Anda di halaman 1dari 6

PENGANTAR PATOLOGI UMUM

1.1 PENDAHULUAN
Patologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang penyakit, dimana meliputi pengetahuan
dan pemahaman dari perubahan fungsi dan struktur pada penyakit dari tingkat molekuler sampai dengan
pengaruhnya pada setiap individu. Patologi membahas penyakit dari segala segi meliputi ; sebab penyakit,
sifat, perjalanan penyakit, perubahan anatomi dan fungsional yang disebabkan penyakit tersebut. Patologi
mempunyai tujuan utama untuk mengidentifikasi sebab suatu penyakit, yang akhirnya akan memberikan
petunjuk dasar pada program pengelolaan dan pencegahan penyakit tersebut. Selain Patologi juga dikenal
istilah Patofisiologi, yaitu bagian dari ilmu Patologi yang mempelajari gangguan fungsi yang terjadi pada
organisme yang sakit, yaitu meliputi asal penyakit, permulaan dan perjalanan penyakit serta akibat yang
ditimbulkannya.
1.2 SEJARAH PATOLOGI
Perkembangan konsep tentang sebab dan kondisi alamiah suatu penyakit pada manusia, telah melahirkan
ide-ide mutahir yang menerangkan tentang keseluruhan kejadian dan teknologi baru yang tersedia untuk
penemuannya. Pada era sebelum ilmu pengetahuan kedokteran berkembang, yaitu saat permulaan dominasi
faham animisme (Plato dan Phytagoras) muncul konsep bahwa penyakit berkaitan erat dengan kekuatan gaib
atau supranatural. Kondisi demikian telah melahirkan asumsi bahwa tidak ada manfaatnya mempelajari
sesuatu dari mayat atau penderita yang sedang sekarat.
Kesempatan pertama para ilmuwan mempelajari penyakit secara lebih ilmiah ketika dimungkinkan
dilakukannya pemeriksaan dalam setelah seseorang meninggal dunia. Autopsi (nekropsi atau pemeriksaan
post mortem) yang dilaksanakan secara sistematik dan ilmiah dimulai sekitar tahun 300 BC, telah
memberikan informasi yang sangat berharga, yang membantu menjelaskan berbagai keadaan penyakit. Hasil
autopsi dihubungkan dengan tanda dan gejala klinik penderita serta riwayat dari berbagai macam jenis
penyakit. Dalam era ini oleh karena pemeriksaan lebih banyak dengan pemeriksaan makroskopis organ, maka
periode ini dikenal sebagai era morbid anatomy. Pada era ini mikroskop belum ditemukan dan penyebab
penyakit belum bisa ditentukan, sehingga penyakit timbul dianggap secara spontan.
Ilmu patologi, dan kedokteran pada umumnya mengalami kemajuan pesat dengan digunakannya
mikroskop cahaya untuk mempelajari jaringan yang sakit yang dimulai sekitar tahun 1800. Dengan mikroskop
dapat memperlihatkan adanya mikroorganisme di sekitar manusia, diamana hal ini memberi kontribusi yang
besar terhadap asumsi sebelumnya sehingga menyangkal teori penyakit yang timbul secara spontan
melainkan beberapa disebabkan oleh mikroorganisme patologis berupa bakteri, parasit, dan jamur.
Rudolf Virchow (1821-1902), seorang ahli patologi Jerman mengungkapkan bahwa sel merupakan unsur
terkecil yang membentuk tubuh manusia. Virchow juga mempelajari perubahan-perubahan morfologi
mikroskopis sel-sel pada jaringan yang sakit dan dikaikan dengan keadaan klinik penderita, karenanya era
mikroskop cahaya ini juga dikenal dengan era patologi seluler.
Perkembangan teknologi mikroskop berkembang lagi dengan ditemukannya mikroskop elektron, dimana
dengan alat ini tidak hanya bisa melihat sel sebagai bagian terkecil dari unsur yang membentuk tubuh
manusia, namun alat ini bisa melihat sampai dengan tingkat molekuler, yang dapat menjelaskan prosesproses secara terperinci dari fenomena perubahan-perubahan molekul-molekul penyusun masa tubuh secara
morfologi dan kimiawi. Era ini dikenal dengan era patologi molekuler.

1.3 RUANG LINGKUP PATOLOGI


Pengetahuan tetang penyakit pada manusia berasal dari pengamatan terhadap penderita ataupun dengan
menganalogikan percobaan binatang dan pembiakan sel. Secara aplikasi kelimuan tersebut Patologi dibagi
menjadi dua ; Patologi Klinis dan Patologi Eksperimental.
- Patologi Klinis
Patologi klinis ialah ilmu patologi yang lebih menekankan pada tingkat penyakitnya sendiri ; mempelajari
lebih mendalam tentang sebab, mekanisme, dan pengaruh penyakit terhadap organ / sistem organ tubuh
manusia. Ilmu Patologi Klinis memberikan kontribusi besar terhadap Kedokteran klinis yaitu bidang keilmuan
yang melakukan pendekatan terhadap sakitnya penderita, meliputi ; pemeriksaan / penemuan klinik,
diagnosis dan pengelolaan penyakit. Jadi dua disiplin ilmu tersebut tidak bisa lepas, kedokteran klinik tidak
bisa dipraktekkan bila tanpa patologi, demikian juga patologi tidak berarti apapun bila tidak memberikan
keuntungan di tingkat klinik.
- Patologi Eksperimental

Patologi eksperimental merupakan suatu bidang ilmu patologi yang melakukan pengamatan atau observasi
pengaruh perlakuan / manipulasi terhadap suatu sistem di laboratorium (invitro). Biasanya digunakan
binatang percobaan ataupun kultur sel sebagai bahan uji. Kultur / pembiakan sel merupakan temuan
menguntungkan dalam perkembangan patologi eksperimental, karena selain menghindari binatang sebagai
bahan uji juga memberikan hasil mendekati keadaan sebenarnya, namun demikian uji laborat (invitro) tidak
bisa membuat lingkungan fisiologis seperti dalam tubuh manusia (in vivo).
Pembagian Patologi
- Histopatologi : bagian dari ilmu patologi yang mempelajari penyakit (menemukan dan mendiagnosis suatu
penyakit) dari hasil pemeriksaan jaringan.
- Sitopatologi : bagian dari ilmu patologi yang mempelajari penyakit (menemukan dan mendiagnosis suatu
penyakit) dari hasil pemeriksaan sel tubuh yang didapat / diambil
- Hematologi : bagian dari ilmu patologi yang mempelajari kelainan dalam sediaan darah dan berbagai
komponen pembekuan darah.
- Mikrobiologi : bagian dari ilmu patologi yang mempelajari penyakit infeksi dan organisme
(mikroorganisme) yang bertanggung jawab terhadap penyakit tersebut.
- Imunologi : bagian dari ilmu patologi yang mempelajari pertahanan spesifik dari tubuh manusia.
- Patologi Kimiawi : bagian dari ilmu patologi yang mempelajari dan mendiagnosis suatu penyakit dari hasil
pemeriksaan perubahan kimiawi jaringan dan cairan.
- Genetik : bagian dari ilmu patologi yang mempelajari kelainan-kelainan kromosom dan gen.
- Toksikologi : bagian dari ilmu patologi yang mempelajari tentang racun dan segala aspeknya yang
berpengaruh terhadap tubuh manusia.
- Patologi Forensik : bagian dari ilmu patologi yang diaplikasikan untuk tujuan dan kepentingan hukum
(misal : menemukan sebab kematian pada kasus kriminal)
Teknik teknik dalam Patologi
- Patologi Makroskopik
Pengetahuan patologi yang observasinya hanya terbatas dengan menggunakan mata telanjang.
- Mikroskop Cahaya
- Histokimiawi
Mempelajari kondisi kimiawi suatu jaringan, dengan perlakuan menggunakan reagan tertentu maka keadaan
jaringan dapat diperlihatkan secara mikroskopis.
- Imunohistokimiawi dan Imunofluoresen
Penggunaan antibodi (imunoglobulin dengan antigen yang spesifik) untuk memperlihatkan substansi yang
dikandung jaringan atau sel.
- Mikroskop Elektron
- Teknik Biokimiawi
Pemeriksaan dengan mengidentifikasi senyawa kimia tertentu sebagai metabolit tubuh.
- Teknik Hematologik
Teknik ini digunakan untuk mempelajari dan mendiagnosis suatu kelainan darah.
- Kultur Sel
Pembiakan sel pada suatu media yang digunakan untuk kepentingan penelitian dan penegakan diagnosis
suatu penyakit.
- Mikrobiologi Medis
Mikrobiologi medis merupakan ilmu yang mempelajari mikroorganisme khususnya penyebab penyakit, yaitu :
bakteri, virus, parasit, jamur,dlsb. Biasanya sediaan diambil dari darah, nanah, dan cairan tubuh lain yang
dicat dengan pengecatan khusus.
- Patologi Molekuler
Patologi molekuler digunakan untuk mengetahui berbagai keadaan secara molekuler.
Patologi Umum
Pembagian ilmu patologi yang cakupan keilmuannya meliputi mekanisme dan karakteristik proses suatu
penyakit (kelainan kongenital, radang, tumor, degenerasi, dsb)
Patologi Sistematik

Pembagian ilmu patologi yang menekankan pada pengaruh penyakit tertentu terhadap organ / sistem
organ (kanker paru, radang usus, dsb)
Patologi Sistemik merupakan karakteristik suatu penyakit yang menyebar secara sistemik ke seluruh
tubuh.
Pemahaman Patologi
-etiologi
-patogenesis
-manifestasi (gambaran patologi dan gambaran klinik)
-komplikasi / penyulit
-prognosis
-terapi
-epidemiologi

Penegakan Diagnosis Suatu Penyakit


Penegakan diagnosis suatu penyakit dilakukan dengan langkah-langkah pengumpulan data dasar sebagai
berikut :
- Anamnesis
Pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara dengan penderita atau orang lain menyangkut keadaan
klinik penderita, berupa keluhan dan riwayat penyakit.
- Pemeriksaan Fisik
Pengumpulan data dengan melihat tanda-tanda yang ada pada penderita sebagai pembuktian dari data yang
dikumpulkan dari anamnesis.
- Pemeriksaan Penunjang (Laboratorium, Radiologis, Elektromedik)
Pengumpulan data yang dilakukan bila langkah-langkah di atas belum bisa menegakkan suatu penyakit yaitu
meliputi :
o Laboratorium ; memeriksa secara kimiawi, mikrobiologis, dll.
o Radiologis ; pemeriksaan menggunakan pencitraan x-ray, gelombang magnet. Gelombang suara dan radiasi
pengion.
o Elektromedik ; pemeriksaan menggunakan kelistrikan untuk mengetahui proses fungsional pada sistem
tubuh, misal EKG untuk aktivitas jantung, EEG untuk aktivitas otak, dlsb
- Diagnosis Patologi
Penegakan diagnosis dengan metode patologi yang memeriksa jaringan hasil biopsi atau cairan tubuh.
- Autopsi Post mortem
Kadang diagnosis suatu penyakit dan penyebab kematian belum bisa ditegakkan secara pasti, maka sering
untuk keperluan legal dan penelitian dilakukan suatu tindakan autopsi / nekropsi yaitu penegakan dianosis
dengan bedah mayat yang dapat diperiksa secara makroskopis ataupun mikroskopis.
1.4 KONSEP PENYAKIT
Penyakit ialah suatu kondisi dimana terdapat keadaan tubuh yang abnormal (terdapat kelainan), yang
menyebabkan hilangnya kondisi normal yang sehat.
Penyakit pada dasarnya merupakan reaksi tubuh terhadap suatu rangsangan, baik yang berasal dari luar
maupun dari dalam tubuh sendiri, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan bentuk ( anatomi ) dan atau
fungsi ( fisiologi )-nya.
Adanya suatu penyakit dapat dilihat melalui tanda- tanda dan gejala yang berhubungan dengan
abnormalitas yang mendasarinya.
Penyakit pada dasarnya adalah suatu mekanisme adaptasi dari sistem tubuh manusia yang gagal dalam
menghadapi paparan penyebab penyakit.
Karakteristik Penyakit
Karakteristik suatu penyakit dapat dicermati dengan melihat beberapa aspek :
Etiologi

kelainan genetik
agen infeksi
bahan kimia
radiasi
trauma mekanik

Patogenesis
suatu mekanisme dari proses masuknya penyebab penyakit sampai timbul gejala / manifestasi. Misal :
proses radang, degenerasi, karsinogenesis dan reaksi imun.
Manifestasi Bentuk dan Fungsi
- Kelainan Bentuk : wujud kelainan yang berbentuk nyata dan kasat dengan pemeriksaan mata telanjang
atau dengan alat.
- Kelainan Fungsi : wujud kelainan tidak nampak tapi terdapat gangguan atau penurunan fungsi dari organ /
sistem organ.
- Kelainan Patognomonik : suatu bentuk kelainan yang merupakan pertanda khas dari jenis penyakit
tertentu.
Komplikasi
Penyulit atau keadaan lanjut dari suatu penyakit.
Prognosis (suatu pekiraan / dugaan keadaan dari suatu penyakit)
- remisi atau sembuh sempurna, atau mungkin timbul kekambuhan
- morbiditas (tingkat kesakitan)
- mortalitas (tingkat kematian)
- disabilitas (kecacatan)
Epidemiologi
Insiden : jumlah kasus-kasus baru dari suatu penyakit pada populasi tertentu yang diketahui dalam
periode tertentu.
Pprevalensi : jumlah keseluruhan kasus dari suatu penyakit pada populasi tertentu dalam suatu waktu.
KELOMPOK PENYAKIT
Sebagian besar penyakit dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Kongenital :
- genetik
- non genetik
2. Didapat :
- radang
- trauma
- kelainan metabolik
- kelainan imunologik
- neoplasma
- degeneratif
- tidak diketahui
Pengelompokan ini berguna dalam diagnosis, yang memungkinkan suatu nama digunakan untuk keadaan
sakit tertentu.
Penyakit Kongenital
Penyakit kongenital dimulai sebelum lahir, akan tetapi sebagian dapat memberikan tanda dan gejala
setelah dewasa. Penyakit kongenital mungkin disebabkan oleh defek genetik yang diturunkan dari kedua
orang tuanya (kelainan genetik dimulai saat pembuahan) atau mutasi genetik (perubahan gen) selama
pertumbuhan janin, maupun oleh karena ada faktor luar yang mengganggu pertumbuhan janin tersebut.
Penyakit yang Didapat
Penyakit yang didapat disebabkan oleh faktor lingkungan. Sebagian besar penyakit pada orang dewasa
merupakan penyakit yang didapat.

RADANG
Radang atau inflamasi ialah proses reaksi tubuh lokal (di tempat dimana terjadi rangsangan / cedera
jaringan.
Radang bukan suatu penyakit, melainkan manifestasi suatu penyakit. Radang merupakan usaha tubuh
untuk membatasi kerusakan yang terjadi dan menetralisasi pengaruh penyebabnya.
Berdasarkan waktu kejadiannya, radang diklasifikasikan sebagai :
1. Radang Akut (mendadak)
Yaitu reaksi jaringanyang terjadi segera dan hanya dalam waktu tidak lama (beberapa jam sampai
beberapa hari), disertai tanda radang akut.
Tanda radang akut :
a. Warna kemerahan ( rubor )
Jaringan yang mengalami radang akut tampak merah, karena adanya pelebaran pembuluh darah kecil
yang mengalami kerusakan.
b. Panas ( kalor )
Peningkatan suhu tampak pada bagian tepi / perifer tubuh, seperti kulit, oleh karena meningkatnya
aliran darah ( hiperemia ) melalui daerah tersebut.
c. Bengkak ( tumor )
Pembengkakan sebagai akibat adanya edema (timbunan cairan di dalam ruang ekstravaskuler).
d. Rasa sakit ( dolor )
Rasa sakit disebabkan oleh regangan jaringan akibat edema maupun karena penekanan nanah dalam
suatu rongga abses.
e. Hilangnya fungsi ( fungsiolesa )
Gerakan yang terjadipada daerah radang akan mengalami hambatan oleh rasa sakit, atau oleh karena
pembengkakan sehingga mengakibatkan berkurangnya gerak.
2. Radang kronik ( menahun )
Radang kronik dapat terjadi dari radang akut yang tidak mengalami perbaikan secara sempurna sehingga
berkembang menjadi bentuk kronik, atau sejak semula memang bersifat menahun, disebabkan oleh rangsang
menahun / kuman yang virulensi-nya rendah dengan rangsang menahun. Radang kronik berjalan bermingguminggu sampai bertahun tahun.
3. Radang subakut
Sebenarnya merupakan tahapan dari radang akut yangakan menjadi menahun.
Radang kronik dapat pula berkembang menjadi akut yang dikenal sebagai radang kronik eksaserbasi akut.
Pemberian nama suatu ardang biasanya berdasarkan jenisorgan yang terkena, ditambah akhiran itis,
contoh : dermatitis ( radang pada kulit ), tonsilitis ( radang pada tonsil ), appendisitis ( radang pada
appendiks ). Tetapi ada pula pemberian nama di luar konsep tersebut, misal : pneumonia (radang paru ).
TRAUMA
Trauma dapat langsung menyebabkan penyakit. Kelainan yang terjadi tergantung dari sifat dan besarnya
trauma. Trauma dapat berupa trauma fisik ( suhu yang terlalu panas/ dingin,benda tajam/ tumpul, radiasi,
syok listrik ), trauma bahan kimia ( cairan asam/ basa, garam mercuri, obat- obatan, racun ), bahan biologis
( mikroorganisme ).
KELAINAN METABOLIK
Beberapa kelainan metabolik dapat merupakan kelainan kongenital ( kesalahan metabolisme waktu lahir
dan diturunkan dari orang tua ). Gangguan metabolik yang lain adalah didapat ( misalnya diabetes melitus /
penyakit kencing manis ) dan sebagian merupakan kelainan sekunder karena penyakit lain ( misal
hiperkalsemia karena hiperparatiroidisme )
KELAINAN IMUNOLOGIK
Imunitas ( kekebalan ) merupakan mekanisme pertahanan tubuh terhadap rangsangan antigen. Suatu
reaksi imunologik yang berlebihan akan mengganggu / menyebabkan penyakit.Penyakit auto imun merupakan
penyakit sistem imun yang menghasilkan kerusakan jaringan oleh reaksi terhadap antigen sendiri.

NEOPLASMA (TUMOR)
Merupakan penyakit yang ditandai pertumbuhan abnormal dari sel. Neoplasma dapat bersifat jinak /
ganas.
DEGENERATIF ( PROSES MENUA )
Pada dasarnya kondisi ini merupakan kondisi fisiologik yang akan terjadi pada lanjut usia. Kemunduran
fungsi otak,jantung, otot merupakan proses normal. Pruses degeneratif dapat merupakan suatu kelainan,
misalnya pada alkoholisme atau malnutrisi organ hati / hepar akan mengalami proses degenerasi, keadaan
ini akan dapat sembuh bila penyebabnya dihilangkan.

Anda mungkin juga menyukai