Anda di halaman 1dari 2

SOP Ibu & Anak PENGGUNAAN OKSITOSIN DRIP PADA PERSALINAN

PENGERTIAN :

Suatu tindakan pada ibu hamil baik yang sudah inpartu maupun yang belum
inpartu dengan memasukkan Inf. D 5% dan oksitosin 5 Internasional Unit.

TUJUAN:

Mempercepat proses persalinan


Pasien mendapatkan tindakan yang tepat dan benar
Kesejahteraan ibu dan janin terpenuhi

KEBIJAKAN :

Seluruh pelayanan keperawatan dan kebidanan di Instalasi Rawat Inap Ibu dan
Anak berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien (Sesuai dengan SK
Direktur )

PROSEDUR :

A. Persiapan

1. Persiapan alat/obat : Infus set, kolf Dextrose 5%, Obat oksitosin 5 unit.
2. Persiapan pasien.
3. Pesiapan penolong.

B. Pelaksanaan
1. Pastikan tidak ada kontra indikasi pemberiannya, dan bila his memang
tidak adekuat.
2. Siapkan 500 cc glukose/dextrose 5 % yang ditambah dengan 5 IU oksitosin.
3. Tetesan dimulai dengan 8 tetes/menit melakukan evaluasi selama 15
menit, bila his belum adekuat tetesan dinaikkan menjadi 4 tetes/menit
sampai timbul his yang adekuat
4. Tetesan maskimal adalah 40 tetesan/menit. Bila dengan 40 tetesan/menit
dan sudah 2 kolf dextrose habis his tetap belum adekuat maka oksitosin
dianggap gagal.

Yang dimaksud dengan his yang adekuat dalam Minis adalah his yang
mempunyai sifat sebagai berikut: *) Interval setiap 3 5 menit, dengan
fase relaksasi yang sempurna; *) Lamanya: 40 60 detik; *) lntensitas
cukup, yang secara praktis dapat ditentukan dengan menekan fundus
uteri dengan jari-jari tangan puncak kontraksi. lntensitas dianggap cukup
apabila pada waktu ditekan uterus tidak menjadi cekung.

5. Evaluasi dari kemajuan persalinan dimulai pada his yang adekuat.


6. Drip dianggap gagal dan dihentikan apabila:
Dengan tetesan 40 tetes/menit dan sudah 2 kolf dextrose habis tidak
didapatkan his yang
Sesudah 2 jam dinilai dari permulaan his yang adekuat, tidak terjadi
kemajuan persalinan. Juga termasuk bila dalam 2 jam tersebut, his yang
semula sudah adekuat menjadi tidak adekuat
Pada waktu dilakukan drip timbul komplikasi yaitu fetal distress, tetania
uteri, ruptura uteri imminens dan lain-lain. Bila terjadi penyulit-penyulit
seperti di atas, oxytosin drip tidak boleh diulang
7. Penentuan jumlah tetesan pada ositosin drip harus dilakukan oleh dokter
jaga
8. Bila ekselerasi persalinan berhasil, maka oksitosin drip dilanjutkan dalam
kala II dan dihentikan paling sedikit 2 jam post
9. Secondary arrest adalah tidak adanya pembukaan ostium uteri pada
persalinan fase aktif setelah dilakukan evaluasi selama 2 Untuk menilai
kemajuan ini seyogyanya dilakukan 1 orang.
10.Bila terjadi secondary arrest, hendaknya dievaluasi penyebab terjadinya
hal tersebut. Bila persalinan pervaginam tidak mungkin atau tidak terjadi
kelainan letak, maka dilakukan seksio caesarea.

UNIT TERKAIT :

Instalasi Rawat Inap Ibu dan Anak

Anda mungkin juga menyukai