Latar belakang
Ultrasonografi (USG) adalah teknik pencitraan diagnostik berbasis gelombang
ultrasound yang digunakan untuk menggambarkan struktur internal termasuk tendon, otot,
sendi, pembuluh darah, dan organ internal abdomen. Pemeriksaan USG bersifat non-invasif
dan non radiasi sehingga lebih disukai oleh pemilik hewan. Ultrasonografi dianggap sebagai
salah satu teknik pencitraan yang paling baik untuk evaluasi organ karena dapat
memperlihatkan lapisan-lapisan organ dengan jelas (Arambulo dan Wrigley 2003; Gaschen
2009).
Aplikasi USG pertama pada hewan digunakan untuk mengukur ketebalan pada ternak
potong seperti sapi potong dan babi, berikutnya mulai digunakan untuk mendiagnosis
kebuntingan pada domba dan kambing serta estimasi ketebalan lemak pada kuda. Aplikasi
USG dewasa ini digunakan sebagai alat bantu diagnostik suatu penyakit dengan melihat
gambaran organ dalam hewan (Noviana et al.2012). Penggunaan USG pada hewan kecil
sering digunakan untuk pemeriksaan kebuntingan, salah satunya pada kucing.
Tujuan
Mengetahui penggunaan alat ultrasonografi untuk mendeteksi kebuntingan dan
menentukan umur kebuntingan pada kucing.
Tinjauan Pustaka
Karakteristik Transduser
Transduser memiliki kristal piezoelectric yang menentukan frekuensi ultrasound yang
keluar (Mannion 2006) serta bertugas mengubah energi listrik menjadi energi suara dan
energi suara menjadi energi listrik kembali. Frekuensi ultrasound berkisar antara 2-15 MHz.
Semakin tinggi frekuensi ultrasound yang dihasilkan transduser, resolusi gambar akan
semakin tinggi, tetapi atenuasinya juga semakin besar sehingga memiliki daya penetrasi
rendah. Transduser dengan frekuensi yang tinggi biasanya digunakan untuk superficial
imaging. Pemeriksaan kebuntingan pada kucing biasanya menggunakan frekuensi sekitar 7.5
MHz. Transduser terbagi menjadi tiga tipe yaitu sektor/curve, phased array, dan linier.
Berikut gambar tipe transduser :
Gambar Tipe Transduser
keterangan :
X = umur kebuntingan
Kucing yang akan di USG dicukur pada bagian ventral abdomen sampai pasangan putting
kedua dari depan. Kucing diletakkan di atas bantal alas dengan posisi ventro dorsal. Mesin
USG diatur frekuensinya serta dipilih transduser yang akan digunakan. Gel diberikan pada
ujung transduser dan pada bagian abdomen kucing. Transduser ditempatkan tegak lurus
terhadap abdomen tepat di depan os pubis untuk menentukan vesika urinaria sebagai titik
orientasi kemudian diarahkan ke kranial (kanan dan kiri) searah dengan cornua uteri kucing.
Hasil pemeriksaan dapat diamati pada layar mesin USG. Dilakukan Evaluasi hasil
pemeriksaan kebuntingan yaitu mengukur panjang kantung kebuntingan dan
diameter kepala untuk menentukan umur kebuntingan serta menghitung denyut
jantung fetus.
Daftar Pustaka
Arambulo RC dan Wrigley R. 2003. Ultrasonography of the Acute Abdomen. J Clinical
Techniques in Small Animal Practice.18: 20-31.
Gaschen L. 2009. Update on Hepatobiliary Imaging. Veterinary Clinics of North America:
Small Animal Practice, Vol 39 (3). Hlm. 439-467.
Berikut merupakan contoh gambar hasil pemeriksaan USG kebuntingan pada kucing
Progression of normal pregnancy in a domestic shorthair cat. A: Day 24. The embryo (arrow) is visible
within the gestational chamber surrounded by copious fluid. B: Day 39. Sagittal image of the fetus with the
head (H) to the left. Liver parenchyma (L) is visible. The placenta is in the near field (arrows). C: Day 60.
Sagittal image of the fetus. The heart (H), fluid filled stomach (S) and liver (L) are easily visualized. The lung
(Lu) is hyperechoic. D: Day 60. A dorsal view of the skull shows the brain (Br) and eyes (arrows).
Sumber : (Penninck dan DAnjou 2015)
40 hari
30 hari
33 hari
30 hari
Kantung kebuntingan
Dinding kantung kebuntingan
Kantung kebuntingan
Dinding kantung kebuntingan