Anda di halaman 1dari 16

BAB II

OSTEOMA
A. Definisi
Osteoma adalah tumor jinak yang menyerang jaringan tulang, yang terbatas dengan
karesteristik dengan proliferasi dari pada tulang kompak atau consellous dan umumnya pada
endosteal atau periosteal. Tumor ini bukan tumor yang umum pada rongga mulut. Karena lesi
ini kecil, tanpa gejala (asimptomatik) dan perjalanannya lambat, jadi pada kenyataannya
insinden yang terdapat dirahang susah ditentukan. Osteoma sering ditemukan ditulang
tengkorak dan tulang-tulang muka. Osteoma yang luas dapat menyerang clavicula, pelvis dan
jaringan tubula tulang (osteoma periosteal). Osteoma jaringan lunak dapat terjadi dikepala,
mata dan lidah atau dieksremitas. Insiden yang terjadi pada beberapa laporan osteoma lebih
banyak terjadi pada wanita dari pada pria.
Tumor jinak
Osteoma

Gambaran klinis
- Terbanyak

Lokasi
- Tulang

Pengobatan
Eksisi

Patologi
- Dapat

ditemukan

tengkorak

dilakukan bila

ditemukan lesi

(39,3%)

(maxila,

osteoma

pada

mandibula,

besar

kompak

palatum,

menimbulkan

(compact

sinus

rasa nyeri.

osteoma).

- Usia 20-40

yang

paranasalis).
-

tulang

Struktur terdiri

Tulang

dari

atas

panjang

jaringan tulang

(tibia, femur,

dewasa

dan falangs)

di

yang

dominasi

oleh strukturstruktur
lamelar
dengan
pertumbuhan
yang
Osteoid

Jarang

Kelompok 1 UPN Veteran jakarta

Pada

femur Pengeluaran

sangat

lambat.
Kelainan
terdiri
Page 1

Osteoma

ditemukan
-

(25%)

seluruh

jaringan nodus seluler

(1,8%)

Tibia (25%)

Usia 10-25

Daerah

lain disertai

atas

jaringan
dengan

eksisi tingkat

thn)

(tulang

sebagian

vaskularisasi yang

Lebih

belakang)

tulang.

tinggi dari jaringan

sering

tulang yang belum

terjadi pada

matang

laki-laki

jaringan osteoid.

serta

Nyeri pada
daerah
tertentu dan
menghilang
dengan
pemberian

Osteoblastoma

Jinak

salisilat.
Ditemukan

terutama
dewasa

belakang

pada orang
muda,

Tulang

dan

Tulang ceper

Sama

tumor

osteoid

Rongga

tetapi

dengan
osteoma
gambaran

(ilium,

iga,

yang

sel

tulang

jari,

terjadi

vaskularisasi lebih

diisi

mencolok.

lebih sering

dan

pada

kaki)

laki-

Eksisi

tulang

dan

dengan

laki.

tulang dari

Nyeri

tempat

ditemukan

lain (bone

lebih ringan

graft)

dibanding
osteoid
osteoma.
-

lebih jarang
terjadi
(2,5%).

Tumor Ganas
Gambaran klinis Lokasi
Osteogenesarkoma - Paling sering - Daerah
Kelompok 1 UPN Veteran jakarta

Pengobatan
Patologi
- Amputasi tulang Osteogenik
Page 2

ditemukan

metafosis

diatasa

(48,80)

tulang

atau

diluar

panjang

diatasa tumor

mempunyai

mieloma

terutama

Dilakukan

gambaraan

multipel

pada femor

disrtikulasi

jaringan

distal

Diberikan berupa atau osteoid serta

Tumor

yg

dan -

secara

persendian histologis
dari
tulang

sangat ganas

tibia

kemoterapi

atau gambaran

Menyebar

proksimal

radioterapi

atau pleomorf

Pada radius

kombinasi

jaringannya.

pada

distal

keduanya

Tulang

dan

periosteum

humerus

osteoid

akan

dan jaringan

proksimal

menghasilkan

secara cepat

tumor sarkoma

dan

ikat

tulang

diluarnya

jaringan

Usia

atau

10-20

rawan,
lunak
jaringan

tahun (pada

miksoid.

pria)

juga mungkin ada

Nyeri

daerah

bersifat

tumor dengan sel

konstan dan

spindle.

bertambah

Membutuhkan

hebat

jaringan

pada

Dan
jaringan

tulang

malam hari

harus

Gejala

dari pembentukan

umumnya

reaksi

adalah

Pemeriksaan

anemia,

histokimiia dapat

penurunan

menunjukkan

berat badan,

adanya

serta

alkali fosfatase.

nafsu

dibedakan
tulang.

aktifitas

makan
Parosteal

osteosarkoma
-

berkurang
Usia 10-50 -

Metafisis

tahun

femor bagian amputasi

masa

Terjadinya

distal

rabekula

Kelompok 1 UPN Veteran jakarta

Eksis
dan

luas

atau

Ditemukan

Page 3

pada pria dan

bagian

ulang

wanita

belakang

dewasa

dan

dengan

femor (50%)

lamelar

dan

Tulang

disekitarnya

yang sama

humerus dan

terdapat

Nyeri

tibia

korteks

frekuensi
-

merupakan
gejala

tulang
-

Ditemukan

tersering

adanya

yang

jaringan

ditemukan

fibrosa

(lebih ringan

kadang kala

dibanding

tulang rawan

osteogenik
-

yang

dan

Sel-sel tumor

arkoma)

hanya

Pertumbuhan

memperlihat

nya

nka

sangat

sedikit

lambat serta

pleumorf dan

terbentukya

aktifitas

suatu

masa

mitosis

tulang

yang

keras

Osteoma terbagi atas :


1. Osteoma pada permukaan dalam (endosteal) dari pada kortek tulang dan ini disebut
dengan enostosis atau central osteoma. Terdiri dari tulang spongiosa dari pada tukang rahang.
Pada rongent foto dapat dilihat sebagai gambaran radio opak dengan batas jelas.
2. Osteoma dari periosteum (periosteal) dari cortical plate. Tumor ini kadang-kadang dapat
tumbuh menjadi besar sekali, dan dalam hal ini tindakan pembedahan harus dilakukan sebab
sangat mengganggu fungsi pengunyahan. Pada rongent foto menunjukkan gambaran yang tidak
begitu padat.
3. Eksostosisatau peripheral osteoma, adalah pertumbuhan tulang yang circumscribed yang
timbul diluar cortical plate. Tumor ini benigna, tumbuh lambat sekali dan biasanya mulai
tumbuh pada usia muda. Biasanya terdapat pada daerah muskulus atau sambungan dua tulang.
Kelompok 1 UPN Veteran jakarta

Page 4

B. Karakteristik Osteoma
Osteoma tumbuh perlahan-lahan, jinak, dan jarang multiple, bisa sesil (tidak bertangkai)
atau pedunkulata (bertangkai). Dengan otoskop terlihat osteoma bersifat soliter, sifat tumor dari
osteoma ini juga dapat ditentukan dengan palpasi. Secara mikroskopis, osteoma ini terbagi
menjadi :
1. Kompak: jenis terbanyak, padat, dan lempeng tulang dengan sedikit vena dan kanal
Havers. Jika disertai dengan tulang yang sklerotik
dinamakan osteoma Ivory. Osteoma kompak mempunyai dasar yang lebar dan tumbuh
sangat lambat.
2. Spons: jenis yang jarang, tediri dari tulang spons, jaringan sel fibrosa, dengan
kecendrungan meluas ke diploe dan meliputi lamina internal dan eksternal tulang
3. Campuran : campuran tipe kompak dan spons

Gambar 3. Osteoma liang telinga dilihat dengan otoskop

C. Etiologi
Etiologi osteoma tidak diketahui, kebanyakan penyebab dari osteoma ini disebabkan oleh
factor trauma iritasi kronis, kelainan congenital dimana terjadi pertumbuhan tulang pada garis
tengah dari palatum, infeksi, kebiasaan-kebiasaan makan yang aneh seperti halnya orang yang
mengunyah tembakau bisa menyebabkan suatu keadaan hyperostosis dan perkembangan yang
tidak normal dari gigi. Tidak ada yang menunjukkan etiologi yang pasti terjadinya osteoma.
Penyebab pasti osteoma belum diketahui, tetapi ada beberapa teori :
1. Teori perkembangan: Conheim, seperti yang dilaporkan Akamatsu9 mengatakan bahwa
tumor biasanya terbentuk di antara dua jaringan tulang yang berdekatan dengan asal embrionik
yang berbeda. Di antara dua tulang yang berbeda ini terdapat sel embrionik yang terperangkap
yang memicu proliferasi tulang yang berlebihan.

Kelompok 1 UPN Veteran jakarta

Page 5

2. Teori kongenital: Manifestasi klinis terjadi ketika pertumbuhan tulang meningkat dengan
adanya tulang embrionik misalnya pada saat pubertas.
3. Teori trauma: Komplikasi dari trauma pada tulang temporal dapat menimbulkan proses
inflamasi pada tulang seperti periostitis, yang merangsang pembentukan osteoma.
4. Teori infeksi: Infeksi dapat memicu pertumbuhan osteoma dengan merangsang proliferasi
osteoblas pada garis mukoperiostium.
5. Teori hormonal: Peningkatan aktifitas osteoblas periostium, dirangsang oleh mekanisme
endokrin
6. Faktor herediter

D. Manifestasi Klinis
Umumnya osteoma jarang ditemukan dirongga mulut, dan apabila ditemukan dilaporkan
bahwa lebih banyak menyerang rahang bawah dari pada rahang atas. Ia mempunyai gejala
klinik yang sama seperti perjalanan tumor jinak pada umumnya, Osteoma dapat dapat di
identifikasi pada usia 20 sampai dengan 50 tahun, tetapi bisa juga ditemukan pada usia yang
lebih muda atau bahkan pada usia yang lebih tua. .Multipel osteoma dirahang sama seperti
osteoma yang terjadi di tulang-tulang panjang dan tulang tengkorak. .
Osteoma bisa terjadi di mandibula atau maxilla, sepanjang tulang-tulang wajah dan
tulang-tulang tengkorak, juga bisa terdapat dalam sinus-sinus paranasalis. Gejal-gejala yang
menyertainya

adalah:

sakit

kepala,

sinusitis

yang

berulang-ulang

keluhan-keluhan

opthalmologi.
a. Gambaran klinik
Umumnya osteoma jarang ditemukan dirongga mulut, dan apabila ditemukan dilaporkan
bahwa lebih banyak menyerang rahang bawah dari pada rahang atas. Ia mempunyai gejala
klinik yang sama seperti perjalanan tumor jinak pada umumnya, Osteoma dapat dapat di
identifikasi pada usia 20 sampai dengan 50 tahun, tetapi bisa juga ditemukan pada usia yang
lebih muda atau bahkan pada usia yang lebih tua. .Multipel osteoma dirahang sama seperti
osteoma yang terjadi di tulang-tulang panjang dan tulang tengkorak.
Adapun gambaran klinik dari osteoma adalah:

Kelompok 1 UPN Veteran jakarta

Page 6

a.

Nyeri

b.

Pembengkakan

c.

Atropi daerah yang terkena.

d.

Keterbatasan gerak.

e.

Kelemahan.

f.

Penurunan sensasi.

g.

Kekakuan otot

Osteoma bisa terjadi di mandibula atau maxilla, sepanjang tulang-tulang wajah dan
tulang-tulang tengkorak, juga bisa terdapat dalam sinus-sinus paranasalis. Gejal-gejala yang
menyertainya

adalah:

sakit

kepala,

sinusitis

yang

berulang-ulang

keluhan-keluhan

opthalmologi.
b. Gambaran Radiologi
Gambaran osteoma pada medula tulang rahang densitas
yang tinggi yang dikelilingi oleh gambaran radioopak yang
berbentuk bundar / lonjong dengan batas tegas. Ukurannya
kurang dari 2,5 cm Gambaran ini dapat ditemui sejak
pertumbuhan dan sebelum adanya perluasan korteks. (5,8)
c. Gambaran Histopatologi
Ada dua bentuk gambaran osteoma yaitu:
1. Compact osteoma: Dimana gambaran histologisnya merupakan jaringan tulang yang
padat dan relative sedikit osteosit.
2. Cancellous : Dimana ruang trabeculae tulang lebih lebar dengan cortex lamella
tulang.

E. Patofisiologi

Kelompok 1 UPN Veteran jakarta

Page 7

Factor factor yang memungkinkanterjadinya tumor


dankeganasanpada system musculoskeletal :
genetic, radiasi,bahankimia, trauma,
limfedemakronis, daninfeksi
Pertumbuhanbarus
elseltulang dan
jaringanlunak
Berdiferensiasi menjadi beberapa sel
osteoklas, kondroblas, fibroblast, dan
mieloblas.

Tindakan
operatif

Asuhan
keperawatan
perioperatif

Bersifat
osteogenik,
kondrogenik atau
mielogenik

Bersifat
jinak( epidermoid, sel
terbesar )
- kohesif
- tumbuhlambat
-polateratur
- berkabsul

Ekspansi tumor
yang cepat dan
penekanan
kejaringansekitar
nya, perdarahan,
ataudegenerasi

Pembesaranj
aringan

7.
ganguancitra
diri
1. Ansietas

1. Nyeri
2.
hambatanmobilit
asfisik
4.
Resikoting
gi trauma

Penurunankema
mpuanpergeraka
n
6.
Kerusakaninteg
ritaskulit

Bersifat
ganas/kanker
(selkeci;/oat cell
- kurang kohesif
- pertumbuhan
cepat
- pola tidak teratur

Peningkatan
proliferasi
sel,neovaskulearisas
i, pertumbuhan
jaringan,
pembekakan, dan

Metabolism
e

Kebutuhanener
gi
Resikotinggike
tidakseimbang
annutrisi :
kurangdarikeb
utuhantubuh

Spasmeototd
ankekakuantu
langsertakera
puhanpadatul
ang

Kelemahandanpera
saanmudahlelah

5. Deficit
perawatandi
ri
Terbentuknya
ulkus

Kelompok 1 UPN Veteran jakarta

Resikofrakt
urpatologis

Penekananpa
dasarafterten
tu
Penurunanse
nsasi

Ganguanneur
ologis
Anemia
Tindakanradi
oterapidanke
moterapi

Neovaskularisa
sijaringan

Kerusakanpem
buluhdarahdanj
aringanlunak

2.
Ketidakefektifa
nkoping

Kebutuhanpe
ngetahuan&i
nformasi
Page 8

F. Pemeriksaan Penunjang
Foto polos tulang
Radionuklida.
Rontgen dada
CT scan tulang
CT scan dada untuk melihat penyebaran ke paru-paru.
Pemeriksaan dada termasuk kimia serum.
Biopsi tumor. Biopsi tumor dilakukan untuk mendapatkan sample jaringan tumor
dan diselanjutnya dikirim ke lab Patologi Anatomi (PA) : Gambaran patologisnya
mirip dengan osteoid osteoma tetapi gambaran sel dan vaskularisasinya lebih
menyolok.
Screaning tulang untuk melihat penyebaran tumor.

G. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan tumor jinak biasanya tidak terlalu sulit dibandingkan dengan tumor
ganas. Penatalaksanaan yang dilakukan pada osteoblastoma adalah eksisi tumor, kemudian
rongga yang terjadi diisi dengan tulang dari tempat lain.
-

Operasi
Sasaran penatalaksanaan adalah menghancurkan atau mengangkat tumor. Ini dapat

dilakukan dengan eksisi bedah (berkisar dari eksisi local sampai amputasi disartikulasi).
Sasaran utama dapat dilakukan dengan eksisi luas dengan teknik grafting restorative.
Prosedur mempertahankan ekstremitas hanya mengangkat tumor dan jaringan di
sekitarnya. Bagian yang direseksi diganti dengan prosthesis yang telah diukur artroplasti sendi
total atau jaringan tulang dari klien sendiri (autograft), atau dari donor cadaver (alograft).

Kelompok 1 UPN Veteran jakarta

Page 9

Jaringan lunak dan pembuluh darah mungkin memerlukangrafting akibat luasnya eksisi.
Komplikasi yang mungkin timbul adalah infeksi, pelonggaran, atau dislokasi prosthesis,
allograft non-union, fraktur, devitalisasi kulit dan jaringan lunak, fibrosis sendi, dan kambuhan
tumor. Fungsi dan rehabilitasi setelah pertahanan ekstremitas bergantung pada kemampuan
memperkecil komplikasi dan dorongan positif.
Ketahanan dan kualitas hidup merupakan pertimbangan penting pada prosedur yang
berupaya mempertahankan ekstremitas yang sakit.
Eksisi tumor melalui operasi dapat dilakukan dengan beberapa teknik :
1)

Intralesional atau intrakapsular

2)

Eksisi marginal. Eksisi marginal adalah pengeluaran tumor di luar dari kapsulnya. Teknik

ini terutama dilakukan pada tumor jinak atau tumor ganas jenis low grade malignancy.
3)

Eksisi luas. Pada eksisi luas, tumor dikeluarkan secara utuh disertai jaringan di sekitar

tumor yang berupa pseudo-kapsul atau jaringan yang bereaksi di luar tumor. Tindakan eksisi
luas dilakukan pada tumor ganas dan biasanya dikombinasi dengan pemberian kemoterapi atau
radioterapi pada pra/pasca operasi
4)

Operasi radikal. Operasi radikal dilakukan seperti pada eksisi luas dan ditambah dengan

pengeluaran seluruh tulang serta sendi dan jaringan sebagai satu bagian yang utuh. Cara ini
biasanya berupa amputasi anggota gerak di atasnya dan disertai pengeluaran sendi di atasnya.
- Bone Graft
Bone graft atau cangkokan tulang adalah tulang yang dicangkokkan dari satu bagian
kerangka lain untuk membantupenyembuhan, memperkuat atau memperbaiki fungsi tulang.
Bahan yang digunakan dalam cangkok tulang dapat berasal dari tubuh pasien, dari donor atau
dari buatan manusia. Dalam banyak kasus, bone graft digunakan untuk mengisi ruang kosong
yang mungkin telah dibuat dalam atau antara tulang tulang belakang oleh penyakit, cedera,
cacat atau selama prosedur bedah seperti fusi tulang belakang.
Cangkokan tulang yang ditransplantasikan langsung dari satu bagian kerangka tulang
individu itu sendiri disebut cangkokan tulang autogenous atau tulang autografts. Dalam
kebanyakan kasus, cangkokan tulang ini lebih banyak digunakan. Graft tulang diambil dari
tulang pinggul, tulang rusuk atau kaki. Tulang autograft adalah salah satu yang paling aman
untuk digunakan karena resiko rendah penyakit transmisi. Ini juga menawarkan kesempatan
Kelompok 1 UPN Veteran jakarta

Page 10

yang lebih baik penerimaan dan efektivitas dalam transplantasi situs, karena mengandung selsel dan protein dari tubuh pasien itu sendiri.
Cangkokan tulang yang berasal dari donor disebut tulang allograft. Tulang allograft
biasanya diambil dari cadaver. Jenis tulang allograft digunakan untuk operasi tulang
belakang. Tulang dibersihkan dan didesinfeksi untuk mengurangi kemungkinan transmisi
penyakit dari donor. Tidak seperti tulang autograft, tulang allograft tidak selalu memiliki sifat
kekuatan yang sama atau sel-sel dan protein yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tulang
baru.
- Tindakan keperawatan
1)

Manajemen nyeri

Teknik manajemen nyeri secara psikologik (teknik relaksasi napas dalam, visualisasi, dan
bimbingan imajinasi ) dan farmakologi ( pemberian analgetika ).
2)

Mengajarkan mekanisme koping yang efektif.

Motivasi klien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaan mereka, dan berikan dukungan
secara moril serta anjurkan keluarga untuk berkonsultasi ke ahli psikologi atau rohaniawan.
3)

Pendidikan kesehatan

Pasien dan keluarga diberikan pendidikan kesehatan tentang kemungkinan terjadinya


komplikasi, program terapi, dan teknik perawatan luka di rumah.(Smeltzer. 2001)

H. Gambaran Osteoma

Kelompok 1 UPN Veteran jakarta

Page 11

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN SESUAI KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas klien: Nama, alamat, umur, jenis kelamin dll
2. Riwayat kesehatan
Nyeri, biasanya meningkat beratnya dengan seiring bertambahnyawaktu
Pembengkakan
Atrophy daerah yang terkena
3. Ketika osteoblastoma terjadi di tulang belakang:
Nyeri scoliosis
Otot kejang
Keterbatasan rentang gerak
4. Beri saran kepada pasien untuk membicarakan masalah dan perjalanan gejala.
Perhatikan pemahaman pasien dan keluarga tentang penyakit dan proses penyakit,
koping terhadapmasalah, dan penatalaksanaan nyeri.
5. Palpasi massa dengan lembut saat melakukan pemeriksaan fisik. Perhatikan ukuran
danpembengkakan jaringan lunak yang berkaitan, nyeri, dan nyeri tekan.
6. Kaji status neuromuskuler dan rentang gerak ekstremitas.
7. Evaluasi mobilitas dan kemampuan untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari2.
a.

hari
Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan ekspansi tumor yang cepat dan penekanan pada

jaringan sekitarnya.
b.
Hambatan mobilisasi fisik berhubungan dengan penurunan rentang gerak,
kelemahan otot.
c.
Ansietas berhubungan dengan prognosis penyakit
d.
Resiko ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan input yang kurang
e.
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tetang tanda dan
gejala penyakit.

Askep Kasus
DS
Klien mengatakan timbul
pembengkakan yang semakin hari
semakin besar

Kelompok 1 UPN Veteran jakarta

DO
Adanya pembengkakan diatas
lutut klien dengan diameter 20
cm, keras
Terdapat venektasia

Page 12

Klien mengatakan badan


semakin kurus

Pangkal paha belum terdapat


pembengkakan kelenjar limfe

Klien mengatakan nyeri sekitar


daerah pembengkakan

Adanya sun ray appereance

Klien mengatakan pernah


dobawa kedukun
Klien mengatakan kalau
pembengkakan dikira karena
terkilr

Adanya codman triangle

Ds : - Klien mengatakan
nyeri
sekitar
daerah
pembengkakan

Nyeri

Karena adanya
penekanan pada
jaringan sekitarnya
dan ekspansi tumor

yang cepat

- Klien mengatakan
timbul
pembengkakan
yang semakin hari
semakin besar
Do : Adanya
pembengkakan
diatas lutut klien
dengan diameter
20 cm, keras
Ds : - Klien
mengatakan badan
semakin kurus
-

Klien mengatakan
tidak nafsu makan
Do : berat badan
menurun
Ds: Klien
mengatakan
pernah dobawa
kedukun
Klien mengatakan
kalau
pembengkakan
dikira karena
terkilr

Kelompok 1 UPN Veteran jakarta

.
Resiko ketidak
seimbangan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh

berhubungan dengan

Kurang pengetahuan

berhubungan dengan
kurangnya informasi
tetang tanda dan
gejala penyakit

input yang kurang

Page 13

1. Nyeri b.d Karena adanya penekanan pada jaringan sekitarnya dan ekspansi tumor yang cepat
Tujuan : nyeri berkurang, hilang atau teratasi.
Kriteria hasil :
a. Klien melaporkan nyeri berkurang atau dapat diatasi,
b. Mengidentifikasi aktifitas yang meningkatkan atau mengurangi nyeri.
c. Klien tidak gelisah.
d. Skala nyeri 0-1 atau teratasi.
Intervensi

Rasional

Mandiri :
Kaji nyeri dengan skala 0-4.

Nyeri merupakan respon subjektif yang dapat dikaji dengan


mnggunakan skala nyeri. Klien melaporkan nyeri biasanya
diatas tingkat cedera.

Atur posisi imobilisasi pada daerah nyeri Imobilisasi yang adekuat dapat mengurangi nyeri pada daerah
sendi atau nyeri ditulang yang mengalami nyeri sendi atau nyeri ditulang yang mengalami infeksi.
infeksi.
Bantu klien dalam mengidentifikasi faktor Nyeri dipengaruhi oleh kecemasan, pergerakan sendi.
pencetus.
Jelaskan dan bantu klien terkait dengan Pendekatan dengan menggunakan relaksasi dan tindakan non
tindakan pereda nyeri nonfarmakologi dan farmakologi lain menunjukan keefektifan dalam mengurangi
non infasi.
Ajarkan

nyeri.
relaksasi:

ketegangan
mengurangi

otot

teknik
rangka

intensitas

mengurangi Teknik ini melancarkan peredaran darah sehingga kebutuhan


yang
nyeri

dapat O2 pada jaringan terpenuhi dan nyeri berkurang.


dan

meningkatkan relaksasi masase.


Ajarkan metode distraksi selama nueri akut.

Mengalihkan perhatian klien terhadap nyeri ke hal-hal yang


menyenangkan.

Beri kesempatan waktu istirahat bila terasa Istirahat


nyeri dan beri posisi yang nyaman.

merelaksasikan

semua

jaringan

sehingga

meningkatkan kenyamanan.

Tingkatkan kepengetahua tentang penyebab Pengetahuan tersebut membantu mengurangi nyeri dan dapat
Kelompok 1 UPN Veteran jakarta

Page 14

nyeri dan hubungkan dengan berapa lama membantu meningkatkan kepatuhan klkien terhadap rencana
nyeri akan berlangsung.

terapeutik.

Kolaborasi
Pemberian analgesik

Analgesic memblok lintasan nyeri sehingga nyeri akan


berkurang.

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat
Tujian :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 7x24 jam diharapkan Pasien mengkonsumsi nutrisi yang
adekuat untuk mempertahankan berat badan yang sesuai dengan usia.
Kriteria hasil :
Anak mengkonsumsi nutrisi yang ditentukan dan menunjukkan penambahan berat badan yang
memuaskan

Intervensi

Rasional

Anak mengkonsumsi nutrisi yang ditentukan dan Karena diet ini rendah dalam energi dan protein,
menunjukkan

penambahan

berat

badan

memuaskan

yang terlalu tinggi dalam karbohidrat, dan rendah


elektrolit

Observasi dan catat respons terhadap pemberian Untuk mengkaji toleransi pemberian makan
makan

Instruksikan keluarga dalam memberikan diet

Untuk meningkatkan kepatuhan terhadap program


terapeutik

Gali masalah dan prioritas anggota keluarga

Untuk memperbaiki kepatuhan terhadap program


terapeutik

1. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tetang tanda dan gejala penyakit
Kelompok 1 UPN Veteran jakarta

Page 15

Tujian :

menyatakan kondisi atau proses penyakit dan pengobatan setelah dilakukan tindakan keperawatan.

Kriteria hasil :
keluarga dapat mengetahui pengertian, penyebab, tanda dan gejala penyakit klien

Intervensi
Kaji ulang pathologi bentuk khusus tumor dan berbagai bentuk pengobatan
Berikan informasi yang jelas dan akurat dalam cara yang nyata tetapi sensitif. Jawab pertanyaan
secara khusus, tetapi tidak memaksakan dengan detil yang tidak penting.
pengobatan dapat termasuk berbagai obat anti neoplastik, radiasi seluruh tubuh atau uluhati/limpa,
tranfusi, dan/atau transplantasi sumsum tulang
Minta pasien untuk umpan balik verbal, dan perbaiki kesalahan konsep tentang tipe kanker individu
dan pengobatannya
membantu penilaian diagnosa kanker, memberikan informasi yang diperlukan selama waktu
menyerapnya
kesalahan konsep tentang kanker lebih mengganggu dari pada kenyataan dan mempengaruhi
pengobatan atau penurunan penyembuhan

Kelompok 1 UPN Veteran jakarta

Page 16

Anda mungkin juga menyukai