PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah
satu komplikasi pada bayi yang bila tidak ditangani secara benar
dapat menyebabkan kematian. Penyebab bayi lahir dengan
berat badan rendah hingga saat ini belum diketahui namun
kebanyakan karena penyakit ibu, aktivitas ibu, dan status sosial
ibu, termasuk komplikasi pada saat ibu hamil. 1
Secara umum bayi BBLR ini berhubungan dengan usia
kehamilan yang belum cukup bulan (prematur) disamping itu
juga dapat disebabkan dismaturitas. Artinya bayi lahir cukup
bulan (usia kehamilan 38 minggu), tetapi berat badan (BB)
lahirnya lebih kecil dibandingkan dengan masa kehamilannya,
yaitu tidak mencapai 2.500 gram. 2
Prevalensi berat badan lahir rendah (BBLR) menurut
World Health Organization (WHO) 2010 diperkirakan 15% dari
seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 3,3%-3,8% dan lebih
sering terjadi di negara-negara berkembang atau sosial ekonomi
rendah. Secara statistik menunjukkan 90% kejadian BBLR
didapatkan di Negara berkembang dan angka kematiannya 35
kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat badan lahir
lebih dari 2500 gram. Hal ini dapat terjadi dan dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor seperti ibu mempunyai penyakit yang
langsung berhubungan dengan kehamilan, dan usia ibu. 3
KH
di
tahun
2009.
Dari
data
kematian
tersebut
BBLR
2.743
(99,36%),
meninggal
(1,90%),
925
kelahiran
(0,64%)
dari
hidup
145.412
144.487
kelahiran
keseluruhan. 7
Dari bagian pencatatan dan pelaporan Rumah Sakit Sitti
Khadijah III Makassar pada Tahun 2012 didapatkan 440 jumlah
kelahiran hidup dari jumlah kelahiran ini didapatkan 26 (27,9%)
bayi
BBLR
adalah
dengan
melakukan
Manajemen
karya
tulis
ilmiah
dengan
mengangkat
judul
manajemen
kebidanan
sesuai
kewenangan
bidan.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melaksanakan pengkajian dan analisa data pada
bayi M dengan berat badan lahir rendah di RSIA Sitti
Khadijah III Makassar Tahun 2013.
b. Dapat menganalisis dan menginterpretasikan data untuk
menentukan diagnosa/masalah aktual pada bayi M
akhir
jenjang
Universitas
acuan/pedoman
pendidikan
Muslim
bagi
Diploma
Indonesia
institusi
jurusan
III
Kebidanan
Makassar
bahan
kebidanan
untuk
membaca
dan
mempelajari
buku-buku
pendekatan
pemecahan
masalah
melalui
aktual
tindakan,
maupun
masalah
implementasi,
potensial,
evaluasi
dan
dokumentasi.
Dalam
memperoleh
data
yang
akurat
penulis
menggunakan tehnik :
1) Anamnesa
Penulis melakukan tanya jawab dengan orang tua
dan keluarga guna memperoleh data yang diperlukan
untuk memberikan asuhan kebidanan pada bayi tersebut.
2) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis
untuk menjamin diperolehnya data yang lengkap dengan
cara inspeksi terhadap karakteristik luar meliputi kulit,
telinga, genitalia, postur dan tonus otot, ukur tinggi badan
I:
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Ruang Lingkup Penulisan
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penulisan
E. Metode Penulisan
F. Sistematika Penulisan
BAB II :
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Berat Badan Lahir
Rendah
1. Pengertian Berat Badan Lahir Rendah
2. Klasifiklasi Berat Badan Lahir Rendah
3. Etiologi Berat Badan Lahir Rendah
4. Gambaran
Klinik
Berat
Badan
Lahir
Rendah
5. Diagnosis Berat Badan Lahir Rendah
6. Prognosis Berat Badan Lahir Rendah
7. Penatalaksanaan
Berat
Badan
Lahir
Rendah
B. Tinjauan Dalam Islam Tentang Penciptaan
Manusia
C. Tinjauan Umum Tentang
Proses Manajemen
Kebidanan
1. Pengertian Manajemen Kebidanan
2. Pengertian Asuhan Kebidanan
3. Pengertian Manajemen Asuhan Kebidanan
4. Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
10
5. Pendokumentasian
Manajemen
Asuhan
Kebidanan
D. Penyelenggaraan Praktik Bidan
1. Pasal 16 ayat 2
2. Pasal 17
BAB III :
STUDI KASUS
A. Langkah 1:
Pengkajian
dan
Merumuskan
Diagnosa/Masalah Aktual
C. Langkah 3:
Merumuskan
Diagnosa/Masalah Potensial
D. Langkah 4
:Tindakan Segera
Rencana
Asuhan
Kebidanan
F.Langkah 6 :
Pelaksanaan
Evaluasi
Asuhan Kebidanan
H.
Hasil
11
antara
asuhan
sistematis
teori
dan
kebidanan
mulai
dari
pelaksanaan
yang
dibahas
pengkajian,
PENUTUP
Merupakan bab terakhir yang memuat kesimpulan
dari hasil pelaksanaan studi yang dilakukan dan
juga
memuat
saran-saran
operasional
untuk
12
BAB II
LAMPIRAN
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
1. Pengertian Berat Badan Lahir Rendah
a.
b.
c.
2. Klasifikasi BBLR
Bayi yang lahir dengan berat 2.500 gram atau lebih
dianggap cukup matang. Pertumbuhan rata-rata bayi di dalam
rahim dipengaruhi oleh berbagai faktor (Keturunan, penyakit
ibu, nutrisi, dan sebagainya). Oleh karena itu, dilakukan
penggolongan dengan menggabungkan berat badan lahir dan
umur kehamilan atau masa gestasi sebagai berikut :
a. Preterm infant atau bayi prematur, yaitu bayi yang lahir
pada umur kehamilan tidak mencapai 37 minggu.
b. Term infant atau bayi cukup bulan (maturre/atern) yaitu
bayi yang lahir pada umur kehamilan lebih dari 37 sampai
42 minggu.
13
murni
yaitu
bayi
lahir
dengan
masa
14
15
2. Faktor janin
a. Hidramnion
b. Kehamilan ganda
c. Kelainan kromosom
3. Faktor lingkungan
a. Tempat tinggal dataran tinggi
b. Radiasi
c. Zat-zat racun. 12
4.
16
anamnese
sering
dijumpai
adanya
riwayat
klasik
tanda-tanda
tampak
bayi
seperti
ini
adalah
bayi
yang
tengkorak
17
prematur
yang
lahir
sebelum
kehamilan
37
minggu.
Verniks kaseosa ada jaringan lemak bawah
sedikit tulang tengkorak lunal mudah bergerak, muka
seperti boneka (doil like), abdomen bunait, tali pusat
tebal dan segar, menangis lemah, tonus otot hipotoni
dan kuat tipis merah dan transparan.
3) Bayi small for data sama dengan bayi dengan reterdasi
pertumbuhan intra uterine.
4) Bayi prematur kurang sempurna pertumbuhan alat-alat
dalam tubuhnya
gangguan
pernapasan,
infeksi,
trauma
kelahiran,
18
rendah
berat
asfiksia/istemia
pernapasan,
metabolik
intra
retrolental,
(asidosis
makin
otak.
perdarahan
bronkupulmonal
bayi
tinggi
angka
Sindroma
gangguan
ventrikuler,
displesia
filopsia
hipogklikemia,
infeksi,
gangguan
hiperbilirubemia).
dan
postnatal
(pengaturan
suhu
lingkungan
maka
perawatan
dan
pengawasannya
terutama
bila
berada
di
lingkungan
yang
dingin.
19
lambung
kecil,
enzim
pencernaan
belum
lahir
dan
refleks
didahului
dengan
mengisap
mengisap
masih
lemah,
cairan
sehingga
20
Oleh
karena
itu,
upaya
preventif
sudah
ditetapkan
bagi
janin
tersebut
beberapa
kalimat
21
Sedangkan
ruh
adalah
sesuatu
yang
membuat
masalah
yang
sistematis,
dimulai
dari
22
pengkajian,
analisis
data,
diagnosa
kebidanan,
wewenang
dan
ruang
lingkup
praktiknya
keadaan
kesehatan,
pasien
secara
pemeriksaan
fisik
lengkap
seperti
sesuai
dengan
catatan
sebelumnya,
membandingkannya
dengan
data
hasil
laboratorium
studi.
Semua
dan
data
23
Data
diinterpretasikan
diagnosa
yang
dasar
sehingga
spesifik.
yang
sudah
ditemukan
Kata
masalah
dikumpulkan
masalah
dan
atau
diagnosa
separti
diagnosa,
namun
membutuhkan
ini
dilakukan
dengan
mengidentifikasi
24
c. Abortus, dll.
Pada langkah ini penting sekali untuk melakukan
asuhan yang aman. Misal pada persalinan dengan bayi
besar, bidan sebaiknya juga mengantisipasi dan bersiap-siap
terhadap kemungkinan terjadinya distosia bahu sehingga
perlu disiapkan kebutuhan resusitasi.
Langkah IV : Identifikasi dan Penetapan Kebutuhan yang
Memerlukan Penganan Segera
Tahap ini dilakukan oleh bidan dengan melakukan
identifikasi dan menetapkan beberapa kebutuhan setelah
diagnosis dan masalah ditegakkan. Kegiatan bidan pada
tahan ini adalah konsultasi, kolaborasi dan melakukan
rujukan.
Langkah V : Perencanaan Asuhan Secara Menyeluruh
Setelah beberapa kebutuhan pasien ditetapkan,
diperlukan
masalah
perencanaan
dan
secara
diagnosa
yang
menyeluruh
ada.
terhadap
Dalam
proses
beberapa
data
yang
tidak
lengkap
agar
25
yakni
dengan
melakukan
evaluasi
dari
Data Obyektif
Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik
mencakup inspeksi, palpasi auskultasi, perkusi serta
26
pemeriksaan
penunjang
seperti
pemeriksaan
Assesment/Diagnosa
Merupakan keputusan yang ditegakkan dari hasil
perumusan masalah yang mencakup kondisi, masalah
dan
prediksi
terhadap
kondisi
tersebut.
Penegakan
upaya
menanggulangi
ancaman
keselamatan
pasien/klien.
d. Planning/perencanaan
Rencana kegiatan mencakup langkah-langkah
yang akan dilakukan oleh bidan dalam melakukan
intervensi untuk memecahkan masalah pasien/klien. 17
D. Penyelenggaraan praktik bidan
1.Pasal 16 ayat 2
Pelayanan kebidanan kepada anak meliputi :
a.
Pemeriksaan bayi baru lahir
b.
Perawatan tali pusat
c.
Perawatan bayi
d.
Resusitasi pada bayi baru lahir
e.
Pemantauan tumbuh kembang anak
f.
Penberian imunisasi
g.
Pemberian penyuluhan.
2. Pasal 17
Dalam keadaan tidak terdapat dokter yang berwenang pada
wilayah tersebut bidan dapat memberikan pelayanan pengobatan
27
pada
penyakit
ringan
kemampuannya.18
bagi
ibu
dan
anak
sesuai
dengan