Anda di halaman 1dari 2

Contoh ketahanan pangan nasional untuk anak usia dini:

1. Karya wisata ke sawah


Anak-anak TK melakukan kegiatan karya wisata di sawah, disana anak-anak dapat
belajar bagaimana cara menanam padi, sayuran maupun buah-buahan dengan petani.
Di sawah, anak akan belajar secara langsung dengan lingkungan secara konkret.
Dengan cara ini maka akan menumbuhan minat bagi anak untuk dapat
mengembangkan pengetahuannya karena anak akan mendapatkan pengalaman secara
langsung sejak dini, selain itu dengan cara ini akan bermanfaat untuk masa yang akan
datang karena sejak dini sudah dibekali untuk bercocok tanan sehingga ketahanan
pangan nasional dapat dipertahankan.
2. Anak dikenalkan makanan khas
Dalam proses pembelajaran di sekolah, guru juga perlu mengenalkan berbagai macam
makanan khas kepada anak. Karena dengan cara seperti itu, anak-anak dapat
mengenali berbagai olahan khas Indonesia. Apabila anak tidak dikenalkan dengan
makanan khas, maka anak-anak tidak akan mengenali bahkan mengkonsumsi
makanan khas tersebut.
Tidak hanya di sekolah, namun saat di rumah, anak-anak juga perlu dikenalkan untuk
mengkonsumsi makanan khas, orang tua juga dapat membuat makanan tradisional
secara langsung di rumah sehingga anak juga dapat mengetahui bagaimana cara
membuatnya. Dengan mengkonsumsi makanan tradisional asli Indonesia, maka anak
sudah

dapat

berpartisipasi

dalam

membantu

menjaga

ketahanan

pangan

Indonesia/nasional.
3. Anak belajar mengenal bahan-bahan pangan
Di sekolah maupun di rumah, anak juga perlu diperkenalkan tentang bahan-bahan
pangan, misalnya beras yang akan menjadi nasi jika dimasak, yang dapat di konsumsi
sehari-sehari. Dalam mengenalkan bahan-bahan pangan, dapat menggunakan cara
seperti belajar memasak. Melalui belajar memasak tersebut, guru maupun orang tua di
rumah dapat menjelaskan asal mula dari bahan-bahan yang akan di olah. Sehingga
anak mengetahui asal mula bahan-bahan makanan yang mereka makan sehari-hari.
Dengan cara ini maka dapat menjadi bekal untuk kedepannya bagi anak dan anak
dapat mengenal dan mengolah bahan-bahan asli indonesia yang akan digunakan.
4. Mengajarkan pada anak untuk berwirausaha
Dalam proses pembelajaran, guru dapat menggunakan metode bermain peran. Dengan
metode tersebut, anak diajak untuk bermain peran seperti sedang berjualan, disana
anak dapat berlatih untuk berwirausaha. Ada yang berperan sebagai penjual dan

pembeli. Sehingga akan terjadi interaksi dan tawar menawar antar siswa. Dengan
cara ini maka akan melatih siswa untuk berwirausaha.

Anda mungkin juga menyukai