Pendahuluan
Siswa
seringkali
tenggelam
dalam
kesibukan
mereka
melakukan
operasi
perkalian
desimal
tetapi
tidak
dapat
Bab II
Transfer Belajar (Transfer of learning)
A. Pengertian
Transfer belajar mengandung arti pemindahan keterampilan
hasil belajar dari satu situasi ke situasi lainnya (Reber, 1988). Kata
pemindahan
keterampilan
tidak
berkonotasi
pada
hilangnya
keterampilan
menekankan
sebagai
baru
pada
masa
pemindahan
sekarang,
pengaruh
tetapi
atau
lebih
pengaruh
sebagai
kemampuan
untuk
menerapkan
hasil
belajar
dan
kemudian
menggunakan
konsep
itu
untuk
menerima
pelajaran
atau
kecakapan
yang
baru.
Contoh
sendiri,
seperti
daya
berpikir,
daya
mengingat,
daya
perhatian
dan
obeservasi
seseorang.
Bahasa
Latin,
Yunani,
2. Pandangan Behavioral
1) Teori Elemen Identik
Bentuk transfer yang lebih spesifik yang dinamakan Teori
Elemen Identik dikemukakan oleh Edward Thorndike. Dalam beberapa
eksperimen,
Thorndike
menyimpulkan
bahwa
transfer
sangat
bergantung pada jumlah kesamaan yang ada, baik dari isi ataupun
teknik, antara situasi baru dengan situasi lama. Transfer terjadi karena
elemen umum dalam kedua situasi memerlukan kemampuan mental
yang sama dan bukan karena latihan mental yang diperoleh dari
mempelajari subjek tertentu. Thorndike berpendapat bahwa transfer
akan efektif jika ada kemiripan tugas antara satu dengan yang lain.
Beberapa eksperimen oleh peneliti lain, termasuk eksperimen
Thorndike sendiri (Haslerud, 1972), mengungkapkan bahwa jumlah
transfer yang terjadi minimal dan cenderung menghambat daripada
mendorong terjadinya transfer. Banyak eksperimen Thorndike, sama
seperti teori transfer klasik yang lain, dikritik karena bukti terjadinya
transfer yang ditemukan terjadi dalam kondisi tidak alami dan tidak
mencerminkan proses belajar yang sesungguhnya. Teorinya juga
mendapatkan kritik karena terlalu bergantung pada drill dan latihan.
Haskell (2000) menyatakan subjektivitas yang terdapat dalam konsep
kesamaan, dan berpendapat bahwa elemen identik hanya berhasil
dalam transfer dekat. Walaupun terdapat beberapa kritik terhadap
teori elemen identik, teori ini dipandang sebagai teori yang paling
berpengaruh dalam pendidikan. Pemikiran tentang latihan berkembang
menjadi bagian fundamental dari teori transfer kontemporer.
2) Teori Generalisasi
Teori ini dikembangkan oleh Charles Judd yang menyatakan
transfer belajar sebagai pemindahan prinsip-prinsip (Johri, 2005). Teori
generalisasi menyatakan bahwa transfer terjadi sebagai hasil dari
pembelajaran ciri umum atau prinsip dasar dalam satu situasi. Sebagai
hasilnya, seseorang mampu menerapkan generalisasi tersebut ke
situasi baru. Dalam salah satu eksperimen, dua kelompok anak diminta
untuk melempar panah dart ke target di bawah air. Kelompok
eksperimental, yang diajarkan tentang prinsip pembiasan cahaya
mampu mentransfer pengetahuan tersebut dan menampilkan hasil
lemparan yang lebih baik dibanding kelompok kontrol. Teori Judd juga
menyatakan bahwa sikap dan pembawaan peserta belajar, seperti
motivasi, berpengaruh pada transfer, dan bahwa isi pembahasan tidak
sepenting metode. Inti dari model Judd adalah bahwa sebuah
pendahuluan pada perspektif kognitif tentang transfer yang akan
membangkitkan pengetahuan awal peserta belajar, sama pentingnya
dengan strategi untuk meningkatkan transfer.
3. Pendekatan Kognitif
a. Perspektif Gestalt
Dalam pandangan teori gestalt, transfer akan terjadi ketika
individu mampu mengenali kesamaan di dalam fakta, dan konsep atau
prinsip dasar yang dapat diterapkan ke dalam konteks lain. teori ini
dikenal sebagai Teori Transposisi atau Konfigurasi (Johri, 2005). Teori ini
tidak mengikuti pandangan bahwa bagian dari suatu keseluruhan
mampu bekerja dalam isolasi, tetapi teori ini justru menekankan pada
elemen dasar seperti persepsi, insight, dan intelegensi. Persepsi
peserta belajar tentang hubungan antara situasi lama dan baru juga
penting. Semakin bermakna pengalaman itu, maka akan semakin
menyeluruh pula konsep yang dipahami, dan hal tersebut akan
memaksimalkan transfer. Penggunaan metode mengajar yang tepat
juga memegang peran penting dalam proses transfer.
b. Perspektif Kognitif yang Lain
Model pemrosesan informasi atau teori skema menyatakan bahwa
transfer terjadi ketika individu mampu memunculkan apa yang telah
dipelajari sebelumnya pada waktu yang tepat. Skema adalah istilah
yang digunakan untuk mendeskripsikan gambaran mental tentang
pengetahuan yang dibentuk individu dari pengalaman sebelumnya.
ini,
transfer
positif
terjadi
ketika
peserta
belajar
kontemporer
dalam
transfer
belajar
mendukung
dalam
penalaran
dan
pemecahan
masalah
harian.
Dalam
ke
dalam
bidang
lain.
Pentingnya
pengetahuan
awal,
juga menjadi dasar dari semua teori. Sementara masih belum jelas
tentang
bagaimana
transfer
terjadi,
penelitian
terbaru
telah
C. Jenis-jenis Transfer
Perbedaan pendapat tentang bagaimana terjadinya transfer,
juga usaha untuk mengkategorikan perbedaan kualitas transfer yang
terjadi, menghasilkan gambaran tentang beberapa jenis transfer.
Beberapa diantaranya yang dikenal secara luas yaitu transfer positif
dan negatif, transfer lateral dan vertikal, transfer dekat dan jauh, dan
transfer low-road dan high-road.
Pada perkembangan awal, transfer belajar terbagi menjadi dua
yaitu transfer positif dan transfer negatif. Transfer dikatakan positif
apabila pembelajaran sebelumnya membawa efek positif terhadap
kegiatan belajar selanjutnya, sedangkan transfer dikatakan negatif jika
pembelajaran sebelumnya membawa efek negatif terhadap kegiatan
belajar selanjutnya. Edward Lee Thorndike, dalam teori elemen
identiknya, menyebutkan bahwa transfer positif biasanya akan terjadi
jika ada kesamaan elemen antara materi yang lama dengan materi
yang baru. Misalnya, siswa yang telah menguasai matematika akan
lebih mudah untuk mempelajari statistika. Di sisi lain, transfer negatif
terjadi bila kesamaan elemen dalam keterampilan sebelumnya menjadi
penghambat dalam pembelajaran keterampilan lainnya. Misalnya,
positif
di
satu
adalah
situasi
transfer
yang
meningkatkan
terjadi
pembelajaran
ketika
dan
mengganggu
atau
menghalangi
pembelajaran
pada
situasi baru. Transfer ini dapat terjadi jika seorang siswa belajar dalam
situasi tertentu yang memiliki efek merusak terhadap keterampilan
yang dipelajari dalam situasi berikutnya. Contohnya, dari terbiasa
mengemudi mobil di jalan sebelah kiri, harus berpindah untuk
menngemudi mobil di jalan sebelah kanan.
3. Transfer Vertikal (vertical transfer)
Transfer vertikal dapat terjadi dalam diri seorang siswa apabila
pelajaran yang telah dipelajari dalam satu situasi membantu siswa
tersebut menguasai pengetahuan atau keterampilan yang lebih tinggi
atau rumit. Contohnya, seorang siswa SD yang telah menguasai prinsip
penjumlahan dan pengurangan ketika duduk di bangku kelas II, akan
mudah mempelajari perkalian ketika ia naik ke kelas III. Agar terjadi
transfer
vertikal
yang
efektif,
guru
sangat
dianjurkan
untuk
tersebut,
kemungkinan
siswa
tidak
akan
mampu
dekat,
keterampilan
dan
pengetahuan
yang
dimiliki
10
sadar
dan
menghubungkan
disertai
antara
apa
usaha.
yang
Murid-murid
mereka
secara
pelajari
di
sadar
situasi
pandai
dalam
permainan
catur
mungkin
mengambil
prinsip
11
pada
sebuah
situasi
sebelumnya
(lama)
mengenai
yang
pemahaman
sebelumnya
dari
telah
pengalaman
diambilnya.
masa
lalu
Ia
mendapatkan
tersebut
untuk
yang
Mempengaruhi
Timbulnya
Transfer
Belajar
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya transfer
belajar adalah sebagai berikut:
1. Taraf Intelegensi dan Sikap
Faktor ini berasal dari anak didik dan berkisar pada masalah
kapasitas dasar (kemampuan dasar), sikap minat anakdidik dan lain
sebagainya. Kapasitas dasar atau kemampuan dasar adalah membantu
12
anak
didik
untuk
melakukan
perbuatan
belajar,
juga
yang
disampaikan
tak
dapat
diserap
dengan
baik,
13
landasan
untuk
menguasai
mata
pelajaran
lain
yang
14
proses
belajar
mengajar
di
sekolah,
guru
dapat
Konsep
pengajaran
yang
baik
yaitu
dengan
cara
15
murid.
Pengajaran
yang
di
lakukan
dengan
yang abstrak.
Guru perlu membantu murid-muridnya dalam belajar agar ide-ide
abstrak menjadi materi yang lebih konkrit.
16
hasil
belajar
dapat
ditransfer
untuk
memperoleh
materi
pelajaran
yang
di
pegangnya
dengan
pengetahuan
yang
ingin
ditransfer,
begitu
juga
dengan
motivasi
siswa
menentukan
kegigihan
mereka
dalam
harus
mereka
pelajari
dan
mengapa
mereka
harus
17
Bab III
Kasus dan Pembahasan
Kegagalan
guru
dalam
melakukan
evaluasi
dunia
pendidikan,
ada
juga
guru
yang
tidak
18
demikian
proses
belajar
mengajar
akan
terus
dapat
baru
dalam
proses
pembelajaran
sehingga
akan
19
Bab IV
Hasil Diskusi
belajar
dinilai
sebagai
sebuah
proses
dimana
belajar
juga
dianggap
sebagai
sebuah
proses
menerapkan
transfer
belajar
tersebut
membangun
20
coba kita atasi pada tingkat kesadaran. Pada tiap situasi ini, kita
menggunakan transfer belajar.
Sebagai contoh, kegiatan menyeberang jalan. Pertimbangkan
permasalahan dalam menyeberang jalan. Kita sudah berkali-kali
menyeberang jalan sebelumnya. Bagaimanapun juga, pada tiap waktu
menyeberang jalan adalah permasalahan baru. Kondisi lampu lalu
lintas, waktu hari itu, cuaca, kondisi jalan, mobil yang sedang parkir di
jalan, banyaknya kendaraan yang lewat, dan sebagainya tidak
sepenuhnya situasi yang sama yang kita hadapi sebelumnya.
Tetapi, beberapa pola umum yang ada pada situasi tersebut
sama dengan apa yang sudah kita alami sebelumnya, dan otak kita
dirancang untuk melakukan pengenalan pola dalam ketidaksadaran.
Terlebih lagi, kita telah mengingat beberapa peraturan, seperti tengok
kanan-kiri sebelum menyeberang and mendengarka kendaraan yang
akan lewat. Pikiran atau otak kita cukup berpengalaman dalam
memperkirakan kecepatan dari kendaraan yang akan lewat dan
kecepatan kita dalam menyeberang jalan. Sehingga, transfer belajar
dari
ketidaksadaran
dan
kesadaran
dalam
pikiran
dan
tubuh
kita
alami
berulangkali,
dan
dimana
kita
menggunakan
21
Bab V
Penutup
Transfer
belajar
adalah
penerapan
pengalaman
dan
teori
yang
ada
tentang
transfer
belajar,
guru
dapat
22
23
Daftar Pustaka
Crow, Lester D., & Crow, Alice. 1958. Educational Psychology. New
York: American Book Company
Haskel, Robert E. 2000. Transfer of Learning: Cognition, Instruction,
and Reasoning. San Diego: Academic Press.
Santrock, John W. 2009. Educational Psychology. New York: McGraw
Hill.
Slavin, Robert E. 1997. Educational Psychology: Theory and Practice.
Needham Heights: Allyn & Bacon.
Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Bandung: Remaja Rosdakarya
http://aniendriani.blogspot.com/2011/03/transfer-dalam-belajar.html
http://arifnurohmnan.wordpress.com/2011/02/05/psikologi-lupa-dantransfer-belajar/
http://en.wikipedia.org/w/index.php?
title=Special:Search&search=theory+transfer+learning&fulltex
t=Search&ns0=1&redirs=1
http://jeffy-louis.blogspot.com/2011/01/kegagalan-guru-dalamproses.html
http://learnweb.harvard.edu/alps/thinking/docs/traencyn.htm
http://mihwanuddin.wordpress.com/2011/01/07/makalah-transferbelajar-transfer-of-learning/
http://www.scribd.com/doc/25489007/Transfer-of-Learning-Assgmt
LAMPIRAN