Anda di halaman 1dari 4

Pencemaran air: Limbah kelapa sawit

(Ratusan ikan di Sungai Pokanan Desa Tanjung Pauh, Kecamatan Singingi Hilir
mati mendadak, Jumat (11/4/2014) lalu. Peristiwa ini diduga karena limbah dari
pipa pembuangan PT Inti Indo Sawit yang bocor.)
Beban pencemaran lingkungan dari limbah pabrik kelapa sawit (LPKS)
serta kandungan bahan organik yang cukup tinggi pada limbah, menuntut pabrik
untuk mengolah limbahnya. Antara lain melalui daur ulang. Langkah tersebut
merupakan upaya untuk mengurangi dampak negatif demi mewujudkan industri
yang berwawasan lingkungan, yang mengacuh pada UU No. 04 Tahun 1982 dan
Peraturan Pemerintah, yang mengharuskan pengendalian limbah pabrik kelapa
sawit di lakukan dengan baik.
Pabrik kelapa sawit PT Inti Indo Sawit Desa Tanjung Pauh Kecamatan
Singingi Hilir telah mengalami kebocoran pipa pembuangan limbah dan limbah
tersebut masuk ke sungai. Ini di lihat dari banyaknya ikan yang mati di sungai
tersebut akibat keracunan air limbah kelapa sawit.

DAMPAK LIMBAH KELAPA SAWIT


Limbah cair pabrik kelapa sawit mengandung BOD (Biologieal Oxygen
Demand) sekitar 25.500 ppm, yang berarti 100 kali lebih besar dari limbah rumah
tangga. Bila limbah cair ini dibuang keperairan akan berpotensi mencemari
lingkungan karena akan mengurangi biota dan mikro organisme perairan dan
dapat menyebebkan keracunan bagi makhluk hidup yang ada di air. Standar baku
mutu lingkungan limbah yang dihasilkan pabrik CPO adalah Ph 6-9, BOD 250
ppm, COD 500 ppm, Total Suspended Solid (TSS) 300 ppm, dan oil grease 30
ppm.

Cara pengolahan limbah kelapa sawit menjadi pupuk organik


Cara pengolahan limbah kelapa sawit menjadi pupuk organik bisa
dilakukan dengan beragam cara. Indonesia kaya akan komoditi yang bisa diekspor
ke luar negeri dan salah satunya adalah minyak kelapa sawit. Permintaan akan
minyak kelapa sawit ini sendiri setiap saat selalu naik atau meningkat. Hal inilah
yang membuat banyak orang tidak mau menyia-nyiakan peluang ini dan mereka
ingin membuat atau memproduksi minyak kelapa sawit. Hasilnya banyak lahan
yang kemudian beralih fungsi menjadi lahan perkebunan kelapa sawit. Adanya
industri kelapa sawit bisa jadi memberikan angin segar bagi masyarakat sekitar
namun bisa juga memberikan dampak negatif jika limbah dari produksi minyak
kelapa sawit ini tidak diolah dengan benar. Oleh sebab itu banyak orang yang
kemudian memanfaatkannya untuk pupuk organik.
Sebenarnya ada banyak sekali manfaat limbah cair yang bisa kita temukan.
Banyak riset membuktikan bahwa lahan menjadi sangat subur ketika diberi pupuk
organik dari limbah kelapa sawit ini. Kandungan nutrisi organik yang ada di
dalam limbah sawit cair:

Nitrogen

Carbon

C-organik

Fosfat

K2O dan lain sebagainya.

Potensi menghasilkan pupuk organik dari satu buah industri kelapa sawit
sendiri sangat besar. Selian itu harga limbah sawit cair yang cukup murah
membuat kita sebaiknya memanfaatkannya dulu menjadi pupuk organik sebelum
akhirnya kita menjual kembali limbah cair tersebut dalam bentuk pupuk organik.
Dalam sehari, pabrik kelapa sawit sebenarnya bisa memproduksi pupuk organik
hingga 10-15 ton. Seperti yang kita ketahui biaya untuk membeli pupuk organik
tentu tidaklah murah terlebih jika mempunyai lahan perkebunan kelapa sawit
yang sangat luas.

Selain bisa digunakan untuk pupuk organik, ternyata limbah cair kelapa
sawit ini bisa digunakan untuk hal lainnya. Pemanfaatan limbah kelapa sawit
menjadi pupuk organik atau pupuk kompos sendiri bisa dilakukan dengan proses
yang sangat mudah. Proses pembuatan kompos sendiri dimulai dengan
mencincang tandan-tandan yang ukurannya lebih besar menjadi ukuran yang jauh
lebih kecil. Hal itu perlu dilakukan agar bagian-bagian dari tandan tersebut mudah
untuk busuk. Lalu anda harus menyediakan kolam dengan ukuran lebar 2.5 meter
dan tinggi 1 meter di area terbuka. Masukkanlah cincangan tandan sawit tadi ke
dalam kolam hingga penuh dan dalam enam minggu.

Anda mungkin juga menyukai