggi jumlah zat gizi yang dibutuhkan. Untuk mencapai kehamilan
yang sehat dibutuhkan asupan gizi yang optimal sesuai dengan usia
kehamilan.
Kuantitas, kualitas dan ketepatan waktu pemberian makanan
pada ibu hamil perlu disesuaikan dengan kecepatan oertumbuhan janin
pada masing-masing trimester. Pada trimester I terjadi pertambahan
jumlah sel dan pembentukan organ. Proses ini perlu didukung dengan
asupan zat gizi terutama protein, asam folat, vitamin B12, zinc dan
yodium. Meskipun pertumbuhan janin belum pesat dalam trimester I,
semua zat gizi yang dibutuhkan harus dicukupi sebagai persiapan
untuk oertumbuhan yang lebh cepat pada trimester selanjutnya. Pada
trimester 2 dan 3 janin tumbuh cukup pesat yang mencapai 90% dari
seluruh proses tumbuh kembang selama kehamilan. Zat gizi yang

dibutuhkan adalah protein, zat besi, kalsium, magnesium, vitamin B


kompleks serta asam lemak omega 3 dan omega 6. Kebutuhan
tambahan energy pada masa kehamilan berbeda pada tiap trimester.
Dalam trimester pertama, tambahan zat gizi yang utama adalah
protein, vitamin dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan otak
dan sel saraf, yang sebagian besar berlangsung selama trimester 1.
Dalam trimester 2 dan 3 tambahan masing-masing energy rata-rata
350-500 kalori setiap hari. Kebutuhan energy dan zat gizi antar
kehamilan satu dan lainnya sangat beragam karena terkait dengan
ukuran tubuh dan gaya hidup masing-masing ibu hamil. (Ariyani,
2014)
Nutrisi

RDA

Untuk Alasan

Peningkatan Sumber-Sumber

Kalori

Wanita Hamil Kebutuhan


2200 trimester Peningkatan

Makanan
kebutuhan Karbohidrat,

lemak,

pertama, 2500 energy untuk pertumbuhan protein


trimester
kedua
Protein (g)

ketiga
60

janin dan produksi susu


dan
Sintesis produk konsepsi:
Daging, telor, susu,
Janin, cairan amnion,
keju, kacang polong,
plasenta,
pertumbuhan
kacang-kacangan,
jaringan maternal, uterus,
padi-padian.
payudara, sel-sel darah
merah,
sekresi

Kalsium

1200

(mg)

protein
protein,

selama laktasi.
Pembentukan
bayi,

plasma,
susu
skeletal Susu, keju, yogurt,

mempertahankan ikan sardine, atau ikan

tulang ibu dan mineralisasi lain


gigi

yang

bersama

dimakan
tulangnya,

sayur-sayuran
Fosfor (mg) 1200

Pembentukan
janin

berwarna hijau tua.


skeletal Susu, keju, yogurt,
daging, padi-padian
8

Besi (mg)

30

Peningkatan pembentukan Hati,


hemoglobin

daging,

roti,

ibu, sereal, sayur-sayuran,

penyimapanan besi di hati kacang poling, buahSeng (mg)

15

janin.
Komponen
sistem

Yodium

175

buahan kering
berbagai Hati, kerang, daging,

enzim,

untuk gandum, susu

mencegah malformasi
Peningkatan laju metabolic Garam
maternal

beryodium,
makanan
susu,

laut,
produk

susu, susu beragi,


Magnesium

320

roti kadet, donat.


Terlibat dalam metabolism Kacang-kacangan,
energy

dan

protein, kacang

pertumbuhan
Selenium

65

polong,

jaringan, coklat, daging, padi-

kerja otot
padian utuh
Antioksidan (memproteksi Makanan laut, padi-

(mg)

membrane sel), komponen padian utuh, kacang

Asam Folat

gigi
Pembentukan

400

sel

polong, gula tebu


darah Sayuran
berdaun

merah, mencegah anemia hijau, jeruk, brokoli,


mikrositik
Tiamin/B1

1,5

atau asparagus, hati

megaloblastik
Untuk metabolisme energi

(mg)
Riboflavin/

Daging babi, daging


sapi,

1,6

B2 (mg)

Untuk

hati,

padi-

padian, kacang polong


metabolisme Susu,
hati,
padi-

protein dan energi

padian, sayur-sayuran
berwarna kuning dan

Piridoksin/
B6 (mg)

2,2

Digunakan
metabolism protein

hijau tua
dalam Daging, hati, sayursayuran
hijau,

berwarna
padi-padian

Sianokobal

2,2

amin/B12

utuh
Produksi asam nukleta dan Susu, telor, daging,
protein,

khususnya hati, keju.

penting

dalam

pembentukan

sel

merah

pencegahan

dan

darah

anemia megaloblastik atau


makrositik
RDA = Menu Harian yang Direkomendasikan Untuk Wanita Hamil
b. Oksigen
Kebutuhan oksigen berkaitan dengan perubahan sistem pernafasan
pada masa kehamilan. Kebutuhan oksigen meningkat sebagai respon tubuh
terhadap akselerasi metabolism rate, untuk menambah masa payudara,
hasil konsepsi, masa uterus, dan lain-lain. meningkatnya volume tidal
dihubungkan dengan meningkatkanya volume respiratori kira-kira 26%
per menit. Hal ini menyebabkan menurunnya konsentrasi CO2 alveoli.
(Ariyani, 2014)
c. Personal Hygiene
Wanita hamil harus melakukan gerakan membersihkan dari depan
ke belakang ketika selesai berkemih atau buang air besar dan harus
menggunakan tisu yang bersih, lembut dan menyerap air, berwarna putih
dan tidak berisi farpum. Mengelap dengan tisu dari depan ke belakang.
Harus lebih sering mengganti pelapis atau pelindung celana dalam. Bakteri
dapat berkembang biak pada pelapis yang kotor. Bahan celana dalam
sebaiknya terbuat dari bahan katun. Sebaiknya tidak menggunakan celana
ketat dalam jangka waktu lama karena dapat menyebabkan panas dan
kelembaban vagina meningkat, sehingga mempermudah pertumbuhan
bakteri. Harus minum air 8-12 gelas sehari, atau minum susu atau yogurt
dapat menurunkan pH saluran kemih. Bakteri bisa masuk pada saat
melakukan hubungan seksual, sebaiknya ibu hamil berkemih sebelum dan
sesudah koitus dan banyak minum untuk meningkatkan produksi air
kemih. (Ariyani, 2014)
10

Pada trimester pertama kehamilan, wanita mengalami mual.


Keadaan tersebut juga bisa mengakibatkan kurangnya higiene pada mulut
dan gigi, sehingga mudah terjadi karies dan ginggivitis. Tindakan
penambalan dan pencabutan gigi bukan merupakan kontraindikasi, dan
penggunaan anatesi tidak terbukti menyebabkan abortus. Sebaiknya wanita
hamil melakukan pemeriksaan gigi secara teratur (Ariyani, 2014).
d. Pakaian
Pakaian yang digunakan ibu sebaiknya pakaian yang longgar dan
nyaman, terbuat dari bahan yang dapat dicuci misalnya katun, menghindari
penggunaan pakaian yang ketat, pemakaian kaos kasi penyokong dapat
sangat membantu member kenyamanan pada wanita yang mengalami
varises atau pembengkakan tungkai bawah, sepatu yang nyaman dan
member sokongan yang mantap serta membuat postur tubuh lebih baik
sangat dianjurkan. (Ariyani, 2014)
e. Seksual
Psikologis maternal, pembesaran payudara, rasa mual, letih,
pembesaran perineum dan respons orgasme mempengaruhi seksualitas.
Melakukan hubungan seks aman selama tidak menimbulkan rasa tidak
nyaman. Sampai saat ini belum ada hasil riset yang membuktikan bahwa
koitus dan orgasme adalah dikontraindikasikan selama masa hamil untuk
wanita yang sehat secara medis dan memiliki kondisi obstetri yang prima.
Akan tetapi riwayat abortus spontan atau abortus lebih dari satu kali,
ketuban pecah dini, perdarahan pada trimester III, merupakan peringatan
untuk tidak melakukan koitus. Posisi wanita diatas, sisi dengan sisi,
menghindari tekanan pada perut dan wanita bisa mengatur penetrasi penis
(Ariyani, 2014).

f. Olah Raga dan Exercise


Semua program latihan dari intensitas rendah sampai tinggi,
asalkan dirancang dengan baik pasti akan member manfaat. Berikut adalah

11

jenis-jenis latihan yang boleh dilakukan ibu hamil yaitu: aerobic,


berenang, yoga, berjalan, dan berlari.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan exercise
selama kehamilan

Berlaku secara teratur dan cukup, hindari gerakan yang mengguncang

abdomen, dan lakukan relaksasi. Hindari latihan yang terlalu keras.


Pastikan petugas kesehatan telah melakukan penapisan kondisi yang

berbahaya untuk melakukan senam, pastikan tidak ada kontraindikasi.


Hindari tidur terlentang atau berdiri terlalu lama pada trimester kedua

atau ketiga
Hindari keletihan berlebihan
Makan makanan sehat dalam porsi kecil tetapi sering
Minum minimal delapan gelas sehari
Pastikan alat-alat yang digunakan dalam kondisi baik (Ariyani, 2014)
g. Istirahat
Istirahat merupakan keadaan yang tenang, relaks tanpa tekanan
emosional dan bebas dari kegelisahan. Ibu hamil memerlukan istirahat
paling sedikit satu jam pada siang hari dengan kaki ditempatkan lebih
tinggi dari tubuhnya. Istirahat sangat penting bagi ibu hamil agar tetap kuat
dan tidak mudah terkena penyakit. Selain itu ibu hamil juga memerlukan
tidur yang cukup baik itu tidur siang ataupun tidur malam. Tidur siang
dilakukan kurang lebih selama dua jam dan dilakukan lebih sering
daripada sebelum hamil. Ibu hamil sebaiknya lebih banyak tidur pada
malam hari selama kurang lebih delapan jam. Ibu hamil hendaknya tidur
lebih awal dan jangan tidru terlalu malam karena dapat menurunkan
tekanan darah ibu hamil. (Ariyani, 2014)

h. Imunisasi
Tetanus merupakan penyakit yang disebabkan oleh racun bakteri
Clostridium tetani. Apabila ibu terinfeksi bakteri tersebut selama proses
persalinan, maka infeksi bisa terjadi pada rahimibu dan pusar bayi yang
baru lahir (Tetanus neonatorum). Imunisasi TT pada ibu hamil telah

12

dimulai dari tahun 1976. Diberikan dua kali suntikan kehamilan. sejak
tahun 1998 dengan mulai diperkenalkannya kebijakan TT 5 dosis, maka
pemberian imunisasi pada ibu hamil dilakukan berdasarkan hasil skrining
(tidak selalu harus mendapat suntikan imunisasi TT pada saat pemeriksaan
antenatal). (Ariyani, 2014)
2. Kebutuhan Psikologis Ibu Hamil
a. Dukungan Keluarga
Dukungan selama kehamilan sangat dibutuhkan oleh seorang wanita
yang sedang hamil, terutama dari orang terdekat apalagi bagi ibu yang baru
pertama kali hamil. Dukungan suami yang diharapkan istri berupa:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)

Suami sangat mendambakan bayi dalam kandungan istri


Suami senang mendapat keturunan
Suami menunjukkan kebahagiaan pada kehamilan ini
Suami memperhatikan kesehatan istri/janin yang dikandung
Suami tidak menyakiti istri
Suami menasihati istri agar tidak sibuk bekerja
Suami membantu tugas istri
Suami berdoa untuk kesehatan istri dan keselamatannya
Suami menunggu ketika istri melahirkan

Dukungan keluarga dapat berbentuk:


1)
2)
3)
4)

Ayah-ibu kandung maupun mertua sangat mendukung kehamilan ini


Ayah-ibu kandung maupun mertua sering berkunjung dalam periode ini
Seluruh keluarga berdoa untuk keselamatan ibu dan bayi
Adanya ritual adat istiadat yang memberikan arti tersendiri yang tidak
boleh ditinggalkan. (Ariyani, 2014)

b. Dukungan Lingkungan
Dukungan lingkungan dapat berupa:
1) Doa bersama untuk kesehatan ibu dan bayi dari ibu-ibu pengajian atau
perkumpulan
2) Membicarakan dan menasihati tentang pengalaman hamil dan
melahirkan
3) Adanya diantara mereka yang bersedia mengantarkan ibu untuk periksa
4) Menunggui ibu ketika melahirkan
5) Mereka dapat menjadi seperti saudara ibu hamil (Ariyani, 2014)
c. Dukungan Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan dapat memberikan peranannya melalui dukungan
aktif berupa kelas antenatal dan dukungan pasif dengan memberikan
13

kesempatan

kepada

ibu

hamil

yang

mengalami

masalah

untuk

berkonsultasi. (Ariyani, 2014)


d. Persiapan Menjadi Orang Tua
Kehamilan dan peran sebagai orangtua dapat dianggap sebagai
masa transisi atau peralihan. Terlihat adanya peralihan yang sangat besar
akibat kelahiran dan peran yang baru, serta ketidakpastian yang terjadi
sampai peran yang baru ini dapat disatukan dengan anggota keluarga yang
baru. Dalam perubahan peran sebagai orang tua ini terdapat perubahan
kebiasaan yang mengganggu seperti perubahan kehidupan seksual, pola
tidur dan lain-lain. (Ariyani, 2014)
e. Persiapan Sibling
Jika si kakak tidak disiapkan sejak awal untuk menerima adiknya,
maka akan terjadi sibling rivalry, yaitu rasa persaingan antara saudara
kandung yang disebabkan adanya kekhawatiran akan kehilangan kasih
sayang dari orang tua karena kehadiran adiknya. Biasanya terjadi pada usia
2-3 tahun. Pencegahannya dapat dilakukan:
-

Anak diberitahu sejak awal tentang kehamilan ibunya

Anak diberi kesempatan merasakan adiknya bergerak dalam rahim

Anak dapat dilibatkan utk membantu persiapan keperluan adiknya

Kenalkan anak dengan profil bayi

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan


Kehamilan menyebabkan timbulnya banyak perubahan pada tubuh ibu.
Perubahan-perubahan ini untuk menyeuaikan tubuh ibu pada keadaan
kehamilannya. Kehamilan ibu yang sehat dipengaruhi oleh beberapa faktor ,
antara lain :
1. Faktor Fisik
a) Status Kesehatan
1) Dua klasifikasi dasar yang berkaitan dengan status kesehatan ibu
hamil adalah sebagai berikut :
- Penyakit Atau Komplikasi Akibat Langsung Kehamilan
Hyperemisis gravidarum, pre-eklampsi, kehamilan ektopik,
kelainan
-

plasenta, perdarahan antepartum, gemelii (kehamilan

kembar).
Penyakit Yang Tidak Langsung Berhubungan Dengan Kehamilan

14

Penyakit yang tidak

langsung berhubungan dengan kehamilan

adalah penyakit yang dapat memperberat kehamilan atau penyakit


yg diperberat oleh kehamilan. Contoh : penyakit kardiovaskuler,
penyakit darah (anemia, leukemia, kelainan pembekuan darah,
dll)m penyakit influenza, TB paru, hepatitis, penyakit ginjal, DM,
epilepsi IMS.
2) Kehamilan Pada Usia Tua
Kehamilan pada usia tua memiliki sisi negatif dan sisi positif. Sisi
negatif kehamilan pada usia tua (> 35 tahun) antara lain kondisi ibu yang
mulai menurun akan menentukan proses persalinan nanti dan akan
mempengaruhi kondisi janin. Selain itu, kualitas sel telur perempuan pada
usia ini telah menurun jika dibandingkan sel telur pada perempuan
dengan usia reproduksi sehat (25-30 tahun). Selain sisi negative,
kehamilan pada usia tua juga memiliki sisi positif antara lain kepuasan
peran sebagai ibu, toleransi pada kealahiran lebih besar, ibu merasa lebih
siap, pengetahuan mengenai perawatan kehamilan dan bayi lebih baik,
status ekonomi dan karir lebih baik, dan mampu mengambil keputusan.
3) Kehamilan Ganda
Pada kasus kehamilan ganda kondisi ibu biasanya lemah. Hal ini
disebabkan karena adanya beban ganda yang harus ditanggung, baik dari
pemenuhan nutrisi, oksigen, dan lain-lain. Kehamilan ganda juga
mengindikasikan adanya beberapa penyulit pada proses persalinannya.
4) Kehamilan Dengan HIV
Pada kehamilan dengan ibu yang mengidap HIV, janin menjadi
sangat rentan terhadap penularan selama proses kehamilan. Virus HIV
kemungkinan besar akan ditransfer melalui plasenta kedalam tubuh bayi.
Ibu hamil dengan HIV akan mengalami kehilangan, cemas dan depresi
serta khawatir dengan kesehatan bayinya.
5) Status Gizi
Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang cukup sangat dibutuhkan oleh
ibu hamil agar bisa memenuhi kebutuhan atau nutrisi bagi pertumbuhan
dan perkembangan janin yang dikandungnya. Selama proses kehamilan,
bayi sangat membutuhkan zat-zat penting yang hanya dapat dipenuhi dari
ibu seperti (protein, lemak, karbohidrat, vitamin (A,B,C,D,E) dan mineral).

15

Pemenuhan gizi seimbang selama kehamilan akan meningkatkan


kesehatan bayi dan ibu, terutama dalam menghadapi masa nifas sebagai
modal awal untuk menyusui.
6) Gaya Hidup
Gaya hidup yang kurang baik akan sangat mempengaruhi
kesehatan ibu dan kesejahteraan janin yang dikandungnya. Adapun gaya
hidup tersebut, antara lain :
1) Mitos atau kepercayaan tertentu.
Ada yang mendukung kehamilan dan ada yang membahayakan
kehamilan.
2) Kebiasaan minum jamu
Beberapa jamu dapat membahayakan janin. Zat- zat yg terkandung di
dalamnya harus efektif dan bermanfaat bagi ibu maupun janin yang
dikandungnya.
3) Aktivitas sehari-hari
Berdiri terlalu lama, mengangkat sesuatu yg berat, kebiasaan begadang,
bepergian jauh dengan kendaraan bermotor, dan lain-lain.
4) Substance Abuse
Perilaku yangg merugikan atau membahayakan bagi bumil termasuk
penyalahgunaan obat-obatan , merokok, alkohol dan kafein, dan radiasi
sinar rontgen.
5) Kehamilan Tidak Diinginkan
Dengan kehamilan yang tidak diinginkan, otomatis ibu akan sangat
membenci kehamilannya dan tidak ada keinginan ibu untuk melakukan
hal-hal positif yang akan meningkatkan kesehatan bayinya.
2. Fakor Psikologis
a. Stresor Internal
Meliputi faktor-faktor pemicu stress yang berasal dari dalam ibu sendiri.
Adanya beban psikologis yang ditanggung oleh ibu dapat mempengaruhi
perkembangan bayi dan akan terlihat saat bayi lahir. Kondisi stress yang
dialami oleh ibu mengakibatkan anak tumbuh dengana kepribadian yang
kurang baik.
b. Stressor Eksternal
Meliputi faktor-faktor pemicu stress yang berasal dari luar. Misalnya
masalah ekonomi, konflik keluarga, pertengkaran dengan suami, dan
tekanan dari lingkungan (respon negatif dari lingkungan).
c. Dukungan Keluarga

16

Pada masa kehamilan, ibu akan mengalami berbagai perubahan baik


yang bersifat fisik maupun psikologis. Ibu harus melakukan adaptasi pada
setiap perubahan yang terjadi. Dalam menjalani proses ini ibu sangan
membutuhkan dukungan yang insentif dari keluarga.
d. Substance Abuse
Kekerasan yang dialami ibu di masa kecil akan sangat membekas dan
mempengaruhi kepribadiannya. Para tenaga kesehatan harus lebih maksimal
menempatkan diri sebagai pendamiping yang bisa dijadikan klien sebagai
tempat bersandar khusunya dalam masalah kesehatan.
e. Partner Abuse
Setiap bentuk kekerasan yang dilakukan oleh pasangan harus selalu
diwaspadai oleh tenaga kesehatan dan jangan sampai kekerasan yang terjadi
membahayakan ibu dan bayinya. Efek psikologis yang muncul pad ibu
adalah gangguan rasa aman pada ibu. Sewaku-waktu ibu akan mengalami
perasaan terancam yang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan janin.
3. Faktor Lingkungan, Sosial, Budaya, dan Ekonomi
a. Kebiasaan/ Adat Istiadat
Beberapa kebiasaan dan adat istiadat suatu daerah dapat membahayakan
kehamilan. Tenaga Kesehatan harus mampu menyikapi dengan arif dan
bijaksana agar tidak menyinggung kearifan lokal yang sudah berlaku.
b. Fasilitas Kesehatan
Fasilias kesehatan yang memadai akan sangat menentukan kualitas
pelayanan kepada ibu hamil.Fasilitas kesehatan akan sangat menentukan
atau berpengaruh terhadap upaya penurunan angka kematian ibu (AKI).
c. Ekonomi
Tingkat sosial ekonomi sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan
fisik dan psikologis ibu hamil. Ibu hamil dengan tingkat sosial ekonomi
yang baik, kesejahteraan fisik dan psikologi yang ibu terima akan baik pula.
Sebaliknya, pada ibu hamil dengan ekonomi lemah akan mendapatkan
banyak kesulitan, terutama mengenai pemenuhan kebutuhan primer.
D. Penyulit Dan Komplikasi Kehamilan
Gangguan dan penyulit pada kehamilan umumnya ditemukan pada
kehamilan resiko tinggi. Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang akan
menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar baik terhadap

17

ibu maupun terhadap janin yang dikandungnya selama masa kehamilan,


melahirkan ataupun nifas.

Penyulit dan komplikasi kehamilan trimester I, II antara lain :


1. Anemia Kehamilan
Anemia merupakan suatu keadaan adanya penurunan kadar hemoglobin,
hematokrit, dan jumlah eritrosit dibawah nilai normal. Anemia defisiensi besi
adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya zat besi dalam tubuh.
Anemia dalam kehamilan ditetapkan dalam 3 kategori, yaitu : normal
(>11gr/dl), ringan (8-11 gr/dl), dan berat (<8gr/dl).
Anemia terbagi menjadi :
a) Anemia Defiensi Besi
Anemia Defisiensi Besi adalah penurunan jumlah sel darah merah akibat
dari kekurangan zat besi.
Patofisiologi :
Darah meningkat 50% dalam kehamilan (hypervolemia), penambahan sel
darah tidak sebanding dengan plasma darah (plasma 30%, sel darah 18%,

Hb 19%).
Terjadi pengenceran darah dan pembentukan sel darah merah terlalu

lambat.
Volume darah bertambah sejak usia kehamilan 10 minggu dan puncaknya
penambahan darah pada usia kehamilan 32-36 minggu 2 hari 2 hari.

Etiologi :
Makanan tidak cukup mengandung zat besi (Fe), komposisi makanan tidak
baik untuk penyerapan, adanya gangguan penyerapan (penyakit usus),
kebutuhan Fe meningkat.
Komplikasi :

Trimester I : Missed abortus, kelainan kongenital, abortus


Trimester II : Partus prematurus, perdarahan antepartum, gangguan
pertumbuhan

janin

dalam

Rahim,

asfiksia,

gestosis/manifestasi

keracunan karena kehamilan, IQ bayi rendah, dekompensasi kordis


Trimester III : Gangguan his dan sekunder, janin lahir anemia, persalinan
dengan tindakan tinggi, ibu cepat lelah.

18

Pencegahan :

Sulfas ferrosus 1 tablet/hari


Anjurkan makan lebih banyak protein dan sayur-sayuran yang banyak

mengandung vitamin dan mineral


Pemberian preparat besi
Pemeriksaan kadar Hb pada trimester I dan II
Pemberian vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi
Susu dan antasida dapat mengurangi penyerapan zat besi
Hindari kafein, misalnya kopi dan the
Sebelum dan selama kehamilan mengkonsumsi makanan yang kaya zat
besi. Asam folat dan vitamin B

Penatalaksanaan :

Oral : pemberian fero sulfat/fero gluconat/Na-fero bisitrat 60 mg/hari,

800 mg selama kehamilan, 150-100 mg/hari


Parenteral : pemberian ferum dextran 1000 mg (10ml) IV atau 2x10

ml/IM
b) Anemia Megaloblastik
Anemia Megaloblastik adalah anemia yang terjadi karena kekurangan
asam folat.
Peran asam folat :
Untuk pertumbuhan dan replikasi sel
Mencegah terjadinya perubahan pada DNA yang dapat menyebabkan

kanker
Penting dalam pembentukan sel
Darah merah membutuhkan asam folat
Membantu perkembangan janin

Gejala :
Tangan atau kaki kesemutan dan kaku, kehilangan kemampuan indera sentuh
dan penciuman, sulit berjalan dan terlihan goyah, demensia (kehilangan
kemampuan

psikis

atau

mental),

kejiwaan

terganggu

(halsinasi,

paranoia,psikosis/ gangguan jiwa yang disertai dengan desintegrasi


kepribadian
c) Anemia Hipoplastik
Anemia Hipoplastik adalah anemia yang terjadi akibat sumsum tulang
kurang mampu membuat sel-sel darah baru, anemia ini jarang dijumpai dalam
kehamilan dan disertai dengan trombositopenia. Leucopenia, kelainan
kongenital sering terjadi akibat obat-obatan, zat kimia, infeksi, irradiasi,
19

leukemia dan kelainan immunologic bias juga terjadi akibat transplantasi


sumsum tulang atau tranfusi darah berulang kali.
d) Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik adalah anemia yang terjadi akibat sel darah merah
lebih cepat ahncur dari pembentukannya. Etiologi tidak jelas, hemolysis berat
timbul secara dini dalam kehamilan dan hilang beberapa bulan setelah
bersalin. Penambahan darah tidak memberikan hasil, transfusi darah untuk
meringankan penderitaan ibu dan mengurangi bahaya hipoksia pada janin
2. Hyperemisis Gravidarum
Hyperemisis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan pada ibu
hamil. Akibatnya tubuh ibu sangat lemas, wajah pucat, frekuensi buang air
kecil menurun drastis, akitivitas sehari-hari terganggu, dan keadaan umum
menurun. Penyebab utama hyperemesis gravidarum belum diketahui, tetapi
kemungkinan merupakan gabungan antara perubahan hormonal dan faktor
psikis.
a) Perubahan hormonal meliputi : human chorionic gonadotropin (hCG),
estrogen, progesterone, leptin, placental growth hormone, prolaklin,
thyroxine dan hormone adrenocortical.
b) Faktor psikis dapat terjadi karena adanya ambivalen terhadap kehmilan
dan persaan yang saling berkonflik tentang peran di masa depan seorang
ibu, perubahan tubuh dan perubahan gaya hidup selama hamil. Kondisi
ini paling sering terjadi diantara ibu primigravida dan cenderung terjadi
lagi pada kehamilan berikutnya.
c) Faktor prediposisi lainnya : usia ibu kurang dari 20 tahun, obesitas,
gestasi multiple, dan penyakit trofoblastik (mola hidatidosa).

Efek dan tanda gejala hyperemesis gravidarum :


Muntah hebat, nafsu makan buruk, asupan makanan yang buruk,
penurunan berat badan, dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, respons
berlebihan terhadap masalah psikososial yang mendasar, muntah yang tidak
dapat diatasi dengan tindakan untuk mengatasi morning sickness,
hypokalemia.
3. Abortus

20

Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu)


atau sebelum kehamilan berusia 22 minggu atau berat janin belum mencapai
500 gram.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan abortus antara lain :
Faktor janin, faktor janin penyebab keguguran adalah kelainan genetic,
yang paling sering dijumpai pada abortus adalahgangguan pertumbuhan
zigot,

embrio,

janin

atau

plasenta.

Kelainan

tesebut

biasanya

menyebabkan abortus pada trimester pertama yakni kelainan telur, telur


kosong, kerusakan embrio atau kelainan kromosom (monosomi, trisomi,
atau

poloploidi),

embrio

dengan

kelainan

local,

abnormalitas

pembentukan plasenta
Faktor ibu, kelainan endokrin seperti tiroid dan kencing manis, faktor
kekebalan (imunologi) pada penyakit lupus, Anti phospholipid system,
infeksi yang diakibatkan oleh virus seperti cacar air, campak,

toksoplasma, herpes. Kelemahan otot leher raim, kelainan bentuk rahim.


Faktor bapak, kelainan kromosom dan infeksi sperma diduga dapat

menyebabkan abortus.
Faktor ginetik, penyebab yang paling sering menimbulkan abortus
spontan adalah abnormalitas kromosom pada janin. Abnormalitas genetik
yang paling sering terjadiadalah aneuploidy (abnormalitas komposisi
kromosom). Identifikasi dapat dilakukan dengan pemeriksaan keriotipe

dimana bahan pemeriksaan diambil dari darah tepi apsangan tersebut.


Faktor infeksi, infeksi termsuk infeksi yang diakibatkan oleh TORC

(Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus


Faktor nutrisi, malnutrisi sangat memiliki kemungkinan paling besar

menjadia predsposisi abortus.


Faktor psikologis, dibuktikan bahwa ada hubungan antara abortusyang
berulang dengan keadaan mental. Yang peka terhadap terjadinya abortus
ialah wanita yang belum matang secara emosional dan sangat penting
dalam menyelamatkan kehamilan.

Klasifikasi abortus beserta tanda-tandanya :

Abortus spontan, adalah abortus yang terjadi tidak didahului faktor-faktor

mekanik ataupun medisinalis, disebabkan oleh faktor alamiah.


Abortus provokatus, abortus yang disengaja baik dengan obat-obatan
maupun alat abortus.

21

Abortus medisianalis, abortus karena tindakan kita sendiri, dengan alasan

bila kehamilan dilanjutkan dapat membahayakan jiwa ibu.


Abortus kriminalis, abortus yang disengaja karena tindakan-tindakan yang

tidak legal atau tidak berdasarkan indiksi.


Unsafe abortion, adalah upaya untuk terminasi kehamilan muda dalam
pelaksanaan tindakan tidak mempunyai cukup kehamilan dan prosedur

standar yang aman sehingga dapat mebahayakan keselamatan jiwa pasien.


Abortus imminens, terjadi perdarahan bercak yang menunjukan ancaman

terhadap kelangsungan suatu kehamilan.


Abortus insipiens, terjadi perdarahan ringan hingga sedangpada kehamilan

muda dimana hasil konsepsi masih berada dalam kavum uteri.


Abortus inkomplit, perdarahan pada kehamilan muda dimana sebagian
dari hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri melalui kanalis serviks

yang tertinggal pada desidua.


Abortus komplit, perdarahan pada kehamilan muda dimana seluruh dari
hasil konsepsi telah dikeluarkan dari kavum uteri, ditandai dengan

perdarahan bercak hingga sedang.


Missed abortus, perdarahan kehamilan muda, disertai retensi hasil konsep
yang telah mati, hingga 8 minggu lebih, dengan gejala dijumpai amennore,

perdarahan sedikit yang berulang.


Abortus hubitualis, suatu keadaan dimana penderita mengalami keguguran
berturut-turut3 kali lebih.

Penanganan abortus:

Lakukan penilaian secara ceapt mengenai keadaan umum pasien, termasuk

tanda-tanda vital (nadi, tekanan darah, pernapasan dan suhu).


Periksa tanda-tanda syok (pucat, berkeringat banyak, pingsan tekanan

sistolik kurangi dari 90mmHg, nadi lebih cepat dari 112 kali/menit)
Jika dicurigai syok, segera lakukan penanganan syok. Jika tidak terlihat
tanda-tanda

syok

tetap

pikirkan

kemungkinan

kondisinya

dapat

memburuk.
Jika pasien dengan keadaan syok pikirkan kemungkinan kehamilan akopik

terganggu.
Pasang infus dengan jarus besar (16G atau lebih besar), kemudian setelah
diakui abostur apa yang terjadi lakukan penanganan yang spesifik sesuai

abortus yang terjadi.


4. Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)

22

Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi bila sel telur dibuahi
berimplantasi dan tumbuh di luar endometrium kavum uteri.
Etiologi kehamilan ektopik terganggu sebagian besarnya belum diketahui
secara pasti. Tiap kehamilan dimulai dengan pembuahan telur dibagian
ampulla tuba, dan dalam perjalanan ke uterus telur mengalami hambatan
sehingga pada saat nidasi masih di tuba, atau nidasinya di tuba dipermudah.
Klasifikasi kehamilan ektopik berdasarkan lokasinya, antara lain :
a) Kehamilan tuba
Keadaan pada tuba yang menghambat atau menghalangi gerakan ovum
yang telah dibuahi, dapat menyebabkan implantasi terjadi pada
endosalping.
b) Kehamilan heterotipik
Kehamilan ektopik di sebuah lokasi dapat koeksis dengan kehamilan
intrauterine.
c) Kehamilan ovarial
Ditegakkan atas 4 dasar kriterium dari spigelberg yaitu, tuba pada sisi
kehamilan harus normal, kantong janin berlokasi pada ovarium,
ovarium dihubungkan dengan uterus oleh ligamentum ovarii proprium,
dan histopatologis ditemukan jaringan ovarium didalam dinding
kantung janin.
d) Kehamilan servikal
Kehamilan servikal sangat jarang terjadi. Bila ovum berimplantasi
dalam kanalis servikalis, akan terjadi perdarahan tanpa nyeri pada
kehamilan usia muda.
e) Kehamilan abdominal
Kehamilan abdominal terdiri dari 2 macam :
1. Kehamilan abdominal primer
Terjadi bila telur dari awal mengdakan implantasi dalam rongga
perut.
2. Kehamilan abdominal sekunder
Berasal dari kehamilan tuba dan setelah rupture baru menjadi
kehamilan abdominal.
Gejala-gejala pada wanita yang mengalami kehamilan ektopik
terganggu antara lain : nyeri perut bagian bawah, amenore, perdarahan
pervaginam,syok karena hipovolemi, pembesaran uterus, tumor dalam
rongga panggul, dan perubahan darah.
Penanganan pada kehamilan ektopik pada umumnya adalah dengan
laparotomi

dengan

mempertimbangkan

kondisi

penderita

saat

23

itu,keinginan penderita akan fungsi reproduksinya, lokasi kehamilan


ektopik, kondisi anatomi rongga pelvis.
Penyulit dan komplikasi kehamilan trimester III, antara lain :
1. Kehamilan Dengan Hipertensi
Hipertensi karena kehamilan yaitu tekanan darah yang lebih tinggi dari
140/90 mmHg yang disebabkan karena kehamilan itu sendiri, memiliki
potensi yang menyebabkan gangguan serius pada kehamilan.
Patofisiologi :
Peningkatan kecepatan denyut jantung, peningkatan volume sejuncup/curah
jantung yang bermasalah lama, peningkatan tekanan perifer (TPR) yang
berlangsung lama.
Manifestasi klinis:
Nyeri kepala saat terjaga,terkadang disertai mual, muntah akibat peningkatan
tekanan

intrakranium,

penglihatan

kabur,

ayunan

langkah

tidak

mantap,nokturia. oedema dependen dan pembengkakan.


Klasifikasi :
Kehamilan yang menyebabkan hipertensi atau hipertensi yang timbul
sebagian akibat kehamilan dan akan menghilang pada masa nifas seperti :
hipertensi tanpa proteinuri atau oedema, yaitu preeclampsia ringan dan
preeclampsia

berat,

eklampsia,

hipertensi

kronis,

kehamilan

yang

memperburuk hipertensi, dan hipertensi sementara.


Pengobatan :
Dapat dilakukan dengan pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium,
pengobatan nonfarmakologik, mengurangi berat badan bila kelebihan,
membatasi alcohol dan menghentikan rokok, istirahat yang cukup. Penderita
dapat juga diberikan pengobatan farmasi dengan memberikan obat yang
berfungsi ganda yang dapat menormalisasikan tekanan darah pasa pembuluh
darah, jantung,ginjal, otak dan mata.
Pencegahan :
Untuk menghindari penyakit hipertensi dapat dilakukan dengan menerapkan
gaya hidup sehat, tidak terlalu banyak pikiram, mengatur pola makan rendah
garam,tidak mengkonsumsi alcohol dan rokok.
2. Pre eklampsia

24

Pre eklampsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi,proteinuria,


dan edema yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi pada
trimester III kehamilan.
Jenis-jenis pre eklampsia :
a) Pre eklampsia ringan
Timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema setelah umur
kehamilan 20 minggu atau segera setelah kehamilan.
b) Pre eklampsia berat
Merupakan suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya
hipertensi 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan edema pada
kehamilan 20 minggu atau lebih.
3. Eklampsia
Eklampsia adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan atau
masa nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang (bukan timbul akibat
kelainan neurologik) dan atau koma dimana sebelumnya sudah menunjukkan
gejala-gejala pre eklampsia. Pada umumnya kejang didahului oleh makin
memburuknya preeclampsia dan terjadinya gejala-gejala nyeri kepala di
daerah frontal, gangguan pengelihatan, mual, nyeri epigastrium, dan
hiperrefleksia. Konvulsi eklampsia dibagi dalam 4 tingkat, yaitu:
Tingkat awal atau aura. Keadaan ini berlangsung kira-kira 30 detik. Mata
terbuka tanpa melihat, kelopak mata bergetar demikian pula tangannya,

dan kepala diputer ke kanan atau ke kiri.


Tingkat kejang tonik berlangsung kurang lebih 30 detik. Dalam tingkat ini
selruh otot menjadi kaku, tangan menggengam, dan kaki membengkok ke
dalam. Pernapasan berhenti, muka muulai menjadi sianotik, lidah dapat

tergigit.
Tingkat kejang klonik berlangsung antara 1-2 menit. Spasmun tonik
menghilang. Semua otot berkontraksi dan berulang-ulang dalam tempo
cepat. Mulut membuka dan menutup dan lidah tergigit lagi. Bola mata
menonjol. Dari mulut keluar ludah berbusa, dan penderita menjadi tak

sadar.
Tingkat koma. Lamanya ketidaksadaran tidak selalu sama. Secara
perlahan-lahan penderita menjadi sadar lagi, akan tetai dapat terjadi pula
bahwa sebelum ini timbul serangan baru yang berulang, sehingga ia tetap
dalam koma.

25

Selama serangan tekanan darah meninggi, nadi cepat, dan suhu meningkat
sampai 40oC. Sehingga dapat terjadi komplikasi-komplikasi, seperti lidah
tergigit, sehingga terjadi perlukaan dan fraktura, gangguan pernapasan,
solusio plasenta, dan perdarahan otak.
Penanganan eklampsia dilakukan dengan memberikan obat anti
konvulsan, perlengkapan untuk penanganan kejang (jalan napas, sedotan,
masker oksigen, oksigen), lindungi pasien dari kemungkinan trauma,
aspirasi mulut dan tenggorokan, baringkan pasien pada sisi kiri, posisi
trandelenburg untuk mengurangi risilo aspirasi, dan beri oksigen 4-6
liter/menit.

E. Asuhan Kehamilan Kunjungan Awal dan Kunjungan Ulang


1. Asuhan Kehamilan Kunjungan Awal
Definisi :
Kunjungan awal kehamilan adalah kunjungan yang dilakukan oleh ibu
hamil ke tempat bidan pada trimester pertama yaitu pada minggu pertama
kehamilan hingga sebelum minggu ke-24.
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan
pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
Tujuan dari kunjungan awal ini yaitu sebagai berikut :
a. Mendapatkan perawatan kehamilan
b. Memperoleh rujukan konseling genetik
c. Menentukan apakah kehamilan akan dilanjutkan atau tidak
d. Menentukan diagnosis ada/tidaknya kehamilan
e. Menentukn usia kehamilan dan perkiraan persalinan
f. Menentukan status kesehatan ibu dan janin
g. Menentukan kehamilan normal atau abnormal, serta ada/tidaknya faktor
resiko kehamilan
h. Menentukan rencana pemeriksaan/penatalaksanaan selanjutnya.
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan :
1x pada Trimester I, 1x pada Trimester II, 2x pada Trimester III.
Pelayanan asuhan standar minimal 7T :
a. (Timbang) berat badan

26

b. Ukur (Tekanan) darah


c. Ukur (Tinggi) fundus uteri
d. Pemberian imunisasi (TT) lengkap
e. Pemberian (Tablet) zat besi
f. (Tes) PMS
g. (Temu) wicara dalam rangka persiapan rujukan
Jadwal pemeriksaan kehamilan :
a. Pada TM I sebelum minggu ke 14 : 1x
Kunjungan 1 :
1) Membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan
2) Mendeteksi masalah yang dapat diobati sebelum mengancam jiwa
3) Mendorong prilaku yang sehat (nutrisi, kebersihan, istirahat)
b. Pada TM II sebelum minggu ke 28 : 1x
Kunjungan 2 : Sama dengan TM I dan TM II ditambah kewaspadaan, pantau
tekanan darah, kaji edema, periksa urin untuk protein urine
c. Pada TM III antara minggu ke 28-36 : 1x
Kunjungan 3 : Sama dengan TM I dan II ditambah palpasi abdomen untuk deteksi
gemeli
d. Pada TM III setelah 36 minggu 2 hari 2 hari
Kunjungan 4 : Sama dengan TM I,II,III di tambah deteksi kelainan letak, kondisi
lain yang memerlukan kelahiran di rumah sakit.
Penilaian klinik :
1. Riwayat kehamilan ini : usia ibu hamil, HPHT/siklus haid, perdarahan
pervaginam, keputihan, mual dan muntah, masalah/ kelainan pada
kehamilan sekarang, pemakaian obat-obatan termasuk jamu-jamuan
2. Riwayat obstetrik lalu : jumlah kehamilan, jumlah persalinan, jumlah
persalinan cukup bulan, jumlah persalinan premature, jumlah anak yang
hidup, jumlah aborsi, jumlah keguguran, adanya hipertensi dalam
kehamilan terdahulu, berat bayi < 2500 gr atau berat bayi > 400 gr
3. Riwayat penyakit : jantung, hipertensi, DM, TBC, operasi, alergi obat atau
masakan, ginjal, asma, epilepsy, liver, kecelakaan

27

4. Riwayat social ekonomi : status perkawinan, respon ibu dan keluarga


terhadap kehamilan, jumlah keluarga dirumah yang membantu, siapa
pembuat keputusan dalam keluarga, kebiasaan makan dan minum,
kebiasaan merokok, menggunakan obat-obatan dan alcohol, kehidupan
seksual, pekerjaan dan aktifitas sehari-hari, pilihan tempat untuk
melahirkan, pendidikan, penghasilan.
Pemeriksaan fisik ANC pertama :
a. Pemeriksaan umum : TTV, BB/TB, kebersihan mulut dan gigi, karies,
tonsil, tiroid/gondok, tulang belakang/punggung, payudara: putting susu,
tumor, pembesaran, Abdomen: adanya bekas operasi, Ekstremitas:
edema,varises, reflek patella, Kulit: kebersihan/penyakit kulit
b. Pemeriksaan luar : pemeriksaan panggul: hanya pada kunjungan pertama,
mengukur TFU, palpasi untuk menentukan letak janin (atau lebih 28
minggu), auskultasi DJJ, gerakan janin
c. Pemeriksaan dalam : pemeriksaan vulva/perineum: varises, kandiloma,
edema, hemoroid, perineum, pemeriksaan dengan speculum untuk menilai:
serviks, tanda-tanda infeksi, cairan dari OU, posisi uterus
d. Pemeriksaan laboratorium : darah: HB, golongan darah, PP test , Urine:
warna, bau, kejernihan, protein, glukosa
2. Asuhan Kunjungan Ulang :
Pendeteksian komplikasi-komplikasi ibu dan janin, mempersiapkan kelahiran
dan kegawatan, pemeriksaan fisik yang terfokus dan pengajaran.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan kunjungan ulang adalah dari
pihak ibu, pihak bayi, dan pihak laboratorium/penunjang.
a. Pihak ibu
Meliputi riwayat kehamilan sekarang, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
keadaan umum.
1) Riwayat kehamilan sekarang : perdarahan vagina, sakit kepala yang hebat,
perubahan visual secara tiba-tiba, nyeri abdomen yang hebat, bengkak pada
muka/tangan, gerakan janin berkurang.
Keluhan-keluhan lazim kehamilan : pegel-pegel, kram pada kaki, sering
kencing, pigmentasi kulit, sembelit.

28

Kekhawatiran lain : apakah bayi yang dikandungnya sehat, melahirkan itu


sakit, perasaan ibu pada kunjungan sekarang
2) Pemeriksaan fisik : pemeriksaan TD, BB, TFU (tafsiran berat janin),
auskultasi (mengetahui DJJ), palpasi abdominal untuk mendeteksi
kehamilan ganda (setelah UK 28 minggu)
3) Pemeriksaan keadaan umum : penampilan, sikap tubuh dan emosi ibu
b. Pihak Bayi
Pada bayi yang perlu dikaji adalah gerakan janin DJJ, dilakukan setelah
UK 12 minggu, tafsiran berat janin, letak dan prentasi, engagement (masuknya
kepala ke panggul, kehamilan kembar/ tunggal
c. Pihak Laboratorium
Pemeriksaan penunjang laboratorium yang dapat dilakukan pada
kunjungan ulang antenatal adalah Hemoglobin (HB), Hematokrit (Hmt), STS
(serologic test for syphilis) pada trimester III diulang, kultur untuk gonokokus,
protein urine, gula dalam darah, VDRL.
Pendidikan kesehatan dan persiapan kelahiran serta kegawatdaruratan :
a. Memberitahu ibu mengenai ketidaknyamanan normal yang dialami
b. Menanyakan pada ibu mengenai kondisi nutrisi, tambahan zat besi dan
anti tetanus
c. Ajarkan ibu mengenai (sesuai umur kehamilan) yaitu pemberian ASI,KB,
latihan/olahraga ringan, istirahat, nutrisi
d. Diskusikan mengenai rencana persalinan kelahiran/kegawatdaruratan
e. Ajari ibu tanda bahaya, pastikan ibu memahami apa yang akan
dilaksanakan jika menemukan tanda bahaya
f. Jadwalkan kunjungan berikutnya
g. Mencatat kunjungan
F. Manajemen Varney dan Dokumentasi Asuhan Kehamilan
1. Manajemen Varney
Manajemen merupakan suatu proses pemecahan masalah dalam
melaksanakan asuhan, termasuk asuhan kehamilan yang mencerminkan
suatu metode pengaturan atau pengorganisasian antara pikiran dan
tindakan dalam urutan yang logis dan menguntungkan, baik bagi ibu hamil
29

yang diberi asuhan maupun bidan yang memberikan asuhan. Proes


manajemen kebidanan menurut Varney terdiri atas 7 langah yang harus
dilaksanakan secara berurutan, dan secara eriodik perlu dikaji ulang sesuai
dengan kondisi ibu hamil yang diberi asuhan. Penerapan 7 langkah
manajemen menurut Varney dalam memebri asuhan kebidanan pada ibu
hamil secara sistematis adalah sebagai berikut.
Langkah I : Mengumpulkan Data Dasar
Mengumpulkan data subjektif dan objektif yang dibutuhkan untuk
menilai keadaan ibu sesuai dengan kondisinya, menggunakan anamnesis,
pemeriksaan fisik, penimbangan berat badan, tinggi badan, dan
pemeriksaan laboratorium. jenis data yang dikumpulkan adalah
a) Data Subjektif, teridiri dari :
Biodata ibu dan suami, alasan ibu memeriksakan diri, riwayat
kehamilan sekarang, riwayat kebidanan yang lalu, riwayat menstruasi,
riwayat pemakaian kontrasepsi, riwayat kesehatan, riwayat Bio-PsikoSpiritual-Kultural, pengetahuan ibu tentang tanda bahaya kehamilan dan
persiapan persalinan.
b) Data Objektif, terdiri dari :
Kajian umum ekspresi wajah (pucat, takut, sedih), hasil
pemeriksaan umum (tinggi badan, berat badan, lingkar lengan, tanda-tanda
vital), hasil pemeriksan kepala, hasil pemeriksaan tangan dan kaki, hasil
pemeriksaan payudara, hasil pemeriksaan abdomen, hasil pemeriksaan
genitalia, hasil pemeriksaan DJJ, hasil pemeriksaan darah dan urin.
Kelengkapan data sesuai dengan kasus yang dihadapi akan menentukan
proses interprestasi yang benar atau tidak dalam tahap selanjutnya.
Langkah II : Menginterpretasikan Data
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau
masalah berdasarkan interpretasi atas data-data yang dikumpulkan. Data
dasar

yang

telah

dikumpulkan

diinterpretasikan

sehingga

dapat

merumuskan diagnosa dan masalah yang spesifik. Rumusan diagnosa dan


masalah keduanya digunakan karena masalah tidak dapat didefinisikan
seperti diagnosa tetapi tetap membutuhkan penanganan. Masalah sering
30

berkaitan dengan hal-hal yang sedang dialami wanita yang didentifikasi


oleh bidan sesuai dengan hasil pengkajian. Masalah juga sering menyertai
diagnosa.
Contoh penulisan diagnose dalam asuhan kehamilan :
G1P0001 UK 37 minggu preskep U

puki T/H intrauterin Dasar dari

penulisan diagnosis :
Hamil pertama kali, tidak pernah abortus.
Hari pertama haid terakhir tanggal ( )- bulan ( ) tahun ( ). Pada

pemeriksaan McDonald tinggi fundus uteri 35 cm.


Hasil palpasi dengan teknik Leopold :
Leopold I : TFU 3 jari dibawah prosesus xifoideus, pada bagian fundus

teraba satu bagian besar dan lunak.


Leopold II : Disamping kiri teraba bagian datar dan memanjang,

disamping kanan uterus teraba bagian kecil janin.


Leopold III : Di bagian bawah uteru teraba bagian yang bulat, keras,

dan tidak dapat digoyangkan.


Posisi jari divergen
Pada auskultasi, punctum maksimum diantara tali pusat dan simfisis
pada kiri uterus dengan DJJ 160x/mnt

Langkah Ill : Mengidentifikasi Diagnosa Atau Masalah Potensial Dan


Tindakan Antisipasinya
Pada langkah ini bidan mengidentifikasi masalah potensial atau
diagnosa potensial antisipasi bila memungkinkan dilakukan pencegahan.
Bidan diharapkan dapat waspada dan bersiap-siap mencegah diagnosa atau
masalah potensial ini menjadi benar-benar terjadi. Langkah ini sangat
penting dalam melakukan asuhan yang aman. Bidan dituntut untuk mampu
mengantisipasi masalah potensial, tidak hanya merumuskan masalah
potensial yang akan terjadi tetapi juga merumuskan tindakan antisipasi
agar masalah atau diagnosa potensial tidak terjadi. Sehingga langkah ini
benar-benar merupakan langkah yang bersifat antisipasi yang rasional

logis.
Contoh :
Diagnose Potensial
Risiko:
Terjadi gawat Janin
Terjadi BBLR
Tindakan antisipasinya:

31

Tidurkan ibu miring kiri, pasang infus beri oksigen dan pantau DJJ setiap

15 menit
Rujuk untuk pemeriksaan USG.
Langkah IV: Mengidentifikasi Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera
Untuk Kolaborasi Dan Rujukan
Bidan harus dapat membuat keputusan untuk melakukan tindakan
segera sesuai kewenangannya, baik tindakan kolabrasi maupun rujukan.
Pada langkah ini mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen
kebidanan dan bukan hanya selama asuhan primer periodik.
Langkah V : Menyusun Rencana Asuhan Yang Menyeluruh
Rencana asuhan yang menyeluruh tindak hanya meliputi apa yang
sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang
berkaitan, tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita
tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya, apakah
dibutuhkan penyululuhan, konseling dan apakah perlu merujuk klien bila
ada masalah yang berkaitan dengan sosial ekonomi-kultural atau masalah
pisikologis. Setiap rencana asuhan haruslah disetujui oleh kedua pihak,
yaitu oleh bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan efektif karena
klien juga akan melaksanakan rencana tersebut. Pengkajian ulang sangat
diperlukan untuk mengetahui apakah rencana asuhan sudah meliputi
semua aspek asuhan kesehatan terhadap wanita.

Langkah VI : Melaksanakan Asuhan Sesuai Perencanaan Secara


Efisien Dan Aman
Pada langkah ini, rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman.
Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi
oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya. Meskipun bidan tidak
melakukannya sendiri, namun bidan tetap memikul tanggung jawab untuk

32

mengarahkan pelaksanaanya, misalnya memastikan langkah-langkah


tesebut benar-benar terlaksana.
Langkah VII : Melaksanakan Evaluasi Terhadap Rencana Asuhan
Yang Telah Dilaksanakan
Evaluasi ditujukkan terhadap efektivitas asuhan yang telah
diberikan mengacu pada perbaikan kondisi atau kesehatan ibu dan janin.
Evaluasi mencakup jangka pendek yaitu sesaat setelah intervensi
dilaksanakan, dan jangka panjang yaitu menunggu proses sampai
kunjungan berikutnya atau kunjungan ulang.
Contoh :
Pukul. 14.00
Ibu menyatakan memahami :

Cara minum obat tablet besi


Cara menghitung gerak janin
2. Dokumentasi Asuhan Kehamilan
Dokumentasi asuhan dalam pelayanan kebidanan adalah bagian
dari kegiatan yang harus dikerjakan oleh bidan setelah memberi asuhan
kepada pasen. Dokumentasi

merupakan suatu informasi

lengkap

meliputi status kesehatan pasien, kebutuhan pasien, kegiatan asuhan


keperawatan atau kebidanan serta respons pasien terhadap asuhan yang
diterimanya.

Prinsip-Prinsip Teknik Pencatatan:


1. Mencantumkan nama jelas pasien pada setiap lembaran observasi atau
pemeriksaan
2. Menulis dengan tinta hitam (tidak boleh pakai pensil), supaya tidak
terhapus
3. Menuliskan tanggal, jam pemeriksaan, tindakan atau observasi yang
dilakukan sesuai dengan temuan yang objektif (kenyataan) dan bukan
interpretasi (hindari kata penilaian seperti: tampaknya, rupanya)
33

4. Tuliskan nama jelas pada setiap pesanan, hasil observasi dan


pemeriksaan oleh orang yang melakukan
5. Hasil temuan digambarkan secara jelas termasuk posisi, kondisi,
tanda, gejala, warna, jumlah dan besar dengan ukuran lazim dipakai.
Memakai singkatan atau simbol yang sudah disepakati, misalnya :
KU, Ket +, KPD, Let Kep, Let Su, S/N, T dll
6. Interpretasi data objektif harus didukung oleh observasi
7. Kolom tidak dibiarkan kosong tetapi dibuat tanda penutup, misalnya
dengan garis atau tanda silang
8.

Bila ada kesalahan menulis, tidak diperkenankan menghapus, ditutup,


di tipeex, tetapi dicoret dengan garis dan membubuhkan tanda tangan
disampingnya

9. Tidak mencatat tindakan yang belum dilaksanakan


10. Hasil observasi atau perubahan yang nyata harus segera dicatat
11. Pada keadaan emergensi dimana bidan terlibat langsung dalam
tindakan penyelamatan perlu ditugaskan seseorang untuk mencatat
semua tindakan dan obat-obatan yang diberikan secara berurutan dan
setelah tindakan selesai, si pelaksana perlu segera memeriksa kembali
catatan tersebut apakah ada yang ketinggalan atau tidak sesuai dan
perlu koreksi, kemudian menanda tangani catatan disertai menuliskan
nama dengan jelas
Dokumentasi SOAP
S = Data informasi yang subjektif hasil anamnesa
O = Data informasi Objektif (hasil pemeriksaan, observasi)
A = Mencatat hasil analisa (diagnosa dan masalah kebidanan)
P = Mencatat seluruh penatalaksanaan yang dilakukan (tindakan
antisipasi, tindakan segera, tindakan rutin, penyuluhan, support,
kolaborasi, rujukan dan evaluasi) yang ditulis dalam kalimat aktif.

BAB III
TINJAUAN KASUS

34

3.1 ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN TRIMESTER I KUNJUNGAN


AWAL
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS PADA NY.KW
G1P0000 UMUR KEHAMILAN 6 MINGGU 2 HARI KEMUNGKINAN
HAMIL DI PUSKESMAS II DENPASAR SELATAN

Tanggal Kunjungan
Jam
No. RM
Kunjungan
Pendamping Ibu
Sumber Data
Alasan Memeriksakan Diri

: 7 Desember 2015
: 10.00 WITA
: 34740
: Awal
: Suami
: Pasien
: Ibu mengatakan ingin memeriksakan diri pada usia
kehamilan dua bulan dengan keluhan tidak nafsu
makan.

DATA SUBJEKTIF
A. BIODATA
1) IBU
Nama
Umur
Suku Bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat Rumah
No. Hp/Rumah
Alamat Tempat Kerja
No. Telp Tempat Kerja
2) SUAMI
Nama
Umur
Suku Bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat Rumah
No. Hp/Rumah
Alamat Tempat Kerja
No. Telp Tempat Kerja

: Ny. KW
: 24 tahun
: Indonesia
: Hindu
: SMP
: Tidak bekerja
: Jl. Hangtuah Banjar Belong
: 087762774554
::: Tn. AP
: 25 tahun
: Indonesia
: Hindu
: S1
: Pegawai Swasta
: Jl. Hangtuah Banjar Belong
:: Jl. By Pass Ngurah Rai No 83, Sanur
:-

B. KUNJUNGAN
1) Riwayat Menstruasi

35

Menarche Umur
: 13 tahun
Siklus Haid
: Teratur
Volume
: 3x ganti pembalut/hari
Sifat Darah
: Encer
Lama Haid
: 5 hari
Keluhan
: Payudara sakit, nyeri perut dan nyeri pinggang
HPHT
: 25 Oktober 2015
TP
: 1 Agustus 2016
2) Riwayat Pernikahan
Menikah
: Sah
Pernikahan
: 1 kali
Lama menikah
: 1 tahun
3) Riwayat Kehamilan dan Persalinan Sebelumnya: 4) Riwayat Hamil Ini
Imunisasi TT
: 4 kali
5) Riwayat Pemakaian Kontrasepsi
Kontrasepsi
:Tempat Layanan KB : 6) Riwayat Penyakit
a. Riwayat penyakit yang pernah diderita ibu
b. Riwayat penyakit yang sedang diderita ibu
c. Riwayat penyakit keluarga yang menurun
d. Riwayat penyakit kandungan

: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada

DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
KU
: Baik
Kesadaran
: Compos mentis
BB
: 64 kg
BB sebelum hamil : 63 kg
TB
: 158 cm
TD
: 110/70 mmHg
RR
: 20x/menit
Suhu Aksila
: 36,50C
Lila
: 28 cm
Postur
: Normal
BB saat pemeriksaan sebelumnya : 63,0 kg
Nyeri
: Tidak nyeri
2. Pemeriksaan Fisik
a. Perut
:
1) Inspeksi
: Tidak ada luka bekas operasi, tidak ada kelainan
2) Palpasi
: Belum dilakukan
a) Tinggi fundus uteri : b) Taksiran berat janin : c) Palpasi Leopold
Leopold I
: TFUT : -

36

Leopold II
:Leopold III
:Leopold IV
:d) Presentasi
:e) Perlimaan
:f) Kontraksi uterus
:g) Kelainan : Tidak ada nyeri tekan atau cekungan pada perut
3) Auskultasi Belum dilakukan
4) Ekstremitas bawah : Tungkai simetris, tidak ada edema, reflek patela
(+)/(+) tidak ada varises, kulit normal
3. Pemeriksaan Khusus
a. Genetalia
b. Kelainan Perineum
c. Inspeksi Anus

: Tidak dilakukan

pemeriksaan genetalia eksterna maupun interna


: Tidak dilakukan
: Tidak dilakukan

4. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium :
a. Golongan Darah : A
b. PPT
: Positif
c. Hb
: 11,6 gr%
d. Protein Uri
: Negatif
e. Reduksi
: Negatif
f. PPIA
: Non-reaktif
C. ANALISA
Diagnosa
Masalah

: Ny KW G1P0000 Usia kehamilan 6 minggu 2 hari


kemungkinan hamil
: Tidak ada nafsu makan

Kebutuhan

: KIE tentang ketidaknyamanan pada kehamilan trimester


pertama.

D. PENATALAKSANAAN
1. Beritahu ibu mengenai semua hasil pemeriksaan, ibu mengerti apa yang
2.

disampaikan oleh bidan


KIE ibu mengenai nutrisi yang diperlukan ibu pada trimester pertama, ibu
mampu menyebutkan 3 makanan yang dapat memenuhi nutrisi ibu
3. KIE ibu mengenai tanda bahaya yang terjadi selama kehamilan trimester I,
ibu mampu menyebutkan tanda bahaya pada kehamilan trimester I
4. KIE ibu tentang ketidaknyamanan pada trimester pertama yaitu tidak nafsu
makan dan cara mengatasinya, ibu bersedia mengikuti anjuran bidan untuk
makan sedikit-sedikit tetapi sering.

37

5. Ibu telah melakukan screning TT3 sehingga perlu diberi imunisasi TT


sekali lagi.
6. Suplemen yang diberikan kepada ibu yaitu SF dan vitamin B6.
7. Tindakan kolaborasi dengan USG dianjurkan dlaksanakan di usia
kehamilan 3 bulan dengan rujukan ke fasilitas kesehatan dengan sarana
yang mendukung.
8. KIE ibu untuk kunjungan ulang 1 bulan lagi, ibu mengerti dan akan datang
tanggal 7 Januari 2016 atau sewaktu-waktu apabila ibu mengalami
keluhan.

3.2 ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN TRIMESTER II KUNJUNGAN


ULANG
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS
PADA NY.KB G1P0000 UMUR KEHAMILAN 26 MINGGU 2 HARI HIDUP
DI PUSKESMAS II DENPASAR SELATAN
Tanggal Kunjungan
Jam
No. RM
Kunjungan
Pendamping Ibu
Sumber Data

: 7 Desember 2015
: 08.30 WITA
: 25074
: Ulang
: Suami
: Pasien

Alasan Memeriksakan Diri

:Ibu

mengatakan

ingin

memeriksakan

kehamilannya ke puskesmas karena merasa


susah tidur dan nyeri punggung
DATA SUBJEKTIF
A. BIODATA
1) IBU
Nama
Umur
Suku Bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat Rumah
No. Hp/Rumah
Alamat Tempat Kerja

: Ny. KB
: 25 tahun
: Indonesia
: Hindu
: SD
: Tidak Bekerja
: Jalan Sekar Sari Gang VI no. 6
: 085739912597
:38

2)

No. Telp Tempat Kerja: SUAMI


Nama
: Tn. PS
Umur
: 27 tahun
Suku Bangsa
: Indonesia
Agama
: Hindu
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Pegawai Swasta
Alamat Rumah
: Jalan Sekar Sari Gang VI no. 6
No. Hp/Rumah

: 085739912597

Alamat Tempat Kerja : No. Telp Tempat Kerja : B. KUNJUNGAN


1) Riwayat Menstruasi
HPHT
: 15 Juni 2015
TP
: 22 Maret 2016
2) Riwayat Pernikahan
Menikah
: Sah
Pernikahan
: 1 kali
3) Riwayat Hamil Ini
Imunisasi TT
: 3 kali
4) Riwayat Pemakaian Kontrasepsi
Kontrasepsi
: Tidak menggunakan kontrasepsi
5) Riwayat Penyakit
e. Riwayat penyakit yang pernah diderita ibu
: Tidak ada
f. Riwayat penyakit yang sedang diderita ibu
: Tidak ada
g. Riwayat penyakit keluarga yang menurun
: Tidak ada
h. Riwayat penyakit kandungan
: Tidak ada
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum
: Baik
Kesadaran
: Compos mentis
Berat Badan
: 50 kg
BB saat pemeriksaan sebelumnya : 48 kg
Tinggi Badan
: 149 cm
Tekanan Darah
: 100/80 mmHg
Nadi
: 82 x/menit
Respirasi
: 20 x/menit
Suhu Aksila
: 36,70C
Lila
: 23 cm
Postur
: Normal
2.

Pemeriksaan Fisik

39

a. Perut
1) Inspeksi
a) Luka bekasoperasi : Tidak ada
b) Kelainan
: Tidak ada
c) Striae
: Tidak ada
d) Linea
: Tidak ada
2) Palpasi
a) Tinggi fundus uteri (cm) : 24 cm
b) Taksiran berat janin
: (24-12) x 155 = 1860 gram
c) Palpasi Leopold
Leopold I : TFU 2 jari diatas pusat
Lopolold II : Belum dilakukan
Leopold III : Belum dilakukan
Leopold IV : Belum dilakukan
d) Kontraksi uterus
: Tidak ada
e) Kelainan
: Tidak ada nyeri tekan maupun cekungan pada perut
3) Auskultasi
Punctum Maksimum : Antara pusat dan symphisis sebelah kanan
DJJ
: 136 x/menit
Teratur/tidak
: Teratur
b. Ekstremitas
a) Tungkai
: Simetris
b) Edema
: Tidak ada
c) Reflek Patela
: (+)/(+)
d) Varises
: Tidak ada
e) Kulit
: Normal
3.

Pemeriksaan Khusus
a. Genetalia

: Tidak dilakukan

pemeriksaan genetalia eksterna maupun


interna
b. Kelainan Perineum
: Tidak dilakukan
c. Inspeksi Anus : Tidak dilakukan
a.

4. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
a) PPT
: Positif (25 Juli 2015)
b)
Hb
: 11,6 gr%
c) Protein Uri: Negatif
d) Reduksi : Negatif
e) PPIA
: Non-reaktif
b. Kardiotkografi

: Tidak dilakukan

b. USG

: Tidak dilakukan

E. ANALISA

40

Diagnosa

: Ny. KB G1P0000 Usia kehamilan 26 minggu 2 hari hidup

Masalah
Kebutuhan

dengan KEK lila 23 cm


: Susah tidur
: KIE tentang ketidaknyamanan pada kehamilan trimester kedua

F. PENATALAKSANAAN
1. Beritahu ibu mengenai semua hasil pemeriksaan, iIbu mengerti atas apa
yang telah disampaikan oleh bidan
2. KIE ibu mengenai aktivitas, nutrisi dan istirahat pada trimester kedua, ibu
mampu menyebutkan beberapa aktifitas yang dapat dilakukan di trimester
kedua
3. KIE ibu tentang ketidaknyamanan pada trimester kedua yaitu susah tidur,
ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran bidan.
4. Ibu telah melakukan imunisasi TT sebanyak 3 kali sehingga perlu diberi
imunisasi TT 2 kali lagi.
5. Suplemen yang diberikan kepada ibu yaitu SF, kalsium 500 mg dan
vitamin C.
6. KIE ibu untuk melakukan USG pada usia kehamilan 28 minggu, ibu
mengerti dan akan melakukan pemeriksaan USG pada usia kehamilan 28
minggu.
7. KIE ibu untuk melakukan konsultasi ke bagian gizi agar ibu mengetahui
pemenuhan nutrisi pada ibu hamil trimester kedua.
8. KIE ibu untuk kunjungan ulang 1 bulan lagi, ibu mengerti dan akan datang
tanggal 7 Januari 2016.

3.3 ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN TRIMESTER III KUNJUNGAN


ULANG
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL FISIOLOIS
PADA NY. MP. G1P0000 UMUR KEHAMILAN 34 MINGGU 5 HARI HIDUP
DI PUSKESMAS II DENPASAR SELATAN
Tanggal Kunjungan
Jam
No. RM
Kunjungan
Pendamping Ibu

: 30 November 2015
: 10.30 WITA
: 526399
: Ulang
: Suami

41

Sumber Data

: Pasien

Alasan Memeriksakan Diri

:Ibu

mengatakan

kehamilannya

ke

ingin

memeriksakan

puskesmas

dengan

keluhan mengalami susah tidur dan sesak.


DATA SUBJEKTIF
A. BIODATA
1) IBU
Nama
Umur
Suku Bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat Rumah

: Ny. MP
: 22 tahun
: Indonesia
: Hindu
: SD
: Pegawai Swasta
: Jalan Sedap Malam, Gang Alamanda No.10,

Denpasar Timur
No. Hp/Rumah
: 081999238042
Alamat Tempat Kerja : Jalan Hayam Wuruk No.236, Denpasar Timur
No. Telp Tempat Kerja : 2) SUAMI
Nama
: Tn. KM
Umur
: 25 tahun
Suku Bangsa
: Indonesia
Agama
: Hindu
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Pegawai Swasta
Alamat Rumah
: Jalan Sedap Malam, Gang Alamanda No.10,
Denpasar Tidur
No. Hp/Rumah
: 081999238042
Alamat Tempat Kerja : No. Telp Tempat Kerja : B. KUNJUNGAN
1. Riwayat Menstruasi
HPHT
: 10 Maret 2015
TP
: 17 Desember 2015
2. Riwayat Pernikahan
Menikah
: Sah
Pernikahan
: 1 kali
Lama Menikah
: 1 tahun
3. Riwayat Hamil Ini
Imunisasi TT
: Status belum TT
4. Riwayat Pemakaian Kontrasepsi
Kontrasepsi
: Tidak menggunakan kontrasepsi
5. Riwayat Penyakit

42

a. Riwayat penyakit yang pernah diderita ibu


: Tidak ada
b. Riwayat penyakit yang sedang diderita ibu
: Tidak ada
c. Riwayat penyakit keluarga yang menurun
: Tidak ada
d. Riwayat penyakit kandungan
: Tidak ada
6. Keluhan-Keluhan Yang Lazim Dirasakan
a. Pada trimester III : Susah tidur, sering buang air kecil
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum
: Baik
Kesadaran
: Compos mentis
Berat Badan
: 51,3 kg
BB saat pemeriksaan sebelumnya : 50 kg
Tinggi Badan

: 155 cm

Tekanan Darah
Nadi
Respirasi
Suhu Aksila
Lila
Postur

: 100/80 mmHg
: 82 x/menit
: 20 x/menit
: 370 C
: 24 cm
: Normal

2. Pemeriksaan Fisik
a. Perut
1) Inspeksi
a) Luka bekas operasi : Tidak ada
b) Kelainan
: Tidak ada
c) Striae
: Tidak ada
d) Linea
: Linea alba
2) Palpasi
a) Tinggi fundus uteri (cm) : 33 cm
b) Taksiran berat janin
: (33-11) x 155 = 3410 gram
c) Palpasi Leopold
- Leopold I : TFU 4 jari dibawah procesus xyphoideus dan
pada bagian fundus teraba bulat, lunak dan tidak melenting

d)
e)
f)
g)

(bokong)
- Leopold II
- Leopold III
- Leopold IV
Presentasi
Perlimaan
Kontraksi uterus
Kelainan

pada perut
3) Auskultasi
Punctum Maksimum

: : :::: Tidak ada


: Tidak ada nyeri tekan maupun cekungan

: Antara pusat dan symphisis sebelah kanan


43

DJJ
Teratur/tidak
b. Ekstremitas
a) Tungkai
b) Edema
c) Reflek Patela
d) Varises
e) Kulit

: 145 x/menit
: Teratur
: Simetris
: Tidak ada
: (+)/(+)
: Tidak ada
: Normal

Pemeriksaan Khusus
a. Genetalia

: Tidak dilakukan pemeriksaan genetalia

eksterna maupun interna


b. Kelainan Perineum : Tidak dilakukan
c. Inspeksi Anus
: Tidak dilakukan
a.

b.
c.

4. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
a) PPT
: Positif
b) Hb
: 11,6 gr%
c) Protein Uri
: Negatif
d) Reduksi
: Negatif
e) PPIA
: Non-reaktif (NR)
Kardiotkografi: Tidak dilakukan
USG : Tidak dilakukan
E. ANALISA
Diagnosa
Masalah
Kebutuhan

: Ny MP G1P0000 Usia kehamilan 34 minggu 5


hari hidup
: Susah tidur dan sesak
: KIE tentang ketidaknyamanan pada kehamilan
trimester ketiga

F. PENATALAKSANAAN
1. Beritahu ibu mengenai semua hasil pemeriksaan, ibu mengerti atas apa
yang telah disampaikan oleh bidan
2. KIE ibu mengenai aktivitas dan istirahat pada trimester ketiga, ibu
mengerti dan dapat menyebutkan aktifitas istirahat pada pada trimester
ketiga.
3. KIE ibu mengenai persiapan persalinan dan menganjurkan ibu untuk
menyiapkan persiapan persalinan, ibu mengerti dan dapat menyebutkan
ha-hal yang pelu dipersiapkan untuk persalinan dan bersedia untuk mulai
mempersiapkan persalinan.

44

4. KIE ibu tentang ketidaknyamanan pada trimester ketiga yaitu susah tidur
dan sesak, ibu mengerti dan dapat menyebutkan cara mengatasi
ketidaknyamanan pada trimester ketiga.

5. KIE ibu tentang pentingnya imunisasi TT bagi ibu hamil, ibu mengerti dan
dapat menyebutkan pentingnya imunisasi TT dan bersedia melakukan
anjuran bidan
6. KIE ibu tentang pentingnya kebutuhan nutrisi pada trimester III, ibu
mengerti dan dapat menyebutkan beberapa makanan untuk memenuhi
kebutuhan nutrisinya.
7. KIE ibu untuk melakukan pemeriksaan atau kunjungan setiap 2 minggu
atau sewaktu-waktu apabila ibu mengalami keluhan

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 ASUHAN

KEBIDANAN

KEHAMILAN

TRIMESTER

KUNJUNGAN AWAL
Berdasarkan anamnesa yang telah dilakukan pada ibu hamil Ny. KW
G1P0000 di Puskesmas II Denpasar Selatan pada tanggal 7 Desember
2015, dikaji data yang telah dikumpulkan sesuai dengan konsep
manajemen asuhan kebidanan (manajemen varney).
Ibu datang ke Puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya dengan
keluhan tidak nafsu makan. Pada pemeriksaan ibu didampingi oleh suami.
Hal ini bertujuan agar suami dapat membantu ibu dalam melakukan asuhan
kehamilan di rumah.
Ibu sudah melakukan imunisasi TT 4 kali dan saat kehamilannya ini
akan dilakukan imunsasi yang kelima. Imunisasi ini bertujuan mencegah
tetanus pada ibu dan bayi.
45

Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan pada Ny. KW,


diketahui bahwa hasil pemeriksaan (pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang) masih dalam batas normal dan Ny.KW dalam keadaan sehat.
Saat pemeriksaan ibu diberikan KIE tentang semua hasil
pemeriksaan, nutrisi yang dibutuhkan ibu pada trimester pertama, tandatanda bahaya pada kehamilan trimester pertama.
Selain itu ibu juga diberikan informasi untuk melakukan USG dengan
tujuan agar dapat mengetahui kondisi janin yang ada di dalam
kandungannya. Selain itu USG juga bertujuan untuk mengetahui posisi
janin dalam keadaan normal atau tidak.
Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa umur kehamilan
Ny. KW yaitu 6 minggu 2 hari. Pada umur kehamilan ini ibu sangat
membutuhkan asupan zat besi yang cukup untuk mencegah anemia dan
berikan vitamin B6 untuk mencegah mual muntah.
Ibu juga disarankan agar melakukan kunjungan ulang pada bulan
berikutnya untuk memantau kondisi kehamilan ibu dan untuk mengetahui
tumbuh kembang janinnya.
Pada pemeriksaan fisik tidak dilakukan palpasi Leopold karena umur
kehamilan ibu baru menginjak 6 minggu 2 hari.
4.2 ASUHAN

KEBIDANAN

KEHAMILAN

TRIMESTER

II

KUNJUNGAN ULANG
Berdasarkan anamnesa yang telah dilakukan pada ibu hamil Ny. KB
G1P0000 di Puskesmas II Denpasar Selatan pada tanggal 7 Desember 2015,
dikaji data yang telah dikumpulkan sesuai dengan konsep manajemen
asuhan kebidanan (manajemen varney).
Ibu datang ke Puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya dengan
keluhan tidak nafsu makan. Pada pemeriksaan ibu didampingi oleh suami.
Hal ini bertujuan agar suami dapat membantu ibu dalam melakukan asuhan
kehamilan di rumah.
Ibu sudah melakukan imunisasi TT 3 kali dan saat kehamilannya ini
akan dilakukan imunsasi yang keempat dan kelima. Imunisasi ini bertujuan
mencegah tetanus pada ibu dan bayi.

46

Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan pada Ny. KB,


diketahui bahwa hasil pemeriksaan (pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang) masih dalam batas normal dan Ny.KB dalam keadaan sehat.
Saat

pemeriksaan

ibu

diberikan

KIE

tentang

semua

hasil

pemeriksaan, nutrisi yang dibutuhkan ibu pada trimester kedua, tanda-tanda


bahaya pada kehamilan trimester kedua.
Selain itu ibu juga diberikan informasi untuk melakukan USG dengan
tujuan mengetahui kondisi dan perkembangan janin yang ada di dalam
kandungannya. Selain itu USG juga bertujuan untuk mengetahui posisi janin
dalam keadaan normal atau tidak.
Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa umur kehamilan
Ny. KB yaitu 26 minggu 2 hari. Pada umur kehamilan ini ibu sangat
membutuhkan asupan zat besi dan vitamin C yang cukup untuk mencegah
anemia.
Ibu juga disarankan agar melakukan kunjungan ulang pada bulan
berikutnya untuk memantau kondisi kehamilan ibu dan untuk mengetahui
tumbuh kembang janinnya.
Pada pemeriksaan fisik tidak dilakukan palpasi Leopold secara
lengkap karena umur kehamilan ibu baru menginjak 26 minggu 2 hari.
4.3 ASUHAN

KEBIDANAN

KEHAMILAN

TRIMESTER

III

KUNJUNGAN ULANG
Berdasarkan anamnesa yang telah dilakukan pada ibu hamil Ny. MP
G1P0000 di Puskesmas II Denpasar Selatan pada tanggal 10 November
2015, dikaji data yang telah dikumpulkan sesuai dengan konsep
manajemen asuhan kebidanan (manajemen varney).
Ibu datang ke Puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya dengan
keluhan susah tidur dan sering merasa ingin buang air kecil. Pada saat
melakukan pemeriksaan ibu didampingi oleh suami. Hal ini bertujuan agar
suami mendapat informasi mengenai kebutuhan ibu khususnya pada
kehamilan trimester III sehingga dapat membantu ibu dalam melakukan
asuhan kehamilan di rumah.

47

Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa Ny.MP belum


pernah melakukan imunisaasi TT baik sebelum maupun selama kehamilan
ini. Ny.MP diberikan KIE mengenai pentingnya imunsasi TT pada ibu
hamil dan Ny.MP disarankan untuk melakukan imunisasi tersebut.
Imunisasi TT sangat penting untuk mencegah penyakit tetanus pada ibu
dan bayi.
Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan pada Ny. MP
diketahui bahwa hasil pemeriksaan (pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang) masih dalam batas normal dan Ny.MP dalam keadaan sehat.
Saat pemeriksaan, Ny.MP juga diberikan KIE mengenai penyebab
keluhan yang dialaminya yaitu susah tidur dan sering merasa ingin buang
air kecil serta bagaimana cara mengatasinya. Selain itu ibu juga diberikan
KIE mengenai pemenuhan nutrisi pada kehamilan trimester III dan ibu
dianjurkan untuk mengkonsumsi tablet SF yang didapatkan di puskesmas
secara teratur selama kehamilan untuk mencegah anemia.
Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa umur kehamilan
Ny. MP yaitu 34 minggu 5 hari. Pada umur kehamilan ini, palpasi leopold
belum boleh dilakukan secara lengkap karena belum memasuki usia
kehamilan 36 minggu.
Pada usia kehamilan Ny.MP saat ini yang sudah memasuki trimester
III, Ny.MP disarankan agar melakukan kunjungan ulang pada II berikutnya
untuk memantau kondisi kehamilan ibu menjelang proses persalinan.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 SIMPULAN
5.1.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan Trimester I Kunjungan Awal

48

Data dasar yang diperoleh berupa data subjektif dan data objektif. Data
subjektif yang diperoleh berasal dari ibu hamil dengan keterangan lengkap. Data
objektif diperoleh dari pemeriksaan fisik umum dan pemeriksaan kebidanan,
pemeriksaan khusus, serta pemeriksaan penunjang.
a. Berdasarkan data subjektif, Ny. KW umur 24 tahun G1P0000

umur

kehamilan 6 minggu 2 hari 2 hari datang ke Puskesmas II Denpasar


Selatan pada tanggal 7 Desember 2015 pukul 10.00 WITA untuk
memeriksakan kehamilannya dengan keluhan tdak nafsu makan.
b. Berdasarkan data objektif dapat disimpulkan bahwa hasil pemeriksaan
yang dilakukan terhadap Ny. KW masih dalam batas normal.
c. Berdasarkan data subjektif, diketahui bahwa Ny. KW datang dengan
keluhan tidak nafsu makan. Asuhan yang diberikan kepada Ny. KW antara
lain: memberitahu ibu mengenai semua hasil pemeriksaan, KIE ibu
mengenai nutrisi pada ibu hamil trimester pertama, KIE ibu mengenai
tanda bahaya pada kehamilan, KIE ibu tentang ketidaknyamanan pada
trimester pertama yaitu tidak nafsu makan serta bagaimana cara untuk
5.1.2

mengatasinya
Asuhan Kebidanan Kehamilan Trimester II Kunjungan Ulang
Data dasar yang diperoleh berupa data subjektif dan data objektif. Data

subjektif yang diperoleh berasal dari ibu hamil dengan keterangan lengkap.
Data objektif diperoleh dari pemeriksaan fisik umum dan pemeriksaan
kebidanan, pemeriksaan khusus, serta pemeriksaan penunjang.
a. Berdasarkan data subjektif, Ny. KB umur 25 tahun G1P0000

umur

kehamilan 26 minggu 2 hari 2 hari datang ke Puskesmas II Denpasar


Selatan pada tanggal 7 Desember 2015 pukul 08.30 WITA untuk
memeriksakan kehamilannya dengan keluhan susah tidur dan nyeri
punggung.
b. Berdasarkan data objektif dapat disimpulkan bahwa hasil pemeriksaan
yang dilakukan terhadap Ny. KB masih dalam batas normal.
c. Berdasarkan data subjektif, diketahui bahwa Ny. KB datAng dengan
keluhan susah tidur dan sesak. Asuhan yang diberikan kepada Ny. KB
antara lain: memberitahu ibu mengenai semua hasil pemeriksaan, KIE ibu
mengenai aktivitas dan istirahat pada trimester kedua, KIE ibu mengenai
persiapan persalinan, KIE ibu mengenai tanda-tanda persalinan dan
menganjurkan ibu untuk segera ke fasilitas kesehatan apabila terjadi tanda
49

persalinan, KIE ibu tentang ketidaknyamanan pada trimester kedua yaitu


5.1.3

susah tidur dan nyeri punggung serta bagaimana cara untuk mengatasinya.
Asuhan Kebidanan Kehamilan Trimester III Kunjungan Ulang
Data dasar yang diperoleh berupa data subjektif dan data objektif. Data

subjektif yang diperoleh berasal dari ibu hamil dengan keterangan lengkap.
Data objektif diperoleh dari pemeriksaan fisik umum dan pemeriksaan
kebidanan, pemeriksaan khusus, serta pemeriksaan penunjang.
a. Berdasarkan data subjektif, Ny.MP umur 22 tahun G1P0000

umur

kehamilan 34 minggu 5 hari datang ke Puskesmas II Denpasar Selatan


pada tanggal 30 November 2015 pukul 10.30 WITA untuk memeriksakan
kehamilannya dengan keluhan susah tidur dan sesak.
b. Berdasarkan data objektif dapat disimpulkan bahwa hasil pemeriksaan
yang dilakukan terhadap Ny.MP masih dalam batas normal.
c. Berdasarkan data subjektif, diketahui bahwa Ny.MP dating dengan
keluhan susah tidur dan sesak. Asuhan yang diberikan kepada Ny.MP
antara lain: memberitahu ibu mengenai semua hasil pemeriksaan, KIE ibu
mengenai aktivitas dan istirahat pada trimester ketiga, KIE ibu mengenai
persiapan persalinan, KIE ibu mengenai tanda-tanda persalinan dan
menganjurkan ibu untuk segera ke fasilitas kesehatan apabila terjadi tanda
persalinan, KIE ibu tentang ketidaknyamanan pada trimester ketiga yaitu
susah tidur dan sesak serta bagaimana cara untuk mengatasinya.

5.2 Saran
5.2.1 Mahasiswa diharapkan dapat mengerti mengenai penatalaksanaan pada ibu
hamil dan mampu menganalisa keadaan pada ibu hamil serta mengerti
5.2.2

tindakan segera yang harus dilakukan.


Mahasiswa diharapkan mampu menguasai kemampuan untuk melakukan
pemeriksaan pada ibu hamil kunjungan awal dan kunjungan ulang sesuai

5.2.3

dengan konsep manajemen kebidanan.


Di lahan praktik sebagai fasilitas kesehatan utama diharapkan dapat
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan pelaksanaan asuhan
kebidanan pada ibu hamil diberikan sesuai dengan standar pelayanan.

50

DAFTAR PUSTAKA
Ariyani, Ni Wayan. 2014. Modul Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan
Kebutuhan Pada Masa Kehamilan Sesuai Tahap Perkembangannya.
Asrinah dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta. Graha Ilmu
Mandriwati, G.A. 2012. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta:EGC
Rukiyah, Ai Yeyeh dan Lia Yulianti. 2010. Asuhan Kebidanan IV (Patologi
Kebidanan). Jakarta. Trans Info Media
Sarwono. 2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta.

51

Anda mungkin juga menyukai