0.6-4
m),
dan
termasuk
bakterigram
negatif,
dan
chemoautotrophic.
Nitrobacter winogradskyi berperan penting dalam siklus nitrogen dengan
mengoksidasi nitrit menjadi nitrat dalam tanah maupun perairan.
Nitrobacter winogradskyi menggunakan energi dari oksidasi ion nitrit,
NO2-, menjadi ion nitrat, NO3-, untuk memenuhi kebutuhan energy.
Nitrobacter winogradskyi melakukan oksidasi menjadi karbondioksida
melalui siklus Calvin untuk kebutuhan karbon
pleomorfik.
Sel biasanya berkembang biak dengan tunas (Holt et al., 1993).
Spesies Nitrobacter winogradskyi adalah gram negatif
ukuran mikroba ini berkisar antara 0,6-4,0 mikron panjang.
Bakteri ini adalah aerob obligat dan tidak dapat berkembang biak atau
2006)
Termasuk bakteri litotrof yang berperan sebagai pengoksidasi nitrit cukup
lambat.Waktu pembentukan bervariasi mulai dari jam 8 hingga beberapa
hari. Pertumbuhan dipengaruhi oleh kondisi substrat, suhu, pH, cahaya dan
konsentrasi oksigen.
Nitrobacter memiliki peranan penting dalam siklus nitrogen dengan cara
mengoksidasi nitrit menjadi nitrat.
Bakteri ini memiliki pH optimal antara 7,3-7,5.
reproduksi sangat lambat (waktu generasi 20-40 jam) (Holt et al., 1994;
Magdalena, 2009).
ammonia secara biologis menjadi nitrit dan nitrat oleh bakteri autrotrop.
Nitrosomonas sp. dan Nitrobacter sp. adalah kemungkinan genera yang terpenting
dari bakteri autrotrop di datam air tawar, air payau dan air laut. Bakteri autrotrop
yang melakukan proses nitrifikasi membutuhkan senyawa anorganik sebagai
sumber energi dan karbondioksida sebagai sumber karbon. Nitrosomos sp dan
Nitrobacter sp. adalah bakteri autrotrop obligat yang tidak dapat mengoksidasi
subtrat selain dari pada NH4 dan NO2-.
Proses nitratasi sangat bergantung pada nitrit yang dihasilkan pada proses
nitrifikasi. Nitrit yang dihasilkan pada proses nitritasi akan diubah menjadi nitrat
oleh Nitrobacter. Hasil akhir dari proses nitrifikasi berupa nitrat yang merupakan
senyawa yang mudah diserap oleh tanaman (Grundmann et al., 2000).
menjadi nitrit dan kemudian menjadi nitrat secara biologis oleh bakteri autotrof,
umumnya berasal dari genus Nitrosomonas sp. dan Nitrobacter sp. yang
merupakan genus yang terpenting dari bakteri autotrof. Bakteri autotrof yang
melakukan proses nitrifikasi membutuhkan senyawa anorganik sebagai sumber
energi dan karbondioksida sebagai sumber karbon. Nitrifikasi melalui dua tahapan
reaksi, yaitu tahap pertama oksidasi amonium menjadi nitrit yang dilakukan oleh
mikroba pengoksidasi ammonium (Nitrosomonas sp.), pada tahap kedua oksidasi
nitrit menjadi nitrat oleh mikroba pengoksidasi nitrit (Nitrobacter sp.). Tahapan
reaksi yang dilakukan oleh bakteri adalah sebagai berikut (Spotte, 1979):
Proses nitrifikasi
pada dua tempat yang sama, proses tersebut tetap terhambat jalannya. Ternyata
hambatan ini disebabkan oleh populasi mikroba yang berbeda di kedua tempat.
Proses nitrifikasi biasanya berlangsung antara pH 5.5 sampai pH 10 dengan pH
optimum sekitar 8.5, tetapi juga diketahui bahwa nitrat dapat dihasilkan pada
tanah dengan pH 4.5 dan terdapat laporan bahwa proses nitrifikasi terjadi pada
padang rumput dengan pH 3.8. Nitrifikasi berlangsung lebih lambat dibandingkan
dengan pupuk amonium sebab ada pengaruh NH3 bebas terhadap kegiatan
mikroorganisme (Leiwakabessy et al., 2003)
menjadi nitrogen organik yaitu amonia (NH3), NO2, NO3 kemudian menjadi
nitrogen anorganik lagi. Nitrogen merupakan unsur penting dalam pembentukan
asam amino, asam nukleat baik ARN ataupun ADN. Nitrogen adalah komponen
gas yang paling banyak terkandung di atmosfer yaitu kurang lebih 80%. Nitrogen
yang ada di atmosfer ditemukan dalam bentuk N2 (gas Nitrogen) disebut sebagai
nitrogen anorganik (Setiapermana, 2006).
tanah jumlahnya sangat sedikit, namun sangat dibutuhkan oleh tumbuhan dalam
jumlah banyak. Nitrogen bersenyawa membentuk urea, protein, asam nukleat atau
sebagai senyawa anorganik seperti amoniak, nitrit dan nitrat. Meskipun kebutuhan
N2 sangat penting, namun hanya sedikit organisme yang dapat mengikat N2 dari
udara, yaitu jenis bakteri dan gangang bersel satu yang bersimbiosis dengan
tmbuhan tingkat tinggi melalui Fiksasi Nitrogen. Sedangkan tumbuhan lainnya
memperoleh senyawa nitrogen melalui suplai N2 atau daur nitrogen. N2 diserap
oleh tumbuhan dalam bentuk nitrat melalui proses Nitrifikasi yang dibantu oleh
bakteri Nitrosomonas, Nitrococus dan Nitrobacter. Bakteri yang mengoksidasi
ammonia menjadi nitrit kemudian menjadi nitrat disebut bakteri nitrifikasi.
Sedangkan bakteri denitrifikasi adalah bakteri mampu mengubah nitrit menjadi
gas nitrogen yang nantinya gas tersebut akan kembali lagi ke atmosfer dan siap
untuk memulai daur lagi (Grundman et al., 2000).
menjadi nitrit. Nitrit oleh bakteri Nitrobacter (bakteri nitrat) kemudian akan di
ubah menjadi nitrat. Proses perubahan amonia menjadi nitrit dan nitrat disebut
sebagai proses Nitrifikasi. Proses terakhir dalam daur nitrogen adalah perubahan
nitrit dan nitrat menjadi gas nitrogen yang hanya bisa dilakukan oleh bakteri
denitrifikasi. Nitrogen yang kembali ke atmosfer akan mengulang siklus dari awal
lagi, begitu seterusnya. Walau sama-sama penting, daur nitrogen lebih kompleks
jika dibandingkan dengan siklus karbon ataupun siklus oksigen. Secara umum
daur nitrogen atau siklus nitrogen terdiri dari tiga tahapan proses, yaitu:
Tahap pertama adalah proses perubahan gas nitrogen menjadi amonia oleh
bakteri fiksasi nitrogen. Fiksasi nitrogen secara biologis dapat dilakukan
oleh bakteri Rhizobium yang bersimbiosis dengan tanaman leguminosa.
Bakteri yang berperan dalam fiksasi nitrogen antara lain adalah bakteri
Azotobacter dan Clostridium. Selain itu ganggang hijau biru dalam air juga
memiliki kemampuan memfiksasi nitrogen.
Tahap kedua adalah proses perubahan amonia menjadi nitrit dan nitrat
melalui proses nitrifikasi. Amonia diubah menjadi nitrit oleh bakteri nitrit
yang disebut bakteri Nitrosomonas. Kemudia nitrit yang terbentuk diubah
menjadi nitrat oleh bakteri nitrat yang disebut bakteri Nitrobakter.
Tahap kedua adalah proses perubahan nitrit dan nitrat menjadi
nitrogen
Kembali melalui proses denitrifikasi.
Nitrosomonas
menguraikan
ammonia
menjadi
nitrit,
yang
Nitrobacter
Proses nitrifikasi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, adapun faktor-faktor tersebut
adalah sebagai berikut:
Denitrifikasi merupakan proses dimana nitrat dan nitrit direduksi menjadi gas N2
yang pada akhirnya dilepas dari kolom air. Denitrifikasi ini merupakan proses penting untuk
mengatur N (Keeney et al., 1971). Menurut Woon (2007) proses denitrifikasi berlangsung dalam
beberapa tahap, yaitu :
Salah satu produk gas pada proses denitrifikasi adalah gas N2O (nitrous oksida).
Gas tersebut berpengaruh negatif terhadap lingkungan, yaitu sebagai salah satu penyebab
terjadinya efek rumah kaca (pemanasan global). Secara alamiah gas tersebut diemisikan
dari ekosistem perairan sungai, estuarin, dan daratan. Perairan sungai memberikan
sumbangan sebesar 55%, estuarin 11%, dan daratan sebesar 33%. Laju denitrifikasi akan
meningkat dengan meningkatnya kandungan nitrat pada sedimen (Widiyanto, 2005)
SUMBER:
https://www.academia.edu/15538251/Peranan_Bakteri_Nitrobacter_dalam_Akuakultur