Anda di halaman 1dari 17

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Mual & Muntah pada kehamilan


- Mual & muntah: >> diantara tdk dpt haid I---II menetap s/d 14 mg
- Memburuk pagi hari, ttp dpt berlanjut s/d siang hari
- hamil: mual & muntah; kmd berhenti dlm 35 hr.
- R/: - makan makanan kecil frekuensi yg sering
- hindari mkn: bau merangsang
Hiperemesis Gravidarum (HG)
- Mual & muntah (intensitas sedang) sering s/d + 16 mgg
- Klebanoff (1985): dari 9000 hamil muntah pd awal kehamilan
- Mual-muntah: anti-emesis sederhana efek memuaskan
- berat tdk respon thdp R/: hiperemesis grav. (jarang)
- Hiperemesis: muntah yg cukup berat shg:
- pe BB
- dehidrasi
- asidosis (starvasi)
- alkalosis (kehilangan HCL saat muntah)
- hipokalemia
- disfungsi hepar transient (bbrp kasus)
- Hiperemesis:
- Berhub. dgn tinggi/pe yg cepat kadar serum HCG / estrogen
- Frigo (1998): berhub. dgn Helicobacter pylori (peE/ ulcus pep.)
- Kx/: - Renal (SC: s/d 5 mg/dL)
- Mallory-Weiss tears & ruptura esofagus
- Pneumothorax, pneumomediastinum
- Epistaxis (koagulopati : def. Vit K; HG refrakter uk 15 mg)
- Encepalopati Wernicke (def. Thiamine): buta, kejang, koma
Tatalaksana:
- R/ anti-emesis sederhana efek memuaskan
- Bila R/ tsb gagal: lar kristaloid iv u/: koreksi - dehidrasi
- def.elektrolit
- asam-basa
- Lar. Kristaloid: - harus cukup: Na, K, Cl, laktat/Nabic, glukosa, air
- parenteral s/d muntah terkontrol
- Anti-emetik:
- promethazine, prochlorperazine, chlorpromazine
- droperidol-diphenhydramine
- kasus berat: metocloperamide (parenteral)
cara kerja: - stimulasi traktus int. bag. atas tanpa stimulasi sekresi:
- lambung, kdg empedu, pankreas
- antagonisme sentral thdp reseptor dopamin

- Bila muntah persisten: langkah2 / Dx/ & R/ peny. lainnya, spt:


- gastroenteritis
- kolesistitis
- pankreatitis
- hepatitis
- ulkus peptikum
- pielonefritis
- fatty liver pada kehamilan
- Bbrp kasus: - faktor sosial & psikologis
- R/ : MRS pbaikan nyata; BPL kumat
R/: masalah psiko-sosial
- Muntah berkepanjangan:- support nutrisi (terbaik sec. enteral dgn NGT)
setelah mual-muntah akut mereda
- bila HG berat & persisten: parenteral
Sarwonos
- Mual (nausea), muntah (vomiting): wajar (TM I), pagi hr >> ; dpt tiap saat/mlm hr
- G/: - 6 mg setelah HPHT, berlangsung s/d +10 mg
- 60-80% primi, 40-60% multi
- 1 dari 1000 kehamilan: G/ berat (KU buruk & kerja terganggu) HG
- Mual: - ok pe est & HCG serum: SSP; pengosongan lambung > lambat
- Berat/rgn peny tgt: perub. fisiologis & G/
- Predisposisi:

- primigravida
- molahidatidosa (HCG>>>)
- gemeli (HCG >>>)

- Faktor organik:
- vili korealis sirk. maternal, perub. metabolik ok kehamilan & resistensi ibu me
- alergi: respon jar. ibu thdp anak
- Faktor psikologis: konflik mental, enggan hamil, pelarian kesukaran hidup
R/: suasana baru: frek. muntah me
- Otopsi hamil HG: kelainan bbg organ tubuh, spt:
1. Hati: HG tanpa Kx/: deg. lemak tanpa nekrosis (sentrilobuler), ok muntah yg
terus-menerus. hamil HG mikros hati: N
2. Jantung: lebih kecil (atropi) lama peny, kadang: pdrh sub-endokardial
3. Otak: kadang: bercak pdrhn & ensepalopati Wernicke (dilatasi kapiler& pdrha
kecil2 daerah korpora mamilaria ventrikel III & IV)
4. Ginjal: pucat & deg. lemak tubulus kontorti

Patofisiologi:
- mual: ok pe est (TM I) diduga: SSP; pengosongan lambung > lambat
- terus-menerus dehidrasi, gang elekt. (alkalosis hipokloremik)
- faktor psikologis: faktor utama, bila sblm hamil sdh dgn lambung spastik (tdk
suka mkn & mual) HG
- HG cadangan KH & lemak (-) u/ energi. Oksidasi lemak tdk sempurna
ketosis (aseton asetik, as hidroksi butirik, aseton dlm drh>>>). Kurang cairan:
minum (-), muntah >>> dehidrasi (cairan plasma & extra sel me)
hemokonsentrasi me aliran drh ke jar me O2 & nutrisi jar.
- Na & Cl drh me, K <<< ok muntah & me ekskresi ginjal muntah >>>
merusak hati, dll
- Robekan selaput lendir esophagus & lambung (Mallory-Weiss synd) pdrh GIT.
Biasanya berhenti spt, jarang: transfusi/operasi
G/ & Tanda:
- Batas jelas emesis & HG?. KU terpengaruh HG
- Mnrt berat/rgn:
- Tk I: Muntah terus mpengaruhi KU, lemah, nafsu mkn (-), BB, nyeri
epigastrium, N: 100 x, TD Sistolik, turgor, lidah kering, mata cekung
- Tk II: > lemah & apatis, turgor, lidah kering & kotor, N: kecil & cepat, suhu:
kdg naik, mata sdkt ikterik, BB, mata cekung, TD, hemokonsentrasi, oligouria,
konstipasi, nafas & urin: bau aseton
- Tk III: KU > parah, muntah (-), kes : somnolen s/d koma, N: kecil & cepat,
suhu & TD, ensepalopati Wernicke (nistagmus, diplopia, perub mental) ok def
vit B kompleks. Ikterus: gang hati.
Diagnosis:
- Hamil muda, muntah terus menerus pengaruhi KU
- DD/: hamil muda + pielonefritis, hepatitis, ulkus petikum, tumor serebri
Tatalaksana:
pencegahan:
- KIE: hamil & persalinan, mual & muntah: fisiologis (-) > UK 4 bln
- Mkn jmlh kecil & sering
- Bagun pagi: mkn roti kering/biscuit + teh hangat
- Hindari mkn berminyak & bau lemak
- Mkn & minuman: sangat panas/sangat dingin
- Mkn banyak karbohidrat (gula >>)
Obat2 an:
- Sedatif: penobarbital, vitamin B1 & B6, antihistamin: dramamin, avomin.
- Antiemetik (kasus > berat): disiklomin hidrokhloride/khlorpromazin.
Isolasi:
- Kamar tenang, cerah, ventilasi baik. Catat CM/CK. Tdk mkn & mnm s/d 24 jam.
- Kadang: isolasi saja G/ (-) tanpa obat

R/ psikologis:
- Yakinkan: dpt sembuh, hilangkan rasa takut hamil, atasi konflik, dll
R/ cairan parenteral:
- cukup elekt, KH, prot + Dext 5% dlm lar fisiologis 2-3 lt/hr. K/P: Vit B kompleks
& Vit C, atau aa iv.
Monitoring:
- Balance cairan (CM/CK), TD: 3 x/hr, suhu & nadi: @ 4 jam, UL: @ hr (aseton,
protein, Cl, bilirubin). Periksa HCT awal, kmd sesuai keperluan.
- Bila muntah (-) & KU membaik dlm 24 jam: minum, lambat laun + mkn tdk cair
Penghentian kehamilan:
- << kasus KU memburuk
- Kx/ organik: delirium, kebutaan, takikardi, ikterus, anuria, perdarahan
- Pertimbangkan akhiri kehamilan (cegah kerusakan ireversibel organ)
Prognosis: R/ yg baiksangat memuaskan.

KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU


Implantasi blastocyst N: intra uteri (endometrium di cav uteri)
Di luar itu ektopik (95% pd tuba)
Bbrp faktor peE/ kerusakan/disfungsi tuba:
1. Faktor Mekanik: - pbedahan tuba sblmnya
- steril (me s/d 9 x)
- pasca salfingitis (lumen sempit, cilia me)
- adesi perituba: - (pasca Ab + infeksi; infeksi puer)
- apendisitis
- endometriosis
- SC sblmnya
- R/ DES: perkembangan tuba abn: - divertikula
- ostia asesoria
- hipoplasia tuba
2. Faktor Fungsional:
tuba gagal: hantarkan hasil konsepsi uterus
(perub kadar est & prog perub motilitas tuba):
- Oral kontrasepsi (progesteron)
- IUD dgn/tanpa progesterone
- Morning after pill (est dosis tinggi setelah ovulasi)
- Setelah induksi ovulasi
Pe insiden KE: Pe infeksi tuba ok STD:
- STD: salfingitis
- TVS/HCG dini & sensitive (dulu: gugur duluan)
- Kontrasepsi: tdk hamil intra uterin; ttp extra ut
- Kegagalan sterilisasi tuba
- Aborsi + infeksi
- Pe penggunaan ART (pe kehamilan tuba: GIFT, IVF, IUI)
- Bedah tuba: salfingotomi, tuboplasti
Kehamilan tuba: pars

- ampularis (80%)
- ismika
- interstitial (3%)
KE: Uterus: mengalami perub kehamilan dini
- Cx & istmus : melunak, livide (+)
- Uterus membesar (ttp + 75% KE dgn uterus N)
- Desidua di uterus (+) ttp jar tropoblas (-) KE
- Pdrhn: degenerasi & pelepasan desidua (segera stlh janin )

Faktor Risiko KET


1. Resiko tinggi: - Bedah tuba (koreksi) (21%)
- Sterilisasi tuba (9,3%)
- KE sebelumnya (8,3%)
- Paparan DES in utero (5,6%)
- IUD (4,5%)
- patologi tuba (3,8%)
2. Resiko sedang: - infertil (2,5 %)
- infeksi genital sbmnya (2,5-3,7%)
- multipatner (2,1%)
3. Resiko rdh: - bedah pelvis/abd sblmnya (0,9-3,8%)
- merokok (2,3-2,5%)
- douching (1,1-3,1%)
- koitus < 18 th (1,6%)
Gejala KET:
- Mens tdk N (>> tdk tahu telat mens) support endokrin (-)
pdrh uterus (+)
- Nyeri (tajam, menusuk, merobek)
- Iritasi diafragma: nyeri leher & bahu (50% kasus)
- Perub hemodinamik
- Perut tegang
- Nyeri gerak Cx (3/4 kasus)
- Uterus tumbuh hamil intra ut. s/d 3 bln I
- Massa pd salah satu adnexa (20% kasus)
- CD: bulging kuldosintesis(+) hemoperitoneum(+) - drh + clot lama
- drh tdk beku
- USG: GS extra uterin, massa adnexa dgn GS (-) intra uterin
Tatalaksana:
1. Pembedahan
- Salfingostomi:

- buang hasil konsepsi (<2cm), lokasi 1/3 distal tuba


- insisi linier 10-15 mm kauter yg berdarah
- insisi dibiarkan terbuka
- Salfingotomi: - salfingostomi; ttp luka insisi dijahit (vicryl 7.0)
- Salfingektomi: pengangkatan tuba

2. Medikamentosa: MTX
- Tanaka (1982): 91% berhasil dgn R/ MTX
- Tdk dianjurkan bila GS > 4 cm
- Sukses pd: - UK < 6 mgg
- GS < 3,5 cm
- Janin
- HCG < 15.000 IU

- KI: - menyusui, def imunologi, peny hati & ginjal, gang darah, peny paru aktif,
tukak lambung
- Dosis tunggal: MTX: 50 mg/m2 im; ukur HCG hari ke-4 & 7
- Abortus tuba: bila implantasi pd ampula tuba, ruptur: >> pars ismika
- Ruptur tuba: - sering TM I
- pars ismika (uk bbrp mgg)
- pars insterstitil (uk > lanjut)

MOLAHIDATIDOSA
Def: Neoplasma jinak sel tropoblas; tjd kegagalan pembentukan plc atau janin dgn tjd
vili yg menggelembung anggur
PeE/: ? Blm diket sec pasti
BBrp factor risiko (penelitian):
1. umur < 15 th atau > 40 th
2. Sosek rendah def nutrisi
3. Rw kehamilan mola sblmnya, Abortus spt berulang
4. Ras
Berdasarkan faktor risiko tjd keganasan:
1. MH risiko rendah:
- hCG serum < 100.000 IU/ml
- Besar uterus < UK
- Kista ovarium < 6 cm
- Tdk ada faktor metabolik/epidemiologik
2.
-

MH risiko tinggi:
hCG serum > 100.000 IU/ml
Besar uterus > UK
Kista ovarium > 6 cm
Faktor metabolik (toksemia, koagulopati, hipertiroidism, emboli sel tropoblas),
faktor epidemiologik (umur > 40 th)

Diagnosis:
G/ & Tanda Klinis:
- Umumnya muncul dlm 20 mgg kehamilan
1. Besar rahim tdk sesuai UK (50%: > UK)
2. Pdrhn, biasanya berulang (spotting s/d profus + gel mola)
3. Ballottement & DJJ (-)
4. Hiperemesis, toksemia, tirotoksikosis
USG: - Complete mole: ekogenik merata (badai salju) intra uterin, GS (-)
- Parsial mole: daerah kistik dgn echogenic chorionic material. Mungkin dgn
GS + fetus hidup atau kehamilan normal
Lab: hCG drh atau urin (tinggi)
PA: Degenerasi hidrofik vili korealis, me/(-) pemb drh vili, proliferasi sel2 tropoblas
Sonde Hanifa & Ro
DD/:
1. Ab iminen
2. Kehamilan kembar
3. Kehamilan + mioma

Komplikasi:
1. Pdrhn hebat
2. Perforasi uterus; spt/ok tindakan
3. Emboli sel tropoblas
4. Keganasan (korio Ca)
5. Tirotoksikosis
Tatalaksana:
Prinsip:
1. Evakuasi
2. Pengawasan lanjut
Evakuasi MH:
- Kasus MH (walau tanpa pdrh) MRS
- Persiapan pre evakuasi: - Px fisik
- Thorax foto
- DL, LFT, RFT, faal hemostasis, k/p T3 & T4, HCG
- Darah
- Kasus MH + pdrh banyak/keluar jar mola (abortus mola) persiapan tdk perlu
lengkap
- Besar rahim < 20 mg: evakuasi 1 x; > 20 mg: 2 x (interval 1 mg)
- Bila ostium uteri blm terbuka & Cx kaku laminaria stif 12-24 jam
- Saat evakuasi: oksi drips (10-40 IU/500 cc); dgn kuret hisap (suction kuret
tumpul kuret tajam)
- PA1: jar + gel mola
- PA2: kerokan ddg rahim (jar mola yg melekat dgn ddg rahim)
- Evakuasi II dgn kuret tajam PA
- BPL 1 hr pasca evakuasi, kec perlu perbaikan KU
Histerektomi dianjurkan:
- Umur > 40 th, anak cukup
- Dilakukan dgn persiapan lengkap
- Dpt dilakukan langsung atau 7-10 hr pasca kuret
Pengawasan Lanjut Pasca Evakuasi:
a. Kasus dgn kuret 2x (pasca evakuasi: pasca kuret ke-2)
b.
Px/ hCG urin (kualitatif):
- @ mgg (MH resti); @ 2 mgg (MH resiko rdh)
- PPT hCG slide test Tes Pack
c. Penilaian (untuk batas akhir)
- PPT (kepekaan 1500 + 4000 SI/L) harus (-): mgg ke-4, atau hCG < 1000
- HCG slide test (kepekaan 800 SI/L) harus (-): mgg ke-8, atau hCG < 500
- Tes Pack (kepekaan 50 SI/L) harus (-): mgg ke-12, atau hCG =N (ELISA:
0=15 mIU/ml)

Pengawasan lanjut setelah hCG serum N atau Tes Pack (-) 2x berturut 2 dgn
interval 1 mgg:

d.

Pemeriksaan:
- keluhan
- fisik ginekologik
- hCG urin (tes Pack) atau hCG serum
- lain2 k/p, spt thorax foto
Jadual pemeriksaan:
- Satu tahun I : @ bln
- Satu tahun II: @ 3 bln
- Selanjutnya: sewaktu-waktu
e.Kontrasepsi
- Sebelum tercapai hCG serum N, atau tes Pack (-) 2x berturut-turut interval 1
mgg kondom
- Setelah tercapai hCG serum N, atau tes Pack (-)kontrasepsi efektif/mantap:
- 1 tahun (blm punya anak)
- 2 tahun atau lebih ( sdh punya anak)
- Kontap (tdk ingin anak lagi)

10

PLASENTA PREVIA (PP)


Def: - Insersi plc di SBR shg tutupi sebagian/seluruh OUI pd UK > 28 mgg
- (Pink/Sarwono): Pdrhn setelah UK 22 mgg
- (Johns Hopkins Manual Gin-Ob): pdrh TM III
- (William): plc terletak di atas atau sangat dekat dgn OUI.
- Sarwono: solusio stlh 20 mgg
Bdsrkn derajat penutupan OUI:
1. Plc prev total: OUI tertutupi seluruhnya oleh plasenta
2. Plc prev parsialis: OUI tertutup sebagian oleh plasenta
3. Plc prev marginalis: tepi plasenta pada tepi OUI
4. Plc letak rendah: implantasi plc di SBR dimana tepi plc tidak mencapai OUI, ttp
dekat dari OUI
G/ Klinis:
- UK > 28 mgg + pdrh prevaginam segar, nyeri (-)
- KU banyak pdrhn
- Sering dgn kel ltk janin
- Bag terndah janin msh tinggi/tdk masuk PAP
Diagnosis:
A. Anamnesis: UK > 28 mgg + pdrh prevaginam (merah, segar, berulang), nyeri (-)
B. G/ Klinis
C. Menentukan ltk plc:
1. USG (VU penuh)
2. Inspekulo (tentukan asal pdrh u/ singkirkan bukan PP. dilakukan stlh pdrh (-))
3. VT (DSU) di OK dgn persiapan SC
Tatalaksana:
A. Penderita APB tdk boleh VT di VK (kec pasti bukan PP & Dx solusio plc)
B. R/ aktif: tujuan: segera melahirkan anak (terminasi)
Cara:
1. Jika pdrh merembes & Dx/ PP: (+) langsung SC tanpa DSU; perhatikan
& perbaiki KU ibu, konsultasi anestesi pre op.
Tindakan aktif dilakukan pada:
- Gawat janin (PBB > 2000 gr, pdrh aktif (profuse: > 500 cc/ 30 mnt)
- Kadar Hb ibu < 6 gr%, bayi hidup, PBB > 2000
2. DSU:
a.Dilakukan pada:
- Kehamilan aterm
- Preterm dgn PBB > 2000 gr
- Perawatan konservatif gagal: pdrh msh merembes, bercak ttp me Hb >
2gr% (Px serital @ 6jam)

11

b.
Pada saat DSU ditentukan:
- Bila PP totalis SC
- Bila PP parsialis amniotomi
SC bila: - > 12 jam tdk tjd persalinan
- Tjd pdrh lagi
- Tjd gawat janin
- Tjd febris ( infeksi intra uterin)
- Bila tdk teraba saat DSU: inspekulo asal pdrh: dr OUI amniotomi
- Bila inspekulo: pdrh (-) USG: ltk plc & keadaan janin
C.
1.
2.
-

Perawatan konservatif:
Dilakukan pada:
Bayi prematur (PBB < 2000)
DJJ (+)
Pdrhn sedikit/berhenti
Cara:
Observasi VK: 24 jam
Perbaiki KU (transfusi s/d Hb > 10 gr%)
Kortikosteroid ( Dexametason 4 x 5 mg)
Bila pdrh (-) BPD ruangan ( Bed rest 2 hr mobilisasi)
Observasi vital sign, pdrh, DJJ @ 6 jam
Konservatif gagal: bila pdrh berulang R/ aktif
BPL: pdrh (-) stlh mobilisasi. Sblm plg USG (ltk plc), insp (kel Cx/vagina)
Nasehat: istirahat, tdk koitus/manipulasi vagina, MRS bila pdrh lagi, ANC 1 mgg

3.
-

Rencana persalinan bdsrkan hasil USG:


Bila Plc menutupi OUI tunggu s/d aterm USG ulang: tetap SC primer
Bila Plc di SBR, tdk nutupi OUI tunggu inpartu. Bila pdrh lagi DSU
Bila Plc ltk normal tunggu inpartu: harapan lahir N

12

SOLUSIO PLASENTA (SP)


Def: - (Pink): lepasnya plc dari tempat melekatnya yg N pd uterus sblm janin
dilahirkan (> 22 mg)
- Sarwono: > 20 mgg
- William & Johns Hopkin MGO: separasi prematur plc dgn implantasi N
Insiden: 1 dari 200 persalinan
- Bbrp kasus: drh keluar diantara membran amnion & uteruskeluar mell
Cxexternal hemorrhage
- Agak jarang: drh terperangkap antara plc yg menempel dgn uterus concealed
hemorrhage (pdrh tersembunyi). Bahaya bagi ibu >> (koagulopati konsumtif >>,
& berat/luasnya pdrh tdk dpt diduga)
- SP: dpt total/parsial
- Penyebab utama SP: ?, bbrp kondisi yg berhub dgn SP
- Faktor risiko SP:
- Pe umur & paritas
- PE
- HT kronis
- KPD
- Merokok
- Trombofilia
- Pemakai kokain
- SP sebelumnya
- Mioma uteri
- Trauma; kecelakaan lalin
- Kondisi yg paling sering berhub dgn SP: PE, HT gest, HT kronis
- Pd kasus SP berat s/d janin mati: dari ibunya HT
- Insiden SP: me + - 3x lipat pd ibu HT kronis
- 4x lipat pd ibu PEB
- SP berulang:
- Wanita dgn Rw SP sblmnya: me risiko SP + 10 x lipat pd kehamilan berikutnya.
Separasi plc dpt tjd sec tiba2 setiap saat, meski jauh dari aterm
- Pdrh SP: hampir selalu materal. Pada SP nontraumatik, bukti pdrhn fetomaternal
hanya + 20% kasus dengan perdarahan hanya kurang dari 10 mL. Pdrh janin
yg bermakna lebih sering tjd pd SP traumatik.
- Gx/ Klinis:
- Pdrh pervaginam
- Uterine tenderness/back pain
- Gawat janin

- Uterus hipertonus
- Persalinan prematur idiopatik
- KJDR

13

Kontraksi (HIS) frekuensi tinggi


G/ & tanda SP: dpt bervariasi: external bleeding dpt profuse, namun separasi plcnya dpt tdk terlalu luas shg blm membahayakan janin. Dpt tjd (jarang): tdk tdp
external bleeding, ttp plc dpt terlepas seluruhnya & janin mati.
Kasus2 SP berat: Dx/ dpt ditegakkan dgn pasti. Ttp SP yg > rigan, sulit u/ dikenali
sec pasti, & Dx seringkal ditegakkan melalui eksklusi. Shg, pdrh pervaginam pd
kehamilan viable inspeksi klinis & USG u/ memastikan PP/SP?.
Pdrh uterin + nyeri (+): SP; pdrh uterin + nyeri (-): PP.
Namun: pesalinan + PP kadang + nyeri ~ SP; & sebaliknya ada SP ~ partus N
(tanpa nyeri) sering tjd pd plc dgn implantasi di posterior
Tdk tdpt Px lab atau metode diagnostik yg dpt sec akurat mendeteksi derajat SP
yg lebih ringan

- Koagulopati Konsumtif:
- SP: salah satu peE/ koagulopati konsumtif yg bermakna sec klinis tersering di
bidang Obstetri
- Hipofibrinogenemia yg nyata (< 150 mg/dL) + pe kadar FDP, D dimmer, & pe
yg bervariasi dari faktor2 koagulasi lainnya dijumpai pd 30% kasus SP yg cukup
berat u/ membunuh janin.
- Hipofibrinogenemia berat dpt/tdk disertai oleh trombositopenia. Setelah transfusi
drh berulang, sering tjd trombositopenia, ok drh simpan sdkt mengandung PLT.
Defek koagulasi seperti diatas jarang dijumpai pd kasus2 dimana janinnya masih
hidup.
- Gagal ginjal:
- SP + pdrh hebat ggl ginjal
- Untungnya; dari kasus ATN ok SP reversible
- Meski ketika SP mengalami Kx berupa intravasc coagulation berat & pdrh, R/ yg
tepat & benar dgn drh & lar kristaloid seringkali dpt mencegah disfungsi ginjal
yg bermakna sec klinis
- Couvelaire Uterus:
- Ekstravasasi drh yg luas ke dlm muskulatur uterus & berada di bwh serosa uterus.
Disebut juga: uteroplacental apoplexy (o/ Couvelaire; 1900). Seringkali juga
sampai dibwh serosa tuba, jaringan ikat lig latum, dlm substansi ovarium, & juga
bebas dlm cav peritoneum. Hemoragi miometrial ini berpengaruh terhadap
kontraksi uterus; dpt meE/ HPP, namun bukan indikasi u/ histerektomi.
- Tatalaksana:
- Bervariasi: tgt UK serta kondisi ibu & anak.
- Bila janin matur & hidup, & persalinan pervag tdk segera tjd SC cito
- Bila pdrh external massive resusitasi intensif dgn drh + kristaloid & persalinan
yg cepat u/ mengendalikan perdarahan dpt menyelamatkan nyawa ibu & mungkin
juga ada harapan u/ menyelamatkan nyawa janin.
- Jika Dx/ blm pasti, & janin msh hidup tanpa adanya bahaya pada janin
observasi sangat ketat, dgn fasilitas intervensi yg segera.
-Persalinan:

14

Jika janin mati/blm viable, tidak perlu memberikan batas waktu bagi
persalinannya. Sebaliknya, luaran maternal lebih tergantung dari keadekuatan
terapi pengganti cairan serta darah yg diberikan, daripada pada interval persalinan
yang ditentukan.
Jika separasi plc begitu berat shg janin mati, persalinan pervaginam lebih dipilih,
kecuali pdrh bgitu cepat shg tdk akan dpt diatasi walau dengan penggantian darah
yg vigerous, atau terdapat komplikasi obstetrik lainnya yg menghalangi persalinan
pervaginam.
Defek koagulasi yg serius bermasalah pd SC. Insisi abdomen & uterus
cenderung berdarah hebat ketika tjd gangg koagulasi.
Hemostasis pd tempat implantasi plc: terutama tgt pd kontraksi miometrium. Shg,
melalui persalinan pervaginam, stimulasi miometrium sec farmakologi (obatobatan) & masase uterus kontriksi pemb drh2 tsb pdrh yg serius dpt dicegah,
meskipun tdpt defek koagulasi. Lebih lanjut, pdrhn yg terjadi akan keluar melalui
vagina.
HEMORAGI ANTE PARTUM

Plasenta Previa: (William 21; 630)


Def: plasenta terletak di atas atau sangat dekat dengan orifisium uteri interna. Tdpt 4
derajat plasenta previa
1. Plc prev total: OUI tertutupi seluruhnya oleh plasenta
2. Plc prev parsialis: OUI tertutup sebagian oleh plasenta
3. Plc prev marginalis: tepi plasenta pada tepi OUI
4. Plc letak rendah: implantasi plc di SBR dimana tepi plc tidak mencapai OUI, ttp
dekat dari OUI
- Derajat plc prev tgt pengukuran dilatasi Cx pd saat VT. Expl: plc ltk rdh pd pembukaan
2 cm plc prev parsialis pd 8 cm. Sebaliknya plc prev total sebelum dilatasi Cx plc
prev parsialis pd 4 cm; ok Cx berdilatasi melewati tepi plc.
- Palpasi digital u/ memastikan perubahan-perubahan tsb (antara tepi plc & OUI) pd saat
Cx berdilatasi dpt memicu perdarahan hebat.
- Pd plc prev total/parsial, dpt tjd berbagai derajat separasi spontan plasenta (konsekuensi
dari pembentukan SBR & dilatasi Cx). Separasi tsb meE/ perdarahan ok pemblh drh yg
robek.
Insiden: dari berbagai penelitian:
0,5% (1 dari 200) kelahiran; 0,55% (1 dari 180) kelahiran; 0,33% (1 dari 300) kelahiran;
0,26% (1 dari 390) kelahiran
- Kontroversi: bila terjadi perdarahan yg tidak disertai nyeri yg berasal dari separasi fokal
plasenta yg berimplantasi di SBR namun berda jauh dari dilatasi Cx (OUI); apakah
disebut sbg plc previa atau solusio plc? Menurut William: Dx ke-2nya (plc prev &
solusio plc)

15

16

Etiologi:
- Umur tua: me risiko plc previa ( dari 169.000 kelahiran; terdapat 1 dari 1500 penderita
usia < 19 th, & 1 dari 100 penderita usia > 35 th). Insiden plc previa me dari 0,3%
( 1976) mjd 0,7% (1997): ok terjadi pergeseran usia penderita obstetri.
- Multiparitas: berhub dgn plc prev. Pada 314 penderita para > 5: insiden: 2,2% (jauh
lebih tinggi dari paritas yg lebih kecil). Dari 169.000 penderita: insidennya: 1 dari 175
penderita dgn para >3.
- SC sebelumnya: me kecenderungan plc prev. Nielsen dkk (1989): insiden plc prev
me 5x pd penderita LMR bks SC. Parkland: me 2x, peneliti lain: me 3x.
insidennya juga me seiring jmlh SC sebelumnya; 1,9% dgn LMR 2x, dan 4,1% pd
LMR > 3x.
Fredericksen dkk: 25% histerektomi pd plc prev dgn SC berulang vs hanya 6% pd
penderita yg menjalani SC ok plc previa.
- Merokok: me insiden plc prev 2x. Hipoksemia karbon monoksida mengakibatkan
hipertropi plasenta kompensatorik. Mungkin berkaitan, defek vaskularisasi desidua,
kemungkinan hasil inflamasi atau perubahan atropik, dapat berimplikasi pada
pembentukan/terjadinya plc previa.
- Vasa previa: dimana jalan/jalur pembuluh darah janin melalui membran amnion &
tampak dari OUI (melintasi OUI): peE/ APB yg jarang dgn angka ke janin yg tinggi.
Dx prenatal dgn USG dpt me ke perinatal.

17

Anda mungkin juga menyukai