Askep Jiwa Halusinasi Penglihatan
Askep Jiwa Halusinasi Penglihatan
F DENGAN
PERUBAHAN SENSORI PERSEPSI
HALUSINASI PENGLIHATAN
RUANGAN SINGGALANG
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SUMATERA UTARA
OLEH :
Ceriawati Batee
P07520006005
III-A REGULER
POLITEHNIK KESEHATAN DEPKES RI
JURUSAN KEPERAWATAN
MEDAN
2009
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
dan RahmatNYa penulis dapat menyelesaikan studi kasus selama 3 minggu yang
dimulai tanggal 09 February 2009 sampai dengan 28 February 2009 di Rumah Sakit
Jiwa Pusat daerah Provinsi Sumatera Utara Medan
Adapun tujuan pembuatan makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan
Dengan Gngguan Persepsi Sensori Halusinasi Penglihatan pada Tn. F di ruang
Singgalang Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah untuk
memenuhi program perkuliahan D-III keperawatan.
Dalam menyelesaikan laporan ini, penulisan menyadaari bahwa isi dan cara
penuliannya masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini
Dalam penulisan laporan ini penulis banyak mendapatkan rintangan, namun berkat
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak maka laporan ini dapat diselesaikan
Disini penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada :
1.
2.
3.
ii
4.
5.
6.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan kasus ini, semoga Tuhan Yang
Maha Esa membalas berkat dan karunia yang penulis terima.
Dan penulis mengharapkan kiranya laporan penulis ini dapat berguna bagi
pembaca serta dapat menjadi pegangan dalam memperkaya ilmu dan pengetahuan
khususnya dalam ilmu perawatan jiwa.
CERIAWATI BATEE
Nim.P07520006005
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii
BAB I
LANDASAN TEORITIS......................................................................1
Pengertian.................................................................................................................1
Macam-macam halusinasi.......................................................................................1
Sebab-sebab Timbulnya Halusinasi.........................................................................1
Tahapan Halusinasi, Karakteristik Dan Perilaku.....................................................2
Asuhan Keperawatan..............................................................................................4
BAB II
TINJAUAN KASUS...........................................................................10
Pengkajian..............................................................................................................10
Identitas Klien........................................................................................................10
Alasan Masuk........................................................................................................10
Faktor Predisposisi.................................................................................................10
Psikososial..............................................................................................................12
Status Mental..........................................................................................................12
Pemeriksaan Fisik.................................................................................................14
Analisa Data...........................................................................................................16
Daftar Masalah......................................................................................................18
Pohon Masalah.......................................................................................................18
Rencana Asuhan Keperawatan.............................................................................19
Implementasi Keperawatan....................................................................................33
Daftar Pustaka
iv
BAB 1
LANDASAN TEORITIS
1. Defenisi
Halusinasi adalah tanggapan/persepsi panca indra tanpa rangsangan dari luar/
eksternal yang dapat berupa halusinasi dengan, lihat raba dan lain-lain. (Rasmun,
2001, hal.23)
.
2. Macam-Macam Halusinasi
a. Halusinasi penglihatan : klien melihat gambaran yang jelasa atau samarsamar tanpa stimulus yang nyata dan orang lain tidak melihatnya.
b. Halusinasi pendengaran : Klien mendengar suara dan bunyi yang tidak
berhubungan dengan stimulus
nyata
mendengarnya.
c. Halusinasi penghidung/penciuman : Klien mencium bau yang muncul dari
sumber tertentu tanpa stimulus yang nyata dan orang lain tidak menciumnya.
d. Halusinasi pengecapan : Klien merasa makan sesuatu yang tidak nyata.
e. Biasanya merasakan rasa makanan yang tidak enak.
f. Halusinasi perabaan : Klien merasakan sesuatu pada kulitnya tanpa stimulus
yang nyata. (Rasman, 2001, hal.23)
3. Sebab-Sebab Timbulnya Halusinasi
1. Model Diatesis Stress (Stress Diatesis Model)
Model ini mendalilkan bahwa seorang mungkin memiliki suatu kerentanan
spesifik (diatesis) yang jika dikenai oleh sesuatu pengaruh lingkungan yang
menimbulkan stress. Pada model ini yang paling umum diatesis atau stress dapat
biologis atau lingkungan (sebagai contohnya infeksi) atau fsikologis (contohnya
situasis keluarga yang penuh ketergantungan atau kematian teman dekat). Dasar
biologis untuk suatu dibentuk lebih lanjut oleh pengaruh efigenetik, seperti
penyalahgunaan zat, stress fsikologi trauma.
2. Faktor Biologis
a. Neurofatologi : Keadaan fatologi dari area- area struktur limbik, lobus
brontalis
dan
basal
ganglia
mengakibatkan
terjadinya
skizofrenia.
b. Neurotransmitter
c. Genetik
d. Faktor Psikososial (FK USU. 2004. hal. VII-3)
4. Tahapan Halusinasi, Karakteristik Dan Perilaku Yang Ditampilkan (Tim
Keperawatan Jiwa FIK-UI, 1999).
Tahap 1: Memberi rasa nyaman tingkat ansietas sedang; secara umum halusinasi
merupakan sesuatu kesenangan.
Karakteristik:
-
Pikiran dan pengalaman sensori masih ada dalam kontrol kesadaran non
fsikotik
Prilaku Klien:
-
Prilaku Klien:
-
Mengontrol
Tahap III:
Karakteristik:
-
Perilaku Klien:
-
Tahap IV
-
Klien panik
Perilaku Klien
-
Perilaku panik
Aditasi
Kataton
Faktor Biologis
Faktor Psikologi
Teori psikologi untuk trjadinya respon neurubiologik yang maladaptik belum
didukung oleh penelitian . sayangnnya teori psikologik terlalu menyalahkan
sebagai penyebab gangguan ini sehingga menimbulkan kurang percaya keluarga
terhadap tenaga kesehatan jiwa profesional.
Biologis
Stress biologis yang berhubungan dengan neurobiologi yang maladaptif
termasuk:
Gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur proses informasi
Stress lingkungan
Secara biologis menyatakan ambang toleransi terhadap stress yang
berinteraksi dengan stress lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan
perilaku.
Pemicu gejala
Pemiju gejala merupakan prekusor dan stimulus yang sering me nimbulkan
episoe baru satu penyakit, pemicu biasanya terdapat pada respon neurobilogik
Ketakutan
Nadi cepat
Banyak berkeringat.
Gangguan konsep
diri harga diri
rendah kronis
Perubahan sensori
persepsi halusinasi
penglihatan
(Coreproblem)
Isolasi sosial;
menarik diri
Penatalaksanaan
regimen terapi tak
efektif
Kurang pengetahuan
keluarga merawat
klean
B. Masalah Keperawatan
1. Resiko tinggi terhadap tindakan kekerasan yang dirasakan pada lingkungan
yang berhubungan dengan halusinasi penglihatan.
2. Halusinasi penglihatan b/d isolasi sosial: menarik diri
3. Perubahan proses pikir: waham b/d hdr
4. Penatalaksanaan regimen reapeutik tak efektif : ketidak mampuan b/d, koping
keluarga tak efektif.
C. Implementasi Pada Pasien Dengan Halusinasi Penglihatan
!. Bina Hubungan Saling Percaya
-
Berbicara dengan pasien secara jujur, singkat, jelas, mudah dimengerti, dan
tentang hal yang nyata.
Idenfikasi jenis, isi, waktu, frekuensi, situasi yang menimbulkan halusinasi &
respon klien terhadap halusinasi.
Katakan pada klien bahwa perawat tidak mengalami apa yang klien alami
tanpa menyangkal pernyataan.
3. Anjurkan, Bantu & Bimbing Klien Untuk Menemukan Cara Mendidik Halusinasi
Dalam Meneyelesaikan Masalah Yang Konstitutip
-
Bimbing pasien melakukan kegiatan yang tepat misalnya dengan bercakapcakap dengan oang lain, melakukan kegiatan rumah, membuat jadwal
kegiatan harian.
D. Evaluasi
Klien mampu :
Mengungkapkan & menjelaskan jenis,isi, waktu, Frekuensi & situasi yang
menimbuklkan terjadinya halusinasi.
Membedakan hal yang nyata & tidak nyata
Memilih cara untuk mengatasi terjadinya halusinasi
Berinteraksi dengan orang lain tanpa ada rasa curiga
Berespon sesuai stimulus di luar dirinya
Klien tidak mencederai orang lain,diri sendiri & lingkungannya.
BAB II
TINJAUAN KASUS
Pengkajian
Ruang Rawat : Singgalang
I. Identitas Klien
9
Nama
: Tn. F
Umur
: 28 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Tuna karya
Agama
: Islam
Suku/Bangsa
: Melayu/Indonesia
Alamat
: Medan
Tanggal Pengkajian
: 16 Februari 2009
Tanggal Masuk
: 04 January 2009
: Tn. U
Umur
: 70 Tahun
Pekerjaan
Alamat
: Medan
karena
menyangka
orangtuanya
adalah
setan
yang
akan
10
11
b. Identitas
c. Peran
d. Ideal diri
e. Harga diri
12
Klien mengatakan tidak berguna dan sangat sedih karena masuk Rumah Sakit
Jiwa dan merasa diasingkan dari keluargannya, klien sudah menyendiri,
pandangan kosong.
Masalah keperawatan : Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
e. Afek
Klien dapat berespon sesuai stimulus yangdiberikan
f. Interaksi selama wawancara
Selama wawancara klien kurang koperatif, sering menunduk & kurang mau
menatap lawan bicaranya
Masalah keperawatan: Isolasi Sosial: menarik diri
g. Persepsi
Klien mengatakan sering melihat bayangan seperti setan yang sering
mengikutinya dna klien pernah mengamuk, memukul orang tuanya karena
menyangka orangtuanya adalah setan yang akan membunuhnya, kontak mata
singkat, suara pelan & suka menyediri, dan sering bicara sendiri.
Masalah keperawatan:
Resiko terhadap kekerasan
Halusinasi penglihatan
h. Proses pikir
Klien berbicara sesuai topik pembicaraan, klien berbicara singkat
Masalah keperawaran: tidak ada masalah
i.
Isi pikir
Tidak dijumpai adanya gangguan isi pikir
Masalah keperawatan: tidak dijumpai masalah
j.
Tingkat kesadaran
Klien dalam keadaan baik, karena disointrai, klien bisa membedakan waktu,
tempat dan orang.
k.
Memori
13
Memori klien masih baik karena masih mengigat kejadian- kejadian yang
terjdi diceritakan pada perawat baik dulu & sekarang.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
l.
m.
Kemampuan penilaian
Klien mampu membedakan pekerjaan apabila diberikan pilihan pekerjaan
mana yang harus dilakukan.
Masalah keperawatan: tidak ada masalah
n.
No
1
Ds : - Klien
Data
menatakan tidak bisa Resiko
Masalah
terjadinya
yang
tindakan
dirasakan
orang
lain
&
pada
diri
sendiri.
- Membuang/merusak barangbarang,
jalan
mondar-
mandir.
Do : - Kontak mata singkat
- Suara pelan
2
Ds:
bayang-
sensori
yangmenyerupai
yang
akan
membunuhnya
Do: - Kontak mata singkat
- Sering menunduk
persepsi
berteman
Do: - Sering menyendiri
- Klien banyak berdiam diri
- Ekspresi tenang
5
infektif
Diagnosa keperawatan
1. Resiko tinggi terjadinya tindakan kekerasan berhubungan dengan halusinasi
penglihatan
17
POHON MASALAH
Resiko terhadap tindakan
kekerasan yang diarahkan
pada lingkungan
18
Gangguan sensori/persepsi
halusinasi penglihatan (core
problem)
Isolasi sosial
menarik diri
Penataklaksanaan
legimen terapeutik
tak efektif
Koping keluarga
in efektif
19
: Tn. F
Ruangan
: Singgalang
Diagnosa
No
Keperawata
1.
n
Resiko
Perencanaan / Intervensi
Kriteria Evaluasi
Tujuan
TUM Tidak
Implementasi
Rasional
terjadi
terjadinya
tindakan
tidakan
kekerasan
kekerasan b/d
yang diarahkan
halusinasi
pada
penglihatan.
lingkungan
1.1. Klien
ungkapkan
membina
perasannya
hubungan
saling percaya.
hubungan
saling 1.1.1
percaya
Hubungan
saling
dan
Salam terapeuntik
interaksi
Perkenalkan diri
terapeuntik
secara verbal
20
Tepati waktu
yang
antara
1.1.2
1.1.2 Dorong dan beri kesempatan
klien
Ungkapan
perasaan
untuk
mengungkapkan
klien
perasaannya
mempercayai perawat
1.1.3
Rasa
mulai
empati
akan
meningkatkan
hubungan
saling
percaya
TUK. 2. Klien dapat 2.1 Klien
dapat
2.1.1 Mengurangi
mengenal
membedakan
halusinasin
sehingga
ya
mengurangi frekwensi
halusinasi
dengan
menceritakan
kosong
bagi
waktu
klien
dapat
hal-
2.1.2 Halusinasi
21
harus
diperkenalkan terlebih
2.1.2
Observasi
tingkah
laku
dahulu
oleh
perawat
Tiba-tiba pergi
untuk mengungkapkan
Tertawa tiba-tiba
2.1.3
terlihat
atau
persepsinya,
maka
perawat
dapat
memfasilitasi
klien
untuk mengungkapkan
terdengar
secara terbuka
2.1.4
Meningkatkan
orientasi realita klien
2.1.4
Klien
dapat
menyebutkan
22
menentukan
situasi
yagn
efektivitas
menimbulkan dan
Bersama
tidak menimbulkan
mengidentifikasi
waktu,
prekuensi
halusinasi
3x
waktu,
pertemuan
klien
dan
situasi
tindakan
keperawatannya
yang
dilakukan
frekuensi
halusinasi
Bersama
menentukan
klien
faktor
terjadi
sebelum
halusinasi
Dorong
TUK 3. Klien dapat Klien
dapat
klien
mengungkapkan
mengontrol
menyebutkan
halusinasi
nya
tindakan
apa
yang
sedang
dilakukan
bila
sedang
berhalusinasi
berhalusinasi
setelah
3.1.1
berhalusinasi.
merupakan
upaya
mengatasi halusinasi
3x
pertemuan
3.1.2 Memberikan hal yang
23
Beri
pujian
terhadap
akan
meningkatkan
tindakannya
Klien
dapat
menyebutkan
dari
terkontrol
cara 3.2.1
memutuskan
Diskusikan
cara
memutuskan halusinasi
oleh
klien
halusinasi
3.2.2
Dorong
klien
untuk
3.2.2 Pengulangan
hasil
diskusi
dapat
yang
dilakukan
klien
memutuskan halusinasi
3.2.3 Pujian
merupakan
24
meningkatkan motivasi
klien
Dorong
klien
memilih
klien
untuk
memutuskan tindakan
meningkatkan
dilakukan
diri klien
harga
Dorong
klien
untuk
membantu
melupakan
mengikuti TAK
halusinasinya
dan
meningkatkan dengan
konsentrasi klien
3.3.3
Pujian
merupakan
pengakuan
3.3.3
yang
dapat
memotivasi
melakukannya
secara
teratur
n obat untuk
sesuai
aturan 4.1.1
mengontrol
halusinasi
4.4.1
Meningkatkan
pengetahuan
dan
tentang
3 x pertemuan
mengontrol halusinasi
25
obat
untuk
teratur
nya
4.1.2 Memastikan bahwa klien
minum
4.1.2
Bantu
klien
memastikan
untuk
obat
secara
teratur
klien telah
dapat
keluarga
untuk
dukungan
dukungan
halusinasinyua
keluarga
dalam
dalam
halusinasi setelah di
mengontrol
rumah
halusinasi
dirumah
halusinasi
nya
5.1.2 Keluarga
mampu
26
halusinasi
paling
visite).
Kenalkan
efektif
keluarga
pada
halusinasi
kesembuhan
klien
bantu
dalam
dengan
mendukung
klien
masalah
halusinasi
lingkungan
fasilitas
Perubahan
sensori
mampu berhubungan
halusinasi klien
persepsi
: dengan
orang
lain
halusinasi
penglihatan
diri
b/d
isolasi
soscal
menarik diri
1.
Klien
memperluas
menyubutkan
kesadaran diri
kemampuan
dapat
Mengidentifikasi
positif
yang
1.1.1
kelebihan
setelah
dimilikinya
2x
pertemuan
1.2.1
Diskusikan
yang
yang dimilikinya
27
masih
dimiliki klien
-
Mengingatkan
bahwa
kelemahan
yang
hal-hal
klien
klien
biasa yang
kekurangan
manusia
mempunyai
1.2 Klien
dapat
menyebutkan
Menghadirkan
realita
pada klien
kelemahan
yang
1.2.2
Beritahu
klien
bahwa
menjadi
halangan
sempurna,
untuk
mencapai
keberhasilan
semua
kekurangan
-
Memberi
harapan pada
klien
1.2.3
Beritahu
klien
bahwa
Klien
dapat
menyelidiki
menyebutkan
dirinya
cita
dan
cita-
kemampuannya
setelah
1x
pertemuan
28
2.1.2 Bantu
klien
mengembangkan
Membantu
klien
untuk
dalam
antara
realistis
Meningkatkan
rasa
Memberi
pengharapan
positif
telah dicapai
3.
Klien
mengetahui
keuntungan
b/d
orang lain
dapat
Meningkatkan
menyebutkan
pengetahuan
klien
manfaat
mencari
pemecahan
dan
berhubungan
Mendapatkan
pengetahuan
perlunya
teman
Mengungkapkan
29
tentang
berhubungan
perasaan
Membantu
pemecahan
Menarik
b/d HDR
diri TUM :
Klien
masalah
mampu
berinteraksi
3.1.2
dan
Dorong
klien
menyebutkan
untuk
kembali
telah diberikan
lain
TUK
3.1.2
Dorong
klien
menyebutkan
untuk
kembali
Klien
dapat
memperluas
1.1. Klien
kesadaran diri
positif
menyebutkan
kemampuan
klien
Mengidentifikasi
yang
hal
masih
dimiliki klien
yang
-
Mengingatkan
bahwa
biasa
klien
yang
klien
manusia
bisa
mempunyai kekurangan
2.
Klien
mengenali
dapat
2.1.
Klien
30
Memberikan kesempatan
klien
untuk
menilai
dirinya
menyebutkan
keberhasilan
4
Regimen
dirinya
yang
pernah dialami
terapecitik
inefektif
b/d
koping
TUM :
keluarga
Penatalaksanaan
regimen
terapetik
efektif
TUK :
1.
Keluarga
dapat
mengenal
yang
baik
merupakan
mengekspresikan
anggpta
dasar yang
kuat bagi
dikemukakan
perasaannya
keluarga
dalam
selama
merawat
dengan
adanya,
mengekspresikan
klien di rumah
anggota
keluarga
dengarkan
keluhan
peranannya
dengan
mengungkapkan
BHSP
perasaannya
perawat
dan
saat
keluarga
dan
mengekspresikan
masalah
1.1
yang
merawat
cara
Keluarga dapat
antara
31
1.1.1
keluarga
apa
lain,
keluarga
dalam
anggota lainnya
perasaannya
2. Keluarga dapat
mengambil
2.1
Keluarga
Menentukan
intervensi
diberikan
klien digunakan
cara
mengidentifikasi
sumber
yang
koping
dimiliki
keluarga
2.2 Beri reinforcement positif bila
32
keluarga
mengemukakan
tindakan positif
33
keluarga
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : Tn. F
Bangsal : Singgalang
Tanggal
20-02-2009
No. DX
TUK. 1
Implementasi
Salam terapeutik Selamat Pagi Pak,
Evaluasi
S : nama saya TN. F, saya suka
Pukul
memperkenalkan diri
dipanggil F
08.00-08.15 wib
berjabat tangan
O : Bicara spontan
duduk berhadapan
Suara pelan
mengingatkan kontrak
menunjukkan sikap
empati
14.00-14.15 wib
TUK. 2
ditingkatkan
salam terapeutik
mengingatkan kontrak,
hidup-hidup
Saya
mendengar suara guru saya waktu
membicarakan apa ?
34
paraf
mengevaluasi
Membantu klien
mengidentifikasi situasi yang
ditinggalkan
mengontrol halusinasi
Mendorong klien
mengungkapkan perasaannya pada
saat halusinasi Bagaimana
perasaan bapak pada saat
mendengar suara-suara itu
35
Menyimpulkan
kemampuan klien selama interaksi
Bapak tadi mengatakan sering
melihat orang seperti setan, tetapi
hanya bapak yang melihat, saya
suster dan pasien yang lain tidak
melihatnya. Itu yang namanya
halusinasi
Mengakhiri pertemuan
Baiklah Pak Pertemuan kita
cukup disini
Mengadakan kontrak
untuk pertemuan berikutnya. Topik,
waktu dan tempat. Besok lusa kita
akan bicarakan tentang cara
mengontrol halusinasi, apakah
bapak setuju?
21-February-2009
TUK. 3
Pukul 08-00-08.15
36
Salam terapeutik
Mengingatkan
membicarakan apa?
Bicara lancar
Mengevaluasi
Ekspresi tenang
(mengontrol halusinasi)
Klien
menyebutkan guna masing-masing
37
obat
Mendiskusikan dengan
klien cara untuk memutus
Klien akan
Klien
dikenalkan
Klien makan
obat siang setelah makan siang
Meminta klien
mengulangi apa yang sudah
dijelaskan
coba ulangi pak apa yang sudah
A : TUK 4 tercapai klien dapat
38
Pukul 14.00-14.15
TUK. 4
wib
Memberikan pujian
mengontrol halusinasi
coba
Mengakhiri kontrak
baiklah pak. Pertemuan kita
cukup sekian
23 February 2009
Salam terapeutik
Timbul saat
Mengingatkan
Memutuskan
yang dilakukan
Mengevaluasi
Memberi
kegiatan rumah sehari-hari, tidak
39
menyendiri
Membantu
klien
Mengikutsert
Mendistribusikan
Membawa
yang dimakan
Pukul 11.00-12.30
TUK. 5
wib
didiskusikan
Memberikan pujian
40
Mengakhiri kontrak,
baiklah pakkita akhiri
pertemuan kita siang ini
Mengadakan kontrak
untuk pertemuan berikutnya
tanggal 23 February 2009
Menyampaikan
salam selamat siang pak?
Memperkenal
Menyampaika
n tujuan kunjungan
41
klien pulang
Mendengarka
Meng
enalkan kepada keluarga tentang
masalah halusinasi
Pengertian
o
halusinasi
Sebab
timbulnya halusinasi
Tanda dan
o
gejala
Saat
o
timbulnya
Frekwensi, isi
o
halusinasi
Memb
antu keluarga dalam memutuskan
42
Meng
ajarkan kepada keluarga cara
merawat klien halusinasi
Menje
laskan tentang cara memutuskan
halusinasi yaitu :
Keluarga harus membantu klien
saat meminta bantuan
Memberikan kegiatan rumah
Menjamin diminumnya obat oleh
klien di rumah
43
44
Tidak lanjut : meminta keluaga
membesuk klien secara teratur
minimum 1 bulan sekali
45
DAFTAR PUSTAKA
46