OSTEOMA
A. Definisi
Osteoma adalah tumor jinak yang menyerang jaringan tulang, yang terbatas dengan
karesteristik dengan proliferasi dari pada tulang kompak atau consellous dan umumnya pada
endosteal atau periosteal. Tumor ini bukan tumor yang umum pada rongga mulut. Karena lesi
ini kecil, tanpa gejala (asimptomatik) dan perjalanannya lambat, jadi pada kenyataannya
insinden yang terdapat dirahang susah ditentukan. Osteoma sering ditemukan ditulang
tengkorak dan tulang-tulang muka. Osteoma yang luas dapat menyerang clavicula, pelvis dan
jaringan tubula tulang (osteoma periosteal). Osteoma jaringan lunak dapat terjadi dikepala,
mata dan lidah atau dieksremitas. Insiden yang terjadi pada beberapa laporan osteoma lebih
banyak terjadi pada wanita dari pada pria.
Tumor jinak
Osteoma
Gambaran klinis
- Terbanyak
Lokasi
- Tulang
Pengobatan
Eksisi
Patologi
- Dapat
ditemukan
tengkorak
dilakukan bila
ditemukan lesi
(39,3%)
(maxila,
osteoma
pada
mandibula,
besar
kompak
palatum,
menimbulkan
(compact
sinus
rasa nyeri.
osteoma).
- Usia 20-40
yang
paranasalis).
-
tulang
Struktur terdiri
Tulang
dari
atas
panjang
jaringan tulang
(tibia, femur,
dewasa
dan falangs)
di
yang
dominasi
oleh strukturstruktur
lamelar
dengan
pertumbuhan
yang
Osteoid
Jarang
Pada
femur Pengeluaran
sangat
lambat.
Kelainan
terdiri
Page 1
Osteoma
ditemukan
-
(25%)
seluruh
(1,8%)
Tibia (25%)
Usia 10-25
Daerah
lain disertai
atas
jaringan
dengan
eksisi tingkat
thn)
(tulang
sebagian
vaskularisasi yang
Lebih
belakang)
tulang.
sering
terjadi pada
matang
laki-laki
jaringan osteoid.
serta
Nyeri pada
daerah
tertentu dan
menghilang
dengan
pemberian
Osteoblastoma
Jinak
salisilat.
Ditemukan
terutama
dewasa
belakang
pada orang
muda,
Tulang
dan
Tulang ceper
Sama
tumor
osteoid
Rongga
tetapi
dengan
osteoma
gambaran
(ilium,
iga,
yang
sel
tulang
jari,
terjadi
vaskularisasi lebih
diisi
mencolok.
lebih sering
dan
pada
kaki)
laki-
Eksisi
tulang
dan
dengan
laki.
tulang dari
Nyeri
tempat
ditemukan
lain (bone
lebih ringan
graft)
dibanding
osteoid
osteoma.
-
lebih jarang
terjadi
(2,5%).
Tumor Ganas
Gambaran klinis Lokasi
Osteogenesarkoma - Paling sering - Daerah
Kelompok 1 UPN Veteran jakarta
Pengobatan
Patologi
- Amputasi tulang Osteogenik
Page 2
ditemukan
metafosis
diatasa
(48,80)
tulang
atau
diluar
panjang
diatasa tumor
mempunyai
mieloma
terutama
Dilakukan
gambaraan
multipel
pada femor
disrtikulasi
jaringan
distal
Tumor
yg
dan -
secara
persendian histologis
dari
tulang
sangat ganas
tibia
kemoterapi
atau gambaran
Menyebar
proksimal
radioterapi
atau pleomorf
Pada radius
kombinasi
jaringannya.
pada
distal
keduanya
Tulang
dan
periosteum
humerus
osteoid
akan
dan jaringan
proksimal
menghasilkan
secara cepat
tumor sarkoma
dan
ikat
tulang
diluarnya
jaringan
Usia
atau
10-20
rawan,
lunak
jaringan
tahun (pada
miksoid.
pria)
Nyeri
daerah
bersifat
konstan dan
spindle.
bertambah
Membutuhkan
hebat
jaringan
pada
Dan
jaringan
tulang
malam hari
harus
Gejala
dari pembentukan
umumnya
reaksi
adalah
Pemeriksaan
anemia,
histokimiia dapat
penurunan
menunjukkan
berat badan,
adanya
serta
alkali fosfatase.
nafsu
dibedakan
tulang.
aktifitas
makan
Parosteal
osteosarkoma
-
berkurang
Usia 10-50 -
Metafisis
tahun
masa
Terjadinya
distal
rabekula
Eksis
dan
luas
atau
Ditemukan
Page 3
bagian
ulang
wanita
belakang
dewasa
dan
dengan
femor (50%)
lamelar
dan
Tulang
disekitarnya
yang sama
humerus dan
terdapat
Nyeri
tibia
korteks
frekuensi
-
merupakan
gejala
tulang
-
Ditemukan
tersering
adanya
yang
jaringan
ditemukan
fibrosa
(lebih ringan
kadang kala
dibanding
tulang rawan
osteogenik
-
yang
dan
Sel-sel tumor
arkoma)
hanya
Pertumbuhan
memperlihat
nya
nka
sangat
sedikit
lambat serta
pleumorf dan
terbentukya
aktifitas
suatu
masa
mitosis
tulang
yang
keras
Page 4
B. Karakteristik Osteoma
Osteoma tumbuh perlahan-lahan, jinak, dan jarang multiple, bisa sesil (tidak bertangkai)
atau pedunkulata (bertangkai). Dengan otoskop terlihat osteoma bersifat soliter, sifat tumor dari
osteoma ini juga dapat ditentukan dengan palpasi. Secara mikroskopis, osteoma ini terbagi
menjadi :
1. Kompak: jenis terbanyak, padat, dan lempeng tulang dengan sedikit vena dan kanal
Havers. Jika disertai dengan tulang yang sklerotik
dinamakan osteoma Ivory. Osteoma kompak mempunyai dasar yang lebar dan tumbuh
sangat lambat.
2. Spons: jenis yang jarang, tediri dari tulang spons, jaringan sel fibrosa, dengan
kecendrungan meluas ke diploe dan meliputi lamina internal dan eksternal tulang
3. Campuran : campuran tipe kompak dan spons
C. Etiologi
Etiologi osteoma tidak diketahui, kebanyakan penyebab dari osteoma ini disebabkan oleh
factor trauma iritasi kronis, kelainan congenital dimana terjadi pertumbuhan tulang pada garis
tengah dari palatum, infeksi, kebiasaan-kebiasaan makan yang aneh seperti halnya orang yang
mengunyah tembakau bisa menyebabkan suatu keadaan hyperostosis dan perkembangan yang
tidak normal dari gigi. Tidak ada yang menunjukkan etiologi yang pasti terjadinya osteoma.
Penyebab pasti osteoma belum diketahui, tetapi ada beberapa teori :
1. Teori perkembangan: Conheim, seperti yang dilaporkan Akamatsu9 mengatakan bahwa
tumor biasanya terbentuk di antara dua jaringan tulang yang berdekatan dengan asal embrionik
yang berbeda. Di antara dua tulang yang berbeda ini terdapat sel embrionik yang terperangkap
yang memicu proliferasi tulang yang berlebihan.
Page 5
2. Teori kongenital: Manifestasi klinis terjadi ketika pertumbuhan tulang meningkat dengan
adanya tulang embrionik misalnya pada saat pubertas.
3. Teori trauma: Komplikasi dari trauma pada tulang temporal dapat menimbulkan proses
inflamasi pada tulang seperti periostitis, yang merangsang pembentukan osteoma.
4. Teori infeksi: Infeksi dapat memicu pertumbuhan osteoma dengan merangsang proliferasi
osteoblas pada garis mukoperiostium.
5. Teori hormonal: Peningkatan aktifitas osteoblas periostium, dirangsang oleh mekanisme
endokrin
6. Faktor herediter
D. Manifestasi Klinis
Umumnya osteoma jarang ditemukan dirongga mulut, dan apabila ditemukan dilaporkan
bahwa lebih banyak menyerang rahang bawah dari pada rahang atas. Ia mempunyai gejala
klinik yang sama seperti perjalanan tumor jinak pada umumnya, Osteoma dapat dapat di
identifikasi pada usia 20 sampai dengan 50 tahun, tetapi bisa juga ditemukan pada usia yang
lebih muda atau bahkan pada usia yang lebih tua. .Multipel osteoma dirahang sama seperti
osteoma yang terjadi di tulang-tulang panjang dan tulang tengkorak. .
Osteoma bisa terjadi di mandibula atau maxilla, sepanjang tulang-tulang wajah dan
tulang-tulang tengkorak, juga bisa terdapat dalam sinus-sinus paranasalis. Gejal-gejala yang
menyertainya
adalah:
sakit
kepala,
sinusitis
yang
berulang-ulang
keluhan-keluhan
opthalmologi.
a. Gambaran klinik
Umumnya osteoma jarang ditemukan dirongga mulut, dan apabila ditemukan dilaporkan
bahwa lebih banyak menyerang rahang bawah dari pada rahang atas. Ia mempunyai gejala
klinik yang sama seperti perjalanan tumor jinak pada umumnya, Osteoma dapat dapat di
identifikasi pada usia 20 sampai dengan 50 tahun, tetapi bisa juga ditemukan pada usia yang
lebih muda atau bahkan pada usia yang lebih tua. .Multipel osteoma dirahang sama seperti
osteoma yang terjadi di tulang-tulang panjang dan tulang tengkorak.
Adapun gambaran klinik dari osteoma adalah:
Page 6
a.
Nyeri
b.
Pembengkakan
c.
d.
Keterbatasan gerak.
e.
Kelemahan.
f.
Penurunan sensasi.
g.
Kekakuan otot
Osteoma bisa terjadi di mandibula atau maxilla, sepanjang tulang-tulang wajah dan
tulang-tulang tengkorak, juga bisa terdapat dalam sinus-sinus paranasalis. Gejal-gejala yang
menyertainya
adalah:
sakit
kepala,
sinusitis
yang
berulang-ulang
keluhan-keluhan
opthalmologi.
b. Gambaran Radiologi
Gambaran osteoma pada medula tulang rahang densitas
yang tinggi yang dikelilingi oleh gambaran radioopak yang
berbentuk bundar / lonjong dengan batas tegas. Ukurannya
kurang dari 2,5 cm Gambaran ini dapat ditemui sejak
pertumbuhan dan sebelum adanya perluasan korteks. (5,8)
c. Gambaran Histopatologi
Ada dua bentuk gambaran osteoma yaitu:
1. Compact osteoma: Dimana gambaran histologisnya merupakan jaringan tulang yang
padat dan relative sedikit osteosit.
2. Cancellous : Dimana ruang trabeculae tulang lebih lebar dengan cortex lamella
tulang.
E. Patofisiologi
Page 7
Tindakan
operatif
Asuhan
keperawatan
perioperatif
Bersifat
osteogenik,
kondrogenik atau
mielogenik
Bersifat
jinak( epidermoid, sel
terbesar )
- kohesif
- tumbuhlambat
-polateratur
- berkabsul
Ekspansi tumor
yang cepat dan
penekanan
kejaringansekitar
nya, perdarahan,
ataudegenerasi
Pembesaranj
aringan
7.
ganguancitra
diri
1. Ansietas
1. Nyeri
2.
hambatanmobilit
asfisik
4.
Resikoting
gi trauma
Penurunankema
mpuanpergeraka
n
6.
Kerusakaninteg
ritaskulit
Bersifat
ganas/kanker
(selkeci;/oat cell
- kurang kohesif
- pertumbuhan
cepat
- pola tidak teratur
Peningkatan
proliferasi
sel,neovaskulearisas
i, pertumbuhan
jaringan,
pembekakan, dan
Metabolism
e
Kebutuhanener
gi
Resikotinggike
tidakseimbang
annutrisi :
kurangdarikeb
utuhantubuh
Spasmeototd
ankekakuantu
langsertakera
puhanpadatul
ang
Kelemahandanpera
saanmudahlelah
5. Deficit
perawatandi
ri
Terbentuknya
ulkus
Resikofrakt
urpatologis
Penekananpa
dasarafterten
tu
Penurunanse
nsasi
Ganguanneur
ologis
Anemia
Tindakanradi
oterapidanke
moterapi
Neovaskularisa
sijaringan
Kerusakanpem
buluhdarahdanj
aringanlunak
2.
Ketidakefektifa
nkoping
Kebutuhanpe
ngetahuan&i
nformasi
Page 8
F. Pemeriksaan Penunjang
Foto polos tulang
Radionuklida.
Rontgen dada
CT scan tulang
CT scan dada untuk melihat penyebaran ke paru-paru.
Pemeriksaan dada termasuk kimia serum.
Biopsi tumor. Biopsi tumor dilakukan untuk mendapatkan sample jaringan tumor
dan diselanjutnya dikirim ke lab Patologi Anatomi (PA) : Gambaran patologisnya
mirip dengan osteoid osteoma tetapi gambaran sel dan vaskularisasinya lebih
menyolok.
Screaning tulang untuk melihat penyebaran tumor.
G. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan tumor jinak biasanya tidak terlalu sulit dibandingkan dengan tumor
ganas. Penatalaksanaan yang dilakukan pada osteoblastoma adalah eksisi tumor, kemudian
rongga yang terjadi diisi dengan tulang dari tempat lain.
-
Operasi
Sasaran penatalaksanaan adalah menghancurkan atau mengangkat tumor. Ini dapat
dilakukan dengan eksisi bedah (berkisar dari eksisi local sampai amputasi disartikulasi).
Sasaran utama dapat dilakukan dengan eksisi luas dengan teknik grafting restorative.
Prosedur mempertahankan ekstremitas hanya mengangkat tumor dan jaringan di
sekitarnya. Bagian yang direseksi diganti dengan prosthesis yang telah diukur artroplasti sendi
total atau jaringan tulang dari klien sendiri (autograft), atau dari donor cadaver (alograft).
Page 9
Jaringan lunak dan pembuluh darah mungkin memerlukangrafting akibat luasnya eksisi.
Komplikasi yang mungkin timbul adalah infeksi, pelonggaran, atau dislokasi prosthesis,
allograft non-union, fraktur, devitalisasi kulit dan jaringan lunak, fibrosis sendi, dan kambuhan
tumor. Fungsi dan rehabilitasi setelah pertahanan ekstremitas bergantung pada kemampuan
memperkecil komplikasi dan dorongan positif.
Ketahanan dan kualitas hidup merupakan pertimbangan penting pada prosedur yang
berupaya mempertahankan ekstremitas yang sakit.
Eksisi tumor melalui operasi dapat dilakukan dengan beberapa teknik :
1)
2)
Eksisi marginal. Eksisi marginal adalah pengeluaran tumor di luar dari kapsulnya. Teknik
ini terutama dilakukan pada tumor jinak atau tumor ganas jenis low grade malignancy.
3)
Eksisi luas. Pada eksisi luas, tumor dikeluarkan secara utuh disertai jaringan di sekitar
tumor yang berupa pseudo-kapsul atau jaringan yang bereaksi di luar tumor. Tindakan eksisi
luas dilakukan pada tumor ganas dan biasanya dikombinasi dengan pemberian kemoterapi atau
radioterapi pada pra/pasca operasi
4)
Operasi radikal. Operasi radikal dilakukan seperti pada eksisi luas dan ditambah dengan
pengeluaran seluruh tulang serta sendi dan jaringan sebagai satu bagian yang utuh. Cara ini
biasanya berupa amputasi anggota gerak di atasnya dan disertai pengeluaran sendi di atasnya.
- Bone Graft
Bone graft atau cangkokan tulang adalah tulang yang dicangkokkan dari satu bagian
kerangka lain untuk membantupenyembuhan, memperkuat atau memperbaiki fungsi tulang.
Bahan yang digunakan dalam cangkok tulang dapat berasal dari tubuh pasien, dari donor atau
dari buatan manusia. Dalam banyak kasus, bone graft digunakan untuk mengisi ruang kosong
yang mungkin telah dibuat dalam atau antara tulang tulang belakang oleh penyakit, cedera,
cacat atau selama prosedur bedah seperti fusi tulang belakang.
Cangkokan tulang yang ditransplantasikan langsung dari satu bagian kerangka tulang
individu itu sendiri disebut cangkokan tulang autogenous atau tulang autografts. Dalam
kebanyakan kasus, cangkokan tulang ini lebih banyak digunakan. Graft tulang diambil dari
tulang pinggul, tulang rusuk atau kaki. Tulang autograft adalah salah satu yang paling aman
untuk digunakan karena resiko rendah penyakit transmisi. Ini juga menawarkan kesempatan
Kelompok 1 UPN Veteran jakarta
Page 10
yang lebih baik penerimaan dan efektivitas dalam transplantasi situs, karena mengandung selsel dan protein dari tubuh pasien itu sendiri.
Cangkokan tulang yang berasal dari donor disebut tulang allograft. Tulang allograft
biasanya diambil dari cadaver. Jenis tulang allograft digunakan untuk operasi tulang
belakang. Tulang dibersihkan dan didesinfeksi untuk mengurangi kemungkinan transmisi
penyakit dari donor. Tidak seperti tulang autograft, tulang allograft tidak selalu memiliki sifat
kekuatan yang sama atau sel-sel dan protein yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tulang
baru.
- Tindakan keperawatan
1)
Manajemen nyeri
Teknik manajemen nyeri secara psikologik (teknik relaksasi napas dalam, visualisasi, dan
bimbingan imajinasi ) dan farmakologi ( pemberian analgetika ).
2)
Motivasi klien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaan mereka, dan berikan dukungan
secara moril serta anjurkan keluarga untuk berkonsultasi ke ahli psikologi atau rohaniawan.
3)
Pendidikan kesehatan
H. Gambaran Osteoma
Page 11
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN SESUAI KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas klien: Nama, alamat, umur, jenis kelamin dll
2. Riwayat kesehatan
Nyeri, biasanya meningkat beratnya dengan seiring bertambahnyawaktu
Pembengkakan
Atrophy daerah yang terkena
3. Ketika osteoblastoma terjadi di tulang belakang:
Nyeri scoliosis
Otot kejang
Keterbatasan rentang gerak
4. Beri saran kepada pasien untuk membicarakan masalah dan perjalanan gejala.
Perhatikan pemahaman pasien dan keluarga tentang penyakit dan proses penyakit,
koping terhadapmasalah, dan penatalaksanaan nyeri.
5. Palpasi massa dengan lembut saat melakukan pemeriksaan fisik. Perhatikan ukuran
danpembengkakan jaringan lunak yang berkaitan, nyeri, dan nyeri tekan.
6. Kaji status neuromuskuler dan rentang gerak ekstremitas.
7. Evaluasi mobilitas dan kemampuan untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari2.
a.
hari
Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan ekspansi tumor yang cepat dan penekanan pada
jaringan sekitarnya.
b.
Hambatan mobilisasi fisik berhubungan dengan penurunan rentang gerak,
kelemahan otot.
c.
Ansietas berhubungan dengan prognosis penyakit
d.
Resiko ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan input yang kurang
e.
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tetang tanda dan
gejala penyakit.
Askep Kasus
DS
Klien mengatakan timbul
pembengkakan yang semakin hari
semakin besar
DO
Adanya pembengkakan diatas
lutut klien dengan diameter 20
cm, keras
Terdapat venektasia
Page 12
Ds : - Klien mengatakan
nyeri
sekitar
daerah
pembengkakan
Nyeri
Karena adanya
penekanan pada
jaringan sekitarnya
dan ekspansi tumor
yang cepat
- Klien mengatakan
timbul
pembengkakan
yang semakin hari
semakin besar
Do : Adanya
pembengkakan
diatas lutut klien
dengan diameter
20 cm, keras
Ds : - Klien
mengatakan badan
semakin kurus
-
Klien mengatakan
tidak nafsu makan
Do : berat badan
menurun
Ds: Klien
mengatakan
pernah dobawa
kedukun
Klien mengatakan
kalau
pembengkakan
dikira karena
terkilr
.
Resiko ketidak
seimbangan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
Kurang pengetahuan
berhubungan dengan
kurangnya informasi
tetang tanda dan
gejala penyakit
Page 13
1. Nyeri b.d Karena adanya penekanan pada jaringan sekitarnya dan ekspansi tumor yang cepat
Tujuan : nyeri berkurang, hilang atau teratasi.
Kriteria hasil :
a. Klien melaporkan nyeri berkurang atau dapat diatasi,
b. Mengidentifikasi aktifitas yang meningkatkan atau mengurangi nyeri.
c. Klien tidak gelisah.
d. Skala nyeri 0-1 atau teratasi.
Intervensi
Rasional
Mandiri :
Kaji nyeri dengan skala 0-4.
Atur posisi imobilisasi pada daerah nyeri Imobilisasi yang adekuat dapat mengurangi nyeri pada daerah
sendi atau nyeri ditulang yang mengalami nyeri sendi atau nyeri ditulang yang mengalami infeksi.
infeksi.
Bantu klien dalam mengidentifikasi faktor Nyeri dipengaruhi oleh kecemasan, pergerakan sendi.
pencetus.
Jelaskan dan bantu klien terkait dengan Pendekatan dengan menggunakan relaksasi dan tindakan non
tindakan pereda nyeri nonfarmakologi dan farmakologi lain menunjukan keefektifan dalam mengurangi
non infasi.
Ajarkan
nyeri.
relaksasi:
ketegangan
mengurangi
otot
teknik
rangka
intensitas
merelaksasikan
semua
jaringan
sehingga
meningkatkan kenyamanan.
Tingkatkan kepengetahua tentang penyebab Pengetahuan tersebut membantu mengurangi nyeri dan dapat
Kelompok 1 UPN Veteran jakarta
Page 14
nyeri dan hubungkan dengan berapa lama membantu meningkatkan kepatuhan klkien terhadap rencana
nyeri akan berlangsung.
terapeutik.
Kolaborasi
Pemberian analgesik
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak
adekuat
Tujian :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 7x24 jam diharapkan Pasien mengkonsumsi nutrisi yang
adekuat untuk mempertahankan berat badan yang sesuai dengan usia.
Kriteria hasil :
Anak mengkonsumsi nutrisi yang ditentukan dan menunjukkan penambahan berat badan yang
memuaskan
Intervensi
Rasional
Anak mengkonsumsi nutrisi yang ditentukan dan Karena diet ini rendah dalam energi dan protein,
menunjukkan
penambahan
berat
badan
memuaskan
Observasi dan catat respons terhadap pemberian Untuk mengkaji toleransi pemberian makan
makan
1. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tetang tanda dan gejala penyakit
Kelompok 1 UPN Veteran jakarta
Page 15
Tujian :
menyatakan kondisi atau proses penyakit dan pengobatan setelah dilakukan tindakan keperawatan.
Kriteria hasil :
keluarga dapat mengetahui pengertian, penyebab, tanda dan gejala penyakit klien
Intervensi
Kaji ulang pathologi bentuk khusus tumor dan berbagai bentuk pengobatan
Berikan informasi yang jelas dan akurat dalam cara yang nyata tetapi sensitif. Jawab pertanyaan
secara khusus, tetapi tidak memaksakan dengan detil yang tidak penting.
pengobatan dapat termasuk berbagai obat anti neoplastik, radiasi seluruh tubuh atau uluhati/limpa,
tranfusi, dan/atau transplantasi sumsum tulang
Minta pasien untuk umpan balik verbal, dan perbaiki kesalahan konsep tentang tipe kanker individu
dan pengobatannya
membantu penilaian diagnosa kanker, memberikan informasi yang diperlukan selama waktu
menyerapnya
kesalahan konsep tentang kanker lebih mengganggu dari pada kenyataan dan mempengaruhi
pengobatan atau penurunan penyembuhan
Page 16