Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan yang baik dan prima memungkinkan seseorang lebih produktif baik secara
sosial maupun ekonomi. Oleh karena itu, kesehatan menjadi salah satu hak dan kebutuhan dasar
yang harus dipenuhi, agar setiap individu dapat berkarya dan menikmati kehidupan bermartabat.
Saat ini jasa pelayanan kesehatan makin lama makin mahal. Tingginya biaya kesehatan
yang turut dikeluarkan oleh perorangan, menyebabkan tidak semua anggota masyarakat mampu
untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang baik. Kemampuan pemerintah untuk mensubsidi
pelayanan kesehatan sangat rendah. Tanpa sistem yang menjamin pembiayaan kesehatan, maka
akan semakin banyak masyarakat yang tidak mampu yang tidak memperoleh pelayanan
kesehatan sebagaimana yang mereka butuhkan.
1.2 Tujuan

Untuk mengetahui pelayanan kesehatan yang bernilai Pancasila.

Untuk mengetahui dasar-dasar pembangunan kesehatan.

Agar mahasiswa dapat memahami perkembangan pelayanan kesehatan yang bernilai


Pancasila sehingga mampu untuk menganalisa ilmu kesehatan yang bernilai Pancasila.

BAB II
PEMBAHASAN
Kesehatan adalah salah satu unsur kesejahteraan umum harus diwujudkan sesuai dengan
cita-cita bangsa sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945. Melalui pembangunan nasional yang
berkesinambungan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dengan tujuan mempertinggi derajat
kesehatan yang artinya pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia dan Indonesia
sehat 2010.
2.1 Pelayanan Kesehatan yang Bernilai Pancasila
a.

Berperi Kemanusiaan
Pelayanan kesehatan yang berperikemanusiaan yang berlandaskan Pancasila yang
dijiwai, digerakkan dan dikendalikan oleh rasa keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa. Pelayanan kesehatan dituntut diskriminatif serta selalu menerapkan prinsip-prinsip
kemanusiaan yang berlandaskan Pancasila. Serta memberikan asuransi kesehatan kepada
penduduk yang memang membutuhkan misalnya rakyat yang tidak mampu.
Mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai martabat kemanusiaan. Serta melindungi dan
mengangkat derajat kesehatan masyarakat.

b. Adil dan Merata


Masalah kesehatan masyarakat semakin kompleks, disisi lain upaya kesehatan yang
diwujudkan pemerintah belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kesehatan yang adil dan merata mengupayakan :
-

Mengupayakan peningkatan kesehatan pelayanan secara bertahap.

Melanjutkan program darurat pelayanan kesehatan dasar bagi keluarga miskin, rawan gizi,
khususnya bagi bayi, balita, ibu hamil dan nifas.

Mewujudkan sistem jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat.

Membangun pusat-pusat pemulihan trauma pasca konflik.

2.2 Jaminan dan Sistem Perlindungan Kesehatan

Pembiayaan yang berbasis solidaritas sosial, dalam bentuk Jamkesnas yang jaminan
kesehatan prabayar yang bersifat wajib untuk seluruh masyarakat guna memenuhi
kebutuhan kesehatan utama setiap warga negara. Pembiayaan Jamkesnas berasal dari
iuran yang diperhitungkan sebagai presentase tertentu dari penghasilan setiap keluarga.

Pembiayaan berbasis sukarela, dalam bentuk asuransi kesehatan saat ini sedang diproses
penerbitan PP.

Pembiayaan bagi sektor informal, dalam bentuk jaminan kesehatan dan untuk
masyarakat. Misalnya : dalam bentuk dana sehat dan dana sosial masyarakat yang

dihimpun untuk pelayanan sosial dasar, termasuk kesehatan, misalnya dihimpun dari
dana sosial keagamaan.

Pembiayaan kesehatan bagi keluarga miskin dengan prinsip asuransi, dalam bentuk
pembiayaan premi oleh pemerintah untuk JPK-Gakin, dengan dana subsidi bahan bakar
minyak agar pemanfaatannya maksimal di berbagai tingkat pelayanan mulai dari
pelayanan dasar hingga kerujukan RS.

2.3 Landasan Hukum dalam Pelayanan Kesehatan Bernilai Pancasila

UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dan konstitusi WHO menetapkan bahwa
kesehatan adalah hak fundamental setiap individu.

MPR RI UUD 1945, tanggal 10 Agustus 2002 telah melakukan perubahan kesehatan.

Pasal 34 Ayat 2 yang menyatakan bahwa negara mengembangkan sistem jaminan sosial.

Menteri Kesehatan No. 527/Menkes/Per/VII/1993 tentang jaminan pemeliharaan


kesehatan masyarakat.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pelayanan kesehatan yang bernilai pancasila juga didukung oleh setiap individu,
masyarakat dan pemerintah itu sendiri.
Hal ini juga melalui proses-proses :

Dasar-dasar pembangunan kesehatan.

Pemberdayaan kemandirian.

Visi pembangunan kesehatan.

Misi pembangunan kesehatan

3.2 Saran
Agar setiap mahasiswa lebih mampu untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan
Pancasila, serta mahasiswa memahami tentang konsep-konsep pelayanan kesehatan yang
bernilai Pancasila.

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Gani, Ruslan, 1998. Pancasila dan Reformasi Indonesia. Konstitusi Press. Jakarta.
Bahan Sidang Kabinet 6 Januari 2003 oleh Menteri Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai